analisis air

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Pesatnya pembangunan wilayah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan air dalam jumlah yang banyak yang sering kali tidak tersedia untuk penduduk, dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang mana sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan atau kesehatan masyarakat. Meskipun demikian telah terbukti bahwa penyediaan air bersih untuk masyarakat memainkan peran penting dalam hal meningkatkan kesehatan 1

Upload: dianrahmayanialjur

Post on 04-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi

disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi

tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama

saat musim kemarau disaat air mulai berubah warna atau berbau. Ironis

memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis.

Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi

keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih

dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air

bersih yang layak pakai.

Pesatnya pembangunan wilayah dan laju pertumbuhan penduduk  yang

tinggi membutuhkan air dalam jumlah yang banyak yang sering kali tidak

tersedia untuk penduduk, dan juga akibat penggunaan teknologi produksi

yang mana sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan atau

kesehatan masyarakat. Meskipun demikian telah terbukti bahwa penyediaan

air bersih untuk masyarakat memainkan peran penting dalam hal

meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat, yakni

mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit,

khususnya yang behubungan dengan air dan berperan dalam meningkatkan

standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.

Belanda merupakan Negara dengan 70 persen wilayah memang berada

di bawah permukaan laut dan dilewati tiga sungai besar yaitu Sungai Rhien,

Waal, dan Maas (Meuse) yang berpotensi menyebabkan banjir. Selain itu,

aliran  air Sungai Rhien memang sudah diprediksikan akan meningkat 12,5

persen dalam beberapa tahun ke depan. Hingga saat ini, Belanda terus

melakukan kreativitasnya dalam penanggulangan tentang perairan.

1

B. Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu

“Bagaimana Teknik Pengelolaan Air di Belanda?”

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu “Untuk Mengetahui Teknik

Pengelolaan Air di Belanda”.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi

hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta

mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada

lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga

dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air,

dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu

siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan

tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, yaitu satu molekul

air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu

atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur

273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang

memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti

garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul

organik.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan

banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair

dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air

dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi

(berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Manusia, binatang, dan

tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti

ekonomi yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi

3

tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri

sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia

terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga

diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada

bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan

(air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami

terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan

sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,

monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah

memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004,

yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

B. Karakteristik Air

1. Karakteristik Fisik Air

a. Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan

anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur

dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

b. Temperatur

Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar

oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan

menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic

ynag mungkin saja terjadi.

c. Warna

4

Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-

bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-

senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

d. Solid (Zat padat)

Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat

meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat

menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air.

e. Bau dan rasa

Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam

air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk

dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa

organik tertentu.

2. Karakteristik Kimia Air

a. pH

Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa,

korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan

basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi

senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

b. DO (Dissolved Oxygent)

DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari

fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah

DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya

dinyatakan dalam persentase saturasi.

c. BOD (Biological Oxygent Demand)

5

BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh

mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat

pencerna) yang terdapat di dalam air buangan secara biologi. BOD

dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self purification

badan air penerima.

d. COD (Chemical Oxygent Demand)

COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk

mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia.

e. Kesadahan

Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas

pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang

segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin,

atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.

Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu

terlarut yang tinggi dalam air.

f. Senyawa-senyawa Kimia yang Beracun

Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah

merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan

yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih

akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan

warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut

yang dapat menjadi racun bagi manusia.

C. Teknik Pengelolaan Air di Belanda

6

Belanda

(bahasa

Belanda:

Nederland)

adalah sebuah

negara peserta

Kerajaan

Belanda, yang

terdiri dari dua

belas provinsi

di Eropa Barat Laut dan tiga pulau di Karibia. Kata Belanda dalam bahasa

Indonesia adalah pinjaman yang cacat dari kosakata Portugis: holanda,

olanda, wolanda, bolanda, dan terakhir menjadi Belanda. Belanda Eropa

berbatasan dengan Laut Utara di utara dan barat, Belgia di selatan, dan

Jerman di timur, dan berbagi perbatasan bahari dengan Belgia, Jerman, dan

Britania Raya. Belanda menganut demokrasi parlementer yang disusun

sebagai negara kesatuan. Ibu kotanya adalah Amsterdam, sedangkan pusat

pemerintahan dan kedudukan monarkinya berada di Den Haag. Belanda

sebagai keseluruhan seringkali disebut "Holland", meskipun Holland Utara

dan Selatan hanyalah dua dari dua belas provinsinya.

Belanda secara geografis merupakan negara berpermukaan rendah,

dengan kira-kira 20% wilayahnya dan 21% populasinya berada di bawah

permukaan laut, dan 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas

permukaan laut. Kenyataan yang unik ini terabadikan dalam namanya:

Nederland (bahasa Belanda), yang artinya "negeri-negeri berdaratan

rendah", nama ini pun digunakan dengan beberapa variasi dalam bahasa-

bahasa Eropa lainnya.

Belanda negeri berpenduduk sekitar 15,8 juta orang dengan luas hanya

41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada di bawah

permukaan laut merupakan kiblat dalam teknologi pengelolaan air dan

konstruksi bendungan. Pengalaman lebih dari 2000 tahun menghadapi

7

gempuran ombak telah membentuk budaya inovatif masyarakat Belanda &

mendorong berkembangnya teknologi konstruksi yang kini menjadi acuan

berbagai negara.

Meski Belanda memiliki luas area yang tergolong kecil dibandingkan

dengan negara-negara lainnya di Eropa (dan dunia), industri dan agrikultur di

Belanda memiliki porsi besar dan karbondioksida yang dihasilkan dari

aktivitas tersebut menempatkan Belanda di jajaran 30 besar negara dengan

jumlah emisi karbondioksida terbanyak di dunia.

Selain polusi udara, agrikultur juga menyebabkan banyak sumber dan

aliran air di Belanda tercemar oleh logam berat, senyawa-senyawa organik,

nitrogen, dan phosphate. Di tahun 1960an, paparan pada senyawa-senyawa

ini menyebabkan banyak sumber air ditutupi alga dan tidak bisa digunakan

sebagai sumber air minum. Tingginya tingkat polusi ini kemudian mendorong

pemerintah Belanda untuk mengeluarkan Dutch Law Pollution Surface

Water, yang berkonsentrasi pada pengolahan limbah dan penyelamatan

lingkungan. Tidak hanya terbatas pada hukum, pemerintah juga banyak

mendukung universitas dan institusi penelitian untuk ikut serta menangani

permasalahan polusi air di Belanda. Tidak heran, Belanda dikenal sebagai

negara dengan penelitian tentang water and wastewater treatment yang

maju.  Karenanya, meski bermarkas di London, Global Operations Office dari

International Water Association (IWA), yang mengatur sebagian besar

kegiatan IWA di seluruh dunia,  terletak di The Hague, Belanda.

“God schiep de Aarde, maar de Nederlanders schiepen Nederland”

adalah sebuah pepatah yang berarti “Tuhan menciptakan Bumi, tetapi orang

Belanda lah yang menciptakan (daratan) Belanda”. Pribahasa ini

menggambarkan bagaimana bangsa Belanda mampu bertahan hidup di

lingkungan yang ekstrim. Secara topografis, sekitar 20% wilayah negara ini

berada di bawah permukaan laut dan dihuni oleh kurang lebih 21% rakyat

Belanda. Selain itu, sekitar 50% daratan Belanda berada kurang dari 1 meter

di atas permukaan laut. Di masa lalu, Belanda pernah dilanda beberapa kali

bencana banjir yang sangat  mematikan. Pengalaman buruk inilah yang

8

membuat hampir seluruh rakyat Belanda paham benar bahwa menjaga

keseimbangan lingkungan dan hidup serasi dengan alam adalah hal krusial

untuk melindungi diri dan anak cucu mereka. Kondisi alam yang tidak

menguntungkan juga mendorong rakyat Belanda untuk berjuang lebih keras

agar kaki mereka tetap dapat menginjak daratan.

Negara lain seperti AS dan Rusia boleh berbangga dengan keunggulan

teknologi militer dan anatariksanya, atau Jepang dan Jerman dengan industri

otomotifnya, namun Belanda tetap menjadi juara dunia dalam pengelolaan

air dan lingkungan. Di kerajaan yang didirikan oleh Willem van Oranje ini,

terdapat banyak bendungan yang dibuat untuk memproteksi daratan dari

luapan air laut dan sungai. Sistem pertahanan air ini dibuat secara berlapis-

lapis sehingga jika satu bendungan jebol, masih ada bendungan lainnya

yang menahan air. Selain bendungan, di Belanda juga terdapat ribuan kanal

yang berfungsi untuk mengaliri air dan daerah resapan air berupa danau-

danau alami dan buatan. Kanal dan danau sangat dijaga kebersihannya,

tidak ada seorang pun yang berani mencemari dan mengotorinya karena

diancam denda yang sangat besar. Adapun air hujan dan air buangan yang

menggenangi daratan dipompa ke laut dengan energi angin yang dikonversi

oleh ribuan kincir angin di seluruh penjuru negeri, sehingga menjadikan

Belanda dikenal dengan sebutan “Negeri Kincir Angin”. Kemampuan

Belanda dalam mengelola energi angin yang murah dan tanpa emisi ini

adalah keunggulan lain negara ini. Kincir angin tidak hanya digunakan dalam

sistem pertahanan air, tetapi juga untuk mengolah lahan pertanian,

pembangkit listrik, dan lain-lain.

Keunggulan Belanda dalam mengelola air tidak hanya dibuktikan

dengan kecanggihan sistem pertahanan airnya. Di negara yang identik

dengan warna oranye ini, minum air langsung dari keran sangat dianjurkan

daripada membeli air minum kemasan. Hal ini karena air keran di Belanda

yang diproses dengan teknologi membran tercanggih di dunia, berkualitas

lebih baik daripada air minum kemasan. Selain itu, minum air keran juga

berarti mengurangi sampah botol plastik yang dihasilkan oleh air minum

9

kemasan. Banyak teknik yang digunakan Belanda dalam mengelola air,

teknik-teknik pengelolaan air di Belanda, yaitu:

1. Eco-drainage (Ekodrainase)

Contoh implementasi ekodrainase ini dapat dilihat di Utrecht. Air

hujan yang turun (English: stormwater) dipilah menjadi 2 yaitu air yang

dianggap kotor dan air yang dianggap bersih. Air yang dianggap bersih

itu contohnya air hujan yang mengalir dari atap rumah, sedangkan air

kotor itu air yang jatuh dari permukaan jalan apalagi jalan yang penuh

kendaraan bermotor. Air yang tergolong bersih tadi dialirkan ke suatu

tanah rerumputan yang bernama “wadi” (Wadi adalah rerumputan untuk

resapan dan infiltrasi air hujan). Di sana air disaring rerumputan

sehingga dapat langsung terserap ke dalam tanah. Pemerintah Utrecht

sadar bahwa tidak semua air harus langsung dialirkan ke kanal dan

sungai kemudian ke laut. Volume air buangan mengalir (run-off) harus

dikurangi agar tidak terlalu membebani sistem bendungan di tepi laut.

Selain memanfaatkan Wadi, Pemerintah Kota Utrecht di Leidsche

Rijn (sebuah area perumahan di tepi barat kota) memanfaatkan median

jalan dari bahan paving. Tujuannya agar air-air yang turun tadi bisa

langsung terserap ke dalam tanah.

10

2. Water From The Tap

Inovasi

konservasi air di

Belanda sangat luar

biasa. Belanda

melakukan

reklamasi lahan

dengan

membangun

bendungan terbaik

didunia. Di negara maju seperti Belanda, warga dapat meminum air

langsung dari keran, atau istilahnya water from the tap. Pengelolaan air

minum yang telah mapan itu hasil pembangunan sejak 150 tahun lalu.

Tahun 1850, angka kematian akibat penyakit yang disebabkan

kurangnya ketersediaan air bersih seperti thypoid dan kolera sangat

tinggi. Seiring dengan dibangunnya pengelolaan air bersih, angka

kematian tersebut menurun.

Sumber air di negeri kincir angin itu umumnya sumber air tanah

(ground water), air permukaan (surface water), dan di beberapa wilayah

utara menggunakan air laut dengan proses desalinasi.

Penggunaan sumber air tanah masih menjadi favorit di Belanda

mengingat air tanah di kawasan tersebut minim patogen atau parasit

sehingga dapat digunakan tanpa disinfektan. Pengelolaan air tanah juga

lebih mudah. Air dipompa dari sumur kemudian disaring berkali-kali.

Hanya saja, ketersediaan air tanah tidak cukup sehingga lalu digunakan

air permukaan seperti dari sungai dan danau. Air tersebut dapat dikelola

secara langsung atau dirancang menjadi air tanah artifisial.

Guna menghasilkan air tanah artifisial itu, air permukaan “diinjeksi”

ke dalam tanah. Proses itu terbilang unik di dunia. Air permukaan seperti

11

air sungai setelah melalui rangkaian proses penyaringan awal kemudian

diresapkan kembali ke dalam tanah di sebuah area tertentu sehingga

menjadi “air tanah”.

Air yang sudah menjalani proses penyaringan secara alami itu lalu

dipompa kembali ke dalam saluran untuk proses lanjutan. Pengelolaan

air permukaan sampai akhirnya layak minum, umumnya melalui

rangkaian panjang sistem penyaringan ganda dan penggunaan butiran

karbon aktif untuk menyerap pestisida dan polutan mikro. Terkadang

dilakukan pula sedimentasi atau pengendapan. Air kemudian

didisinfektan.

Sebagai pengganti chlorine yaitu ozonisasi,—ozon atau O³ yang

larut dalam air akan memecah bahan organik pengganggu dan

membunuh bakteri, menggunakan hydrogen peroxide, serta dengan

radiasi sinar ultraviolet (UV). Gelombang UV menonaktifkan

mikroorganisme patogen. Air minum akan bebas dari pestisida dan

rendah kadar materi organik sehingga tak perlu chlorine dalam proses

distribusi.

3. Nereda

Salah

satu proyek

terbaru dari

Negeri Van

Orange ini

adalah

Nereda,

pemurnian air

limbah domestic dan komersial menjadi air bersih menggunakan bakteri

dengan prinsip hemat energi. Teknologi ini dikembangkan oleh Prof.dr.ir.

M.C.M. Mark van Loosdrecht dari TU Delft. Nereda merupakan teknologi

pengolahan limbah menggunakan metode bioremediasi menggunakan

bakteri aerobik. Teknologi ini dikembangkan secara komprehensif,

12

karena dikembangkan oleh 3 pihak penting, perusahaan terkait,

pemerintah dan universitas di Belanda.

Nereda adalah teknologi baru menggunakan bakteri dalam air

limbah untuk membersihkan air. Selain itu, teknologi ini juga tidak

membutuhkan ruang yang besar. Seperti yang kita tahu umumnya

pabrik pemurnian air membutuhkan area yang luas. Tidak dengan

Nereda karena pengolahan air limbah dapat dilakukan pada luas area

air lainnya, dan juga biaya konstruksi yang lebih rendah sekitar 20%.

4. SHARON-ANAMMOX

SHARON-ANAMMOX

merupakan teknologi murah

dan berkelanjutan untuk

menghilangkan kandungan

ammonium dari air limbah.

Proses biologis 2 langkah ini

juga menggunakan bakteri yang mampu mengubah ammonia menjadi

gas nitrogen dengan cara yang sangat efisien energi. Hasilnya sangat

mengagumkan, menggunakan 60% energi lebih sedikit dibandingkan

metode penghilangan nitrogen secara konvensional. Selain itu, teknologi

ini juga menghasilkan limbah lebih sedikit dan tidak membutuhkan

bahan kimia lainnya. Sebagai tambahan, teknologi ini juga

membutuhkan peralatan yang lebih sedikit, sehingga tentunya costnya

pun lebih murah. Teknologi ini dikembangkan bersama oleh perusahaan

teknologi, konsultan dan 2 universitas di Belanda.

5. BIOPAQ

Teknologi BIOPAQ,

merupakan teknologi

yang menggunakan

bakteri anaerobik untuk

13

mengubah limbah organik di air menjadi biogas yang dapat digunakan

sebagai energi hijau yang ramah lingkungan. Teknologi BIOPAQ dapat

memenuhi kebutuhan gas alam untuk 1,4 juta rumah tangga di seluruh

Belanda. Teknologi ini juga berperan langsung dalam pengurangan 5,5

megaton emisi CO2 tahunan di bumi ini.

6. Deltawerken

Suatu

pekerjaan

konstruksi

modern besar

setelah

Afsluitdijk

adalah dengan

membangun

bendungan berseri secara berturut-turut yang dinamakan proyek

‘deltawerken’. Hal itu juga dipicu oleh bencana pada tahun 1953 yang

menewaskan 1800 penduduk. Proyek ini sebenarnya sudah

direncanakan oleh Rijkswaterstaat (Departemen Pekerjaan Umum

Belanda) sejak 1937 melalui proposal 'the Deltaplan'. Pada waktu itu

direncanakan untuk membangun beberapa seri bendungan secara

bertahap dalam beberapa dekade ke depan. Terjadinya bencana air

tahun 1953 mempercepat pelaksanaannya.

Proyek Delta Plan yang bertujuan untuk membentengi daratan dari

ancaman Laut Utara ini terdiri dari sepuluh bendungan besar dan tiga

penahan gelombang yang dibangun secara bertahap selama 39 tahun.

Bendungan pertama selesai dibangun pada 1958 di Sungai The

Hollandse Ijssel, sebelah timur Rotterdam. Kemudian dibangun

bendungan The Ooster Dam (The Oosterschelde Stormvloedkering),

yang panjangnya hampir mencapai 11 kilometer. Bendungan terakhir

yang selesai dibangun adalah The Maeslantkering pada 1997.

Maeslantkering dibangun di muara Nieuwe Waterweg, yaitu kanal yang

14

menjadi gerbang masuk ke Pelabuhan Rotterdam. Tanggul ini

merupakan tanggul terbuka yang melalui program komputer dapat

tertutup ketika terjadi badai dari Laut Utara mencapai ketinggian di atas

tiga meter.

Delta works merupakan sebuah pencapaian tertinggi dalam

konstruksi besar di lautan karena dibangun dengan menghadapi arus

laut, gelombang dan karakter tanah yang bervariasi. Design dan teknik

yang digunakan khususnya di area persiapan fondasi dan penggunaan

matras-matras fondasi perlindungan menggambarkan inovasi dan

kerjasama yang kuat antara para geologist dan insinyur yang

memberikan penerapan penting dalam berbagai aspek dari konstruksi

yang berhubungan dengan pantai dan lepas pantai. Penggunaan

komponen yang telah dibentuk sebelumnya (prefabricated) untuk

kemudian ditempatkan melalui metode penempatan material-

materialnya mencerminkan sebuah terobosan dalam konstruksi di laut

terbuka (open water construction). Aspek lingkungan dan sosial pun

sangat diperhatikan agar ekologi pantai sekitarnya tidak terganggu dan

kehidupan nelayan dan kelancaran arus lalu lintas pelabuhan tidak

terganggu. Inovasi yang luar biasa tersebut merupakan hasil dari

budaya inovatif masyarakat Belanda yang konon terbentuk dari interaksi

ribuan tahun dengan laut.

Raja Perancis Louis XIV di abad 17 pernah menyebutkan bahwa

budaya Belanda berasal dari perjuangannya dalam melawan lautan.

Louis XIV melihat bahwa budaya kebebasan, toleransi, kebebasan

bicara, kebiasaan masyarakat Belanda untuk terus bernegosiasi tanpa

akhir berasal dari pertarungan mereka dengan air. Pertarungan selama

2000 tahun membendung lautan telah membentuk budaya masyarakat

Belanda yang terus mencari dan melakukan perbaikan tanpa henti.

Melalui berbagai bencana air yang terjadi diBelanda ini, masyarakat

Belanda membuat apa yang kini disebut dengan public-private

partnership. Dimulai sejak abad ke 11, kerjasama semacam itu mulai

15

terbentuk. Dewan lokal yang yang disebut water board di setiap desa

melakukan pengawasan terhadap pengelolaan air di wilayah mereka

melalui suatu forum yang mengumpulkan masyarakat disekitar wilayah

untuk membahas pengelolaan air secara demokratis. Water Board

bukan merupakan eksperimen pertama dalam demokrasi karena Athena

telah memulai jauh sebelumnya, tetapi yang membedakan dengan

demokrasi ala Athena adalah adanya jaminan kebebasan berpendapat

dimana penduduk disana mempunyai posisi yang setara dan tidak ada

perbudakan seperti terjadi di Athena.

Kebebasaan ini menjadi fondasi yang kuat dalam karakter inovatif

masyarakat Belanda sehingga kemudian melahirkan banyak kreasi-

kreasi besar yang mendapat pengakuan dunia mulai dari karya lukisan

dari Rembrandt yang sangat indah, hingga jam pendulum dan navigasi

kapal hasil karya Cristiaan Huygens. Bahkan bunga Tulip dengan

berbagai warna yang menjadi ciri khas Belanda juga merupakan hasil

pengembangan botani para peneliti Belanda yang membawanya dari

kawasan Asia Tengah yang kondisi tanah dan cuacanya jauh berbeda

dengan Belanda.

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi

hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta

mil³) tersedia di Bumi.

Belanda adalah negara yang berpenduduk sekitar 15,8 juta orang

dengan luas hanya 41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada

di bawah permukaan laut merupakan kiblat dalam teknologi pengelolaan air

dan konstruksi bendungan. Pengalaman lebih dari 2000 tahun menghadapi

gempuran ombak telah membentuk budaya inovatif masyarakat Belanda &

mendorong berkembangnya teknologi konstruksi yang kini menjadi acuan

berbagai negara.

Keunggulan Belanda dalam mengelola air dibuktikan dengan

kecanggihan sistem pertahanan airnya. Di negara yang identik dengan

warna oranye ini, minum air langsung dari keran sangat dianjurkan daripada

membeli air minum kemasan. Hal ini karena air keran di Belanda yang

diproses dengan teknologi membran tercanggih di dunia, berkualitas lebih

baik daripada air minum kemasan. Selain itu, minum air keran juga berarti

mengurangi sampah botol plastik yang dihasilkan oleh air minum kemasan.

Banyak teknik yang digunakan Belanda dalam mengelola air, yaitu

Ekodrainase, Water From The Tap, Nereda, SHARON-ANAMMOX,

BIOPAQ, dan Deltawerken.

17

B. Saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap agar sistem pengelolaan air

harus dilakukan sebaik mungkin agar kualitas air terjamin, dan dengan

adanya makalah ini kita bisa banyak belajar dari Belanda tentang cara

pengelolaann air, karena belanda merupakan salah satu negara dengan

sistem pengelolaan air terhebat di dunia.

18

DAFTAR PUSTAKA

http://citraningrum.wordpress.com/2012/05/02/Belanda-dan-airnya/

http://id.wikipedia.org/wiki/Air

http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda

http://kompetiblog2013.wordpress.com/2013/04/15/011-tata-kelola-air-yang-

ramah-lingkungan-Belanda-jagonya/

http://kompetiblog2013.wordpress.com/2013/05/14/412-zandmotor-dan-nereda-

bukti-kehebatan-Belanda/

http://kompetiblog2013.wordpress.com/2013/05/16/499-nereda-sulap-air-limbah-

jadi-air-bersih-dengan-bakteri/

http://market-insight.blogspot.com/2010/04/dibalik-bendungan-Belanda.html

http://raisamelia.blogspot.com/2013/05/Belanda-berhasil-taklukkan-banjir.html

http://rakataonline.wordpress.com/2013/12/17/pengelolaan-lingkungan-di-

belanda/

19