analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan...

153
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005-2009) Di susun oleh : AHMAD WIRMAN CHAUZI 107081002713 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011

Upload: dinhthuy

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

PENYALURAN KREDIT PERBANKAN

(Studi Kasus pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005-2009)

Di susun oleh :

AHMAD WIRMAN CHAUZI 107081002713

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis
Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis
Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis
Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Wirman Chauzi

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 26 Maret 1989

Alamat : Pondok Benda Indah Blok J 24 RT 006 RW 015

Tangerang Selatan 15416

Agama : Islam

Warga negara : Indonesia

Telepon : 08567755827

Email : [email protected]

Motto Hidup : Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal

Pendidikan :

1. SDN Pondok Benda I Tahun 2001

2. SLTP Negeri 4 Serpong Tahun 2004

3. SMAN 1 Cisauk Tahun 2007

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manajemen FEB Tahun 2011

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota Divisi Kemahasiswaan BEM Jurusan Manajemen Universitas

Islam Negeri Jakarta 2009/2010

2. KABID III BEM Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Jakarta

2010/2011 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

v

ABSTRACT This research is intended to analyze the factors that affect the policy of

bank lending. The variables of this research are capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, third party funds, SBI rates, and money supply with purposive sampling method. This research uses multiple regression analysis using data, from 2005 to 2009.

The result show that the capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, third party funds, SBI rates and money supply have significant effect on lending. Capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, third party funds, and money supply is partially significant effect on lending while return on assets and SBI rates have no significant effect on lending partially.

Keywords: Return On Assets (ROA), SBI rates, Third Party Funds.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, dana pihak ketiga, suku bunga sbi dan jumlah uang beredar dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

Hasil uji regresi ditemukan bahwa capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio, dana pihak ketiga, dan jumlah uang beredar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit sedangkan return on assets dan suku bunga sbi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Kata Kunci : Return On Assets (ROA), Suku Bunga SBI, Dana Pihak Ketiga (DPK), Kredit.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Atas berkat rahmat,

karunia, kudrat dan iradat, serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN”. Tak lupa shalawat

serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang

membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Perbankan,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya

skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril

maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibunda Rosmarini dan ayahanda Sutrisno tercinta yang telah yang

memberikan dukungan moral, material, dan spiritual yang tidak terhingga.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan kesehatan dan

kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka, dan semoga penulis dapat

membahagiakan keduanya meskipun tidak akan sebanding dengan apa

yang telah mereka berikan, amin Ya Robbal ’Alamin.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi, MA selaku Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Indo Yama Nasaruddin,SE,MAB selaku Pudek II Bagian Keuangan

dan Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

viii

5. Bapak Suhendra, S.Ag,MM selaku Kajur Manajemen yang telah

memberikan ilmu dan bantuan sehingga saya hingga saya wisudawan

ekonomi islam.

6. Ibu Leis Suzanawati, SE,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen yang

telah memberikan ilmu dan bantuan sehingga saya bisa menjadi

wisudawan ekonomi islam.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan

yang bermanfaat selama penulis.

8. Kakak ku Tyas Widyarini Nofi yang turut memberikan dukungan serta doa

kepada penulis.

9. Terima kasih buat Mifathul Rohman yang telah banyak meluangkan

waktunya untuk membantu menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman Manajemen B 2007. Terima kasih untuk suka maupun duka

kita selama menjadi civitas akademika UIN Jakarta, semoga tali

silahturahmi kita akan terus terjalin sampai kapanpun.

11. Teman-teman Manajemen Perbankan 2007. Terima kasih untuk suka

maupun duka kta selama menjadi civitas akademika UIN Jakarta, semoga

tali silahturahmi kita akan terus terjalin sampai kapanpun.

12. Anak-anak Bank mini, khususnya bangga, doli, wawo, haikal, ivan, asu,

aan makasih banyak atas cerita-cerita kita selama ini semoga ke depannya

akan menjadi solid, dan kita semua bisa menjadi orang yang sukses.

13. Anak-anak Blasto, khususnya Ucil, Said, Adhan, Aming, Jabew, Komenk,

Ale, Batax, Buluk makasih banyak atas dorongan untuk menyelesaikan

skripsi dan semoga kita menjadi orang yang sukses.

14. Anak-anak pondok benda indah, khususnya, Azis, Mario, Bayu, Fathan,

Richard, Eki, Riza, Ditya makasih banyak atas dukungannya baik doa dan

dorongan untuk menyelesaikan skripsi dan semoga kita persahabatan kita

tetap solid sampai tua nanti, dan mudah-mudahan kita menjadi orang

sukses dunia dan akhirat.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

ix

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil

penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan,

karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya

bagi penulis sendiri.

Jakarta, 14 Juni 2011

Penulis

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

x

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi……………………………………………….. i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif………………………………... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi………………………………………... iii

Daftar Riwayat Hidup……………………………………………………… iv

Abstract……………………………………………………………………… v

Abstrak……………………………………………………………................ vi

Kata Pengantar……………………………………………………………... vii

Daftar Isi…………………………………………………………………….. x

Daftar Gambar……………………………………………………………... xii

Daftar Tabel………………………………………………………………… xiii

Daftar Lampiran…………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang………………………………………. 1

B Perumusan Masalah…………………………………. 11

C Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………… 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Kerangka Teoritis……………………………………. 14

1. Pengertian Lembaga Keuangan………………...... 14

2. Pengertian Bank…………………………………. 16

3. Jenis-Jenis Bank………………………................. 17

4. Fungsi Bank……………………………………... 25

5. Kredit…………………………………………...... 27

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

xi

6. Rasio Keuangan……………………………......... 35

7. Dana Pihak Ketiga……………………………...... 43

8. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia…………. 45

9. Jumlah Uang Beredar……………………………. 47

B Keterkaitan Antar Variabel…………………………. 56

C Penelitian Terdahulu………………………………. 61

D Kerangka Pemikiran…………………………………. 69

E Hipotesis……………………………………………... 70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Ruang Lingkup Penelitian…………………………… 71

B Metode Pemilihan Populasi dan Sampel…………….. 71

C Teknik Pengumpulan Data…………………………... 72

D Teknik Analisis……………………………………… 73

E Operasional Variabel………………………………… 81

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Objek Penelitian…………………. 84

B Hasil Analisis………………………………………... 87

C Interpretasi…………………………………………… 103

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A Kesimpulan………………………………………….. 109

B Implikasi……………………………………………... 110

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 112

LAMPIRAN………………………………………………………………… 116

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 69

4.1 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi 91

4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi 92

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas 94

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 61

4.1 Daftar Nama Perusahaan 86

4.2 Hasil Satatistik Deskriptif 87

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas 93

4.4 Hasil Uji Autokorelasi 95

4.5 Hasil Uji Adj R2 96

4.6 Hasil Uji F 98

4.7 Hasil Uji t 99

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Sampel Penelitian (Sebelum Transformasi) 117

2 Data Sampel Penelitian (Setelah Transformasi) 125

3 Hasil Uji Regresi Berganda 133

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kredit dalam istilah perekonomian merupakan suatu penundaan

pembayaran,artinya uang atau barang yang diterima akan dikembalikan

setelah jangka waktu tertentu. Bila tidak ada jangka waktu maka bank

akan mengalami kesulitan dalam masalah pembayaran.

Besar kecilnya dana dalam kondisi apapun akan tetap terbatas

sementara kebutuhan akan kredit akan terus menuntut selama manusia

berusaha menjalankan usahanya, Permintaan akan suplai kredit akan terus

mengalir ke bank apakah setiap hari, setiap minggu, atau setiap saat.

Keadaan tersebut tentu harus selalu dipikirkan dan di perhatikan oleh bank

kapan,bagaimana, dan berapa yang diberikan oleh bank untuk suplai

kreditnya

Salah satu dari tugas pokok bank adalah memberikan kredit

(pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang membutuhkannya. Kredit

ini untuk tujuan kegiatan yang produktif dan dapat diberikan dengan kredit

jangka panjang, kredit jangka menengah serta kredit jangka pendek.

Bank sebagai lembaga keuangan (financial institution) yang

berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

2

pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana

(deficit unit). Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi

kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (Dana

Pihak Ketiga) dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk

kredit.

Kredit yang diberikan adalah penyedian uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Jadi,

suatu perjanjian kredit mengandung unsur kepercayaan dan unsur waktu.

Dalam menyalurkan dana masyarakat tersebut, sejalan dengan

peraturan-peraturan tentang perbankan, bank wajib melaksanakan prinsip

kehati-hatian agar tidak merugikan bank dan nasabahnya, hal ini karena

pemberian kredit merupakan kegiatan usaha pokok bank yang

mengandung risiko tinggi dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan

kelangsungan usaha bank, karena pemberian kredit yang tidak sehat akan

mengakibatkan kredit bermasalah. Hal ini akan menyebabkan timbulnya

kerugian pada pihak bank dan akan mempersulit bank dalam pendanaan.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

3

Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada

perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika

sektor perbankan terpuruk perekonomian nasional juga ikut terpuruk.

Demikian pula sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi

sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak

berjalan normal. (Kiryanto, 2007).

Menurut Halim Alamsyah, dkk (2005) di negara-negara seperti

Indonesia peranan bank cenderung lebih penting dalam pembangunan,

karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan tetapi juga mampu

mempengaruhi siklus usaha dalam perekonomian secara keseluruhan. Hal

ini dikarenakan bank lebih superior dibandingkan dengan lembaga

keuangan lainnya dalam menghadapi informasi yang asimetris dan

mahalnya biaya dalam melakukan fungsi intermediasi. Secara alami bank

mampu melakukan kesepakatan dengan berbagai tipe peminjam.

Bank umum (Commercial bank) memiliki peranan yang sangat

penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, karena lebih

dari 95% Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang meliputi

Bank Umum (Commercial Bank), Bank Syariah (Sharia Bank), dan Bank

Perkreditan Rakyat (Rural Bank) berada di Bank Umum (Statistik

Perbankan Indonesia, diolah). DPK ini yang selanjutnya digunakan untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberian kredit.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

4

Menurut Lukman Dendawijaya (2005) dana-dana yang dihimpun

dari masyarakat dapat mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang

dikelola oleh bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70% - 80% dari

total aktiva bank. Bila memperhatikan neraca bank akan terlihat bahwa sisi

aktiva didominasi oleh besarnya kredit yang diberikan, dan bila

memperhatikan laporan laba rugi bank akan terlihat bahwa sisi pendapatan

didominasi oleh besarnya pendapatan dari bunga dan provisi kredit. Hal

ini dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara

langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan (Nurmawan,

2005).

Menurut Dahlan Siamat (2005) salah satu alasan terkonsentrasinya

usaha bank dalam pemberian kredit adalah sifat usaha bank sebagai

lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit, dan sumber

utama dana bank berasal dari masyrakat sehingga secara moral mereka

harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan dunia

usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan

yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemberian

kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalamn menghasilkan

keuntunga, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari

pemberian kredit. Oleh karena itu pemberian kredit harus dikawal dengan

manajemen risiko yang ketat (InfoBankNews.com, 2007).

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

5

Penyaluran kredit memungkinkan masyrakat untuk melakukan

investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua

kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan

penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi

ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

Melalui fungsi ini bank berperan sebagai Agent of Development (Susilo,

Triandaru, dan Santoso, 2006).

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit

mendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Goldsmith (1969), Mc

Kinon (1973), dan Shaw (1973) menyatakan bahwa dana berlebih (surplus

fund) yang disalurkan secara efisien bagi unit yang mengalami deficit akan

meningkatkan kegiatan produksi. Selanjutnya kegiatan tersebut akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada level mikro Gertler dan

Gilchrist (1994) membuktikan bahwa adanya kendala dalam penyaluran

kredit dapat berdampak pada kehancuran usaha-usaha kecil.

Meskipun penyaluran kredit memegang peranan penting bagi

pertumbuhan ekonomi Negara, namun kredit yang disalurkan oleh

perbankan belum optimal. Hal ini dilihat dari Loan to Deposit Ratio

(LDR) Bank Umum periode 2005-2009 yang masih berkisar pada angka

59,66% - 74,58% (Statistik Perbankan Indonesia), masih berada dibawah

harapan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, angka

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

6

LDR seharusnya berada disekitar 85% - 110% (Manurung, Rahardja,

2004).

LDR sendiri merupakan indikator dalam pengukuran fungsi

intermediasi perbankan di Indonesia. Sesuai dengan Surat Edaran bank

Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio LDR dihitung dari

pembagian kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk

antarbank) dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencakup giro,

tabungan, dan deposito (tidak termasuk antarbank). Semakin tinggi LDR

menunjukkan semakin besar pula DPK yang dipergunakan untuk

penyaluran kredit, yang berarti bank telah mampu menjalankan fungsi

intermediasinya dengan baik. Disisi lain LDR yang terlampau tinggi dapat

menimbulkan risiko likuiditas bagi bank.

Pentingnya kredit bagi perekonomian nasional juga disadari betul

oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Program Kredit Usaha Rakyat

(KUR) lahir sebagai respon atas keluarnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun

2007 tentang kebijakan Percepatan Pengembanagan Sektor Riil dan

Pemberdayaan Usaha Mikro, kecil dan Menengah khususnya Bidang

Reformasi Sektor Keuangan, yang bertujuan untuk menggerakkan sektor

riil melalui kredit modal kerja dan atau kredit investasi bagi usaha

produktif yang feasible namun belum bankable. Disisi lain Bank Indonesia

berniat mengubah lagi aturan Giro Wajib Minimum (GWM). Perubahan

ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Dalam aturan

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

7

yang berlaku itu, besarnya GWM untuk tiap bank sesuai dengan rasio

penyaluran kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio)

bank tersebut (Kontan, 2010).

Menurut Perry Warjiyo (2004) mekanisme transmisi kebijakan

moneter melalui saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua

dana yang dimobilisasi perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang

beredar dipergunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui

penyaluran kredit perbankan. Dalam kenyataannya menuru Perry Warjiyo

(2004) anggapan itu tidak selamanya benar. Selain dana yang tersedia

perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank

terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti

permodalan (CAR), jumlah kredit macet (NPL), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR). Menurut Djoko Retnadi (2006) kemampuan menyalurkan kredit

oleh perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi

internal dan eksternal bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi

oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat dan

penetapan tingkat suku bunga. Dan dari sisi eksternal bank dipengaruhi

oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain. Sementara

Sinungan (2000) kebijakan perkreditan harus memperhatikan beberapa

faktor seperti : keadaan keuangan bank saat ini, pengalaman bank, dan

keadaan perekonomian.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

8

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank

(Dendawijaya, 2005). Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari

masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pinjaman atau lebih

dikenal dengan kredit (Kasmir, 2008). Pemberian kredit merupakan

aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntunga

(Dendawijaya, 2005).

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula

sumber daya financial yang dapat digunakan untuk keperluan

pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang

diakibatkan oleh penyaluran kredit.

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagaln

pengembalian kredit oleh debitur (Darmawan, 2004). NPL mencerminkan

risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka akan semakin besar pula

risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Ali, 2004). Akibat

tingginya NPL perbankan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya modal

bank akan terkikis. Padahal besarab modal sangat mempengaruhi

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

9

besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab

sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa, 2009).

ROA adalah salah satu metode penilaian yang digunakan untuk

mengukur tingkat rentabilitas sebuah bank, yaitu tingkat keuntungan yang

dicapai oleh sebuah bank dengan seluruh dana bank. ROA

membandingkan laba terhadap total asset, rasio ini menunjukkan tingkat

efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank bersangkutan.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata

uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai salah satu

piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yang

dilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian

moneter. Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar

bedasarkan sistem lelang (PBI No. 4/10/PBI/2002). SBI merupakan

instrument yang menawarkan return (risk free) gagal bayar (Ferdian,

2008). Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah

menenmpatkannya dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit

(Sugema. 2010).

Melalui penelitiannya Anggrahini menemukan bahwa Dana Pihak

Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit

perbankan. Hasil serupa juga ditemukan oleh Soedarto (2004) dan

Budiawan (2008). Sementara hasil yang berbeda ditemukan oleh Setiyati

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

10

dimana DPK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit

perbankan.

Menurut Soedarto (2004) Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan, demikian

juga dengan penelitian yang dilakukakan oleh Budiawan (2008).

Sedangkan menurut Lestari CAR berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kredit perbankan.

Masih menurut Soedarto (2004) Non Performing Loan (NPL)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Namun

menurut Harmanta dan Ekananda (2005) berpengaruh dan negatif dan

signifikan. Sementara Budiawan (2008) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kredit perbankan.

Menurut Desi Arisandi Return On Asset (ROA) mempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penawaran kredit.

Dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menurut

Anggrahini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan.

Namun menurut Harmanta dan Ekananda (2005), dan Siregar (2006)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Sementara

menurut Masyitha tidak berpengaruh signifikan terhadap kredit perbankan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

digunakannya penelitian dilakukan pada 18 bank umum di Indonesia. Data

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

11

rasio dan data dana pihak ketiga, suku bunga SBI dan data jumlah uang

beredar adalah data triwulan denga periode penelitian dari tahun 2005-

2009.

Dari latar belakang di atas dan mengingat betapa pentingnya

fungsi bank saat ini sebagai intermediasi untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan”. (Studi

kasus pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2005 – 2009)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan

permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Apakah secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non

Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI,

dan Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh secara signifikan

terhadap Penyaluran Kredit ?

2. Apakah secara parsial variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return

On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing

Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah

Uang Beredar (JUB) berpengaruh secara signifikan terhadap

Penyaluran Kredit ?

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

a). Untuk menganalisa apakah secara simultan variabel CAR, ROA,

LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar

terhadap Penyaluran Kredit.

b). Untuk menganalisa apakah secara parsial variabel CAR, ROA,

LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar

terhadap Penyaluran Kredit.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mmemberikan manfaat

ganda, yakni manfaat bagi akademisi maupun praktisi.

a) Dari segi teoritis pada persfektif akademis, penelitian ini akan

bermanfaat untuk :

1) Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih

diri dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa

perkuliahan.

2) Bagi civitas akademika untuk memberikan sumbangan pikiran

sebagai bahan perbandingan kepada semua pihak yang

melakukan penelitian lebih lanjut.

b) Dari segi perspektif praktis, penelitian ini akan bermanfaat untuk :

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

13

1) Bagi pihak perbankan, diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen

perbankan sebagai acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga intermediasi.

2) Bagi investor dan masyarakat untuk memberikan informasi

tambahan guna melakukan pertimbangan dalam hal

menginvestasikan dananya dan juga peminjaman kredit di

perbankan.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian lembaga keuangan

Menurut Ahmad Rodoni (2005:1) Lembaga keuangan (financial

institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya

terutama dalam bentuk asset-asset keuangan (financial assets) maupun

non-financial asset atau asset riil.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 14/1967 yang kemudian

diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992 tentang perbankan di

Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang

kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada

masyarakat.

Dalam keputusan SK Menkeu RI no. 792 Tahun 1990 dinyatakan

bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di

bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada

masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.

Dari pengertian dapat di simpulkan yang di maksud lembaga

keuangan adalah badan usaha atau institusi yang memiliki kekayaan

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

15

berupa aset-aset berharga dan dalam kegiatanya menarik dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat.

Lembaga keuangan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu : (Ahmad Rodoni,

2006:3).

a. Lembaga keuangan depositori, yaitu lembaga keuangan (bank)

menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk

simpanan (deposits), misalnya tabungan, deposito berjangka dan giro

yang diterima dari penabung.

b. Lembaga keuangan non-depositori (bukan bank) dikelompokkan

menjadi tiga bagian, antara lain bersifat kontraktual (contractual

institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan

dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian,

misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun. Berikutnya adalah

lembaga keuangan investasi (investment institutions) yaitu lembaga

keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan

pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Bagian ketiga

adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi

yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan

pembiayaan (finance company), yang menawarkan jasa pembiayaan

sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), pembiayaan

konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

16

B. Bank

1. Pengertian bank

Bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas

utamanya sebagai perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan

penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang di tentukan.(Kasmir,

2001:2003). Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan yang kemudian diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah :

(Ahmad Rodoni, 2006:22).

a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

b. Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

17

2. Jenis-Jenis bank

a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1) Bank Sentral

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah

lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat

pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran

sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan

fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia yang dimaksud

dengan Bank Sentral adalah Bank Indonesia.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur

tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang

secara tegas diatur dalam undang-undang ini.(Ahmad Rodoni, 2006:9).

a) Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan

Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia

melaksanakan kebijakan berkelanjutan, konsisten, transparan, dan

harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang

perekonomian.(Ahmad Rodoni, 2006:10).

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

18

b. Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia

mempunyai tugas sebagai berikut: (Ahmad Rodoni, 2006:10).

(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

(3) mengatur dan mengawasi bank

2) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya meberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.(Kasmir,

2001:33).

Fungsi pokok bank umum adalah : (Ahmad Rodoni, 2006:22).

1) Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih efisien

dalam kegiatan ekonomi.

2) Menciptakan uang.

3) Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

4) Menawarkan jasa-jasa keuangan.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No.

10 Tahun 1998 adalah : (Ahmad Rodoni, 2006:22).

1) Menghimpun dana dari masyarakat.

2) Memberi kredit

3) Menerbitkan surat pengakuan hutang.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

19

4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6) Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan

surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek

atau sarana lainya.

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan antara pihak ketiga.

8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak (custodian).

10) Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercacat di bursa efek.

11) Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian

dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank,

dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut wajib dicairkan

secepatnya.

12) Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan

kegiatan wali amanat (trustee).

13) Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

20

3) Bank Perkreditan Rakyat

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh

lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.(Kasmir,

2001:34).

BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan

yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-

kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: (Dahlan Siamat,

2005:404).

a) menerima simpanan berupa giro,

b) mengikuti kliring,

c) melakukan kegiatan valuta asing,

d) melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi

hal-hal berikut ini. (Dahlan Siamat, 2005:404).

a) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan

deposito.

b) Memberikan pinjaman kepada masyarakat.

c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan

prinsip syariah.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

21

a. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas

bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta

asing. (Kasmir, 2001:34).

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank

dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI),

Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang

terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh

Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya. (Kasmir, 2001:34).

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun

didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga

dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank

Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

(Kasmir, 2001:34).

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,

baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki

oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-

lain. (Kasmir, 2001:35).

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

22

b. Jenis Bank Menurut Operasionalnya

1) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara

itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan

kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang

dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga

sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara

meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan

mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain

tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang

telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit

investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan

pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter

of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft,

wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar,

misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat

deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan

pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

23

dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran

kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR.

2) Bank Syariah

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an.

Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya

mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh

hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan.

Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk

memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas,

dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya.

Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan

nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya

sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank

syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah

penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang

akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

24

penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.

(Ahmad Rodoni, 2006:37).

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan

(ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak

bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus

berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan

penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah,

bunga bank adalah riba.

Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak

hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat

nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara

muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa.

Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang

berdasarkan prinsip syariah. Contoh Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat (dikutip dari dahlanforum.wordpress.com tanggal 15 November

2010)

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

25

A. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas (funding) dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan. Secara

garis besar bank hanya sebagai lembaga perantara saja, sehingga tanpa

adanya himpunan dana dari masyarakat luas maka bank tidak dapat

menjalankan kegiatan operasionalnya, karena bagian terpenting dalam

operasional bank adalah penyaluran pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan, hal tersebut merupakan sumber pendapatan terbesar yang

dihasilkan oleh bank.

Menurut Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006:9) dalam

bukunya, fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan,

baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat

akan berminat menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak

akan bangkrut, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan

masyarakat dapat menarik kembali simpanan dananya di bank. Pihak bank

juga akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau

masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya

bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

26

mengelola dananya dengan baik, debitur akan mampu membayar pada saat

jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik

untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh

tempo.

b. Agent of Development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor

moneter dan sektor riil. Kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan

saling berinteraksi mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak

dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan

baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat

diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.

Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi,

distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan

investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan uang, sehingga

dapat membangun perekonomian masyarakat.

c. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain

kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara

lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga,

jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

27

C. Kredit

a. Pengertian Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. (Kasmir, 2003:101).

Menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Menurut UU No. 10 Tahun 1998 kredit adalah :

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangna setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”.

Menurut Suliso (2000:69) mendefinisikan kredit sebagai berikut :

“Secara umum kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Menurut Teguh Podjo Muljono (2001:9) mendefinisikan kredit adalah:

”Kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”.

Menurut Kasmir dalam bukunya Dasar-dasar Perbankan (2004:102) kredit adalah:

”Penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan inbalan atau bagi hasil”.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

28

Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002:87) menjelaskan tentang kredit:

“Kredit merupakan semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”.

Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pihak yang mendapatkan kredit (debitor) adalah yang mendapat

keperacayaan dari pihak yang memberikan kredit (creditor), tentunya

setelah memenuhi syarat dan penilaian atas kemampuan dan niat baiknya.

b. Unsur – unsur kredit

Dalam pemberian kredit haruslah ada unsur-unsur yang terkandung

dalam pemberian suatu fasilitas kredit, unsur-unsur kredit menurut Kasmir

(2002:94), adalah sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit yang diberikan (berupa uang,

barang, jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa

datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah

dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah bank baik secara intern

maupun secara ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa

lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit Menurut Kasmir

(2000:74) kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberian kredit (bank)

bahwa kredit yang diberikan baik berupan uang, barang atau jasa benar-

benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

29

b. Kesepakatan

Adanya kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis dimana

masing-masing pihak mendatangi hak dan kewajibannya masing-masing.

Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang

ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak bank dan nasabah.

Kasmir (2000:75).

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,

jangka waktu ini mencakup pengembalian kredit yang telah disepakati.

Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah,

atau jangka panjang. Kasmir (2000:75).

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu risiko tidak tertagihnya atau kredit macet pemberian kredit. Semakin

panjang suatu kredit maka semakin besar resikonya demikian sebaliknya.

Risiko ini menjadi tanggungan bank atau non bank, baik risiko tidak

sengaja, misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah

tanpa ada unsur kesengajaan panjang. Kasmir (2000:75).

e. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa

tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk

bunga dan administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank atau non

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

30

bank. Sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasa

ditentukan dengan bagi hasil panjang. Kasmir (2000:75).

c. Tujuan kredit

Pemberian suatu fasilitas pemberian kredit mempunyai tujuan.

Tujuan utama pemberian kredit menurut Kasmir (2002:96), antara lain:

a. Mencari keuntungan

Bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil

tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank atau non

bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan

kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank

atau non bank.

b. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan

dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka debitur akan dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya.

c. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti

peningkatan pembangunan diberbagai sektor.

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

31

d. Fungsi kredit

Disamping unsur-unsur diatas, suatu fasilitas kredit memiliki fungsi

menurut Kasmir (2002:97) sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan daya guna uang

Maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan

sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi

berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit.

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diedarkan atau disalurkan dari suatu wilayah ke

wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan

memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang

dari daerah lainnya.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan digunakan oleh debitur untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan peredaran uang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu

wilayah lainnya atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang

beredar.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

32

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi

karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah

barang yang diperlukan oleh masyarakat.

f. Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha

Bagi peneriaam kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan

berusaha, apalagi bagi nasabah yang modalnya pas-pasan.

g. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama

dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk

membangun pabrik maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja

sehingga dapat pula mengurangi pengangguran.

h. Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional

Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkat, saling membutuhkan

antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Pemberi kredit oleh Negara

lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya.

e. Jenis – jenis kredit

Pemberian kredit pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan perorangan atau badan yang membutuhkan. Bank Indonesia

sebagai pemberi kredit, dapat memberikan bantuannya secara langsung

kepada pihak ketiga bukan bank, seperti Pertamina, yang disebut dengan

kredit langsung. Sedangkan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia ke

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

33

bank-bank umum, ditujukan untuk membantu bank umum dalam

memenuhi kebutuhan likuiditasnya maupun kebutuhan yang akan

disalurkan ke nasabahnya. Kredit jenis ini disebut dengan Kredit

Likuiditas. (Judisseno 2005: 170)

Adapun jenis-jenis kredit menurut Judisseno (2005: 170) adalah

sebagai berikut:

a. Kredit dari segi tujuannya, meliputi:

1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud

untuk memperlancar kegiatan yang sifatnya konsumtif, seperti

Kredit Pemilikian Rumah (KPR), Kredit Pembelian Mobil/Motor,

Credit Card, dan kredit konsumtif lainnya.

2) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk

memperlancar proses produksi;

3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan untuk membantu

pihak-pihak yang akan membeli barang untuk dijual kembali,

seperti bank garansi, anjak piutang, self liquidity credit, pinjaman

berjangka (term loan), pembiayaan bersama, dan jenis-jenis

pinjaman lainnya yang dikeluarkan oleh bank untuk membantu

pembiayaan modal kerjanya seperti L/C dan sebagainya

b. Kredit dari segi penggunaanya, meliputi:

1) Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan modal

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

34

kerja untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Kredit

ini sering disebut sebagai kredit modal kerja;

2) Kredit investasi, kredit ini adalah kredit jangka menengah atau

jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada pihak perusahaan

yang membutuhkan dana untuk investasi atai penanaman modal.

c. Kredit dilihat dari segi jangka waktunya, meliputi:

1) Jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 (satu) tahun.

2) Menengah, biasanya berkisar antara 1-3 tahun.

3) Jangka panjang, biasanya berkisar lebih dari 3 tahun.

Sedangkan jenis-jenis kredit menurut Susilo (2000: 72) adalah

sebagai berikut:

a. Atas Dasar Tujuan Penggunaan

Atas dasar tujuan penggunaan dana oleh debitur, kredit dapat

dibedakan menjadi:

1) Kredit Modal Kerja (KMK)

KMK (Kredit Modal Kerja) yang digunakan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja nasabah.

2) Kredit Investasi (KI)

Kredit Investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan

barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

35

3) Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah kredit yang digunakan dalam rangka

pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi.

b. Atas Dasar Cara Penarikan Dana

1. Cash-Loan

Cash Loan adalah kredit yang memungkinkan nasabah menarik

dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus

tertentu. Yang termasuk dalam jenis kredit ini adalah Kredit

Investasi dan Kredit Modal Kerja.

2) Non-Cash-Loan

Non-Cash Loan adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah

menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan

khusus tertentu. Yang termasuk jenis dalam jenis ini antara lain

adalah Bank Garansi dan L/C.

D. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keungan dengan cara membagi satu angka dengan

angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan

terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir,

2008:104). Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

36

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya

antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok

produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim

digunakan para analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam

melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio

keuangan itu bisa banyak sekali (Harahap, 2007:297).

Rasio keuangan, membantu kita untuk mengidentifikasi beberapa

kelemahan dan kekuatan keuangan perusahaan. Rasio tersebut

memberikan dua cara, bagaimana membuat perbandingan dan data

keuangan perusahaan yang berarti : (1) kita dapat meneliti rasio antar-

waktu (katakanlah untuk 5 tahun terkahir) untuk meneliti arah

pergerakannya; dan (2) kita dapat membandingkan rasio perusahaan

lainnya. Tujuan dari penggunaan suatu rasio saat menganalisis informasi

keuangan secara sederhana dilakukan dengan membuat standar tolak ukur

atas informasi yang akan dianalisis agar rasio dari dua perusahaan yang

berbeda dapat dibandingkan atau juga satu perusahaan dengan batas-batas

waktu yang berbeda (Keown, Martin, Petty, dan Scott JR, 2004:70-71).

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan

beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan,

kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur

diiterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.

Berikut ini adalah bentuk dari rasio keuangan yaitu Capital Adequacy

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

37

Ratio (CAR), Loan to deposit Ratio (LDR), Return On Assets (ROA), Non

Performing Loan (NPL)

1. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

Menurut Slamet Riyadi (2003:142) Capital Adequacy Ratio (CAR)

adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki

oleh bank. CAR memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi

kecukupan modalnya. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko, CAR juga menjadi

indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang digunakan

untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu kecil (lebih rendah dari

standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori bank tidak

sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar berarti terlalu besar

dana bank yang menganggur (idle fund). Ahmad Faishol (2007:153).

Bank have to make decisions about the amount of capital they need

to hold for three reasons. First, bank capital helps prevents bank failure, a

situation in which the bank cannot satisfy its obligations to pay its

depositors and other creditors and so goes out of business. Second, the

amount of capital affects returns for the owners (equity holders) of the

bank. Third, a minimum amount of bank capital (bank capital

requirement) is required by regulatory authorities. (Frederic S Mishkin,

2007:231).

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

38

Karena itu penilaian mengenai kecukupan modal menjadi salah

satu bagian terpenting dalam menilai kondisi bank. Dalam anggaran dasar

suatu bank dikenal pengertian modal dasar dan modal disetor. Modal dasar

yaitu jumlah modal yang dinyatakan dalam anggran dasar sedangkan

modal disetor adalah jumlah modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemilik modal tersebut. Bagi bank umum dikenal istilah modal inti

(meliputi modal disetor, cadangan umum, cadangan tujuan, laba tahun

lalu, laba/rugi berjalan) dan modal pelengkap (meliputi penilaian aktiva

tetap, cadangan umum PPAP, pinjaman sub ordinasi) dalam

menghitungkan kecukupan modal bank yang bersangkutan.

Penerapan penghitungan kecukupan modal bagi bank Indonesia

sejak bulan Mei 1993 telah mengikuti Standart Bank For International

Settlement (BIS) dengan beberapa penyesuaian, sesuai dengan usaha yang

dilakukn oleh perbankan di Indonesia. Kecukupan Pemenuhan Modal

Minimum (KPMM) atau yang sering dikenal CAR (Capital Adequacy

Ratio) bank diukur berdasarkan persentase antara Modal dengan Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Langkah pertama pada penghitungan CAR adalah menghitung Risk

Weighted Assets atau Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Dalam

hal ini seluruh aktiva diberi timbangan bobot tertentu berdasarkan

timbangan tertentu dari yang tidak berisiko (risiko = 0%) sampai yang

paling berisiko (risiko = 100%). Pembobotan ini, bank terlebih dahulu

melakukan pengujian terhadap risiko kredit (credit assessment)

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

39

berdasarkan kriteria tertentu. Contoh sistem pembobotan : kredit

kepemilikan rumah dengan hipotek sebesar 50%, kredit komersial sebesar

100% atau tergantung dari credit assessment terhadap kreditur. Surat

hutang atau kalim komersial bobotnya 100% atau tergantung dari credit

assessment terhadap kreditur.

Untuk mendapatkan nilai CAR langkah selanjutnya adalah

membagi Modal Bank (Bank’s Equities) dengan Risk Weighted Assets

(ATMR). Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa apabila suatu bank

semakin agresif menyalurkan dananya ke dalam aktiva produktif yang

berisiko (karena mengharapkan pendapatan bunga yang lebih besar),

sudah seharusnya bank tersebut juga harus memiliki modal yang semakin

besar.

퐶퐴푅 =푀표푑푎푙 푆푒푛푑푖푟푖

퐴푘푡푖푣푎 푇푒푟푡푖푚푏푎푛푔 푀푟푛푢푟푢푡 푅푎푠푖표 × 100%

Keterangan :

Modal : terdiri atas modal inti dan modal pelengkap

ATMR : Aktiva tertimbang menurut resiko

2. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Perry Warjiyo (2004:26), dalam kenyataannya perilaku

penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang

tersedia yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga

dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan

kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

40

Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans),

dan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Menurut Slamet Riyadi (2003;146), LDR adalah perbandingan

antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang

dapat dihimpun oleh Bank. LDR akan menunjukan tingkat kemampuan

Bank dalam menyaluran dana pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank

yang bersangkutan. Menurut Ahamd Faishol (2007: 151) LDR yaitu rasio

antara jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang

diterima oleh Bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank

untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Maksimal LDR yang di perkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar

110%. Rumus Loan to Deposit Ratio adalah:

퐿퐷푅 =푇표푡푎푙 퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푑푖푏푒푟푖푘푎푛

푇표푡푎푙 퐷푃퐾 × 100%

3. Return On Asset ( ROA )

Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas

dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin

besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin

baik atau sehat (Mahrinasari, 2003). Sedangkan menurut Bank Indonesia,

Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

41

pajak dengan rata-rata total asset dalam satu periode. Dalam bukunya,

Frederic Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa, because owners of a

bank must know whether their bank is being managed well, they need good

measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is

return on assets (ROA). Semakin besar Return On Asset (ROA)

menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin

besar. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset

(ROA) sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perusahaan

perbankan. Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur

kinerja keuangan perbankan karena Return on Asset (ROA) digunakan

untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset (ROA)

merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin

besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik,

karena tingkat kembalian semakin besar. Apabila Return on Asset

meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak

akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang

saham (Husnan, 1998).

Rumus dari Return On Asset adalah :

푅푂퐴 = 퐿푎푏푎 푆푒푏푒푙푢푚 푃푎푗푎푘

푇표푡푎푙 푎푠푒푡 (푟푎푡푎 − 푟푎푡푎) × 100%

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

42

4. Non Performing Loan (NPL)

Menurut Manurung dan Prathama Rahardja (2004: 196), NPL (Non

Performing Loans terbagi menjadi dua, yaitu kredit tidak lancar dan kredit

macet, kredit tidak lancar adalah kredit yang masih dilakukan

pembayarannya, tetapi lebih lambat dari jadwal yang seharusnya.

Sedangkan kredit macet adalah kredit yang sejak + 21 bulan dikategorikan

diragukan, belum ada pelunasan atau upaya penyelamatan kredit. NPL

(Non Perfoming Loan) atau tingkat kredit macet menunjukkan berapa

persen kredit yang bermasalah dari keseluruhan kredit yang mereka

kucurkan ke masyarakat. NPL juga merupakan faktor yang sangat penting

bagi penilaian kinerja perbankan, bahkan hamper semua rasio nilainya

dipengaruhi oleh NPL.

Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah

mengeluarkan peratuaran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5%. Semakin

rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang bermasalah/macet

pada bank tersebut semakin kecil begitupun sebaliknya semakin tinggi

NPL suatu bank maka akan semakin besar kredit yang bermasalah/macet

pada bank tersebut.

NPLs menunjukan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam

mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas.

NPLs merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

43

kurang lancar, diragukan, dan macet ). NPL dapat dirumuskan sebagai

berikut :

푁푃퐿 =퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푏푒푟푚푎푠푎푙푎ℎ

푇표푡푎푙 퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푑푖푏푒푟푖푘푎푛 × 100%

E. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Pasal 1)

disebutkan bahwa, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam

bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat,

dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah

tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah

maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana

masyarakat ini merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai

dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana dari masyarakat. (dikutip

dari http//: esutomo.staff.gunadarma.ac.id/)

a. Giro (demand deposit)

Giro adalah simpanan masyarakat baik dalam bentuk rupiah

maupun valuta asing pada bank yang dalam transaksinya (penarikan dan

penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet

giro, kartu ATM, sarana perintah bayar yang lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

44

Dana giro ini termasuk dana yang sensitive atau peka terhadap

perubahan, atau disebut juga dana yang labil yang sewaktu dapat ditarik

atau disetor oleh nasabah.

Sifat giro pada dasarnya adalah merupakan perintah nasabah

kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah tertentu uang atas bebar

rekening penarik pada tangal yang ditentukan kepada pihak yang

tercantum namanya dalam warkat bilyet giro tersebut.

b. Tabungan (saving deposit)

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah

maupun valuta asing pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu dari masing-masing bank penerbit.

c. Simpanan Berjangka

Deposito Berjangka (time deposit)

Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah

maupun valuta asing, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan

berjangka termasuk deposit on call yang jangka waktunya relatif lebih

singkat dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan

sebelumnya.

Sertifikat Berjangka

Sertifikat deposito atau negotiable Certificate of Deposits yang

sering disingkat dengan CD adalah deposito berjangka yang bukti

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

45

simpanannya dapat diperdagangkan, yang juga merupakan surat

pengakuan hutang dari bank dan lembaga keuangan bukan bank yang

dapat diperjual-belikan dalam pasar uang.

Deposit on Call

Deposit on call adalah simpanan atas nama (atau pihak ketiga

bukan bank) dalam jumlah yang besar. Penarikannya hanya dapat

dilakukan dengan pemberitahuan sebelumnya. Pemberitahuan nasabah

kepada bank untuk penarikan tersebut dilakukan misalnya dalam jangka

waktu sehari, tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lainnya yang

disepakati oleh nasabah dan bank yang bersangkutan.

F. Suku bunga SBI

a. Suku Bunga

Menurut Kasmir (2003:37), bunga bagi bank berdasarkan prinsip

konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank

kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya . Bunga juga dapat

diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang

memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank

(nasabah yang memperoleh pinjaman). Menurut Frederic S. Mishkin

(2007:4), interest rate is the cost of borrowing or the price paid for the

rental of funds (usually expressed as a percentage of the rental of $100

per year).

Menurut Ana Octavia (2007:13-14), unsur-unsur di dalam tingkat

suku bunga, meliputi :

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

46

1) Syarat jatuh tempo

Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh tempo. Pinjaman

terpendek adalah pinjaman satu malam. Surat-surat berharga jangka

pendek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu tahun. Surat-

surat berharga jangka panjang umumnya memberikan suku bunga yang

lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pendek.

2) Risiko

Ada pinjaman yang pada hakikatnya tidak memiliki risiko,

sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Obligasi-obligasi dan

tagihan-tagihan pemerintah didukung dengan penuh kepercayaan, oleh

kredit dan kekuatan pajak dari pemerintah. Unsur-unsur ini dapat

dipercaya karena bunga pinjaman pemerintah akan benar-benar dibayar.

Risiko menengah terdapat pada pinjaman atas kredit-kredit perusahaan

yang kondisinya baik. Sedangkan investasi yang berisiko mempunyai

peluang gagal atau tidak dibayar yang sangat tinggi termasuk investasi

pada perusahaan yang hampir bangkrut.

3) Likuiditas

Aktiva akan disebut “likuid“ apabila dapat ditukarkan dengan kas

secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian nilai yang sedikit. Sebagian

besar surat berharga, termasuk saham biasa, obligasi perusahaan dan

pemerintah, dapat diukur dengan kas secara cepat mendekati nilai

sekarangnya. Aktiva-aktiva tidak likuid termasuk aktiva-aktiva unik yang

tidak memiliki pasar yang berkembang baik.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

47

4) Biaya-biaya administrasi

Waktu serta ketelitian yang diperlukan untuk administrasi berbagai

jenis pinjaman, sangatlah berbeda. Pinjaman dengan biaya administrasi

yang tinggi akan mempunyai bunga 5 sampai 10 persen per tahun lebih

besar dari tingkat bunga lainnya.

b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/13/DPM tentang

Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang, Sertifikat Bank

Indonesia yang selanjutnya disebut SBI adalah surat berharga dalam mata

uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek. Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban

memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah

uang primer (uang kartal + uang giral di Bank Indonesia) yang berlebihan

dapat mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh

BI untuk mengurangi kelebihan uang primer tersebut. (www.bi.go.id)

G. Jumlah uang yang beredar (JUB)

Perkembangan uang beredar di Indonesia di pengaruhi oleh

beberapa factor, antara lain : sector luat negeri, sector pemerintah, sector

swasta domestic. dan sector lainnya. Transaksi-transaksi dari sector-sektor

tersebut dicatat dalam neraca system moneter yang memperlihatkan

besarnya jumlah uang yang beredar dan faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahannya.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

48

Uang adalah suatu benda yang dapat dipertukarkan dengan benda

lain; dapat digunakan untuk menilai benda lain atau sebagai alat hitung;

dan dapat digunakan sebagai alat penyimpan kekayaan (Veithzal Rivai,

2007:3).

Uang adalah suatu alat yang dapat dipakai dan diterima oleh

masyarakat umum sebagai alat pembayaran terhadap pembelian barang

dan jasa (Zakaria, 2009:78).

Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima dalam

pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas hutang (Mishkin.

2008:68).

Uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterbitkan oleh

pemerintah (bank sentral) baik berbentuk kertas maupun logam yang

memiliki nilai atau besaran tertentu yang tertera pada kertas atau logam

yang di maksud yang penggunaanya diatur dan dilindungi dengan undang-

undang (Putong dan Andjaswati, 2010:107).

Sehingga uang dapat diartikan sebagai alat tukar yang dapat berupa

benda atau apapun yang diakui dan diterima oleh masyrakat luas sebagai

alat pembayaran dalam proses pertukaran barang maupun jasa dan fungsi

utamanya sebagai alat tukar dan satuan hitung.

Pada umumnya jumlah uang yang beredar bias ditentukan secara

langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan hubungannya

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

49

dengan uang inti, yang terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan

yang dimiliki oleh bank-bank umum. Perilaku seperti ini berlandaskan

pada analisis penentuan JUB secara mekanis, dimana JUB dihubungkan

dengan uang inti lewat angka pengganda. Besarnya angka pengganda ini

ditentukan oleh rasio cadangan perbankan dan rasio antara uanga kartal

dengan uang giral.

Perubahan jumlah uang yang beredar di tentukan oleh hasil

interaksi antara masyarakat, lembaga keuangan dan bank sentral. Jumlah

uang yang beredar adalah hasil kali uang primer (monetary base) dengan

pengganda uang atau money multiplier.

Ahli-ahli ekonom sebelum Keynes, terutama ahli ekonomi Klasik,

menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan

penawaran uang ke atas tingkat harga.

Teori permintaan uang terbagi menurut pandangan klasik dan

pandangan keynessian.

a. Teori permintaan uang klasik

Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai

alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diterima berbanding proporsional

dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat,

maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang

yang dipegang masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

50

juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga

(real modey balances) ( Ekawan dan fechruddiansyah, 2010:93).

Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat

netral, dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Menurut

pandangan Klasik, teori keuangan ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu

teori kuantitas ( Quantity Theory of Money ) dan teori sisa tunai ( Cash

Balance Theory ).

Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat

bahwa kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi

pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yaitu : perubahan dalam

penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya

dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga

pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan

harga juga pada tingkat yang sama ( Sadono Sukirno, 2010:296).

1). Teori kuantitas uang

Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher dengan menggunakan

persamaan pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:

MV = PT

Dimana :

M = jumlah uang yang beredar

V = velositas uang (laju peredaran uang)

P = tingkat harga umum

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

51

T = jumlah unit transaksi

Velositas uang merupakan konsep menunjukkan berapa kali dalam

setahun uang berputar di dalam suatu perekonomian. Dalam jangka

pendek, kecepatan uang beredar dianggap tetap.

Kesulitan dari model ini adalah pengukuran unit tranasaksi (T)

yang memungkinkan kesulitan tersebut, maka nilai untuk T yang

digunakan adalah nilai output riil (GDP riil).

Pandangan teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut:

perubahan dalam penawaran uang yang akan menimbulkan perubahan

yang sama tingkatnya ke atas harga-harga dan perubahan kedua variabel

tersebut adalah kea rah yang sama. Apabila penawaran uang bertambah

sebanyak lima persen, maka harga-harga bertambah sebanyak lima persen

dan apabila penawaran uang berkurang sebanyak lima persen maka harga-

harga juga akan berkurang lima persen ( Sadono Sukirno, 2010:297).

2). Teori sisa tunai

Teori ini dikembangkan oleh Alfred Marshall dari Cambridge,

adalah orang pertama yang menerangkan teori kuantitas uang yang

meneliti hubungan antara JUB dengan inflasi. Teori ini juga menerangka

sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa

tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori

ini juga berependapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

52

menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori ini

diterangkan dalam persamaan berikut (Putong dan Andjaswati, 2010:116):

M = kPT

Di mana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dengan M, P, dan

T dalam persamaan MV = PT. Dalam teori sisa tunai k adalah pendapatan

masyarakat yang tetap dipegang dalam bentuk tunai. Sekiranya 20 persen

dari pendapatan akan dipegang masyarakat dalam bentuk tunai, maka k

=1/5. Dalam teori sisa tunai M = kPT atau M/k = PT. Sedangkan dalam

persamaan teori kuantitas uang MV = PT. Dengan demikian M/k = MV,

atau k = 1/V.

b. Teori permintaan uang Keynes

Di pasar uang, penawaran akan uang bertemu dengan permintaan

akan uang dan menetukan “harga” dari uang. Menurut Keynes, “harga”

uang adalah harga yang harus dibayar untuk penggunaan uang, yang tidak

lain adalah tingkat bunga. Penawaran akan uang dianggap ditentukan oleh

penguasa moneter sehingga identik dengan jumlah uang yang beredar.

Dalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang uang)

untuk tiga tujuan yaitu :

1). Permintaan uang untuk transaksi

Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan

memegang uang yang paling penting. Uang sangat penting peranannya

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

53

untuk melancarkan kegiatan ekonomi dan transaksi. Sebagian besar dari

uang yang diterima masyarakat dari pekerjaanya digunakan untuk

membeli kebutuhan-kebutuhannya seperti makanan, pakaian, dan

pengeluaran lainnya.

2). Permintaan uang untuk berjaga-jaga

Di samping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh

masyarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting

lain di masa depan. Masa depan adalah keadaan yang tidak bias

diramalkan. Ada kalanya keadaan masa depan bertambah baik, tetapi ada

kalanya masalah-masalah buruk akan di hadapi. Untuk mengahadapi masa

depan yang tidak pasti, terutama untuk mengahadapi masa kesusahan,

sebagian uang yang di minta masyarakat digunakan untuk menghadapi

masa kesusahan di masa yang akan datang. Di samping itu uang digunakan

pula untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga yang lebih baik, yaitu

untuk membeli rumah, membiayai persekolahan anak-anak dan untuk

pergi melancong.

3). Permintaan uang untuk spekulasi

Masyarakat menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi yaitu

disimpan dan digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti

obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill. Dalam

menggunakan uang untuk tujuan spekulasi ini, suku bunga atau dividen

yang diperoleh dari memiliki surat-surat berharga tersebut sangat penting

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

54

dalam menetukan besarnya permintaan uang. Apabila suku bunga atau

dividen surat-surat berharga itu tinggi, masyarakat akan menggunakan

uang untuk membeli surat-surat berharga tersebut. Apabila suku bunga dan

tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat akan lebih suka

menyimpan uangnya dari pada membeli surat-surat berharga.

Jumlah uang yang beredar juga mempunyai keterkaitan dengan suku

bunga depsito. Semakin banyak jumlah uang yang beredar di masyarakat,

investasi menjadi lebih menarik bila dibandingkan dengan menyimpan

didalam bentuk tabungan.

Pengertian uang beredar yang umum digunakan di Indonesia dapat

dibedakan dalam dua kategori, yaitu uang beredar dalam arti sempit atau

disebut juga narrow money (M1) dan uang beredar dalam arti luas atau

broad money (M2). M1 terdiri dari semua uang kartal yang beredar di

masyarakat ( tidak termasuk uang kartal yang ada di bank) di tambah

tabungan dan deposito berjangka atau disebut juga uang kuasi atau (quasi

money) (Dahlan Siamat, 2005:93).

a. Uang dalam arti sempit (M1)

M1 diartikan sebagai uang tunai (uang kartal dan uang uang

logam) yang dipegang oleh masyarakat, tidak termasuk uang yang ada di

kas bank serta kas negara. Uang tersebut dikenal dengan uang kartal.

Kemudian ditambah dengan uang yang berada di rekening giro perbankan

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

55

yang langsung dapat digunakan dengan menggunakan cek dan biasa

disebut dengan uang giral, sehingga persamaan M1 adalah:

M1 = C + DD

Dimana :

M1 = uang dalam arti sempit

C = currency, uang kartal

DD = Demand deposit, uang giral

Pengertian uang giral (DD) diatas hanya mencakup saldo rekening

Koran atau giro milik masyarakat umum yang disimpan di bank dan belum

digunakan pemiliknya untuk berbelanja atau membayar.

b. Uang dalam arti luas (M2)

M2 merupakan perluasan dari defines M1 dengan uang kuasi.

Uang kuasi adalah bentuk kekayaan yang paling likuid yang terdiri dari

deposito berjangka atau rekening tabungan pada bank, sehingga

persamaan M2 adalah :

M2 = M1 + TD + SD

Dimana :

M2 = uang dalam arti luas

M1 = uang dalam arti sempit

TD = time deposits (deposito berjangka)

SD = saving deposits (saldo tabungan)

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

56

Orang menempatkan uangnya dalam TD atau SD karena simpanan

ini memberikan bunga. M2 juga disebut uang yang beredar dalam arti luas.

Di Indonesia, M2 biasanya mencakup semua TD dan SD rupiah pada

bank-bank (tidak tergantung besar kecilnya simpanan), tetapi tidak

mencakup TD dan SD mata uang asing (dollar).

H. Keterkaitan Antar Variabel

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan Billy Arma Pratama (2010), Luh Gede

Meydianawathi (2007), Desi Arisandi (2009), Abdul Rosyid (2009), dan

Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006) menyimpulkan bahwa capital adequacy

ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran

kredit. Karena capital adequacy ratio merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Tingginya capital adequacy ratio

mengindikasikan adanya sumber daya financial (modal) yang idle.

Kondisi CAR yang cukup tinggi jauh diatas ketentuan minimal yang

disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% mengahuskan Bank Umum

untuk lebih optimal dalam memanfaatkan kegunaan sumber daya financial

(modal) yang dimiliki melalui penyaluran kredit (sektor produktif).

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

57

2. Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan

bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap penawaran

kredit investasi. Ini dikarenakan dalam kenyataannya perilaku penawaran

kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang

bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga dipengaruhi oleh

persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu

sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital Adequacy Ratio), jumlah

kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans), dan LDR (Loan to

Deposit Ratio). LDR adalah perbandingan antara total kredit yang

diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun oleh Bank.

LDR akan menunjukan tingkat kemampuan Bank dalam menyaluran dana

pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank yang bersangkutan. LDR

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

3. Return On Assets (ROA) dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007)

menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh positif terhadap

penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja yang disebabkan oleh

stabilnya jumlah modal dan laba bank umum. Kondisi perbankan yang

stabil akan meningkatkan kemampuan bank umum dalam menyalurkan

kredit kepada sektor UMKM. Slope positif dari variabel ROA

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

58

menunjukkan bahwa selama periode penelitian, Januari 2002-Februari

2006, jumlah kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan bank

umum kepada sektor UMKM akan bertambah apabila: (1) Rasio

kecukupan modal bank umum dinaikkan, (2) rentabilitas bank umum

yang terus meningkat.

Berbeda dengan penelitian Desi Arisandi (2009) yang

menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap tingkat penawaran kredit. Ini dikarenakan oleh pada

tahun 2005 menunjukkan peningkatan relative lambat namun stabil,

setelah tahun 2006 return on assets menagalami peningkatan yang

cukup signifikan yang kemudian akhirnya melemah pada tahun 2007

inilah yang menyababkan return on assets mengalami pengaruh yang

tidak signifikan.

4. Non Performing Loan (NPL) dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007),

Billy Arma Pratama (2010), dan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan

bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif terhada

penyaluran kredit. Karena Non Performing Loan (NPL) merupakan

faktor yang mendukun penyaluran kredit perbankan. Semakin rendah

NPL maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan. Bank Umum

diharuskan memiliki manajemen perkreditan yang baik, agar tingkat

NPL-nya tetap berada dalam batas maksimal yang disyaratkan oleh

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

59

Bank Indonesia sebesar 5%. Dengan demikian Bank Umum dapat

menyalurkan kredit secara optimal.

5. Dana Pihak Ketiga dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007),

Billy Arma Pratama (2010), Desi Arisandi (2009), Nresna Iqlima

(2005), dan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan bahwa Dana Pihak

Ketiga (DPK) merupakan faktor yang mendukung penyaluran kredit

perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka semakin

besar pula jumlah kredit yang disalurkan. Oleh karena itu Bank Umum

harus melakukan penghimpunan DPK secara optimal. Hal ini dapat

dilakukan antara lain melalui program reward yang menarik, sales

people, dan service people yang qualified, suku bunga simpanan yang

menarik, dan jaringan layanan yang luas dan mudah diakses, guna

menarik minat masyarakat untuk menyimpan dananya. Di sisi lain

ketatnya persaingan dalam rangka penghimpunan dana (baik dengan

sesama bank maupun dengan lembaga keuangan bukan bank) dan

tuntutan sebagai business entity untuk meningkatkan peroleha laba,

mendorong Bank Umum untuk mempergunakan DPK yang berhasil

dihimpun dengan optimal. Penyaluran kredit merupakan alokasi DPK

yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, disamping sebagai

bentuk tanggung jawab moral perbankan atas DPK yang berhasil

dihimpun dari masyarakat.

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

60

6. Suku Bunga SBI dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010)

menyatakan bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran kredit. Hal ini dikarenakan SBI merupakan

instrumen yang menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas

risiko (risk free) gagal bayar. Suku bunga SBI yang terlalu tinggi

membuat perbankan betah menempatkannya dananya di SBI ketimbang

menyalurkan kredit, inilah yang menyebabkan tidak ada pengaruhnya

SBI terhadap penyaluran kredit.

7. Jumlah Uang Beredar dengan Penyaluran Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006)

menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran kredit. Dikarenakan jika jumlah uang beredar

mengalami peningkatan maka jumlah penyaluran kredit juga akan

mengalami peningkatan.

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

61

I. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

1 Luh Gede Meydianawathi (2007)

Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan kepada Sektor UMKM di Indonesia

DPK (X1) ROA (X2) NPLs (X3) CAR (X4) Penawaran kredit (Y)

Ordinary Least Square (OLS)

Hasil analisis Uji F menunjukkan bahwa variabel-variabel DPK, CAR, ROA, dan NPLs berpengaruh nyata dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja yang disalurkan bank umum, dan pada tingkat signifikansi 10% variabel DPK, CAR, dan ROA secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit invesatsi dan KMK. Sebaliknya

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

62

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

NPLs menunjukkan hubungan yang negatif dan signifkan terhadap penawaran kedua jenis tersebut

2 Billy Arma Pratama (2010)

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan

DPK (X1) CAR (X2) NPL (X3) Suku Bunga SBI (X4) Kredit (Y)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian adalah DPK berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, CAR berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, NPL berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, dan Suku Bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kredit.

3 Tatik Setiyati (2007)

Analisis pengaruh suku bunga kredit,

Suku bunga kredit (X1)

Error Correction Model

Hasil regresi ECM variabel suku

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

63

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

dana pihak ketiga, dan produk domestik bruto terhadap penyaluran kredit pada perbankan di Indonesia.

DPK (X2) PDB (X3) Kredit (Y)

bunga kredit dan DPK berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit dan hasil Uji F variabel independen IR, DPK, dan PDB secara bersama-sama mempengaruhi penyaluran kredit pada perbankan pada tingkat signifikansi 5%.

4 Desi Arisandi (2009)

Analisis Faktor Penawaran Kredit pada Bank Umum di Indonesia

DPK (X1) CAR (X2) NPL(X3) ROA (X4) Kredit (Y)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian yaitu dimana DPK mempunyai pengaruh positif dan sifnifikan, CAR mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan, NPL mempunyai

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

64

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

pengaruh negatif dan signifikan sedangkan ROA mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penawaran kredit.

5 Nresna Iqlima (2009)

Pengaruh Inflasi, DPK, dan Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja terhadap Posisi Kredit Modal Kerja pada Bank Persero

Inflasi (X1) DPK (X2) Suku Bunga Kredit (X3) Kredit Modal Kerja (Y)

Regresi Linier Berganda

Hasil uji regresi berganda secara simultan variabel inflasi, DPK, dan suku bunga kredit modal kerja secara bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi kredit modal kerja Bank Persero, sementara secara parsial DPK dan suku bunga kredit modal kerja mempunyai pengaruh signifikan

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

65

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

terhadap posisi kredit modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap posisi kredit modal kerja, sedangkan variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap posisi kredit modal kerja.

6 Abdul Rosyid (2009)

Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi Terhadap Penawaran Kredit Investasi pada Bank

DPK (X1) CAR (X2) NPL (X3) LDR (X4) Inflasi (X5) Kredit(Y)

Path Analysis

Hasil Uji Regresi Jalur atau path analysis, variabel DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penawaran kredit Investasi dan secara parsial variabel DPK, CAR, NPL, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit investasi,

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

66

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

sedangkan variabel Inflasi tidak berpengaruh.

7 Dewi Anggrahini (2006)

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan.

Modal (X1) Simpanan masyarakat (X2) Suku Bunga SBI (X3) Pertumbuhan Ekonomi (X4) Kredit (Y)

Ordinary Least Square (OLS)

Hasil dari penelitiannya yaitu modal dan simpanan masyarakat berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%, tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%, tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 10%, dan pertumbuhan ekonomi

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

67

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%.

8 Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006)

Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar terhadap CAR dan Implikasinya terhadap CAR dan Implikasinya terhadap Penawaran Kredit

BI Rate (X1) Inflasi (X2) Jumlah Uang Beredar (X3) CAR (Y) Penawaran kredit (Z)

Path Analysis

Hasil Pengujian setelah trimming, diketahui BI Rate, Inflasi, jumlah Uang beredar dan CAR memiliki pengaruh secara simultan pada kredit sebesar 0,977. Hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa hanya variabel BI Rate memiliki pengaruh negatif dan signifikan sedangkan inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

68

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

No Peneliti Judul Penelitian

Variabel Model Analisis

Hasil Penelitian

pada penawaran kredit.

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

69

J. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Bank Indonesia

Bank Umum Kebijakan Moneter

CAR ROA LDR NPL DPK SBI JUB

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik: 1. Uji Normalitas

2. Multikolonieritas 3. Heteroskedastisitas

Uji Regresi Berganda

Uji F

Uji t

Adjusted R Square

Interpretasi

Kesimpulan

Penyaluran kredit

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

70

K. Hipotesis

Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan

hipotesis alternatif sebagai berikut :

1. CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang

Beredar secara simultan berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR,

ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah

Uang Beredar secara simultan terhadap Penyaluran Kredit.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA,

LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang

Beredar secara simultan terhadap Penyaluran Kredit.

2. CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi,

Jumlah Uang Beredar dan PDB secara parsial berpengaruh terhadap

Penyaluran Kredit

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR,

ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah

Uang Beredar secara parsial terhadap penyaluran kredit.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA,

LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang

Beredar secara parsial terhadap penyaluran kredit.

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

71

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei. Data

berasal dari studi pustaka, dokumentasi, dan mengumpulkan data-data

sekunder yang berhubungan dengan variabel yang berhubungan dengan

variabel pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

car, roa, ldr, npl, dpk, suku bunga SBI dan jumlah uang beredar terhadap

penyaluran kredit di Bank Konvensional. Dalam penelitian ini tempat yang

digunakann sebagai tujuan penelitian adalah perusahaan perbankan, yaitu

bank konvensional untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti. Data yang diteliti adalah pertriwulan karena data

yang diambil adalah car, roa, ldr, npl, dpk, suku bunga SBI, dan jumlah uang

beredar dari tahun 2005 sampai 2009.

B. Metode Pemilihan Populasi dan Sampel

Sampel penelitian adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset

(ROA), Loan To Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana

Pihak Ketiga (DPK), suku bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, data pemberian

kredit Bank Umum yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pertriwulan dari

maret tahun 2005 hingga desember tahun 2009.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

72

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah metode

sampel (judgement sampling) yaitu sample yang diambil sesuai dengan

karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun responden yang

bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan elemen-elemen

sample penelitian. (Abdul Hamid, 2004 : 22 ). Skripsi ini disusun dengan

melakukan pemilihan sampel menggunakan metode non probabilitas (secara

tidak acak). Metode yang diambil adalah pemilihan sampel berdasarkan

pertimbangan (judgment sampling) yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak

acak yang informasinya diperoleh dengan mempergunakan pertimbangan

tertentu (yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian atau skripsi

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun luar BI, BPS.

sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah tersedia)

dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut meliputi:

a. Laporan keuangan Bank Konvensional tentang pemberian kredit

yang dipublikasikan oleh BI.

b. Data rasio keuangan yang di pubilkasikan BI dan BPS

c. Data Dana Pihak Ketiga yang dipublikasikan BI dan BPS

d. Data Suku Bunga SBI yang dipublikasikan BI dan BPS

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

73

e. Data Jumlah Uang Beredar (JUB) yang dipublikasikan BI dan BPS

f. Data penelitian ini menurut waktunya merupakan data time series

atau juga disebut data deret waktu yang merupakan data deret

waktu yang merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena

tertentu dalam berbagai interval waktu tertentu (Umar:2000:83).

2. Library Research

Merupkan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan

membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber

dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang

tersusun. Peneliti melakukan penelitian dengan membaca, mengutip

bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

D. Teknik Analisis

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan

menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS,

setelah semua data-data ini terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut

dianalisis yaitu dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji

hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan

agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

74

penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara

grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum dan minimum (Ghozali, 2005:19).

2. Uji Asumsi Klasik

Ketika melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolienaritas, dan uji

Heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut:

a. Normalitas

Ada dua pengujian yang umumnya dilakukan pada data sebelum

diterapkan sebelum sebuah metode statistik dilakukan, yaitu: uji

normalitas data dan uji varian. Uji normalitas data adalah pengujian

tentang kenormalan distribusi data. Uji ini bertujuan untuk menguji

apakah variabel yang digunakan mempunyai distribusi yang normal

atau tidak. Ada beberapa cara untuk mendeteksi normalitas data, yaitu:

1) Dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

grafik Q-Q Plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas

data adalah: Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka variabel-variabel tersebut

memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar dari garis diagonal

dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka variabel-variabel

tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

75

2) Uji Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar pengambilan keputusan

sebgai berikut: Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas

<0,05 maka distribusi data tidak normal. Nilai Sig. atau signifikansi

atau nilai probabilitas >0,05 maka distribusi data normal.

b. Multikolienaritas

Menurut Imam, Uji multikolienaritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya

diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel

independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas.

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

76

Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi

dua atau lebih variabel independen.

3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres

terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai Tolerance <0.10 atau sama dengan nilai VIF >10. Setiap

peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat

ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance =0.10 sama dengan tingkat

kolinieritas 0.95. walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan

nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui

variabel-variabel independen manasajakah yang saling berkorelasi.

c. Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2005:105), Uji Heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

77

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized.

Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model

regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

78

Menurut Singgih Santoso ada beberapa cara mendeteksi adanya

autokorelasi diantaranya:

1) Angka Durbin Watson (DW) dibawah -2, berarti ada autokorelasi

positif.

2) Angka Durbin Watson (DW) diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

3) Angka Durbin Watson (DW) diatas +2 berarti ada autokorelasi

negatif.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi dalam penelitian ini menjadi alat untuk mengukur

bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi besarnya variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya.

Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel

independen, maka digunakan model regresi berganda dengan persamaan

sebagai berikut:

푌 = 푎 + 푏 푋 + 푏 푋 + 푏 푋 + 푏 푋 + 푏 푋 + 푏 푋 + 푏 푋 + 휀

Dimana:

Y = Penyaluran Kredit

a = Intercept (variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel dipenden

dan variabel independen

b = Koefisien regresi dari variabel independen

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

79

X 1 = Capital Adequacy Ratio

X2 = Loan To Deposit Ratio

X3 = Return On Total Asset

X4 = Non Performing Loan

X5 = Dana Pihak Ketiga

X6 = Suku Bunga SBI

X7 = Jumlah Uang Beredar

4. Uji Signifikansi

a. Uji Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

depeden yang diuji pada tingkat signifikasi 0.05 maka variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

b. Uji Signifikasi Simultan (uji statistik F)

Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikasi

> 0.05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi < 0.05 maka

Ha diterima.

Dapat juga dilihat apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen secara simultan.

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

80

Untuk menentukan Fhitung dapat dilakukan dengan rumus:

퐹 =푅 /(푘 − 1)

(1 − 푅 )/(푛 − 푘)

Dimana:

R2 = Koefisien determinan

n = jumlah pengamatan/sampel

k = jumlah parameter yang diestimasi dalam regresi

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

81

E. Operasional Variabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Variabel Endogen

Variabel endogen (variabel dependen) adalah variabel yang

dipengaruhi variabel eksogen. Dalam penelitian ini yang merupakan

variabel endogen atau variabel dependen adalah Penyaluran Kredit di

Bank Umum.

2. Variabel Eksogen

Variabel eksogen (variabel independen) adalah variabel yang

diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen. Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel eksogen (variabel indenpenden)

adalah:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank yang

dinyatakan termasuk sebagai bank sehat harus memiliki CAR paling

sedikit 8%. CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:

퐶퐴푅 =푀표푑푎푙 푆푒푛푑푖푟푖

퐴푘푡푖푣푎 푇푒푟푡푖푚푏푎푛푔 푀푟푛푢푟푢푡 푅푎푠푖표 × 100%

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

82

b. Return On Assets (ROA)

Rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba

(sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat

efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

푅푂퐴 = 퐿푎푏푎 푆푒푏푒푙푢푚 푃푎푗푎푘

푇표푡푎푙 푎푠푒푡 (푟푎푡푎 − 푟푎푡푎) × 100%

c. Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam

menylurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang

bersangkutan. Maksimal LDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia

adalah sebesar 110%.

퐿퐷푅 =푇표푡푎푙 퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푑푖푏푒푟푖푘푎푛

푇표푡푎푙 퐷푃퐾 × 100%

d. Non Performing Loan (NPL)

NPLs menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah bank dalam

mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas.

NPLs merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

kurang lancar, diragukan, dan macet ). NPL dapat dirumuskan sebagai

berikut :

푁푃퐿 =퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푏푒푟푚푎푠푎푙푎ℎ

푇표푡푎푙 퐾푟푒푑푖푡 푦푎푛푔 푑푖푏푒푟푖푘푎푛× 100%

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

83

e. Suku Bunga SBI

Menurut Kasmir (2003:37), bunga bagi bank berdasarkan prinsip

konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank

kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya . Bunga juga

dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah

(yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada

bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). SBI adalah surat berharga

dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai

pengakuan utang berjangka waktu pendek.

f. Jumlah Uang Beredar

Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan jumlah uang yang

beredar dalam arti luas (M2). M2 merupakan perluasan dari definisi M1

dengan uang kuasi. Uang kuasi adalah bentuk kekayaan yang paling

likuid yang terdiri dari deposito berjangka atau rekening tabungan pada

bank, sehingga JUB yang digunakan dalam penelitian ini adalah M2.

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

84

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan Oleh Bank

Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi

yang tidak menentu menyebabkan bank-bank umum berlomba untuk

meningkatkan sumber dana bank yang kemudian disalurkan kembali dalam

bentuk penyaluran kredit. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini

merupakan pendapatan utama bank. Kondisi perekonomian bank-bank umum

belum bias dikatakan mantap, namun kondisi tersebut tidak menyebabkan

perkembangan penyaluran kredit bank-bank umum menurun. Ini bias dilihat dari

penyaluran kredit pada tahun 2005-2009 yang terus mengalami peningkatan.

Jumlah kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum antara lain : kredit modal

kerja, kredit investasi, serta kredit konsumsi.

Semakin banyak bank melakukan kegiatan operasionalnya seperti

penyaluran kredit, maka akan semakin banyak pula pendapatan bunga yang akan

diperoleh bank. Ketika pendapatan meningkat juga dapat mempengaruhi jumlah

laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan

sumber dana bank dan akhirnya akan dapat meningkatkan sumber dana untuk

menyalurkan kreditnya. Pengalokasian dana yang tidak efisien menyebabkan

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

85

penyaluran kredit berkurang. Karena jumlah dana pada sumber dana berkurang

sehingga akan menyebabkan dana yang akan disalurkan pada periode berikutnya

iku turun.

Keadaan tersebut itu akan menghambat kegiatan operasional bank itu

sendiri dan juga dapat menurunkan pendapatan bank. Pengalokasian dana yang

tidak tepat dapat saja terjadio pada suatu bank atau beberapa bank, oleh karena itu

perlu dilakukan pembenahan terhadap manajemen bank sperti komite kredit yang

terdiri dari decision maker yang bertugas untuk menganalisis dan memutuskan

lebih lanjut apakah calon debitur layak dalam memenuhi persyaratan kredit di

dalam pemberian kredit yang diberikan oleh bank, sehingga kredit yang diberikan

dapat memberikan hasil atau laba yang besar bagi bank. Bank Indonesia sebagai

sentral juga turut berperan untuk melakukan pengawasan serta pelatihan terhadap

kegiatan operasional bank, agar tiap bank tetap berada pada kondisi yang sehat.

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 pada halaman selanjutnya.

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

86

Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

No Nama Bank Kode

1 PT Bank Bukopin BKP

2 PT Bank Danamon Indonesia Tbk DMN

3 PT ICB Bumiputera Tbk BPA

4 PT Bank Kesawan Tbk KWN

5 PT Bank Lippo Tbk LPO

6 PT Bank Mandiri Tbk MDR

7 PT Bank Mayapada International Tbk MPD

8 PT Bank Mega Tbk MGA

9 PT Bank Mutiara Tbk MTA

10 PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI

11 PT Bank OCBC NISP Tbk NSP

12 PT PAN Indonesia Bank Tbk PAN

13 PT Bank Permata Tbk PMA

14 PT Bank Rakyat Indonesia BRI

15 PT Bank Sinarmas Tbk SRS

16 PT Bank Swadesi Tbk SDI

17 PT Bank Tabungan Negara Tbk BTN

18 PT Bank UOB Buana Tbk UOB

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

87

B. Hasil Analisis

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada

tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2

Sumber: Data sekunder diolah

Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa variable independen Capital

Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum sebesar -2,5158 yang diperoleh

dari MTR pada triwulan IV di tahun 2005 sedangkan untuk nilai maksimumnya

yang sebesar -0,4676 diperoleh dari SRS pada triwulan I di tahun 2005. Nilai

rata-rata CAR sebesar -1,728417 dan standar deviasinya adalah sebesar

0,3468104.

Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

ln_CAR 354 -2.5158 -.4676 -1.728417 .3468104 ln_ROA 354 -9.2103 -2.7806 -4.208562 .7960835 ln_LDR 354 -1.5559 .1877 -.370923 .3198478 ln_M2 354 2.6273 2.6794 2.654181 .0154465 ln_SBI 354 -2.7395 -2.0596 -2.407385 .2046295 ln_npl 354 -9.2103 -1.2852 -3.790393 1.1180542 ln_dpk 354 2.54 2.97 2.8103 .09655 kredit 360 11.6510 19.1413 16.270889 1.6188468 Valid N (listwise)

354

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

88

Variabel independen Return On Asset (ROA) memiliki nilai minimum

sebesar -52,00 yang diperoleh dari KWN pada triwulan I di tahun 2006 sedangkan

nilai maksimumnya yang sebesar 6,2 diperoleh DMN pada triwulan I di tahun

2005. Nilai rata-rata ROA sebesar -4,208562 dan standar deviasinya adalah

sebesar 0,7960835.

Variabel independen Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki nilai

minimum sebesar -1,5559 yang diperoleh dari MTA pada triwulan III di tahun

2006 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 0,1877 diperoleh LPO pada

triwulan I di tahun 2008. Nilai rata-rata LDR sebesar -0,370923 dan mememiliki

standar deviasinya adalah sebesar 0,3198478.

Variabel independen Jumlah Uang Beredar memiliki nilai minimum

sebesar 2,6273 yang diperoleh dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, SRS,

NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada tiap

triwulan I di tahun 2005 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 2,6794

diperoleh dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, SRS, NSP, PAN, BPA, DMN,

KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada tiap triwulan IV di tahun 2009.

Nilai rata-rata Jumlah Uang Beredar sebesar 2,654181dan standar deviasinya

adalah 0,0154465

Variabel independen Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

memiliki nilai minimum sebesar -2,7395 yang diperoleh dari BNI, BTN, BRI,

MDR, PMA, BKP, SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI,

UOB, MGA pada tiap triwulan IV di tahun 2009 sedangkan nilai maksimumnya

yang sebesar -2,0596 diperoleh dari dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP,

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

89

SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada

triwulan IV di tahun 2005. Nilai rata-rata SBI sebesar -2,407385 dan standar

deviasinya adalah 0,2046295.

Variabel independen Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai

minimum sebesar -9,2103 yang diperoleh dari SRS di triwulan I tahun 2008, PAN

di triwluan II tahun 2007 dan LPO di triwulan II tahun 2007 sedangkan nilai

maksimum -1,2852 diperoleh dari MDR Tbk pada triwulan I di tahun 2006. Nilai

rata-rata NPL sebesar -3,790393 dan standar deviasinya adalah 1,1180542.

Variabel independen Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum

sebesar 2,54 yang diperoleh dari SRS pada triwulan I di tahun 2005 sedangkan

nilai maksimum 2,97 diperoleh dari MDR pada tahun 2008 terjadi di triwulan IV

sedangkan pada tahun 2009 terjadi di triwulan II, III, dan IV. Nilai rata-rata DPK

sebesar 2.8103 dan standar deviasinya adalah 0,09655.

Variabel dependen kredit memiliki nilai minimum 11,6510 yang diperoleh

dari SRS pada triwulan I di tahun 2005 sedangkan nilai maksimumnya yang

sebesar 19,1413 diperoleh dari MDR pada triwulan I di tahun 2005. Nilai rata-rata

kredit sebesar 16,270889 dan standar deviasinya adalah 1,6188468.

2. UJI ASUMSI KLASIK

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi ketergantungan variabel tak

bebas (dependent) pada satu atau lebih variabel penjelas atau terikat (variable

independent) dengan maksud untuk mengestimasi atau menaksir rata-rata populasi

atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

90

diketahui (Gujarati, 1995). Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier

berganda (multiplier linier regression method) dengan variabel dependent-nya

adalah Penyaluran Kredit sedangkan variabel independent-nya adalah Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR),

Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI dan

Jumlah Uang Beredar (JUB).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data

normal atau tidak, ada dua cara untuk mendekatinya, yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang termudah untuk melihat

normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

91

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi

Sumber : Data Sekunder diolah

Dari gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa terdapat titik-titik yang tidak

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya menyimpang serta

menjauhi arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini masih belum terdistribusi secara normal.

Untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik dan valid maka

langkah selanjutnya adalah melakukan transformasi data mentah ke dalam bentuk

natural logaritma dari masing-masing data yang diuji (Ghozali, 2007:32). Berikut

adalah P-Plot setelah dilakukannya transformasi data yang dapat dilihat pada

gambar 4.2 di halaman berikutnya.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

92

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi

Sumber : Data Sekunder diolah

Setelah dilakukan transformasi data dapat dilihat dari gambar 4.2 di atas

bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Terkait dengan data hasil

transformasi uji normalitas, maka data tersebut akan digunakan dalam pengujian

asumsi klasik yang lainnya dan uji hipotesis selanjutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikonearitas bertujuan untuk menguji apakah model rregresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Jika variabel

independent saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesame

variabel independent sama dengan nol ( Ghozali, 2006 ). Untuk mengetahui

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

93

apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang terdapat pada

masing-masing variabel seperti terlihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Keputusan Tolerance VIF

1 Ln.CAR .735 1.361 Tidak ada multikolonieritas Ln.ROA .575 1.738 Tidak ada multikolonieritas Ln.LDR .810 1.235 Tidak ada multikolonieritas Ln.M2 .618 1.617 Tidak ada multikolonieritas Ln.SBI .705 1.419 Tidak ada multikolonieritas Ln.NPL .876 1.141 Tidak ada multikolonieritas Ln.DPK .683 1.464 Tidak ada multikolonieritas

a. Dependent Variable: Kredit Sumber : Data sekunder diolah

Dari tabel diatas menunjukkan suatu model regresi dinyatakan bebas dari

multikolinearitas adalah jika data mempunyai nilai Tolerance lebih besar dari 0.1

dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua

variabel bebas memiliki nilai Tolerance berada dibawah 1 dan nilai VIF jauh

dibawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah pada uji

multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

94

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terajdi

heteroskedastisitas ( Ghozali, 2006 ).

Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik

scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik di

atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka

tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukan pada

gambar dibawah ini:

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Data sekunder diolah

Dengan melihat grafik scatterplot diatas, terlihat titik-titik menyebar

secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedatisitas

pada model transformasi regresi yang digunakan (homokedastisitas).

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

95

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (D-

W). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu

dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

bebas dari masalah autokorelasi.

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate D-W

1 .998a .995 .995 .1129229 .890 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA

b. Dependent Variable: kredit Sumber : Data sekunder diolah

Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 0.890.

Dengan jumlah predictors sebanyak 6 buah (k=6) dan sampel sebanyak 18

perusahaan (n=90), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5%, maka

dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar 1,5181 dan (du) adalah sebesar 1,8014.

Dengan demikian nilai D-W < (dl) yang menandakan bahwa terdapat autokorelasi

positif dalam model regresi, atau dengan kata lain, penelitian ini masih belum

terbebas dari masalah autokorelasi. Namun menurut Sunyoto (2009:91-92), nilai

D-W yang berada diantara -2 dan +2 dapat dijadikan acuan bahwa tidak terjadi

masalah autokorelasi dalam model penelitian. Maka karena nilai D-W sudah

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

96

berada diantara -2 dan +2, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Adj R2

Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R2 (Adj R2), atau

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila

dibandingkan dengan R2 (koefisien determinasi). Kelemahan dalam menggunakan

nilai R2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Hasil Uji Adj R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .998a .995 .995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit

Sumber : Data sekunder diolah

Besarnya angka R square (R2) adalah 0.995, angka tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai CAR, ROA, LDR, NPL, DPK,

Suku bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit di dunia

perbankan dengan cara menghitung koefesien determinasi (KD) dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

97

KD = R2 x 100%

KD = 0.995 x 100%

KD = 99.5%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh nilai CAR, ROA,

LDR, NPL, DPK Suku bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara gabungan

terhadap penyaluran kredit di perbankan adalah 99.5%, sedangkan sisanya sebesar

0.5% (100% - 99.5%) dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak

dimasukkan ke dalam penelitian. Adapun angka koefisien korelasi (R)

menunjukkan nilai sebesar 0,998 yang menandakan bahwa hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat karena memiliki nilai

R > 0,5.

b. Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan

melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di tabel 4.6. Selengkapnya mengenai

hasil uji F penelitian dapat dilihat pada halaman selanjutnya.

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

98

Tabel 4.6 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 928.422 7 132.632 10401.204 .000a Residual 4.412 346 .013

Total 932.834 353 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit

Sumber: Data sekunder diolah

Hasil Uji Hipotesis 1

Pengaruh CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan

Jumlah Uang Beredar terhadap Penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.6 nilai F diperoleh

10401,204 dengan tingkat signifkansi 0,000, karena tingkat signifkansi

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI dan Jumlah Uang

Beredar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit.

c. Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Apabila Thitung lebih besar Ttabel (Thit > Ttab) dan nilai signifikan Thitung lebih kecil

dari α : 5% (0,05) (sig < α), berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel

independen secara parsial dengan variabel dependen. Dengan menggunakan

metode regresianalisis regresi linier berganda. Signifikansi model regresi pada

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

99

penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig. yang ada di tabel 4.7. Selengkapnya

mengenai hasil uji t penelitian dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji t

Sumber: Data sekunder diolah Hasil Uji Hipotesis 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel car mempunyai

tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat

dikatakan bahwa car berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit

karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel car lebih kecil dari 0,05.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) -31.950 1.244 -25.679 .000

ln_CAR .079 .020 .017 3.923 .000

ln_ROA .013 .010 .006 1.301 .194

ln_LDR .909 .021 .179 43.547 .000

ln_M2 1.411 .495 .013 2.852 .005

ln_SBI .024 .035 .003 .688 .492

ln_npl .031 .006 .022 5.462 .000

ln_dpk 16.084 .075 .955 213.554 .000

a. Dependent Variable: kredit

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

100

Hasil Uji Hipotesis 3

Pengaruh Return On Assets terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel roa mempunyai

tingkat signifikansi 0,194. Hal ini berarti menolak Ha2 sehingga dapat

dikatakan bahwa roa tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel roa lebih besar

dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 4

Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel ldr mempunyai

tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat

dikatakan bahwa ldr berpengaruh signifkan terhadap penyaluran kredit

karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ldr lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 5

Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel M2 mempunyai

tingkat signifikansi 0,005. Hal ini berarti menerima Ha7 sehingga dapat

dikatakan bahwa jumlah uang beredar signifikan terhadap penyaluran

kredit karena tingkat signifikan yang dimiliki variabel M2 lebih kecil dari

0,05.

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

101

Hasil Uji Hipotesis 6

Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel sbi mempunyai

tingkat signifikansi 0,492. Hal ini berarti menolak Ha6 sehingga dapat

dikatakan bahwa sbi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel sbi lebih besar

dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 7

Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 7 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel npl mempunyai

tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha4 sehingga dapat

dikatakan bahwa npl berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit

karena tingkat signifkansi yang dimiliki variabel npl lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 8

Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit.

Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel dpk mempunyai

tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha5 sehingga dapat

dikatakan bahwa dpk berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit

karena tingkat signifkansi yang dimiliki variabel dpk lebih kecil dari 0,05.

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

102

Berdasarkan tabel 4.7, maka diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut.

Dimana :

Y = Penyaluran kredit

X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X2 = Return On Assets (ROA)

X3 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

X4 = Jumlah Uang Beredar

X5 = Suku Bunga SBI

X6 = Non Performing Loan (NPL)

X7 = Dana Pihak Ketiga

Maka dapat dijelaskan bahwa (1) apabila X1, X2, X3, X4, X5, X6,

dan X7 bernilai 0, maka nilai Y adalah 31,9 trilliyun maksudnya adalah

jika 18 bank (sampel yang diambil) tidak melakukan operasional

perbankan dapat dikatakan bahwa dalam periode 2005-2009 pertumbuhan

sektor riil kekurangan penyaluran kredit sebesar 31,9 trilliyun .(2) X1=

0,079 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X1 akan menyebabkan

perubahan Y sebesar 0,079 trilliyun. (3) X2= 0,013 maksudnya adalah

setiap kenaikan 1 % X2 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,013

trilliyun. (4) X3= 0,909 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X3 maka

Y = -31,950 + 0,079X1 + 0,013X2 + 0,909X3 + 1,411X4 + 0,024X5 +

0,031X6 + 16,084X7

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

103

akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,909 trilliyun. (5) X4= 1,411

maksudnya adalah setiap kenaikan 1 trilliyun X4 akan menyebabkan

perubahan Y sebesar 1,411 trilliyun. (6) X5= 0,024 maksudnya adalah

setiap kenaikan 1% X5 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,024

trilliyun. (7) X6= 0,031 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X6 akan

menyebabkan perubahan Y sebesar 0,031 trilliyun. (8) X7=16,084

maksudnya adalah setiap kenaikan 1 milliar X7 akan menyebabkan

perubahan Y sebesar 16,084 trilliyun.

C. Interpretasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara rici mengenai hasil

pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel CAR 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa car

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara CAR

dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma

Pratama (2010), Abdul Rosyid (2009) tetapi tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Desi Arisandi (2009) menyatakan bahwa

capital adequacy ratio tidak berpengaruh signifikan dengan penawaran

kredit.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

104

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR

maka semakin besar pula sumber daya financial yang dapat digunakan

untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.

CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana

modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR

terlalu kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke

dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu

besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund). Ahmad

Faishol (2007:153).

2. Pengaruh Return On Assets terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel ROA 0,194 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA tidak

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara ROA

dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan Desi Arisandi (2009), namun tidak mendukung hasil penelitian

dari Luh Gede Meydianawathi (2007) yang menyatakan bahwa return on

assets menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja.

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

105

Return On Assets merupakan indikator pengukur kinerja keuangan

perbankan karena roa digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan

didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Semakin besar nilai rasio return on assets maka menunjukkan

tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mahrinasari,

2003).

3. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel

LDR 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa LDR berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara ldr dan kredit

bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

Abdul Rosyid (2009) yang menyatakan bahwa LDT berpengaruh signifikan

terhadap penawaran kredit investasi.

Menurut Perry Warjiyo (2004:26), dalam kenyataannya perilaku

penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang

bersumber dari dana pihak ketiga, tetapi juga dipengaruhi oleh persepsi

bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri.

Maksimal LDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar

110%.

4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel jumlah uang beredar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

106

kredit. Hubungan antara jumlah uang beredar dan kredit bersifat positif.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sesy Rizkiyanti

Oktavia (2006) yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh

positif dan signifikan terhadap penawaran kredit.

Jumlah Uang Beredar memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhada penyaluran kredit. Artinya, apabila jumlah uang beredar

mengalami peningkatan maka jumlah penyaluran kredit juga akan

mengalami peningkatan.

5. Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

SBI 0,492 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa suku bunga SBI tidak

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara suku

bunga SBI dan kredit bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010), namun tidak mendukung hasil

penelitian Dewi Anggrahini (2006) dalam penelitiaannya mengenai analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan menyatakan

bahwa suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan.

Menurut Samuelson (2001:227) tingkat diskonto (BI rate)

digunakan sebagai tanda perubahan kebijaka utama pasar. Tingkat diskonto

mengikuti bunga pasar untuk mencegah bank umum untuk mendapatkan

untung yang lebih besar dari meminjam dengan tingkat diskonto yang

rendah kemudian meminjamkan ke pasar dengan bunga yang lebih tinggi.

Artinya, ketika suku bungaa diskonto naik maka bank umum akan

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

107

merespon dengan menaikkan suku bunga pembiayaan dan merubah suku

bunga simpanan

SBI merupakan instrument yang menawarkan instrument yang

menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko (risk free)

gagal bayar (Ferdian, 2008). Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat

perbankan betah menempatkan dananya di SBI ketimbang menyalurkan

kredit (Sugema, 2010).

6. Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel

NPL 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa NPL berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara NPL dan kredit

bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Billy

Arma Pratama (2010), Desi Arisandi (2009), dan Abdul Rosyid (2009).

Non Performing Loan merupakan rasio yang dipergunakan untuk

mengukur kemampuan bank dala meng-cover risiko kegagalan

pengembalian kreditoleh debitur (Darmawan,2004). NPL mencerminkan

risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko

kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Ali, 2004). Akibat tingginya NPL

perbankan harus menyediakan pencadangan yang lebih besar sehingga pada

akhirnya modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat

mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu

penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa,2009).

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

108

7. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifkansi variabel dpk

0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dpk berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara dpk dan kredit

bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma Pratama (2010), Tatik

Setiyati (2007), Desi Arisandi (2009), Nresna Iqlima (2009), dan Abdul

Rosyid (2009). Menyimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)

merupakan faktor yang mendukung penyaluran kredit perbankan.

Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka semakin besar pula

jumlah kredit yang disalurkan. Oleh karena itu Bank Umum harus

melakukan penghimpunan DPK secara optimal. Hal ini dapat dilakukan

antara lain melalui program reward yang menarik, sales people, dan

service people yang qualified, suku bunga simpanan yang menarik, dan

jaringan layanan yang luas dan mudah diakses, guna menarik minat

masyarakat untuk menyimpan dananya. Di sisi lain ketatnya persaingan

dalam rangka penghimpunan dana (baik dengan sesama bank maupun

dengan lembaga keuangan bukan bank) dan tuntutan sebagai business

entity untuk meningkatkan peroleha laba, mendorong Bank Umum

untuk mempergunakan DPK yang berhasil dihimpun dengan optimal.

Penyaluran kredit merupakan alokasi DPK yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan, disamping sebagai bentuk tanggung jawab

moral perbankan atas DPK yang berhasil dihimpun dari masyarakat.

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

109

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

109

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Uji F, variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets

(ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL),

Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang

Beredar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran

Kredit pada Bank Umum di Indoneisa.

2. Hasil Uji t, variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga, dan

Jumlah Uang beredar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Penyaluran Kredit sedangkan Return On Assets dan Suku Bunga SBI

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran

Kredit.

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

110

B. Implikasi Penelitian

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti

menganalisis 7 variabel eksogen yaitu Capital Adequacy ratio (CAR),

Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing

Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah

Uang Beredar terhadap variabel endogen yaitu Kredit pada Bank Umum di

Indonesia tahun 2005 bulan Maret hingga tahun 2009 bulan Desember,

semoga hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang

memiliki minat mengenai perbankan :

1. Bagi lingkungan akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

pengetahuan mengenai manajemen perbankan dan dapat digunakan

sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya.

2. Bagi kalangan perbankan

Dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan manajemen pada bank untuk

dapat berada pada kondisi bank yang sehat dan mampu membaca

perubahan pasar sehingga dapat mengambil keputusan yang baik.

3. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu pengetahuan

mengenai manajemen perbankan.

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

111

C. Saran

Sebagai peneliti penulis menyadari, bahwa dalam melakukan

penelitian harus selalu dilakukan penyempurnaan secara terus menerus,

karena manajemen perbankan di Indonesia selalu berkembang dari waktu

ke waktu, maka untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan kepada

peneliti selanjutnya sebagai berikut :

1. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih

banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan

data yang lebih akurat dan rentang waktu yang lebih panjang

memungkinkan hasil penelitian lebih baik.

2. Menamabah variabel eksogen dan endogen yang lebih banyak, baik

dari variabel moneter maupun variabel perbankan seperti kurs,

pendapatan masyarakat, dan Net Interest Margin (NIM) untuk

meperkaya perspektif analisis.

3. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat

sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

111

DAFTAR PUSTAKA

Anggrahini, Dewi. “Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan”. 2006.

Alamsyah, Halim,dkk. “Banking Disitermediation and it’s Implication for Monetery”: The Case of Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan: 2005.

Ali, Mashud. “Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional”. PT Gramedia. Jakarta: 2004.

Arisandi, Desi. “Analisis Faktor Penawaran Kredit pada Bank Umum di Indonesia”. Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Gunadarma. 2009.

Budiawan. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah Kerja BI Banjarmasin)”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegor. 2008.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia. Jakarta: 2005.

Ekawarna. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010

Faishol, Ahmad, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Mu’amalat Indonesia Tbk.”. JBM Januari, 2007.

Ferdian, Ilham Reza. “SBI, Instrumen Moneter atau Instrumen Investasi”. Republika:

2008.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 1. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Page 130: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

112

Harmanta, Ekananda. “Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997: Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit, Sebuah Pendekatan dengan Model Disequilibrium”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2005.

InfoBankNews.com. “Bank Asing Bakal Smackdown Bank BUMN pada 2007?”. 2007

Iqlima, Nresna. “Pengaruh Inflasi, DPK, dan Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja terhadap Posisi Kredit Modal Kerja pada Bank Persero”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2009.

Judisseno, Rimsky, ”Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2005.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2003. Kiryanto, Ryan. ”Langkah Terobosan Mendorong Ekspansi Kredit”. Economic Review: 2007. Manurung, Mandala Prathama Rahardja. ”Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter

(Kajian Konstektual Indonesia)”. FE UI. Jakarta. 2004. Meydianawathi, Luh Gede, “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada

Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007.

Mishkin, Frederic S. “The Economics of Money, Banking, and Financial Markets”.

Pearson Education Inc. New York: 2007. Nurmawan. “Uang dan Lembaga Keuangan”. Jurnal Keuangan. 2005. Ocktavia, Ana. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga

SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005”. Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2007.

Oktavia, Rizkiyanti, Sezy. “Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang

Beredar terhadap CAR dan Implikasinya terhadap Penawaran Kredit”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2006.

Pratama, Billy Arya. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan”. Tesis Universitas Diponogoro. 2009.

Page 131: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

113

Retnadi, Djoko. “Perilaku Penyaluran Kredit Bank”. Jurnal Kajian Ekonomi. 2006. Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liabilitiy Management”. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta: 2006 Rodoni, Ahmad dan Indoyama N. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center

for Sosial Economics Studies, Jakarta: 2007. Rosyid, Abdul. “Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi Terhadap

Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2009.

Setiyati, Tatik. “Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, dan

Produk Domestik Bruto terhadap Penyaluran Kredit pada Perbankan di Indonesia”. 2007.

Siamat, Dahlan. ”Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta,2005.

Sinungan, Muchdarsyah. ”Manajemen Dana Bank”. PT Bumi Aksara. Jakarta: 2000.

Siregar, Togi T.M. ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara”. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.2006.

Soedarto, Mochammad. ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah Kerja di BI Semarang)”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. 2004.

Sukirno, Sadono.” Teori Pengantar Makroekonomi”. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2004.

Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso. Bank & Lembaga

Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta: 2006. Umar, Husain. “Research Methods in Finance and Banking”. PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta: 2002.

Veithzal, Rivai. “Bank and Financial Instituation Management Conventional and Sharia System”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2007.

Page 132: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

114

Warjiyo, Perry. “Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia”. Pusat. Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI.2004.

Zakaria. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2009.

Page 133: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

117

Lampiran 1 : Data Sampel Penelitian

1. Variabel Dependen dan Independen (Sebelum Transformasi)

Bank Tahun TW CAR ROA LDR NPL DPK SBI M2 Kredit BNI 2005 I 0.1894 0.0274 0.5842 0.0202 112394449 0.0744 1020693 44747997

II 0.1667 0.0195 0.5827 0.0782 107788548 0.0825 1073746 61210500 III 0.1605 0.0171 0.5656 0.083 117017302 0.1 1150451 62208330 IV 0.1667 0.0161 0.5424 0.0836 118177335 0.1275 1203215 62238006 2006 I 0.203 0.009 0.5049 0.1088 119770674 0.1273 1195067 59829114 II 0.2002 0.0164 0.5178 0.1125 117561203 0.125 1253757 60538267 III 0.1757 0.0181 0.4855 0.1158 128041856 0.1125 1291396 61329850 IV 0.1595 0.0185 0.4898 0.0655 138535546 0.0975 1382074 66727705 2007 I 0.1681 0.0141 0.4885 0.0668 144733889 0.09 1366820 69279086 II 0.1587 0.0176 0.5532 0.054 144577019 0.0875 1451974 78447624 III 0.1989 0.0174 0.5942 0.047 137987764 0.0825 1512756 79720870 IV 0.1765 0.0085 0.6056 0.0401 150228182 0.08 1643203 88676188 2008 I 0.1833 0.005 0.7046 0.0317 132242556 0.0796 1594390 89186410 II 0.1608 0.0076 0.6955 0.0171 145382413 0.0873 1703381 99089745 III 0.1513 0.0094 0.732 0.0106 149046826 0.0971 1778139 106482611 IV 0.1438 0.0112 0.6861 0.0174 167425433 0.1083 1895839 112061397 2009 I 0.15 0.0119 0.6876 0.0154 166369002 0.0821 1916752 114689398 II 0.143 0.0162 0.7097 0.0117 171029207 0.0695 1977533 119798061 III 0.1551 0.0157 0.746 0.019 167282995 0.0648 2018031 122183396 IV 0.1378 0.0172 0.6406 0.0084 193928796 0.0646 2141384 120768825

BTN 2005 I 0.1963 0.0216 0.7543 0.0105 17448881 0.0744 1020693 13014210 II 0.1789 0.0209 0.7839 0.0153 17841833 0.0825 1073746 13693656 III 0.1658 0.0168 0.8003 0.0192 18382529 0.1 1150451 14525067 IV 0.166 0.0166 0.7893 0.0118 19470422 0.1275 1203215 15363896 2006 I 0.2104 0.0228 0.8007 0.025 19890766 0.1273 1195067 15925682 II 0.1817 0.0176 0.8147 0.0255 20643825 0.125 1253757 16659908 III 0.1817 0.0191 0.8376 0.0341 20716069 0.1125 1291396 17343980 IV 0.1823 0.0178 0.8375 0.0177 21604778 0.0975 1382074 18086350 2007 I 0.2002 0.0231 0.8552 0.0299 21831851 0.09 1366820 18538814 II 0.2527 0.0122 0.893 0.0308 22001200 0.0875 1451974 19473668 III 0.2343 0.0168 0.9338 0.0317 22702871 0.0825 1512756 20792770 IV 0.2291 0.0192 0.9238 0.0281 24202262 0.08 1643203 22354760 2008 I 0.2102 0.0167 0.9629 0.0344 24635606 0.0796 1594390 23557638 II 0.2021 0.019 0.996 0.0364 26700622 0.0873 1703381 26190650 III 0.1686 0.0173 1.0743 0.0323 28810808 0.0971 1778139 30077198 IV 0.1644 0.018 1.0183 0.0266 31781001 0.1083 1895839 32025231 2009 I 0.1668 0.0135 1.0196 0.0336 33164325 0.0821 1916752 33552878 II 0.1559 0.0126 1.0466 0.0339 34719926 0.0695 1977533 35809773 III 0.15 0.0133 1.1308 0.0429 34978133 0.0648 2018031 38123456 IV 0.2149 0.0147 1.0129 0.0336 40720833 0.0646 2141384 40732957

BRI 2005 I 0.2117 0.0608 0.765 0.0458 83157648 0.0744 1020693 63355711 II 0.17 0.0484 0.768 0.0562 89846276 0.0825 1073746 68950049 III 0.1611 0.0462 0.8033 0.0515 90837916 0.1 1150451 72738021

Page 134: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

118

IV 0.1625 0.0504 0.7783 0.0468 98227889 0.1275 1203215 75533234 2006 I 0.2397 0.0559 0.7819 0.0502 98547736 0.1273 1195067 76409377 II 0.2032 0.0428 0.7626 0.0509 108759289 0.125 1253757 82264698 III 0.1977 0.0456 0.7729 0.0479 113333370 0.1125 1291396 86691193 IV 0.1997 0.0436 0.7253 0.0481 126336779 0.0975 1382074 90282752 2007 I 0.222 0.0449 0.747 0.0531 123534219 0.09 1366820 91059260 II 0.1901 0.0429 0.7273 0.0545 138311043 0.0875 1451974 98778508 III 0.1819 0.0427 0.7388 0.0499 146064626 0.0825 1512756 105553477 IV 0.1666 0.0461 0.688 0.0344 167086725 0.08 1643203 113853335 2008 I 0.1736 0.0417 0.7419 0.0383 163745631 0.0796 1594390 118435570 II 0.1454 0.0406 0.7701 0.0337 177744997 0.0873 1703381 135954859 III 0.139 0.0414 0.8635 0.029 178670711 0.0971 1778139 151456514 IV 0.1367 0.0418 0.7993 0.028 204923465 0.1083 1895839 161061059 2009 I 0.1545 0.0392 0.8135 0.0324 206895822 0.0821 1916752 165226025 II 0.1515 0.0361 0.8533 0.037 220776432 0.0695 1977533 184600939 III 0.1377 0.0347 0.8735 0.0392 224998508 0.0648 2018031 192233530 IV 0.133 0.0373 0.8088 0.0352 255739540 0.0646 2141384 205563569

MANDIRI 2005 I 0.2662 0.0131 0.5584 0.1888 175717197 0.0744 1020693 92847594 II 0.2372 0.0076 0.5462 0.2583 186917405 0.0825 1073746 97152135 III 0.2365 0.0105 0.553 0.2439 186098402 0.1 1150451 100081490 IV 0.2365 0.0047 0.4988 0.2658 205201707 0.1275 1203215 100325751 2006 I 0.2522 0.0124 0.509 0.2766 198693128 0.1273 1195067 98069898 II 0.2513 0.0093 0.5236 0.2645 198142565 0.125 1253757 100082959 III 0.2545 0.0096 0.5354 0.2603 192863814 0.1125 1291396 100852650 IV 0.253 0.0112 0.5502 0.1708 204929996 0.0975 1382074 109379723 2007 I 0.2714 0.0231 0.5533 0.1702 194165009 0.09 1366820 105609365 II 0.2513 0.0242 0.5364 0.1618 200632021 0.0875 1451974 106894525 III 0.229 0.0239 0.551 0.1268 204691444 0.0825 1512756 111381010 IV 0.2111 0.024 0.5202 0.0733 239920497 0.08 1643203 126826445 2008 I 0.2242 0.0278 0.5664 0.0514 215452573 0.0796 1594390 122633466 II 0.1772 0.0262 0.5953 0.0474 224705213 0.0873 1703381 134501369 III 0.1708 0.0264 0.6207 0.0442 237484698 0.0971 1778139 146460848 IV 0.1572 0.0269 0.5689 0.0469 279342151 0.1083 1895839 159007051 2009 I 0.1537 0.0246 0.6132 0.0593 263652207 0.0821 1916752 160072261 II 0.141 0.0267 0.5981 0.0478 276188535 0.0695 1977533 164535342 III 0.142 0.0278 0.6043 0.0364 284164044 0.0648 2018031 170715069 IV 0.1555 0.0313 0.5915 0.0262 309457617 0.0646 2141384 179687845

PERMATA 2005 I 0.13 0.025 0.694 0.033 23477680 0.0744 1020693 16080106 II 0.117 0.021 0.781 0.049 24828940 0.0825 1073746 18748634 III 0.101 0.014 0.818 0.064 27913529 0.1 1150451 21473978 IV 0.099 0.012 0.785 0.053 28971599 0.1275 1203215 22217345 2006 I 0.109 0.012 0.765 0.056 29993769 0.1273 1195067 22233230 II 0.109 0.011 0.739 0.066 30617491 0.125 1253757 22043255 III 0.128 0.012 0.767 0.065 29977579 0.1125 1291396 22091339 IV 0.144 0.012 0.831 0.064 30873088 0.0975 1382074 23831136 2007 I 0.146 0.014 0.875 0.067 29298663 0.09 1366820 23819315 II 0.149 0.015 0.831 0.061 31776890 0.0875 1451974 24773023 III 0.147 0.019 0.87 0.056 31184242 0.0825 1512756 24671325 IV 0.14 0.019 0.88 0.046 31097043 0.08 1643203 26454502

Page 135: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

119

2008 I 0.14 0.025 0.936 0.043 32465621 0.0796 1594390 28258541 II 0.125 0.019 0.937 0.038 34403097 0.0873 1703381 31248300 III 0.115 0.018 0.904 0.032 37977125 0.0971 1778139 33741019 IV 0.111 0.017 0.818 0.035 43082783 0.1083 1895839 34883337 2009 I 0.11 0.017 0.83 0.054 44510815 0.0821 1916752 35258892 II 0.134 0.017 0.854 0.057 43741326 0.0695 1977533 36715561 III 0.127 0.017 0.874 0.051 44229233 0.0648 2018031 37686627 IV 0.122 0.014 0.906 0.04 46105528 0.0646 2141384 41244082

BUKOPIN 2005 I 0.17 0.0201 0.8803 0.027 14318281 0.0744 1020693 12190022 II 0.1489 0.0243 1.0333 0.0291 13742382 0.0825 1073746 13646861 III 0.1335 0.0217 0.9617 0.0268 15505758 0.1 1150451 14197688 IV 0.1327 0.0209 0.6839 0.0269 20822092 0.1275 1203215 13820759 2006 I 0.1443 0.0221 0.7376 0.029 18582269 0.1273 1195067 13029882 II 0.1282 0.0196 0.764 0.0265 20344764 0.125 1253757 14784392 III 0.1493 0.0196 0.6945 0.0293 22456827 0.1125 1291396 11572403 IV 0.1593 0.0185 0.5886 0.0251 25821874 0.0975 1382074 14682984 2007 I 0.1696 0.019 0.5885 0.0271 26616298 0.09 1366820 14982576 II 0.1542 0.0186 0.6318 0.0287 31007761 0.0875 1451974 18713271 III 0.1364 0.0166 0.6804 0.0265 30860935 0.0825 1512756 20087195 IV 0.1291 0.0163 0.6526 0.0249 30166024 0.08 1643203 19138691 2008 I 0.127 0.0156 0.7256 0.0236 29638051 0.0796 1594390 20342371 II 0.127 0.0171 0.7984 0.019 32524424 0.0873 1703381 24568888 III 0.1106 0.0175 0.9576 0.0265 26730803 0.0971 1778139 23743728 IV 0.1121 0.0166 0.836 0.0414 28769102 0.1083 1895839 22856451 2009 I 0.1309 0.0157 0.8065 0.0381 30622068 0.0821 1916752 23714593 II 0.1246 0.0166 0.9373 0.0334 32277111 0.0695 1977533 28921288 III 0.1298 0.0153 0.8432 0.0269 31916903 0.0648 2018031 25661460 IV 0.1436 0.0146 0.7599 0.0233 31999746 0.0646 2141384 23347067

SINARMAS 2005 I 0.6265 0.019 0.3573 0.0956 319707 0.0744 1020693 114803 II 0.5648 0.0123 0.364 0.032 421067 0.0825 1073746 145468 III 0.5704 0.0122 0.3281 0.1135 402458 0.1 1150451 131009 IV 0.4512 0.0114 0.2526 0.0081 625604 0.1275 1203215 158182 2006 I 0.3365 0.0096 0.2474 0.064 775126 0.1273 1195067 188648 II 0.2842 0.0131 0.3242 0.0009 849923 0.125 1253757 273917 III 0.2766 0.0127 0.5429 0.0169 909699 0.1125 1291396 455553 IV 0.1618 0.0098 0.5273 0.0016 1882904 0.0975 1382074 972839 2007 I 0.1547 0.0081 0.4553 0.0014 2417301 0.09 1366820 1083994 II 0.1249 0.0089 0.5832 0.0004 3095837 0.0875 1451974 1623983 III 0.1266 0.0057 0.5 0.0041 4196820 0.0825 1512756 1923411 IV 0.1118 0.0033 0.6218 0.0026 5147410 0.08 1643203 3047516 2008 I 0.0924 0.0023 0.7934 0.0001 4751312 0.0796 1594390 3156393 II 0.107 0.0049 0.8495 0.0011 5275289 0.0873 1703381 3727874 III 0.1238 0.0054 0.7786 0.0003 5371333 0.0971 1778139 3768101 IV 0.1152 0.0034 0.8331 0.0172 5355202 0.1083 1895839 4332347 2009 I 0.1617 0.005 0.6736 0.0057 5972673 0.0821 1916752 3908652 II 0.1663 0.0059 0.6169 0.005 6964816 0.0695 1977533 4210715 III 0.1519 0.0069 0.7249 0.0042 7074895 0.0648 2018031 4917873 IV 0.1395 0.0093 0.7901 0.0165 7071000 0.0646 2141384 5416964

NISP 2005 I 0.1602 0.0306 0.7807 0.0087 13866866 0.0744 1020693 10757134

Page 136: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

120

II 0.1547 0.0163 0.7904 0.0128 14907953 0.0825 1073746 11722192 III 0.1408 0.0085 0.806 0.0185 15728958 0.1 1150451 12611689 IV 0.1995 0.0152 0.7762 0.0187 16114935 0.1275 1203215 12438181 2006 I 0.2159 0.0151 0.7239 0.0251 16449532 0.1273 1195067 11789446 II 0.2 0.0145 0.7885 0.0308 16682618 0.125 1253757 12810432 III 0.1833 0.0154 0.8194 0.0277 17935727 0.1125 1291396 14154348 IV 0.1713 0.0155 0.8217 0.0199 19627127 0.0975 1382074 15633314 2007 I 0.1674 0.0171 0.8071 0.0236 21228075 0.09 1366820 16225641 II 0.1898 0.015 0.9383 0.0217 19854183 0.0875 1451974 17705706 III 0.1761 0.0145 0.9104 0.0209 20493560 0.0825 1512756 18212354 IV 0.1648 0.0131 0.8914 0.0212 22417770 0.08 1643203 19113922 2008 I 0.1895 0.011 0.9129 0.0214 21310722 0.0796 1594390 18918580 II 0.1794 0.015 0.95 0.0186 21491070 0.0873 1703381 20205120 III 0.1726 0.0153 0.9487 0.0169 22471584 0.0971 1778139 21089846 IV 0.1727 0.0154 0.7669 0.0175 27239749 0.1083 1895839 20809545 2009 I 0.1858 0.0221 0.7102 0.0221 28615178 0.0821 1916752 19507317 II 0.195 0.0134 0.6935 0.0189 28114488 0.0695 1977533 18909217 III 0.1892 0.0172 0.7646 0.0204 26415120 0.0648 2018031 19868882 IV 0.18 0.0179 0.7239 0.0139 30638451 0.0646 2141384 21886527

PANIN 2005 I 0.3791 0.0422 0.7951 0.0142 16786308 0.0744 1020693 12216045 II 0.3556 0.0346 0.6946 0.0491 21321012 0.0825 1073746 13342039 III 0.3227 0.0282 0.5542 0.0251 27242594 0.1 1150451 14614129 IV 0.3058 0.0227 0.5517 0.0315 28824305 0.1275 1203215 15101258 2006 I 0.3222 0.0235 0.6214 0.02 25811248 0.1273 1195067 15509845 II 0.2903 0.025 0.7324 0.024 24146333 0.125 1253757 16984728 III 0.3474 0.0255 0.7793 0.0181 24309681 0.1125 1291396 17800596 IV 0.3171 0.0278 0.8047 0.026 27833578 0.0975 1382074 19122611 2007 I 0.3179 0.0296 0.8621 0.0169 25716685 0.09 1366820 20629706 II 0.2914 0.0325 0.9312 0.0001 29242028 0.0875 1451974 23529028 III 0.2527 0.0323 0.9643 0.0041 31400106 0.0825 1512756 26847167 IV 0.2334 0.0314 0.9236 0.0176 33647078 0.08 1643203 29553371 2008 I 0.2312 0.0216 0.9277 0.0186 37192341 0.0796 1594390 32168059 II 0.2217 0.025 0.9433 0.0226 39405760 0.0873 1703381 34348868 III 0.2083 0.0225 0.8377 0.0188 45878493 0.0971 1778139 36966908 IV 0.2065 0.0175 0.7893 0.0215 47618342 0.1083 1895839 36868877 2009 I 0.228 0.0103 0.7255 0.0236 52700438 0.0821 1916752 36490223 II 0.2387 0.0131 0.7002 0.032 53500789 0.0695 1977533 35867174 III 0.2354 0.016 0.7078 0.0278 55696850 0.0648 2018031 40156414 IV 0.2179 0.0175 0.7328 0.0443 58567602 0.0646 2141384 43220220

BUMIPUTERA 2005 I 0.11 0.006 0.766 0.0329 3350143 0.0744 1020693 2525744 II 0.1009 0.0266 0.7408 0.0494 3266630 0.0825 1073746 2395937 III 0.1476 0.0016 0.7664 0.0496 3158322 0.1 1150451 2617209 IV 0.1069 0.0124 0.806 0.0489 3823402 0.1275 1203215 3133360 2006 I 0.1588 0.0031 0.9311 0.0443 3632462 0.1273 1195067 3356035 II 0.1447 0.0027 0.8526 0.0468 4129152 0.125 1253757 3467806 III 0.1457 0.0021 0.9228 0.0489 4210421 0.1125 1291396 3757000 IV 0.1302 0.0026 0.8742 0.0474 4774037 0.0975 1382074 4072353 2007 I 0.1252 0.0133 0.936 0.0455 4866986 0.09 1366820 4353138 II 0.1207 0.0091 0.823 0.0466 5557399 0.0875 1451974 4452057

Page 137: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

121

III 0.121 0.0068 0.8831 0.0463 5128567 0.0825 1512756 4465894 IV 0.1221 0.0057 0.845 0.0456 5604946 0.08 1643203 4438685 2008 I 0.123 0.0042 0.8281 0.0454 5528084 0.0796 1594390 4527028 II 0.1159 0.0033 0.9013 0.0399 5766237 0.0873 1703381 5031015 III 0.1107 0.0014 0.9427 0.0347 5697074 0.0971 1778139 5150620 IV 0.1224 0.0009 0.9044 0.0425 5566683 0.1083 1895839 4792908 2009 I 0.119 0.0017 0.7743 0.0435 6121108 0.0821 1916752 4571442 II 0.1193 0.0009 0.8885 0.047 5315999 0.0695 1977533 4563837 III 0.1159 0.0017 0.8697 0.0465 5839181 0.0648 2018031 4858344 IV 0.1223 0.0124 0.8925 0.0482 6323430 0.0646 2141384 5362264

DANAMON 2005 I 0.2959 0.062 0.7639 0.0168 40820516 0.0744 1020693 30329622 II 0.2543 0.0589 0.7743 0.0091 45403277 0.0825 1073746 33428458 III 0.2518 0.0539 0.8235 0.004 46659535 0.1 1150451 35723818 IV 0.2348 0.0426 0.8082 0.0142 48343287 0.1275 1203215 35990927 2006 I 0.2625 0.0203 0.7853 0.0201 50079708 0.1273 1195067 35699679 II 0.2462 0.0207 0.7561 0.0181 52968319 0.125 1253757 37044024 III 0.2286 0.0227 0.778 0.0169 54361236 0.1125 1291396 39150602 IV 0.2237 0.024 0.7551 0.0116 58663446 0.0975 1382074 41159973 2007 I 0.2257 0.0237 0.7571 0.0152 31127582 0.09 1366820 41238660 II 0.223 0.0244 0.7552 0.0145 62888909 0.0875 1451974 44430789 III 0.2085 0.0355 0.85 0.0086 57577097 0.0825 1512756 48292994 IV 0.2057 0.025 0.8805 0.0104 62303575 0.08 1643203 51336934 2008 I 0.2121 0.0253 0.8943 0.0116 64835627 0.0796 1594390 54127166 II 0.1672 0.0255 0.917 0.0067 67653166 0.0873 1703381 59605727 III 0.1542 0.0326 0.9073 0.006 72282942 0.0971 1778139 64829946 IV 0.1399 0.0158 0.8642 0.0123 75962844 0.1083 1895839 64983038 2009 I 0.151 0.0169 0.8144 0.0294 76294171 0.0821 1916752 61591558 II 0.2131 0.0169 0.8761 0.0361 68212515 0.0695 1977533 59573680 III 0.1815 0.0206 0.8609 0.0413 69583227 0.0648 2018031 59508856 IV 0.1755 0.0178 0.8876 0.0464 68984946 0.0646 2141384 60579191

KESAWAN 2005 I 0.1196 0.0094 0.5598 0.0319 1463355 0.0744 1020693 817989 II 0.1294 0.0132 0.5684 0.0342 1436053 0.0825 1073746 817042 III 0.1158 0.0016 0.5423 0.0685 1468257 0.1 1150451 789582 IV 0.1434 0.003 0.554 0.1107 1397565 0.1275 1203215 824876 2006 I 0.1356 0.0001 0.6179 0.0563 1376200 0.1273 1195067 843897 II 0.1254 0.0038 0.6482 0.0521 1563521 0.125 1253757 973415 III 0.1088 0.0043 0.6633 0.0492 1654606 0.1125 1291396 1095477 IV 0.0943 0.0036 0.695 0.0589 1892818 0.0975 1382074 1279243 2007 I 0.0972 0.0095 0.7475 0.053 1926130 0.09 1366820 1317975 II 0.1017 0.009 0.7526 0.0526 1858432 0.0875 1451974 1249220 III 0.1064 0.0069 0.6714 0.0577 1923422 0.0825 1512756 1222899 IV 0.1036 0.0035 0.6846 0.0633 2010857 0.08 1643203 1309789 2008 I 0.1061 0.0055 0.7064 0.0662 1873900 0.0796 1594390 1283760 II 0.1025 0.005 0.7561 0.0621 1916167 0.0873 1703381 1428780 III 0.0981 0.0036 0.8185 0.0569 1846332 0.0971 1778139 1502875 IV 0.1043 0.0023 0.7466 0.0374 1997442 0.1083 1895839 1487425 2009 I 0.1 0.0156 0.75 0.04 1837781 0.0821 1916752 1371045 II 0.11 0.0143 0.7 0.04 1844867 0.0695 1977533 1297147 III 0.14 0.01 0.61 0.05 2040147 0.0648 2018031 1247570

Page 138: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

122

IV 0.12 0.0125 0.67 0.05 2143863 0.0646 2141384 1433101 LIPPO 2005 I 0.2489 0.0212 0.2471 0.0237 24487986 0.0744 1020693 6044048

II 0.2354 0.021 0.288 0.0212 23526841 0.0825 1073746 6771516 III 0.2246 0.0237 0.4037 0.0201 24247217 0.1 1150451 7351970 IV 0.2138 0.0187 0.3236 0.0048 25594840 0.1275 1203215 8124864 2006 I 0.2357 0.022 0.3622 0.0132 23447572 0.1273 1195067 8417224 II 0.2166 0.0237 0.3964 0.0068 24667119 0.125 1253757 9752075 III 0.208 0.0276 0.4276 0.0045 25825877 0.1125 1291396 10892337 IV 0.2768 0.0198 0.4487 0.0041 27081797 0.0975 1382074 11977349 2007 I 0.293 0.0292 0.4889 0.0072 26693231 0.09 1366820 12870600 II 0.2659 0.0314 0.5065 0.0061 30319237 0.0875 1451974 14963093 III 0.2455 0.0257 0.5614 0.0061 30689876 0.0825 1512756 16803484 IV 0.1832 0.025 0.7935 0.0194 30998821 0.08 1643203 18142198 2008 I 0.2215 0.0163 0.6405 0.004 32595940 0.0796 1594390 20610642 II 0.1927 0.0108 0.7162 0.0042 33783904 0.0873 1703381 23960353 III 0.1963 0.0175 0.7913 0.0035 31319460 0.0971 1778139 23959255 IV 0.1633 0.011 0.8793 0.0142 54585131 0.1083 1895839 50667223 2009 I 0.1634 0.0144 0.8578 0.0169 51210543 0.0821 1916752 49814655 II 0.153 0.019 0.8723 0.017 83751960 0.0695 1977533 72649002 III 0.1503 0.0211 0.9026 0.0184 82395874 0.0648 2018031 74135295 IV 0.1359 0.0211 0.9522 0.0104 88039289 0.0646 2141384 82970344

MAYAPADA 2005 I 0.1254 0.0124 0.8682 0.0059 2082145 0.0744 1020693 1780135 II 0.1484 0.0104 0.8626 0.0118 2234136 0.0825 1073746 1896652 III 0.1443 0.0097 0.8655 0.0114 2279263 0.1 1150451 1968956 IV 0.1424 0.0084 0.8235 0.0132 2516131 0.1275 1203215 2064605 2006 I 0.1361 0.0049 0.8598 0.0121 2643842 0.1273 1195067 2263697 II 0.1368 0.0125 0.8478 0.0019 2804116 0.125 1253757 2368255 III 0.1367 0.0116 0.8664 0.0328 2873975 0.1125 1291396 2482803 IV 0.1382 0.0155 0.8529 0.0021 3050938 0.0975 1382074 2518054 2007 I 0.1448 0.0198 0.7734 0.0007 3072484 0.09 1366820 2365404 II 0.3628 0.0174 0.8677 0.0015 2931661 0.0875 1451974 2522001 III 0.3377 0.0159 0.9822 0.0012 2730936 0.0825 1512756 2668443 IV 0.2995 0.0146 1.0388 0.0014 2961684 0.08 1643203 3068157 2008 I 0.2831 0.002 1.2065 0.0016 2917408 0.0796 1594390 3419606 II 0.2669 0.0177 1.1857 0.0001 3102630 0.0873 1703381 3604461 III 0.2448 0.0117 1.126 0.0189 3345158 0.0971 1778139 3751196 IV 0.2369 0.0127 1.0022 0.0207 3980026 0.1083 1895839 3980788 2009 I 0.2058 0.007 0.8687 0.019 4685506 0.0821 1916752 4065148 II 0.193 0.0084 0.8945 0.0067 5009506 0.0695 1977533 4473402 III 0.185 0.0094 0.84 0.0075 5475526 0.0648 2018031 4588911 IV 0.1705 0.009 0.8377 0.0049 6053959 0.0646 2141384 1897876

MUTIARA 2005 I 0.1042 0.0077 0.293 0.0297 7067478 0.0744 1020693 1939510 II 0.0913 0.0067 0.2485 0.0337 7912913 0.0825 1073746 2258180 III 0.0933 0.0066 0.276 0.0392 8659034 0.1 1150451 2399718 IV 0.0808 0.0022 0.2384 0.0499 10247990 0.1275 1203215 2325994 2006 I 0.0826 0.004 0.2288 0.053 10501640 0.1273 1195067 2168775 II 0.1252 0.002 0.22 0.0645 9913803 0.125 1253757 2071678 III 0.1234 0.0033 0.211 0.0601 9907204 0.1125 1291396 2393634 IV 0.1166 0.0038 0.2135 0.0494 11353130 0.0975 1382074 2400275

Page 139: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

123

2007 I 0.1359 0.0093 0.2531 0.0485 10009500 0.09 1366820 2594123 II 0.1958 0.0058 0.2961 0.0494 9304293 0.0875 1451974 3180275 III 0.1854 0.0061 0.3318 0.0375 10044541 0.0825 1512756 3952583 IV 0.1291 -0.0143 0.3849 0.0333 10510631 0.08 1643203 4294410 2008 I 0.1623 0.0036 0.4199 0.0316 10694531 0.0796 1594390 4708818 II 0.1527 0.0062 0.434 0.0294 11430245 0.0873 1703381 5222219 III 0.1488 0.0046 0.4759 0.0271 12033454 0.0971 1778139 4737301 IV 0.3962 -0.52 0.9316 0.1042 5400749 0.1083 1895839 4737301 2009 I -0.0501 0.0489 0.8764 0.104 5430194 0.0821 1916752 4395114 II 0.1219 0.0419 0.8398 0.073 5465932 0.0695 1977533 4362359 III 0.1043 0.0467 0.8505 0.0681 5492302 0.0648 2018031 4392078 IV 0.1002 0.0384 0.8166 0.0953 6264795 0.0646 2141384 4864096

SWADESI 2005 I 0.2733 0.0195 0.5371 0.0136 717368 0.0744 1020693 380179 II 0.2542 0.0207 0.6238 0.0254 713651 0.0825 1073746 439058 III 0.2317 0.0205 0.6554 0.0033 689772 0.1 1150451 448709 IV 0.2406 0.0206 0.5536 0.0208 801107 0.1275 1203215 443436 2006 I 0.2725 0.0146 0.5579 0.0228 735322 0.1273 1195067 410209 II 0.2603 0.013 0.5479 0.0085 798925 0.125 1253757 437726 III 0.2564 0.0128 0.5301 0.0107 827472 0.1125 1291396 438638 IV 0.2655 0.0128 0.5489 0.0118 843548 0.0975 1382074 457755 2007 I 0.3023 0.0163 0.4728 0.0134 899393 0.09 1366820 420482 II 0.281 0.0147 0.5305 0.009 854126 0.0875 1451974 440276 III 0.2587 0.0127 0.4937 0.0134 946180 0.0825 1512756 464192 IV 0.2066 0.0117 0.6216 0.0147 1009126 0.08 1643203 621422 2008 I 0.195 0.0181 0.7258 0.0129 936900 0.0796 1594390 679225 II 0.1793 0.0201 0.7762 0.0122 969138 0.0873 1703381 747969 III 0.3391 0.0247 0.8706 0.0166 901472 0.0971 1778139 785476 IV 0.3327 0.0253 0.8311 0.0164 1054149 0.1083 1895839 876618 2009 I 0.349 0.0314 0.8443 0.0155 1061130 0.0821 1916752 895599 II 0.3262 0.0311 0.8589 0.0294 1071924 0.0695 1977533 907087 III 0.3193 0.0309 0.8265 0.0249 1132292 0.0648 2018031 935695 IV 0.329 0.0353 0.811 0.0142 1226476 0.0646 2141384 1016346

UOB BUANA 2005 I 0.2271 0.0276 0.6845 0.0133 12494014 0.0744 1020693 8461780 II 0.2071 0.0397 0.6557 0.0188 12503951 0.0825 1073746 9424424 III 0.1977 0.0336 0.8242 0.0166 12892094 0.1 1150451 10219362 IV 0.2015 0.0313 0.7996 0.0166 13259613 0.1275 1203215 10313054 2006 I 0.2295 0.0356 0.757 0.0167 13782160 0.1273 1195067 10138969 II 0.2884 0.0339 0.7638 0.0353 13412112 0.125 1253757 10297516 III 0.3012 0.0361 0.8272 0.0326 12928250 0.1125 1291396 10245923 IV 0.3083 0.0347 0.8303 0.0325 12928250 0.0975 1382074 10353475 2007 I 0.3214 0.0378 0.8621 0.0325 13033920 0.09 1366820 10759988 II 0.2965 0.0368 0.93 0.0238 13602363 0.0875 1451974 11561532 III 0.29 0.0364 0.9408 0.0277 13999637 0.0825 1512756 11974312 IV 0.2794 0.034 0.9523 0.0269 14034148 0.08 1643203 12660839 2008 I 0.2086 0.0242 1.0048 0.0245 13822018 0.0796 1594390 13236216 II 0.2653 0.0191 0.9923 0.0228 14613505 0.0873 1703381 13875800 III 0.2545 0.0192 1.0113 0.0195 14913684 0.0971 1778139 14909292 IV 0.2536 0.0238 0.9165 0.0207 16655936 0.1083 1895839 14891644 2009 I 0.2195 0.0327 0.8734 0.028 17540639 0.0821 1916752 14821487

Page 140: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

124

II 0.2118 0.0316 0.8971 0.0222 17111765 0.0695 1977533 15083213 III 0.2268 0.03 0.9124 0.028 17475730 0.0648 2018031 15440851 IV 0.2625 0.0303 0.8947 0.0302 17230372 0.0646 2141384 15808656

MEGA 2005 I 0.1581 0.0307 0.487 0.0198 17442974 0.0744 1020693 7711723 II 0.1458 0.0251 0.4319 0.0126 19415514 0.0825 1073746 8143271 III 0.1195 0.018 0.5215 0.011 20672810 0.1 1150451 10330011 IV 0.1113 0.0125 0.5125 0.0143 23397953 0.1275 1203215 11313598 2006 I 0.1241 0.006 0.5104 0.0154 21617230 0.1273 1195067 10785513 II 0.1725 0.0086 0.4862 0.0168 21740343 0.125 1253757 10438310 III 0.17 0.0081 0.4534 0.0173 23701214 0.1125 1291396 10513021 IV 0.1592 0.0088 0.427 0.0168 28052876 0.0975 1382074 11063044 2007 I 0.1614 0.0217 0.4487 0.0197 26852574 0.09 1366820 11589004 II 0.1602 0.0249 0.4528 0.0142 27149613 0.0875 1451974 11542510 III 0.1544 0.0244 0.4768 0.0126 27575051 0.0825 1512756 12728051 IV 0.1421 0.0233 0.4674 0.0153 30605953 0.08 1643203 14127029 2008 I 0.1945 0.0245 0.5717 0.0135 26973267 0.0796 1594390 14866952 II 0.1802 0.0223 0.5701 0.0116 30718216 0.0873 1703381 16670343 III 0.1624 0.0209 0.674 0.0121 28982826 0.0971 1778139 19337910 IV 0.1616 0.0198 0.6467 0.0118 29675015 0.1083 1895839 19592757 2009 I 0.1729 0.019 0.5881 0.0195 31157165 0.0821 1916752 18140039 II 0.1944 0.0211 0.5536 0.0201 32153167 0.0695 1977533 17599457 III 0.1973 0.0163 0.6058 0.0205 30082818 0.0648 2018031 17366711 IV 0.1884 0.0177 0.5682 0.017 34355188 0.0646 2141384 18789040

Page 141: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

125

2. Variabel Dependen dan Independen (Setelah Transformasi)

Bank Tahun TW Ln_car Ln_roa Ln_ldr Ln_npl Ln_dpk Ln_SBI Ln_M2 Ln_kredit BNI 2005 I -1.6639 -3.5972 -0.5375 -3.9021 2.92 -2.5983 2.6273 2.8688

II -1.7916 -3.9373 -0.5401 -2.5485 2.92 -2.495 2.6309 2.8865 III -1.8295 -4.0687 -0.5699 -2.4889 2.92 -2.3026 2.6359 2.8874 IV -1.7916 -4.1289 -0.6118 -2.4817 2.92 -2.0596 2.6391 2.8874 2006 I -1.5945 -4.7105 -0.6834 -2.2182 2.92 -2.0612 2.6386 2.8852 II -1.6084 -4.1105 -0.6582 -2.1848 2.92 -2.0794 2.642 2.8858 III -1.739 -4.0118 -0.7226 -2.1559 2.93 -2.1848 2.6441 2.8866 IV -1.8357 -3.99 -0.7138 -2.7257 2.93 -2.3279 2.6489 2.8913 2007 I -1.7832 -4.2616 -0.7164 -2.7061 2.93 -2.4079 2.6482 2.8933 II -1.8407 -4.0399 -0.592 -2.9188 2.93 -2.4361 2.6524 2.9002 III -1.615 -4.0513 -0.5205 -3.0576 2.93 -2.495 2.6553 2.9011 IV -1.7344 -4.7677 -0.5015 -3.2164 2.94 -2.5257 2.6611 2.9069 2008 I -1.6966 -5.2983 -0.3501 -3.4514 2.93 -2.5307 2.659 2.9072 II -1.8276 -4.8796 -0.3631 -4.0687 2.93 -2.4384 2.6636 2.913 III -1.8885 -4.667 -0.312 -4.5469 2.93 -2.332 2.6666 2.9169 IV -1.9393 -4.4918 -0.3767 -4.0513 2.94 -2.2229 2.6711 2.9196 2009 I -1.8971 -4.4312 -0.3745 -4.1734 2.94 -2.4998 2.6718 2.9209 II -1.9449 -4.1227 -0.3429 -4.4482 2.94 -2.6664 2.674 2.9232 III -1.8637 -4.1541 -0.293 -3.9633 2.94 -2.7364 2.6754 2.9243 IV -1.982 -4.0628 -0.4454 -4.7795 2.95 -2.7395 2.6794 2.9237

BTN 2005 I -1.6281 -3.8351 -0.282 -4.5564 2.81 -2.5983 2.6273 2.7962 II -1.7209 -3.868 -0.2435 -4.1799 2.82 -2.495 2.6309 2.7993 III -1.797 -4.0864 -0.2228 -3.9528 2.82 -2.3026 2.6359 2.8028 IV -1.7958 -4.0984 -0.2366 -4.4397 2.82 -2.0596 2.6391 2.8062 2006 I -1.5587 -3.781 -0.2223 -3.6889 2.82 -2.0612 2.6386 2.8084 II -1.7054 -4.0399 -0.2049 -3.6691 2.82 -2.0794 2.642 2.8111 III -1.7054 -3.9581 -0.1772 -3.3785 2.82 -2.1848 2.6441 2.8135 IV -1.7021 -4.0286 -0.1773 -4.0342 2.83 -2.3279 2.6489 2.816 2007 I -1.6084 -3.7679 -0.1564 -3.5099 2.83 -2.4079 2.6482 2.8175 II -1.3756 -4.4063 -0.1132 -3.4802 2.83 -2.4361 2.6524 2.8205 III -1.4512 -4.0864 -0.0685 -3.4514 2.83 -2.495 2.6553 2.8244 IV -1.4736 -3.9528 -0.0793 -3.572 2.83 -2.5257 2.6611 2.8286 2008 I -1.5597 -4.0923 -0.0378 -3.3697 2.83 -2.5307 2.659 2.8317 II -1.599 -3.9633 -0.004 -3.3132 2.84 -2.4384 2.6636 2.838 III -1.7802 -4.057 0.0717 -3.4327 2.84 -2.332 2.6666 2.846 IV -1.8055 -4.0174 0.0181 -3.6268 2.85 -2.2229 2.6711 2.8497 2009 I -1.791 -4.3051 0.0194 -3.3932 2.85 -2.4998 2.6718 2.8524 II -1.8585 -4.3741 0.0455 -3.3843 2.85 -2.6664 2.674 2.8561 III -1.8971 -4.32 0.1229 -3.1489 2.85 -2.7364 2.6754 2.8597 IV -1.5376 -4.2199 0.0128 -3.3932 2.86 -2.7395 2.6794 2.8635

BRI 2005 I -1.5526 -2.8002 -0.2679 -3.0835 2.9 -2.5983 2.6273 2.8884 II -1.772 -3.0283 -0.264 -2.8788 2.91 -2.495 2.6309 2.8931 III -1.8257 -3.0748 -0.219 -2.9662 2.91 -2.3026 2.6359 2.896 IV -1.8171 -2.9878 -0.2506 -3.0619 2.91 -2.0596 2.6391 2.8981 2006 I -1.4284 -2.8842 -0.246 -2.9917 2.91 -2.0612 2.6386 2.8988

Page 142: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

126

II -1.5936 -3.1512 -0.271 -2.9779 2.92 -2.0794 2.642 2.9028 III -1.621 -3.0878 -0.2576 -3.0386 2.92 -2.1848 2.6441 2.9057 IV -1.6109 -3.1327 -0.3212 -3.0345 2.93 -2.3279 2.6489 2.9079 2007 I -1.5051 -3.1033 -0.2917 -2.9356 2.92 -2.4079 2.6482 2.9084 II -1.6602 -3.1489 -0.3184 -2.9096 2.93 -2.4361 2.6524 2.9128 III -1.7043 -3.1536 -0.3027 -2.9977 2.93 -2.495 2.6553 2.9164 IV -1.7922 -3.0769 -0.374 -3.3697 2.94 -2.5257 2.6611 2.9205 2008 I -1.751 -3.1773 -0.2985 -3.2623 2.94 -2.5307 2.659 2.9226 II -1.9283 -3.204 -0.2612 -3.3903 2.94 -2.4384 2.6636 2.93 III -1.9733 -3.1845 -0.1468 -3.5405 2.94 -2.332 2.6666 2.9358 IV -1.99 -3.1749 -0.224 -3.5756 2.95 -2.2229 2.6711 2.939 2009 I -1.8676 -3.2391 -0.2064 -3.4296 2.95 -2.4998 2.6718 2.9404 II -1.8872 -3.3215 -0.1586 -3.2968 2.96 -2.6664 2.674 2.9462 III -1.9827 -3.361 -0.1352 -3.2391 2.96 -2.7364 2.6754 2.9483 IV -2.0174 -3.2888 -0.2122 -3.3467 2.96 -2.7395 2.6794 2.9518

MANDIRI 2005 I -1.3235 -4.3351 -0.5827 -1.6671 2.94 -2.5983 2.6273 2.9094 II -1.4389 -4.8796 -0.6048 -1.3536 2.95 -2.495 2.6309 2.9119 III -1.4418 -4.5564 -0.5924 -1.411 2.95 -2.3026 2.6359 2.9135 IV -1.4418 -5.3602 -0.6956 -1.325 2.95 -2.0596 2.6391 2.9137 2006 I -1.3775 -4.3901 -0.6753 -1.2852 2.95 -2.0612 2.6386 2.9124 II -1.3811 -4.6777 -0.647 -1.3299 2.95 -2.0794 2.642 2.9135 III -1.3685 -4.646 -0.6247 -1.3459 2.95 -2.1848 2.6441 2.9139 IV -1.3744 -4.4918 -0.5975 -1.7673 2.95 -2.3279 2.6489 2.9183 2007 I -1.3042 -3.7679 -0.5919 -1.7708 2.95 -2.4079 2.6482 2.9164 II -1.3811 -3.7214 -0.6229 -1.8214 2.95 -2.4361 2.6524 2.9171 III -1.474 -3.7339 -0.596 -2.0651 2.95 -2.495 2.6553 2.9193 IV -1.5554 -3.7297 -0.6535 -2.6132 2.96 -2.5257 2.6611 2.9263 2008 I -1.4952 -3.5827 -0.5685 -2.9681 2.95 -2.5307 2.659 2.9245 II -1.7305 -3.642 -0.5187 -3.0491 2.96 -2.4384 2.6636 2.9294 III -1.7673 -3.6344 -0.4769 -3.119 2.96 -2.332 2.6666 2.934 IV -1.8502 -3.6156 -0.5641 -3.0597 2.97 -2.2229 2.6711 2.9383 2009 I -1.8728 -3.705 -0.4891 -2.8251 2.96 -2.4998 2.6718 2.9387 II -1.959 -3.6231 -0.514 -3.0407 2.97 -2.6664 2.674 2.9401 III -1.9519 -3.5827 -0.5037 -3.3132 2.97 -2.7364 2.6754 2.9421 IV -1.8611 -3.4641 -0.5251 -3.642 2.97 -2.7395 2.6794 2.9448

PERMATA 2005 I -2.0402 -3.6889 -0.3653 -3.4112 2.83 -2.5983 2.6273 2.809 II -2.1456 -3.8632 -0.2472 -3.0159 2.83 -2.495 2.6309 2.8182 III -2.2926 -4.2687 -0.2009 -2.7489 2.84 -2.3026 2.6359 2.8263 IV -2.3126 -4.4228 -0.2421 -2.9375 2.84 -2.0596 2.6391 2.8283 2006 I -2.2164 -4.4228 -0.2679 -2.8824 2.85 -2.0612 2.6386 2.8283 II -2.2164 -4.5099 -0.3025 -2.7181 2.85 -2.0794 2.642 2.8278 III -2.0557 -4.4228 -0.2653 -2.7334 2.85 -2.1848 2.6441 2.8279 IV -1.9379 -4.4228 -0.1851 -2.7489 2.85 -2.3279 2.6489 2.8324 2007 I -1.9241 -4.2687 -0.1335 -2.7031 2.84 -2.4079 2.6482 2.8324 II -1.9038 -4.1997 -0.1851 -2.7969 2.85 -2.4361 2.6524 2.8347 III -1.9173 -3.9633 -0.1393 -2.8824 2.85 -2.495 2.6553 2.8345 IV -1.9661 -3.9633 -0.1278 -3.0791 2.85 -2.5257 2.6611 2.8385 2008 I -1.9661 -3.6889 -0.0661 -3.1466 2.85 -2.5307 2.659 2.8424 II -2.0794 -3.9633 -0.0651 -3.2702 2.85 -2.4384 2.6636 2.8482

Page 143: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

127

III -2.1628 -4.0174 -0.1009 -3.442 2.86 -2.332 2.6666 2.8527 IV -2.1982 -4.0745 -0.2009 -3.3524 2.87 -2.2229 2.6711 2.8546 2009 I -2.2073 -4.0745 -0.1863 -2.9188 2.87 -2.4998 2.6718 2.8552 II -2.0099 -4.0745 -0.1578 -2.8647 2.87 -2.6664 2.674 2.8575 III -2.0636 -4.0745 -0.1347 -2.9759 2.87 -2.7364 2.6754 2.859 IV -2.1037 -4.2687 -0.0987 -3.2189 2.87 -2.7395 2.6794 2.8642

BUKOPIN 2005 I -1.772 -3.907 -0.1275 -3.6119 2.8 -2.5983 2.6273 2.7922 II -1.9045 -3.7173 0.0328 -3.537 2.8 -2.495 2.6309 2.799 III -2.0137 -3.8304 -0.0391 -3.6194 2.81 -2.3026 2.6359 2.8015 IV -2.0197 -3.868 -0.3799 -3.6156 2.82 -2.0596 2.6391 2.7998 2006 I -1.9359 -3.8122 -0.3044 -3.5405 2.82 -2.0612 2.6386 2.7962 II -2.0542 -3.9322 -0.2692 -3.6306 2.82 -2.0794 2.642 2.8039 III -1.9018 -3.9322 -0.3646 -3.5302 2.83 -2.1848 2.6441 2.789 IV -1.837 -3.99 -0.53 -3.6849 2.84 -2.3279 2.6489 2.8035 2007 I -1.7743 -3.9633 -0.5302 -3.6082 2.84 -2.4079 2.6482 2.8047 II -1.8695 -3.9846 -0.4592 -3.5509 2.85 -2.4361 2.6524 2.8181 III -1.9922 -4.0984 -0.3851 -3.6306 2.85 -2.495 2.6553 2.8223 IV -2.0472 -4.1166 -0.4268 -3.6929 2.85 -2.5257 2.6611 2.8194 2008 I -2.0636 -4.1605 -0.3208 -3.7465 2.85 -2.5307 2.659 2.8231 II -2.0636 -4.0687 -0.2251 -3.9633 2.85 -2.4384 2.6636 2.8342 III -2.2018 -4.0456 -0.0433 -3.6306 2.84 -2.332 2.6666 2.8322 IV -2.1884 -4.0984 -0.1791 -3.1845 2.84 -2.2229 2.6711 2.83 2009 I -2.0333 -4.1541 -0.2151 -3.2675 2.85 -2.4998 2.6718 2.8321 II -2.0826 -4.0984 -0.0648 -3.3992 2.85 -2.6664 2.674 2.8438 III -2.0418 -4.1799 -0.1706 -3.6156 2.85 -2.7364 2.6754 2.8368 IV -1.9407 -4.2267 -0.2746 -3.7593 2.85 -2.7395 2.6794 2.8312

SINARMAS 2005 I -0.4676 -3.9633 -1.0292 -2.3476 2.54 -2.5983 2.6273 2.4554 II -0.5713 -4.3982 -1.0106 -3.442 2.56 -2.495 2.6309 2.4755 III -0.5614 -4.4063 -1.1144 -2.176 2.56 -2.3026 2.6359 2.4667 IV -0.7958 -4.4741 -1.3759 -4.8159 2.59 -2.0596 2.6391 2.4825 2006 I -1.0892 -4.646 -1.3967 -2.7489 2.61 -2.0612 2.6386 2.4971 II -1.2581 -4.3351 -1.1264 -7.0131 2.61 -2.0794 2.642 2.5274 III -1.2852 -4.3662 -0.6108 -4.0804 2.62 -2.1848 2.6441 2.5672 IV -1.8214 -4.6254 -0.64 -6.4378 2.67 -2.3279 2.6489 2.6238 2007 I -1.8663 -4.8159 -0.7868 -6.5713 2.69 -2.4079 2.6482 2.6316 II -2.0802 -4.7217 -0.5392 -7.824 2.7 -2.4361 2.6524 2.6603 III -2.0667 -5.1673 -0.6931 -5.4968 2.72 -2.495 2.6553 2.6721 IV -2.191 -5.7138 -0.4751 -5.9522 2.74 -2.5257 2.6611 2.7034 2008 I -2.3816 -6.0748 -0.2314 -9.2103 2.73 -2.5307 2.659 2.7057 II -2.2349 -5.3185 -0.1631 -6.8124 2.74 -2.4384 2.6636 2.7168 III -2.0891 -5.2214 -0.2503 -8.1117 2.74 -2.332 2.6666 2.7175 IV -2.1611 -5.684 -0.1826 -4.0628 2.74 -2.2229 2.6711 2.7267 2009 I -1.822 -5.2983 -0.3951 -5.1673 2.75 -2.4998 2.6718 2.7199 II -1.794 -5.1328 -0.483 -5.2983 2.76 -2.6664 2.674 2.7248 III -1.8845 -4.9762 -0.3217 -5.4727 2.76 -2.7364 2.6754 2.7349 IV -1.9697 -4.6777 -0.2356 -4.1044 2.76 -2.7395 2.6794 2.7412

NISP 2005 I -1.8313 -3.4868 -0.2476 -4.7444 2.8 -2.5983 2.6273 2.7845 II -1.8663 -4.1166 -0.2352 -4.3583 2.8 -2.495 2.6309 2.7898 III -1.9604 -4.7677 -0.2157 -3.99 2.81 -2.3026 2.6359 2.7942

Page 144: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

128

IV -1.6119 -4.1865 -0.2533 -3.9792 2.81 -2.0596 2.6391 2.7934 2006 I -1.5329 -4.1931 -0.3231 -3.6849 2.81 -2.0612 2.6386 2.7901 II -1.6094 -4.2336 -0.2376 -3.4802 2.81 -2.0794 2.642 2.7952 III -1.6966 -4.1734 -0.1992 -3.5863 2.82 -2.1848 2.6441 2.8013 IV -1.7643 -4.1669 -0.1964 -3.917 2.82 -2.3279 2.6489 2.8073 2007 I -1.7874 -4.0687 -0.2143 -3.7465 2.83 -2.4079 2.6482 2.8095 II -1.6618 -4.1997 -0.0637 -3.8304 2.82 -2.4361 2.6524 2.8148 III -1.7367 -4.2336 -0.0939 -3.868 2.82 -2.495 2.6553 2.8165 IV -1.803 -4.3351 -0.115 -3.8538 2.83 -2.5257 2.6611 2.8193 2008 I -1.6634 -4.5099 -0.0911 -3.8444 2.83 -2.5307 2.659 2.8187 II -1.7181 -4.1997 -0.0513 -3.9846 2.83 -2.4384 2.6636 2.8227 III -1.7568 -4.1799 -0.0527 -4.0804 2.83 -2.332 2.6666 2.8252 IV -1.7562 -4.1734 -0.2654 -4.0456 2.84 -2.2229 2.6711 2.8244 2009 I -1.6831 -3.8122 -0.3422 -3.8122 2.84 -2.4998 2.6718 2.8206 II -1.6348 -4.3125 -0.366 -3.9686 2.84 -2.6664 2.674 2.8187 III -1.665 -4.0628 -0.2684 -3.8922 2.84 -2.7364 2.6754 2.8217 IV -1.7148 -4.023 -0.3231 -4.2759 2.85 -2.7395 2.6794 2.8274

PANIN 2005 I -0.97 -3.1653 -0.2293 -4.2545 2.81 -2.5983 2.6273 2.7923 II -1.0339 -3.3639 -0.3644 -3.0139 2.83 -2.495 2.6309 2.7977 III -1.131 -3.5684 -0.5902 -3.6849 2.84 -2.3026 2.6359 2.8032 IV -1.1848 -3.7854 -0.5948 -3.4578 2.84 -2.0596 2.6391 2.8052 2006 I -1.1326 -3.7508 -0.4758 -3.912 2.84 -2.0612 2.6386 2.8068 II -1.2368 -3.6889 -0.3114 -3.7297 2.83 -2.0794 2.642 2.8123 III -1.0573 -3.6691 -0.2494 -4.0118 2.83 -2.1848 2.6441 2.8151 IV -1.1485 -3.5827 -0.2173 -3.6497 2.84 -2.3279 2.6489 2.8194 2007 I -1.146 -3.52 -0.1484 -4.0804 2.84 -2.4079 2.6482 2.8239 II -1.2331 -3.4265 -0.0713 -9.2103 2.84 -2.4361 2.6524 2.8317 III -1.3756 -3.4327 -0.0364 -5.4968 2.85 -2.495 2.6553 2.8394 IV -1.455 -3.4609 -0.0795 -4.0399 2.85 -2.5257 2.6611 2.845 2008 I -1.4645 -3.8351 -0.075 -3.9846 2.86 -2.5307 2.659 2.8499 II -1.5064 -3.6889 -0.0584 -3.7898 2.86 -2.4384 2.6636 2.8537 III -1.5688 -3.7942 -0.1771 -3.9739 2.87 -2.332 2.6666 2.8579 IV -1.5775 -4.0456 -0.2366 -3.8397 2.87 -2.2229 2.6711 2.8578 2009 I -1.4784 -4.5756 -0.3209 -3.7465 2.88 -2.4998 2.6718 2.8572 II -1.4325 -4.3351 -0.3564 -3.442 2.88 -2.6664 2.674 2.8562 III -1.4465 -4.1352 -0.3456 -3.5827 2.88 -2.7364 2.6754 2.8627 IV -1.5237 -4.0456 -0.3109 -3.1168 2.88 -2.7395 2.6794 2.8669

BUMIPUTERA 2005 I -2.2073 -5.116 -0.2666 -3.4143 2.71 -2.5983 2.6273 2.6907 II III -1.9132 -6.4378 -0.2661 -3.0038 2.71 -2.3026 2.6359 2.6931 IV 2006 I -1.8401 -5.7764 -0.0714 -3.1168 2.72 -2.0612 2.6386 2.7098 II -1.9331 -5.9145 -0.1595 -3.0619 2.72 -2.0794 2.642 2.712 III -1.9262 -6.1658 -0.0803 -3.018 2.72 -2.1848 2.6441 2.7173 IV -2.0387 -5.9522 -0.1344 -3.0491 2.73 -2.3279 2.6489 2.7226 2007 I -2.0778 -4.32 -0.0661 -3.09 2.73 -2.4079 2.6482 2.727 II -2.1144 -4.6995 -0.1948 -3.0662 2.74 -2.4361 2.6524 2.7284 III -2.112 -4.9908 -0.1243 -3.0726 2.74 -2.495 2.6553 2.7286 IV -2.1029 -5.1673 -0.1684 -3.0878 2.74 -2.5257 2.6611 2.7282

Page 145: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

129

2008 I -2.0956 -5.4727 -0.1886 -3.0922 2.74 -2.5307 2.659 2.7295 II -2.155 -5.7138 -0.1039 -3.2214 2.75 -2.4384 2.6636 2.7364 III -2.2009 -6.5713 -0.059 -3.361 2.74 -2.332 2.6666 2.7379 IV -2.1005 -7.0131 -0.1005 -3.1583 2.74 -2.2229 2.6711 2.7332 2009 I II -2.1261 -7.0131 -0.1182 -3.0576 2.74 -2.6664 2.674 2.7301 III -2.155 -6.3771 -0.1396 -3.0683 2.75 -2.7364 2.6754 2.7341 IV -2.1013 -4.3901 -0.1137 -3.0324 2.75 -2.7395 2.6794 2.7405

DANAMON 2005 I -1.2177 -2.7806 -0.2693 -4.0864 2.86 -2.5983 2.6273 2.8465 II -1.3692 -2.8319 -0.2558 -4.6995 2.87 -2.495 2.6309 2.8521 III -1.3791 -2.9206 -0.1942 -5.5215 2.87 -2.3026 2.6359 2.856 IV -1.449 -3.1559 -0.2129 -4.2545 2.87 -2.0596 2.6391 2.8564 2006 I -1.3375 -3.8971 -0.2417 -3.907 2.88 -2.0612 2.6386 2.8559 II -1.4016 -3.8776 -0.2796 -4.0118 2.88 -2.0794 2.642 2.8581 III -1.4758 -3.7854 -0.251 -4.0804 2.88 -2.1848 2.6441 2.8612 IV -1.4974 -3.7297 -0.2809 -4.4568 2.88 -2.3279 2.6489 2.8641 2007 I -1.4885 -3.7423 -0.2783 -4.1865 2.85 -2.4079 2.6482 2.8642 II -1.5006 -3.7132 -0.2808 -4.2336 2.89 -2.4361 2.6524 2.8684 III -1.5678 -3.3382 -0.1625 -4.756 2.88 -2.495 2.6553 2.8732 IV -1.5813 -3.6889 -0.1273 -4.5659 2.89 -2.5257 2.6611 2.8766 2008 I -1.5507 -3.677 -0.1117 -4.4568 2.89 -2.5307 2.659 2.8796 II -1.7886 -3.6691 -0.0866 -5.0056 2.89 -2.4384 2.6636 2.885 III -1.8695 -3.4234 -0.0973 -5.116 2.9 -2.332 2.6666 2.8897 IV -1.9668 -4.1477 -0.146 -4.3982 2.9 -2.2229 2.6711 2.8898 2009 I -1.8905 -4.0804 -0.2053 -3.5268 2.9 -2.4998 2.6718 2.8868 II -1.546 -4.0804 -0.1323 -3.3215 2.89 -2.6664 2.674 2.885 III -1.7065 -3.8825 -0.1498 -3.1869 2.89 -2.7364 2.6754 2.8849 IV -1.7401 -4.0286 -0.1192 -3.0705 2.89 -2.7395 2.6794 2.8859

KESAWAN 2005 I -2.1236 -4.667 -0.5802 -3.4451 2.65 -2.5983 2.6273 2.6111 II -2.0448 -4.3275 -0.5649 -3.3755 2.65 -2.495 2.6309 2.6111 III -2.1559 -6.4378 -0.6119 -2.6809 2.65 -2.3026 2.6359 2.6085 IV -1.9421 -5.8091 -0.5906 -2.2009 2.65 -2.0596 2.6391 2.6118 2006 I -1.998 -9.2103 -0.4814 -2.8771 2.65 -2.0612 2.6386 2.6134 II -2.0762 -5.5728 -0.4336 -2.9546 2.66 -2.0794 2.642 2.6238 III -2.2182 -5.4491 -0.4105 -3.0119 2.66 -2.1848 2.6441 2.6324 IV -2.3613 -5.6268 -0.3638 -2.8319 2.67 -2.3279 2.6489 2.6435 2007 I -2.331 -4.6565 -0.291 -2.9375 2.67 -2.4079 2.6482 2.6456 II -2.2857 -4.7105 -0.2842 -2.945 2.67 -2.4361 2.6524 2.6418 III -2.2405 -4.9762 -0.3984 -2.8525 2.67 -2.495 2.6553 2.6403 IV -2.2672 -5.655 -0.3789 -2.7599 2.68 -2.5257 2.6611 2.6451 2008 I -2.2434 -5.203 -0.3476 -2.7151 2.67 -2.5307 2.659 2.6437 II -2.2779 -5.2983 -0.2796 -2.779 2.67 -2.4384 2.6636 2.6513 III -2.3218 -5.6268 -0.2003 -2.8665 2.67 -2.332 2.6666 2.6549 IV -2.2605 -6.0748 -0.2922 -3.2861 2.67 -2.2229 2.6711 2.6541 2009 I -2.3026 -4.1605 -0.2877 -3.2189 2.67 -2.4998 2.6718 2.6484 II -2.2073 -4.2475 -0.3567 -3.2189 2.67 -2.6664 2.674 2.6444 III -1.9661 -4.6052 -0.4943 -2.9957 2.68 -2.7364 2.6754 2.6417 IV -2.1203 -4.382 -0.4005 -2.9957 2.68 -2.7395 2.6794 2.6515

LIPPO 2005 I -1.3907 -3.8538 -1.398 -3.7423 2.83 -2.5983 2.6273 2.7482

Page 146: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

130

II -1.4465 -3.8632 -1.2448 -3.8538 2.83 -2.495 2.6309 2.7555 III -1.4934 -3.7423 -0.9071 -3.907 2.83 -2.3026 2.6359 2.7607 IV -1.5427 -3.9792 -1.1282 -5.3391 2.84 -2.0596 2.6391 2.767 2006 I -1.4452 -3.8167 -1.0156 -4.3275 2.83 -2.0612 2.6386 2.7692 II -1.5297 -3.7423 -0.9253 -4.9908 2.83 -2.0794 2.642 2.7784 III -1.5702 -3.5899 -0.8496 -5.4037 2.84 -2.1848 2.6441 2.7852 IV -1.2845 -3.9221 -0.8014 -5.4968 2.84 -2.3279 2.6489 2.7911 2007 I -1.2276 -3.5336 -0.7156 -4.9337 2.84 -2.4079 2.6482 2.7955 II -1.3246 -3.4609 -0.6802 -5.0995 2.85 -2.4361 2.6524 2.8046 III -1.4045 -3.6613 -0.5773 -5.0995 2.85 -2.495 2.6553 2.8116 IV -1.6972 -3.6889 -0.2313 -3.9425 2.85 -2.5257 2.6611 2.8162 2008 I -1.5073 -4.1166 -0.4455 -5.5215 2.85 -2.5307 2.659 2.8238 II -1.6466 -4.5282 -0.3338 -5.4727 2.85 -2.4384 2.6636 2.8327 III -1.6281 -4.0456 -0.2341 -5.655 2.85 -2.332 2.6666 2.8327 IV -1.8122 -4.5099 -0.1286 -4.2545 2.88 -2.2229 2.6711 2.8759 2009 I -1.8116 -4.2405 -0.1534 -4.0804 2.88 -2.4998 2.6718 2.8749 II -1.8773 -3.9633 -0.1366 -4.0745 2.9 -2.6664 2.674 2.896 III -1.8951 -3.8585 -0.1025 -3.9954 2.9 -2.7364 2.6754 2.8971 IV -1.9958 -3.8585 -0.049 -4.5659 2.91 -2.7395 2.6794 2.9033

MAYAPADA 2005 I -2.0762 -4.3901 -0.1413 -5.1328 2.68 -2.5983 2.6273 2.6667 II -1.9078 -4.5659 -0.1478 -4.4397 2.68 -2.495 2.6309 2.6711 III -1.9359 -4.6356 -0.1444 -4.4741 2.68 -2.3026 2.6359 2.6737 IV -1.9491 -4.7795 -0.1942 -4.3275 2.69 -2.0596 2.6391 2.6769 2006 I -1.9944 -5.3185 -0.1511 -4.4145 2.69 -2.0612 2.6386 2.6832 II -1.9892 -4.382 -0.1651 -6.2659 2.7 -2.0794 2.642 2.6863 III -1.99 -4.4568 -0.1434 -3.4173 2.7 -2.1848 2.6441 2.6895 IV -1.9791 -4.1669 -0.1591 -6.1658 2.7 -2.3279 2.6489 2.6905 2007 I -1.9324 -3.9221 -0.257 -7.2644 2.7 -2.4079 2.6482 2.6862 II -1.0139 -4.0513 -0.1419 -6.5023 2.7 -2.4361 2.6524 2.6906 III -1.0856 -4.1414 -0.018 -6.7254 2.7 -2.495 2.6553 2.6944 IV -1.2056 -4.2267 0.0381 -6.5713 2.7 -2.5257 2.6611 2.7038 2008 I -1.262 -6.2146 0.1877 -6.4378 2.7 -2.5307 2.659 2.711 II -1.3209 -4.0342 0.1703 -9.2103 2.7 -2.4384 2.6636 2.7145 III -1.4073 -4.4482 0.1187 -3.9686 2.71 -2.332 2.6666 2.7172 IV -1.4401 -4.3662 0.0022 -3.8776 2.72 -2.2229 2.6711 2.7211 2009 I -1.5809 -4.9618 -0.1408 -3.9633 2.73 -2.4998 2.6718 2.7225 II -1.6451 -4.7795 -0.1115 -5.0056 2.74 -2.6664 2.674 2.7287 III -1.6874 -4.667 -0.1744 -4.8929 2.74 -2.7364 2.6754 2.7304 IV -1.769 -4.7105 -0.1771 -5.3185 2.75 -2.7395 2.6794 2.6711

MUTIARA 2005 I -2.2614 -4.8665 -1.2276 -3.5166 2.76 -2.5983 2.6273 2.6726 II -2.3936 -5.0056 -1.3923 -3.3903 2.77 -2.495 2.6309 2.6831 III -2.3719 -5.0207 -1.2874 -3.2391 2.77 -2.3026 2.6359 2.6872 IV -2.5158 -6.1193 -1.4338 -2.9977 2.78 -2.0596 2.6391 2.6851 2006 I -2.4937 -5.5215 -1.4749 -2.9375 2.78 -2.0612 2.6386 2.6803 II -2.0778 -6.2146 -1.5141 -2.7411 2.78 -2.0794 2.642 2.6772 III -2.0923 -5.7138 -1.5559 -2.8117 2.78 -2.1848 2.6441 2.6871 IV -2.149 -5.5728 -1.5441 -3.0078 2.79 -2.3279 2.6489 2.6872 2007 I -1.9958 -4.6777 -1.374 -3.0262 2.78 -2.4079 2.6482 2.6925 II -1.6307 -5.1499 -1.2171 -3.0078 2.78 -2.4361 2.6524 2.7062

Page 147: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

131

III -1.6852 -5.0995 -1.1032 -3.2834 2.78 -2.495 2.6553 2.7206 IV 2008 I -1.8183 -5.6268 -0.8677 -3.4546 2.78 -2.5307 2.659 2.7321 II -1.8793 -5.0832 -0.8347 -3.5268 2.79 -2.4384 2.6636 2.7388 III -1.9052 -5.3817 -0.7425 -3.6082 2.79 -2.332 2.6666 2.7325 IV 2009 I II -2.1046 -3.1725 -0.1746 -2.6173 2.74 -2.6664 2.674 2.7271 III -2.2605 -3.064 -0.1619 -2.6868 2.74 -2.7364 2.6754 2.7275 IV -2.3006 -3.2597 -0.2026 -2.3507 2.75 -2.7395 2.6794 2.7342

SWADESI 2005 I -1.2972 -3.9373 -0.6216 -4.2977 2.6 -2.5983 2.6273 2.5532 II -1.3696 -3.8776 -0.4719 -3.673 2.6 -2.495 2.6309 2.5644 III -1.4623 -3.8873 -0.4225 -5.7138 2.6 -2.3026 2.6359 2.566 IV -1.4246 -3.8825 -0.5913 -3.8728 2.61 -2.0596 2.6391 2.5651 2006 I -1.3001 -4.2267 -0.5836 -3.781 2.6 -2.0612 2.6386 2.5591 II -1.3459 -4.3428 -0.6017 -4.7677 2.61 -2.0794 2.642 2.5641 III -1.361 -4.3583 -0.6347 -4.5375 2.61 -2.1848 2.6441 2.5643 IV -1.3261 -4.3583 -0.5998 -4.4397 2.61 -2.3279 2.6489 2.5676 2007 I -1.1963 -4.1166 -0.7491 -4.3125 2.62 -2.4079 2.6482 2.561 II -1.2694 -4.2199 -0.6339 -4.7105 2.61 -2.4361 2.6524 2.5646 III -1.3521 -4.3662 -0.7058 -4.3125 2.62 -2.495 2.6553 2.5686 IV -1.577 -4.4482 -0.4755 -4.2199 2.63 -2.5257 2.6611 2.5907 2008 I -1.6348 -4.0118 -0.3205 -4.3505 2.62 -2.5307 2.659 2.5974 II -1.7187 -3.907 -0.2533 -4.4063 2.62 -2.4384 2.6636 2.6045 III -1.0815 -3.701 -0.1386 -4.0984 2.62 -2.332 2.6666 2.6082 IV -1.1005 -3.677 -0.185 -4.1105 2.63 -2.2229 2.6711 2.6162 2009 I -1.0527 -3.4609 -0.1692 -4.1669 2.63 -2.4998 2.6718 2.6178 II -1.1202 -3.4705 -0.1521 -3.5268 2.63 -2.6664 2.674 2.6187 III -1.1416 -3.477 -0.1906 -3.6929 2.63 -2.7364 2.6754 2.621 IV -1.1117 -3.3439 -0.2095 -4.2545 2.64 -2.7395 2.6794 2.627

UOB BUANA 2005 I -1.4824 -3.5899 -0.3791 -4.32 2.79 -2.5983 2.6273 2.7695 II -1.5746 -3.2264 -0.4221 -3.9739 2.79 -2.495 2.6309 2.7763 III -1.621 -3.3932 -0.1933 -4.0984 2.8 -2.3026 2.6359 2.7813 IV -1.602 -3.4641 -0.2236 -4.0984 2.8 -2.0596 2.6391 2.7819 2006 I -1.4719 -3.3354 -0.2784 -4.0923 2.8 -2.0612 2.6386 2.7808 II -1.2434 -3.3843 -0.2694 -3.3439 2.8 -2.0794 2.642 2.7818 III -1.2 -3.3215 -0.1897 -3.4234 2.8 -2.1848 2.6441 2.7814 IV -1.1767 -3.361 -0.186 -3.4265 2.8 -2.3279 2.6489 2.7821 2007 I -1.1351 -3.2754 -0.1484 -3.4265 2.8 -2.4079 2.6482 2.7845 II -1.2157 -3.3023 -0.0726 -3.7381 2.8 -2.4361 2.6524 2.7889 III -1.2379 -3.3132 -0.061 -3.5863 2.8 -2.495 2.6553 2.7911 IV -1.2751 -3.3814 -0.0489 -3.6156 2.8 -2.5257 2.6611 2.7945 2008 I -1.5673 -3.7214 0.0048 -3.7091 2.8 -2.5307 2.659 2.7972 II -1.3269 -3.9581 -0.0077 -3.781 2.8 -2.4384 2.6636 2.8001 III -1.3685 -3.9528 0.0112 -3.9373 2.8 -2.332 2.6666 2.8044 IV -1.372 -3.7381 -0.0872 -3.8776 2.81 -2.2229 2.6711 2.8043 2009 I -1.5164 -3.4204 -0.1354 -3.5756 2.81 -2.4998 2.6718 2.8041 II -1.5521 -3.4546 -0.1086 -3.8077 2.81 -2.6664 2.674 2.8051 III -1.4837 -3.5066 -0.0917 -3.5756 2.81 -2.7364 2.6754 2.8065

Page 148: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

132

IV -1.3375 -3.4966 -0.1113 -3.4999 2.81 -2.7395 2.6794 2.808 MEGA 2005 I -1.8445 -3.4835 -0.7195 -3.9221 2.81 -2.5983 2.6273 2.7637 II -1.9255 -3.6849 -0.8396 -4.3741 2.82 -2.495 2.6309 2.7671 III -2.1244 -4.0174 -0.651 -4.5099 2.82 -2.3026 2.6359 2.782 IV -2.1955 -4.382 -0.6685 -4.2475 2.83 -2.0596 2.6391 2.7876 2006 I -2.0867 -5.116 -0.6726 -4.1734 2.83 -2.0612 2.6386 2.7846 II -1.7574 -4.756 -0.7211 -4.0864 2.83 -2.0794 2.642 2.7826 III -1.772 -4.8159 -0.791 -4.057 2.83 -2.1848 2.6441 2.783 IV -1.8376 -4.733 -0.851 -4.0864 2.84 -2.3279 2.6489 2.7862 2007 I -1.8239 -3.8304 -0.8014 -3.9271 2.84 -2.4079 2.6482 2.7891 II -1.8313 -3.6929 -0.7923 -4.2545 2.84 -2.4361 2.6524 2.7888 III -1.8682 -3.7132 -0.7407 -4.3741 2.84 -2.495 2.6553 2.7948 IV -1.9512 -3.7593 -0.7606 -4.1799 2.85 -2.5257 2.6611 2.8012 2008 I -1.6373 -3.7091 -0.5591 -4.3051 2.84 -2.5307 2.659 2.8042 II -1.7137 -3.8032 -0.5619 -4.4568 2.85 -2.4384 2.6636 2.8112 III -1.8177 -3.868 -0.3945 -4.4145 2.84 -2.332 2.6666 2.82 IV -1.8226 -3.9221 -0.4359 -4.4397 2.85 -2.2229 2.6711 2.8208 2009 I -1.755 -3.9633 -0.5309 -3.9373 2.85 -2.4998 2.6718 2.8162 II -1.6378 -3.8585 -0.5913 -3.907 2.85 -2.6664 2.674 2.8144 III -1.623 -4.1166 -0.5012 -3.8873 2.85 -2.7364 2.6754 2.8136 IV -1.6692 -4.0342 -0.5653 -4.0745 2.85 -2.7395 2.6794 2.8183

Page 149: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

133

Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Berganda

Sumber : Data Sekunder diolah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .998a .995 .995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit

Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

ln_CAR 354 -2.5158 -.4676 -1.728417 .3468104 ln_ROA 354 -9.2103 -2.7806 -4.208562 .7960835 ln_LDR 354 -1.5559 .1877 -.370923 .3198478 ln_M2 354 2.6273 2.6794 2.654181 .0154465 ln_SBI 354 -2.7395 -2.0596 -2.407385 .2046295 ln_npl 354 -9.2103 -1.2852 -3.790393 1.1180542 ln_dpk 354 2.54 2.97 2.8103 .09655 kredit 360 11.6510 19.1413 16.270889 1.6188468 Valid N (listwise)

354

Page 150: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

134

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate D-W

1 .998a .995 .995 .1129229 .890 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI,

ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 928.422 7 132.632 10401.204 .000a Residual 4.412 346 .013

Total 932.834 353 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit

Page 151: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

135

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) -31.950 1.244 -25.679 .000

ln_CAR .079 .020 .017 3.923 .000

ln_ROA .013 .010 .006 1.301 .194

ln_LDR .909 .021 .179 43.547 .000

ln_M2 1.411 .495 .013 2.852 .005

ln_SBI .024 .035 .003 .688 .492

ln_npl .031 .006 .022 5.462 .000

ln_dpk 16.084 .075 .955 213.554 .000

a. Dependent Variable: kredit

Page 152: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

136

Coefficientsa

Model Correlations

Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF Ln.CAR -.049 .206 .015 .735 1.361

Ln.ROA .428 .070 .005 .575 1.738

Ln.LDR .269 .920 .161 .810 1.235

Ln.M2 .223 .152 .011 .618 1.617

Ln.SBI -.114 .037 .003 .705 1.419

Ln.NPL .248 .282 .020 .876 1.141

Ln.DPK .981 .996 .790 .683 1.464

a. Dependent Variable: Kredit

Page 153: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2786/1/AHMAD... · Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

137