analisis bhasa da aku mah apa atuh

1
Fenomena “Da aku mah apa atuh” Baru-baru ini saya sering menemukan kalimat yang merupakan salah satu bentuk modifikasi bahasa yang sering dijadikan bahan lelucon oleh masyarakat kita terutama di media sosial. Salah satu kalimat yang sedang populer saat ini adalah kalimat ‘da aku mah apa atuh’. kalimat ini menggambarkan seseorang yang sedang merendah diri yang kemudian akan disusul dengan kalimat yang terkesan konyol. Berikut ini merupakan contoh dari penggunaan kalimat ‘da aku mah apa atuh’ "da aku mah apa atuh,ngaca di kaca moil juga malah di kasih gope" Kemunculan kata ini bukan untuk sesuatu yang serius, melainkan sesuatu yang lucu dengan cara merendahkan diri si penyebut kata itu dan biasaya diiringi kalimat konyol setelahnya. Bahasa seperti ini merupakan modifikasi bahasa yang mencampur adukan dua bahasa atau lebih dalam satu rangkaian kalimat. Kalimat ‘da aku mah apa atuh’ adalah penggabugan antara bahasa Indonesia dengan bahasa sunda’. Hal ini biasanya terjadi dalam satu percakapan iseng atau dalam penulisan status media sosial oleh remaja saat ini. bahsa sunda dalam kalimat ‘da aku mah atuh’ yaitu da, mah, dan atuh merupakan hanya kata pelengkap yang sebenarnya tidak mempunyai arti. Kata tersebut akan menjadi kalimat yang mempunyai arti jika ditambahkan dan dirangkai dengan kata-kata lain. Fenomena kalimat ‘da aku mah atuh’ merupakan dampak dari dinamika perkembangan zaman. Dalam perkembangan zaman, banyak masyarakat khususnya para remaja yang menemukan atau menciptakan modifikasi bahasa baru. Kita tidak bisa menyalahkan penggunaan bahasa terebut. Hal ini dikarenakan bahasa tersebut sudah diketahui dan digunakan oleh kebanyakan masyarakat terutama para remaja walaupun tidak semua. media sosial, media masa, dan komunitas memberikan kontribusi terhadap perubahan tatanan berbahasa semacam ini. Namun bahasa seperti itu hanya bersifat smentara dan untuk kebutuhan waktu sesaat saja. Sehingga bahasa semacam ini hanya digunakan oleh masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman. Bahasa yang telah melembaga sesuai kaidah kebahasaan tulis dan lisan yang benar akan tetap ada dan tidak akan pernah tergeser. Kebanyakan dari penggunaan bahasa modifikasi ‘da aku ah apa atuh’ digunakan untuk sekedar kebutuhan hiburan seperti ketika iseng kepada teman atau saat merasa pesimis. Bhasa modifikasi tidak ada salahnya jika digunakan, asalkan pada waktu dan tempat yang sesuai. Lalu darimana dan bagaimana asal mula modifikasi bahasa berkembang? Bahasa bahasa modifikasi itu dengan mudah didapatkana begitu saja dari mulut ke mulut dan di media sosial.

Upload: ilham-nururrohim

Post on 12-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Fenomena Da aku mah apa atuhBaru-baru ini saya sering menemukan kalimat yang merupakan salah satu bentuk modifikasi bahasa yang sering dijadikan bahan lelucon oleh masyarakat kita terutama di media sosial. Salah satu kalimat yang sedang populer saat ini adalah kalimat da aku mah apa atuh. kalimat ini menggambarkan seseorang yang sedang merendah diri yang kemudian akan disusul dengan kalimat yang terkesan konyol. Berikut ini merupakan contoh dari penggunaan kalimat da aku mah apa atuh"da aku mah apa atuh,ngaca di kaca moil juga malah di kasih gope"Kemunculan kata ini bukan untuk sesuatu yang serius, melainkan sesuatu yang lucu dengan cara merendahkan diri si penyebut kata itu dan biasaya diiringi kalimat konyol setelahnya. Bahasa seperti ini merupakan modifikasi bahasa yang mencampur adukan dua bahasa atau lebih dalam satu rangkaian kalimat. Kalimat da aku mah apa atuh adalah penggabugan antara bahasa Indonesia dengan bahasa sunda. Hal ini biasanya terjadi dalam satu percakapan iseng atau dalam penulisan status media sosial oleh remaja saat ini. bahsa sunda dalam kalimat da aku mah atuh yaitu da, mah, dan atuh merupakan hanya kata pelengkap yang sebenarnya tidak mempunyai arti. Kata tersebut akan menjadi kalimat yang mempunyai arti jika ditambahkan dan dirangkai dengan kata-kata lain. Fenomena kalimat da aku mah atuh merupakan dampak dari dinamika perkembangan zaman. Dalam perkembangan zaman, banyak masyarakat khususnya para remaja yang menemukan atau menciptakan modifikasi bahasa baru. Kita tidak bisa menyalahkan penggunaan bahasa terebut. Hal ini dikarenakan bahasa tersebut sudah diketahui dan digunakan oleh kebanyakan masyarakat terutama para remaja walaupun tidak semua. media sosial, media masa, dan komunitas memberikan kontribusi terhadap perubahan tatanan berbahasa semacam ini. Namun bahasa seperti itu hanya bersifat smentara dan untuk kebutuhan waktu sesaat saja. Sehingga bahasa semacam ini hanya digunakan oleh masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman. Bahasa yang telah melembaga sesuai kaidah kebahasaan tulis dan lisan yang benar akan tetap ada dan tidak akan pernah tergeser.Kebanyakan dari penggunaan bahasa modifikasi da aku ah apa atuh digunakan untuk sekedar kebutuhan hiburan seperti ketika iseng kepada teman atau saat merasa pesimis. Bhasa modifikasi tidak ada salahnya jika digunakan, asalkan pada waktu dan tempat yang sesuai. Lalu darimana dan bagaimana asal mula modifikasi bahasa berkembang? Bahasa bahasa modifikasi itu dengan mudah didapatkana begitu saja dari mulut ke mulut dan di media sosial.