analisis alih kode dan campur kode bahasa bugis...
TRANSCRIPT
ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA BUGIS DAN BAHASA
MELAYU DESA AIR MERAH II KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN
LINGGA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
OLEH :
NURUL ANALISA
120388201083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Analisa,Nurul.2016,Analisis Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Bugis dan Bahasa Melayu
Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Skripsi.
Tanjungpinang:Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Drs. Suhardi. M.Pd.
Pembimbing 2: Dian Lestari, M.A.
Alih Kode adalah gejala peralihan dua bahasa yang terjadi karena ada orang
ketiga.Campur kode adalah peristiwa sosiolinguistik yang terjadi di kalangan masyarakat
bilingual dan multilingual dengan di sadari atau tanpa di sadari.
Tujuandaripenulisaniniadalahuntukmendeskripsikanbentukcampurkode yang terdapat dalam
tuturan masyarakat Desa Air Merah II,Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Objek
penelitian ini adalah tuturan masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat,
Kabuapten Lingga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Simpulan dari penulisan ini yaitu Alih Kode dan Campur Kode Bah asa Bugis dan
Bahasa Melayu Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga menggunakan
dua bahasa yaitu :Bahasa Bugis dan Bahasa Melayu. Dari penggolongannya ada dua alih kode
dan campur kode yaitu sama-sama intern. Jenis campur kode pada tuturan masyarakat Desa Air
Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga yaitu : Campur kode antar Bahasa Bugis
dan Bahasa Melayu
Kata Kunci :Analisis, Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Bugis dan Bahasa Melayu.
ABSTRACT
Analisa, Nurul. 2016, Analysis and Mobile Code Code Mixed English and
BahasaMelayuBugis Village Air Merah II, District of Columbia Singkep, District phallus,
Thesis. Tanjungpinang: Indonesian Language and Literature Department, Faculty of Education,
University Maritime Raja Ali Haji. Advisor 1: Drs. Suhardi. Pd Advisor 2: Dian Lestari, M.A.
Mobile code is transitional bilingual symptoms that occur because there is a third person.
Mixing is sociolinguistics events that occur in the community with bilingual and multilingual
consciously or unconsciously. The purpose of this paper is to describe the mixing that occurs in
the public utterances of the Red Water Village II, District of Columbia Singkep, Regency.The
object of this study is the public utterances of the Red Water Village II, District of Columbia
Singkep, KabuaptenLingga.Penelitian using the method.
The conclusion of this paper is Mobile Code and Mixed Language Code Bugis and Malay
Village Air Merah II, District of Columbia Singkep, Regency using two languages ie English and
BahasaBugis two Melayu.Dari classification code switching and code-mixing is equally
intern.Jenis mixing in public speeches Red Water Village II, District of Columbia Singkep,
regency namely: Mixed code between Bugis and Malay Language
Keywords: Analysis, Sourcing Code and Mixed Language Code Bugis and Malay.
1. Pendahuluan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Aslinda dan
Syafyahya 2007:1). Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh (Aslinda dan Syafyahya
2007:1). Bahwa bahasa adalah most of them hare taken the views that languages are
systems symbols, designed,as it were, for the purpose oof communication. Berdasarkan
pendapat dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud symbol yang dilihat dan
didengar dalam lambang, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi
(Aslinda dan Syafyahya 2007:1)
Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang sangat tinggi nilainya
karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi didalam lingkungan
masyarakat. Dengan bahasa pula manusia dapat mengemukakan gagasan atau ide yang
ada dalam pikirannya, sehingga dengan bahasa manusia dapat hidup berdampingan
dengan kelompoknya didalam masyarakat.
2. Metodologi Penelitian
Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kunci yang perlu
diperhatikan yaitu cara ilmiah,data,tujuan,kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui
penelitian itu adalah data yang empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yang
valid. Valid menunjukan derajad ketepatan anatara data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiono, 2008:3)
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian yaitu tuturan masyarakat Desa Air
Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Tuturan masyarakat yang akan
diteliti yaitu alih kode dan campur kode yang digunakan pada masyarakat tersebut.
Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat untuk objek melekat dan
dipermasalahkan.
Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat tutur yaitu pada tuturan
masyarakat Desa Air Merah II,Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga dengan
jumlah penduduk 150 jiwa. Penelitian ini dilakukan di Desa Air Merah II, Kecamatan
Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Desa Air Merah II terdiri dari 1 RW dan 2 RT. Waktu
penelitian ini direncanakan selama sebulan yang dimulai dari Mei sampai Juni 2016.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dalam
masyarakat Desa Air Merah II,Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Alih kode
yang ditemukan adalah alih kode intern.Alih kode internal meliputi alih kode antarbahasa
dan alih kode antarragam. Campur kode yang ditemukan adalah campur kode ke dalam
dan campur kode ke luar. Bentuk campur kode meliputi : campur kode dalam bentuk
kata,frase, kata ulang,dan idiom.
Penelitian ini mendeskripsikan jenis-jenis alih kode dan campur kode pada tuturan
masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Alih kode
Internal meliputi alih kode antarbahasa dan alih kode antarragam. Campur kode yang
ditemukan adalah campur kode kedalam dan tidak ditemui campur kode keluar. Bentuk
campur kode meliputi : Campur kode dalam bentuk kata, frase, kata ulang, dan idiom.
4. Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada BAB V, dapat disimpulkan
bahwa dalam penggunaan alih kode dan Campur kode pada tuturan masyarakat Desa Air
Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga sebagai berikut :
A. Alih Kode
Alih kode pada tuturan masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat,
Kabuapten Lingga mengggumnakan dua bahasa yaitu bahasa Bugis dan Bahasa Melayu.
Jenis alih kode pada masyarakat Desa Air Merah II, Keecamatan Singkep Barat,
Kabupaten Lingga adalah alih kode intern dari bahasa Bugis ke bahasa Melayu begitu
juga sebaliknya, Pendidikan menentukan penggunaan alih kode intern pada tuturan
masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
B. Campur Kode
Campur kode pada tuturan masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat,
Kabupaten Lingga, menggunakan dua bahasa yaitu : Bahasa Bugis dan Bahasa
Melayu.Dari penggolongannya terdapat campur kode intern saja dalam tuturan
masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Wujud
campur kode pada tuturan masyarakat Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat,
Kabupaten Lingga berupa penyisispan unsur kata, kelompok kata, kata ulang, dan klausa.
Selama penelitian campur kode yang berwujud idiom tidak ditemukan pada masyarakat
Desa Air Merah II, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
Saran
Dari hasil penelitian, peneliti mempunyai beberapa saran untuk penelitian bahasa dan
sastra ke depannya, yaitu :
1. Bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang tuturan masyrakatnya ,diharapkan peneliti
tidak hanya meneliti alih kode dan campur kodenya saja namun sub ilmuu sosiolingistik
lainnya.
2. Diharapkan penelitian yang menggunakanobjek kaijan sastra dapat mengkaji dari segi
kebahasaan, karena penelitian mengenai aspek kebahasaan masih kurang.
3. Peneliti juga menyarankan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga untuk
member dukungan kepada para peneliti lain yang meneliti bahasa daerahnya terutama di
Desa Air Merah II, agar generasi berikutnya tetap dapat mempelajari tata bahasa Bugis
dan bahasa Melayu yang menjadi asset budaya Kabuapten Lingga.
DAFTAR PUSAKA
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolingistik. Bandung: Refika Aditama.
Asnani. 2010. Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Masyarakat Desa Pangke Kecamatan
Meral Barat Kabupaten Karimun.Tanjungpinang.Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP UMRAH (Belum diterbitkan)
Chaer, Abdul dan Leonic Agustina.2004 Sosiolinguistik Perkenalan awal. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul dan Leonic Agustina.2010.Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul.2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul.2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta:Rineka Cipta.
Djajasudarman, Fatimah.2010. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.
Bandung: Refika Aditama.
Djojosuroto daan Sumaryati.2010. Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra.
Bandung.
Kridalaksana, Harimurti.2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Nababan.1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Rosnita, Dewi.2013.” Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Novel Ku Antar ke Gerbang
Karya Ramadhan K.H. Tanjungpinang. Jurusab Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
UMRAH( belum diterbitkan).
Sarwono, Jonathan.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta
Suhardi, 2013. Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Wati, Neti Uspita.2014.” Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Masyarakat Desa Pulau
Batang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.”Tanjungpinang. Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH (belum diterbitkan).
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi, 2006. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis.
Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR