mah news 1.pdf

8
Investasi Menguntungkan Tanah Kavling BANJARMASIN, MN - Di era 1990-an, investasi tanah kavling dak terlalu dilirik masyarakat. Bahkan boleh jadi masih dipandang sebelah mata. Namun seiring perkembangan zaman, dan tanah kini sudah sangat berharga, tanah kavling pun mulai diburu. Bahkan area yang dulunya merupakan semak belukar, tetap dimina. Apalagi beberapa lahan tanah kavling yang keka di era 1990-an dianggap hutan belantara, atau minimal lahan persawahan yang tak tergarap itu, kini sudah menjadi hunian masyarakat. Tentunya kini kesempatan memiliki tanah kavling masih terbuka. Tanah kavling sangat tepat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Sebelum menyesal karena nan tak memiliki tanah, sebaiknya beli sekarang. (m) Tidak diperjual belikan / untuk kalangan sendiri

Upload: randi-padli

Post on 29-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAH NEWS 1.pdf

Investasi Menguntungkan

Tanah Kavling BANJARMASIN, MN - Di era 1990-an, investasi tanah kavling tidak terlalu dilirik masyarakat. Bahkan boleh jadi masih dipandang sebelah mata.

Namun seiring perkembangan zaman, dan tanah kini sudah sangat berharga, tanah kavling pun mulai diburu. Bahkan area yang dulunya merupakan semak belukar, tetap diminati.

Apalagi beberapa lahan tanah kavling yang ketika di era 1990-an dianggap hutan belantara, atau minimal lahan persawahan yang tak tergarap itu, kini sudah menjadi hunian masyarakat.

Tentunya kini kesempatan memiliki tanah kavling masih terbuka. Tanah kavling sangat tepat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Sebelum menyesal karena nanti tak memiliki tanah, sebaiknya beli sekarang. (tim)

Tidak diperjual belikan / untuk kalangan sendiri

Page 2: MAH NEWS 1.pdf

Salam Redaksi Penerbit : PT MAH Sajajar Djaya

Pemimpin Umum : Muhammad Ali Hasni

Pemimpin Redaksi : Muhammad Fadlan Anshari

Redaktur Pelaksana :Iqbal Ansory

Redaksi :Agus MulyonoHermantoMustakimFajar Ramadhan

Pemimpin Perusahaan : Khairul Rahman

Iklan/Sirkulasi : Rizal

Layout :Imam Muhsinin Alamat : Jalan Pramuka, RT 7, RW 1, No 15 BanjarmasinTelp. 0511 7 141448

Email :[email protected]

TAK terasa hampir 10 tahun sudah kami menjalankan bisnis tanah kavling. Tak terasa pula sudah 13.000 lebih nasabah tercatat di bank administrasi PT MAH Sajajar Djaya.

Tentu menjadi sebuah kepuasan dan kebanggaan, karena kami diberi kepercayaan sekaligus amanah dalam menjual, melayani dan merawat tanah kavling nasabah hingga sekarang tercatat sebagai perusahaan spesialis kavling tanah terbesar di Kalimantan Selatan.

Sampai saat ini, kami belum menemukan cara bagaimana menyapa atau menyampaikan informasi kepada nasabah-nasabah kami yang mungkin jauh dari jangkauan kami.

Harapan kami, melalui media ini, kita dapat saling bertukar informasi, berbagi pengalaman, sharing pemikiran, agar harapan semua pihak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Terima kasih kepada seluruh pelaku usaha, khususnya pemasar-pemasar kami yang tak mengenal lelah memberikan sumbangsihnya dan kepeduliannya untuk mewujudkan dan memberikan motivasi kepada nasabah untuk menjadi “Tuan di Tanah Air sendiri”.

Semoga wujud nyata nasabah untuk memiliki tanah di negerinya sendiri dapat menjadi kenyataan. Amien.

Kritik dan saran membangun sangat kami harapkan, untuk kami bisa menjalankan amanah dengan maksimal. Melalui media ini, nasabah bisa langsung memberikan kritik, saran, maupun sharing pengalaman untuk kemajuan bersama.

Pemimpin Umum

2 RedaksiEdisi 1

Edisi 1 | November 2015

Page 3: MAH NEWS 1.pdf

3Topik Utama

Edisi 1 | November 2015

BANJARMASIN, MN - Dirintis sejak tahun 2001 ketika masih bersifat usaha perseorangan, kini usaha tanah kavling di bawah bendera PT MAH Sajajar Djaya bisa dibilang paling sukses di Kalimantan Selatan. Boleh jadi juga tersukses di Tanah Air.

Setidaknya hingga kini, tak kurang dari 13.000 orang menjadi nasabah perusahaan yang mulai berbadan hukum sejak 2008. Jumlah nasabah bakal bertambah, mengingat pengembangan tanah kavling baru di beberapa lokasi kembali dibuka.

Hingga kini total lahan tanah kavling yang sudah terjual seluas 480 hektar. Rata-rata untuk 1 hektar lahan bisa dikavling 40 nasabah. Area seluas 480 hektar itu sendiri terbagi dalam 2 wilayah, atau dengan total 10 grup. Satu grup minimal 3 lokasi, dan maksimal 5 lokasi kavling.

Untuk wilayah Jalan Gubernur Syarkawi Kilometer 17 terdapat 8 lokasi, seperti SMS Land, Profit Land, Pondok Indah Permai, Pondok Indah Baru, Pondok Indah Kapuk, Pondok Toenas, Pondok Gede, dan Pondok Serpong Damai.

Kemudian lokasi di wilayah Cindai Alus Kabupaten Banjar, terdapat 2 lokasi, yakni Pondok Mekar Sari, serta Pondok Indah Sari. Dari 10 grup lokasi itu, SMS Land di kawasan Kilometer 17 merupakan yang pertama atau

BANJARMASIN, K.Pos - Keseriusan PT MAH Sajajar Djaya dalam merawat jalan tanah kavling milik nasabah ditunjukkan dengan menyiagakan satu unit Excavator. Untuk memaksimalkan perawatan jalan, kadang perusahaan spesialis tanah kavling juga kembali menyewa satu unit Excavator lagi.

Bagi perusahaan ini, Excavator sangat penting. Di samping untuk merawat jalan dan tetap menjaga bentuk jalan itu sendiri, keberadaan Excavator juga untuk meyakinkan nasabah jika perusahaan pimpinan Muhammad Ali Hasni ini serius dalam usaha tanah kavling.

Setidaknya ketika waktu pembuatan surat atau sertifikat tanah tiba, petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan mudah melakukan pengukuran tanah untuk memastikan fisik lahan.

Biaya perawatan tanah juga sangat murah, yakni Rp200 ribu per tahun. Artinya jika dikalkulasikan, setiap bulannya nasabah tak sampai membayar Rp20 ribu. Bahkan para pengavling awal atau sebelum kenaikkan harga-harga, biaya yang dikenakan per tahunnya cuma Rp100 ribu. (tim)

Kavling Tanah Tersukses di Kalsel terlama, tepatnya sejak 2001.

"Alhamdulillah, cita-cita kami menyediakan tanah kavling yang harganya terjangkau bagi semua lapisan masyarakat terus berjalan hingga kini," tutur Muhammad Ali Hasni, owner PT MAH Sajajar Djaya, Rabu (11/11).

Bahkan, tambah mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Banjarmasin ini, komitmen untuk menyediakan, hingga merawat jalan yang sudah dibeli nasabah tetap dipegang sampai sekarang. (tim)

Excavator Siaga Rawat Jalan

Page 4: MAH NEWS 1.pdf

4 Tanah Kita

Tambah Penghasilan Agen Minuman

Beli Tanah Blok Gold Dapat Emas

BANJARMASIN, MN - Status sebagai agen minuman kemasan, tak menyurutkan semangat Mustakim untuk memasarkan tanah kavling milik PT MAH Sajajar Djaya. Bahkan kini pria 45 tahun ini tampak menikmati aktivitas barunya sebagai seorang pemasar.

Mustakim, Sabtu (7/11) mengungkapkan, awal menjadi pemasar tanah kavling PT MAH Sajajar Djaya karena diajak Bapak Khairul (Manajer Operasional PT MAH Sajajar Djaya). Kebetulan lokasi toko air kemasan yang berada di dekat Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru dianggap strategis untuk pemasaran.

"Awalnya memang masih bertanya-tanya. Tapi begitu melihat lokasi tanah secara langsung, saya yakin tanah kavling ini bakal laku keras. Apalagi manajemen perusahaannya memang profesional menjual dan merawat tanah kavling," jelasnya.

Menurut pria yang gabung sebagai pemasar mulai 2012 ini, dirinya memang bersifat free line. Tapi keuntungan atau penghasilan yang didapat sangat lumayan. Setidaknya sudah 500 kavling yang mampu dijualnya.

"Saya di sini dapat persenan, 10 persen setiap tanah kavling yang terjual. Alhamdulillah, hasil dari pemasaran bisa dikatakan lumayan besar," kata agen minuman kemasan di Jalan Kasturi II dekat Bandara Syamsuddin Noor ini.

Secara umum, tambah pria yang sempat tak percaya dengan tanah kavling PT MAH Sajajar Djaya ini, penjualan tanah kavling terus meningkat. Untuk meyakinkan nasabah, pria berkacamata ini mengajak terlebih dahulu calon nasabah ke lokasi tanah kavling yang dipasarkan.

"Yang pasti, Alhamdulillah setiap bulan selalu ada tambahan nasabah. Sebelum nasabah mengambil, saya jelaskan secara detil, termasuk tentang perjanjian. Juga kalau bermasalah 100 persen uang dikembalikan," tutup Mustakim.

Cara Mustakim memasarkan cukup mudah. Sebab ketika langganannya datang membeli air minum kemasan, langsung ditawari tanah kavling. Rata-rata pelanggan maupun pembeli baru air kemasannya tertarik. (tim)

BANJARMASIN, MN - Promo terbatas digelar PT MAH Sajajar Djaya untuk Blok Gold. Sebanyak 700 kavling tanah yang berlokasi di Pondok Indah Sari, Cindai Alus Kabupaten Banjar, dipasarkan mulai sekarang.

Promo Kemilau Emas yang ditawarkan di penghujung 2015 ini terbilang istimewa, lantaran memberikan hadiah emas bagi nasabah yang beruntung saat diundi nanti. Nasabah cukup membeli 1 kavling tanah, sudah berhak mendapat 1 kupon undian emas.

Menurut Khairul Rahman, Manajer Operasional PT MAH Sajajar Djaya, Sabtu (7/11), blok gold ini beda dari blok tanah kavling lainnya. Selain berhadiah emas, areanya juga terbilang eksklusif. Setidaknya ada lahan untuk pusat perbelanjaan dan masjid.

“Di blok ini disediakan lahan untuk pusat perbelanjaan seluas 9.000 meter persegi(204 x 44 meter), dan lahan masjid seluas 1.224 meter persegi (36 x 34 meter),” jelas Khairul.

Untuk luas tanah kavling sendiri, tambah pria berusia 52 tahun ini, masih 12 x 17 meter. Ukuran ini memang sudah menjadi standart tanah kavling PT MAH Sajajar Djaya. Jalan gang di blok gold selebar 10 meter. Sementara soal harga memang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Harga tanah kavling blok gold sebesar Rp35 juta, atau dicicil Rp350 ribu per bulan dengan 100 kali angsuran,” imbuh Khairul yang bergabung dengan PT MAH Sajajar Djaya sejak 2007 lalu ini.

Secara umum, lanjut Khairul, program Kemilau Emas agar area kavling Blok Gold dapat lebih cepat laku. Pengundian sendiri dilakukan begitu kuota penjualan 300 kavling terpenuhi. (tim)

Edisi 1 | November 2015

Page 5: MAH NEWS 1.pdf

5Tanah Kita

Minta Kerjasama dan Dukungan Nasabah

BANJARMASIN, MN - Tanpa dukungan dan kerjasama dari nasabah, tentu sulit bagi PT MAH Sajajar Djaya untuk maju dan berkembang menjadi perusahaan kavling tanah terbesar di Kalimantan Selatan.

Pun demikian dengan kelancaran pembayaran cicilan yang sangat bergantung pada kerjasama dan kedisiplinan nasabah. Apalagi tak sedikit nasabah yang ditangani manajemen perusahaan ini.

“Kami sangat berharap dukungan dan kerjasama untuk kelancaran pembayaran cicilan. Kalau pun ada hal yang kurang mengerti, bisa langsung ditanyakan ke kami,” tutur Agus Mulyono, Koordinator Kolektor PT MAH Sajajar Djaya, Sabtu (7/11).

Agus mengungkapkan, saat ini hampir 13.000 nasabah yang ditangani. Beruntung hanya sekitar 10 persen saja yang sedikit mengalami kendala dalam penagihan di lapangan. Tapi mereka punya alasan tersendiri yang cukup bisa dimaklumi, mengapa melakukan

demikian. Alasannya, tambah pria yang sudah bergabung sejak

2009 dengan PT MAH Sajajar Djaya ini, rata-rata kebanyakan ke tanah, seperti situasi dan kondisinya yang dianggap belum ada perubahan. Juga sebagian terkait belum adanya sertifikat, mengingat di perjanjian sertifikat dibuatkan setelah pembayaran mencapai 50 persen dari total harga tanah.

“Sebenarnya kenapa belum selesai, itu dikarenakan proses pengurusannya yang terkendala adanya aturan baru. Sebab dengan berubah-ubahnya aturan pemerintah itu membuat kita tak bisa secepatnya merealisasikan sertifikat nasabah,” jelasnya.

Bukan hanya aturan baru pemerintah, keterlambatan pembuatan sertifikat juga terkadang dikarenakan data pendukung nasabah yang kurang lengkap. Apalagi bila ada Karta Tanda Penduduk (KTP) nasabah yang tak berlaku lagi, atau belum diperbaharui.

“Data pendukung kadang juga telat. Kadang disebabkan nasabah lagi berada di luar kota, kemudian KTP-nya mati, termasuk juga terjadinya perceraian nasabah dengan suami atau istrinya. Sementara data pendukung dibutuhkan untuk keabsahan sertifikat,” paparnya.

Dalam operasionalnya, Agus dibantu 6 kolektor plus 2 staf. Tugas kolektor diisi Hermanto, Fahrisal, Khairullah, Ibnu Halim, Hidayatullah, dan Abdul Hakim. Sementara staf kolektor, yakni Nurul dan Wahyudianto. (tim)

Edisi 1 | November 2015

BANJARMASIN, MN - Ketersediaan fasilitas umum (fasum), baik berupa jalan maupun lahan untuk sosial, tentu harus ada dalam lokasi kavling tanah. Ini juga sesuai dengan aturan pemerintah.

Komitmen penyediaan fasum ini juga dipegang manajemen PT MAH Sajajar Djaya dalam setiap membuka lahan tanah kavling baru. Sesuai aturan pemerintah, alokasi 30 persen di setiap lokasi komplek kavling pun ditaati.

"Fasum memang wajib 30 persen di setiap lokasi. Satu lokasi rata-rata 20 hektar, jadi rata-rata fasum yang disediakan seluas 6.000 meter persegi," terang Khairul Rahman, Manajer Operasional PT MAH Sajajar Djaya.

Menurut Khairul, fasum untuk jalan lebarnya sekarang ini minimal 8 meter. Sebelumnya lebar fasum masih lebarnya 6 meter. Sementara untuk jalan utama lebih lebar lagi, yakni 12 meter. Untuk panjang tentu disesuaikan dengan jarak kavling di masing-masing lokasi.

Alokasikan Fasum 30 Persen Sementara itu, fasum sosial, seperti

untuk lahan masjid, pendidikan, atau pasar, biasanya disediakan lahan sekitar 36 x 34 meter, atau sebanyak 6 kavling tanah.

Terkait perawatan jalan, nasabah sepenuhnya mempercayakan kepada manajemen PT MAH Sajajar Djaya. Perawatan jalan ini penting, untuk memastikan bentuk jalan. Perawatan dilakukan minimal untuk jalan utama.

Selain memastikan fisik lahan tanah kavling, perawatan juga dimaksudkan

untuk menguatkan keamanan, dan mempermudah proses surat-menyurat tanah. Perawatan ini juga sekaligus untuk meyakinkan keamanan dan kondisi tanah kavling.

"Mulai 2015, untuk biaya perawatan dibebankan kepada nasabah sebesar Rp200 ribu per tahun. Sebelumnya cuma Rp100 ribu per tahun. Tentunya biaya tak terlalu membebani, karena kalau dibagi 12 bulan tak sampai Rp20 ribu," tutup pria murah senyum ini. (tim)

Page 6: MAH NEWS 1.pdf

6Tanah Kita

BANJARMASIN, MN - Infrastruktur menjadi prioritas PT MAH Sajajar Djaya untuk meyakinkan nasabah dalam membeli tanah kavling. Akses jalan pun diatur sedemikian rupa, agar nasabah bisa langsung menjejakkan kaki ke tanah kavling masing-masing.

Sam,ani, bagian lapangan PT MAH Sajajar Djaya, Sabtu (7/11) mengungkapkan, saat ini jalan kurang lebih sepanjang 7 kilometer sudah dibuat, masing-masing di lokasi Cindai Alus sepanjang 5 kilometer, dan lokasi kawasan Kilometer 17 sepanjang 3 kilometer.

"Untuk jalan induk sendiri lebarnya 12 meter, dan untuk jalan gang antara 6 meter sampai 8 meter," sebut pria yang sudah bekerja di PT MAH Sajajar Djaya sejak tahun 2000 lalu ini.

Pembuatan jalan kavling bukan tanpa kendala, terlebih di musim-musin seperti sekarang ini. Sebab penumpakan kayu kering yang sesekali bisa terbakar cukup menyulitkan proses pembuatan jalan.

"Sulitnya, begitu diturunkan alat berat ada kebakaran hutan. Sebab ada kayu-kayu menumpuk, dan sampah kering yang bisa otomatis terbakar. Cara mengatasinya harus dipadamkan dulu," papar Sam,ani.

Kendala juga bakal terjadi di musim penghujan. Bahkan bisa jadi pengerjaan jalan dihentikan untuk beberapa hari,

Prioritaskan Akses Jalan

karena tak bisa membuat jalan karena kultur tanahnya menjadi lembek.

Selain membuat jalan, Sam,ani juga ditugasi melakukan perawatan jalan di tanah kavling-kavling milik nasabah. Kalaupun terjadi kendala, minimal yang dirawat adalah jalan induk.

"Untuk perawatan paling tidak 6 bulan sekali," tutur pria 49 tahun ini.

Di sela tugas lapangan, Sam,ani juga membantu dalam hal pengurusan surat-

Edisi 1 | November 2015

surat tanah kavling nasabah. "Dari sporadik sampai memohon ke pengukuran di BPN (Badan Pertanahan Nasional). Kadang prosesnya agak lambat, jadi pelanggan harap maklum," imbuhnya.

Cukup bisa dimaklumi keterlambatan pembuatan surat-surat tanah, mengingat proses pengurusannya memang memakan waktu. Apalagi ada ribuan nasabah yang dibuatkan, dan harus secara kolektif. (tim)

(Karyawan/Koordinator Kolektor PT MAH Sajajar)

Page 7: MAH NEWS 1.pdf

7Kabar Nasabah

BANJARMASIN, MN - Tak terasa cicilan kavling tanah Petrus Wara, nasabah PT MAH Sajajar Djaya, hampir lunas. Niat untuk mengambil tanah kavling di lokasi milik perusahaan tanah kavling terbesar di Kalimantan Selatan inipun kembali terbersit.

“Mungkin kalau masih ada dananya, saya ambil lagi tanah kavling di sini (milik PT

Berniat Tambah Kavlingan Lagi

MAH Sajajar Djaya). Apalagi katanya akan buka lokasi baru lagi,” sebut Petus Wara.

Pria berusia 42 tahun ini mengaku puas dengan layanan PT MAH Sajajar Djaya. Apalagi sejak 2008, nyaris tanpa masalah. Nilai jual tanah yang sudah diambil juga kini lebih tinggi, karena sudah berjalan sekitar 7 tahun lebih.

Ayah 2 anak berdarah Flores ini sendiri

Edisi 1 | November 2015

BANJARMASIN, MN - Meski bayar cicilan baru jalan 2 tahun, Anita Puspita yakin tanah kavling yang dia beli di area milik PT MAH Sajajar Djaya memiliki potensi harga menjanjikan. Keyakinan itu didasari area kavling tanah yang dianggap berada di lokasi strategis untuk kedepannya.

"Saya di sini mengambil 3 kavling. Awalnya cuma tau dari teman anak. Tapi begitu melihat lokasinya, saya yakin ini menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan," tutur Anita, Sabtu (7/11).

Menurut wanita berusia 48 tahun ini, harga tanah kavling dengan cicilan Rp200 ribu per bulan, terbilang murah. Apalagi tanah kavling di lokasi PMS 4 Pondok Mekar Sari Kilometer 17 yang diambil kedepan bakal menjadi kawasan strategis.

Keberadaan kantor untuk pembayaran cicilan, tambah istri Hakim Baihaki ini, juga meyakinkan dirinya akan pengelolaan yang profesional. Tentu tak mungkin perusahaan sebesar PT MAH Sajajar Djaya mengecewakan nasabahnya.

"Soal ke depan mau dibikin apa nanti tanahnya, itu soal nanti. Yang penting, saya sudah berinvestasi untuk jangka panjang. Dan saya yakin di kawasan ini bakal ramai," sebut Anita.

Anita sendiri mengambil tanah kavling di PT MAH Sajajar Djaya dengan angsuran Rp200 ribu per bulan dengan total 100 kali bayar, atau kurang lebih 8 tahun 3 bulan. (tim)

Investasi Murah di Lokasi Strategis

mengambil 2 kavling tanah di PT MAH Sajajar Djaya sejak angsuran masih Rp90 ribu per bulan, atau saat itu harga jualnya masih Rp9 juta per kavling. Lokasi tanah kavlingnya berada di SMS III Jalan Tembus Kilometer 17 Kabupaten Banjar.

Karyawan di salah satu perusahaan kayu di Kota Banjarmasin ini mengambil tanah kavling saat cicilannya masih murah, yakni Rp90 ribu per bulan. Sekarang dengan ukuran yang sama dan di lokasi hampir berdekatan, cicilannya sudah Rp200 ribu, atau dengan harga jualnya Rp20 juta per kavling.

“Kalau sekarang cicilannya Rp200 ribu per bulan, artinya waktu saya mengambil kemarin masih murah. Dan cicilan saya juga masih tetap Rp90 ribu per bulan,” tutup suami Jumiarti ini.

Petrus yang memiliki tanah dengan nomor kavling 18 A, dan 19 A ini mendapat informasi kavling dari keluarganya yang sudah lebih dulu mengavling di PT MAH Sajajar Djaya. Karena terbukti tanpa masalah, dan tanahnya benar-benar bisa langsung dilihat di lokasi, Petrus pun akhirnya tak ragu membelinya. (tim)

Page 8: MAH NEWS 1.pdf

8Bantu Masyarakat untuk Miliki Tanah

Profil

CUMA ingin mencari penghasilan tambahan, Muhammad Ali Hasni justru bagai menemukan lumbung emas dari aktivitas selingannya itu. Ibarat menanam pohon, suami Mastika ini kini sudah memetik hasil, sekaligus menikmatinya.

Pria yang akrab disapa Ali ini memang harus berpikir mencari tambahan, mengingat penghasilan dari pekerjaan di perusahaan ekspedisi dirasa belum mencukupi. Dari usul teman, Ali pun mencoba bisnis kavling sebagai pemasar di tahun 2002-an.

Tak cukup sampai di situ. Pikiran Ali mulai terbuka untuk bisa menjual tanah kavling milik sendiri. Untuk mengawali bisnis mandiri, pria kelahiran Banjarmasin 42 tahun silam ini membeli 1 hektar lahan persawahan di Gambut, Kabupaten Banjar. Uang untuk membeli tanah itupun ternyata berasal dari utang sana utang sini.

“Kebetulan ada teman menawarkan tanah yang katanya bisa dibikin kavlingan, dan modal untuk membeli 1 hektar tanah waktu itu Rp10 juta. Karena tak punya uang sebesar itu, saya pinjam ke teman-teman untuk membelinya, dengan kesepakatan bagi untung,” ungkap Ali.

Spekulasi dan usaha keras pria yang mengaku pernah menjadi tukang ojek dan kuli panggul di Pasar Ujung Murung ini, menuai hasil mengejutkan. Tanah kavlingan pertamanya di Jalan Permata Biru Gambut laris manis, bahkan hanya dalam waktu sepekan.

Sontak saja, kesuksesan perdananya itu makin memantapkan tekadnya untuk terjun 100 persen ke dunia bisnis kavling tanah, tepatnya pada tahun 2006. Apalagi Ali punya motivasi dan orientasi untuk menjadi tuan di Tanah Air sendiri, sekaligus membantu masyarakat kurang mampu untuk punya tanah.

“Jadi motivasi awal saya ingin menjadi tuan di Tanah Air sendiri. Kita banyak melihat orang-orang Indonesia yang cinta dengan Tanah Air, tapi malah meninggal di rumah kontrakan. Saya sangat miris melihat kenyataan itu,” tutur Ali.

Mengapa bisa terjadi seperti demikian, lanjut Ali, itu karena mereka tak punya motivasi untuk miliki tanah. Bisa jadi karena harganya dianggap masih mahal. Karenanya, niat untuk membantu masyarakat pun makin kuat melihat kenyataan itu.

“Nah kami menjembatani itu agar mereka bisa memiliki tanah dengan cara cicilan murah. Kami juga tak munafik, jika mereka kami baca sebagai peluang pasar untuk menyediakan tanah dengan harga terjangkau, dan aman, baik untuk dipakai sendiri maupun diwariskan,” papar Ali.

Kini ayah dua anak ini boleh dibilang sangat sukses dan menikmati kesehariannya

sebagai pemimpin perusahaan. Apalagi kalau dilihat dari perjuangan masa lalunya yang penuh jalan terjal, serta onak dan duri.

Meski sudah sukses, owner PT MAH Sajajar Djaya ini tetap berkomitmen akan terus menyediakan tanah kavling bernilai investasi tinggi, namun tetap dengan harga yang terjangkau, khususnya untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. (tim)

Muhammad Ali Hasni Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 24 April 1973 Istri : Mastika Anak : 1. Rozana Julfah 2. Wafa Regina MahadanaPendidikan : 1. SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin 2. SMPN 7 Banjarmasin 3. SMAN 7 Banjarmasin 4. ASMI Banjarmasin (D3)Organisasi :

1. Ketua Hipmi Kota Banjarmasin periode 2011-2014. 2. Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Kota periode 2012-2017 3. Pengelola Enterpreneur University Indonesia Wilayah Kalselteng

periode 2006 hingga sekarang.Hobi : 1. Tenis Lapangan 2. Motor Trail