analisis aktivitas investasi - investasi antar perusahaan

11
Sekuritas investasi Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain. Akuntansi untuk Sekuritas Investasi Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar, tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda. Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu: o Sekuritas Utang 1.Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo. Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada biaya perolehan. Tidak ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai pendapatan. 2. Sekuritas yang Diperdagangkan Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian

Upload: nafi-kurnia-putri

Post on 18-Jan-2016

881 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Investasi Antar Perusahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

Sekuritas investasi

Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan

tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang

adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Sekuritas

ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain.

Akuntansi untuk Sekuritas Investasi

Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar,

tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadap

perusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam suatu

transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda.

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

o Sekuritas Utang

1. Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo.

Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada biaya perolehan. Tidak ada

keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai

pendapatan.

2. Sekuritas yang Diperdagangkan

Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap tanggal neraca.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian telah

direalisasi termasuk pada penghitungan laba bersih.

3. Sekuritas tersedia untuk dijual.

Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tak lancar, tergantung dari

jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini

dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar

tidak dimasukkan sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen

pendapatan komprehensif.

4. Perubahan Kelompok Investasi

Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki hingga jatuh

tempo” tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luar

biasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau

kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok “tersedia untuk dijual”

Page 2: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

menjadi “diperdagangkan” biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika

pemindahan antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai

wajarnya.

o Sekuritas Ekuitas

1. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)

Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang

diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau

tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.

2. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)

Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas yang mengharuskan

investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian

menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaan

yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah deviden

yang diterima dari perusahaan yang diinvestasi.

3. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)

Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai

anak perusahaan. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

Analisis Sekuritas Investasi

Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:

o Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi

Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena

kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya.

Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang dipasarkan dan

tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi.

o Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas

Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasi

yang harus diwaspadai seorang analis:

1. Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan.

2. Kewajiban yang diakui sebesar biaya.

3. Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.

4. Klasifikasi berdasarkan niat.

Page 3: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan

o Pengakuan Laba Perusahaan Investasi

Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh

anak perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor. Walaupun

kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan

diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan sebagai

berikut:

1. Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak perusahaan.

2. Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian laba

atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat.

3. Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap

laba.

4. Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan

induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.

5.

o Investasi Modal yang Tidak Diakui

Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris, karena akun investasi

tersebut mencerminkan presentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham

perusahaan investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban

perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat

dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca investor.

o Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.

Cadangan ini bergantung pada tindakan dan tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini

mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan,

sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun berjalan.

Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal ini terjadi bila

sebuah perusahaan mengakuisis sebagian besar sekuritas ekuitas satu perusahaan lain

atau lebih. Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha adalah:

1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan

pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.

2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.

Page 4: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

3. Memperkuat manajemen.

4. Meningkatkan efisiensi operasi.

5. Mendorong diversifikasi.

6. Mempercepat masuk ke pasar.

7. Mencapai skala ekonomi.

8. Memperoleh manfaat pajak.

Akuntansi Penggabungan Usaha

Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset

berwujud dan aset tak berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui bersamaan

dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang diasumsikan. Aset berwujud disusutkan

dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi diamortisasi selama estimasi masa

manfaatnya.

Laporan Keuangan Konsolidasi

Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak

perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan konsolidasi mengabaikan identitas

legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak perusahaan karena alasan

“substansi ekonomi”.

Mekanisme Konsolidasi

Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan

yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak

perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk.

Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan untuk menghindari

perhitungan ganda atau laba yang diakui prematur.

Efek bersih dari konsolidasi pada neraca adalah melaporkan akuisisi anak perusahaan

pada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Hasil penilaian aset berwujud anak

perusahaan dan aset tidak berwujudnya yang dapat diidentifikasi, dilaporkan pada pos

yang terpisah. Selisih antara harga pembelian dengan harga wajar pasar aset yang dapat

diidentifikasi tersebut dicatat sebagai goodwill.

Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tidak

berwujud diakui. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas

sehingga diamortisasi setiap tahun.

o Penurunan Nilai Goodwill

Page 5: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

Goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunana nilai/ impairment. Penelaahan ini

merupakan proses yang meliputi perbandingan antara nilai pasar wajar dengan nilai

bukunya dalam akun investasi.

o Masalah- Masalah Penggabungan Usaha Pertimbangan Kontinjen

Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian tinggi

diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasa disebut

kenaikan goodwill). Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung

dalam penawaran harus dinyatakan dalam nilai wajar pada tanggal pembelian dan dinilai

ulang secara berkala setiap kuartal agar dapat merefleksikan kinerja aktual. Sehingga

akan diperoleh volatilitas laba ketika pertimbangan kontinjen dinilai ulang.

o Alokasi Total Biaya

SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori aset

tak berwujud yang spesifik, meliputi:

1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.

2. Kesepakatan untuk tidak bersaing.

3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan seni artistik.

4. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual.

5. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang/ formula rahasia, dan

aset lain yang terkait dengan teknologi.

o Penelitian dan Pengembangan dalam Proses

Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai litbang yaitu

dengan menilai aset IPR&D perusahaan yang diakuisisi sebelum menghapusnya. Dengan

adanya insentif untuk menghindari pengakuan IPR&D sebagai goodwill, perusahaan

menilai IPR&D setinggi mungkin untuk meningkatkan penghapusan, atau mengurangi

amortisasi goodwill. Penghapusan sepeti itu akan menimbulkan masalah kualitas laba

jika IPR&D disajikan overstated karena hal tersebut akan merendahkan aset dan

meninggikan pengembalian ekuitas (dan aset).

o Utang dalam Laporan Konsolidasi

Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan, kreditor memiliki jaminan

sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan potensial. Untuk menilai keamanan

kewajiban, analisis kita harus mempelajari laporan keuangan masing- masing

perusahaan.

Page 6: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

o Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak

IPO menjasi hal yang umum dilakukan anak perusahaan karena perusahaan berusaha

mendapatkan laba yang tidak diakui dalam nilai saham anak perusahaannya, dan pada

saat yang sama mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan.

o Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi

Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di tengah tahun, perusahaan hanya melaporkan

ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.

Terdapat dua metode untuk mencapai hal tersebut:

1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan,

beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.

2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan

beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga

hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.

o Push Down Accounting

Harga perolehan perusahaan A untuk mengakuisisi perusahaan B harus “didorong turun”

dan digunakan untuk membentuk basis akuntansi yang baru dalam laporan keuangan

perusahaan B yang terpisah. SEC mengakui bahwa kehadiran utang publik, saham

preferen atau kepemilikan minoritas yang signifikan dalam anak perusahaan dapat

berdampak pada kemampuan induk perusahaan untuk mengendalikan kepemilikan.

Dalam kasusu ini, SEC tidak memaksakan untuk menerapan Push Down Accounting.

o Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

1. Laporan keuangan masing- masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebih

besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan.

2. Laporan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di masing-

masing perusahaan.

3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk seringkali digabungkan dengan

perusahaan yang kondisi keuangannya kuat sehingga mengaburkan analisis.

4. Tingkat transaksi antar perusahaan tidak dapat diketahui.

5. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan

masalah khusus bagi analis.

o Konsekuensi Akuntansi Goodwill

Page 7: Analisis Aktivitas Investasi - Investasi Antar Perusahaan

Pengukuran nilai sisa goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial. Sebagai

contoh, pembayaran karena kesalahan estimasi, persaingan tender yang ketat, atau

kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor tertelan dalam goodwill.

Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha

Perbedaan antara metode penyatuan dengan akuntansi pembelian terletak pada jumlah

yang dicatat sebagai investasi awal dalam perusahaan yang diakuisisi. Dalam metode

pembelian, akun investasi didebit sebesar harga beli, yaitu nilai pasar wajar perusahaan

yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Dalam metode penyatuan, akun investasi didebit

sebesar nilai buku perusahaan yang diakuisisi. Aset tidak dinaikkan nilainya dari harga

perolehan yang dilaporkan dalam neraca perusahaan yang divestasi, tidak terapat aset tak

berwujud baru yang muncul dari akuisisi, dan tidak ada goodwill yang dilaporkan. Tidak

diakui goodwill ini merupakan daya tarik utama metode penyatuan karena perusahaan

menghindari amortisasi goodwill yang berakibat pada penurunan kas.

o Mekanisme Akuntansi Penyatuan Kepentingan

Akibat yang mungkin timbul dari akuntansi penyatuan dibandingkan dengan akuntansi

pembelian:

1. Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang tersedia.

2. Penyajian aset yang lebih rendah menghasilkan ekuitas gabungan yang lebih rendah

3. Penyajian aset yang lebih rendah menghasilkan beban yang lebih rendah dan

menghasilkan laba yang lebih tinggi.

4. Penyajian aset yang lebih rendah memungkinkan menghasilkan keuntungan

penghentian aset yang lebih tinggi.

5. Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh periode yang

dilaporkan.