analisis faktor-faktor pengaruh nilai saham · pdf fileanalisis teknis dan analisis...

115
PENDAHULUAN Mengukur nilai suatu saham adalah hal yang penting dilakukan oleh seorang investor, karena hal ini adalah sa- rana untuk memutuskan apakah suatu saham sebaiknya dibeli atau jangan dibeli, juga saham yang sudah ditangan sebaiknya dijual atau tetap dipertahankan. Penilaian suatu saham dapat digunakan untuk menentukan standar secara kuantitatif dalam evaluasi nilai saham pada saat ini serta ni- lai yang diharapkan di masa depan, selain juga dapat mem- berikan pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi dan dampak perubahannya. Hartono (2003), mengemukakan bahwa investor dalam menilai saham dapat menggunakan salah satu pendeka- tan fundamental yaitu pendekatan nilai sekarang (present Value approach) dan pendekatan PER (price earning ratio approach). Pendekatan nilai sekarang (present Value ap- proach) adalah metode yang digunakan untuk menaksir ni- lai intrinsik saham biasa suatu perusahaan, dengan menen- tukan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang. Dasar yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari suatu saham yang di- nilai adalah tingkat bunga tertentu yang dianggap layak oleh ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO Oleh : Rina Dwiarti Abstract This research is aimed at analyzing influence of dividend payout ratio and growth rate of earnings on price ear ning ratio. The sample was taken by using purposive sampling method. The taken sample consist of 48 companies. The research result show that dividend payout ratio and growth rate of earnings were not significant influence. Dividend payout ratio and growth rate of earnings have weak influence in explaining price earning ratio at the Indonesian capital market, in which R 2 is only ,%. KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April 2010 Fak. Ekonomi - Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ISSN: 42-9450 Keyword dividend payout ratio; growth rate of earnings; price earning ratio. Penulis Rina Dwiarti, Dosen Fakultas Ekonomi Uni- versitas Mercu Buana Yogyakarta

Upload: ngothien

Post on 31-Jan-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

PENDAHULUAN

Mengukur nilai suatu saham adalah hal yang penting dilakukan oleh seorang investor, karena hal ini adalah sa-rana untuk memutuskan apakah suatu saham sebaiknya dibeli atau jangan dibeli, juga saham yang sudah ditangan sebaiknya dijual atau tetap dipertahankan. Penilaian suatu saham dapat digunakan untuk menentukan standar secara kuantitatif dalam evaluasi nilai saham pada saat ini serta ni-lai yang diharapkan di masa depan, selain juga dapat mem-berikan pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi dan dampak perubahannya.

Hartono (2003), mengemukakan bahwa investor dalam menilai saham dapat menggunakan salah satu pendeka-tan fundamental yaitu pendekatan nilai sekarang (present Value approach) dan pendekatan PER (price earning ratio approach). Pendekatan nilai sekarang (present Value ap-proach) adalah metode yang digunakan untuk menaksir ni-lai intrinsik saham biasa suatu perusahaan, dengan menen-tukan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang. Dasar yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari suatu saham yang di-nilai adalah tingkat bunga tertentu yang dianggap layak oleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Oleh : Rina Dwiarti

AbstractThis research is aimed at analyzing influence of dividend payout ratio and growth rate of earnings

on price ear ning ratio. The sample was taken by using purposive sampling method. The taken sample consist of 48 companies.

The research result show that dividend payout ratio and growth rate of earnings were not significant influence. Dividend payout ratio and growth rate of earnings have weak influence in explaining price earning ratio at the Indonesian capital market, in which R2 is only �,�%.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

Keyword

dividend payout ratio; growth rate of earnings; price earning ratio.

Penulis

Rina Dwiarti, Dosen Fakultas Ekonomi Uni-versitas Mercu Buana Yogyakarta

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

2

investor. Adapun price earning ratio ap-proach menunjukkan rasio antara harga per lembar saham terhadap pendapatan (earning) per lembar saham yang disa-jikan pada laporan keuangan perusaha-an. Estimasi angka rasio ini kemudian digunakan sebagai angka pengganda yang dikalikan dengan earning per sha-re suatu saham.

Jones (2002) mengemukakan peni-laian saham dengan pendekatan price earning ratio makin dikenal oleh para investor. Hal ini karena pendekatan ini bukan hanya mudah untuk digunakan, akan tetapi model ini juga mengguna-kan konsep intrinsik dari saham atau pasar secara keseluruhan. Mpaata and Sartono (�997) mengungkapkan ba-hwa jika investor lebih menyukai capi-tal gains dibanding dividen, maka tidak tepat jika hanya memusatkan perhatian pada hanya pada dividen. Dan price ear-ning ratio merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk investor semacam ini. Untuk menggunakan price earning ra-tio dengan baik sebagai alat penilaian saham sebaiknya investor memper-timbangkan faktor-faktor yang diduga akan mampu menjelaskan perubahan-nya situasi.

Mpaata dan Sartono (�997) menge-mukakan bahwa terdapat tujuh variabel yang berpengaruh secara signifikan ter-hadap price earning ratio yaitu : penjua-lan, dividend payout ratio, aktiva tetap,

leverage, return on equity, ukuran peru-sahaan dan pertumbuhan laba (growth of earning).

Jones (2002), menjelaskan bahwa secara umum terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi estimasi terhadap price earning ratio, yaitu : dividend pay-out ratio, required rate of return dan ting-kat pertumbuhan dividen yang diharap-kan. Bagi investor dividend payout ratio dan tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan berhubungan secara positif dengan price earning ratio, sedangkan required rate of return berhubungan se-cara negatif dengan price earning ratio.

Penelitian ini hanya menguji faktor dividend payout ratio dan growth rate of earnings terhadap price earning ratio, dengan pertimbangan agar penelitian dapat menguji dugaan bahwa bagi in-vestor dalam menilai saham akan fokus pada informasi earnings dan dividen, atau kedua variabel tersebut merupa-kan hal paling penting sebagai bahan memutuskan investasi atau mengukur prospek saham dibanding faktor lain-nya. Besarnya pertumbuhan earnings dan kemampuan membagi dividen men-jadi cerminan kehandalan perusahaan, dan dividen merupakan salah satu tuju-an penting mereka melakukan investasi. Jadi, penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi nilai saham biasa dengan menganalisis pengaruh dividend payout ratio dan growth rate of

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

3

earnings terhadap price earning ratio di Bursa Efek Jakarta.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENG-EMBANGAN HIPOTESIS

Hartono (2003), mengungkapkan bahwa nilai saham merupakan informasi penting bagi investor untuk memutuskan atau memilih saham yang sebaiknya di-beli atau dijual dengan tepat, sehingga saham yang diputuskan tersebut dapat memberikan tingkat return yang diing-inkan. Saham yang memiliki nilai pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya berarti bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah (undervalue), karena investor membayar lebih kecil dari yang seharusnya dibayarkannya. Sebaliknya jika saham bernilai pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya berarti bahwa sa-ham tersebut dijual dengan harga yang mahal (overvalue). Berdasarkan hal ini maka penting bagi investor menghitung nilai intrinsik saham.

Analisis yang paling banyak di-gunakan untuk mengukur nilai intrinsik saham ada dua macam analisis yaitu analisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo-lume, sedangkan analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnnya laba, dividen, volume penjualan dan lain-lain-nya. (Hartono,2003).

Analisis teknikal

Tandelilin (200�), mengemukakan bahwa analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan harga saham dari waktu ke waktu, dimana keputusan investasi didasarkan pada data-data pasar masa lalu, seperti data harga saham dan volume penjualan. Analisis teknikal berdasarkan pada ang-gapan bahwa harga saham ditentukan besarnya supply dan demand. Metode ini mengamati dan memperlajari peru-bahan-perubahan harga saham di masa lalu dengan analisis grafis. Pada analisis grafis tersebut dipelajari kemungkinan terjadinnya suatu pengulangan fluktuasi dan arah tren harga.

Menurut Levy (�966) seperti yang dikutip oleh Tandelilin (200�) menyebut-kan bahwa analisis teknikal memiliki asumsi dasar sebagai berikut :

�. Nilai pasar barang dan Jasa diten-tukan oleh interaksi permintaan dan penawaran

2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor rasional maupun faktor tidak rasional.

3. harga-harga sekuritas secara indivi-dual dan nilai pasar secara keseluru-han cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

4

4. Trend perubahan harga dan nilai pa-sar dapat berubah karena peruba-han hubungan permintaan dan pe-nawarkan. Hubungan-hubungan ter-sebut akan biasa dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi.

Analisis Fundamental

Hartono (2003) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik atau nilai seharusnya suatu saham den-gan menggunakan data keuangan. Nilai fundamental suatu saham merupakan salah satu cara mengetahui nilai seha-rusnnya suatu saham, atau mengukur apakah harga saham di pasar mencer-minkan nilai sebenarnya dari perusa-haan.

Hasil pengukuran analisis funda-mental menunjukkan nilai intrinsik suatu saham. Nilai intrinsik dipertimbangkan dengan mempertahankan unsur-unsur keuangan fundamental (Sjahrizal,�990). Jadi nilai intrinsik suatu saham adalah nilai yang mengandung kekayaan peru-sahaan pada saat sekarang dan unsur potensi perusahaan untuk menghimpun laba yang akan datang.

Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk menghitung ni-lai intrinsik saham yaitu pendekatan nilai sekarang (present Value approach) dan

pendekatan PER (price earning ratio ap-proach) (Hartono,2003).

Pendekatan PER (price earning ratio approach).

Pendekatan ini juga disebut pendekatan multiplier, dimana investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Pendekatan PER (price earning ratio approach) mengambarkan rasio perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan (Tand-elilin,200�). Secara matematis rumus untuk menghitung PER (price earning ratio ) adalah :

Harga per lembar sahamPER = -------------------------------------- Earnings per lembar saham

Pengaruh dividend payout ratio ter-hadap price earning ratio

Jones (2002) mengemukakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai saham suatu perusahaan. Hal ini dijelaskan bahwa apabila kondisi asymetric information, dimana pihak manajemen memiliki in-formasi yang lebih banyak tentang op-erasi perusahaan, sementara investor di pihak lain hanya sedikit, maka besarnya dividen yang dibagikan merupakan sumber informasi bagi investor apakah perusahaan memiliki prospek yang baik

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

5

atau buruk, dan akan menghasilkan earnings yang lebih tinggi di masa yang akan datang, sehingga investor berse-dia membayar saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Jadi apabila hal-hal lainnya dalam kondisi konstan, maka pembagian yang tinggi akan berpenga-ruh positif terhadap price earning ratio. Berdasar uraian di atas dapat disusun hipotesis pertama sebagai berikut :

H� : diduga dividend payout ratio secara signifikan berpengaruh positif terh-adap price earning ratio.

Pengaruh growth rate of Eanings ter-hadap price earning ratio

Tingkat pertumbuhan laba men-cerminkan kondisi berkembang atau tidaknya perusahaan. Informasi menge-nai tingkat pertumbuhan laba menunjuk-kan prospek perusahaan di masa men-datang. Dari sinilah investor mengha-rapkan prospek yang baik atas saham yang dibelinya. Growth rate of Eanings akan mempengaruhi price earning ratio maupun nilai pasar sekuritas (Constand et. Al.,�990)

Investor akan lebih menaruh keper-cayaan pada perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan earnings yang tinggi. Dan hal tersebut akan semakin mendorong perusahaan-perusahaan meningkatkan pertumbuhan earnings yang lebih tinggi. Semakin tinggi pertum-

buhan earnings perusahaan akan se-makin meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga Berdasar uraian di atas maka disimpulkan bahwa growth rate of Ean-ings berpengaruh positif terhadap price earning ratio. Berdasar uraian di atas maka hipotesis kedua penelitian ini adalah :

H2 : diduga growth rate of Eanings se-cara signifikan berpengaruh positif terhadap price earning ratio

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2004. Pe-milihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kri-teria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah :

a. Saham perusahaan harus terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004

b. Laporan keuangan tahun 2004 tersedia lengkap.

c. Perusahaan yang diamati adalah yang tergolong dalam industri ma-nufaktur

d. Perusahaan membagikan dividen pada akhir periode akuntansi tahun 2004.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

6

Variabel dependen price earning ra-tio diukur dengan komponen harga per lembar saham dibagi komponen ear-nings per lembar saham. Harga yang dimaksudkan disini adalah closing price (harga penutupan/akhir tahun) tahun 2004, demikian juga dengan komponen earnings per lembar saham.

Dividend payout ratio merupakan bagian dari earnings per share yang dibagikan sebagai dividen. Dan growth rate of earning mencerminkan tingkat pertumbuhan earnings perusahaan. Pertumbuhan earnings perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan earnings per share (EPS).

Data keuangan masing-masing pe-rusahaan selanjutnya dianalisis dengan persamaan regresi cross-sectional den-gan formula sebagai berikut :

y = a + b1 x1 + b2 x2 + e

dimana:

y = price earnings ratio

a = konstanta

b1 dan b2 = koefisien regresi parsiil

x1 = dividend payout ratio

x2 = growth rate of earning

Sesuai dengan hipotesis yang telah disusun diatas, dalam penelitian ini di-lakukan uji T dan Uji F.

Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik agar supaya perhi-tungan dapat diinterpretasikan dengan akurat, efisien dan bebas dari kelema-han-kelemahan yang terjadi karena ad-anya gejala-gejala tersebut. Terdapat 3 asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini, yaitu : autokorelasi,

Heteroskedastisitas dan multikolin-earitas

DATA DAN SAMPEL

Berdasar kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 48 (empat puluh del-apan) perusahaan dalam industri manu-faktur. Perusahaan-perusahaan dalam daftar nama perusahaan diatas seluruh-nya bergerak pada bidang industri ma-nufaktur. Perusahaan-perusahaan terse-but diatas ada yang bergerak di bidang makanan dan minuman, rokok, otomotif, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, perkebunan, jasa komputer dan perangkatnya, restoran, hotel dan pari-wisata, farmasi, kabel, pulp dan kertas, plastik dan kemasan, semen, keramik, porselin dan kaca, logam dan sejenis-nya, serta kayu dan pengolahannya.

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari Indonesian capital

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

7

Market Directory. Dan dibawah ini tabel data Price earning ratio, Dividend Pay-

out Ratio dan Growth Rate Of Earning yaitu :

Tabel � Data Price earning ratio, Dividend Payout Ratio dan Growth Rate Of Earning

NOKODE

PERUSAHAANPrice earning

ratioDividend Payout

RatioGrowth RateOf Earning

� DLTA 6,00 �4,48 0,02762 FAST �3,07 22,4 -0,0�233 INDF �9,98 44,96 -0,37504 MYOR �0,8� 0,23 0,009�5 MLBI �0,38 73,25 -0,04346 SHDA 2,06 0,�6 -0,2��87 TBLA 22,58 0,29 -0,37508 GGRM �4,56 53,74 -0,02729 HMSP �4,63 60,5� 0,4505

�0 TIRT �8,59 30,�5 0,2500�� AKRA 9,43 32,79 -0,5290�2 CLPI 22,55 28,�9 0,4000�3 LTLS 5,56 25,54 5,7000�4 SOBI 5,5� 0,2� 0,0598�5 DPNS �9,48 48,69 -6,6667�6 EKAD �2,25 50,0� -0,7938�7 INCI 6,73 38,26 0,3830�8 AKKU �8,24 �8,24 2,239��9 AMFG 4,5� 20,99 0,266020 DYNA ��,89 39,64 -0,�5�72� IGAR 4,26 20,28 0,666722 SMPL �8,�9 33,07 3,500023 TRST �9,87 48,47 -0,836�24 SMGR 2�,08 30,54 0,398�25 CTBN 46,4� 0,�4 -0,044426 LMSH 2,66 6,97 2,4�0727 LION 3,75 22,08 0,9�9528 ARNA �0,63 0,36 0,2�7429 TOTO ��,49 0,38 -0,�84430 IKBI 23,97 29,�9 -�,75003� ASGR ��,58 2,2 0,750032 ACAP �8,09 39,33 0,470633 ASII 7,�9 20,22 0,2�8�34 AUTO 6,62 0,2� 0,065935 BRAM 8,49 26,52 -0,426836 GDYR �4,�� 38,39 0,52�237 HEXA 5,65 0,4 �,�50238 INTA �6,79 0,48 0,240039 SUGI �46,43 26,62 0,333340 TURI 6,�7 24,66 0,87934� UNTR 5,89 0,09 0,770642 SQBI 0,84 0,08 0,428343 DNKS 7,�6 4,62 -0,234044 KLBF �2 6,54 0,�50045 KAEF �4,64 0,29 0,750046 MERK 8,92 54,79 0,�3�547 TCID 7,56 37,82 0,335948 UNVR �7,�5 4�,57 0,�294

Rata-rata �5,�3 23,3� 0,26�7

Variabel Koefisien Regresi Thitung Signifikansidividend payout ratio (X�)Growth rate of earning (X2)

0,0709-0,949

0,446-0,458

0,6580,649

ConstantaR2

Fhitung

signifikansi F

�3.720,0��0,2530,778

1

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

8

Berdasar tabel diatas diketahui bah-wa mean (rata-rata) dari Price earning ratio perusahan-perusahaan yang men-jadi sampel penelitian adalah sebesar �5,�3. Adapun nilai Price earning ratio tertinggi diantara ke 48 perusahaan sampel dimiliki PT. Sugi Samapersada Tbk, yaitu sebesar �46,43, dan PT. Bris-tol-Myers Squib Indonesia Tbk memiliki nilai Price earning ratio terendah yaitu 0,84.

Rata-rata dividend payout ratio pe-rusahaan-perusahaan di industri manu-faktur adalah sebesar 23,3�. Diantara ke 48 perusahaan sampel PT Bristol-Myers Squib Indonesia Tbk memiliki ni-lai dividend payout ratio terendah yaitu

sebesar 0,08, sedangkan nilai dividend payout ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebe-sar 73,25.

Growth rate of earning adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat per-tumbuhan laba perusahaan. Sehingga dengan adanya perhitungan Growth rate of earning ini sebagai seorang in-vestor tentunya akan mampu untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dimilikinya. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata Growth rate of earning dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebesar 0,26�7.

NOKODE

PERUSAHAANPrice earning

ratioDividend Payout

RatioGrowth RateOf Earning

� DLTA 6,00 �4,48 0,02762 FAST �3,07 22,4 -0,0�233 INDF �9,98 44,96 -0,37504 MYOR �0,8� 0,23 0,009�5 MLBI �0,38 73,25 -0,04346 SHDA 2,06 0,�6 -0,2��87 TBLA 22,58 0,29 -0,37508 GGRM �4,56 53,74 -0,02729 HMSP �4,63 60,5� 0,4505

�0 TIRT �8,59 30,�5 0,2500�� AKRA 9,43 32,79 -0,5290�2 CLPI 22,55 28,�9 0,4000�3 LTLS 5,56 25,54 5,7000�4 SOBI 5,5� 0,2� 0,0598�5 DPNS �9,48 48,69 -6,6667�6 EKAD �2,25 50,0� -0,7938�7 INCI 6,73 38,26 0,3830�8 AKKU �8,24 �8,24 2,239��9 AMFG 4,5� 20,99 0,266020 DYNA ��,89 39,64 -0,�5�72� IGAR 4,26 20,28 0,666722 SMPL �8,�9 33,07 3,500023 TRST �9,87 48,47 -0,836�24 SMGR 2�,08 30,54 0,398�25 CTBN 46,4� 0,�4 -0,044426 LMSH 2,66 6,97 2,4�0727 LION 3,75 22,08 0,9�9528 ARNA �0,63 0,36 0,2�7429 TOTO ��,49 0,38 -0,�84430 IKBI 23,97 29,�9 -�,75003� ASGR ��,58 2,2 0,750032 ACAP �8,09 39,33 0,470633 ASII 7,�9 20,22 0,2�8�34 AUTO 6,62 0,2� 0,065935 BRAM 8,49 26,52 -0,426836 GDYR �4,�� 38,39 0,52�237 HEXA 5,65 0,4 �,�50238 INTA �6,79 0,48 0,240039 SUGI �46,43 26,62 0,333340 TURI 6,�7 24,66 0,87934� UNTR 5,89 0,09 0,770642 SQBI 0,84 0,08 0,428343 DNKS 7,�6 4,62 -0,234044 KLBF �2 6,54 0,�50045 KAEF �4,64 0,29 0,750046 MERK 8,92 54,79 0,�3�547 TCID 7,56 37,82 0,335948 UNVR �7,�5 4�,57 0,�294

Rata-rata �5,�3 23,3� 0,26�7

Variabel Koefisien Regresi Thitung Signifikansidividend payout ratio (X�)Growth rate of earning (X2)

0,0709-0,949

0,446-0,458

0,6580,649

ConstantaR2

Fhitung

signifikansi F

�3.720,0��0,2530,778

1

Sumber : ICMD (Indonesian Capital Market Directory)

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik agar perhitungan dapat di interprestasikan dengan aku-rat atau tepat, serta efisien dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut. Adapun pengujian klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinieritas. Dan hasil olah data menunjukan bahwa

model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik tersebut.

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji apakah secara statistik masing-masing variabel independend yaitu dividend payout ratio dan growth rate of earning yang digunakan dalam penelitian berpengaruh terhadap va-riabel dependen (Price earning ratio ). Adapun hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel Dependen : Price earning ratioSumber : Data diolah

NOKODE

PERUSAHAANPrice earning

ratioDividend Payout

RatioGrowth RateOf Earning

� DLTA 6,00 �4,48 0,02762 FAST �3,07 22,4 -0,0�233 INDF �9,98 44,96 -0,37504 MYOR �0,8� 0,23 0,009�5 MLBI �0,38 73,25 -0,04346 SHDA 2,06 0,�6 -0,2��87 TBLA 22,58 0,29 -0,37508 GGRM �4,56 53,74 -0,02729 HMSP �4,63 60,5� 0,4505

�0 TIRT �8,59 30,�5 0,2500�� AKRA 9,43 32,79 -0,5290�2 CLPI 22,55 28,�9 0,4000�3 LTLS 5,56 25,54 5,7000�4 SOBI 5,5� 0,2� 0,0598�5 DPNS �9,48 48,69 -6,6667�6 EKAD �2,25 50,0� -0,7938�7 INCI 6,73 38,26 0,3830�8 AKKU �8,24 �8,24 2,239��9 AMFG 4,5� 20,99 0,266020 DYNA ��,89 39,64 -0,�5�72� IGAR 4,26 20,28 0,666722 SMPL �8,�9 33,07 3,500023 TRST �9,87 48,47 -0,836�24 SMGR 2�,08 30,54 0,398�25 CTBN 46,4� 0,�4 -0,044426 LMSH 2,66 6,97 2,4�0727 LION 3,75 22,08 0,9�9528 ARNA �0,63 0,36 0,2�7429 TOTO ��,49 0,38 -0,�84430 IKBI 23,97 29,�9 -�,75003� ASGR ��,58 2,2 0,750032 ACAP �8,09 39,33 0,470633 ASII 7,�9 20,22 0,2�8�34 AUTO 6,62 0,2� 0,065935 BRAM 8,49 26,52 -0,426836 GDYR �4,�� 38,39 0,52�237 HEXA 5,65 0,4 �,�50238 INTA �6,79 0,48 0,240039 SUGI �46,43 26,62 0,333340 TURI 6,�7 24,66 0,87934� UNTR 5,89 0,09 0,770642 SQBI 0,84 0,08 0,428343 DNKS 7,�6 4,62 -0,234044 KLBF �2 6,54 0,�50045 KAEF �4,64 0,29 0,750046 MERK 8,92 54,79 0,�3�547 TCID 7,56 37,82 0,335948 UNVR �7,�5 4�,57 0,�294

Rata-rata �5,�3 23,3� 0,26�7

Variabel Koefisien Regresi Thitung Signifikansidividend payout ratio (X�)Growth rate of earning (X2)

0,0709-0,949

0,446-0,458

0,6580,649

ConstantaR2

Fhitung

signifikansi F

�3.720,0��0,2530,778

1Hasil analisis pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ra-tio pada tabel menunjukkan bahwa divi-dend payout ratio memiliki Thitung (sebe-sar 0,446) yang lebih kecil dibanding-kan Ttabel (sebesar 2,0�4), Hal ini berarti bahwa secara individual dividend payout ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Pengaruh yang tidak signifikan tersebut juga ditunjukan oleh nilai signifikasi divi-dend payout ratio sebesar 0,658 yang

lebih besar dibanding nilai α (0,05 atau 5%). Pada tabel diatas juga memberi-kan informasi bahwa dividend payout ratio memiliki nilai koefisien sebesar 0,0709, yang artinya bahwa jika divi-dend payout ratio yang diberikan kepa-da investor meningkat sebesar � satuan maka price earning ratio secara statistik akan meningkat sebesar 0,0709 satuan. Koefisisen tersebut menunjukkan bah-wa pengaruh dividend payout ratio ter-hadap price earning ratio adalah positif.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�0

Hal ini berarti semakin besar dividend payout ratio semakin besar pula price earning ratio.

Pengaruh tidak signifikan dividend payout ratio terhadap price earning ra-tio, dimungkinkan karena informasi naik atau turunnya dividend payout ratio be-lum dianggap hal paling penting sebagai pertimbangan penilaian saham. Jadi naik atau turun dividend payout ratio tidak secara signifikan mempengaruhi nilai saham. Meskipun tidak signifikan, hasil penelitian menunjukan bahwa pen-garuh dividend payout ratio terhadap price earning ratio adalah positif sesuai dengan teori. Secara teori pembayaran dividen yang tinggi merupakan sinyal bagi investor bahwa saham perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menghasilkan earnings yang lebih tinggi di masa yang akan datang, sehingga in-vestor bersedia membayar saham terse-but dengan harga yang lebih tinggi.

Analisis pengaruh growth rate of earning terhadap price earning ratio pada tabel menunjukkan bahwa growth rate of earning memiliki Thitung -0,458, se-dangkan Ttabel sebesar (+/-) 2,014 pada α sebesar 5%, dari sini dapat dilihat bah-wa nilai Thitung lebih kecil dari Ttabel, artinya secara parsiil growth rate of earning me-miliki pengaruh tidak signifikan terhadap price earning ratio. Pengaruh yang tidak signifikan tersebut juga ditunjukan oleh nilai signifikasi growth rate of earning

sebesar 0,649 yang lebih besar diband-ing nilai α (0,05 atau 5%). Pada tabel tersebut juga memberikan informasi bahwa growth rate of earning memiliki koefisien regresi sebesar -0,949, yang artinya bahwa jika growth rate of earn-ing meningkat sebesar � satuan maka price earning ratio secara statistik akan menurun sebesar 0,949 satuan. Koefi-sisen tersebut menunjukkan bahwa pengaruh growth rate of earning terha-dap price earning ratio adalah negatif. Pengaruh negatif tersebut menunjukkan jika semakin besar growth rate of earn-ing maka semakin kecil price earning ra-tio nya, dan sebaliknya.

Hasil penelitian mengenai pengaruh negatif growth rate of earning terhadap price earning ratio tidak sesuai dengan hipotesis dan teori. Secara teori dijelas-kan bahwa tingkat pertumbuhan laba (growth rate of earning) mencerminkan kondisi berkembang atau tidaknya pe-rusahaan. Perusahaan yang terus me-ningkat tingkat pertumbuhan labanya merupakan sinyal bahwa prospek pe-rusahaan tersebut cerah di masa men-datang, sehingga investor tidak segan untuk membeli saham perusahaan den-gan harga yang lebih tinggi. Hasil pene-litian tidak sesuai dengan teori dan hi-potesis dimungkinkan karena lemahnya pengukuran variabel-variabel sehingga hasil penelitian tidak valid.

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��

Diantara dua variabel yang diteliti, growth rate of earning memiliki penga-ruh lebih kuat terhadap price earning ra-tio dibanding dividend payout ratio. Hal ini disimpulkan berdasar nilai koefisien growth rate of earning lebih besar dibanding nilai koefisien dividend pay-out ratio.

Uji F merupakan alat analisis untuk menguji dan mengetahui signifikansi pengaruh antara tiap-tiap variabel in-dependen (dividend payout ratio dan Growth rate of earning ) secara bersa-ma – sama terhadap price earning ratio. Berdasar hasil olah data yang telah disa-jikan pada tabel 4.5 diperoleh nilai Fhitung

sebesar 0,253 sedangkan Ftabel sebesar 3,191 pada tingkat signifikansi 5%. Dari sini dapat dilihat bahwa nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (0,253 < 3,�9�) maka se-cara bersama-sama variabel dividend payout ratio dan growth rate of earning tidak mempunyai pengaruh yang signifi-kan terhadap price earning ratio. Hal ini juga dikuatkan oleh nilai signifikasinya yang lebih besar dari besar dibanding nilai α (0,05 atau 5%). Hasil tidak sig-nifikan ini menunjukkan bahwa investor dalam menilai saham tidak hanya mem-pertimbangkan informasi deviden dan earning saja tapi juga variabel-variabel lainnya.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kemam-puan variabel independen yaitu divi-

dend payout ratio dan growth rate of earning menjelaskan variabel dependen yaitu price earning ratio secara ber-sama-sama. Jika koefisien determinasi semakin mendekati 0 (nol), maka sema-kin kecil pula kemampuan menjelaskan semua variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi semakin mendeka-ti angka � maka semakin besar kemam-puan menjelaskan semua variabel in-dependen terhadap variabel dependen. Dari hasil uji determinasi (R2) dan telah dijelaskan pada tabel diatas didapatkan nilai R square sebesar 0,0��. Hal ini be-rarti hanya terdapat �,�% yang dapat di jelaskan oleh dividend payout ratio dan growth rate of earning terhadap peruba-han yang terjadi pada price earning ra-tio, sedangkan sisanya sebesar 98,9% dijelaskan oleh variabel lain.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki penga-ruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio baik secara parsiil maupun bersama-sama. Dan dividend payout ratio dan growth rate of earning hanya mampu sedikit menjelaskan perubahan pada price earning ratio. Hal ini sema-kin melemahkan dugaan bahwa bagi in-vestor dalam menilai saham akan fokus hanya pada informasi earnings dan dividen, atau kedua variabel tersebut merupakan hal paling penting sebagai bahan memutuskan investasi atau men-gukur prospek saham dibanding faktor

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�2

lainnya. Namun dimungkinkan bahwa investor membutuhkan lebih banyak lagi variabel-variabel lain yang digunakan untuk memprospek nilai saham. Beber-apa variabel selain dividend payout ratio dan pertumbuhan laba (growth of earn-ing) yang dapat mempengaruhi price earning ratio antara lain : required rate of return, tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan, penjualan, aktiva tetap, leverage, return on equity, dan ukuran perusahaan.

KESIMPULAN

Dividend payout ratio memiliki pen-garuh positif dan tidak signifikan se-cara parsiil terhadap price earning ratio. Growth rate of earnings memiliki penga-ruh negatif dan tidak signifikan secara parsiil terhadap price earning ratio. Dan growth rate of earnings memiliki penga-ruh lebih besar terhadap price earning ratio dibandingkan dividend payout ratio

Secara bersama-sama variabel dividend payout ratio dan growth rate of earning tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Dividend payout ratio dan growth rate of earning hanya mampu sedikit (�,�%) menjelaskan perubahan yang terjadi pada price earning ratio, sedang-kan sisanya yaitu sebesar 98,9% dijelas-kan oleh variabel lain. Kedua variabel (dividend payout ratio dan growth rate of earnings ) yang digunakan dalam pene-

litian ini belum cukup dapat digunakan sebagai informasi mengukur prospek saham pada industri manufaktur di di Bursa Efek Jakarta, karena pada pene-litian ini pengaruhnya tidak signifikan terhadap price earning ratio dan hanya mampu sedikit menjelaskan perubahan pada price earning ratio, sehingga dibu-tuhkan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang diduga kuat berpengaruh terhadap price earning ra-tio.

Penelitian ini diharapkan dapat men-jadi tambahan informasi pada investor dalam menilai saham, dan masukan bagi penelitian-penelitian berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham & Gapenski, 200�,” Intermedi-ate Financial Management”, 7th Edi-tion, Dryden Press Hacourt Brance College Publishers.

Constand, Richard L.,Freitas Lewis P., and Sullivan Michael J., �990, “Fak-tors affecting price earning ratios and Market Values of Jappanese Firms”, Financial management.

Cooper,Donald,R., and Schindler, Pamela,S.,200�, “Bussiness Re-search Method”, 7th Edition, Mcgraw-Hill International Editions.

Rina DwiartiAnalisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�3

Elton, E.J & Gruber, �995, “Modern Portfolio Theory and Investment Analysis”, 5h Edition. John Wiley & Sons, New York

Gujarati, Damodar, �999, “Ekonomet-rika Dasar”, Erlangga. Jakarta

Husnan,Suad, �990, “Penggunaan P/E Ratio dalam penilaian saham: suatu analisis lebih lanjut”, Manajemen Usahawan Indonesia, no �2, De-sember.

Husnan, Suad, �998, “Manajemen Keu-angan : Teori dan Penerapan”, Edisi 4, BPFE-UGM Yogyakarta, Yogy-akarta

Husnan, Suad. �998, “Dasar-dasar Te-ori Portofolio dan analisa Sekuritas”, AMP YKPN, Yogyakarta

Hartono, Jogiyanto, 2003, “Teori Por-tofolio dan Analisis Investasi”, Edisi ketiga, BPFE UGM, Yogyakarta.

Jones, C.P, 2002, “Invesment : Analysis and Managemet”, 8th Edition, John Wiley & Sons.Inc. New York.

Kuncoro, Mudrajad, 200�, “Metode Ku-antitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi”, Edisi Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Mpaata, Kaziba, A., and Sartono, Agus, �997, “faktor Determaining price-earning (P/E) Ratio”, Kelola no 15/0853-7046, pp. �33-�50.

Sjahrizal, �990, “Menilai Harga Saham Go Public”, Manajemen Usahawan Indonesia, no 9, September.

Tandelilin, Eduardus. 200�. “Analisis In-vestasi dan Manajemen Portofolio”. Edisi pertama. BPFE UGM. Yogy-akarta

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �-�3

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�4

A. PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu Lembaga Keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang Keuangan, yang dalam operasinya adalah menghimpun dana dari masyara-kat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemberian kredit dan dalam bentuk-bentuk lain. Dengan demikian Bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai perantara keuangan (financial in-termediary) dari dua pihak, yaitu dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit). Hal ini juga yang menyebabkan Lembaga Bank disebut sebagai Lembaga Kepercayaan, artinya pihak yang kelebi-han dana mempercayakan sepenuhnya kepada Bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkannya kepada pi-hak yang kekurangan atau memerlukan dana berupa kredit. Oleh karena itu untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Bank harus beroperasi secara efektif dan efisien untuk men-capai tingkat kesehatan Bank yang dapat diukur dengan melihat likuiditas dan Rentabilitasnya, sebagai bukti bahwa Bank tersebut dapat mempertanggungjawabkan kewajiban

PENGARUH RENTABILITAS MODAL SENDIRI TERHADAP HARGA SAHAMOleh: Amirah Sutestri dan Umi Khabibah

AbstractionThis research aims to determine the financial health of go public banks, (PT Bank Internasional

Indonesia Tbk / BII, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Central Asia Tbk / BCA, PT Bank Ega TBK, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk) and their impact on stock prices, reviewed from the point of their own profitability Equity.

Because if people wants to invest funds to one of the banks, it must first look at the bank’s financial condition, whether it is healthy or not. One way to look for the health condition of a bank is at its profitability Equity (RMS), which is measured by comparing the net income with the banks own capital.

The analysis is using a secondary data in the form of financial statements and return rates of the mentioned banks in the period of �998-2007. The analytic tool is using simple regression and Correlation with the F test and T test. The results have no significant influence between the RMS and stock prices.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

Keyword

Financial Health, go public banks,Own pro-fability Equity, stock price

Penulis

Amirah Sutestri, Dosen Fakultas Ekonomi Uni-versitas Cokroaminoto Yogyakarta

Umi Khabibah, Alum-nus Fakultas Ekonomi Universitas Cokroami-noto Yogyakarta

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�5

yang harus dipenuhinya. Apalagi bagi Bank-Bank yang telah go public, laporan keuangannya harus dipublikasikan, agar masyarakat luas dapat mengerti kondisi kesehatan keuangan Bank tersebut.

Dari Laporan Keuangannya terse-but dapat dianalisis tingkat kesehatan keuangan suatu Bank. Sehingga kalau kita akan membeli saham dari Bank yang go public tidak ragu-ragu atau khawatir lagi. Selain itu dengan melihat rasio keuangan dapat juga dipakai se-bagai indikator sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kema-juan dan kemunduran kondisi keuangan suatu perusahaan.

Untuk Bank-Bank yang telah memublik, kinerja perusahaan lazim di-ukur dengan menggunakan perubahan harga saham dan retun saham, karena harga saham merupakan fungsi dari ni-lai perusahaan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat, nilai ke-usahaannya akan semakin tinggi, yang diapresiasi oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. Dan sebaliknya berita yang tidak baik tentang kinerja perusahaan akan diikuti dengan penu-runan harga saham perusahaan di pas-ar modal.

Penilaian kinerja itu sendiri dapat dilihat dengan berbagai indikator.

Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kinerja Bank-Bank yang go publik terhadap Harga saham di Pasar Modal, ditinjau dari tingkat Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) Bank yang bersangkutan, dalam hal ini dibatasi hanya pada enam bank (PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank CIMB Nia-ga Tbk) yang go publik di BEI, apakah tingkat keuntungan yang diperolehnya dapat mempengaruhi harga saham.

B. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPO-TESIS

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sistem informasi yang nanti-nya membantu pihak-pihak yang berke-pentingan dengan perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang diberikan oleh laporan keuangan dapat dipergunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan ha-sil yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, oleh sebab itu laporan keuangan dapat juga sebagai dasar in-terprestasi untuk alat analisis dan evalu-asi perusahaan.

Pengertian laporan keuangan menu-rut Martono :

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�6

“Laporan keuangan (Financial State-ment) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu bank pada suatu periode tertentu” (Martono, 2002:62).

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, ki-nerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Dwi Prastowo, 2005:5).

Tujuan penyusunan laporan keuang-an suatu bank secara umum adalah se-bagai berikut (Martono, 2002:63):

- Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank pada waktu tertentu.

- Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapa-tan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode ter-tentu.

- Memberikan informasi tentang pe-rubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank

Memberikan informasi tentang kiner-ja manajemen bank dalam suatu peri-ode.

Dengan demikian laporan keuan-gan disamping menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersang-kutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manajemen berhasil atau tidak dalam melaksanakan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang manajemen keuangan khusus-nya dan hal ini akan tergambar dari laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, lapo-ran laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain ser-ta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan lapo-ran keuangan.

Rentibilitas Modal Sendiri

RMS adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak dengan jumlah modal sendiri menghasilkan laba tersebut di lain pihak (Bambang Riyanto, �995:44). Atau dengan kata lain dapat-lah dikatakan bahwa Rentabilitas Modal Sendiri adalah kemampuan suatu pe-rusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�7

Rumus :

keuntungan setelah pajakRMS = -------------------------------- x100% modal sendiri

Laba yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas Modal Sendi-ri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pa-jak perseroan atau income Tax ( EAT : Earning After Tax ) sedang modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam bank.

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri merupakan rasio rentabilitas yang paling komperhensif. Rasio keuangan tersebut terbentuk oleh keseluruhan hasil kebi-jakan dan kegiatan perbankan.

Rentabilitas Modal Sendiri berdasar-kan SK mentri keuangan RI no 826/KMK: 013/1992 pasal 5 tentang definisi rentabilitas.

“Perbandingan laba sebelum pajak dengan rata-rata modal yang digu-nakan dalam tahun yang bersang-kutan. Laba sebelum pajak tidak termasuk laba hasil penjualan ak-tiva tetap. Sedangkan yang dimak-sud modal rata-rata yang digunakan adalah rata-rata aktiva lancar di-tambah dengan aktiva tetap neraca termasuk pada awal tahun dan akhir tahun”.

Bagi perusahaan keuntungan adalah hal yang ingin dicapai. Namun keuntung-an yang besar bukanlah merupakan ukuran bahwa perusahaan telah bekerja dengan efisien. Perhatian perusahaan yang lebih penting dibanding dari upaya memperbesar laba, adalah upaya untuk mempertinggi rentabilitas.

Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas Modal Sendiri adalah laba bersih yaitu laba usaha setelah dikurangi bunga modal asing dan pajak perseroan, sedangkan modal yang diperhitungkan hanya mo-dal sendiri yang bekerja di dalam peru-sahaan.

Dengan mengukur Rentabilitas Mo-dal Sendiri diharapkan manajemen pe-rusahaan maupun pemilik modal sendiri dapat memahami kondisi finansial pe-rusahaan terutama dari sisi rentabilitas. Sehingga dapat dijadikan sebagai acu-an terhadap perencanaan laba maupun modal yang akan datang.

Pasar Modal

Pasar modal (capital market) meru-pakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obli-gasi), ekuiti (saham), reksa dana, instru-men derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana penda-naan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�8

sarana bagi kegiatan berinvestasi. Den-gan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperda-gangkan di pasar modal merupakan in-strumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari � tahun) seperti saham, obli-gasi, waran, right, reksa dana, dan ber-bagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.

Pengertian Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham me-rupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, sa-ham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor kare-na saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham ada-lah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT). Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut (Algifari, 2002:�88):

�. Dividen adalah bagian dari keun-tungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang biasanya dibagikan pada akhir tahun buku. Dividen saham terdiri dari 3 macam, yaitu dividen tunai, dividen saham, dan dividen bonus.

2. Capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham.

3. Manfaat non-financial, yaitu mempu-nyai hak suara dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock). Pembedaan saham ini berdasar-kan pada hak yang melekat pada sa-ham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima dividen, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurang semua kewajiban-ke-wajiban perusahaan.

Pengertian Harga Saham

Harga saham terbentuk dari proses permintaan dan penawaran yang terjadi di bursa. Harga saham akan berfluktu-asi sesuai dengan informasi baik yang berasal dari dalam maupun yang beras-al dari luar perusahaan. Informasi yang berasal dari dalam perusahaan adalah penilaian kinerja perusahaan, pengumu-man laba perusahaan, pergantian pen-gurus perusahaan, pengumuman pem-bagian dividen dan informasi lain yang menyangkut operasi perusahaan. Infor-masi yang berasal dari luar perusahaan adalah isu-isu politik, situasi keamanan kota atau negara, perkembangan peru-sahaan pesaing, dan informasi lainnya.

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�9

Dalam menentukan suatu saham yang akan dibeli pada dasarnya harus dinilai terlebih dahulu agar terhindar dari kaidah spekulasi dan menghindari kerugian yang tidak diharapkan. Harga saham di pasar modal berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dari fluktuasi harga itu terdapat peluang untuk memperoleh keuntungan (capital gain) dan peluang menderita kerugian.

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan perger-akan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa se-cara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.

Pergerakan indeks menjadi indika-tor penting bagi para investor untuk me-nentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau be-berapa saham. Karena harga-harga sa-ham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Bursa saham adalah tempat dimana perusahaan dapat menawarkan saham-nya untuk dijual. Mereka melakukan hal ini melalui penawaran perdana (IPO). Setelah penawaran perdana, ribuan atau jutaan investor yang telah membeli saham tersebut dapat kembali ke bursa saham untuk menjual sahamnya kepada investor yang lain, sehingga dimulailah perdagangan saham. Bursa saham ha-nyalah semacam tempat penampungan untuk perdagangan ini.

Faktor-faktor yang menyebabkan gejolak harga saham dapat dibagi men-jadi faktor makro dan mikro. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mem-pengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan peru-sahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdam-pak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagai-nya yang akan dapat mempengaruhi ki-nerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

20

Hipotesis

Ada pengaruh yang signifikan anta-ra Rentabilitas Modal Sendiri yang dipe-roleh dengan harga saham perbankan.

C. Metodologi Penelitian

�. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada perbankan yang go publik di BEI.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah enam perbankan (PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Cen-tral Asia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk) yang go publik di BEI dengan obyek penelitian berupa laporan keuangan perbankan sela-ma periode tahun �998-2007.

3. Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam peneletian ini berupa data sekunder, yaitu data-data yang diterbitkan oleh pihak perusahaan namun dipero-leh secara langsung atau kata lain data yang diperoleh dari luar peru-sahaan, seperti daftar perbankan yang go-public, sejarah umum per-kembangan perbankan, dan lapo-ran perkembangan perbankan (PT.

Bank Internasional Indonesia Tbk., PT. Bak Danamon Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Mega Tbk., PT. Bank OCBC NISP Tbk., dan PT. Bank CIMB Niaga Tbk.) yang semuanya diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumupulan data yang digunakan adalah:

a. Dokumentasi

Adalah salah satu teknik dari metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat salinan atau menggandakan ar-sip dan catatan-catatan tentang perbankan pada BEI.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data den-gan cara membaca, mempela-jari, memahami dan menganali-sis buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan obyek peneli-tian.

5. Metode Analisis Data

a. Variabel Bebas (independent varia-bel) yang digunakan adalah Rent-abilitas Modal Sendiri (RMS). RMS

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

2�

adalah perbandingan antara jumlah laba tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak dengan jum-lah modal sendiri menghasilkan laba tersebut di lain pihak (Bambang Ri-yanto, �995:44).

keuntungan setelah pajakRMS = -------------------------------- x100% modal sendiri

Variabel tergantung (Dependent Variabel) yaitu suatu variabel yang mempunyai ketergantungan dengan variabel lain. Variabel tergantung yang digunakan adalah harga sa-ham.

b. Analisis Regresi Sederhana

Analisis yang digunakan untuk men-getahui variabel bebas terhadap variabel tergantung serta hubungan yang terjadi diantara kedua variabel baik hubungan positif ataukah nega-tif.

Hubungan kedua variabel tersebut ditunjukan dengan persamaan garis regresi sederhana sebabagai berikut (Haryono Subiyakto, 200�:206):

Y = a + bx

∑ y – b (∑ X)a = ------------------------ n

n (∑ XY) – (∑ X) (∑ Y)b= ----------------------------------- n (∑ X)2 - (∑ X) 2

Keterangan:

Y = Variabel tergantung (Harga saham)

X = Variabel bebas (Rentabilitas Modal Sendiri)

n = Banyaknya pasangan data

a = Intersep

b = Koefisien arah garis regresi

c. Uji F hitung

Perumusan hipotesis.

Ho : β = 0 artinya tidak ada penga-ruh signifikan RMS ter-hadap harga saham per-bankan

Ha : β ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan RMS terhadap harga saham perbankan.

Selanjutnya untuk mengetahui sig-nifikasi maka diuji koefisiensi regresi dengan menggunakan koefisien re-gresi F, rumusnya sebagai berikut (Zaenal Mustafa, �995:��5):

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

22

KR reg F reg = ---------------- = KR sim

R2 ∑ Y2

dimana KR reg = ---------------- K

(� – R2) ∑ Y2

KR sim = --------------------- n – � – k

Keterangan:

F reg = Harga Statistik F

KR reg = Kuadrat Rerata Regresi

KR sim = Kuadrat Rerata Simpanan

Kesimpulan

Jika F hitung > F tabel menolak Ho atau menerima Ha artinya ada pen-garuh signifikan

Jika F hitung < F tabel menerima Ho atau menolak Ha artinya tidak ada pengaruh signifikan.

d. Analisis Korelasi

Digunakan untuk mencari koefisiensi korelasi dengan rumus sebagai beri-kut Haryono Subiyakto, 200�:2�7 ) :

n ∑ XY – (∑X )(∑Y)r = ------------------------------------------- √n ∑X2 - ( ∑X)2 . √n ∑Y2- ( ∑ Y )2

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = besarnya sampel

X = Rentabilitas Modal Sendiri

Y = Harga saham

e. Uji T hitung

Perumusan hipotesis.

Ho : Tidak ada hubungan yang sig-nifikan antara RMS dengan harga saham perbankan

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga sa-ham perbankan

Pengujian ini dilakukan untuk men-guji keeratan hubungan variabel independent terhadap variabel de-pendent dalam perhitungan analisis korelasi.

Untuk melakukan pengujian maka digunakan rumus sebagai berikut (Haryono Subiyakto, 200�:2�9):

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

23

T hitung

Th =

Dimana:

Th = T hitung yang dicari

r = Koefisien Korelasi

n = banyaknya data

Kriteria pengujian adalah digunakan taraf kesalahan ( ) = 0,05

t table = ( /2 ; n-2 )

= 0,025

Kesimpulan:

Jika T hitung > T tabel + dan jika T hitung < T tabel – maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubung-an signifikan

D. PEMBAHASAN

1. Analisis Rentabilitas Modal Sendiri

Analisis rentabilitas modal sendiri di-maksudkan untuk mengetahui kemam-puan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk meng-hasilkan keuntungan.

Dengan kriteria bahwa perusahaan yang sehat bila mempunyai RMS diatas 20 % atau RMS nya harus diatas suku bunga maupun tingkat inflasi, maka dari data-data bank yang ada pada tahun �998 s/d tahun 2007 adalah sebagai berikut :

a. PT. Bank Internasional Indonesia (BII), perhitungan Rentabilitas Mod-al Sendiri tidak ada yang mencapai 20 %, paling tinggi sebesar �9,5�%, bahkan pernah mengalami kerugian

b. PT. Bank Danamon, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri nya, per-nah mencapai 30,86 %, tetapi juga pernah mengalami kerugian

c. PT. Bank Central Asia (BCA), per-hitungan Rentabilitas Modal Send-iri, tertinggi 3�,92 % dan terendah �2,52 %

d. PT. Bank OCBC NISP, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri tertinggi 2�,03 dan terendah 5,99 %

e. PT. Bank Mega, perhitungan Rent-abilitas Modal Sendiri, paling tinggi 66, 45% sekali, kemudian paling tinggi 26,58% dan paling rendah 6,43%

f. PT. Bank CIMB Niaga, perhitun-gan Rentabilitas Modal Sendiri, pal-ing tinggi 27,94% dan paling ren-

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

24

dah5,92& bahkan pernahjuga men-galami kerugian

2. Analisis Regresi Linier Sederha-na

Secara matematis hasil dari analisis regresi linier sederhana pada:

a. Bank Internasional Indonesia ter-sebut dapat ditulis :

Y = �52,967 + 0,337 X

Konstanta a = �52,967

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp �52,967.

b = 0,337

artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontri-busi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,337 poin.

b. Bank Danamon tersebut dapat ditu-lis :

Y = 2.648,3�7 + 34,29� X

Konstanta a = 2.648,3�7

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 2.648,3�7.

b = 34,29�

artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontri-busi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 34,29� poin.

c. Bank Central Asia (BCA) tersebut dapat ditulis :

Y = 3.637,5�2 + -�7,24� X

Konstanta a = 3.637,5�2

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 3.637,5�2.

b = -�7,24�

artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribu-si yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -�7,24� poin.

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

25

d. Bank OCBC NISP tersebut dapat ditulis :

Y = 747,869 + -�5,688 X

Konstanta a = 747,869

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 747,869.

b = -�5,688

artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribu-si yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -�5,688 poin.

e. Bank Mega tersebut dapat ditulis :

Y = �.744,403 + -6,736 X

Konstanta a = �.744,403

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp �.744,403.

b = -6,736

Artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribu-

si yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -6,736 poin.

f. Bank CIMB Niaga tersebut dapat ditulis :

Y = 338,798 + �,�45 X

Konstanta a = 338,798

Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 338,798.

b = �,�45

artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontri-busi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar �,�45 poin.

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh dari varia-bel independent terhadap variabel de-pendent digunakan koefisien regresi yaitu uji F, sedangkan untuk mengetahui signifikansi dari variabel tersebut telah ditetapkan hipotesis sebagai berikut :

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

26

Ho : β = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan RMS terhadap harga saham perbankan

Ha : β ≠ 0 artinya ada pengaruh signi-fikan RMS terhadap harga saham perbankan.

Kesimpulannya

Jika F hitung > F tabel menolak Ho atau menerima Ha artinya ada pengaruh sig-nifikan

Jika F hitung < F tabel menerima Ho atau menolak Ha artinya tidak ada pengaruh signifikan.

4. KoefisienDeterminasi(R2 )

Dari hasil analisis regresi sederhana, juga diperoleh nilai R (Korelasi) dan R2

(Koefisien Determinasi). Koefisien deter-minasi (R2) digunakan untuk menunjuk-kan besarnya kontribusi (sumbangan) dari variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi (R2 ) untuk BII sebesar 0,079. Hal ini berarti bahwa 7,9% variasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi indepen-dent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 92,�% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi (R2 ) untuk Bank Danamon sebesar 0,202. Hal ini berarti bahwa 20,2% va-riasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi independent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 79,8% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan da-lam model.

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi (R2 ) untuk BCA sebesar 0,002. Hal ini berarti bahwa 0,2% variasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi indepen-dent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 99,8% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi (R2) untuk Bank OCBC NISP sebesar 0,087. hal ini berarti bahwa 8,7% va-riasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi independent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 9�,3% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan da-lam model.

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi ( R2 ) untuk Bank Mega sebesar 0,004. hal ini berarti bahwa 0,4% variasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi in-dependent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 99,6% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan dalam mo-del.

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

27

Dari hasil perhitungan regresi seder-hana didapat nilai koefisien determinasi (R2) untuk Bank CIMB Niaga sebesar 0,028. hal ini berarti bahwa 2,8% variasi dari harga saham dijelaskan oleh variasi independent (RMS) sedangkan sisanya sebesar 97,2% dijelaskan oleh sebab lain yang tidak dimasukkan dalam mo-del.

5. KoefisienKorelasi(r)

Untuk mengukur hubungan antara variabel independent (x) dengan varia-bel dependent (Y), dapat dilihat pada besarnya koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi (r) terletak antara 0 ≤ r ≤ 1. Jika r = 1 maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel inde-penden dengan variabel dependen.

Berdasarkan analisis data BII, koefisien korelasi sebesar 0,281 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat an-tara variabel independen (RMS) dengan variabel dependen (harga saham).

Berdasarkan analisis data Bank Danamon, koefisien korelasi sebesar 0,449 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (RMS) dengan variabel dependen (har-ga saham).

Berdasarkan analisis data BCA, koefisien korelasi sebesar 0,046 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat an-tara variabel independen (RMS) dengan variabel dependen (harga saham).

Berdasarkan analisis data Bank OCBC NISP, koefisien korelasi sebesar 0,249 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (RMS) dengan variabel dependen (har-ga saham).

Berdasarkan analisis data Bank Mega, koefisien korelasi sebesar 0,065 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang art-inya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (RMS) den-gan variabel dependen (harga saham).

Berdasarkan analisis data Bank CIMB Niaga, koefisien korelasi sebesar 0,169 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (RMS) dengan variabel dependen (har-ga saham).

6. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk men-guji keeratan hubungan variabel inde-

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

28

penden terhadap variabel dependen dalam perhitungan analisis Korelasi menggunakan uji T, sedangkan untuk mengetahui signifikansi dari variabel tersebut telah ditetapkan hipotesis seb-agai berikut :

Ho : artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara RMS terhadap harga saham perbankan.

Ha : artinya ada hubungan yang signi-fikan antara RMS terhadap harga saham perbankan.

Kesimpulannya :

Jika T hitung > T tabel + dan jika T hitung < T tabel–maka Ho ditolak dan Ha dite-rima, artinya ada hubungan sigsifikan

Jika T tabel -< T hitung <T tabel + maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan.

Dengan kriteria pengujian nilai t-ta-bel dengan tingkat signifikansi 5% (α /2 = 0,025 ) dan derajat kebebasan ( df = n-2 ).

Tabel Rangkuman Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

29

Simpulan

Berdasarkan atas hasil analisis data mengenai pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri terhadap harga saham enam Bank dalam kurun waktu �998 s/d 2007, maka dapatlah ditarik kesimpulan seb-agai berikut :

1. Bank Internasional Indonesia (BII)

a. Koefisien regresi

Y = �52,967 + 0,337 X

Artinya konstanta sebesar a = �52,967 dan apabila RMS ( X ) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham sebesar �52,967. b = 0,337 X artinya bahwa variabel rent-abilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan har-ga saham sebesar 0,337 poin.

b. Uji F

Dengan melihat posisi nilai F hitung < F table ( 0,687 < 5,32 ), maka kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan de-mikian secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data koefisien korelasi sebesar 0,28� maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-den (RMS) dengan variabel depen-den (harga saham).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai T hi-tung dengan nilai T tabel, maka –tta-bel < thitung <t tabel ( -2,306 < 0,829 < 2,306 ), sehingga kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terda-pat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

2. Bank Danamon

a. Koefisien regresi

Y = 2.648,3�7 + 34,29� X

Artinya konstanta sebesar a = 2.648,3�7dan apabila RMS ( X ) ti-dak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 2.648,3�7. b = 34,29�, artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontri-busi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

30

(b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 34,29� poin.

b. Uji F

Dengan Melihat posisi nilai F hi-tung < F tabel ( 2,025 < 5,32 ), maka kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi sebesar 0,449 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-den ( RMS ) dengan variabel depen-den ( harga saham ).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai thi-tung denagan nilai ttabel, maka –tta-bel < thitung < ttabel ( -2,306 < �,423 < 2,306 ), sehingga kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terda-pat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

3. BCA

a. Koefisien regresi

Y = 3.637,5�2 + -�7,24� X

Artinya konstanta sebesar a= 3.637,5�2 dan apabila RMS (X) ti-dak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 3.637,5�2. b = -�7,24� , artinya variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat di-katakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebe-sar -�7,24� poin.

b. Uji F

Dengan melihat posisi nilai F hitung < F tabel ( 0,0�5 < 5,32 ), maka kes-impulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian secara bersam-sama tidak ada Pengaruh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi sebesar 0,046 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

3�

den (RMS ) dengan variabel depen-den ( harga saham ).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai thi-tung denagan nilai ttabel, maka –tta-bel < thitung < ttabel ( -2,306 < -0,�22 < 2,306 ), sehingga kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terda-pat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

4. Bank OCBC NISP

a. Koefisien regresi

Y = 747,869 + -�5,688 X

Artinya konstanta sebesar a = 747,869 dan apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 747,869. b = -�5,688 , artinya variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat di-katakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebe-sar -�5,688 poin.

b. Uji F

Dengan melihat posisi nilai F hitung < F tabel ( 0,758 < 5,32 ), maka kes-

impulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian secara bersam-sama tidak ada pen-garuh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi sebesar 0,249 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-den ( RMS ) dengan variabel depen-den ( harga saham ).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai thi-tung denagan nilai ttabel, maka –tta-bel < thitung < ttabel ( -2,306 < -0,87� < 2,306 ), sehingga kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terda-pat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

5. Bank Mega

a. Koefisien regresi

Y = �.744,403 + -6,736 X

Artinya konstanta sebesar a = �.744,403 dan apabila RMS (X) ti-dak ada atau sama dengan nol maka

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

32

harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp �.744,403. b = -6,736 artinya variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat di-katakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar � poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebe-sar -6,736 poin.

b. Uji F

Dengan melihat posisi nilai F hitung < F tabel ( 0,030 < 5,32), maka kes-impulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian secara bersam-sama tidak ada pen-garuh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi sebesar 0,065 maka koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-den ( RMS ) dengan variabel depen-den ( harga saham ).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai thi-tung denagan nilai ttabel, maka –ttabel < thitung < ttabel ( -2,306 < -0,�74 < 2,306 ), sehingga kesim-

pulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

6. Bank CIMB Niaga

a. Koefisien regresi

Y = 338,798 + �,�45 X

Artinya konstanta sebesar a= 338,798 dan apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 338,798. b = �,�45 artinya variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang positif atau secara statistik dapat di-katakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar � poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar �,�45 poin.

b. Uji F

Dengan melihat posisi nilai F hitung < F tabel ( 0,234 < 5,32 ), maka kes-impulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian secara bersamsama tidak ada pen-garuh yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

c. Koefisien korelasi

Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi sebesar 0,�69 maka

Amirah Sutestri dan Umi KhabibahPengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

33

koefisien korelasi tersebut masih jauh dari � atau kurang dari 0,5 yang artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel indepen-den ( RMS ) dengan variabel depen-den ( harga saham ).

d. Uji T

Dengan membandingkan nilai thi-tung dengan nilai ttabel, maka –tta-bel < thitung < ttabel ( -2,306 < 0,484 < 2,306 ), sehingga kesimpulannya adalah menerima Ho atau menolak Ha. Dengan demikian tidak terda-pat hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham.

Daftar Pustaka

Bambang Rianto ,�995, Dasar–Dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE

Dwi Prastowo, 2005, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Ed-isi kedua, Yogyakarta, STIE YKPN

Haryono, Subyakto, 200� Statistika In-feren Untuk Bisnis, Edisi Kedua, Yo-gyakarta ,STIE YKPN

Kasmir, 2000, Manajemen Perbankan, Jakarta, Rasa Grafindo Persadaa

Martano, 2002, Bank dan lembaga keuan-gan lain, Edisi Pertama,Yogyakarta Penerbit Fakultas Ekonomi UII

Subagyo, 2002 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kedua, Yogyakarta, STIE YKPN

Sunariyah, 2006, Pengantar Penge-tahuan Pasar Modal, Edisi Kelima, Yogyakarta, AMP YKPN

Zaenal Mustafa EQ, �995, Pengantar Statistik terapan Untuk Ekonomi, Edisi Kedua, Penerbit Fakultas Eko-nomi UII, Yogyakarta,

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �4-33

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

34

PENDAHULUAN

Persaingan global mengharuskan berbagai perusahaan menyesuaikan strategi perusahaan agar dapat bekerja se-cara efektif dan efisien. Perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang membutuhkan dana yang besar dalam men-jalankan kegiatan yang dilakukannya, sedangkan dana yang tersedia relatif terbatas. Ada beberapa cara yang dapat di-lakukan perusahaan untuk menambah modal usahanya. Salah satu caranya adalah dengan go public.

Bagi perusahaan yang go public, pasar modal meru-pakan alternatif sumber dana untuk membiayai kegiatan perusahaan yang memerlukan dana cukup besar sekaligus untuk memperbaiki struktur modalnya dengan cara menjual saham. Sedangkan bagi investor, saham merupakan al-ternatif investasi untuk mendapatkan return yang optimal. Dengan memiliki saham, investor berhak untuk memperoleh

Analisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham (Studi Kasus pada 18 Perusahaan Food and Beverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)by Sabaruddin dan Yuni Anggraini

AbstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS)

terhadap Return Saham pada industri Food and Beverage. Penelitian menggunakan studi kasus pada �8 perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel dari industri tersebut. Sampel diambil dengan tekhnik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi dan data yang diperoleh lengkap dan mudah. Sedangkan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho: b = 0, Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap return sahamHa: b ≠ 0, Earning Per Share berpengaruh terhadap return sahamData dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan Hipotesis diuji dengan T test

untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh EPS terhadap Return Saham, Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return

Saham pada �5 perusahan yang diteliti, tetapi pada 3 perusahaan, EPS berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sedanghan secara keseluruhan, EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

KeywordEarning Per Share, Dividend, Capital Gain, Return Saham PenulisSabaruddin, Dosen Fa-kultas Ekonomi Univer-sitas Cokroaminoto Yo-gyakartaYuni Anggraini, Alum-nus Fakultas Ekonomi Universitas Cokroami-noto Yogyakarta

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

35

keuntungan sebagai kompensasi dari dana yang diinvestasikan dalam bentuk dividen dan capital gain, karena dividen dan capital gain inilah yang merupakan hasil pengembalian dari investasinya.

Menurut Achad Slamet (2003:39), dalam Esti (2005), earning per share merupakan salah satu bentuk dari rasio pasar (market ratio) yang didapatkan dengan membagi laba bersih perusa-haan dengan jumlah saham yang bere-dar. Rasio laba per lembar saham ini mengukur profitabilitas dari sudut pan-dang pemegang saham biasa.

Laba per saham-LPS (earning per share-EPS) merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabil-itas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi ni-lai EPS tentu saja menyebabkan sema-kin besar laba dan kemungkinan pen-ingkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham (Tjiptonoi Darmadji dan Hendy, 2008:�95-�96).

Menurut Tandelilin (200�:233), per-bandingan antara jumlah earning (dalam hal ini laba besih yang siap dibagikan bagi pemegang saham) dengan jum-lah lembar saham perusahaan, akan diperoleh komponen earning per share atau EPS. EPS yang tinggi menanda-kan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang

lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang rendah menan-dakan perusahaan gagal memberikan tingkat kesejahteraan sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang sa-ham. Dengan demikian EPS menun-jukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. Bagi para investor informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, pemegang sa-ham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan.

Pendapatan per lembar saham (EPS) merupakan pencerminan hasil yang diperoleh dari suatu badan usaha melalui usaha manajemen terhadap dana yang diinvestasikan pemegang saham. Hasil pengembalian dari suatu investasi dalam bentuk dividen atau capital gain.

Seorang investor membeli atau mempertahankan saham suatu peru-sahaan dengan harapan akan mem-peroleh dividen dan atau capital gain. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy (2008:��-�2) dividen merupakan pem-bagian keuntungan yang diberikan pe-rusahaan penerbit saham atas keuntun-gan yang dihasilkan perusahaan. Se-dangkan capital gain (loss) merupakan

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

36

kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham surat utang jangka panjang), yang bisa memberikan keun-tungan (kerugian) bagi investor (Tand-elilin, 200�:48)

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pend-aopatan dapat membantu investor un-tuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa mendatang. Menurut Tjiptono Darmadji (200�:�39), dalam Esti (2005), semakin tinggi nilai EPS suatu perusa-haan, maka akan menggembirakan pe-megang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pmegang saham.

Peningkatan EPS menyebabkan peningkatan dividen dan harga pasar saham, sedangkan peningkatan harga pasar menyebabkan peningkjatan juga bagi capital gain yang diperoleh inves-tor, sehingga EPS akan mempengaruhi hasil pengembalian yang akan diperoleh investor dalam bentuk capital gain (loss) dan dividen. Studi empiris menunjukkan semakin tinggi nilai EPS suatu saham, maka semakin tinggi pula harga saham-nya.

Penelitian sebelumnya yang men-guji pengaruh antara EPS dan return saham telah dilakukan oleh Siti Resmi (2002) dalam Esti (2005) yang meng-gunakan variable bebas EP, PER, DE,

ROE, dan EVA, sedangkan variable teri-katnya adalah return saham. Sample yang digunakan adalah 37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EPS berpengaruh paling kuat dan signifikan terhadap return saham.

Hari Wibowo (2004), dalam Esti (2005), melakuan penelitian untuk men-guji pengaruh ROA, ROE, GPM, EPS, dan PBV terhadap return saham. Sam-ple yang digunakan adalah 37 perusa-haan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Esti Puji Astutik (2005), melakukan penelitian untuk menguji pengaruh EPS, PER, dan DER terhadap return saham. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifi-kan dan positif antara EPS dan return saham.

Yugo Pamungkas (2002), melaku-kan penelitian menggunakan variable bebas EPS dan variable terikatnya re-turn saham. Hasil penelitiannya menun-jukkan bahwa earning per share tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham.

Di dalam penelitian ini akan dia-nalisis apakah ada pengaruh Earning Per Share (pendapatan per lembar sa-

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

37

ham) terhadap Return Saham (tingkat pengembalian saham) pada perusahaan Food and Beverages yang go public di pasar modal (Bursa Efek Indonesia).

METODELOGI PENELITIAN

Dengan merujuk pada kajian teoritis dan beberapa penelitian terdahulu sep-erti yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai beri-kut:

Ho: b = 0, Earning Per Share tidak ber-pengaruh terhadap return saham

Ha: b ≠ 0, Earning Per Share berpenga-ruh terhadap return saham

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada �8 Perusahaan Food and Bever-ages yang Go Public di BEI.

Adapun data yang diperlukan ada-lah data laporan keuangan Perusahaan Industri Food and Beverages yang men-jadi sample penelitian, earnin per share masing-masing emiten periode 2003-2007, harga saham(closing price) tahun 2003-2007, dividen per share periode 2003-2007.

Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan metode pengum-pulan data dokumentasi. Dokumentasi

yaitu cara pengumpulan data dengan mengumpulkan, mencatat dan meng-kopi dokumen yang ada di lokasi peneli-tian yaitu di Pojok BEI, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan food and baverages yang go public di Bursa Efek Indonesia. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pur-posive sampling, yaitu sampel dipilih dengan sengaja berdasarkan pertim-bangan-pertimbangan tertentu, sehing-ga memenuhi kriteria keinginan dan kepentingan peneliti. Metode purposive sampling merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak berdasarkan pertimbangan- pertimbangan yang re-levan dengan peneliti. Terdapat bebe-rapa pertimbangan dalam menentukan sample terpilih, yaitu sebagai berikut:

- Sample terpilih merupakan bagian dari populasi perusahaan food and baverages yang go public di Bursa Efek Indonesia

- Kemudahan mendapatkan laporan keuangan dari sample terpilih

- Sample memiliki kelengkapan lapo-ran keuangan yang memadai dan lengkap

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa data yaitu:

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

38

- Menyajikan nilai earning per share masing-masing perusahaan

Menurut Tandelilin (200�:242) EPS suatu perusahaan dapat dihitung deng-an rumus sebagai berikut:

laba bersih setelah bunga dan pajakEPS = -------------------------------------------

jumlah saham beredar

- Menghitung capital gain (loss) Capi-tal gain atau capital loss dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2008: �96):

Capital gain atau capital loss

Pt - Pt-1

= ------------- Pt-1

Dimana:

Pt = harga investasi sekarang

Pt-� = harga saham pada periode t-� (harga investasi periode sebelumnya)

- Menghitung return saham

Return saham dirumuskan sebagai berikut:

Pt - Pt-1 + Dt

r = ------------------- Pt-1

Dimana:

r = return saham (hasil pengem-balian)

Pt = harga saham pada periode t (harga investasi sekarang)

Pt-�= harga saham pada periode t-� (harga investasi periode sebelumnya)

Dt = dividen kas yang dibayarkan

Alat Analisis

Analisis regresi liniar sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (earning per share) te-rhadap variabel terikat (return saham). Perhitungan regresi linier sederhanadi-lakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana:

Y = return saham

a = konstanta

b = koefisien regresi dan x = EPS

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

39

Analisis koefisien determinasi (r2)

Koefisien determinasi sampel yang dilambangkan dengan r2 (sering dilam-bangkan dengan R2), merupakan pro-porsi dari variasi total y yang dijelaskan oleh hubungan antara y dan x (Haryo-no Subiyakto, 2001:215). Koefisien r2 akan bernilai 0 apabila tidak ada variasi y yang dijelaskan oleh hubungan terse-but; r2 akan bernilai � jika semua variasi y dijelaskan; dan r2 akan bernilai antara 0 dan � jika hanya sebagian variasi y dijelaskan oleh hubungan tersebut. Se-cara matematis dapat dinyatakan den-gan besaran sebagai berikut:

0 ≤ r2 ≤ 1

Menurut Haryono Subiyakto, 200�: 215, koefisien determinasi dihitung den-gan menggunakan rumus sebagai be-rikut:

r2 =

Setelah mengetahui koefisien de-terminasi, maka sumbangan dari (EPS) terhadap variasi naik turunnya return saham.dapat diketahui

Uji Hipotesis

Langkah-langkah pengujian hipote-sis

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis yang dilakukan adalah seba-gai berikut:

- Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha)

Ho: b = 0, berarti earning per share tidak berpengaruh terhadap return saham

Ha: b ≠ 0, berarti earning per sha-re berpengaruh terhadap return saham

- Menentukan uji statistik yang sesuai dengan dasar bagi prosedur pen-gujian regresi linier sederhana untuk sampel kecil (n≤30) yaitu dengan menggunakan uji t2 sisi (two failed test)

df = n-2

dimana n = banyaknya observasi

- Menentukan a (tingkat signifi-kan) sebesar 0,05

- Mencari nilai t a/2 (n-2) dari table t (Anto Dajan, �986:386)

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

40

Sedangkan nilai t hitung diperoleh melalui bantuan computer dengan program SPSSfor windows yang da-lam perhitungan secara matematis adalah sebagai berikut: bThitung = ---------- Seb

Dimana:

b = koefisien regresi

Seb = standart error

- Menentukan kriteria pengujian

Kriteria pengujian untuk hipotesis tersebut di atas adalah sebagai be-rikut:

H0 diterima bila = - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

H0 ditolak bila = ttabel > thitung < - ttabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan regresi linier se-derhana pada masing-masing �8 peru-sahaan food and beverages dan rata-rata dari ke �8 perusahaan tersebut da-pat dilihat di bawah ini: 1

1. PT Ades Waters Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,025 -0,29� 0,790 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-0,8750,�650,027

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,020 -3,374 0,043 signifikan Konstanta

rr2

�34,�85 0,8900,79�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

3. PT Cahaya Kalbar Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,327 -�,�90 0,3�9 Tidaksignifikan

Konstantarr2

32,4620,5660,32�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

4. PT Davomas Abadi Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -67,264 -0,3�� 0,776 Tidaksignifikan

Konstantarr2

�.227,606 0,�770,03�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

5. PT Delta Djakarta Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,088 �,074 0,36� Tidaksignifikan

Konstantarr2

-2�2,08� 0,5270,278

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

4�

2

6. PT Fast Food Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,220 �,838 0,�63 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-2,7280,7280,530

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,926 3,807 0,032 signifikan Konstanta

rr2

-�4,383 0,9�00,829

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

8. PT Mayora Indah Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,�95 0,225 0,836 Tidaksignifikan

Konstantarr2

29,0050,�290,0�7

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,02� 0,898 0,436 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-59,057 0,4600,2�2

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

10. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,033 0,292 0,789 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-3,22�0,�660,028

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

1

1. PT Ades Waters Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,025 -0,29� 0,790 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-0,8750,�650,027

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,020 -3,374 0,043 signifikan Konstanta

rr2

�34,�85 0,8900,79�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

3. PT Cahaya Kalbar Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,327 -�,�90 0,3�9 Tidaksignifikan

Konstantarr2

32,4620,5660,32�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

4. PT Davomas Abadi Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -67,264 -0,3�� 0,776 Tidaksignifikan

Konstantarr2

�.227,606 0,�770,03�

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

5. PT Delta Djakarta Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,088 �,074 0,36� Tidaksignifikan

Konstantarr2

-2�2,08� 0,5270,278

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

42

2

6. PT Fast Food Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,220 �,838 0,�63 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-2,7280,7280,530

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,926 3,807 0,032 signifikan Konstanta

rr2

-�4,383 0,9�00,829

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

8. PT Mayora Indah Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,�95 0,225 0,836 Tidaksignifikan

Konstantarr2

29,0050,�290,0�7

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,02� 0,898 0,436 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-59,057 0,4600,2�2

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

10. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,033 0,292 0,789 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-3,22�0,�660,028

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

43

3

11. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,000 0,026 0,98� Tidaksignifikan

Konstantarr2

-�3,062 0,0�50,000

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

12. PT Sekar Laut Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,075 -�,272 0,293 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-23,6�2 0,5920,350

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

13. PT Siantar TOP Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -2,836 -0,900 0,434 Tidaksignifikan

Konstantarr2

57,4270,46�0,2�3

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

14. PT Sierad Poduce Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,7�6 -2,240 0,��� Tidaksignifikan

Konstantarr2

�3,9�70,79�0,626

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

44

4

15. PT SMART Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,294 0,875 0,446 Tidaksignifikan

Konstantarr2

93,�360,45�0,203

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

16. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) �6,059 3,929 0,029 signifikan Konstanta

rr2

35,2440,9�50,837

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

17. PT Tunas Baru Lampung Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 6,396 �,678 0,�92 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-47,082 0,6960,484

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

18. PT Ultra Jaya Milk Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 8,792 2,337 0,�0� Tidaksignifikan

Konstantarr2

-33,779 0,8030,645

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

19. Rata-rata 18 Perusahaan Food and Beverages VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,043 -0,298 0,785 Tidaksignifikan

Konstantarr2

66,35�0,�700,029

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

45

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut:

5

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut:

No Nama Perusahaan Keterangan � PT Ades Waters

Indonesia Tbk Y= -0,875 – 0,025X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

97,3 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,287 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

2 PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Y = �34,�85 – 0,020X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

79,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

20,9 % - thitung < - ttabel (-3,374 < -3,�82) menerima Ha

dan menolak Ho. EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham

3 PT Cahaya Kalbar Tbk

Y = 32,462 – 0,327X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

32,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

67,9 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -�,�90 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

4 PT Davomas Abadi Tbk

Y = �.227,606 – 67,264X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

3,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

96,9 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,3�� < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

5 PT Delta Djakarta Tbk

Y = -2�2,08� + 0,088X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

27,8 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

72,2 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,074 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

6 PT Fast Food Indonesia Tbk

Y = -2,728 + 0,220X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

53 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

47 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,838 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

7 PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Y = -�4,383 + 0,926X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

82,9 %

4

15. PT SMART Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 0,294 0,875 0,446 Tidaksignifikan

Konstantarr2

93,�360,45�0,203

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

16. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) �6,059 3,929 0,029 signifikan Konstanta

rr2

35,2440,9�50,837

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

17. PT Tunas Baru Lampung Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 6,396 �,678 0,�92 Tidaksignifikan

Konstantarr2

-47,082 0,6960,484

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

18. PT Ultra Jaya Milk Tbk VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) 8,792 2,337 0,�0� Tidaksignifikan

Konstantarr2

-33,779 0,8030,645

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

19. Rata-rata 18 Perusahaan Food and Beverages VariabelBebas

Koefisienregresi

T Sig.t Keterangan

EPS (X) -0,043 -0,298 0,785 Tidaksignifikan

Konstantarr2

66,35�0,�700,029

Variabel terikat = return saham Ttabel ( /2=0,025) = 3,�82

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

46

6

Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar �7,�%

thitung > ttabel (3,807 > 3,�82) menerima Ha dan menolak Ho. EPS berpengaruh significan terhadap return saham

8 PT Mayora Indah Tbk

Y = 29,005 + 0,�95X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

�,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

98,3 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82< 0,225< 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

9 PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Y = -59,057 + 0,02�X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2�,2% Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

78,8 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,898 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�0 PT Pioneerindo GourmetInternational Tbk

Y = -3,22� + 0,033X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2,8 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

97,2 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,292 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�� PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

Y = -�3,062 Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

0 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

�00 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,026 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�2 PT Sekar Laut Tbk Y = -23,6�2 – 0,075X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

35 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

65 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -�,272 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�3 PT Siantar TOP Tbk

Y = 57,427 – 2,836X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2�,3 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

78,7% - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,900 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�4 PT Sierad Produce Tbk

Y = �3,9�7 – 0,7�6X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

5

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut:

No Nama Perusahaan Keterangan � PT Ades Waters

Indonesia Tbk Y= -0,875 – 0,025X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

97,3 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,287 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

2 PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Y = �34,�85 – 0,020X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

79,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

20,9 % - thitung < - ttabel (-3,374 < -3,�82) menerima Ha

dan menolak Ho. EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham

3 PT Cahaya Kalbar Tbk

Y = 32,462 – 0,327X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

32,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

67,9 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -�,�90 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

4 PT Davomas Abadi Tbk

Y = �.227,606 – 67,264X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

3,� % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

96,9 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,3�� < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

5 PT Delta Djakarta Tbk

Y = -2�2,08� + 0,088X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

27,8 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

72,2 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,074 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

6 PT Fast Food Indonesia Tbk

Y = -2,728 + 0,220X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

53 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

47 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,838 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

7 PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Y = -�4,383 + 0,926X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

82,9 %

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

47

7

62,6 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

37,4 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -2,240 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�5 PT SMART Tbk Y = 93,�36 + 0,294X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

20,3 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

79,7 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,875 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Y = 35,244 + �6,059X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

83,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

�6,3 % thitung > ttabel (3,929 > 3,�82) menerima Ha dan

menolak Ho. EPS berpengaruh significan terhadap return saham

�7 PT Tunas Baru Lampung Tbk

Y = -47,082 + 6,396X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

48,4 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

5�,6% - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,678 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�8 PT Ultra Jaya Milk Tbk

Y = -33,779 + 8,792X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

64,5 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

35,5 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 2,337 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

19 Rata-rata 18 Perusahaan Food and Beverages

Y = 66,351 – 0.043X Pengaruh EPS terhadap return saham

sebesar 2,9 % Pengaruh variabel lain di luar model ini

sebesar 97,1% - ttabel < thitung < ttabel (-3,182 < 0,298 < 3,182)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

6

Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar �7,�%

thitung > ttabel (3,807 > 3,�82) menerima Ha dan menolak Ho. EPS berpengaruh significan terhadap return saham

8 PT Mayora Indah Tbk

Y = 29,005 + 0,�95X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

�,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

98,3 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82< 0,225< 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

9 PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Y = -59,057 + 0,02�X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2�,2% Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

78,8 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,898 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�0 PT Pioneerindo GourmetInternational Tbk

Y = -3,22� + 0,033X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2,8 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

97,2 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,292 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�� PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

Y = -�3,062 Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

0 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

�00 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,026 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�2 PT Sekar Laut Tbk Y = -23,6�2 – 0,075X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

35 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

65 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -�,272 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�3 PT Siantar TOP Tbk

Y = 57,427 – 2,836X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

2�,3 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

78,7% - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,900 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�4 PT Sierad Produce Tbk

Y = �3,9�7 – 0,7�6X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

48

Hasil analisis yang didapat dalam uji t dari delapan belas perusahaan food and beverages menunjukkan bahwa t hitung < t tabel untuk lima belas peru-sahaan food and beverages, yaitu PT PT Ades Waters Indonesia Tbk, PT PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Davomas Abadi Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk, PT Sek-ar Laut Tbk, PT Siantar TOP Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT SMART Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Ultra Jaya Milk Tbk.yang artinya bahwa earn-ing per share tidak berpengaruh signifi-

kan terhadap return saham. Sedangkan tiga perusahaan lainnya yaitu PT Aqua Golden Mississippi Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk diperoleh t hitung > t tabel yang artinya earning per share berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hasil analisis data pada rata-rata �8 peusahaan Food and Beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007, maka diperoleh model regresi Y = 66,357 – 0,043X, pengaruh earning per share terhadap return saham sebesar 2,9 % dan pengaruh variabel lain di luar model

7

62,6 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

37,4 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -2,240 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�5 PT SMART Tbk Y = 93,�36 + 0,294X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

20,3 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

79,7 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 0,875 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Y = 35,244 + �6,059X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

83,7 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

�6,3 % thitung > ttabel (3,929 > 3,�82) menerima Ha dan

menolak Ho. EPS berpengaruh significan terhadap return saham

�7 PT Tunas Baru Lampung Tbk

Y = -47,082 + 6,396X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

48,4 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

5�,6% - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < �,678 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

�8 PT Ultra Jaya Milk Tbk

Y = -33,779 + 8,792X Pengaruh EPS terhadap return saham sebesar

64,5 % Pengaruh variabel lain di luar model ini sebesar

35,5 % - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < 2,337 < 3,�82)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

19 Rata-rata 18 Perusahaan Food and Beverages

Y = 66,351 – 0.043X Pengaruh EPS terhadap return saham

sebesar 2,9 % Pengaruh variabel lain di luar model ini

sebesar 97,1% - ttabel < thitung < ttabel (-3,182 < 0,298 < 3,182)

menerima Ho dan menolak Ha. EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

49

ini sebesar 97,� %, dan Uji T menunjuk-kan - ttabel < thitung < ttabel (-3,�82 < -0,298 < 3,�82) yang berarti menerima Ho dan menolak Ha. Dengan demikian EPS ti-dak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa earning per share tidak berpen-garuh signifian terhadap return saham pada perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.

Oleh karena pengaruh EPS sangat kecil (tidak signifikan) terhadap Return Saham, maka diperlukan penelitian lan-jutan yang menggunakan lebih dari satu variabel independen.

Bagi investor yang akan melaku-kan investasi sebaiknya memperhati-kan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham diantaranya kebijakan dividen, karena kebijakan dividen akan memberikan informasi bagi investor un-tuk mengetahui seberapa besar bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan sebagai dividen. Selain itu, kekuatan penawaran dan permintaan saham yang mengakibatkan harga pas-ar saham di pasar modal berfluktuasi, hal ini akan mempengaruhi keuntungan atau kerugian dalam bentuk capital gain atau capital loss yang akan diterima in-vestor di masa mendatang.

Selain itu, investor juga sebaiknya memperhatikan perkembangan yang terjadi di setiap perusahaan dengan me-lihat prospek perusahaan dalam bentuk laporan keuangan yang memuat jum-lah aktiva dan pasiva, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, kualitas dan reputasi manajemen, pengaruh kebi-jakan moneter dan fiskal, perkemban-gan sektor industri, dan faktor ekono-mi, sehingga para investor tidak akan mengalami kerugian yang besar dalam menginvestasikan modalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anto.�986. Pengantar Metode Statistik. Jilid �. Cetakan ��. Jakar-ta:LP3ES

Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hen-dy. 2008. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Selemba Empat.

G:\Skripsi dan Teori Akuntansi, Manaje-men Keuangan, Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham.htm.

Husnan, Suad. �993. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yo-gyakarta: UPP AMP YKPN.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 34-50

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

50

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima.Yog-yakarta: BPFE UGM.

Pamungkas, Yugo. 2002. Pengaruh Tingkat Earning Per Share Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek Jakarta. Skripsi.JIPTUMM.

Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka. 2005. Analisa Laporan Keuanga, Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogya-karta: STIM YKPN.

Puji Astutik, Esti. 2005. Pengaruh Earn-ing Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Propery yang terdaftar di BEJ. Skripsi. UNNES.

Rahayu. 2007. Pengaruh Earning Per Share dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Per Share (DPS): Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Skripsi. UCY.

Riyanto, Bambang. �995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi empat. Yogyakarta: BPFE UGM.

Subiyakto, Haryono. 200�. Statisitik In-feren untuk Bisnis. Ypgyakarta: STIE YKPN

Sujana. �992. Metoda Statistika. Edisi Kelima. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengeta-huan Pasar Modal. Edisi kelima. Yo-gyakarta: UPP STIM YKPN.

Sutrisno. 200�. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Penerbit Ekoni-sia.

Tandelilin, Eduardus. 200�. Analisa In-vestasi dan manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

Sabaruddin dan Yuni AnggrainiAnalisis Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

5�

1. PENDAHULUAN

Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat di pengaruhi oleh keadaan negara khusus-nya di bidang ekonomi, politik dan sosial. Keadaan di dalam perusahaan dapat juga mempengaruhi naik atau turunnya harga saham.

Berbagai informasi yang masuk di pasar modal maupun kejadian-kejadian yang tidak berhubungan dengan pasar modal dapat mempengaruhi volatilitas atau naik turunnya harga saham (Iskandar, 2003). Pergerakan IHSG dipenga-ruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Pengaruh peristiwa-peristiwa dunia yang terjadi dan perger-akan indeks saham luar negeri menjadi faktor eksternal yang dominan. Sedangkan faktor internal lebih dipengaruhi

PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI SUKU BUNGA SBI DAN NILAI KURS DOLLAR AS (USD) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAMOleh: H. Syamsul Hadi dan Yunita Muslimah

AbstrakBanyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Fluktuasi ini disebabkab oleh pengaruh yang sangat kompleks. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Penelitian ini akan melihat Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga Sbi Dan Nilai Kurs Dollar As (Usd) Terhadap Indeks Harga Saham.

Data dianalisis dengan uji statistik yaitu uji serempak (F-test) dan uji parsial (t-test); uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas; serta koefisien determinasi (R2).

Hasil pengujian regresi secara serentak menunjukkan adanya pengaruh antara variabel-variabel tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi, terhadap Indexs Harga Saham Gabungan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel-variabel tingkat bunga SBI, inflasi berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan . Dan untuk pengujian secara parsial menunjuk-kan variabel-variabel nilai kurs dollar AS tidak berpengaruh terhadap Indexs Harga Saham Gabungan. Dari ketiga variabel yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Indexs Harga Saham Gabungan adalah variabel tingkat bunga SBI dan inflasi.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

KeywordInflasi, suku bunga, nilai kurs, Indeks Harga Sa-ham, Pasar Modal

PenulisH. Syamsul Hadi, Dosen Fakultas Ekonomi Uni-versitas Cokroaminoto YogyakartaYunita Muslimah, Alum-nus Fakultas Ekonomi Universitas Cokroami-noto Yogyakarta

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

52

oleh peristiwa-peristiwa dalam negeri yang terjadi dan pengaruh dari perger-akan variabel-variabel ekonomi makro lainnya seperti nilai tukar rupiah terha-dap dollar Amerika, tingkat inflasi, suku bunga (Deposite Rate), suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan jum-lah uang beredar (money supply).

Banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi pergerakan Indeks Harga Sa-ham Gabungan (IHSG). Fluktuasi ini disebabkab oleh pengaruh yang sangat kompleks. Menurut Tandelilin (200�) perkembangan pasar modal Indonesia dapat dilihat dari gerakan IHSG yang tampaknya sulit dilepaskan begitu saja dari pengaruh berbagai perubahan kon-disi ekonomi makro, sosial, politik mau-pun keamanan. Pergerakan IHSG yang cenderung mengikuti pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, tingkat inflasi, suku bunga (Deposite Rate), suku bunga Sertifikat Bank In-donesia (SBI) dan jumlah uang beredar (money supply) menjadi ketertarikan bagi peneliti apakah terdapat hubungan antara IHSG dan variabel makrokonomi tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga Sbi Dan Nilai Kurs Dollar As (USD) Terhadap Indeks Harga Saham”. Dengan melihat berbagai hal tersebut di atas, maka yang menjadi pokok per-masalahannya adalah: �) Sejauh mana nilai tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar

AS, dan tingkat inflasi, berpengaruh ter-hadap Indexs Harga Saham Gabungan. 2) Dari ketiga variabel yaitu tingkat bun-ga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi manakah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Indexs Harga Saham Gabungan .

Untuk menghindari meluasnya pem-bahasan masalah dalam penelitian ini maka peneliti memberikan batasan ma-salah yaitu: �) Peneliti hanya meneliti tentang Index Harga Saham Gabungan di Indonesia periode 2005 sampai den-gan 2007. 2) Variabel-variabel yang mempengaruhi Index Harga Saham Gabungan di Indonesia yang meliputi tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi periode 2005 sampai dengan 2007.

Adapun tujuan penelitian adalah �) ingin mengetahui pengaruh tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, tingkat inflasi terhadap naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG); dan 2) Untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pene-litian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: �) investor, pengambil keputusan perusahaan, untuk memberikan gam-baran tentang keadaan perusahaan publik terutama pengaruh signifikan tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap harga sa-ham perusahaan publik. Selain itu juga

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

53

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

dapat memberikan informasi dan ma-sukan yang dibutuhkan oleh pemegang saham, kreditur dan pihak-pihak terkait lainnya; 2) masyarakat dan peneliti lain-nya, penelitian ini dapat dijadikan se-bagai salah satu bahan kepustakaan, menambah referensi dan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam berinvestasi.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPO-TESIS

2.1. PASAR MODAL

Pasar Modal merupakan perte-muan antara pihak yang memiliki kele-bihan dana dan pihak yang membutuh-kan dana atau biasa disebut sebagai lembaga perantara (Intermediaries). Pengertian lainnya yaitu pasar untuk

memperjualbelikan sekuritas yang um-umnya memiliki umur lebih dari � tahun. Sedangakan Bursa Efek adalah tempat terjadinya jual beli sekuritas atau meru-pakan pasar modal dalam artian secara fisik. Ada dua jenis pasar dalam perda-gangan di pasar modal yaitu

a. Pasar Perdana

Pasar Perdana terjadi saat perusa-haan/emiten menjual sekuritasnya per-tama kali kepada investor. Proses ini di sebut IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum. Sebelum perusa-haan menawarkan saham di pasar per-dana, perusahaan akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail (disebut juga prospektus). Proses Penawaran umum di Pasar Perdana:

Gambar 1. Penawaran umum di Pasar Perdana

Profesi pendukung pasar perdana yaitu : �) Underwriter (penjamin emisi) ditunjuk oleh emiten untuk membantu dalam penentuan harga perdana saham

dan membantu memasarkan sekuritas pada investor; 2) Akuntan publik, notaris dan konsultan hukum.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

54

b. Pasar Sekunder

Pasar sekunder terjadi setelah seku-ritas dijual di pasar perdana, selanjutnya sekuritas diperjualbelikan oleh dan an-tar investor di pasar sekunder. Di pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan untuk mendapat keuntun-gan, sehingga pasar sekunder memberi likuiditas kepada investor bukan kepada perusahaan (emiten). Sekuritas yang di-perdagangkan di pasar sekunder yaitu saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, waran, right dan rek-sadana. Perdagangan di pasar sekunder dilakukan di 2 jenis pasar : �) Pasar le-lang (auction market) dan 2) Pasar ne-gosiasi (negotiated market).

2.1.1. Instrumen Pasar Modal

Ada beberapa macam instrumen pasar modal yaitu:

a. Saham

Saham merupakan bukti kepemi-likan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, seorang in-vestor berhak atas pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi pembayaran kuajiban perusahaan. Sa-ham terdiri dari dua jenis yaitu :

a. saham preferen merupakan saham yang mempunyai kombinasi khara-

kteristik obligasi dan saham biasa. Pemegangnya tidak memiliki hak suara.

b. Saham biasa merupakan sekuritas yang menunjukkan bahwa peme-gangnya mempunyai kepemilikan atas asset perusahaan. Peme-gangnya memiliki hak suara dalam RUPS.

b. Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya. Pendapatan dari bunga dan pembayaran kembali nilai par (par value) saat jatuh tempo. Risiko obligasi : bila obligasi tidak terbayar kembali karena kegagalan penerbitnya memenuhi ke-wajiban. Jenis-jenis obligasi yang lain: �. Zero coupon bond; 2. Call provision; 3. Obligasi konversi

c. Reksadana

Reksadana (Mutual Fund) merupa-kan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk digunakan sebagai modal investasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Perusahaan reksadana menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibentuk oleh manajer investasi. Dua jenis reksadana : �. Reksadana ter-

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

55

buka (open-ended). 2. Reksadana tertu-tup (closed-ended).

d. Instrumen derivatif

Instrumen Derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan tu-runan dari suatu sekuritas lain, sehing-ga nilai instrumen derivatif sangat ter-gantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Beberapa instrumen derivatif : waran, bukti right, opsi dan futures.

2.2. INVESTASI

Investasi adalah komitmen atas se-jumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan mem-peroleh keuntungan di masa datang. Macam-Macam bentuk investasi :

�. Investasi pada asset riil (Real As-sets) misalnya : tanah, emas, ban-gunan dll

2. Investasi pada asset finansial (finan-cial assets):

a. Investasi di pasar uang : deposi-to, sertifikat BI, dll

b. Investasi di pasar modal : sa-ham, obligasi, opsi, warrant dll

Tujuan Investasi adalah meningkat-kan kesejahteraan investor (kesejahte-raan moneter). Sumber dana untuk in-vestasi sebagai berikut : �) asset yang dimiliki saat ini; 2) pinjaman dari pihak lain; 3) tabungan.

Ada beberapa dasar keputusan in-vestasi yaitu sebagai berikut :

�. return merupakan tingkat keuntun-gan investasi

a. expected return (return yang di-harapkan).

b. realized return (return aktual).

2. risiko merupakan kemungkinan re-turn aktual berbeda dengan return yang diharapkan

a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk).

b. risiko tidak sistematis (unsystem-atic risk ) atau risiko perusahaan (risiko spesifik ).

Proses Keputusan Investasi (meru-pakan on going process):

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

56

2.3. INDEKS HARGA SAHAM

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, yaitu:

1) Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau in-deks masing-masing saham yang tercatat di BEI.

2) Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing

sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sem-bilan sektor yaitu: pertanian, per-tambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infra-struktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.

3) Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index), menggunakan semua sa-ham yang tercatat sebagai kompo-nen penghitungan indeks.

4) Indeks LQ 45, yaitu indeks yang ter-diri 45 saham pilihan dengan meng-acu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-sa-

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Gambar 2. Proses Keputusan Investasi

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

57

ham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut.

5) Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan in-deks yang terdiri 30 saham menga-komodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasar-kan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kri-teria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentan-gan dengan syariah seperti:

a) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perda-gangan yang dilarang.

b) Usaha lembaga keuangan kon-vensional (ribawi) termasuk per-bankan dan asuransi konvensio-nal.

c) Usaha yang memproduksi, men-distribusi serta memperdagang-kan makanan dan minuman yang tergolong haram

d) Usaha yang memproduksi, men-distribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat

6) Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasar-kan pada kelompok saham yang ter-catat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.

7) Indeks KOMPAS 100 merupakan Indeks Harga Saham hasil kerja-sama Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi �00 saham dengan proses penen-tuan sebagai berikut :

�. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.

2. Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

3. Berdasarkan pertimbangan fak-tor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk meng-eluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga �00 saham.

4. Masuk dalam �50 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, se-lama �2 bulan terakhir.

5. Dari sebanyak �50 saham terse-but, kemudian diperkecil jumlah-

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

58

nya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai trans-aksi terbesar.

6. Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebny-ak 40 saham dengan memper-timbangkan kinerja: hari transak-si dan frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut:

(a) Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler.

(b) Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasar-kan frekuensi transaksi di pasar reguler.

(c) Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasar-kan Kapitalisasi Pasar.

7. Daftar �00 saham diperoleh den-gan menambahkan daftar saham dari hasil perhitungan butir (b) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir (c)

8. Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS �00 akan diperbaharui sekali dalam 6 bulan, atau te-patnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus.

2.4. INFLASI

2.4.1. Pengertianinflasi

Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga se-cara umum atau proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai uang secara kontinu. Infasi meeru-pakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat haarga yang dianggap tinggi be-lum tentu menunjukan inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus menerus dan saling penga-ruh-mempengaruhi. Di dalam definisi inflasi tersebut tercakup tiga aspek pen-ting, yaitu :

a) Adanya kecenderungan harga-har-ga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang ter-jadi/aktual pada waktu tertentu turun naik dibandingkan dengan sebelum-nya, tetapi tetap menunjukan kecen-derungan yang meningkat.

b) Peningkatan harga tersebut ber-langsung terus menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.

c) Mencakup pengertian tingkat harga umum, berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

59

waktu atau beberapa komoditas saja.

2.4.2.PenggolonganInflasi

�) Berdasarkan sumber timbulnya in-flasi

Berdasarkan sumber timbulnya, in-flasi dibedakan menjdi dua yaitu : a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinuya defisit anggaran be-lanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal; b) inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

2) Berdasarkan cakupan pengaruh ke-naikan harga

Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu dise-but inflasi tertutup (closed inflation) dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbula (open inflation), sedangkan apabila seranganinflasi demikian hebatnya dan setiap aset harga-harga terus berubah dan meningkat

sehingga orang tidak dpat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (hyper infla-tion).

3) Berdasarkan parah atau tidaknya in-flasi

Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan : a) Inflasi ringan (dibawah �0% setahun); b) Inflasi sedang (antara 10%-30% se-tahun); c) Inflasi berat (antara 30%-100% setahun), dan d) Inflasi tak terkendali (di atas �00% setahun).

Penggolongan inflasi berdasarkan parah atau tidaknya ini berguna untuk melihat dampak dari inflsai yang ber-sangkutan. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai penagaruh yang posi-tif dalam arti dapat mendorong pereko-nomian untuk berkembang lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasio-nal dan membuat orang menjadi ber-gairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebaliknya da-lam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hyper inflation) keadaan perekonomian men-jadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat bekerja, menabung atau para penerima pendapatan tetap seperti pegawai ne-geri atua karyawan swasta serta kaum buruh akan kewalahan menanggunug

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

60

dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Demikian juga pengusaha yang bergerak dalam menghasilkan barang. Kenaikan harga yang begitu cepat, me-nyebabkan mereka takut memproduksi barang, karena seringkali pada asaat barang siap dijual, harga jual tidak dapat menutupi biaya untuk membeli bahan mentah dan pembantu berikutnya kaena harga sudah meningkat lagi, sehingga orang yang memiliki modal lebih mudah berspekulasi dengan membeli barang, kemudian menyimpannya dan menju-alnya saat harga tertinggi. Dengan kata laian, investasi dan produksi digantikan dengan penumpukan barang sebagai akibat barang dan jasa semakin langka, harga semakin cepat naiknya, nilai uang merosot luas dan selanjutnya bila semua orang beranggapan harga akan selalu menjadi lebih tinggi di kemudian hari, akan semakin memperparah keadaan perekonomian.

2.4.3.Sebab-sebabtimbulnyainflasi1

1) Tarikan permintaan (Demand full Inflation)

Bertambahnya permintaan terha-dap barang-barang dan jasa-jasa menyebabkan bertambahnya per-

mintaan faktor-faktor produksi. Me-ningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga fak-tor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekono-mian yang berasangkutan berada dalam situasi full employment. Infla-si yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga ter-jadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah Demand full Inflation.

2) Desakan biaya (Cost Push Inflas-tion)

Baiasanya pada batas demand in-flation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksinya akibat meningkatnya permintaan dari ma-syarakat, akan tetapi kenaikan har-ga tersebut diikuti dengan menurun-nya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat namun pendapatan nyata berkurang karena penurunan penawaran agregat. Inflasi yang terjadi karena penurunan agregat sering disebut cost push inflation.

3) Inflasicampuran

Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

� Drs. Indriyo Gito Sudarmo, Manajemen Keuangan, edisi pertama penerbit BPFE, Yogyakarta. Hal �39

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

6�

(campuran) antara unsur inflasi tari-kan permintaan dan inflasi dorongan biaya.

4) Inflasiimpor(imported inflation)

imported inflation adalah inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perdagangan an-tarnegara. Pengaruh ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi eko-nomi dalam negeri misalnya suatu negara sedang mengalami inflasi, kemudian barang tersebut menjadi lebih mahal.

2.4.4.Pengukuranlajuinflasi

Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka in-deks harga adalah perbandingan harga-harga tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentuk persentase. Peranan in-deks harga dalam kehidupan perekono-mian suatu negara sangat besar, dian-taranya pemerintah dapat mengetahui berapa persen tingkat inflaasi selama satu tahun.

2.4.5.Cara-caramengatasiinflasi

Beberapa ahli ekonomi, baik dari kaum klasik maupun keynes menyetujui bahwa inflasi tidak hanya ada kaitannya

dengan jumlah uang yang beredar, teta-pi juga dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Oleh karena itu, untuk menanggulangi inflasi yang utama ialah bagaimana menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar. Untuk mencapai sasaran dalam mengatasinya ada 3 kebijkan yang dapat ditempuh, yaitu :

1) Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan raky-at.

Kebijakan moneter dilakukan me-lalui Bank Indonesia sebagai bank sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah sebagai berikut :

a) Politik diskonto terhadap Bank Umum

Bank Indonesia memerintah bank umum agar mengurangi atau mempersempit pembe-rian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

62

b) Politik pasar terbuka

Bank indonesia akan menjual surat-surat berharga (obligasi) ke pasar modal. Apabila surat berharga ini terjual, maka uang masyarakat dari peredaran akan masuk ke bank sentral se-hingga uang yang beredar akan berkurang.

c) Menaikkan cash ratio

Untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar bank sentral dapat mengubah-ubah besarnya rasio kas. Bank sentral pada umumnya menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ra-tio. Bila pemerintah menurunkan minimum kas rasio, maka den-gan uang tunai yang sama bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah uang yang beredar pemerintah akan menai-kan minimum kas rasio bank, su-paya uang tertahan di kas lebih banyak.

d) Kebijakan kredit

Kebijakan kredit dapat dilaku-kan dengan cara pemberian kredit seecara selektif. Bank

sentral (Bank Indonesia) beru-saha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan pembe-rian kredit kepada nasabah.

2) Kebijakanfiskal

Kebijakan ini dilakukan oleh pemer-intah sejalan denagan kebijakan moneter. Ada 3 caara yang dilaku-kan sebagai berikut :

a. Mengatur penerimaan dan pen-geluaran pemerintah

Inflasi dapat timbul dari sektor swasta dan sektor pemerintah. Apabila sektor swasta dapat dibendung pengeluarannya dengan menerapakan politik moneter, maka pemerintah ha-rus bersedia menekan anggaran pengeluaranya.

b. Menaikan tarif pajak

Jika tarif pajak dinaikan ten-tu uang yang dapat dibelan-jakan oleh masyarakat semakin berkurang sehingga harga akan turun. Tentu saja pemerintah perlu pula mempertimbangkan golongan masyarakat mana yang harus dinaikan pajaknya agar tidak terjadi ketimpangan.

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

63

c. Mengadakan pinjaman pemerin-tah

Pelaksanaanya dapat dilakukan secara otomatis tanpa kompromi terlebih dahulu, misalnya agar uang tidak terlalu banyak bere-dar, pemerintah menerapkan ke-bijakan memotong sekian persen dari gaji pegawai negeri.

3) Kebijakan Non moneter (kebijakan riil)

Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut :

a. Menaikan hasil produksi

Dengan meningkatkan hasil produksi berarti tingkat konsum-si akan bertambah, cara ini akan menambah uang beredar.

b. Kebijakan upah

Pemerintah menganjurkan ke-pada serikat-serikat buruh untuk tidak menuntut kenaikan upah selagi masih inflasi.

c. Pengawasan harga

Agar harga barang tidak selalu naik, pemerintah dapat melaku-kan pengawasan dan kalau per-lu menetapkan harga. Penga-

wasan yang tidak intensif dapat menimbulan pasar gelap (black market). Cara ini membutuhkan pengawasan haraga yang serius. Jika perlu pemeirntah melakukan pendistribusian barang-barang kebutuhan masyarakat secara langsung seperti pada zaman orde lama. Langkah lain untuk mengatasi inflasi adalah dengan melakukan sanering, yaitu den-gan cara menurunkan nilai nomi-nal rupiah.

2.4.6.Dampakinflasi

�) Dampak inflasi terhadap per-ekonomian adalah sebagai berikut:

�. Investasi berkurang.

2. Mendorong tingkat bunga.

3. Mendorong tindakan speku-latif.

4. Menimbulkan kegagalan pelaksanan pembangunan.

5. Menimbulkan ketidakpas-tian keadaan ekonomi masa yang akan datang.

6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

64

7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.

8. Merosotnya kesejahteraan masyarakat.

2) Dampakinflasibagimasyara-kat adalah sebagai berikut :

�) Masyarakat berpenghasilan tetap.

2) Kreditur atau debitur.

- Debitur akan diuntung-kan karena pada saat pembayaran ia mem-bayar dengan nilai riil yang sudah menurun.

- Kreditur akan menerita kerugian karena nilai uang yang diterima pada saat pembayaran telah menurun.

3) Memperbesar kesenjangan distribusi pendapatan.

4) Menguntungkan para speku-lan.

5) Mempengaruhi para peda-gang/ industriawan/ pen-gusaha.

2.5. SUKU BUNGA

Bunga adalah imbal jasa atas pin-jaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pin-jaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasi-kan. Jumlah pinjaman tersbut disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan se-bagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.

2.6. NILAI TUKAR ATAU KURS

Nilai tukar uang adalah harga rela-tif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain atau harga mata uang suatu negara dalam unit komodi-tas (seperti emas dan perak). Nilai tukar ini sebenarnya semacam perbandingan harga atau nilai antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan inilah yang sering disebut ‘kurs’ (exchange rate). Misalnya, kurs atau nilai tukar Dollar AS adalah US$=Rp5.700,- berarti bah-wa Rp 5.700,- dapat ditukar dengan � US$/5.700 rupiah, tapi dalam kenyata-annya sering terdapat berbagai tingkat kurs untuk valuta asaing. Perbedaaan kurs ini timbul karena beberapa hal yai-tu:

a. Perbedaan antara kurs beli dan jual oleh para pedagang valuta asing/bank. Kurs yang dibeli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

65

valuta asing/bank membeli valuta asing, dan kurs jual apabila mereka menjual. Selisih kurs merupakan keuntungan bagi para pedagang.

b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pem-bayarannya. Kurs TT (telegraphic tranfer) lebih tinggi daripada kurs MT (mail tranfer), sebab perintah/order pembayaran dengan menggunakan telegram dengan bank merupakan penyerahan valuta asing dengan segera atau lebih cepat dibanding-kan dengan penyerahan melalui su-rat.

c. Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran yang berasal dari bank asing yang sudah terkenal (bonafide) kursnya lebih tinggi daripada yang belum ter-kenal.

Apabila pemerintah suatu negara mengatur nilai tukar mata uangnya, maka diklasifikasikan sebagai sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Sedan-gkan jika besarnya nilai tukar diserahkan kepada mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah, diklasifikasikan se-bagai sistem kurs mengambang (floatig exchange rate). Suatu mata uang di-katakan konvertibel (convertible curren-cy) apabila mata uang tersebut bisa di-pertukarkan secara bebas dengan mata uang negara lain.

2.6.1. Sistem Nilai Tukar

Ada berbagai sistem nilai tukar yang diterapkan oleh negara-negara di dunia termasuk juga di Indonesia, yaitu:

a. Sistem nilai tukar tetap (fixed ex-change rate)

Sistem nilai tukar tetap menetapkan nilai tukar terhadap suatu mata uang tertentu (misal: US$) atau terhadap sekeranjang mata uang (gabungan antara banyak mata uang yang lain) sama dengan menetapkan harga relatif mata uang di pasar valuta as-ing. Untuk mempertahankan nilai tukar tetap ini bank sentral harus melakukan intervinsi dengan mem-beli atau menjual mata uang dengan nilai tukar yang sudah ditentukan. Biasanya kebijakan ini dipakai untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

b. Sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate)

Sistem nilai tukar mengambang adalah mengambangkan nilai tukar mata uang di pasar valuta asing. Dengan mengambangkan nilai tukar mata uang artinya nilai tukar terse-but ditentukan sepenuhnya dengan perimbangan penawaran dan per-mintaan di pasar valuta asing, tidak ada campur tangan otoritas moneter dalam menentukan nilai tukar terse-but. Otoritas moneter bisa mene-

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

66

tapkan suplai rupiah, membiarkan pasar valas menentukan nilai tukar Rp terhadap US$ dan sasaran ke-bijakan moneter lebih terfokus dan lebih efektif untuk pengendalian in-flasi:

c. Sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed floating ex-change rate syatem)

Sisten nilai tukar terkendali adalah mengambangkan nilai tukar, tetapi berbagai intervensi kebijakan ma-sih dipakai untuk menjaga agar nilai tukar tersebut berada dalam target yang ditentukan. Misalnya, penentu-an band (rentang) nilai tukar, pene-tapan nilai tukar ganda untuk berb-agai transaksi, dan seterusnya.

2.6.2. Perubahan kurs

Sebagaimana layaknya harga maka kurs juga bisa naik atau turun, kurs juga mempunyai sifat volatile yakni kurs va-las itu peka untuk berubah. Adapun ke-tentuannya yaitu:

a) Kurs valas naik disebut apresiasi jika penyebab kenaikannya adalah kekuatan pasar.

b) Kurs valas turun disebut depresi-asi jika penyebab turunnya adalah kekuatan pasar.

c) Kurs valas naik disebut revaluasi jika penyebab kenaikannya adalah kebijakan pemerintah.

d) Kurs valas turun disebut devaluasi jika penyebab turunya adalah kebi-jakan pemerintah.

Berdasarkan uraian di atas, hipotes-is penelitian ini adalah sebagai berikut:

�. Diduga bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

2. Diduga bahwa nilai kurs dollar AS berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

3. Diduga bahwa tingkat inflasi berpen-garuh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Metode penelitian yang menggunakan metode kasus, merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu, selama kurun waktu tertentu termasuk lingkun-gannya dan kondisi masa lalunya2.

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

2 Husein Umar, 2002, Metode Riset Bisnis, PT Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta. Hal 43

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

67

3.2. Variabel Penelitian

a) Variabel terikat (dependent variabel) adalah Index Harga Saham Gabun-gan .

b) Variabel bebas (independent varia-bel) adalah tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi.

3.3. Data Yang Dipergunakan

Data yang dibutuhkan dalam pene-litian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa doku-mentasi dan arsip-arsip resmi baik ber-sumber dari perpustakaan, litelatur, dan catatan dari perusahaan yang bersang-kutan, dan merupakan data yang dio-lah. Dalam penelitian ini data yang di-gunakan adalah data yang didapat dari data sekunder runtut waktu yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, tingkat inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data bulanan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 Data sekunder lainnya yang juga dibutuhkan yaitu se-jarah berdirinya BEI, struktur organisasi BEI, profil dari BEI,.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang di-perlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historical record, yaitu memperoleh data dengan jalan mencatat data-data historis dalam peru-

sahaan untuk dianalisis lebih lanjut. Je-nis data yang digunakan adalah tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, tingkat inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan, dari tahun 2005 sampai dengan 2007. Data diperoleh tidak secara langsung dari Bursa Efek Indonesia, melainkan memanfaatkan jasa Pojok Bursa Efek Jakarta UII (BEJ) dan melalui interface berupa jaringan internet di alamat: www.idx.co.id.

3.5. Metode Analisis Data

Dalam penelitian metode ini yang akan digunakan adalah metode analisis sebagai berikut:

3.5.1. Regresi linier berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier bergan-da. Analisis ini dimaksudkan untuk men-getahui pengaruh vaariabel-variabel be-bas (independen) terhadap variabel teri-kat atau yang dipengaruhi (dependen). Pada model regresi linear sederhana hanya membutuhkan dua variabel, na-mun bila variabel yang digunakan lebih dari dua maka disebut model regresi berganda. Ketentuan-ketentuan yang digunakan untuk regresi linear seder-hana dapat diterapkan pada regresi ber-ganda, sebagai tambahannya adalah uji multikolinearitas. Hal ini dikarenakan pada model regresi berganda terdapat lebih dari satu variabel bebas, di mana multikolinearitas tersebut menjelaskan

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

68

apakah terdapat korelasi antar variabel bebas. Hubungan kedua variabel terse-but ditunjukan dengan persamaan garis regresi sederhana sebagai berikut 3:

Y� = a + b�X� + b2X2 + b3X3

dimana:

Y� = indeks harga saham gabungan

a = konstanta

b1 = koefisien regresi tingkat bunga SBI

b2 = koefisien regresi nilai kurs dollar AS

b3 = koefisien regresi tingkat inflasi

X� = tingkat bunga SBI

X2 = nilai kurs dollar AS

X3 = tingkat inflasi

3.5.2. Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif yaitu analisis un-tuk mengambil suatu kesimpulan yang berdasarkan hasil perhitungan angka-angka yang terkumpul dengan meng-gunakan alat uji statistik. Adapun alat statistik yang digunakan untuk menga-nalisis data yaitu:

3.5.2. 1. Uji statistik

1) Uji serempak (F-test)

Pengujian ini dilakukan untuk men-getahui seberapa jauh semua variabel independen yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi secara serentak dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu Index Harga Saham Gabungan. Pengujian dilakukan dengan uji F-test.4

Hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut:

H0 = 0 : tidak ada pengaruh tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi ter-hadap Index Harga Saham Gabungan.

Hi = 0 : ada pengaruh tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan .

Kriteria pengujian:

a) Tolak Ho jika harga Fh≥Ft,

Artinya bahwa secara serentak variabel independen yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

3 Zaenal Mustafa EQ, �995, Pengantar Statistik Terapan Untuk Ekonomi, Edisi Kedua penerbit FE UII, Yogyakarta. Hal �08

4 Ibid, hal.�36

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

69

Daerah tolak Ho t

Daerah Terima Ho

t daerah tolak Ho

0

Gambar 1.1 Kurva t hitung

2

tingkat inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Index Harga Saham Gabungan .

b) Terima Ho jika harga Fh<Ft

Artinya bahwa secara serentak vari-abel independen yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Index Harga Saham Gabungan.

Perhitungan mencari Ftabel = α (n-k-�)

2) Uji parsial (t test)

Untuk mengetahui keterandalan r sebagai penaksir , perlu dilakukan pen-gujian dengan uji statistik ’t’, dengan for-mulasi:

5)

Setelah mencari thitung, maka lang-kah selanjutnya dengan mencari ttabel, berdasarkan taraf signifikansi 5%.

Perhitungan mencari ttabel = α/2 (n-2)

Kriteria pengujian:

a) Ho diterima apabila, -ttabel d” thi-tung d” +ttabel

Artinya hubungan tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan serta . tidak signifikan.

b) Ho ditolak apabila thitung < -ttabel > +ttabel

Artinya hubungan tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan serta . signifikan.

Gambar 1.1 Kurva t hitung

3.5.2. 2. Uji asumsi klasik

a) Uji normalitas

Yang bertujuan untuk menguji apak-ah dalam model regresi mempunyai disrtribusi sebaran data normal atau tidak. Nilai signifikansi atau probabil-itas > 0,0� maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

5 Ibid, hal.�52

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

70

b) Uji linearitas (Metode LM)

Uji linearitas digunakan untuk men-guji linear tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen terhadap variabel dependen, maka uji linearitas dengan uji F.

c) Uji multikoleniaritas

Uji multikolenieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi dite-mukan adnya kolerasi yang sem-purna antar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikoleniaritas di dalam suatu model dipakai cara de-teksi : Besaran VIF (varians inflation Faktor) dan Tolerance. Apabila Tol-erance lebih kecil dari 0,� atau nilai VIF di atas �0, maka terjadi multiko-leniaritas.

Cara mendeteksi masalah multikole-niaritas :

- Nilai R² yang dihasilkan sangat tinggi, tapi tingkat signifikansi varia-bel bebas berdasarkan uji t statistik sangat kecil atau bahkan tidak ada variabel bebas yang signifikan,

- Menggunakan korelasi parsial

Koefisien korelasi antar variabel in-dependen harus lemah (di bawah 0,5). Jika korelasi kuat maka terjadi problem multikoleniaritas.

Cara mengobati masalah multikole-niaritas:

- transformasi variabel

- menambah data baru

d) Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah apa-bila kesalahan atau residual yang dia-mati tidak memiliki varian yang konstan. Akibat dari adanya heteroskedastisitas pada hasil regresi adalah sebagai beri-kut:

- Varians tidak lagi minimum

- Pengujian dari koefisien regresi menjadi kurang kuat

- Koefisien penaksir menjadi bias

- Kesimpulan yang diambil menjadi salah

Untuk menguji ada tidaknya kasus heteroskedastisitas pada regresi dapat dilakukan dengan metode pengujian Park6. Park memformalkan metode grafik dengan menyarankan bahwa σ² adalah

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

6 Damodar Gujarati,�995, Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

7�

suatu fungsi yang menjelaskan X¡. Ben-tuk fungsi yang disarankan adalah:

In σi² = In σ² + β In X +υ3.5.3.KoefisienDeterminasi (R2)

Determinasi R2 ini digunakan untuk mengukur proporsi variasi variabel teri-kat yang dijelaskan oleh variabel-varia-bel bebasnya. Nilai R2 adalah terletak

pada 0d” R2d”�. Semakin mendekati � berarti modelnya semakin baik.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. DATA HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1.Data hasil penelitian IHSG, , tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS dan

tingkatinflasi.

Tabel 6.1

Data hasil penelitian IHSG, , tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS dan tingkat

inflasi.

BULAN Y1 Y2 X1 X2 X3Januari 2005 �045.44 �6.500 7.42 9665.00 7.32Februari 2005 �073.83 �5.400 7.43 9760.00 7.�5Maret 2005 �080.�7 �6.�00 7.44 9980.00 8.8�April 2005 �029.6� �5.�00 7.70 �0070.00 8.�2Mei 2005 �088.�7 �2.900 7.95 9995.00 7.40Juni 2005 ��22.38 �2.650 8.25 �02�3.00 7.42Juli 2005 ��82.30 �2.850 8.49 �03�9.00 7.84Agustus 2005 �050.09 ��.000 9.5� �0740.00 8.33September 2005 �079.28 �0.900 �0.00 �08�0.00 9.06Oktober 2005 �066.22 �0.200 ��.00 �0590.00 �7.89November 2005 �096.64 �0.950 �2.25 �0535.00 �8.38Desember 2005 ��62.64 ��.650 �2.75 �0330.00 �7.��Januari 2006 �232.32 �0.800 �2.75 9895.00 �7.03Februari 2006 �230.66 ��.000 �2.74 9730.00 �7.92Maret 2006 �322.97 �0.500 �2.73 9575.00 �5.74April 2006 �464.4� �0.550 �2.74 9275.00 �5.40Mei 2006 �330.00 9.550 �2.50 9720.00 �5.60Juni 2006 �3�0.26 9.500 �2.50 9800.00 �5.53Juli 2006 �35�.65 9.300 �2.25 9570.00 �5.�5Agustus 2006 �43�.26 �0.�00 ��.75 9600.00 �4.90September 2006 �534.62 �0.350 ��.25 9735.00 �4.55Oktober 2006 �582.63 9.850 �0.75 96�0.00 6.29November 2006 �7�8.96 9.950 �0.25 9665.00 5.27Desember 2006 �805.52 �0.200 9.75 9520.00 6.60Januari 2007 �757.26 �0.350 9.50 9590.00 6.26Februari 2007 �740.97 �0.850 9.25 9660.00 6.30Maret 2007 �830.92 �0.600 9.00 96�8.00 6.52April 2007 �999.�6 �0.850 9.00 9583.00 6.29Mei 2007 2084.32 ��.�00 8.75 9328.00 6.0�Juni 2007 2�39.28 ��.�50 8.50 9554.00 5.77Juli 2007 2348.67 �0.000 8.25 9686.00 6.06Agustus 2007 2�94.34 9.550 8.25 99�0.00 6.5�September 2007 2359.2� 9.400 8.25 9637.00 6.95Oktober 2007 2643.49 �0.000 8.25 9603.00 6.88November 2007 2688.33 8.400 8.25 9876.00 6.7�Desember 2007 2745.83 8.500 8.25 99�9.00 6.59

Sumber: www.bi.go.id

3

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

72

1. Regresi Linier Berganda

Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model

B Std. Error Beta

t sig

� (Constant)SukuBungaSBIKurs DollarInflasi

6820.46426.720

-.499-58.567

230�.56�8�.670

.2�234.466

.096-.358-.5��

2.963.327

-2.352-�.699

.006

.746

.025

.099Sumber : Lampiran 3, data diolah

Tabel 4.2 Ringkasan hasil uji multikolinearitas

Colinearity Statistic DependentVariable

IndependentVariable Tolerance VIF

Multikolinearitas

YX�X2X3

.220

.828

.2��

4.539�.2084.730

Tidak adaTidak adaTidak ada

Sumber : Lampiran 4, data diolah

Tabel 4.3 Ringkasan hasil uji Heteroskedastisitas

R² Fhitung Sig F KeteranganY 0.388 6.755 0.00� Terdapat

heteroskedastisitasSumber : Lampiran 3, data diolah

4

4.1.1. Regresi Linier Berganda

Setelah dilakukan regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut:

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Model regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdiri dari tingkat suku bunga SBI, kurs, inflasi terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat diformulasi-kan sebagai berikut:

Y= 6.820,464+26,720X�-0,499X2-58,567X3

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka hasil koefisien regresinya dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta (a = 6.820,464) arti-nya tanpa pengaruh kurs, inflasi, suku bunga SBI, IHSG sebesar 6.820,464

b. Koefisien b1 = 226,720 artinya setiap kenaikan � poin suku bunga akan

Sumber : www.bi.go.id

Tabel 6.1

Data hasil penelitian IHSG, , tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS dan tingkat

inflasi.

BULAN Y1 Y2 X1 X2 X3Januari 2005 �045.44 �6.500 7.42 9665.00 7.32Februari 2005 �073.83 �5.400 7.43 9760.00 7.�5Maret 2005 �080.�7 �6.�00 7.44 9980.00 8.8�April 2005 �029.6� �5.�00 7.70 �0070.00 8.�2Mei 2005 �088.�7 �2.900 7.95 9995.00 7.40Juni 2005 ��22.38 �2.650 8.25 �02�3.00 7.42Juli 2005 ��82.30 �2.850 8.49 �03�9.00 7.84Agustus 2005 �050.09 ��.000 9.5� �0740.00 8.33September 2005 �079.28 �0.900 �0.00 �08�0.00 9.06Oktober 2005 �066.22 �0.200 ��.00 �0590.00 �7.89November 2005 �096.64 �0.950 �2.25 �0535.00 �8.38Desember 2005 ��62.64 ��.650 �2.75 �0330.00 �7.��Januari 2006 �232.32 �0.800 �2.75 9895.00 �7.03Februari 2006 �230.66 ��.000 �2.74 9730.00 �7.92Maret 2006 �322.97 �0.500 �2.73 9575.00 �5.74April 2006 �464.4� �0.550 �2.74 9275.00 �5.40Mei 2006 �330.00 9.550 �2.50 9720.00 �5.60Juni 2006 �3�0.26 9.500 �2.50 9800.00 �5.53Juli 2006 �35�.65 9.300 �2.25 9570.00 �5.�5Agustus 2006 �43�.26 �0.�00 ��.75 9600.00 �4.90September 2006 �534.62 �0.350 ��.25 9735.00 �4.55Oktober 2006 �582.63 9.850 �0.75 96�0.00 6.29November 2006 �7�8.96 9.950 �0.25 9665.00 5.27Desember 2006 �805.52 �0.200 9.75 9520.00 6.60Januari 2007 �757.26 �0.350 9.50 9590.00 6.26Februari 2007 �740.97 �0.850 9.25 9660.00 6.30Maret 2007 �830.92 �0.600 9.00 96�8.00 6.52April 2007 �999.�6 �0.850 9.00 9583.00 6.29Mei 2007 2084.32 ��.�00 8.75 9328.00 6.0�Juni 2007 2�39.28 ��.�50 8.50 9554.00 5.77Juli 2007 2348.67 �0.000 8.25 9686.00 6.06Agustus 2007 2�94.34 9.550 8.25 99�0.00 6.5�September 2007 2359.2� 9.400 8.25 9637.00 6.95Oktober 2007 2643.49 �0.000 8.25 9603.00 6.88November 2007 2688.33 8.400 8.25 9876.00 6.7�Desember 2007 2745.83 8.500 8.25 99�9.00 6.59

Sumber: www.bi.go.id

3Tabel 2.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Lampiran 3, data diolah

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

73

menaikan IHSG sebesar 26,720

c. Koefisien b2 = -0,499 artinya setiap penurunan � poin kurs akan menu-runkan IHSG sebesar -0,499

d. Koefisien b3 = -58,567 artinya setiap penurunan 1 poin inflasi akan menu-runkan IHSG sebesar -58,567

4.1.2. Uji asumsi klasik

a) Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilaku-kan dengan melihat R² Fhitung serta thi-

tung yang akan mendukung uji toleransi dan faktor-faktor yang meliputi tingkat suku bunga SBI, kurs, inflasi terhadap IHSG dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho = VIF ≤ 10 atau tol = 1 atau mendekati �, artinya tidak ter-dapat multikolinearitas

Ho = VIF ≥ 10 atau tol ≠ 1 atau mendekati 0, artinya terdapat multikolinearitas

1. Regresi Linier Berganda

Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model

B Std. Error Beta

t sig

� (Constant)SukuBungaSBIKurs DollarInflasi

6820.46426.720

-.499-58.567

230�.56�8�.670

.2�234.466

.096-.358-.5��

2.963.327

-2.352-�.699

.006

.746

.025

.099Sumber : Lampiran 3, data diolah

Tabel 4.2 Ringkasan hasil uji multikolinearitas

Colinearity Statistic DependentVariable

IndependentVariable Tolerance VIF

Multikolinearitas

YX�X2X3

.220

.828

.2��

4.539�.2084.730

Tidak adaTidak adaTidak ada

Sumber : Lampiran 4, data diolah

Tabel 4.3 Ringkasan hasil uji Heteroskedastisitas

R² Fhitung Sig F KeteranganY 0.388 6.755 0.00� Terdapat

heteroskedastisitasSumber : Lampiran 3, data diolah

4

1. Regresi Linier Berganda

Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model

B Std. Error Beta

t sig

� (Constant)SukuBungaSBIKurs DollarInflasi

6820.46426.720

-.499-58.567

230�.56�8�.670

.2�234.466

.096-.358-.5��

2.963.327

-2.352-�.699

.006

.746

.025

.099Sumber : Lampiran 3, data diolah

Tabel 4.2 Ringkasan hasil uji multikolinearitas

Colinearity Statistic DependentVariable

IndependentVariable Tolerance VIF

Multikolinearitas

YX�X2X3

.220

.828

.2��

4.539�.2084.730

Tidak adaTidak adaTidak ada

Sumber : Lampiran 4, data diolah

Tabel 4.3 Ringkasan hasil uji Heteroskedastisitas

R² Fhitung Sig F KeteranganY 0.388 6.755 0.00� Terdapat

heteroskedastisitasSumber : Lampiran 3, data diolah

4

Tabel 3.Ringkasan hasil uji multikolinearitas

Sumber : Lampiran 4, data diolah

b) Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah pada model re-

Tabel 4.Ringkasan hasil uji Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 3, data diolah

gresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pen-gamatan lain.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

74

Tabel 4.4 Hasil Uji F-test

Model Sum ofSquares

df Mean Square F Sig.

� RegressionResidualTotal

3749022.959�9683.49668706.3

33235

�249674.3�0�84990.�06

6.755 .00�

Sumber : Lampiran 3, data diolah

Daerah tolak Ho t

Daerah Terima Ho

t daerah tolak Ho

2.9011 6.7550

Gambar 4.1

5

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

Dapat kita lihat bahwa hasil regresi tersebut terdapat heteroskedastisitas karena nilai Fhitung lebih besar daripa-da Ftabel yaitu 6.755 < 2.90��

4.1.3. Uji Statistik

a) Uji Serempak F-test

Tabel 5.Hasil Uji F-test

Sumber : Lampiran 3, data diolah

Hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 6.755 dan nilai Ft-abel sebesar 2.90��. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat digambarkan kedalam bentuk pengujian dua sisi pada gambar 4.� berikut:

Gambar 4.Kurva hasil uji F

Berdasarkan hasil kurva F-test dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung 6.755 > Ftabel 2.90�� sehingga dinyatakan bah-wa Ho ditolak dan Ha diterima.Hal ini menunjukan bahwa tingkat suku bunga SBI, kurs, inflasi secara serempak ber-pengaruh signifikan terhadap IHSG.

Tabel 4.4 Hasil Uji F-test

Model Sum ofSquares

df Mean Square F Sig.

� RegressionResidualTotal

3749022.959�9683.49668706.3

33235

�249674.3�0�84990.�06

6.755 .00�

Sumber : Lampiran 3, data diolah

Daerah tolak Ho t

Daerah Terima Ho

t daerah tolak Ho

2.9011 6.7550

Gambar 4.1

5

b) Uji parsial (Uji t-test)

Uji statistik t pada dasarnya menun-jukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hasil uji t-test dapat ditunjukkan pada Tabel 4 diatas. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pen-garuh variabel tingkat suku bunga SBI, kurs dollar, inflasi terhadap IHSG.

Dengan membandingkan thitung dengan nilai kritis maka dapat diketahui apakah menolak atau menerima hipote-sis. Mengacu pada derajat kebebasan DF = N-2 = 36-2 = 34, maka diperoleh ttabel sebesar 2.02�.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4, maka dapat di interpretasikan hasil uji t, dengan formula hipotesis sep-erti berikut :

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

75

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifi-kan antara variabel tingkat suku bunga SBI, kurs dollar, dan inflasi secara parsial terhadap IHSG.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat suku bun-ga SBI, kurs dollar, dan inflasi secara parsial terhadap IHSG.

Kriteria pengujian yaitu :

Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima

Jika -thitung < -ttabel atau thitung > tta-bel maka Ho ditolak

Atau jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

�. Suku bunga SBI (X�)

Dengan pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% dan dengan derajat kebebasan df (N-2 = 36-2 = 34) diperoleh ttabel = ±. 2.02� Hasil perhitungan pada regresi berganda diperoleh nilai thitung sebesar 0.327. Dengan demikian thitung berada diantara -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau (-2.021 ≤” 0.327 ≤ 2.02�), hal ini berarti pada variabel Suku bunga SBI secara

parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.

2. Kurs dollar (X2)

Dengan pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% dan dengan derajat kebebasan df (N-2 = 36-2 = 34) diperoleh ttabel = ±. 2.02� Hasil perhitungan pada regresi berganda diperoleh nilai thitung sebesar -2.352. Dengan demikian thitung berada diantara -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau (-2.021 ≤ -2.352 ≤ 2.02�), hal ini berarti pada variabel kurs dollar secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG

3. Inflasi (X3)

Dengan pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% dan dengan derajat kebebasan df (N-2 = 36-2 = 34) diperoleh ttabel = ±. 2.02� Hasil perhitungan pada regresi berganda diperoleh nilai thitung sebesar -�.699. Dengan demikian thitung berada diantara -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau (-2.021 ≤ -1.699 ≤ 2.02�), hal ini berarti pada variabel inflasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG

4.1.4.Koefisiendeferminasi(R²)

Nilai koefisien deferminasi (R²) sebesar 0,388 artinya menunjukan bah-

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

76

H. Syamsul Hadi dan Yunita MuslimahPengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

wa secara statistik 38,8% variabel IHSG yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variable suku bunga SBI, Kurs Dollar, Inflasi dan sisanya 61,2% dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lain yang berasal dari luar model regresi ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penga-ruh dari variabel-variabel yang melip-uti : tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi, terhadap Indexs Harga Saham Gabungan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil pengujian regresi secara serentak menunjukkan adanya pengaruh antara variabel-variabel tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi, terhadap In-dexs Harga Saham Gabungan

b. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel-variabel tingkat bunga SBI, inflasi berpenga-ruh signifikan terhadap Indexs Harga Saham Gabungan . Dan untuk pen-gujian secara parsial menunjukkan variabel-variabel nilai kurs dollar AS tidak berpengaruh terhadap Indexs Harga Saham Gabungan

c. Dari ketiga variabel yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi yang mempunyai pen-garuh dominan terhadap Indexs Harga Saham Gabungan adalah variabel tingkat bunga SBI dan in-flasi.

5.2. SARAN

Adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain :

�. Bagi para investor yang akan melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia hendaknya tetap lebih memperhatikan faktor tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi, karena dalam penelitian ini ketiga varibel tersebut telah terbuk-ti secara serentak mempengaruhi IHSG yang secara langsung mau-pun tidak langsung akan mengu-rangi risiko dan ketidakpastian yang akan dialami oleh para investor.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variasi varia-bel-variabe lain yang mungkin ber-pengaruh terhadap IHSG maupun Indeks Harga saham yang lainnya.

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

77

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E.F & Gapenski, L.C, �996, In-termediate Financial Management, The Dryden Press, Orlando

Damodar Gujarati, �995, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta

Husein Umar, 2002, Metode Riset Bis-nis, PT Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta.

Indriyo Gito Sudarmo, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama penerbit BPFE, Yogyakarta.

Zaenal Mustafa EQ, �995, Pengantar Statistik Terapan Untuk Ekonomi, Edisi Kedua penerbit FE UII, Yogya-karta.

www.idx.co.id

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 5�-77

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

78

1. PENDAHULUAN

Bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penun-jukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut seperti transfer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi eksport- import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya (Wikipedia, 2009).

Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum suatu bank non devisa dapat diberikan izin untuk menjadi bank devisa, antara lain:

a. CAR minimum dalam bulan terakhir 8%;

b. Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut-tu-rut tergolong sehat;

c. Modal disetor minimal Rp�50 miliar;

d. Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi: organ-

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIAOleh: Surifah

AbstrakTujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan kinerja bank devisa dan bank non devisa

di Indonesia dan rasio keuangan apa saja yang berbeda secara signifikan antara bank devisa dan non devisa

Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Data sekunder berupa laporan keuangan dan rasio keuangan tahun 2007 dan tahun 2008 dapat diambil directory perbankkan Bank Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh bank devisa maupun bank non devisa di Indonesia

Variabel penelitian berupa rasio keuangan yang digunakan meliputi �6 rasio keuangan. Berdasar uji t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa pada tahun 2007 dan 2008, Berdasar Uji Mann Whitney U dapat diketahui bahwa rasio keuangan yang berbeda secara signifikan adalah rasio permodalan, yaitu CAR 1 dan CAR 2, ROE, Net Interest Margin, dan PDN.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

Keyword

Kinerja Bank, Bank De-visa, Bank Non Devisa

Penulis

Surifah, Dosen Fakul-tas Ekonomi Universi-tas Cokroaminoto Yo-gyakarta

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

79

isasi, sumber daya manusia, dan pedoman operasional kegiatan de-visa.

Bank Non Devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan transaksi dengan valuta asing atau transaksi internasional dan hanya dapat melakukan transaksi di dalam negeri.

Dilihat dari bentuk transaksi yang bisa dilakukan maka bank devisa lebih leluasa melakukan transaksi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, se-dangkan bank non devisa hanya dapat melakukan transaksi di dalam negeri saja. Dilihat dari segi permodalan baik CAR minimum maupun jumlah modal di setor, bank devisa mempunyai syarat permodalan yang lebih besar diband-ingkan dengan bank non devisa, begitu juga dilihat dari segi organisasi, sumber daya manusia dan pedoman operasion-al kegiatan maka bank devisa lebih baik dari pada bank non devisa. Berdasarkan perbedaan antara bank devisa dan bank non devisa maka dapat disimpulkan bahwa bank devisa memerlukan sum-berdaya yang lebih besar dibandingkan dengan bank non devisa, oleh karena itu secara teoritis seharusnya bank de-visa mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dari pada bank non devisa.

Kinerja perbankan selalu menjadi perhatian masyarakat maupun pemerin-tah dan kalangan akademik, karena ba-gus tidaknya kinerja sektor perbankan

akan berdampak juga pada sektor riil. Pengalaman menunjukkan krisis ekono-mi pada pertengahan tahun 2007 yang menyebabkan banyak bank dilikuidasi berdampak pada banyak hal termasuk menurunnya kegiatan pada sektor riil.

Penelitian sebelumnya yang dilaku-kan oleh Febriyani dan Zulfadin (2003) menunjukkan bahwa pada periode 2000-200�, kinerja bank devisa dan non devisa tidak berbeda secara signifikan dilihat dari rasio ROE, ROA dan LDR, namun pada tahun 200�, rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) nya berbeda secara signifikan. Sedangkan pene-litian yang dilakukan oleh Lestari dan Sugiarto (2007) menunjukkan bahwa selama periode 2002 sampai dengan 2006 rasio keuangan ROA dan ROE an-tara bank devisa dan bank non devisa tidak berbeda secara signifikan, sedan-gkan bank non devisa lebih besar dalam menjalankan fungsinya sebagai lem-baga intermediasi, sehingga rasio LDR nya lebih bagus.

Secara teoritis bank devisa yang mempunyai kesempatan bertransaksi lebih luas, dan sumberdaya yang digu-nakan lebih besar seharusnya dalam praktiknya akan memiliki kinerja yang lebih bagus, Namun hasil penelitian menyatakan sebaliknya, yaitu kinerja bank devisa maupun bank non devisa selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2006, menunjukkan tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

80

antara bank devisa dan non devisa. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan antara kinerja bank devisa maupun bank non devisa, mengapa terdapat kesenjangan antara teori dan praktik. Oleh karena itu penelitian ini akan mengkonfirmasi lebih lanjut penelitian sebelumnya dengan mengambil judul “analisis perbedaan kinerja bank devisa dan bank non devisa di Indonesia” Perbedaan pene-litian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febriyani dan Zul-fadin (2003) serta Lestari dan Sugiarto (2007), adalah �)tahun pengamatan menggunakan periode laporan keuan-gan 2007 dan 2008, 2) variabel yang digunakan lebih banyak yaitu �6 varia-bel, sedangkan penelitian sebelumnya hanya 3 variabel (rasio keuangan) yang di uji.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan kinerja bank de-visa dan bank non devisa di Indonesia serta ingin mengetahui rasio keuangan apa saja yang berbeda secara signifikan antara bank devisa dan non devisa?. Penelitian ini diharapkan dapat berman-faat bagi �) Masyarakat, untuk menilai dan menimbang-nimbang sebaiknya menyimpan dananya pada bank devisa atau bank non devisa, mana yang kiner-janya lebih bagus dan lebih dapat diper-caya, mengingat bahwa bank merupak-an lembaga yang menyimpan dana ma-syarakat yang cukup besar, oleh karena itu informasi mengenai kinerja perbank-

an sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 2)Pemerintah, sebagai bahan pertim-bangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengendalian, pengawasan dan pembinaan perbankan.

2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERU-MUSAN HIPOTESIS

2.1. Pengukuran Kinerja

Kinerja merupakan salah satu fak-tor penting yang menunjukkan efektifi-tas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Menurut Ali-minsyah dan Pandji (2003) kinerja ada-lah suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-bi-aya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu standar efisiensi, pertanggungja-waban atau akuntabilitas manajemen, dan semacamnya.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2004) Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan meng-evaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan se-bagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuri-tas dan kemampuan perusahaan untuk

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

8�

memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Rasio-rasio keuangan yang sering digunakan dalam penelitian-pene-litian mengenai perbankan adalah rasio CAMEL, yaitu capital, assets, manage-ment, earnings dan liquidity. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan yang terdapat dalam direktori perbankan In-donesia.

2.2 Review Penelitian Terdahulu Dan Perumusan Hipotesis

Penelitian mengenai kinerja per-bankan sebelum dan setelah krisis ekonomi (surifah, 2002) menunjukkan bahawa rata-rata rasio Capital, Assets, Management dan Liquidity berbeda secara signifikan antara sebelum dan setelah krisis ekonomi dan kebanyakan rasio menunjukkan bahwa setelah krisis ekonomi justru lebih tinggi dibanding-kan sebelum krisis. Namun pada aspek Earning atau kemampuan perusahaan memperoleh laba tidak berbeda secara signifikan, dan setelah krisis mengalami penurunan earning. Hal ini menunjuk-kan bahwa pada perbankkan yang se-hat, artinya tidak dilikuidasi dan tetap menjalankan operasinya dengan selalu memperoleh laba, pengaruh krisis eko-nomi tersebut malah baik jika dilihat dari aspek capital, kualitas aktiva produktif, aspek management, dan aspek liquid-ity, hal ini bisa jadi karena bank tersebut dapat bertahan menghadapi krisis se-

hingga mendapat limpahan kepercay-aan dari nasabah bank lainnya yang ber-masalah. Namun karena perekonomian juga belum membaik, spread negatif berkepanjangan, berfluktuasinya tingkat bunga bank, dan sector riil juga banyak mengalami kemacetan, maka meskipun aspek lainnya lebih baik setelah krisis, tetap saja aspek earning atau profitabili-tas tidak meningkat, sehingga tidak ber-beda secara signifikan antara sebelum dan setelah krisis ekonomi.

Febriyani dan Zulfadin (2003), meneliti tentang analisis kinerja bank de-visa dan non devisa dengan tahun pen-gamatan 2000 dan 200�. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2000 tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara bak devisa dan non devisa jika dilihat dari ROA, ROE dan LDR. Hal ini kemungkinan terjadi karena bank devisa tidak secara maksimal me-manfaatkan peluang memperoleh laba dari transaksi dengan mempergunakan mata uang asing. Faktor lainnya adalah besarnya kredit macet yang dimiliki oleh bank devisa akibat melambung-nya tingkat suku bunga bank. Hasil uji statistic untuk tahun 200� juga menun-jukkan tidak adanya perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa jika dilihat dari ROA dan ROE. Sedangkan untuk indikator LDR hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja yang bcukup signifi-kan antara bank devisa dan non devisa. Hal ini disebabkan oleh membaiknya

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

82

kondisi perekonomian Indonesia, yang diikuti penurunan tingkat suku bunga perbankan sehingga berdampak positif untuk sektor perbankan.

Lestari dan Sugiarto (2007) meneliti tentang kinerja bank devisa dan non de-visa dan factor-faktor yang mempenga-ruhinya. Penelitian menggunakan tahun pengamatan 2002 sampai tahun 2006. Tahun pengamatan ini melanjutkan ta-hun pengamatan yang dilakukan oleh Febriyani dan Zulfadin (2003). Metode analisis yang digunakan adalah uji beda untuk menganalisis perbedaan rasio keuangan (ROA, ROE dan LDR), dan analisis regresi untuk menguji pengaruh ekonomi makro (Inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar US, dan suku bunga SBI terhadap rasio keuangan). Hasil peneli-tian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa pada rasio ROA dan ROE, sedangkan pada LDR bank devisa lebih baik dari bank non devisa. Indikator ekonomi makro tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio keuanga.

Penelitian sebelumnya (Febriyani dan Zulfadin, 2003) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifi-kan pada rasio ROA, ROE dan LDR, se-dangkan penelitian Lestari dan Sugiarto (2007), menunjukkan bahwa pada rasio LDR terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dan non devisa. Ter-dapatnya perbedaan hasil penelitian an-

tara kedua peneliti sebelumnya menarik untuk dicermati dan dilakukan penelitian lanjutan. Selain itu apabila dilihat dasi segi permodalan maupun sumberdaya yang digunakan bank devisa lebih besar dari pada bank non devisa, mestinya bank devisa akan mampu memperoleh kinerja yang lebih baik, namun peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa untuk LDR bank non devisa malah lebih baik, hal ini juga menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, dengan meng-gunakan alat ukur rasio keuangan yang lebih luas, kemungkinan akan menin-gkatkan validitas hasil penelitian. oleh karena itu penelitian ini akan mengkon-firmasi penelitian sebelumnya dengan menggunakan periode pengamatan ta-hun 2007 dan 2008 dan dengan meng-gunakan variabel penelitian yang lebih banyak yaitu �6 rasio keuangan, dimana sebelumnya hanya 3 rasio keuangan.

Berdasar uraian di atas, hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: “Tidak terdapat perbedaan kinerja bank devisa dan bank non de-visa di Indonesia”

3.METODE PENELITIAN

3.1. Populasi Dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah selu-ruh bank devisa maupun bank non devi-sa di Indonesia. Karena jumlah populasi tidak terlalu besar maka seluruh popu-

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

83

Tabel �Nama-nama Bank Devisa

Tabel 2Nama-nama Bank Non Devisa

lasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Daftar bank devisa dan bank non devisa

Tabel �

Nama-nama Bank Devisa

No Nama Bank devisa No Nama Bank devisa�23456789�0���2�3�4�5�6�7

Bank AgroniagaBank ArthagrahaBank BukopinBank Bumi Artha Bank Bumi PuteraBank Capital InBank Central Asia Bank CenturyBank CIMB NiagaBank DanamonBank Ekonomi rahardjaBank GaneshaBank HanaBank Himpunan SaudaraBank ICBC IndonesiaBank IFIBank Internasional

�8�9202�2223242526272829303�3233

Bank KesawanBank MaspionBank MayapadaBank MegaBank Mestika Dharma Bank Metro Express Bank MuamalatBank NusantaraBank OCBC NISPPT PAN Indonesi Bank PermataBank SinarmasBank SwadesiBank Syariah Mandiri Bank Syariah Mega Bank UOB Buana

Tabel 2

Nama-nama Bank Non Devisa

No Nama Bank devisa No Nama Bank devisa�23456789�0���2�3�4�5�6

Bank AkitaPT Anglomas Int Bank ArtosBank Bisnis IntBank Centratama Bank DIPO IntBank EksekutifBank FAMA IntBank HARDA IntBank HARFABank INA PERDANBank Index SeliBank INDOMONEXBank Jasa JktBank KsjhtraanBank LIMAN

�7�8�9202�2223242526272829303�32

Bank MAYORABank MitraniagaBank MultiarthaBank NationalnoBank Prima Mast Bank Purba DanaBank Royal IndBank Sinar Hara Bank Sri ParthaBank SwagunaBank Syariah BR Bank Syariah Bu Bank tabngan pe Bank UIBBank VictoriaBank Yudha Bakti

1

terdapat pada tabel � dan tabel 2 berikut ini.

Tabel �

Nama-nama Bank Devisa

No Nama Bank devisa No Nama Bank devisa�23456789�0���2�3�4�5�6�7

Bank AgroniagaBank ArthagrahaBank BukopinBank Bumi Artha Bank Bumi PuteraBank Capital InBank Central Asia Bank CenturyBank CIMB NiagaBank DanamonBank Ekonomi rahardjaBank GaneshaBank HanaBank Himpunan SaudaraBank ICBC IndonesiaBank IFIBank Internasional

�8�9202�2223242526272829303�3233

Bank KesawanBank MaspionBank MayapadaBank MegaBank Mestika Dharma Bank Metro Express Bank MuamalatBank NusantaraBank OCBC NISPPT PAN Indonesi Bank PermataBank SinarmasBank SwadesiBank Syariah Mandiri Bank Syariah Mega Bank UOB Buana

Tabel 2

Nama-nama Bank Non Devisa

No Nama Bank devisa No Nama Bank devisa�23456789�0���2�3�4�5�6

Bank AkitaPT Anglomas Int Bank ArtosBank Bisnis IntBank Centratama Bank DIPO IntBank EksekutifBank FAMA IntBank HARDA IntBank HARFABank INA PERDANBank Index SeliBank INDOMONEXBank Jasa JktBank KsjhtraanBank LIMAN

�7�8�9202�2223242526272829303�32

Bank MAYORABank MitraniagaBank MultiarthaBank NationalnoBank Prima Mast Bank Purba DanaBank Royal IndBank Sinar Hara Bank Sri ParthaBank SwagunaBank Syariah BR Bank Syariah Bu Bank tabngan pe Bank UIBBank VictoriaBank Yudha Bakti

1

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

84

3.2. Sumber Data Dan Teknik Peng-umpulan Data

Penelitian ini menggunakan sum-ber data historis. Data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2007 dan tahun 2008 dapat diambil directory perbank-kan dari Bank Indonesia dan didukung dengan informasi lainnya yang dapat diakses melalui Internet.. Data pendu-kung lainnya diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai buku, jurnal ilmiah, mass media, serta sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.

3.3.DefinisiOperasionalDanPengu-kuran Variabel Penelitian

Bank Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut seperti trans-fer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi eksport- import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya (Wikipedia, 2009).

Bank non devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan transaksi dengan valuta asing atau transaksi internasional dan hanya dapat melakukan transaksi dalam negeri.

Variabel Penelitian. Variabel adalah segala sesuatu yang akan jadi objek

pengamatan dalam penelitian yang berupa suatu konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja bank devisa dan non devisa, yang diukur dengan :rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

a) Rasio Permodalan (capital). Sema-kin tinggi rasio permodalan maka kinerja bank semakin baik, karena kecukupan modalnya lebih tinggi. Rasio ini terdiri dari:

a) CAR (Capital Adequaty Ratio) dengan memperhitungkan risiko kredit

b) CAR dengan memperhitungkan risiko pasar

b) Kualitas aktiva, terdiri dari:

a) Aktiva tetap terhadap modal

b) Aktiva produktif bermasalah

c) PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Produktif terhadap aktiva produktif

d) Pemenuhan PPA Produktif

e) Pemenuhan PPA non Produktif

f) NPL (Non Performing Loan) Gros

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

85

g) NPL Net

NPL adalah rasio kredit berma-salah (non performing loan). Semakin rendah rasio ini maka kinerja bank semakin baik.

c) Rentabilitas, yaitu indikator kemam-puan bank memperoleh laba apa-bila dihubungkan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Semakin besar rasio ini berarti se-makin bagus kinerja suatu bank. Profitability dalam penelitian ini di-proksikan dengan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest margin (NIM) dan Ra-sio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO). Rentabilitas yang semakin besar, kecuali BOPO menunjukkan bahwa suatu bank lebih efisien. Rasio-rasio tersebut di tulis sebagai berikut:

a) Return on Asset (ROA), meru-pakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan to-tal aktiva.

laba bersih setelah pajakROA = --------------------------------- total aktiva

b) Return on Equity (ROE), meru-pakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.

laba bersih setelah pajakROE = --------------------------------- modal sendiri

c) Net Interest Margin

(Total Interest Income - Total Interest Expense)Net Interest = --------------------------------Margin (NIM) Total Earning Assets

d) Rasio beban operasional diband-ingkan pendapatan operasional (BOPO).

BOPO = Beban operasional dibagi Pendapatan operasional

d) Liquidity, yaitu indikator kemam-puan bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Bank merupakan suatu institusi dengan resiko likuiditas yang tinggi karena simpanan nasabah dalam bentuk giro dan tabungan dapat diambil kapan saja. Jika terjadi penarikan dana (rush) dalam waktu singkat bank bisa kesulitan likuiditas. Liquid-ity dalam penelitian ini diproksikan dengan LDR. LDR adalah total loan dibagi dengan total deposit. Se-makin tinggi LDR mengindikasikan bank mempunyai tekanan finansial karena memberikan kredit/pinjaman yang berlebihan. LDR (Loan to de-posit ratio) adalah rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

86

(LDR). Semakin rendah LDR se-makin baik. Angka LDR yang tinggi akan membuat bank terus terpacu untuk memupuk dana pihak ketiga (DPK). Beberapa bank yang mem-punyai angka LDR tinggi pasti akan menawarkan bunga deposito yang tinggi pula, hal ini membuat bank membutuhkan likuiditas. Adapun sumber yang sangat mudah untuk mendapatkannya adalah deposito dengan tingkat pengembalian bunga (return) yang tinggi. LDR dapat diru-muskan sebagai berikut:

total loanLDR = ------------------ total deposit

e) Kepatuhan

a) GWM rupiah (Giro wajib mini-mum). GWM ini ditetapkan oleh BI sebesar minimum 7,5% dari sebelumnya 5%. Tambahan GWM ini bisa berbentuk surat berharga negara yang terma-suk di dalamnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan juga Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Aturan ini mulai berlaku bulan Oktober 2009 (dikatakan Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono kepada detik Finance, Senin (28/09/2009). Perbankan diwa-jibkan menyetorkan 5% GWM

dalam bentuk cadangan tunai ditambah dengan 2,5% dalam bentuk surat berharga atau sec-ondary reserves seperti SUN (Surat Utang Negara) atau SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan juga Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

b) PDN (Posisi devisa Netto) se-makin besar posisi PDN semakin baik. Aturan mengenai PDN per-nah minimal 20%, tetapi kemudi-an dirubah disesuaikan dengan kondisi bank devisa terkait.

Rasio-rasio mana yang secara umum, lebih besar lebih baik atau lebih kecil lebih baik, dapt dilihat pada lampi-ran �. Maksudnya secara umum adalah, seperti pada rasio likuiditas, secara umum lebih besar lebih baik, namun apabila terlalu besar akan menyebab-kan profitabilitas berkurang karena ak-tiva lancar tidak dipergunakan secara optimal, sehingga banyak aktiva yang menganggur.

3.4. Teknik Statistik

Teknik statistik yang digunakan meli-puti �)Uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apak-ah data dari masing-masing variabel (ra-sio keuangan) berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data menggunakan One-Sample Kol-

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

87

mogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 5%. 2)Uji beda rata-rata rasio Capital (permodalan), Kualitas aktiva (assets), rentabilitas (earnings), Liquidity, dan kepatuhan. dengan meng-gunakan analisis parametric (indepen-den sample t-test) apabila data berdistri-busi normal dan analisis non parametrik apabila data tidak berdistribusi normal. (uji Mann Whitney U)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Statistik Variabel Pene-litian

Deskripsi statistik variabel penelitian dapat dilihat dalam lampiran 2. Berdasar Statistik deskripsi pada lampiran 2 dan dengan melihat tabel 3, maka rata-rata rasio keuangan bank devisa untuk 6 rasio berikut yaitu ROA, ROE, BOPO, LDR, GWMR dan PDN lebih baik dari pada bank non devisa. Sedangkan un-tuk �0 rasio keuangan lainnya, yaitu CAR-�, CAR-2, ATTM, APB, PPAP-TAP, PPAP, PPAPNP, NPL gross, NPL net dan NIM bank non devisa lebih baik dari bank devisa.

4.2. Uji Normalitas Data

Uji normalita data diperlukan untuk mengetahui alat analisis yang seha-rusnya digunakan parametrik atau non parametrik. Apabila data berdistribusi normal maka akan digunakan analisis

parametrik (uji t) dan apabila tidak nor-mal akan digunakan uji non parametrik (Man Whitney U).

Dalam penelitian ini, digunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk menguji normalitas data dari mas-ing-masing variabel, dengan tingkat sig-nifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data Bank devisa dan non devisa tahun 2007 dan 2008 dapat dilihat pada lam-piran 3 dan dapat di tarik kesimpulan sebagaimana terdapat pada tabel 4.

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari �6 rasio keuangan (variabel) yang diuji terdapat �0 rasio yang berdistribusi tidak normal, dan 6 rasio yang berdis-tribusi normal. �0 rasio yang berdistri-busi tidak normal adalah CAR dengan memperhitungkan risiko kredit (CAR-�), CAR dengan memperhitungkan risiko pasar (CAR-2), Aktiva tetap terhadap modal (ATM), Penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produk-tif (PPAP-TAP), Non Performing Loan Gross (NPLG), Non Performing Loan (NPL) Net, Return On Assets, Return on equity, Net Interest Margin (NIM) dan Posisi devisa netto (PDN). Kesepuluh rasio tersebut akan diuji dengan anali-sis non parametric yaitu uji Mann Whit-ney U. Sedangkan 6 rasio lainnya yaitu Aktiva produktif bermasalah (APB), Pemenuhan Penyisihan penghapusan aktiva Produktif (PPPAP), Pemenuhan penyisihan penghapusan aktiva non produktif (PPPANP), Beban operasional

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

88

Tabel 3

Perbandingan mean statistic deskriptif bank devisa dan non devisa

Rasio Keuangan Maen Devisa Mean Non

devisa

Keterangan Keterangan

CAR-� 24.�388 �07.554� Devisa < Non Devisa Non devisa lebih baik

CAR-2 23.7800 �06.8648 Devisa < Non Devisa Non devisa lebih baik

Aktiva tetap/ modal 25.9�50 29.2270 Devisa < Non Devisa Non devisa lebih baik

APB 2.3280 �.9867 Devisa > Non Devisa Non devisa lebih baik

PPA P-TAP �.5588 �.2202 Devisa > Non Devisa Non devisa lebih baik

PPPA P �20.44�� 27�.4839 Devisa < Non Devisa Non devisa lebih baik

PPPA NP 79.4570 9�.0502 Devisa < Non Devisa Non devisa lebih baik

NPL gross 3.3745 3.�7�9 Devisa > Non Devisa Non devisa lebih baik

NPL nett 2.3239 2.�839 Devisa > Non Devisa Non devisa lebih baik

ROA �.4095 �.3700 Devisa > Non Devisa devisa lebih baik

ROE �0.3�76 3.6867 Devisa > Non Devisa devisa lebih baik

NIM 5.5339 6.4927 Devisa < Non Devisa Non Devisa lebih baik

BOPO 89.9�4� ��4.8573 Devisa < Non Devisa devisa lebih baik

LDR 72.0756 �26.2459 Devisa < Non Devisa devisa lebih baik

GWMR 6.9835 6.7238 Devisa > Non Devisa devisa lebih baik

PDN 3.72�5 .3408 Devisa > Non Devisa devisa lebih baik

Valid N (listwise) 66 64

2

dibagi pendapatan operasional (BOPO), Loan Deposit Rasio (LDR), Giro wajib minimum (GWM) berditribusi normal se-

hingga akan diuji dengan uji parametrik yaitu t-test

Tabel 3Perbandingan mean statistic deskriptif bank devisa dan non devisa

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

89

4.3. Uji Beda Rata-Rata Rasio Keuan-gan Bank Devisa dan Non Devisa Tahun 2007 dan 2008 dengan uji t.

Uji beda rata-rata rasio keuangan bank devisa dan non devisa tahun 2007 dan 2008 menggunakan uji t apabila data berdistribusi normal dan uji Mann Whitney U apabila data tidak berdistri-busi normal. Hasil uji t dapat lihat pada lampiran 4 dan hasil Uji Mann Whitney U dapat dilihat pada lampiran 5.

Berdasar uji t tersebut di atas, tidak ada rasio keuangan yang berbeda se-cara signifikan antara bank devisam dan bank non devisa. Hal ini berarti kinerja bank devisa maupun non devisa tidak berbeda signifikan.

4.4. Uji Beda Rata-Rata Rasio Keuan-gan Bank Devisa Dan Non Devisa Tahun 2007 dan Tahun 2008 Den-gan Uji Man Whitney U.

Berdasar pada uji Mann Whitney U pada lampiran 5 dapat diketahui bah-wa rasio keuangan yang berbeda se-cara signifikan antara bank devisa dan non devisa pada tahun 2007 dan 2008 adalah CAR dengan memperhitungkan resiko kredit, CAR dengan memperhi-tungkan resiko pasar, Return On equity, NIM dan PDN. Hal ini menunjukkan bah-wa dengan menggunakan variabel yang lebih banyak maka rasio keuangan bank devisa dan non devisa terdapat yang berbeda secara signifikan, meskipun beberapa rasio keuangan tidak berbeda secara signifikan.

Tabel 4

Hasil Pengujian Normalitas Masing-Masing VariabelNo. Variabel Asymp. Sig

(2-tailed P) Keterangan Distribusi

� CAR � .000 p 0,05 Tidak Normal2 CAR-2 .000 p 0,05 Tidak Normal3 ATM .0�� p 0,05 Tidak Normal4 APB .�25 P > 0,05 Normal5 PPAP-TAP .045 p 0,05 Tidak Normal6 PPPAP .0824 P > 0,05 Normal7 PPPANP .0975 P > 0,05 Normal8 NPL Gross .0�24 p 0,05 Tidak Normal9 NPL Net .043 p 0,05 Tidak Normal

�0 ROA .024� p 0,05 Tidak Normal�� ROE .009 p 0,05 Tidak Normal�2 NIM .033 p 0,05 Tidak Normal�3 BOPO .068 P > 0,05 Normal�4 LDR .0564 P > 0,05 Normal�5 GWM .086 P > 0,05 Normal�6 PDN .000 p 0,05 Tidak Normal

3

Tabel 4Hasil Pengujian Normalitas Masing-Masing Variabel

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

90

5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis perbe-daan kinerja bank devisa dan bank non devisa. Bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut seperti trans-fer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi eksport- import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya (Wikipedia, 2009). Sedangkan Bank Non Devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan trans-aksi dengan valuta asing atau transaksi internasional dan hanya dapat melaku-kan transaksi di dalam negeri.

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelom-pok orang dalam suatu organisasi, se-suai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi ber-sangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral mau-pun etika. Menurut Ikatan Akuntansi In-donesia (IAI, 2004) Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Infor-masi posisi keuangan dan kinerja keu-angan di masa lalu seringkali digunakan

sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuri-tas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan kinerja bank de-visa dan bank non devisa di Indonesia dan rasio keuangan apa saja yang ber-beda secara signifikan antara bank de-visa dan non devisa

Penelitian ini menggunakan sum-ber data historis. Data sekunder berupa laporan keuangan dan rasio keuangan tahun 2007 dan tahun 2008 dapat diam-bil directory perbankkan dari Bank In-donesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh bank devisa maupun bank non devisa di Indonesia

Variabel penelitian berupa rasio keuangan yang digunakan meliput �6 rasio, yaitu Capital adequasi ratio den-gan memper-hitungkan risiko kredit (CAR-�), CAR dengan memperhitung-kan risiko pasar (CAR-2), Aktiva tetap terhadap modal (ATM), Aktiva produktif bermasalah (APB), Penyisihan Pengha-pusan Aktiva Produktif terhadap aktiva produktif (PPAP-TAP), Pemenuhan Pe-nyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPPAP), Pemenuhan PPA non Produk-

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

9�

tif (PPPANP), Non performing Loan-Gross (NPLG), Non Performing Loan Net (NPLN), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE, Net Interest Margin (NIM), Rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO), LDR (Loan to deposit ratio), Giro wajib minimum (GWM) dan Posisi devisa Netto (PDN).

Berdasar uji t menunjukkan tidak ter-dapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa pada tahun 2007 dan 2008, Berdasar Uji Mann Whitney U terhadap rasio keuan-gan bank devisa dan bank non devisa pada tahun 2007 dan 2008 dapat dik-etahui bahwa rasio keuangan yang ber-beda secara signifikan adalah rasio per-modalan, yaitu CAR � dan CAR 2, ROE, Net Interest Margin, dan PDN.

5.2. Implikasi Hasil Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun bank devisa mempunyai syarat permoda-lan yang lebih besar dan sumber daya lainnya yang lebih baik serta dapat ber-transaksi baik di dalam negeri dengan menggunakan rupiah maupun dengan menggunakan valuta asing, namun dari segi praktik belum tentu mempunyai kin-erja yang lebih baik. Hal ini bisa kita lihat dari segi permodalan (CAR-� dan CAR-2) bank non devisa malah lebih baik atau lebih besar dibandingkan dengan

bank non devisa, baik dengan uji t mau-pun dengan uji Mann Whitney U.

Penelitian ini berbeda dengan pene-litian sebelumnya yang menyatakan bahwa untuk rasio ROA dan ROE ti-dak berbeda signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ROE, NIM dan PDN berbeda secara signifikan antara bank devisa dan non devisa. Dengan dengan dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan variabel penelitian yang lebih banyak ternyata hasilnya berbeda dengan penelitian sebelumnya.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menguji perbe-daan kinerja bank devisa dan non de-visa dua tahun yaitu 2007 dan 2008, penelitian selanjutnya dapat memper-panjang periode pengamatan dan tidak hanya terbatas pada bank devisa dan non devisa saja, tetapi menguji seluruh bank termasuh bank persero, bank as-ing dan bank campuran di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Aliminsyah dan Padji, (2003), Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung : Y rama Widya

Bank Indonesia., (�995), Surat Kepu-tusan No. 27/KEP/DIR tanggal 25 Januari �995

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

92

Febriyani, Anita dan Zulfadin Rahadian, (2003), Analisis kinerja bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia, Ka-jian Ekonomi dan Keuangan, Vol.7, No.4, Desember.

IAI, (2004), Pernyataan Standar Akun-tansi keuangan, Jakarta : Salemba Empat

Lestari, Maharani Ika dan Sugiarto, Toto (2007), Kinerja bank devisa dan non devisa dan factor- faktor yang mem-pengaruhinya, Proceeding PESAT Auditorium kampus Gunadarma, Vol 2, 2�-22 Agustus 2007.

Republik Indonesia, (�998), Undang-Un-dang Nomor �0 Tahun �998 tentang Perubahan Undang- undang No.7 Tahun �992 tentang Perbankan, Ja-karta.

Wikipedia Indonesia, (2009), ensiklope-dia bebas berbahasa Indonesia, www.wikipedia.org/wiki/Bank_de-visa. �3 Desember 2009

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

93

LAMPIRAN

Lampiran �. Rasio Keuangan Dan Keterangannya.

LAMPIRAN

Lampiran �.

Rasio Keuangan Dan Keterangannya.

No. Nama Keterangan

� CAR (Capital adequasi ratio) dengan

memper-hitungkan risiko kredit (CAR-�)

Semakin besar semakin baik

2 CAR dengan memperhitungkan risiko

pasar (CAR-2)

Semakin besar semakin baik

3 Aktiva tetap terhadap modal (ATM) Semakin besar semakin baik

4 Aktiva produktif bermasalah (APB) Semakin kecil semakin baik

5 PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva)Produktif terhadap aktiva produktif (PPAP-

TAP)

Semakin besar semakin baik

6 Pemenuhan PPA Produktif (PPPAP) Semakin besar semakin baik

7 Pemenuhan PPA non Produktif (PPPANP) Semakin besar semakin baik

8 Non performing Loan (NPL) Gross

(NPLG)

Semakin kecil semakin baik

9 Non Performing Loan Net (NPLN) Semakin kecil semakin baik

�0 Return on Assets (ROA) Semakin besar semakin baik

�� Return on Equity (ROE) Semakin besar semakin baik

�2 Net Interest Margin (NIM) Semakin besar semakin baik

�3 Rasio beban operasional dibandingkan

pendapatan operasional (BOPO)

Semakin kecil semakin baik

�4 LDR (Loan to deposit ratio) Semakin kecil semakin baik

�5 (Giro wajib minimum). GWM Semakin besar semakin baik

�6 PDN (Posisi devisa Netto) Semakin besar semakin baik

4

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

94

Lampiran 2

Statistik Deskriptif

Bank Devisa Tahun 2007 dan 2008

Rasio Keuangan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR dengan memperhitungkan

resiko kredit 66 �0.36 �07.93 24.�388 20.65758

CAR dengan memperhitungkan

risiko pasar 66 �0.0� �07.93 23.7800 20.729��

Aktiva tetap terhadap modal 66 6.07 53.97 25.9�50 ��.�5265

Aktiva Produktif bermasalah 66 .00 �5.�5 2.3280 2.68698

PPA Produktif terhadap aktiva

produktif66 .00 5.69 �.5588 �.02066

Pemenuhan PPA Produktif 66 �.06 376.47 �20.44�� 54.��897

Pemenuhan PPA Non Produktif 66 .00 273.98 79.4570 55.�7�87

NPL gross 66 .00 25.39 3.3745 4.070�5

NPL nett 66 .00 23.57 2.3239 3.39935

Return On Asset 66 -�0.49 5.53 �.4095 2.�6897

Return On Equity 66 -�08.37 57.99 �0.3�76 �9.35387

NIM 66 -9.99 �2.37 5.5339 2.75754

BOPO 66 55.06 253.73 89.9�4� 25.82775

LDR 66 23.94 �05.97 72.0756 20.8�425

GWMR 66 2.36 �4.40 6.9835 2.2�929

PDN 66 -3.5� 49.00 3.72�5 6.69735

Valid N (listwise) 66

5

Lampiran 2Statistik Deskriptif

Bank Devisa Tahun 2007 dan 2008

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

95

Lampiran 2 (lanjutan)

Statistik Deskriptif

Bank Non Devisa Tahun 2007 dan 2008

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR dengan memperhitungkan

resiko kredit 64 9.34 �854.59 �07.554� 290.62257

CAR dengan memperhitungkan

risiko pasar 64 9.34 �854.59 �06.8648 290.502�5

Aktiva tetap terhadap modal 64 .82 233.38 29.2270 34.8�040

Aktiva Produktif bermasalah 64 .00 �4.25 �.9867 2.936�9

PPA Produktif terhadap aktiva

produktif64 .03 5.56 �.2202 .83090

Pemenuhan PPA Produktif 64 �00.00 �0000.00 27�.4839 �235.99444

Pemenuhan PPA Non Produktif 63 .00 384.40 9�.0502 6�.83448

NPL gross 64 .00 20.52 3.�7�9 4.04023

NPL nett 64 .00 �7.7� 2.�839 3.44220

Return On Asset 64 -7.43 �5.04 �.3700 3.07865

Return On Equity 64 -73.62 36.27 3.6867 �4.94597

NIM 64 -2.43 �3.84 6.4927 2.7�70�

BOPO 64 40.82 �36�.62 ��4.8573 �60.72840

LDR 64 .00 3058.49 �26.2459 373.5�562

GWMR 64 .00 32.34 6.7238 4.9556�

PDN 64 .00 ��.68 .3408 �.69�7�

Valid N (listwise) 63

6

Lampiran 2 (lanjutan)Statistik Deskriptif

Bank Non Devisa Tahun 2007 dan 2008

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

96

Lampiran 3

Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

Rasio keuangan Keterangan NCAR dengan memperhitungkanresiko kredit

Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30CAR dengan memperhitungkanrisiko pasar

Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30Aktiva tetap terhadap modal Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Aktiva produktif bermasalah Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Produktif terhadap aktiva produktif

Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30

Pemenuhan PPA Produktif Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30Pemenuhan PPA non Produktif Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Non performing Loan (NPL)Gross

Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30Non Performing Loan Net Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Return on Assets Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Return on Equity (ROE) Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Net Interest Margin (NIM) Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30Rasio beban operasionaldibandingkan pendapatanoperasional (BOPO)

Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30

LDR (Loan to deposit ratio) Bank DevisaBank Non DevisaTotal

6664

�30(Giro wajib minimum). GWM Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30PDN (Posisi devisa Netto) Bank Devisa

Bank Non DevisaTotal

6664

�30

7

Lampiran 3Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

97

Lampiran 3 (lanjutan)

Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

CAR-� CAR-2 ATM APB PPAP-TAP PPAP PPPA NP NPLG

Absolute .388 .385 .283 .206 .242 .��0 .084 .207

Positive .388 .385 .�56 .033 .030 .070 .084 .095

Negative -.0�6 -.0�6 -.283 -.206 -.242 -.��0 -.029 -.207

Kolmogorov

-Smirnov Z 2.2�0 2.�97 �.6�4 �.�77 �.379 .629 .480 �.�79

Most

Extreme

Differences

Asymp. Sig.

(2-tailed).000 .000 .0�� .�25 .045 .824 .975 .�24

Lampiran 3 (lanjutan)

Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

NPL nett ROA ROE NIM BOPO LDR GWMR PDN

Absolute .243 .�80 .290 .25� .228 .�38 .220 .847

Positive .080 .095 .0�5 .25� .228 .�38 .03� .030

Negative -.243 -.�80 -.290 -.048 -.0�6 -.03� -.220 -.847

Kolmogorov

-Smirnov Z �.385 �.028 �.652 �.430 �.30� .788 �.255 4.828

Most

Extreme

Differences

Asymp. Sig.

(2-tailed).043 .24� .009 .033 .068 .564 .086 .000

8

Lampiran 3 (lanjutan) Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

Lampiran 3 (lanjutan)Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

Lampiran 3 (lanjutan)

Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

CAR-� CAR-2 ATM APB PPAP-TAP PPAP PPPA NP NPLG

Absolute .388 .385 .283 .206 .242 .��0 .084 .207

Positive .388 .385 .�56 .033 .030 .070 .084 .095

Negative -.0�6 -.0�6 -.283 -.206 -.242 -.��0 -.029 -.207

Kolmogorov

-Smirnov Z 2.2�0 2.�97 �.6�4 �.�77 �.379 .629 .480 �.�79

Most

Extreme

Differences

Asymp. Sig.

(2-tailed).000 .000 .0�� .�25 .045 .824 .975 .�24

Lampiran 3 (lanjutan)

Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

NPL nett ROA ROE NIM BOPO LDR GWMR PDN

Absolute .243 .�80 .290 .25� .228 .�38 .220 .847

Positive .080 .095 .0�5 .25� .228 .�38 .03� .030

Negative -.243 -.�80 -.290 -.048 -.0�6 -.03� -.220 -.847

Kolmogorov

-Smirnov Z �.385 �.028 �.652 �.430 �.30� .788 �.255 4.828

Most

Extreme

Differences

Asymp. Sig.

(2-tailed).043 .24� .009 .033 .068 .564 .086 .000

8

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

98

Lampiran 4Hasil Uji Beda rata-rata dengan t-test

Group Statistics

Keteran

gan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

0 66 2.3280 2.68698 .33074Aktiva Produktif bermasalah

� 64 �.9867 2.936�9 .36702

0 66 �20.44�� 54.��897 6.66�58Pemenuhan PPA Produktif

� 64 27�.4839 �235.99444 �54.49930

0 66 79.4570 55.�7�87 6.79��9Pemenuhan PPA Non

Produktif � 64 89.6275 62.38867 7.79858

0 66 89.9�4� 25.82775 3.�79�8BOPO

� 64 ��4.8573 �60.72840 20.09�05

0 66 72.0756 20.8�425 2.56206LDR

� 64 �26.2459 373.5�562 46.68945

0 66 6.9835 2.2�929 .273�8GWMR

� 64 6.7237 4.9556� .6�945

9

Lampiran 4Hasil Uji Beda rata-rata dengan t-test

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

99

Lampiran 4 (lanjutan) Hasil Uji Beda rata-rata dengan t-test

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

Keterangan

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

EVA .06� .806 .692 �28 .490 .34�3� .49339 -.63494 �.3�756Aktiva

Produktif

bermasalahEVNA

.69� �26.202 .49� .34�3� .49406 -.6364� �.3�903

EVA 3.5�4 .063 -.992 �28 .323 -�5�.04285 �52.27220 -452.33942 �50.25373Pemenuhan

PPA

ProduktifEVNA

-.977 63.234 .332 -�5�.04285 �54.64285 -460.04953 �57.96383

EVA .832 .363 -.985 �28 .326 -�0.�7053 �0.32�50 -30.59337 �0.2523�Pemenuhan

PPA Non

ProduktifEVNA

-.984 �25.069 .327 -�0.�7053 �0.34�09 -30.63672 �0.29566

EVA 3.524 .063 -�.244 �28 .2�6 -24.94325 20.04366 -64.60306 �4.7�656BOPO

EVNA -�.226 66.�54 .224 -24.94325 20.34�03 -65.55366 �5.667�5

EVA 3.088 .08� -�.�76 �28 .242 -54.�7033 46.04457 -�45.27737 36.9367�LDR

EVNA -�.�58 63.379 .25� -54.�7033 46.75970 -�47.60��8 39.26052

EVA .895 .346 .388 �28 .699 .25973 .67006 -�.06609 �.58556GWMR

EVNA .384 86.708 .702 .25973 .6770� -�.08596 �.60543Catatan : EVA = Equal Variance Not Assumed dan EVA : Equal variance Assumed

10

Lampiran 4 (lanjutan)Hasil Uji Beda rata-rata dengan t-test

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�00

Lampiran 5Hasil uji beda rata-rata dengan Man Whitney U untuk sample yang berdistribusi tidak normal

RanksKeterangan N Mean Rank Sum of Ranks

0 66 49.77 3285.00

� 64 8�.72 5230.00

CAR denganmemperhitungkan resikokredit

Total �30

0 66 50.05 3303.50� 64 8�.43 52��.50

CAR denganmemperhitungkan risikopasar

Total �30

0 66 7�.36 4709.50� 64 59.46 3805.50

Aktiva tetap terhadap modal

Total �30

0 66 7�.09 4692.00� 64 59.73 3823.00

NPL gross

Total �30

0 66 70.70 4666.50� 64 60.�3 3848.50

NPL nett

Total �30

0 66 67.9� 4482.00� 64 63.02 4033.00

Return On Asset

Total �30

0 66 76.70 5062.00� 64 53.95 3453.00

Return On Equity

Total �30

0 66 58.�2 3836.00� 64 73.�� 4679.00

NIM

Total �30

0 66 90.84 5995.50� 64 39.37 25�9.50

PDN

Total �30

11

Lampiran 5Hasil uji beda rata-rata dengan Man Whitney U untuk sample yang berdistribusi

tidak normal

SurifahAnalisis Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�0�

Lampiran 5 (lanjutan) Hasil uji beda rata-rata dengan Man Whitney U untuk sample yang berdistribusi tidak normal

Test Statisticsa

CAR dengan

memperhitun

gkan resiko

kredit

CAR

dengan

memperhitu

ngkan risiko

pasar

Aktiva

tetap

terhadap

modal

NPL

gross NPL nett

Return On

Asset

Return On

Equity NIM PDN

Mann-

Whitney U �074.000 �092.500 �725.500 �743.000 �768.500 �953.000 �373.000 �625.000 439.500

Wilcoxon

W3285.000 3303.500 3805.500 3823.000 3848.500 4033.000 3453.000 3836.000 25�9.500

Z -4.834 -4.748 -�.800 -�.7�9 -�.60� -.740 -3.44� -2.268 -8.354

Asymp.

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .072 .086 .�09 .459 .00� .023 .000

a. Grouping Variable:

Keterangan

12

Lampiran 5 (lanjutan)Hasil uji beda rata-rata dengan Man Whitney U untuk sample yang berdistribusi

tidak normal

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 78-�0�

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�02

Pendahuluan

Suatu perusahaan komersial secara konvensional men-gelola keuangannya dengan tujuan utama untuk memaksi-mumkan kesejahteraan para pemegang saham, yang be-rarti bagaimana meningkatkan pertumbuhan nilai perusa-haan yang biasanya diproksi dengan kinerja harga saham perusahaan dari waktu ke waktu. Meskipun sudah terdapat tujuan dalam perusahaan, namun dalam praktik pengelo-laan perusahaan sering muncul konflik antara pemegang saham sebagai stockholder dengan manajer, dan atau an-tara pemegang saham dengan kreditur.

Dalam konsep Islam bentuk legal perusahaan atau kon-trak bisnis ditentukan oleh bagaimana modal didapatkan, bagaimana tenaga kerja dipekerjakan, bagaimana berbagai faktor dihargai, siapa yang mengambil kebijakan, berapa banyak perusahaan atau kontrak yang disatukan, dan siapa yang menanggung risiko kegagalan. Tujuan perusahaan

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN BERBASIS PROFIT AND LOSS SHARING PADA BANK SYARIAHMoh Khoiruddin dan Vitradesie Noekent

Abstract In a company that based on the principles of Islamic sharia, it is theoretically believed to be able

to minimize agency problems and agency costs better than conventional institution, both the business philosophy aspect, contract design, and control. However, in the implementation of profit and loss sharing model is not dominant used by many Islamic financial institutions, both in Indonesia and abroad. The research aims was to find out the constraints and problems in implementing these concepts. By using a descriptive-qualitative analysis which involved 21 samples of Sharia bank management, the finding of research; there were 3 main constraints of profit and loss sharing implementation, namely the limited of bank human resources, high operational and monitoring costs, and the debt-based interest in the client company’s capital structure. Another constraint was the lack of understanding of the Sharia bank management about the economic impact of profit and loss sharing financing models, un applicable covenant concept, and infunction of banks as co-management and monitoring of customer’s business optimally.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi,Manajemen & AkuntansiVol. 8 No. 1 Januari - April 2010

Fak. Ekonomi - UniversitasCokroaminoto Yogyakarta

ISSN: �4�2-9450

Keyword

Profit and Loss Shar-ing, Bank Syariah

Penulis

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie Noekent, Dosen Fakultas Ekonomi Universi-tas Negeri Semarang (UNNES)

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�03

Islami adalah maksimisasi profit dan sekaligus maksimisasi kebahagiaan (al-falaah), manfaat (maslahah) dan kebai-kan (al-thayyibah) dalam suasana yang penuh dengan persaudaraan (al-ukhuw-wah). Pemilik modal, pengelola, tenaga kerja, supplier, konsumen, dan semua pihak yang terkait saling berinteraksi dan saling menguntungkan. Bentuk Profit Loss Sharing (PLS) cukup dominan dalam literature teoritis keuangan Islam. Profit Loss Sharing (PLS) adalah suatu kontrak yang disepakati antara dua atau lebih pihak yang melakukan transaksi, yang memungkinkan mereka mengum-pulkan sumber daya masing-masing un-tuk diinvestasikan dalam suatu proyek serta berbagi laba dan rugi. Kebanyakan ahli ekonomi Islam menyatakan bahwa PLS didasarkan pada dua bentuk pem-biayaan utama, yaitu mudharabah dan musyarakah (Humayon A. Dar dan John Presley, 2000, hal. 3.) Secara khusus, dalam bentuk kerjasama usaha yang dilandasi akad mudharabah dan musy-arakah, ketentuan hak dan kewajiban antara pemilik modal dengan pengelola modal telah diatur secara khas, yang menempatkan semua pihak pada po-sisi sebagai mitra. Demikian pula aturan dalam perhitungan hasil usaha (revenue sharing, profit-loss sharing atau profit sharing) untuk penentuan besarnya kompensasi/kerugian yang menjadi hak atau kewajiban bagi kedua belah pihak. Konsep mudaharabah dan musyarakah ini merupakan konsep secara nyata ber-

beda dengan konsep pembiayaan kon-vensional yang akan memberikan dam-pak maslahah yang lebih besar, baik se-cara internal (pihak yang terlibat dalam usaha) maupun eksternal atau makro. Secara teori-normatif konsep islam ten-tang perusahaan/kontrak bisnis ini jauh lebih potensial dalam meminimumkan agency problem, karena pendekatan penyelesaian masalah yang digunakan tidak saja materi tetapi juga yang bersi-fat spiritual atau non-materi, yang ber-orientasi pada dunia-akherat. Namun demikian dalam praktiknya perusahaan dengan prinsip syariah Islam tidak bisa lepas dari potensi agency problem, teru-tama dalam model mudharabah dan musyarakah, sebagaimana dialami oleh perusahaan konvensional yang muncul akibat informasi yang tidak seimbang (asymmetric information) dan tinda-kan pengawasan yang cukup berbiaya (costly monitoring). Salah satu indikasi adanya agency problem dalam model pembiayaan mudharabah dan musyara-kah adalah laporan Association of Islam-ic Banks tahun �996 yang menyatakan bahwa konsep profit-loss sharing (mud-harabah dan musyarakah) hanya digu-nakan kurang dari 20% dari keseluruhan investasi yang dilakukan oleh bank Islam di seluruh dunia. Demikian juga dengan Islamic Development Bank (IDB) yang tidak banyak menggunakan profit-loss sharing dalam bisnis keuangannya, ke-cuali dalam sejumlah proyek skala ke-cil (Humayon A. Dar dan John Presley,

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�04

Tabel �Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Umum Syariah dan UUS

(dalam miliar rupiah)

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics), July 2009

2000, hal. 4.) Dalam konteks Indonesia, pembiayaan mudharabah dan musy-arakah dalam bank umum syariah dan BPR Syariah jumlahnya tidak pernah dominan sejak tahun �992. Hingga akhir Juli 2009 jumlah pembiayaan PLS pada BUS dan UUS hanya 36,4%, sementara untuk pembiayaan murabahah sebesar

56,9% dari total pembiayaan yang di-berikan. Sementara pada periode yang sama jumlah pembiayaan PLS yang diberikan BPR Syariah sebesar �2,6%, dan 79,�% untuk pembiayaan muraba-hah. Lihat Tabel � dan Tabel 2. (Bank Indonesia, 2009 hal 30).

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�05

Tabel 2Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Pembiayaan Syariah

(dalam juta rupiah)

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics), July 2009

Dari fakta yang ada nampak bahwa kebanyakan bank syariah seolah telah memarginalkan bentuk pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Semen-tara dalam waktu bersamaan menjadi-kan pembiayaan murabahah sebagai model pembiayaan yang dominan, suatu model yang memungkinkan bank syariah menolak hampir semua risiko dalam transaksi jual beli dan mendapat-kan return relatif tinggi. Dengan kata lain dalam bank syariah, mudharabah dan musyarakah sulit untuk dioperasion-alkan dalam konteks modern seperti sekarang ini (Abdullah Saeed, �996, hal 75-96).

Meskipun konsep usaha/bisnis berb-asis nilai-nilai Islam telah lama digaung-kan, tetapi ketika faktanya seperti itu (model profit-loss sharing masih minori-tas), maka sesungguhnya belum ter-jadi perubahan signifikan perilaku ma-syarakat dan institusi keuangan Islam atas konsep usaha/bisnis konvensional yang berbasis utama pada interest atau materi. Dengan demikian, kemaslahan optimal yang diimpikan masih sangat jauh dari yang diharapkan. Hubungan antara pemodal dan pengusaha, antara pemilik dan manajer tetap saja seperti semula. Perhitungan kompensasi antar pihak yang bermitra pun tidak banyak

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�06

berubah, masih cenderung berbau-bau interest. Bila keadaannya seperti itu, maka sudah dapat dipastikan tidak akan lahir multiplier effect of maslahah yang dahsyat, baik secara mikro mau-pun makro. Kemakmuran, kebahagiaan bersama dengan penuh persaudaraan dalam masyarakat pada akhirnya tidak akan semakin membaik.

Berangkat dari fakta umum seperti itu menarik untuk dikaji kembali bagaimana sebenarnya konsep Islam dalam usaha/bisnis dengan akad mudharabah atau musyarakah—yang mampu menghasil-kan maslahah besar bagi semua pihak, serta bagaimana konsep tersebut dapat terealisasi dengan baik. Untuk keperlu-an tersebut dengan didukung sejumlah data dari hasil riset penulis di sejumlah bank syariah di wilayah Jawa Tengah, maka tulisan ini akan mengungkapkan berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam implementasi kon-sep tersebut. Tulisan ini juga mencoba menawarkan kerangka solusi alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dan kendala yang dihadapi tersebut. Solusi yang ditawarkan meliputi aspek keman-faatan mikro dan makro, SDM, regulasi dan indikator pengukuran kinerja institu-si keuangan islam, serta kelembagaan.

Metodologi Penelitian

Riset ini merupakan riset eksploratif dengan teknik pengumpulan data

menggunakan kuesioner dan wawan-cara terbatas yang ditujukan kepada para pimpinan/manajemen bank sya-riah.yang dilakukan penulis pada bulan September hingga Oktober tahun 2009, dengan jumlah sampel sebanyak 2� bank syariah yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah. Sampel diambil secara random. Kuesioner dibagi dua bagian, bagian pertama berisi sejumlah pertan-yaan yang meliputi variabel perenca-naan pembiayaan, pertimbangan bank dalam pembiayaan, resiko pembiay-aan murabahah, aplikasi pembiayaan, dampak pembiayaan terhadap ekonomi mikro dan makro, regulasi dan agency problem/ agency cost. Bagian kedua, berisi pertanyaan tentang faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam imple-mentasi pembiayaan PLS (mudharabah dan musyarakah). Dalam bagian ini re-sponden diminta untuk mengurutkan sejumlah kendala implementasi PLS (mudharabah dan musyarakah), dari yang paling serius sampai dengan yang paling tidak serius.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

�. Kendala Utama Implementasi PLS

Hasil riset menunjukkan terdapat 3 kendala utama dalam implementa-si PLS, yaitu keterbatasan SDM bank, biaya operasional dan monitoring yang tinggi, serta adanya hutang berbasis

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�07

bunga dalam struktur modal perusaha-an nasabah. Secara lebih lengkap lihat Tabel 3.

Tabel 3Kendala-kendala Implementasi

Model Pembiayaan PLS Bank Syariah

2. Kemanfaatan Mikro dan Makro

Keberhasilan implementasi mo-del pembiayaan PLS akan sangat luar biasa, baik pada skala mikro maupun makro. Keberhasilan model pembiaya-an PLS akan mampu meningkatkan tingkat konsumsi, produksi, tabungan, investasi, Zakat Infaq Shadaqah (ZIS), kemandirian masyarakat, sekaligus akan dapat mengurangi ketergantungan pada pihak kapitalis asing.

Dari hasil riset, terungkap bahwa masih memprihatinkan pemahaman para manajemen bank syariah berke-naan dengan dampak ekonomi model pembiayaan PLS ini. Ketika diminta pendapatnya bahwa Pembiayaan kon-vensional dan pembiayaan syariah mempunyai dampak yang sama terha-dap perkembangan ekonomi mikro dan makro, maka hasilnya (lihat Grafik 1) lebih dari 60% responden menjawab se-tuju dan sangat setuju, dan sekitar 38% menyatakan kurang setuju.

Kemudian, ketika diminta pendapa-tnya bahwa Pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah/musya-rakah mempunyai dampak yang sama terhadap perkembangan ekonomi mi-kro dan makro, maka hasilnya (lihat Grafik 2) hampir sama yaitu lebih dari 60% responden menjawab setuju dan sangat setuju, bahkan yang menjawab

UrutanPalingSerius

Macam Kendala

1 Keterbatasan SDM bank Biaya operasional dan

monitoring tinggi Adanya hutang berbasis bunga

dalam struktur modalperusahaan nasabah

2 Keterbatasan teknologi bank3 Keterbukaan dan kejujuran

nasabah rendah4 Aspek keuangan dan akuntansi

perusahaan nasabah Risiko kegagalan tinggi Pemahaman nasabah tentang

konsep pembiayaan syariahrendah

Konflik kepentingan berbagaipihak dalam perusahaannasabah

5 Lainnya....6 Konsep sulit diaplikasikan

SMDAMP

SMDAMP

5.004.003.00

Per

cent

40

30

20

�0

0

Grafik 1 Pembiyaan konvensional dan PLS

berdampak sama pada ekonomi mikro danmakro

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�08

sangat setuju mencapai lebih dari 30%. Sementara sekitar 38% menyatakan ku-rang setuju.

Selanjutnya, ketika diminta penda-patnya bahwa Dampak pembiayaan terhadap perkembangan ekonomi mi-kro-makro tidak begitu relevan dalam penetapan keputusan pembiayaan ke-pada nasabah, maka hasilnya lebih he-bat lagi, yaitu sekitar 48% menyatakan sangat setuju, 30% setuju, dan hampir 25% kurang setuju.

Dengan pola pembiayaan berbasis bunga, biaya bunga akan menambah biaya tetap (fixed cost/FC), karena be-rapapun tingkat usaha/produksi yang dilakukan dalam skala tertentu, apakah perusahaan untung atau rugi, besarnya bunga tidak terpengaruh. Ketika biaya tetap bertambah dengan adanya bunga tersebut, maka biaya tetap rata-rata per unit produk (average fixed cost/AFC) juga akan semakin besar, demikian pula dengan biaya rata-rata per unit (average cost/AC). Besarnya biaya rata-rata per unit tersebut akan berpengaruh pada penentuan harga jual produk per unit yang semakin mahal karena perusaha-an tidak mau rugi, dan membebankan kenaikan biaya ini pada konsumen melalui penetapan harga jual produk. Dari sisi perusahaan pola pembiayaan dengan beban bunga tersebut tidak le-bih menguntungkan bila dibandingkan

SMDAMSY

SMDAMSY

5.004.003.00

Per

cent

40

30

20

�0

0

Grafik 2 Pembiyaan PLS dan murabahah

berdampak sama pada ekonomi mikro danmakro

DAMPEK

DAMPEK

5.004.003.00

Per

cent

50

40

30

20

�0

0

Grafik 3 Dampak pada ekonomi mikro dan makro

tidak relevan dalam pengambilankeputusan PLS

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

�09

dengan pola pembiyaan secara Islami. Perlu diingat bahwa pola pembiayaan Islami didasarkan dengan profit atau re-venue sharing, yang artinya bagi hasil tersebut tidak membebani biaya tetap atau biaya variabel. Implikasi selanju-tnya dari penetapan harga jual produk yang tinggi akibat beban bunga tersebut dapat mengurangi daya saing produk perusahaan di pasar, terutama dari sisi harga.

Manfaat besar pada skala mikro dari pola pembiayaan Islami yang terkait langsung dengan bentuk usaha terse-but juga akan berdampak positif dalam skala makro. Dalam kerangka ekonomi makro adanya tambahan beban tetap di sektor riil tersebut berdampak pada pen-dapatan riil masyarakat yang semakin rendah ketika terjadi penetapan harga jual produk yang lebih tinggi, sementara tidak diikuti dengan kenaikan pendapa-tan nominalnya. Pendapatan riil masya-rakat yang menurun ini akan berdampak pada semakin mengecilnya permintaan produk, sehingga agregat demand akan mengalami kemerosotan. Dengan kata lain kondisi tersebut akan mengganggu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam hal ini, Badal Mukherjee dari ha-sil studinya sebagaimana dikutip oleh Sarker (�999) menunjukkan bahwa tin-gkat suku bunga nol persen dalam sua-tu perekonomian ternyata menghasilkan keseimbangan dengan tingkat pertum-buhan yang lebih tinggi dan profit margin

yang lebih rendah daripada dalam suatu perekonomian dengan pemberlakuan tingkat bunga yang positif.

Demikian pula masih dalam keran-gka ekonomi makro, akan sangat be-sar penghematan yang dapat dilakukan secara nasional bila perusahaan-peru-sahaan di sektor riil dalam pembiaya-annya tidak menggunakan pola hutang yang mengandung bunga tersebut.

Masyarakat konsumen tidak perlu mengeluarkan uang yang besar untuk mendapatkan produk yang diinginkannya di pasar. Tabungan atau kekuatan mo-dal yang berasal dari dalam negeri, yai-tu dari masyarakat akan semakin besar ketika harga jual produk-produk menjadi lebih murah. Tabungan nasional yang besar ini akan sangat berguna untuk menggerakkan perekonomian nasional secara mandiri yang lebih kokoh, dan tidak tergantung kepada negara lain. Dengan demikian kesulitan keuangan nasional sebenarnya sangat mungkin dapat diatasi dengan pola pembiayaan usaha secara Islami yang bebas dari bunga tersebut (Moh Khoiruddin, 2002, hal �2).

3. Sumber Daya Manusia

Berkenaan dengan kendala-kendala dalam implementasi model pembiayaan mudharabah dan musyarakah diperoleh hasil, bahwa menurut manajemen faktor

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��0

keterbatasan sumber daya manusia pada bank syariah termasuk kendala pa-ling serius. Lihat Tabel 3 di atas. Hal ini nampaknya tidak terlalu mengherankan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas SDM yang ada. Banyak SDM bank syariah yang merupakan hasil upaya instant, yang semula berasal dari bank konvensional ditraining beberapa bulan tentang operasional bank syariah lalu kemudian berkarir di bank syariah. Bahkan dalam sejumlah bank yang mempunyai Unit Usaha Syariah den-gan mudahnya menukar karyawan bank konvensional dengan karyawan bank syariah dan begitu pula sebaliknya.

Filosofi usaha yang ada di benak kebanyakan SDM bank syariah yang seperti itu bisa jadi masih filosofi mate-rialisme, sehingga yang menggerakkan perilakunya pada tataran operasional hingga managerial bukan filosofi usaha sesuai konsep Islam (model PLS murni), meskipun mereka membawa bendera PLS. Inilah yang sangat dikhawatirkan dan menjadi penyebab utama gagalnya pemahaman konsep PLS yang sebe-narnya sebagaimana diutarakan di atas. Dengan SDM seperti itu akan sangat su-lit bank syariah akan mampu bertahan pada rel yang benar, apalagi mampu mengembangkan keunggulan kompetitif bank syariah terhadap pesaingnya yang konvensional.

Demikian pula dari sisi kuantitas, jumlah SDM bank syariah sangat terba-tas, sehingga menyulitkan bank syariah untuk dapat lebih intensif berinterak-si dengan para nasabahnya, padahal kesuksesan model PLS salah satunya sangat ditentukan oleh intensitas pe-tugas operasional berinteraksi dengan nasabah.

4. Aspek Regulasi dan Indikator Ki-nerja Bank Syariah

Aspek regulasi ini penting dalam rangka untuk memperlancar proses implementasi model PLS. Regulasi ini seharusnya dibuat oleh Bank Indonesia khusus terkait dengan model PLS. Be-barapa hal berikut ini patut dipertimbang-kan dalam pembuatan regulasi tersebut. Untuk memperbaiki mekanisme kontrol dalam kasus mudharabah agar financier lebih mempunyai hak, maka dipandang perlu merekonstruksi standar kontrak profit-loss sharing sesuai dengan ke-butuhan dan kondisi yang dihadapi di lapangan, namun masih dalam kerang-ka syariah yang diperbolehkan. Terkait dengan masalah ini ketika responden dimintai pendapat tentang, Agar lebih mudah diaplikasikan, maka akad pem-biayaan mudharabah dan musyarakah perlu dimodifikasi, maka hasil riset lebih dari 70% menyatakan setuju dan sangat setuju (lihat Grafik 5).

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

���

MODAKAD

MODAKAD

5.004.003.00

Perc

ent

50

40

30

20

�0

0

Grafik 5 Perlunya Modifikasi Akad

Pembiayaan PLS.

Adanya aturan yang mewajibkan institusi keuangan islam untuk mene-rapkan model pembiayaan PLS dalam kuantitas minimal tertentu dari total pembiyaan yang diberikan, sebagai ba-gian penilaian kinerja bank syariah. Hal ini akan mendorong institusi keuangan islam untuk semakin kreatif dan cerdas untuk menciptakan model manajemen ri-siko yang khas. Meskipun terkait dengan masalah ini hampir 50% menyatakan kurang setuju ketika dimintai pendapat, Perlu ada aturan BI tentang besarnya proporsi masing-masing pembiayaan syariah yang diberikan bank, sementara yang menyatakan setuju dan sangat se-tuju dalam jumlah hampir sama, sekitar yaitu 50% (lihat Grafik 6).

5. Aspek Kelembagaan

Realisasi dari 3 aspek sebelumn-ya belum menjamin lancarnya imple-mentasi model pembiayaan PLS tanpa adanya perhatian yang memadai pada aspek kelembagaan. Perlu adanya lem-baga/institusi yang berfungsi membantu memberikan arahan manajemen kepa-da mudharib dalam pengelolaan usa-hanya. Bila mengaca pada keberhasilan bank syariah dalam penggalian dana melalui model mudharabah dan mus-yarakah hingga jumlah dari dari sumber tersebut dominan di bank syariah, maka nasabah shahibul maal dapat percaya kepada bank syariah karena “bank sya-riah profesional” di mata mereka. Oleh karena itu agar pembiayaan PLS dapat berhasil maka nasabah mudharib harus juga profesional. Agar mudharib dapat profesional, maka butuh pihak ketiga

ATBIPROP

ATBIPROP

5.004.003.002.00

Per

cent

60

50

40

30

20

�0

0

Grafik 6 Perlunya Aturan Proporsi Minimal

Pembiayaan PLS.

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��2

sebagai pendamping/konsultan manaje-men usaha mudharib. Model operasio-nalnya barangkali hampir sama dengan model modal ventura yang melibatkan management institution. Dari hasil riset kepada para manajemen bank syariah menunjukkan perlunya keberadaan ins-titusi tersebut untuk menurunkan risiko yang dihadapi bank syariah dalam im-plementasi model pembiayaan PLS. Ke-tika diminta pendapatnya bahwa, Perlu ada pihak ketiga yang secara profesio-nal membantu bank sebagai pendam-ping manajemen dan monitoring usaha nasabah dalam pembiayaan mudharab-ah/musyarakah, hasilnya (lihat Grafik 7) hampir 70% manajemen bank syariah menyatakan setuju dan sangat setuju adanya pihak ketiga sebagai pendam-ping manajemen usaha mudharib.

Simpulan dan Saran

Simpulan

a. Terdapat 3 kendala utama imple-mentasi PLS, yaitu keterbatasan SDM bank, biaya operasional dan monitoring yang tinggi, serta adanya hutang berbasis bunga dalam struk-tur modal perusahaan nasabah.

b. Kendala lain adalah minimnya pe-mahaman para manajemen bank syariah tentang dampak ekonomi model pembiayaan PLS; konsep akad yang kurang applicable; dan bank tidak bisa berfungsi sebagai pendamping manajemen dan mo-nitoring usaha nasabah secra opti-mal.

Saran

a. Aspek kemanfaatan mikro dan mak-ro. Penyadaran terhadap manfaat pada skala mikro maupun makro perlu digencarkan, karena keberha-silan model pembiayaan PLS akan mampu meningkatkan tingkat kon-sumsi, produksi, tabungan, investa-si, Zakat Infaq Shadaqah (ZIS), dan kemandirian akan masyarakat, dan sekaligus akan dapat mengurangi ketergantungan bangsa pada pihak kapitalis asing.

PHKKTG

PHKKTG

5.004.003.002.00

Perc

ent

40

30

20

�0

0

Grafik 7 Perlunya Pihak Ketiga Membantu banksebagai pendamping usaha mudharib.

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��3

b. Aspek SDM. Untuk mengatasi ma-salah SDM sudah saatnya bank sy-ariah menaruh perhatian besar pada aspek SDM ini, mulai dari perenca-naan, perekrutan, mutasi, penempa-tan, pengarahan, kompensasi, pen-gembangan, dan jenjang karir seca-ra profesional, manusiawi dan yang sesuai dengan semangat nilai-nilai Islam, hingga mampu menciptakan SDM yang mampu mensikronkan sisi filosofis dan operasional usaha secara Islami.

c. Aspek regulasi. Aspek regulasi ini penting dalam rangka untuk mem-perlancar proses implementasi mo-del PLS. Regulasi ini seharusnya dibuat oleh Bank Indonesia khusus terkait dengan model PLS yang me-liputi penilaian laba, , syariah comp-lience, law enforcement, proporsi pembiayaan PLS, dan akad.

d. Aspek kelembagaan. Perlu perhati-an yang memadai pada aspek ke-lembagaan penunjang yang meliputi lembaga pemeringkat, lembaga pe-radilan, dan penasehat manajemen mudharib. Dalam penilaian kinerja bank syariah, perlu ditekankan bah-wa dari sisi kemampuan mengha-silkan laba, tidak saja diukur dari besarnya laba yang dicapai tanpa memperhatikan darimana laba ter-sebut diperoleh, tetapi laba yang di-gunakan sebagai indikator keberha-

silan institusi keuangan islam akan tinggi nilainya bila semakin banyak berasal dari keuntungan model pem-biayaan PLS.

e. Pengetatan aturan shariah com-pliance bagi institusi keuangan dan perusahaan penerima pembiayaan. Demikian pula sanksi harus jelas dan tegas dalam law enforcement.

f. Bank syariah harus berani mengam-bil langkah strategis untuk mencip-takan keunggulan kompetitif den-gan pangsa pasar yang jelas. Ke-tika bank syariah hanya beroperasi seperti sekarang ini dengan alokasi dana yang dominan pada pembiay-aan yang berbasis mirip-mirip bun-ga, maka tidak akan menghasilkan multiplier effect of maslahah yang dahsyat pada umat. Selain itu ceruk pasar bank syariah akan dengan mudah diambil oleh bank-bank “sya-riah” yang digerakkan oleh modal kapital dan jaringan besar yang ber-asal dari mereka yang hanya mem-buru peluang bisnis. Mereka dengan mudah melakukan itu karena mer-eka sedemikian mudah mengadopsi konsep operasional bank syariah sekarang ini. Mereka pun akan suka bermain dalam pasar ini karena mereka menghadapi risiko yang lebih kecil dan return yang lebih baik dibandingkan di pasar konvension-al. Indikasi seperti itu sudah sangat

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��4

tampak dalam beberapa waktu tera-khir dan akan lebih hebat pada be-berapa waktu ke depan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Saeed, �996. Islamic Banking and Interest: A Study of the Prohibi-tion of Riba and its Contemporary In-terpretation, New York: E. J. Brill.

Abdul Awwal Sarker, �999. “Islamic Business Contracts, Agency Prob-lem and the Theory of the Islamic Firm”. In The International Journal of Islamic Financial Services. Vol. �, No. 2, July-September.

Bank Indonesia. 2009. Statistik Per-bankan Indonesia - Vol. 7, No. 7, Juni.

--------------------. 2009. Statistik Per-bankan Syariah (Islamic Banking Statistics). Juli.

Canyan, D. Leach. �994. “Top Pay, Company Performance and Corpo-rate Governance” in The Oxford Bul-letin of Economics and Statistics.

Eugene F, Brigham, Louis C, Gapenski. �997. Financial Management : Theory and Practice. Eight Edition, Dryden Press Harcourt Brace Col-lege Publishers,

Eugene F, Fama, Michael C, Jensen. �983. “Separation of Ownership and Control”. In The Journal of Law and Economics. Vol. XXVI, June.

Frank Vogel dan Samuel, Hayes, III. �998. Islamic Law and Finance: Re-ligion, Risk and Return. The Hague: Kluwer Law International.

Humayon, A. Dar, John R, Presley. 2000. “Lack Of Profit-Loss Sharing in Islamic Banking : Management and Control Imbalances”. In The In-ternational Journal of Islamic Finan-cial Services. Vol. 2, No. 2.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. PSAK No. �05 tentang Akuntansi Mudha-rabah.

--------------------------------. 2007. PSAK No. �06 tentang Akuntansi Musya-rakah.

Jensen W. Meckling. �976. “Theory of the Firm : Managerial Behav-ior, Agency Costs, and Ownership Structure”. In The Journal of Finan-cial Economics.

Moh Khoiruddin, 2002. “Upaya Me-minumkan Agency Problem dengan Menggunakan Konsep Islam tentang Perusahaan”. Dalam Kompetensi, FE UCY.

Moh. Khoiruddin dan Vitradesie NoekentFaktor-Faktor Penghambat Implementasi Pembiayaan Berbasis Profit and Loss Sharing pada Bank Syariah

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM · PDF fileanalisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pa-sar dari saham misalnya harga dan vo- ... Analisis

��5

Mohammad Omar Farooq. 2006. Partnership, Equity-financing and Islamic finance: Whither Profit-Loss-Sharing?. Online google, (diunduh 24 Agustus 2009).

Muhammad. 2009. Permasalahan Agen-cy Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Di Indonesia. Online http://Ekonomi Islam, (diun-duh 25 April 2009).

Muhammad Taqi Usmani. 2002. An In-troduction to Islamic Finance, The Hague: Kluwer Law International.

Munawar Iqbal dan Philip Molyneux, 2005. Thirty Years of Islamic Bank-ing: History, Performance and Pros-pects. Palgrave.

Rajesh Aggarwal and Tarik Yousef. 2002. “Islamic Banks and Invest-ment Financing”. In The Journal of Money, Credit and Banking, Vol. 32, No. �, February

Umer Chapra, �985. Towards A Just Monetary System, The Islamic Foun-dation, Leicester.

Watson Ogden S, R. �996. “The Rela-tionship Between Changes in In-centive Structures, Executive Pay and Corporate Performance : Some Evidence from the Privatised Water Industry in England and Wales”. In

The Journal of Business Finance and Accounting,

Tariqullah Khan, �996. An Analysis of Risk Sharing in Islamic Finance with Special Reference to Pakistan, on-line google, (diunduh �5 April 2009).

KOMPETENSIJurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. � Januari - April 20�0 �02-��5