analisis data panel pengaruh umr, nilai output, …eprints.ums.ac.id/43888/1/naskah...

12
1 ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, JUMLAH UNIT USAHA, DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: TOTA JAUNITA B 300 120 091 EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: ledang

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

1

ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, JUMLAH UNIT USAHA, DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA

SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi

Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

TOTA JAUNITA

B 300 120 091

EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

2

Page 3: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

3

Page 4: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

4

Page 5: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

5

ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, JUMLAH UNIT USAHA, DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA

SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2013

ABSTRACT

This study entitled “ UMR effect panel data analysis, and the output value of the business unit in the labor market in large and medium industries in Central Java in 2011-2013”. The objective is to analyze the conditions of employment of large and medium industries, the effect of the minimum wage, the output value, total value of effort and investment on the absorption of energy in Central Java in 2011-2013. The dependent variable in the form of the workforce (TK) , while the independent variables such as the minimum wage (UMR), the output value (Q), the number of business units (COMP), and investments (INV). This study uses secondary data with panel data regression analysis techniques.

The result showed that the Fixed Effects Model (FEM) is a npanel data regression model is most appropriate. Based on test validity or the effect of the t test, the minimum wage and investment has no significant effect on employment, while the value of output and the number of business units significant positive effect on employment. Based on the test F. the minimum wage, the value of output, the number of business units and investments silmutan or together have an effect on employment. Keywords: minimum wage, the value of output, the number of business units, investment, labor, panel data regression.

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisiha Data Panel Pengaruh UMR, Nilai Output, Jumlah Unit

Usaha dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Besar Dan Sedang di Jawa Tengah Tahun 2011-2013”. Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh UMR, nilai output, jumlah unit usaha dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah tahun 2011-2013. Variabel dependen berupa jumlah tenaga kerja (TK), sedangkan variabel independen berupa Upah minimum (UMR), nilai output (Q), jumlah unit usaha (COMP), dan investasi (INV). Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan teknik analisis regresi data panel.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Fixed Effect Model (FEM) adalah model regresi data panel yang paling tepat. Berdasarkan uji validitas pengaruh atau uji t, UMR dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan nilai output dan jumlah unit usaha berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasrkan uji F, nilai output dan jumlah unit usaha secara silmutan atau bersama-sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja

Kata kunci : Upah minimum, nilai output, jumlah unit usaha, investasi, tenaga kerja, regresi data panel

A. ENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi selalu melibatkan sumber daya manusia sebagai salah satu aktor

penting dalam pembangunan, oleh karena itu jumlah penduduk di dalam suatu negara merupakan

unsur utama dalam pembangunan. Paradigma pembangunan yang terjadi di Indonesia dan

beberapa negara berkembang di dunia memiliki masalah yang krusial, dimana jumlah penduduk

yang besar tidak selalu menjamin keberhasilan pembangunan. Ketersediaan lapangan kerja yang

tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja akan menyebabkan terjadinya masalah

pengangguran yang dapat membebani anggaran negara. Maka lapangan kerja yang memadai

dianggap penting demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat yang bersangkutan

Tenaga kerja sebagai salah satu dari faktor produksi merupakan unsur yang penting dan

paling berpengaruh dalam mengelola dan mengenda-likan sistem ekonomi, seperti halnya produksi,

Page 6: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

6

distribusi, konsumsi maupun investasi. Pentingnya penyerapan tenaga kerja dalam pertumbuhan

ekonomi menjadi dasar dilakukannya penelitian ini, maka didasarkan pada uraian latar belakang

masalah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Data Panel Pengaruh

Upah Minimum, Nilai Output, Unit Usaha dan Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada

Industri Besar dan Sedang di Jawa Tengah tahun 2011-2013 ”.

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Industri

Menurut Hasibuan (1993), industri adalah suatu unit usaha yang melakukan

kegiatan ekonomi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang

terletak pada suatu lokasi tertentu serta mempunyai catatan administrasi tersendiri

mengenai produksi dan struktur biaya serta terdapat seseorang atau lebih yang

bertanggung jawab atas resiko usaha tersebut.

2. Jenis-jenis industri

Jenis industri berdasarkan nilai asset netto yang diatur dalam undang-undang

No. 9 Tahun 1995 tentang perindustrian adalah :

1. Industri besar : usaha yang memiliki asset netto tanpa gedung dan tanah sebesar 10

milyar keatas.

2. Industri menengah : usaha yang memiliki asset netto tanpa gedung dan tanah anatar

200 juta sampai 10 milyar.

3. Industri kecil dan mikro : usaha yang memiliki asset netto tanpa gedung dan tanah

kurang dari 200 juta.

3. Peran sektor industri

Industri mempunyai dua pengaruh yang penting dalam setiap program

pembangunan. Pertama, model dua sektor dari Lewis, produktivitas yang lebih besar

dalam industri merupakan kunci untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Kedua,

industri pengolahan memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi industri substitusi

impor untuk lebih efisien dan meningkatkan ekspor daripada hanya berkutat pada pasar

primer. Dengan adanya pembangunan sektor industri, maka akan memacu dan

mendorong pembangunan sektor lainya, seperti pada sektor pertanian dan sektor jasa,

sehingga nantinya akan menyebabkan meluasnya peluang kerja yang akan meningkatkan

pendapatan dan permintaan masyarakat ( daya beli). Adanya peningkatan pendapatan

dan daya beli masyarakat tersebut menunjukan bahwa perekonomian itu tumbuh pesat

(Arsyad, 2010: 442-452).

4. Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk

mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya

penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja.

Pelaku- pelaku ini terdiri dari pengusaha, pencari kerja, serta pihak ketiga yang

memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk saling berhubungan

(republikasi online). Proses memepertemukan pencari kerja ternyata memerlukan waktu

lama. Dalam proses ini, baik pencari kerja maupun pengusaha diharapkan pada suatu

kenyataan sebagai berikut (Payaman J. Simanjuntak, 2001) :

1. Pencari kerja mempunyai tingkat pendidikan, keterampilan, kemampuan dan sikap

yang berbeda.

2. Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda: Iuran (output), masukan

(input), manajamen, teknologi, pasar, dan lain-lain, sehingga mempunyai

kemampuan yang berbeda dalam memberikan tingkat upah, jaminan sosial dan

lingkungan pekerjaan.

Page 7: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

7

3. Baik pengusaha maupun pencari kerja sama-sama mempunyai informasi yang

terbatas mengenai hal-hal yang dikemukakan dalam nomor satu dan dua.

5. Konsep penyerapan tenaga kerja

Menurut Subri (2003: 59) tenaga kerja adalah pendudduk dalam usia kerja

berusia 15- 64 tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat

memproduksi barang atau jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan ikut

berpartisipasi dalam aktivitas atau kegiatan yang tersedia. Dari beberapa pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk yang berada pada batas

usia kerja dan mampu melakukan pekerjaan seperti memproduksi barang atau jasa

sehingga mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun

masyarakat.

Penyerapan tenaga kerja adalah diterimanya para pelaku tenaga kerja untuk

melakukan tugas sebagaimana mestinya atau adanya suatu keadaan yang

menggambarkan tersedianya pekerja atau lapangan pekerjaan untuk diisi oleh pencari

kerja (Todaro, 2003 ).

Konsep produktifitas secara sederhana adalah rasio jumlah output riil dengan

faktor input. Maka produktifitas tenaga kerja adalah rasio jumlah output riil dengan

jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan jumlah output tersebut.

6. Peran Industrialisasi terhadap penyerapan tenaga kerja

Industrialisasi penting dalam proses pembangunan suatu negara atau suatu

daerah. Dimana proses industrialisasi tidak terlepas dari peran sumber daya manusia

dalam menjalankannya. Hal ini dapat diartikan proses industrialisasi merupakan upaya

untuk memperluas ruang lingkup kegiatan ekonomi manusia dengan dua jalan sekaligus,

yaitu secara “vertikal”, yang diindikasikan oleh semakin besarnya nilai tambah pada

kegiatan ekonomi; dan secara “horizontal”, yang diindikasikan oleh semakin luasnya

lapangan kerja produktif yang tersedia. Di sisi lain, sektor industri dijadikan sebagai

sektor pemimpin bagi sektor-sektor lain. Keadaan ini mendorong adanya perluasan

peluang kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan

masyarakat. Peningkatan pendapatan dan permintaan tersebut menunjukkan bahwa

perekonomian tumbuh dan sehat (Arsyad, 2010).

7. Teori investasi

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi

untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa yang tersedia dalam

perekonomian" (Sadono Soekirno, 2003). Jadi investasi dalam perspektif makro adalah

tindakan dari sektor perusahaan dalam membeli barang-barang modal, dan bukan dalam

perspektif individu dalam membeli barang-barang modal.

8. Faktor –faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja

a. Hubungan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja

b. Hubungan nilai output terhadap penyerapan tenaga kerja

c. Hubungan jumlah nilau usaha terhadap penyerapan tenaga kerja

d. Hubungan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja

C. METODOLOGI PENELITIAN

a. Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah

b. Jenis dan sumber data

Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel. Data panel yaitu

gabungan dari cross section dan time series

c. Definisi operasional variabel dan pengukurannya

Page 8: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

8

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya pekerja atau karyawan

yang terserap pada industri besar dan sedang di 35 Kabupaten atau kota di Jawa Tengah

tahun 2011-2013. Jumlah tenaga kerja diukur dengan satuan orang.

2. Upah

Upah yang dimaksud dalam penelitian adalah upah minimum regional dari

masing-masing 35 Kabupaten atau kota di Jawa Tengah dari tahun 2011 hingga 2013

yang dinyatakan dalam ribuan rupiah.

3. Nilai Output

Nilai output adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang yang

merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan

dijual atau sampai ke tangan konsumen. Nilai output yang dimaskud adalah hasil akhir

dari proses produksi pada industri besar dan sedang tahun 2011-2013 yang dinyatakan

dalam ribuan rupiah.

4. Jumlah Unit Usaha

Jumlah Unit Usaha adalah banyaknya perusahaan industri besar dan sedang

Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah. Jumlah perusahaan diukur dengan satuan unit.

5. Nilai investasi

Investasi dalam penelitian ini menggunakan data realisasi nilai investasi yang

terhimpun dalam aktiva rupiah dan valuta asing pada lembaga keuangan di seluruh

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Satuan variabel investasi adalah jutaan rupiah (Juta

Rp).

d. Metode analisis data

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi data panel dengan aplikasi E-

views 7.1. teknik yang ditawarkan, yaitu :

1. Metode Common-Costant (Pooled Ordinary Least Square atau PLS )

2. Metode Fixed Effect ( Fixed Effect Model atau FEM).

3. Metode Random Effect ( Random Effect Model/REM).

Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data panel,

terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan yakni :

1. Uji Chow (Likelihood ratio test)

2. Uji Validitas Pengaruh

3. Uji Statistik F

4. Koefisien Determinasi atau Adjusted R-Square ( )

D. HASIL PENELITIAN

1. Perkembangan tenaga kerja

konsentrasi tenaga kerja di Jawa Tengah terklasifikasi pada 4 kategori yaitu konsentrasi

penyerapan tenaga kerja kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Sebaran

kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mampu menyerap tenaga kerja sangat tinggi pada

tahun 2013 adalah kabupaten Kudus, kabupaten semarang serta semarang kota. Hal ini

terjadi sebab terdapat banyak industri yang berada di kabupaten/kota yang konsentrasi

penyerapannya sangat tinggi. Di kabupaten Kudus terdapat industri yang mendominasi

antara lain industri rokok dan indutri percetakan. Sehingga dibutuhkan banyak tenaga

kerja yang mampu melakukan produksi. Hal ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan

ekonomi yang ada di kabupaten Kudus. Di kabupaten dan kota semarang industri yang

mendominasi adalah industri farmasi. Konsentrasi tenaga kerja berkategori tinggi

terdapat pada kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Purbalingga, sedangkan wilayah

lainnya masuk dalam kategori konsentrasi sedang hingga rendah.

Page 9: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

9

2. UMR dan tingkat penyerapan tenaga kerja

Kurva upah tenaga kerja mempunyai slope negatife, karena terdapat hubungan negative

antara perubahan upah tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan

perusahaan. Artinya, jika terjadi kenaikan upah tenaga kerja maka optimum penggunaan

tenaga kerja oleh perusahaan akan berkurang dari jumlah sebelumnya, sebaliknya jika

terjadi penurunan upah pekerja maka perusahaan akan menaikkan jumlah penggunaan

tenaga kerjanya agar mencapai kondisi optimum. Tingkat penyerapan tenaga kerja yang

tidak dipengaruhi upah minimum juga didukung oleh penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Divianto (2014) dengan judul ”Pengaruh Upah, Modal, Produktivitas

dan Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Kecil Menengah di kota

Palembang”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa upah minimum menunjukkan

hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja. Sejalan dengan

model dua economy Iksan (2010) yang mengasumsikan perekonomian (pasar tenaga kerja)

tersegmentasi menjadi sektor formal dan sektor informal, penetapan upah minimum

akan mengurangi permintaan tenaga kerja di sektor formal, dan kelebihan penawaran

tenaga kerja akan diserap sektor informal yang tingkat upahnya tidak diatur oleh

regulasi.

3. Nilai Output dan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil regresi data panel menunjukkan nilai output sektor industri

mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja. Nilai output berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri tahun 2011-2013 di

Provinsi Jawa Tengah dengan besarnya koefisien 0.000000953. Artinya, Semakin banyak

nilai output sektor industri besar dan sedang tahun 2011-2013 di Provinsi Jawa Tengah

maka semakin banyak tenaga kerja yang digunakan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Budiawan (2013) yang berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan

Tenaga Kerja terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak”

memperoleh hasil bahwa variabel Nilai output menyatakan berpengaruh signifikan

positif terhadap penyerapan tenaga kerja dengan koefisien 0,127. Ketika terjadi

peningkatan pada variabel nilai produksi maka terdapat penyerapan tenaga kerja di

Terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan Di Kabupaten Demak.

Nilai output adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang yang

merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan

dijual sampai ke tangan konsumen. Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi

dari perusahaan yang bersangkutan berpengaruh apabila permintaan hasil produksi

perusahaan dari industri meningkat, produsen cenderung untuk menambah kapasitas

produksinya. Untuk maksud tersebut produsen akan menambah penggunaan tenaga

kerjanya (Budiawan, 2013).

4. Jumlah Unit Usaha dan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil regresi data panel menunjukkan jumlah unit usaha sektor

industri mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja. Jumlah unit usaha berpengaruh

positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri tahun

2011-2013 di Provinsi Jawa Tengah dengan besarnya koefisien 96.07495. Artinya,

semakin banyak jumlah unit usaha sektor industri di suatu wilayah, maka semakin

banyak tenaga kerja yang digunakan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Karib

(2012) yang berjudul “Analisis Pengaruh Produksi, Investasi dan Unit Usaha Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Sumatera Barat” memperoleh hasil

Page 10: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

10

bahwa jumlah unit usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan

tenaga kerja dengan besarnya koefisien 0.707.

Jumlah unit usaha sektor industri berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja

adalah hal yang wajar, sebab jumlah unit usaha merupakan salah satu penentu

peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap pada suatu sektor industri. Dapat

dikatakan pula bahwa jumlah unit usaha pada sektor industri mempengaruhi pihak

pengusaha untuk menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam

melaksanakan proses produksinya.

5. Nilai Investasi dan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja

Output hasil regresi menunjukkan bahwa investasi berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di objek penelitian tahun 2011-2013

dengan koefisien 0.0000274 Artinya, besar kecilnya investasi tidak mempengaruhi

tingkat penyerapan tenaga kerja di objek penelitian tahun 2011-2013. Tingkat

penyerapan tenaga kerja yang tidak dipengaruhi investasi didukung oleh penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Hikmawan Adi As’har (2015) Berdasarkan atas hasil

penelitian memperlihatkan bahwa secara langsung investasi berpengaruh negatif sebesar

-0,641 dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini

berarti hipotesis yang menyatakan bahwa variabel investasi berpengaruh positif secara

langsung terhadap penyerapan tenaga kerja tidak terbukti.

Adanya hubungan yang negatif itu dikarenakan para pemilik usaha dalam

menggunakan investasinya lebih cenderung untuk melakukan pembelian barang modal

dalam bentuk mesin-mesin sebagai pendukung proses produksi perusahaan yang

bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan produktivitas dari

barang dan jasa yang lebih efektif dan efisien, akibatnya penggunaan mesin tersebut

maka penyerapan tenaga kerja menjadi rendah.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis data panel pengaruh UMR, nilai

output, jumlah unit usaha, dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah

tahun 2011- 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengujian model menggunakan uji chow menunjukan bahwa model FEM lebih tepat

digunakan daripada model PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji Hausman

menunjukkan model FEM lebih tepat digunakan dibandingkan dengan model REM.

Oleh karena itu, penelitian ini memutuskan menggunakan model FEM karena model

FEM lebih tepat dari model PLS dan REM.

2. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05, berdasarkan

uji statistik F ( uji F ) variabel upah minimum dan investasi tidak berpengaruh

signifikan, nilai output, jumlah unit usaha secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja industri menengah dan besar di Jawa Tengah

tahun 2011-2013.

3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan besarnya nilai Rsquared sebesar 0,993

atau 99.3%, artinya 99.3% variasi variabel tenaga kerja (TK) dapat dijelaskan oleh

variabel upah minimum (UMR), nilai output (Q), Jumlah unit usaha (COMP) dan

Investasi dalam model, dan sisanya sebesar 0,007 atau 0.7% variasi variabel tenaga kerja

(TK) dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.

F. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah :

1. Bagi pemerintah daerah (Pemda)

Usaha pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatan penyerapan tenaga kerja

bisa dilakukan dengan cara memberikan insentif fiskal kepada industri berupa

Page 11: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

11

pembebasan atau pengurangan pajak, guna mendorong produktivitas usaha sehingga

meningkatkan peluang kerja.

2. Bagi dinas perindustrian dan perdagangan

Usaha dinas perindustrian dan perdagangan untuk meningkatkan penyerapan

tenaga kerja dapat dilakukan dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif,

peningkatkan fasilitas permodalan dan mempermudah ijin usaha.

3. Penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan lebih

lanjut baik dengan cara mengembangkan variabel maupun analisis demi sempurnanya

hasil penelitian.

G. DAFTAR PUSTAKA

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika. Jakarta. Erlangga

Alma, Buchari. 2008. Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta Arsyad, Lincoln. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM

YKPN Yogyakarta. As’har, Hikmawan Adi. 2015. Pola Keterkaitan Antar Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan

Tenaga Kerja Oleh Sektor UMKM di Indonesia. Jurnal Ilmiah. Malang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang.

Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2005. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa

Tengah. : Jawa Tengah Dalam Angka 2013. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa

Tengah. : Jawa Tengah Dalam Angka 2015. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa

Tengah. Baltagi BH. 2005. Econometrics Analysis of Panel Data. England: John Willey & Sons Ltd. Budiawan, Amin. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja terhadap

Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak. Economics Development Analysis Journal : Vol. 2, No. 1

Chusna, Arifatul. 2013. “Pengaruh Laju Pertumbuhan Sektor Industri, Investasi, dan Upah

Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1980-2011”.Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi UNNES

Divianto. 2014. Pengaruh Upah, Modal, Produktivitas dan Teknologi terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja pada Usaha Kecil-Menengah di Kota Palembang ( Studi Kasus Usaha Percetakan ). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi : Vol. 4, No. 1

Eka, Rizky Putra. 2012. Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, dan Nilai Produksi terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Economics Development Analysis Journal : Vol.1, No 2.

Feriyanto, Nur. 2014. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Gilarso. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.

Page 12: ANALISIS DATA PANEL PENGARUH UMR, NILAI OUTPUT, …eprints.ums.ac.id/43888/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DI JAWA TENGAH ... kegiatan ekonomi yang mempunyai

12

Gudjarati D. 2004. Ekonometrika Dasar. Zain Sumarno dan Zein [penerjemah]. Jakarta: Erlangga. Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba

Empat. Hasibuan, N. 1993. Ekonomi Industri Persaingan, Monopoli dan Regulasi. PT Pustaka LP3ES

Indonesia. Jakarta. Huda, M. 1993. Etos Kerja, Kebijaksanaan Pembinaan dan Perkembangan Industri Kecil [Tesis].

Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Iksan, Mohamad. 2010. Upah Minimum Regional dan Kesempatan Kerja. Mencari Jalan Tengah.

http://els.bappenas.go.id. Diakses tanggal 27 Januari 2010. Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu.Bogor: PT Penerbit IPB Press. Karib, Abdul. 2012. Analisis Pengaruh Produksi,Investasi, dan Unit Usaha Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Sumatera Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaa (online), vol. 3, no. 3 (http://jurnal.unitas-pdg.ac.id, diakses 28 April 2013).

Muhammad Findi dan Ovilla. 2013. Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Pertanian dan Sektor

Jasa Pascakebijakan Upah Minimum di Provinsi Banten Periode Tahun 2001–2011. Jurnal Manajemen & Agribisnis : Vol. 10, No. 2

Murdjianto & Wahid. 2006. Membangun Karakteristik dan kepribadian kewirausahaan.Yogyakarta :

Graha Ilmu Prabowo, Azis. 1997, “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Subsektor Industri Kecil di Kabupaten

Tegal”, Skripsi, FE Universitas Diponegoro, Semarang. Priambodo, Luthfi Setiya. 2014, “ Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Riil dan Investasi terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Semarang”, Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang. Putong, I. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sadono, Sukirno 2003. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Simanjuntak, J. Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumberdaya. Jakarta: FE UI Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Prespektif Pengembangan.Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada. Sukirno, S., 2000. Makro Ekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian

Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tarigan, Robinson. 2009. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Cetakan kelima. Jakarta : PT Bumi

Aksara. Todaro, Micheal .2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi ke-Tujuh. Jilid 1 Jakarta:

Airlangga UU Ketenagakerjaan 13/2003 pasal 90-91

UU.Perindustrian No.9 Tahun1995