analisis dimensi pelat pada bangunan dengan menggunakan program sap
DESCRIPTION
analisis dimensi pelat dengan SAPTRANSCRIPT
ANALISIS DIMENSI PELAT PADA BANGUNAN DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM SAP
1. Tahap pertama, membuat rangka model bangunan yang akan
dianalisis, berikut langkah-langkahnya, yaitu:
a. Aktifkan program SAP, klik File pada toolbar,kemudian pilih New
model.
b. Ubah unit satuan menjadi KN, m, C. Pilih Grid Only
untukmembuat model kemudian klik .
c. Ubah Number of Grid Lines dengan sumbu X untuk panjang
gedung, sunbu Y untuk lebar gedung, dan sunbu Z untuk
tinggi gedung.
d. Mengisi kolom pada Grid Spacing untuk memberi jarak pada
masing masing sumbu XYZ Kemudian klik .
e. Maka akan muncul rangka seperti yang diinginkan.
2. langkah berikutnya yaitu membuat material beton yang digunakan pada
bangunan. Dengan langkah seperti ;
a. klik DEFINE pada toolbar pilih
b. klik Add New Material pada kolom Define Material, untuk
membuat material yang akan digunakan
c. Mengubah Material Name dan Material Type sesuai bahan
material yang akan digunakan.
d. Untuk dimensi berat dan massnya, Weight Per Unit Volumenya =
24 , Unitnya tetap KN, m, C.
e. Modulus of Elasticity = 200000, dan Specified Concrete
Compressive Strength ( f’c) = 30000.
f. Jika semua data yang diperlukan sudah di9masukkan, klik
3. Langkah selanjutnya adalah menentukan dimensi material itu sendiri,
dengan cara;
a. Klik Define pada toolbar pilih Section Properties klik
Frame Properties, kemudian akan muncul kolom pada layar. Dan
klik Add New Property.
b. Kemudian pilih bahan material yang akan digunakan pada kolom
Frame Section Property Type = Concrete. Dan pilih rangka
Rectangular untuk type beton.
c. pertama, kita membuat Section Balok. Ubah Section Name
menjadi Balok. Pada kolom Material ubah Type Material
Balok menjadi BETON.
d. Menentukan Dimensi tulangan dengan memasukkan data pada
kotak Depth dan Weight. Setelah semua data dimasukkan, klik
Concrete reinforcement terdahulu.
e. Ubah Design Type pada kolom menjadi Beam (M3 Design Only).
Dan isi data pada Concrete Cover to Longitudinal Rebar Center
menjadi Top = 0,04 dan Bottom = 0,04. Hal ini dimaksudkan
untuk ketebalan lapiasan pada cover beton. Kemudian klik
.
f. Setelah Section Balok selesai, yang kedua adalah kita membuat
untuk Section Kolom. Dengan cara yang sama, pertama klik Add
New Properties pada Frame Properties.
g. Kemudian pilih bahan material yang akan digunakan pada kolom
Frame Section Property Type = Concrete. Dan pilih rangka
Rectangular untuk type beton.
h. Ubah Section Namenya menjadi KOLOM, kemudian Type
Materialnya diubah menjadi BETON. Untuk depth dan
Widthnya masing masing bernilai 0,4 dan 0,4. Dan klik
.
i. Setelah BALOK dan KOLOM Properties telah selesai diatur,
klik pada kolom Frame Section.
4. Langkah selanjutnya adalah Pembuatan Pelat.
a. Klik Define pilih Section Properties Klik Area Sections.
b. Ubah Type pada kolom Section Type pilih Shell. kemudian klik
Add new Section,
c. Akan muncul kolom Shell Section Data, Ubah Section Namenya
menjadi PLAT dan pilih Type nya menjadi Plate – Thin.
kemudian ubah jenis Materialnya menjadi BETON. Untuk
ketebalan plat, isi pada kolom Thickness dengan Membrane =
0,12 dan Bending = 0,12. Klik
5. Menentukan Type Beban Bekerja pada rangka bangunan. Dengan cara ;
a. Klik pada toolbar, kemudian pilih
b. Untuk membuat macam – macam beban, langkah pertama klik
Add Load Patterns pada tabel.
c. Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load Pattern namenya,
kemudian pilih Type dari beban yang diinginkan yaitu, Beban
Mati, beban Hidup, Beban Gempa.
d. Ulang semua langkah diatas hingga semua bebean yang diinginkan
dibuat. Perhatikan kolom Self Weight Multiplier, semua beban
pengalinya harus bernilai 0. Kemudian klik
6. Menentukan Kombinasi Beban :
jika diadakan Kombinasi pada beban, berikut langkah-langkah yang
digunakan;
a. Klik pada toolbar, kemudian pilih
b. untuk membuat kombinasi baru, klik Add New Combination pada
tabel Define Loads Combination.
c. Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load Combination
namenya,pilih beban dan besarnya jumlah beban yang diinginkan
kombinasi denganmemilih Load Case Namenya dan isi jumlah
besarnya beban pada kolom Scale faktornya.
d. Setelah jumlah kombinasi sudah dimasukkan, klik Add.
e. Ulang semua langkah diatas hingga semua kombinasi telah didata.
Dengan kombinasi ;
COMB 1 = 1,4 D
COMB 2 = 1,2 D + 1,6 L
COMB 3 = 1 D + 1 E + 0,5 L
7. Langkah selanjutnya membuat kerangka Balok, Kolom dan Plat.
a. Klik icon untuk membuat rangka pada bangunan.
b. Ubah tampilan layar menjadi tampilan X-Y untuk membuat
Balok pada semua lantai.
c. Setelah semua rangka Balok sudah tergambar pada semua lantai
kecuali lantai dasar, ubah tampilan layar menjadi X-Z untuk
membuat Rangka Kolom pada Batang untuk semua dinding
Kolom yang diperlukan.
8. Setelah membuat Balok dan Kolom pada Rangka Bangunan, Membuat
Type Tumpuan pada Rangka Model;
a. Ubah tampilan layar menjadi tampilan Sumbu X-Y, kemudian
Drag pada semua titik titik tumpuan.
b. Klik Assign pada Toolbar pilih Joint Klik Reistrant
c. Kemudian klik type tumpuan yang ingin dipilih. Untuk memilih
type sendi jepit dapat mengklik
d. Maka, gambar rangka model bangunan akan terbentuk menjadi;
9. Membuat beban yang bekerja pada setiap rangka Balok, Kolom, Pelat ;
a. Pertama, memberi beban pada balok, ubah tampilan layar
menjadi tampilan sumbu X-Z.
b. Klik pada semua Plat yang ingin diberikan beban
c. Kemudian klik Assign pilih Frame Loads klik Distribute
d. Pada kolom Load Pattern Name, ubah menjadi BEBAN MATI.
Perhatikan satuan tetap KN, m, C. Pada Kolom uniform Load
isi beban yang diinginkan dengan perhitungan :
Luas Tembok = X x Z = 5 x 3 = 15
Berat Te,bok = 2,5
Jadi berat beban merata pada setiap Plat = 37,5
e. Selanjutnya membuat beban pada Balok arah samping. Pertama
Ubah tampilan layar menjadi tampilan Y-Z .
f. Klik pada semua Plat yang ingin diberikan beban
g. Kemudian klik Assign pilih Frame Loads klik Distribute
h. Pada kolom Load Pattern Name, ubah menjadi BEBAN MATI.
Perhatikan satuan tetap KN, m, C. Pada Kolom uniform Load
isi beban yang diinginkan dengan perhitungan :
Luas Tembok = Y x Z = 4 x 3 = 12
Berat Te,bok = 2,5
Jadi berat beban merata pada setiap Plat = 30
i. Membuat beban gempa pada gedung; ambil tampilan layar
sumbu Y-Z paling Kiri gedung. Kemudian klik semua titik joint
pada samping kiri gedung.
j. Kemudian klik Assign pilih Joints klik Forces
k. Akan muncul tabel Joint Forces, ubah Load Pattern Namenya
menjadi BEBAN GEMPA selanjutnya isi pada tabel Forces
Global X sesuai jumlah beban gempa yang diberikan pada batang.
l. kemudian klik . Maka akan muncul beban seperti pada
gambar berikut;
10. memberi Plat Pada Model Rangka bangunan
a. ubah tampilan layar menjadi tampilan X-Y, kemudian Klik Icon
Quick Draw Area Object ( ) pada Toolbar disampinglayar.
b. Untuk memberi plat pada model rangka, Klik pada semua tengah
Area Object Balok yang ingin diberi plat. Maka akan seperti
pada gambar;
\
11. Setelah membuat Plat pada Model, maka Plat yang telah dibuat diberikan
beban dengan langkah-langkah seperti;
a. Pertama, untuk memberi BEBAN HIDUP.
b. Tampilan layar masih pada tampilan X-Y, kemudian Klik pada
tengah Area Object Pada semua Plat yang ingin diberikan beban.
c. Klik Assign pada Toolbar pilih Area Loads klik Uniform
(shell).
d. Pada Kolom Area Uniform loads, Ubah Load Pattern Namenya
manjadi BEBAN HIDUP, perhatikan Satuan unitnya Diubah
menjadi Kgf, m, C. Pada Kolom Uniform Load, Loadnya diisi
dengan beban 400 sesuai yang soal yang ditentukan. Dan pada
kolom Options, klik Add Existing Load. kemudian klik
.
e. Kedua untuk memberi BEBAN MATI.
f. Klik Icon Get Previous Selection ( ) pada toolbar disamping
untuk mendapatkan semua plat yang tadi telah ditandai.
g. Klik Assign pada Toolbar pilih Area Loads klik Uniform
(shell).
h. Pada Kolom Area Uniform loads, Ubah Load Pattern Namenya
manjadi BEBAN MATI, perhatikan Satuan unitnya Diubah
menjadi Kgf, m, C. Pada Kolom Uniform Load, Loadnya diisi
dengan beban 250 sesuai yang soal yang ditentukan. Dan pada
kolom Options, klik Add Existing Load. kemudian Klik
. maka model rangka bangunan seperti;
12. Untuk melihat beban macam apa saja yang telahdiberi pada model rangka
bangunan, dapat klik Display pada toolbar Pilih Show Load Assigns
lalu klik Area. Pada kolom Show Area Load yang muncul pada layar,
kita bisa mengubah Load Pattern Namenya sesuai dengan beban yang
ingin kita lihat.
13. Setelah semua Material dan Beban telah kita beri pada model rangka
bangunan, tahap selanjutnya adalah Analisis Model.
a. pertama untuk memilih bentuk analisis pada portal, Klik Analyze
pada toolbar pilih Set Analysis klik Space Frame klik
14. selanjutnya kita menganalisis rangka bangunan, klik Analyze pada toolbar
pilih Run Analysis. Akan muncul kolom Set Load Cases To Run.
Pada kolom ini, tentukan macam-macam beban yang ingin dianalisis.
Untuk beban yang Tidak Ingin Diberikan, klik Run/Do Not Run. Untuk
beban DEAD dan MODAL klik Run/Do Not Run. Setelah semua beban
telah ditentukan, klik Run Now.
15. Sebelum Hasil analisis ditampilkan pada layar, klita harus terlebih dahulu
Menyimpan File kedalam dokumen., dengan klik File pilih Save As.
16. Maka akan terlihat hasil Analisis untuk rangka model bangunan seperti;
17. Untuk melihat hasil pembebanan pada struktur gedung, klik Design pada
tooolbar pilih Concrete Frame Design klik Start Design / Check
Of Structure. maka akan keluar hasil analisis pembebanan seperti
18. Langkah terakhir yaitu, melihat nilai akhir pembebanan pada setiap
batang, klik kanan pada titik di sembarang batang lalu klik
Summary
Maka akan terlihat hasil akhir pembebanan pada struktur gedung;
19. Kemudian klik Close untuk Keluar dari Aplikasi.