analisis data kf

3
V.ANALISIS DATA Pada Percobaan ini bertujuan untuk membuat kurva titrasi dari asam kuat yaitu HCL dengan basa kuat yaitu NaOH, kemudian membuat kurva titrasi dari asam lemah CH3COOH dengan basa kuat yaitu NaOH. pH larutan dalam kurva sebagai sumbu y dan volume NaOH sebagai sumbu x. 1. Titrasi HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M Pada percobaan ini 25 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Pecobaan ini termasuk titrasi asam kuat – basa kuat, dengan menggunakan pH meter untuk membuat kurvanya dan membandingkannya dengan perhitungan secara teoritis. Pada saat mengukur pH awal HCl 0,1 M sebelum penambahan NaOH dengan pH meter diketahui pH adalah 0,48, hal ini berbeda dengan hasil perhitungan teoritis yang pH-nya adalah 1. Hal ini kemungkinan terjadi karena HCl yang digunakan lebih pekat dari 0,1 M yang mengakibatkan pH-nya lebih asam. Kemudian dilakukan penambahan 2 mL NaOH sampai 20 mL dan tiap-tiap penambahan dilakukan menggunakan pengaduk magnetik. Pengadukan ini bertujuan agar reaksi netralisasi asam basa berlangsung secara sempurna, dengan persamaan reaksi HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O (l) Pada percobaan ini, kurva titrasi HCl dengan NaOH mula – mula naik secara perlahan setiap penambahan NaOH. Naiknya kurva karena konsentrasi asam semakin berkurang. Hal ini sama dengan kurva titrasi teoritis yang kurvana semakin naik setiap penambahan NaOH. Perbedaan terletak pada titik ekivalen, pada kurva percobaan pH naik drastis dari 2,38 menjadi 11,51 saat penambahan dari 18 mL ke 20 mL NaOH. Sehingga titik ekivalen pada percobaan ini adalah saat penambahan 19

Upload: fathimatuz-zahro

Post on 25-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis Data KF

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Data KF

V.ANALISIS DATA

Pada Percobaan ini bertujuan untuk membuat kurva titrasi dari asam kuat yaitu HCL dengan basa kuat yaitu NaOH, kemudian membuat kurva titrasi dari asam lemah CH3COOH dengan basa kuat yaitu NaOH. pH larutan dalam kurva sebagai sumbu y dan volume NaOH sebagai sumbu x.

1. Titrasi HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

Pada percobaan ini 25 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Pecobaan ini termasuk titrasi asam kuat – basa kuat, dengan menggunakan pH meter untuk membuat kurvanya dan membandingkannya dengan perhitungan secara teoritis.

Pada saat mengukur pH awal HCl 0,1 M sebelum penambahan NaOH dengan pH meter diketahui pH adalah 0,48, hal ini berbeda dengan hasil perhitungan teoritis yang pH-nya adalah 1. Hal ini kemungkinan terjadi karena HCl yang digunakan lebih pekat dari 0,1 M yang mengakibatkan pH-nya lebih asam.

Kemudian dilakukan penambahan 2 mL NaOH sampai 20 mL dan tiap-tiap penambahan dilakukan menggunakan pengaduk magnetik. Pengadukan ini bertujuan agar reaksi netralisasi asam basa berlangsung secara sempurna, dengan persamaan reaksi

HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)

Pada percobaan ini, kurva titrasi HCl dengan NaOH mula – mula naik secara perlahan setiap penambahan NaOH. Naiknya kurva karena konsentrasi asam semakin berkurang. Hal ini sama dengan kurva titrasi teoritis yang kurvana semakin naik setiap penambahan NaOH. Perbedaan terletak pada titik ekivalen, pada kurva percobaan pH naik drastis dari 2,38 menjadi 11,51 saat penambahan dari 18 mL ke 20 mL NaOH. Sehingga titik ekivalen pada percobaan ini adalah saat penambahan 19 mL NaOH. Berbeda dengan kurva teoritis yang titik ekivalennya saat penambahan 25 mL NaOH. Hal ini mungkin terjadi karena NaOH yang digunakan lebih dari 0,1 M sehingga titik ekivalen akan tercapai lebih cepat dari yang seharusnya.

2. Titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

Titrasi CH3COOH dengan NaOH merupakan titrasi asam lemah dengan basa kuat dengan menggunakan pH meter untuk membuat kurva titrasi (terlampir)

Page 2: Analisis Data KF

Pada percobaan ini, mengukur ph awal dari CH3COOH 0,1 M dengan ka = 1,8 x 10-5 sebelum penambahan NaOH, terbaca pH sebesar 2,8. Hampir sama dengan perhitungan. Kemudian dilakukan penambahan 2 mL NaOH sampai 20 mL, dan penambahan kembali 0,5 mL sampai total volume NaOH yang ditambahkan adalah 30 mL. Kemudian dilakukan pengadukan degna menggunakan pengaduk magnetik untuk mencampurkan pereaksi agar reaksi berlangsung secara sempurna.

CH3COOH(aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O(l)

Pada percobaan ini, kurva titrasi percobaan di awal penambahan 2 mL NaOH meningkat, tetapi kemudian kurva menjadi sedikit datar. Hal ini karena terbentuknya larutan buffer antara CH3COOH dengan CH3COONa yang dapat menjaga harga pH. Sama halnya dengan kurva titrasi dengan perhitungan. Saat penambahan NaOH 24 mL kurva mulai meningkat dan pada penambahan 25 mL NaOH tercapai titik ekivalen. Meningkatnya kurva titrasi karena kapasitas bufernya semakin mengecil. pH pada titik ekivalen lebih dari 7 karena garamnya dapat terhidrolisis sebagian.

CH3COONa CH3COO- + Na+

CH3COO- + H2O CH3COOH (aq) + OH- (aq)

Ion CH3COO- dapat terhidrolisis dan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa dan membuat titik ekivalen lebih dari 7. Hal ini sama dengan pH titik ekivalen pada perhitungan. Kemudian setelah penambahan 25,5 mL NaOH sampai 30 mL pH semakin meningkat sampai akhirnya sekitar 12. Dari kurva terlihat bahwa percobaan dapat dikatakan berhasil, karena kurva hampir sama dengan kurva perhitungan.

VI. KESIMPULAN

1. Semakin besar volume NaOH yang ditambahkan ke dalam larutan asam maka harga pH semakin meningkat.

2. Dari kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat, pada percobaan dicapai titik ekivalen pada volume NaOH 19 mL sedangkan dalam perhitungan volume NaOH sebesar 25 mL

3. Dari kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat, pada percobaan dicapai titik ekivalen pada volume NaOH 25 mL sama dengan hasil perhitungan.

4. Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat akan terbentuk larutan buffer yang akan menjaga harga pH.