analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Asih Ariyanto
08.12.3470
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
iii
ANALYSIS AND DESIGN OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS MAPPING INDUSTRIES CREATIVE IN THE SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN
INDUSTRI KREATIF DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Asih Ariyanto Andi Sunyoto
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Geographic information system is a digital computer design applications that are used to retrieve, store, manipulate, analyze and display geographic information. Creative industries are the result or outcome of art made by the people skills to be sold in order to make ends meet.
With the rapid advancement of tourism industry based in Yogyakarta the creative industries should be developed or managed better. Creative crafts in Yogyakarta Special Region which includes widespread in Bantul, so the presence of this growing industry will advance the level of the economy in the region itself, many creative industries scattered make tourists or people not knowing how to get the desired information. Geographic information system mapping of the creative industries is aimed at helping travelers or people who want to find a creative hand goods resulting from Bantul. Within this system there is a bus route so that people know which line to use. This system can also act as a vehicle for information and promotion for local governments.
Keyword :GIS, Industry, Creative, Bantul
1
1. Pendahuluan
Saat ini kebutuhan akan informasi semakin berkembang seiring dengan semakin
mudahnya masyarakat dalam memperoleh informasi. Hal tersebut menimbulkan suatu
kebutuhan dalam mengakses sebuah informasi dengan mudah dan cepat, salah satunya
adalah melalui media Internet. Internet merupakan media pembawa informasi yang
sangat mudah untuk diakses tanpa terbatas ruang dan waktu. Salah satu media
penyampaian informasi berbasis internet yang dapat digunakan adalah website.
Perkembangan industri saat ini dipercepat oleh proses globalisasi dunia yang
mengacu pada perkembangan teknologi informasi sehingga membuat segala informasi
tentang lokasi industri di suatu daerah mudah di dapat, baik melalui website, baliho, iklan
di televisi ataupun brosur. Akan tetapi informasi yang di dapat sebatas menerangkan
lokasi industri apa saja yang ada di suatu daerah tanpa memberikan pemetaan wilayah
tempat industri tersebut. Sehingga banyak calon wisatawan yang kesulitan dalam
mengetahui rute mana saja yang akan dilewati untuk menuju ke suatu lokasi industri. Hal
ini dapat disebabkan karena tidak adanya informasi yang jelas tentang rute yang harus
dilalui serta ke tidak tahuan calon wisata tentang letak industri secara tepat. Daerah
Istimewa Yogyakarta termasuk salah satu daerah yang dijadikan tempat tujuan industri
oleh wisatawan. Hal ini dikarenakan banyak terdapat tempat industri, seperti daerah
Bantul yang menghasilkan berbagai kreatifitas industri, sehingga sangat disayangkan
apabila ada wisatawan yang datang berlibur di Yogyakarta tidak dapat memperoleh
barang kerajinan yang diinginkan atau yang dicari karena minimnya informasi. Atas dasar
pertimbangan itu, maka penulis tertarik membuat suatu sistem dengan judul “Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di Daerah Istimewa
Yogyakarta”.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah
sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang
sama, maka elemen tersebut dipastikan bukanlah bagian dari sistem.
2
2.2 Definisi Informasi
Menurut McFadden ,dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut.
Menurut Davis (1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau saat mendatang.
2.3 Definisi Sistem Informasi
Di dalam pengambilan keputusan informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem
di dalam suatu organisansi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.4 Sistem Informasi Geografis
2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan
permukaan bumi [Demers97].
SIG adalah suatu fasilitas untuk mempersiapkan, mempresentasikan, dan
menginterpretasikan fakta-fakta (kenyataan) yang terdapat di permukaan bumi (definisi
umum). Untuk definisi yang lebih sempit, SIG adalah konfigurasi perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang secara khusus dirancang untuk proses-proses akusisi,
pengelolaan, dan penggunaan data kartogafi [Tomlin90].
2.4.2 Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB
Sistem Informasi Geografis (SIG) hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat
menarik. Sistem yang cenderung selalu dibuat untuk interakif ini dapat mengintegrasikan
data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem basis data), dan propertis
penting dalam bentuk lainnya. Dengan sistem ini, para penggunanya dimungkinkan untuk
memandang masalah-spasial sebagai hal yang saling terkait, dapat divisualkan
(memberikan kesan mental yang dalam), dan menyeluruh. Sementara itu, seiring dengan
kemajuan teknologi pendukung SIG dan aplikasi basis data spasial (DBMS), teknologi-
3
teknologi internet, telekomunikasi dan informasi-pun (telematika) berkembang pesat.
Oleh sebab itu meskipun dengan motif-motif yang beragam, sistem SIG-pun mengalami
ekspansi yang jauh hingga dapat dipublikasikan dan bisa dinikmati melalui jaringan
internet (dengan menggunakan aplikasi browser internet). Dengam demikian, pada saat
ini, manfaat aplikasi SIG tidak hanya dapat dibuktikan oleh orang-orang yang berkumpul
disekitar sistem komputer dimana aplikasi yang bersangkutan diaktifkan, tetapi juga bisa
dilihat oleh komunitas dibelahan bumi lainnya.
2.5 Analisis dan Perancangan Sistem
2.5.1 Pengertian Analisis
Analisis sistem dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuha-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
2.6 Konsep Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarangnya / berkumpul. Sedangakan
data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek.
2.6.1 Entity Relationship Diagram (E-R Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah alat permodelan data utama dan akan
membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur
basis data yang baik sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien.
2.6.2 Structure Query Language (SQL)
SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language. SQL digunakan untuk
berkomunikasi dengan suatu database. Berdasarkan ANSI (American National Standards
Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk relational database management
sistems. Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti
update data pada database, atau pengambilan data dari database. Pernyataan-
pernyataan SQL dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pernyataan-pernyataan Data
4
Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Pernyataan-
pernyataan DML berkaitan dengan data, baik pengambilan maupun pemodifikasian data
supaya tetap up-to- date. Sedangkan pernyataan-pernyataan DDL berkaitan dengan
pembuatan atau pengubahan tabel dan objek-objek database lainnya seperti View dan
index
2.7 Konsep Pemodelan Sistem
2.7.1 Pengertian Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan.
Dengan model ini, data-data yang terlibat pada masing-masing proses dapat diidentifikasi.
Pengembangan DFD biasanya menggunakan cara berjenjang. Dimulai dari context
diagram, DFD level 1, level 2 dan seterusnya sesuai dengan kompleksitas dari sistem
yang akan dikembangkan.
2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.8.1 Google Maps API
Google Maps merupakan sebuah aplikasi pemetaan on-line yang cukup populer,
pada Google Maps titik koordinat suatu tempat ditunjukkan dengan sistem koordinat
geografis.
Lintang dan bujur yang ditampilkan pada Google Maps merupakan dasar dari
sistem koordinat geografis digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi. Garis lintang
yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik
di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara, sedangkan titik di selatan katulistiwa
dinamakan Lintang Selatan. Garis bujur yaitu garis horizontal yang mengukur sudut
antara suatu titik dengan titik nol di bumi, yaitu Greenwich di London, Britania Raya yang
merupakan titik bujur 0oatau 360
o yang diterima secara internasional. Titik dibarat bujur 0
o
dinamakan bujur barat, sedangkan titik di timur 0o dinamakan bujur timur. Sedangkan
Google Maps API merupakan aplikasi antarmuka yang dapat diakses lewat javascript
agar Google Mpas dapat ditampilkan pada halaman web yang akan dibangun.
5
2.8.2 Adobe Dreamweaver CS 5
Adobe Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai
HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa
dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get), yang intinya kita
tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs. Selain itu,
Dreamweaver juga memberikan keleluasaan kepada kita untuk menggunakannya
sebagai media penulisan bahasa pemrograman web.
Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela Design membuat
program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web meskipun untuk para web
desainer pemula sekalipun. Sedangkan kemampuan Dreamweaver untuk berinteraksi
dengan beberapa bahasapemrograman seperti PHP, ASP, JavaScript, dan yang lainnya
juga memberikan fasilitas maksimal kepada para desainer web yang menyertakan
bahasa pemrograman web di dalamnya.
2.8.3 XAMPP 1.8.3-2
XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache,
MySQL, PHP, Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam
satu buah paket yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan
Windows.
2.9 Database yang Digunakan
2.9.1 MySQL
Penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam
sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai
penampung data yang diinputkan melalui form website. Selain itu dapat juga di balik
dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website.
Jenis database yang sangat populer dan digunakan pada banyak website di internet
sebagai bank data adalah MySQl. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain
itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows dan
sebagainya. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational.
Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel
yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat
digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat
besar.
6
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis SWOT
3.1.1 Stengths (Kekuatan)
a. Sistem yang dibuat lebih mudah diakses dimana saja dan kapan saja
dengan perangkat yang memiliki web browser.
b. Informasi industri dan lokasi dapat ditampilkan secara realtime dengan
teknologi komputasi.
c. Sistem ini dirancang dengan interface yang user friendly, sehingga admin
Disperindagkop dapat dengan mudah meng-update informasi, begitu pun
dengan masyarakat yang dapat dengan mudah mendapatkan informasi.
d. Sistem ini menampilkan rute bus.
3.1.2 Weakness (Kelemahan)
a. Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses jaringan internet tidak dapat
mengakses SIG ini.
b. Aplikasi ini hanya mampu diakses oleh orang yang memiliki sumberdaya
internet yang cukup cepat.
3.1.3 Opportunities (Peluang)
a. Masih belum ditemukannya website yang menyediakan dan menampilkan
data, informasi dan lokasi industri Bantul.
b. Adanya promosi industri yang lebih luas karena bisa diakses oleh siapa saja
dan dimanapun juga.
3.1.4 Threats (Ancaman)
a. Aplikasi yang bersifat online, biasanya tak lepas dari deface maupun kegiatan
hacker lainnya yang bisa dilakukan oleh siapa saja.
7
3.2 Perancangan Proses
3.2.1 Bagan Alir Sistem ( sistem flowchart )
Data Login
Input Data
Login
Olah Data
Login
Login
Oah Tampilan
Login
Data Buku
TamuData Galeri
Data Detail
GaleriData Rute
Data Detail
Industri
Data Sub
IndustriData IndustriData Desa
Data
Kecamatan
Input Data
Industri
Input Data Buku
Tamu
Input Data Sub
Industri
Input Data Desa Input Data
Detail IndustriInput Data Rute
Input Data
Galeri
Input Data
Detail Galeri
Input Data
Kecamatan
Olah Data RuteOlah Data
Detail Industri
Olah Data
Buku Tamu
Olah Data
Industri
Olah Data
Galeri
Olah Data
Detail Galeri
Olah Data Sub
IndustriOlah Data Desa
Olah Data
Kecamatan
GaleriDetail
GaleriBuku Tamu
Sub
IndustriDesa Industri
Detail
IndustriKecamatan
Oah Tampilan
Detail Galeri
Oah Tampilan
Galeri
Oah Tampilan
Rute
Oah Tampilan
Detail Industri
Oah Tampilan
Desa
Oah Tampilan
Industri
Oah Tampilan
Buku Tamu
Oah Tampilan
Sub Industri
Oah Tampilan
Kecamatan
Rute
Display
Login
Display
KecamatanDisplay Desa Display Rute
Display
Galeri
Display
Detail Galeri
Laporan
Industri
Laporan Sub
Industri
Laporan Detail
Industri
Laporan Buku
Tamu
Gambar 3.1 Flowchart
8
3.2.2 Diagram Konteks
Admin UserSistem Informasi Geografi
Pemetaan Industri Kreatif
Kabupaten Bantul
Data Login, Data Kecamatan, Data Desa, Data Industri,
Data Sub Industri, Data Detail Industri, Data Rute,
Data Galeri, Data Detail Galeri, Data Buku Tamu
Info Kecamatan, Info Desa, Info Industri,
Info Sub Industri, Info Detail Industri, Info Rute,
Info Galeri, Info Detail Galeri, Buku Tamu
Buku TamuInfo Data Login, Info Data Kecamatan, Info Data Desa,
Info Data Industri, Info Data Sub Industri,
Info Data Detail Industri, Info Rute, Info Data Galeri,
Info Data Detail Galeri, Info Data Buku Tamu
Gambar 3.2 Diagram Konteks
3.3 Perancangan Basis Data
3.3.1 Entity Relationship Diagram
9
Login
id_login
username
password
Kecamatan
id_kecamatan
nama_kecamatan
geo
memiliki Desa
id_desa
id_kecamatan nama_desa
geo
Industri
id_industri
nama_industri
memiliki
Sub Industri
id_sub_industri
memilikiDetail
Industri
id_industri
sub_industriid_desa
id_sub_industritahun
tenaga_kerja
unit_industriid_detail_industri
Rute
id_rute
nama_rute
geo
Galeri
id_galeri
keterangan
memiliki
Detail Galeri
id_detail_galeri
nama_file
id_galeri
Buku Tamu
id_buku_tamu
nama
subyek email
pesan
tanggal
1 m
1
1
m
11
1
m
memiliki
1
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram
10
3.3.2 Relasi Antar Tabel
Login
id_login*
username
password
Kecamatan
id_kecamatan*
nama_kecamatan
geo
Desa
id_desa*
id_kecamatan**
nama_desa
geoIndustri
id_industri*
nama
Sub Industri
id_sub_industri*
id_industri**
sub_industri
Detail Industri
id_detail_industri*
id_desa**
id_sub_industri**
tahun
tenaga_kerja
unit_industri
Rute
id_rute*
nama_rute
geo
Galeri
id_galeri*
keterangan
Detail Galeri
id_detail_galeri*
nama_file
id_galeri**
Buku Tamu
id_buku_tamu*
nama
subyek
pesan
tanggal
Gambar 3.4 Relasi Antar Tabel
4. Pembahasan dan Implementasi
4.1 Uji Coba Program
Pengujian program dilakukan untuk memeriksa kekompakan antara sistem yang
diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan program ini adalah untuk memastikan
bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari program telah berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-
kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin akan terjadi. Pengujian sistem
yang akan dilakukan pada sistem informasi geografi pemetaan industri kreatif di
kabupaten Bantul meliputi 2 jenis pengujian, yaitu:
11
a. Uji Coba Black Box
Pengujian Black Box berfokus pada fungsi sitem, tentang kesalahan
interface, fungsi basis data atau kesalahan kinerja sistem. Pengujian ini
dilakukan terhadap seluruh modul yang ada untuk mencari kemungkinan
terdapatnya kesalahan, sehingga apabila ditemukan kesalahan bisa dilakukan
perbaikan.
b. Uji Coba White Box
Pengujian White Box Testing terdapat perbedaan dengan pengujian
Black Box Testing. Pada Black Box Testing yang di uji adalah logika dan
fungsi, sedangkan pada White Box Testing adalah pengujian tahap akhir
sebelum sistem diimplementasikan.
Strategi ini digunakan untuk melihat mekanisme internal dari suatu
produk perangkat lunak, khususnya untuk mengamati struktur dan logika
kode-kode program yang ditulis. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara
meninjau langsung ke program (source code) yang ditulis dalam membangun
perangkat lunak.Pengujian yang dilakukan adalah menguji logika true maupun
false.
4.3 Implementasi Program
a. Halaman Login
Gambar 3.5 Halaman Login
12
b. Halaman Detail Pencarian Industri
Gambar 3.6 Halaman Detail Pencarian Industri
13
c. Halaman Rute Bus
Gambar 3.7 Halaman Rute Bus
d. Halaman Galeri
Gambar 3.8 Halaman Rute
14
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, perancangan sistem dan pembuatan
program dan penyelesaian laporan dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta”, dengan
batasan masalah di Kabupaten Bantul, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain
sebagai berikut:
1. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di
Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi
penyebaran industri serta perkembangannya. Sehingga dapat memudahkan
dalam pengambilan keputusan bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi di Kabupaten Bantul.
2. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di
Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat digunakan untuk mengetahui daerah
mana yang tingkat potensi industrinya paling baik yang mencakup pada
Kabupaten Bantul.
3. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di
Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat memberikan informasi industri dan
lokasi yang dapat ditampilkan secara realtime dengan teknologi komputasi.
4. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di
Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan memudahkan wisatawan karena
terdapat trayek rute bus yang beroperasi di Kabupaten Bantul.
5. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri Kreatif di
Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan memudahkan Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi Bantul dalam penyimpanan data industri.
5.2 Saran
Setelah dilakukan pengujian Sistem Informasi Geografis ini, masih terdapat
kekurangan sehingga pengembangan lebih lanjut disarankan:
1. Sistem yang dijalankan secara online hendaknya selalu diperbaharui secara
teratur dalam hal update data untuk selalu meningkatkan kualitas informasi.
2. Untuk rute bus seharusnya terdapat didalam detail industri, agar wisatawan
langsung mengetahui daerah industri itu dilewati rute bus apa saja.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi: Untuk keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Fathansyah. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Bisnis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Janner S &Iman P. 2006. Basis Data. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Kadir, Abdul. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
MADCOMS. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemograman PHP
& MySQL. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar (Perspektif
Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika.
Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar. Bandung:
Informatika.
Sirenden, Bernadus Herdi. 2012. Buat Sendiri Aplikasi Petamu Menggunakan
Codelgniter dan Google Maps API. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Sutedjo, Budi. 2006. Konsep & Aplikasi Pemrograman Client Server dan Sistem
Terdistribusi. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.