analisis data eksploratif kelas c2 tabel · pdf filea. dasar teori 1. pengertian ... dilakukan...
TRANSCRIPT
ANALISIS DATA EKSPLORATIF
MODUL 3
TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS
Nama
Praktikan
Nomor
Mahasiswa
Tanggal
Kumpul
Tanda tangan
Praktikan Laboran
Sri Siska Wirdaniyati 12611125 28 November
2013
Nama Penilai Tanggal
Koreksi Nilai
Tanda tangan
Asisten Dosen
Alfi Riyandi Putra
Baiq Anis Ratnasari
Dr. Jaka Nugraha, M. Si.
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013
KELAS
C2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah
dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang disajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
perbandingan dan lain lain.
2. Jenis-jensi Penyajian Data
a. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)
Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum
tentang kesimpulan hasil pengamatan. Penyajian dalam bentuk tulisan banyak
digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi, dan lain-lain, dan berperan
sebagai laporan hasil penelitian kualitatif. Misalnya untuk mengetahui persepsi
masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan,
pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah atau
program pelayanan pada manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang
terdapat didaerah.
b. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk
angka yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris. Penyajian
dalam bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian
dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan. Suatu tabel yang lengkap terdiri dari :
1. Nomor tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi
nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutukan. Nomor tebel
biasanya ditempatkan di atas sebelah kiri sejajar dengan judul tabel.
2. Judul Tabel
2
Setiap tabel yang disajikan harus diberikan judul karena dari judul tabel
orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan.
3. Catatan Pendahuluan
Catatan pendahuluan biasanya diletakkan di bawah judul dan berfungsi
sebagai keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah
pengamatam yang dilakukan.
4. Badan Tabel
Badan atbel terdiri dari judul kolom, judul baris, judul kompartemen,
dan sel.
5. Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap
singkatan atau ukuran yang digunakan. Biasanya dengan member tanda
yang sesuai dengan tanda yang terdapat di kanan atas singkatan yang
digunakan. Tanda yang biasanya dapat berupa *x dan lain lain. Catatan
kaki diletakkan di bawah kiri tabel.
6. Sumber Data
Sumber data diletakan di bagian kiri bawah (di bawah catatan kaki),
sumber ini mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data
sekunder. (Safutri Yuniza. 2011. Penyajian Data.
http://yunizasyafutrieza.blogspot.com/2011/09/penyajian-data.html diakses
pada tanggal 26 Novermber 2013 jam 11.58)
3. Tabel Kontigensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel
ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor
atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k
kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris
dan k menyatakan kolom.
Tabel kontingensi bisa digunakan untuk melihat hubungan dua peubah
kategorik. Dari tabel kontingensi ini bisa dibuat kesimpulan apakah ada hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk menegaskan pembahasan dari
tabel kontingensi, dilakukan pengujian formal yang dikenal dengan uji Khi-Kuadrat
(Chi-Square Test). (Atom. 2008. Tabel Kontigensi.
http://computerstatistics.blogspot.com/2008/07/tabel-kontingensi.html diakses pada
tanggal 26 November 2013 jam 12.04)
3
B. STUDI KASUS
Pada praktikum modul 3 tentang Tabel Kontigensi Dalam SPSS, praktikan akan
membuat tabel kontigensi dari data pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Data Danau, Sex, Ukuran, dan Makanan Utama
Danau Sex Ukuran Makanan Utama
Ikan Invertebrata Reptil Burung Lain
Hancock Jantan <=3 7 1 0 0 5
>3 4 0 0 1 2
Betina <=3 16 3 2 2 3
>3 3 0 1 2 3
Oklawa Jantan <=3 2 2 0 0 1
>3 13 7 6 0 0
Betina <=3 3 9 1 0 2
>3 0 1 0 1 0
Trafford Jantan <=3 3 7 1 0 1
>3 8 6 6 3 5
Betina <=3 2 4 1 1 4
>3 0 1 0 0 0
George Jantan <=3 13 10 0 2 2
>3 9 0 0 1 2
Betina <=3 3 9 1 0 1
>3 8 1 0 0 1
Dalam praktikum kali ini, praktikan harus membuat tabel kontigensi tiga dimensi
berukuran 4x2x5 dengan menghilangkan faktor sex.
4
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Dalam bab II ini, praktikan akan menjelaskan langkah-langkah untuk membuat tabel
kontigensi dari studi kasus. Langkah awal adalah mengaktifan SPSS sehingga menampilkan
SPSS Statictics Data Editor. Setelah mengaktif SPSS, langkah-langkah membuat tabel
kontigensi sebagai berikut:
1. Klik Variabel View yang berada pad sudut kiri bawah, kemudian ketik variabel Danau,
Sex, Ukuran, Makanan_Utama, dan Frekuensi pada kolom Name.
2. Ganti Decimals pada variabel Danau, Sex, Ukuran, Makanan_Utama, dan Frekuensi dari
angka 2 menjadi angak 0 dengan menghapus angka 2 kemudian mengetik angka 0, atau
dengan menggunakan icon segitiga ke bawah hingga angka 2 menjadi angka 0.
3. Ganti Value pada variabel Danau menjadi value “1” untuk label “Hancock”, value “2”
untuk label “Oklawa”, value “3” untuk label “Trafford”, dan value “4” untuk label
“George” dengan mengklik icon titik-titik sehingga muncul kotak dialog seperti gambar
2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Kotak Dialog Value Labels
Pada kolom isian value dan label, isilah angka “1” dan “Hancock”. Lakukan perintah
yang sama untuk kolom isian value dan label dari Oklawa, Trafford, dan George.
4. Ganti Value pada variabel Sex, Ukuran, dan Makanan_Utama seperti pada langkah 3
dengan ketentuan sebagai berikut:
5
Pada variabel Sex, value “1” untuk label “Jantan” dan value “2” untuk label
“Betina”.
Pada variabel Ukuran, value “1” untuk label “<=3” dan value “2” untuk label “>3”
Pada variabel Makanan_Utama, value “1” untuk label “ikan”, value “2” untuk label
“Inverterbrata”, value “3” untuk label “Reptil”, value “4” untuk label “Burung”, dan
value “5” untuk label “Lain”.
Sehingga Variabel View akan tampil seperti pada gambar 2.2 di bawah ini:
Gambar 2.2 SPSS Statistics Data Editor Variabel View
5. Klik Data View dan ketik angka-angka seperti pada gambar 2.3 di bawah ini:
6
Gambar 2.3 Data View dari penyelesaian kasus
6. Untuk melihat hasil dari value dan label, klik Value Labels , sehingga akan tampil
halaman seperti pada gambar 2.4 di bawah ini:
7
Gambar 2.4 Data View dengan Values Labels
7. Klik icon atau dapat juga dilakukan dengan mengklik Data Weight Cases
sehingga tampil kotak dialog Weight cases. Klik weight cases by, Pilih variabel
Frekuensi dan pindahkan pada kolom frequency variable dengan mengklik tombol panah
kanan seperti pada gambar 2.5, kemudian klik OK.
Gambar 2.5 Kotak Dialog Weight cases
8. Klik Analyze Descriptive Statistics Crosstabs sehingga tampil kotak dialog
Crosstabs. Pilih variabel Ukuran pada kolom Row(s), pilih variabel Makanan_Utama
pada kolom column(s), dan pilih variabel Danau pada kolom Layer 1 of 1 dengan
mengklik tombol panah kanan kemudian klik OK seperti pada gambar 2.6 dan
secara otomatis server akan menampilkan output seperti pada gambar 2.7 bawah ini:
8
Gambar 2.6 Kotak Dialog Crosstabs
Gambar 2.7 Output SPSS
9. Simpanlah syntax dan output dengan menekan tombol Ctrl+S dan ketik dengan
“MODUL 3” pada Filename.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab III ini, praktikan akan menjelaskan istilah-istilah penting yang terdapat pada
langkah-langkah tabel kontigensi (bab II) dan menginterpretasikan output SPSS dari tabel
kontigensi Tabel 1.1 Data Danau, Sex, Ukuran, dan Makanan Utama.
Berikut adalah istilah-istilah penting dalam tabel kontigensi dan penjelasannya:
1. Value pada Variabel View merupakan kode yang diberikan jika variabel yang digunakan
kategorik. Di dalam kotak dialog value labels terdiri value yang menyatakan kode dan
label yang meyatakan deskripsi dari kode. Berdasarkan praktikum tabel kontigensi
dengan SPSS diketahui bahwa:
Variabel Danau terdiri dari kode 1, 2, 3, dan 4 yang dideskripsikan dengan Hancock,
Trafford, Oklawa, dan George.
Variabel Sex terdiri dari kode 1 dan 2 yang dideskripsikan dengan Jantan dan
Betina.
Variabel Ukuran terdiri dari kode 1 dan 2 yang dideskripsikan dengan <=3 dan >3.
Variabel Makanan_Utama terdiri dari kode 1, 2, 3, 4, dan 5 yang dideskripsikan
dengan Ikan, Inverterbrata, Reptil, Burung, dan Lain.
2. Weight cases digunakan untuk memberikan bobot pada kasus atau besarnya kasus pada
suatu variabel. Pada proses pembobotan (weighting) memang tidak terlihat perubahan
pada data sebelumnya dan efek pembobotan akan tampak pada perhitungan statistika
seperti tabel kontigensi. Berdasarkan praktikum, Weight cases dilakukan pada variabel
Frekuensi.
3. Crosstabs merupakan bagian dari submenu dari Descriptive Statistics yang berguna
untuk menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang. Tabel silang (Crosstabs)
adalah sebuah tabel ynag terdiri dari atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih
yang menampilkan kaitan antara dua atau lebih variabel sampai dengan menghitung
apakah ada hubungan antara baris dan kolom. Pada praktikum modul 3 ini, tabel silang
(Crosstabs) dilakukan untuk mengetahui hubungan baris variabel Ukuran dengan kolom
variabel Makanan_Utama dengan variabel baris terluar (layer 1 of 1) adalah Danau,
sehingga terbentuk tabel kontigensi tiga dimensi.
10
Berdasarkan praktikum, maka diperoleh output seperti pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah
ini:
Tabel 3.1 Case Processing Summary
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Ukuran * Makanan_Utama *
Danau
219 100.0% 0 .0% 219 100.0%
Tabel Case Prosessing Summary digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat diandalkan dan menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
mengukur gejala yang sama. Pada tabel 3.1 diketahui bahwa jumlah data yang diproses
(valid) pada variabel Ukuran, Makanan_Utama, dan Danau adalah 219 dan jumlah data yang
tidak tersedia (missing) untuk diproses adalah 0, sehingga persentase data keakuratannya
(valid) adalah 100% dan persentase data missing adalah 0 %. Berdasarkan tabel tersebut,
dapat disimpulkan bahwa data yang diproses menunjukkan keakuratan dan konsistensi yang
tinggi.
Tabel 3.2 Ukuran*Makanan_Utama*Dana Crosstabulation
Ukuran * Makanan_Utama * Danau Crosstabulation
Count
Danau
Makanan_Utama
Total Ikan Invertebrata Reptil Burung Lain
Hancock Ukuran <=3 23 4 2 2 8 39
>3 7 0 1 3 5 16
Total 30 4 3 5 13 55
Oklawa Ukuran <=3 5 11 1 0 3 20
>3 13 8 6 1 0 28
Total 18 19 7 1 3 48
Trafford Ukuran <=3 5 11 2 1 5 24
>3 8 7 6 3 5 29
Total 13 18 8 4 10 53
11
George Ukuran <=3 16 19 1 2 3 41
>3 17 1 0 1 3 22
Total 33 20 1 3 6 63
Tabel 3.2 menunjukkan keterkaitan antara variabel Ukuran, Makanan_Utama, dan
Danau sebagai berikut:
1. Predator Hancock yang berukuran <=3 memakan sebanyak 39 makanan utama yang
terdiri 23 ikan, 4 inverterbrata, 2 reptil, 2 burung, dan 8 lainnya. Sedangkan predator
Hancock yang berukuran >3 memakan sebanyak 16 makanan utama yang terdiri dari 7
ikan, 1 reptil, 3 burung, dan 5 lainnya. Secara keseluruhan tanpa melihat ukuran, predator
Hancock memakan sebanyak 55 makanan utama yang terdiri 30 ikan, 4 inverterbratam 3
reptil, 5 burung, dan 13 lainnya.
2. Predator Oklawa yang berukuran <=3 memakan sebanyak 20 makanan utama yang
terdiri dari 5 ikan, 11 inverterbrata, 1 reptil, dan 3 lainnya. Sedangkan predator Oklawa
yang berukuran >3 memakan sebanyak 28 makanan utama yang terdiri dari 13 ikan, 8
inverterbrata, 3 reptil, dan 5 burung. Secara keseluruhan tanpa melihat ukuran, predator
Oklawa memakan sebanyak 48 makanan utama yang terdiri dari 18 ikan, 19
inverterbrata, 7 reptil, 1 burung, dan 3 lainnya.
3. Predator Trafford yang berukuran <=3 memakan sebanyak 24 makanan utama yang
terdiri dari 5 ikan, 11 inverterbrata, 2 reptil, 1 burung, dan 5 lainnya. Sedangkan predator
Trafford yang berukuran >3 memakan sebanyak 29 makanan utama yang terdiri dari 8
ikan, 7 inverterbrata, 6 reptil, 3 burung, dan 5 lainnya. Secara keseluruhan tanpa melihat
ukuran, predator Trafford memakan sebanyak 53 makanan utama yang terdiri dari 13
ikan, 18 inverterbrata, 8 reptil, 4 burung, dan 10 lainnya.
4. Predator George yang berukuran <=3 memakan sebanyak 41 makanan utama yang terdiri
dari 16 ikan, 19 inverterbrata, 1 reptil, 2 burung, dan 3 lainnya. Sedangkan predator
George yang berukuran >3 memakan sebanyak 22 makanan utama yang terdiri dari 7
ikan, 1 inverterbrata, 1 burung dan 3 lainnya. Secara keseluruhan tanpa melihat ukuran,
predator George memakan sebanyak 63 makanan utama yang terdiri dari 33 ikan, 20
inverterbrata, 1 reptil, 3 burung, dan 6 lainnya.
Berdasarkan keterkaitan ketiga variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa:
12
1. Makanan utama ikan paling banyak dimakan oleh predator Hancock berukuran <=3
sebanyak 23 ikan dan paling rendah dimakan oleh predator Oklawa berukuran <=3 dan
Trafford berukuran <=3 sebanyak 5 ikan.
2. Makanan utama inverterbrata paling banyak dimakan oleh predator George sebanyak 19
inverterbrata dan predator Hancock berukuran>3 tidak memakan inverterbrata.
3. Makanan utama reptil paling banyak dimakan oleh predator Oklawa >3 danTrafford
sebanyak 6 reptil dan predator George berukuran >3 tidak memakan reptil.
4. Makanan utama burung paling banyak dimakan oleh predator Hancock berukuran >3 dan
Trafford berukuran >3 sebanyak 3 burung dan predator Oklawa berukuran <=3 tidak
memakan burung.
5. Makanan utama lain paling banyak dimakan oleh predator Hancock berukuran <=3
sebanyak 8 lainnya dan predator Oklawa berukuran >3 tidak memakan lainnya.
13
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan praktikum modul 3 tentang Tabel Kontigensi Dalam SPSS dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tabel silang (Crosstabs) digunakan untuk menyajikan tabel kontigensi, baik berbentuk 2
dimensi atau tiga dimensi.
2. Tabel kontigensi diketahui untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Tabel kontigensi tiga dimensi terdiri dari baris (Row), kolom (Column), dan Layer 1 of 1.
4. Data pada tabel 1.1 bersifat akurat dan konsistensi sehingga tingkat kepercayaannya
tinggi.
5. Predator Hancock, Oklawa, Trafford, dan George memakan makanan utama yang
meliputi ikan, inverterbrata, reptil, burung, dan lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Atom. 2008. Tabel Kontigensi. http://computerstatistics.blogspot.com/2008/07/tabel-
kontingensi.html diakses pada tanggal 26 November 2013 jam 12.04
Hairiah, Ria. 2013. Istilah dan Fungsi Variabel View Dalam SPSS.
http://riahhairiah229.blogspot.com/2013/01/istilah-dan-fungsi-variabel-view-dalam.html di
akses pada tanggal 27 November 2013 jam 20.30
Nugraha, Jaka. Modul Praktikum Analisis Data Eksplorasi. Yogyakarta. Universitas
Islam Indonesia (UII)
Safutri Yuniza. 2011. Penyajian Data.
http://yunizasyafutrieza.blogspot.com/2011/09/penyajian-data.html diakses pada tanggal 26
Novermber 2013 jam 11.58