analisi skenario 2 blok emergensi

1
Analisi Skenario Wanita 24 tahun mengeluh kan kelemahan keempat anggota gerak dan dyspnea sejak satu hari yang lalu. Beberapa hari sebelumnya pasien mengalami batuk berdahak disertai demam. Pasien diduga memiliki riwayat ISPA, hal ini mengarah pada penyakit GBS, akan tetapi ISPA ini juga dapat disebabkan oleh penyakit myasthenia geavis, dimana kelemahan otot pernafasan dapat menyebabkan stasis lender dan meningkatkan factor resiko terkena ISPA dan akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya krisis miastenia. Riwayat penggunaan antibiotic amoksisilin, penggunaan antibiotic meningkatkan resiko terjadinya krisis myatenia. Pasien mengkonsumsi obat mestinon 4-6 kali sehari sejak 2 tahun yang lalu, penggunaan obat mestinon mengindikasikan pasien mengalami miastenia gravis. TD 120/80 Normal, Nadi 100x/menit Normal, RR 30 kali per menit Takipneu, T 37,5 C Normal, GCS 456 penurunan kesadaran, kekuatan motoric 1 pada keempat anggota gerak (pasien hanya dapat menggerakan sedikit tanpa ada pergerakan sendi), reflex fisiologis +1 (Hiporefleks) , reflex patologis (-). Dari hasil pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa lesi yang terjadi adalah lesi LMN, dan dari anamnesis kemingkinan pasien mengalami krisis miastenia.

Upload: nurshadrinahendrakaramina

Post on 03-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisi Skenario 2 Blok Emergensi

TRANSCRIPT

Page 1: Analisi Skenario 2 Blok Emergensi

Analisi Skenario

Wanita 24 tahun mengeluh kan kelemahan keempat anggota gerak dan dyspnea sejak satu

hari yang lalu. Beberapa hari sebelumnya pasien mengalami batuk berdahak disertai demam.

Pasien diduga memiliki riwayat ISPA, hal ini mengarah pada penyakit GBS, akan tetapi ISPA

ini juga dapat disebabkan oleh penyakit myasthenia geavis, dimana kelemahan otot pernafasan

dapat menyebabkan stasis lender dan meningkatkan factor resiko terkena ISPA dan akhirnya

dapat mengakibatkan terjadinya krisis miastenia. Riwayat penggunaan antibiotic amoksisilin,

penggunaan antibiotic meningkatkan resiko terjadinya krisis myatenia. Pasien mengkonsumsi

obat mestinon 4-6 kali sehari sejak 2 tahun yang lalu, penggunaan obat mestinon

mengindikasikan pasien mengalami miastenia gravis. TD 120/80 Normal, Nadi 100x/menit

Normal, RR 30 kali per menit Takipneu, T 37,5 C Normal, GCS 456 penurunan kesadaran,

kekuatan motoric 1 pada keempat anggota gerak (pasien hanya dapat menggerakan sedikit tanpa

ada pergerakan sendi), reflex fisiologis +1 (Hiporefleks) , reflex patologis (-). Dari hasil

pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa lesi yang terjadi adalah lesi LMN, dan dari

anamnesis kemingkinan pasien mengalami krisis miastenia.