pbl skenario 1 emergensi

38
7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 1/38 Muhammad rizdimas ridho putra  181 1. Memahami dan menjelaskan hipertensi dalam kehamilan Definisi Hipertensi pada kehamilan terdapat pada 5-10% kehamilan, hipertensi merupakan salah satu dari ketiga penyebab kematian pada ibu hamil selain perdarahan dan infeksi. World Health Organization WHO! menyatakan pada negara ma"u 1#% kematian maternal diakibatkan karena hipertensi pada kehamilan, dan menempati proporsi kematian pertama setelah perdarahan 1$%!, aborsi %!, dan sepsis &%!. 'erg et all pada tahun &00$ melaporkan kematian maternal sekitar 1#% karena komplikasi dari hipertensi pada kehamilan, dua tahun kemudian berg et al melakukan penelitian yang menun"ukan bah(a kematian maternal akibat hipertensi dapat di)egah melalui beberapa tahapan 1,*!  Klasifikasi +lasifikasi hipertensi pada kehamilan terbagi berdasarkan pembagian dari a. The Working Group classification of hypertensive disorders complicating  pregnancy *! . b. The International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP 5! . . +lassifikasi menurut The Working Group classification of hypertensive disorders complicating pregnancy *! . 1. Hipertensi estasional a. /ekanan darah sistolik 1*0 mmHg atau tekanan diastolik 0 mm Hg pertama kali selama kehamilan  b. /anpa proteinuria ). /ekanan darah kembali normal sebelum 1& minggu post partum &. reeklampsia a. /ekanan darah 1*020 atau lebih yang ter"adi setelah &0 minggu masa gestasi.  b. roteinuria 31 4ipsti)k! atau $00mg2&* "am $. 6klampsia reeklamsia yang disertai oleh ke"ang. *. reeklampsia superimpose oleh hipertensi kronis 1

Upload: putri-mutiara-sari

Post on 05-Mar-2016

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bfdnb

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 1/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

1. Memahami dan menjelaskan hipertensi dalam kehamilan

Definisi

Hipertensi pada kehamilan terdapat pada 5-10% kehamilan, hipertensi merupakan salah satu dari

ketiga penyebab kematian pada ibu hamil selain perdarahan dan infeksi. World HealthOrganization WHO! menyatakan pada negara ma"u 1#% kematian maternal diakibatkan karena

hipertensi pada kehamilan, dan menempati proporsi kematian pertama setelah perdarahan 1$%!,

aborsi %!, dan sepsis &%!. 'erg et all pada tahun &00$ melaporkan kematian maternal sekitar 

1#% karena komplikasi dari hipertensi pada kehamilan, dua tahun kemudian berg et al 

melakukan penelitian yang menun"ukan bah(a kematian maternal akibat hipertensi dapat

di)egah melalui beberapa tahapan1,*! 

Klasifikasi

+lasifikasi hipertensi pada kehamilan terbagi berdasarkan pembagian dari

a. The Working Group classification of hypertensive disorders complicating 

 pregnancy*!.

b. The International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP5!.

. +lassifikasi menurut The Working Group classification of hypertensive disorders

complicating pregnancy*!.

1. Hipertensi estasional

a. /ekanan darah sistolik 1*0 mmHg atau tekanan diastolik 0 mm Hg pertamakali selama kehamilan

 b. /anpa proteinuria

). /ekanan darah kembali normal sebelum 1& minggu post partum

&. reeklampsia

a. /ekanan darah 1*020 atau lebih yang ter"adi setelah &0 minggu masa gestasi.

 b. roteinuria 31 4ipsti)k! atau $00mg2&* "am

$. 6klampsia

reeklamsia yang disertai oleh ke"ang.

*. reeklampsia superimpose oleh hipertensi kronis

1

Page 2: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 2/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

roteinuria $00mg2&* "am yang ter"adi pada usia gestasi &0 minggu atau lebih pada

seorang (anita penderita hipertensi se"ak sebulum hamil.

5. Hipertensi +ronis.

/ekanan darah 7 1*0210 mmHg yang ter"adi se"ak sebelum hamil atau terdiagnosis

sebelum usia &0 minggu masa gestasi

 !. +lassifikasi menurut The International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy

(ISSHP *!.

1. Hipertensi gestasional dan 2 atau proteinuria yang ter"adi selama masa kehamilan, persalinan

dan nifas pada seorang (anita hamil yang sebelumnya normotensif dan tanpa ter"adi proteinuria,

terbagi men"adi

a. Hipertensi estasional /anpa proteinuria!

 b. roteinuria estasional /anpa hipertensi!

). Hipertensi dan roteinuria gestasional preeklamsia!

&. Hipertensi +ronik hipertensi ter"adi sebelum usia gestasi &0 minggu! dan penyakit gin"al

kronik roteinuria sebelum usia gestasi &0 minggu!

a. Hipertensi kronik tanpa proteinuria!

 b. enyakit gin"al kronik roteinuria dengan atau tanpa hipertensi!

). Hipertensi kronik superimpose preeklampsi hipertensi kronik dengan onset proteinuria

setelah usia gestasi &0 minggu!

$. Hipertensi dan2atau proteinuria yang tidak dapat diklasifikasikan

*. 6klampsia

1.1. Hipertensi Gestasional

4iagnosis hipertensi gestasional ditegakan apabila (anita hamil memiliki tekanan darah sistolik 1*0 atau lebih dan diastolik 0 atau lebih yang ter"adi pertama kali pada saat hamil, tanpa

disertai proteinura, dan tekanan darah akan kembali normal pada 1& minggu post partum.

Hampir 50% pasien dengan hipertensi gestasional akan berkembang men"adi preeklamsia dan

eklamsia yang ditandai dengan proteinuria. roteinuria merupakan petanda dari kerusakan

endotelial yang mengakibatkan kebo)oran glomerulus yang mengakibatkan proteinuria. *!

reeklampsia

2

Page 3: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 3/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

reeklamsia merupakan peningkatan tekanan darah 1*020 atau lebih dan roteinuria 31

4ipsti)k! atau $00mg2&* "am yang ter"adi setelah &0 minggu masa gestasi. 4era"at proteinuria

 bersifat fluktuatif dari hari kehari, sehingga selain dera"at proteinuria The "merican #ollege of 

$bstetricians and Gynecologists  menga"ukan modalitas pemeriksaan lain untuk menilai

 proteinuria yang bersifat lebih stabil yaitu rasio proteinkreatinin 0,$. *!

8ndikator dera"at preeklamsia

The "merican #ollege of $bstetricians and Gynecologists  membagi dera"at preeklampsia

men"adi ringan dan berat*!.

/abel &.1 4era"at preeklampsia ringan dan berat berdasarkan 9O.

Abnormalitas Ringan Berat

/ekanan darah diastolik :110 mm Hg 110 mm Hg

/ekanan darah sistolik :1#0 mm Hg 1#0 mm Hg

roteinuria &3 $3

;akit kepala /idak ada da

angguan <isual /idak ada da

 =yeri perut /idak ada da

Oliguria /idak ada da

+reatinin serum =ormal >eningkat

/rombositopenia /idak ada da

eningkatan serum transaminase >inimal >eningkat

Hambatan pertumbuhan fetus /idak ada da

6dema ulmo /idak ada da

6klampsia

(itan ke"ang pada seorang (anita hamil dengan preeklamsia yang tidak disebabkan oleh

 penyebab lain disebut dengan eklamsia. +e"ang yang ter"adi merupakan tipe ke"ang generalisata

3

Page 4: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 4/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

yang dapat ter"adi sebelum, selam, atau setelah persalinan. 10% kasus eklamsia pada nulipara

ter"adi setelah * "am post partum, dan 0% kasus ter"adi sebelum dan * "am post partum. *!

Hipertensi kronik disertai preklamsia

Hipertensi kronik baik primer maupun sekunder karena kelainan organ seperti kelainan padagin"al, ?askular, dan glandula adrenal dalam per"alanan penyakitnya dapat disertai preeklamsia

saat kehamilan. *!

A.4 Etiologi

'eberapa teori telah dikemukakan untuk men"elaskan etiologi hipertensi pada kehamilan

terutama yang men"elaskan mengenai preeklamsia-eklamsia, diantaranya *,5,#!

1. 8mplantasi plasenta dengan in?asi tropoblas yang inkomplet.

&. >aladaptif imunologis antara ibu, plasenta dan fetus.

$. @aktor genetik yang terdiri dari gen-gen yang diturunkan

n!asi tropoblas "ang inkomplet

ada keadaan normal, arteriol spiral mengalami in?asi oleh endo?askular tropoblas, sel sel ini di

ganti oleh endotel ?askular sehingga terbentuk pembuluh darah baru hasil remodeling dengan

karakteristik diameter pembuluh darah lebih besar dan resistensi ?askular yang lebih ke)il,

 berbeda dengan arteri, ?ena di in?asi hanya sampai bagian permukaan sa"a. ada preeklamsia

dapat ter"adi in?asi tropblastik inkomplet sehingga yang seharusnya ter"adi proses remodeling

arteri spiral men"adi pembuluh darah baru dengan diameter yang lebih besar dengan resistensi?askular yang lebih rendah tidak terbentuk. *,A!

4

Page 5: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 5/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

ambar &.1 erbedaan proses remodeling arteri spiralis pada kondisi normal dibandingkan

dengan preeklamsia.

A. 8mplantasi tropoblas pada keadaan normal pada trimester ke-tiga ter"adi implantasi plasentayang disertai dengan proliferasi tropoblas ekstra?ilia, tropoblas tersebut mengin?asi desidua

 basalis dan mengin?asi lebih dalam ke dinding arteriol spiral untuk mengganti "aringan endotel

dan lapisan muskular arteri spiral, proses remodeling ini menghasilkan pembuluh darah baru

yang lebih lebar dan memiliki resistensi ?askular yang lebih rendah.

B.  8mplantasi tropoblas pada keadaan preeklamsia proses implantasi "aringan tropoblas

mengalami gangguan yang mengakibatkan tidak ter"adi remodeling pada arteri spiral sehingga

mengakibatkan pembuluh darah yang membentuk plasenta men"adi berdiameter sempit dengan

resistensi ?askular lebih tinggi sehingga dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

4e Wolf et all melakukan penelitian terhadap ?askular plasenta yang menemukan ter"adinya

kerusakan endotel, insudasi konstituen plasenta kedalam pembuluh darah, proliferasi lapisan

muskular pada ?askular, dan nekrosis pada area tertentu, selain itu ter"adi deposit lipid pada sel

miosit tunika intima dan in?asi oleh sel makrofag yang se)ara kolektif disebut dengan

atherosis!.*! 

ambar &.& erubahan histopatologis pembuluh darah plasenta pada pasien preeklamsia

5

Page 6: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 6/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

terosis ditun"ukan oleh pembuluh darah pada plasenta kiri pemeriksaan dengan mikroskop

)ahaya, kanan diagram skematik!. angguan endotel mengakibatkan penyempitan lumen yang

diakibatkan oleh akumulasi lipid, dan sel makrofag yang berubah men"adi sel  foam sel busa!.

ada pemeriksaan dengan mikroskop )ahaya tampak sel-sel busa yang ditun"ukan panah

melengkukung, dan selain itu tampak kerusakan endotel ?askular yang ditun"ukan oleh panah

lurus.

+arena gabungan faktor implantasi tropoblas yang tidak sempurna yang mengakibatkan tidak 

ter"adinya remodeling arteri spiralis dan penyempitan abnormal akibat deposit lipid dan sel foam

maka struktur ?askular akan men"adi sempit dengan resistensi ?askular yang tinggi sehingga

mengakibatkan peningkatan tekanan darah, penurnan perfusi utero-plasenter dan hambatan

 pertumbuhan "anin intrauterin *,#,A!.

#aktor$faktor im%nologis

ada preeklamsia ter"adi intoleransi atau disregulasi imunologi. /erdapat beberapa komponenimun yang berperan terhadap ter"adinya preeklamsia. 4iantaranya Haplotipe HB-, HB-',

HB-4, HB-8a, HB-88 dan Hapltope reseptor sel =+.*!

Cedman et all men"elaskan bah(a pada preeklamsia ter"adi gangguan toleransi antigenik 

terhadap "anin yang terbentuk, hal ini terutama ter"adi pada masa kehamilan a(al. Cedman et al

men"elaskan bah(a pada a(al kehamilan ter"adi penurunan "umlah HB- yang bersifat

imunosupresif, penurunan "umlah HB- ini mengakibatkan hambatan dalam proses remodeling

arteri spiralis sehingga terbentuk ?askuler yang berdiameter sempit dengan resistensi ?askular 

yang tinggi. ;elain itu penghambatan oleh penurunan "umlah HB-, proses remodeling "uga di

diakibatkan oleh akti?asi sel / Helper /h-1, /h-&!. ;el /h-& mengaktifkan sistem imun humoralmelalui akti?asi sel ' untuk memproduksi antibodi, dan /h-1 menghasilkan sitokin. kti?asi sel-

sel tersebut ter"adi melalui mekanisme yang belum diketahui dengan "elas *!.

Akti!asi sel endotel.

engeluaran faktor-faktor plasenta karena pemi)u yang tidak diketahui seperti faktor 

antiangiogenik dan faktor metabolik lain yang diketahui mengakibatkan kerusakan endotel

?askular, selain faktor-faktor diatas kerusakan endotel "uga dapat diakibatkan oleh stress

oksidatif yang ditandai oleh meningkatnya  %eactive $&ygen Species  CO;! pada penderita

 preeklamsia!.

#aktor$faktor n%trisi

'erdasarkan penelitian Dohn et al &00&! yang meneliti pengaruh nutrisi dengan ke"adian

 preeklamsia didapatkan kesimpulan bah(a pada kelompok dengan diet kaya buah-buahan dan

sayuran menun"ukan angka ke"adian preeklamsia, selain itu zhang et all melaporkan penurunan

angka ke"adian preeklamsia dua kali lipat pada kelompok penelitian dengan intake ?it 9 lebih

6

Page 7: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 7/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

dari 5mg2hari, dibandingkan dengan kelompok dengan intake ?it 9 kurang dari 5mg2Hari.

8ntake sayuran, buah-buahan, dan ?it 9 diketahui merupakan antioksidan yang berfungsi

menurunakan produksi CO; seperti lipid peroksida yang mengakibatkan kerusakan sel endotel

yang berperan dalam patogenesis preeklamsia *!.

#aktor$faktor genetik 

reeklamsia merupakan penyulit kehamilan yang bersifat poligenik, artinya dipengaruhi

 beberapa ekspresi gen yang mengakibatkan serangakian proses kompleks yang menimbulkan

 preeklamsia. Ward dan lindheumer meneliti keterkaitan faktor genetik dengan ke"adian

 preeklamsia. enelitian tersebut menyebutkan bah(a ter"adi peningkatan insidensi preeklamsia

sebesar &0-*0% "ika lahir dari ibu dengan ri(ayat preeklamsia, peningkatan insidensi

 preeklamsia sebesar 11 -$A% "ika memiliki saudara kandung perempuan dengan ri(ayat

 preeklamsia, dan peningkatan insidensi preeklamsia sebesar &&-*A% "ika memiliki saudara

kembar perempuan dengan ri(ayat preeklamsia. >enurut (ard dan lindheimer melalui

 penelitianya menyebutkan terdapat A0 "enis gen yang mungkin terkait dengan ke"adian preeklamsia. /abel menun"ukan beberapa gen yang terkait dengan ke"adian preeklamsia. /abel

diba(ah men"elaskan beberapa faktor gen yang berperan terhadap ter"adinya preeklamsia *!.

/abel &.&. 'eberapa gen yang berperan dalam patogenesis hipertensi kehamilan *!

Gen Kromosom

>/H@C 9#AA/! 1p$#.$

@5 en Beiden! 1E&$

/ >&$5/! 1E*&-E*$

 =O;$ lu & sp! AE$#

@& &0&10! 11p11-E1&

&atofisiologi '4()(*(+,

Cedman et all men"elaskan bah(a hipertensi pada kehamilan merupakan penyulit kehamilan

yang ter"adi melalui proses dua tahap

1. /ahap pertama ter"adi kegagalan remodeling ?askular oleh "aringan

tropoblas.

7

Page 8: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 8/38

Stadium I : Implantasi tropoblas inkomplet

Kegagalan remodeling arteri spiralis

Arteri spiralis berdiameter keil dan resistensi !askular "ang besar

Faktor Genetik

Aterosis: #imbunan lipid dan sel $oam di %a

Mempersempit lumen !Keadaan hipoper$usi sirkulasi uteroplasenter

Intrauterin Growth Retardation (IUGR)

Stadium II: &indroma klinis

Kerusakan endotel

aktor Immunologis

' (enurunan )*A+,

' Akti!asi &el #h+1 &itokin

' Akti!asi &el #h+2 Akti!asi sel - &istem imun humoral

)ambatan implantasi tropoblas

(eningkatan respon terhadap !asopressor

Kerusakan .ndotel glome

(ermeabilitas glomerulus me

ProteinuriaHiertensi

Preeklamsia!eklamsia

Muhammad rizdimas ridho putra   181

&. /ahap kedua merupakan manifestasi klinik akibat kegagalan proses

remodeling ?askular.

/

ambar &.$ atogenesis preeklampsia-eklampsia

Page 9: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 9/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

1.-. &re$eklampsi

1.. Eklampsi

1.4. /%perimposed &re$eklampsi

1.). 0hroni H"pertension

-. Memahami dan menjelaskan perdarahan antepart%m

-.1. /ol%sio &lasenta

1. Definisi

;olusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi

normalnya korpus uteri! setelah kehamilan &0 minggu dan sebelum "anin lahir . 9unningham

dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta sebagai separasi prematur plasenta dengan

implantasi normalnya korpus uteri sebelum "anin lahir &!. Dika separasi ini ter"adi di ba(ah

kehamilan &0 minggu maka mungkin akan didiagnosis sebagai abortus imminens 5!. ;edangkan

bdul 'ari ;aifuddin dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta adalah terlepasnya

 plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum "anin lahir, dan definisi ini hanya berlaku

apabila ter"adi pada kehamilan di atas && minggu atau berat "anin di atas 500 gram .

Gambar 1.;olusio lasenta la)ental abrubtion!.

-. Klasifikasi

1, Klasifikasi dari sol%sio plasenta adalah sebagai berik%t2

a! ;olusio plasenta parsialis bila hanya sebagian sa"a plasenta terlepas dari tempat

 perlengkatannya.

0

Page 10: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 10/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

 b! ;olusio plasenta totalis komplek ! bila seluruh plasenta sudah terlepas dari

tempat perlengketannya.

)! rolapsus plasenta kadang-kadang plasenta ini turun ke ba(ah dan dapat teraba

 pada pemeriksaan dalam.

-, /ol%sio plasenta di bagi men%r%t tingkat gejala klinik "ait% 2

a! +elas 0 asimptomatik  

4iagnosis ditegakkan se)ara retrospektif dengan menemukan hematoma atau daerah yang

mengalami pendesakan pada plasenta. Cupture sinus marginal "uga dimasukkan dalam kategori

ini.

 b! +elas 1 ge"ala klinis ringan dan terdapat hampir * % kasus.

;olusio plasenta ringan yaitu rupture sinus marginalis atau terlepasnya sebagian ke)il plasentayang tidak berdarah banyak,sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu atau "aninnya.

e"ala perdarahan per?aginam yang ber(arna kehitam-hitaman dan sedikit sekali bahkan tidak 

ada,perut terasa agak sakit terus-menerus agak tegang,tekanan darah dan denyut "antung

maternal normal,tidak ada koagulopati,dan tidak ditemukan tanda-tanda fetal distress.

)! +elas 88 ge"ala klinik sedang dan terdapat hampir &A% kasus.

;olusio plasenta sedang dalam hal ini plasenta telah lebih dari seperempatnya tetapi belum

sampai dua pertiga luas permukaannya.

e"ala perdarahan per?aginan yang ber(arna kehitam-hitaman,perut mendadak sakit terus-

menerus dan tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan per?aginam (alaupun tampak 

sedikit tapi kemungkinan lebih banyak perdarahan di dalam,didinding uterus teraba terus-

menerus dan nyeri tekan sehingga bagian bagian "anin sulit diraba,apabila "anin masih hidup

 bunyi "antung sukar di dengar dengan stetoskop biasa harus dengan stetoskop ultrasoni),terdapat

fetal distress,dan hipofibrinogenemi 150 F &50 % mg2dl!.

d! +elas 888 ge"ala berat dan terdapat hampir &*% kasus.

;olusio plasenta berat,plasenta lebih dari dua pertiga permukaannya,ter"adinya sangat tiba-tiba

 biasanya ibu masuk syok dan "aninnya telah meninggal.

e"ala ibu telah masuk dalam keadaan syok,dan kemungkinan "anin telah meninggal,uterus

sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri,perdarahan per?aginam tampaknya tidak sesuai

dengan keadaan syok ibu,perdarahan per?aginam mungkin belum sempat ter"adi besar 

kemungkinan telah ter"adi kelainan pembekuan darah dan kelainan gin"al,hipofibrinogenemi :

150 mg2dl!

1

Page 11: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 11/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

, Berdasarkan ada ata% tidakn"a perdarahan per!aginam

a! ;olusio plasenta ringan

erdarahan per?aginam :100 -&00 )).

 b! ;olusio plasenta sedang

erdarahan per?aginam &00 )),hipersensitifitas uterus atau peningkatan tonus,syok 

ringan,dapat ter"adi fetal distress.

)! ;olusio plasenta berat

erdarahan per?aginam luas 500 ml,uterus tetanik,syok maternal sampai kematian "anin dan

koagulopati.

4, Berdasarkan ada ata% tidakn"a perdarahan per!aginam

a! ;olusio plasenta yang nyata2tampak re?ealed!

/er"adi perdarahan per?aginam,ge"ala klinis sesuai dengan "umlah kehilangan darah,tidak 

terdapat ketegangan uterus,atau hanya ringan.

 b! ;olusio plasenta yang tersembunyi )on)ealed!

/idak terdapat perdarahan per?aginam,uterus tegang dan hipertonus,sering ter"adi fetal distress

 berat. /ipe ini sering di sebut perdarahan Cetroplasental.

)! ;olusio plasenta tipe )ampuran miGed!

/er"adi perdarahan baik retroplasental atau per?aginam,uterus tetanik.

), Berdasarkan l%asn"a bagian plasenta "ang terlepas dari %ter%s

a! ;olusio plasenta ringan

lasenta yang kurang dari bagian plasenta yang terlepas. erdarahan kurang dari &50 ml.

 b! ;olusio plasenta sedang

lasenta yang terlepas - I bagian. erdarahan :1000 ml,uterus tegang,terdapat fetal distressakibat insufisiensi uteroplasenta.

)! ;olusio plasenta berat

lasenta yang terlepas I bagian,perdarahan 1000 ml,terdapat fetal distress sampai dengan

kematian "anin,syok maternal serta koagulopati

11

Page 12: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 12/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

. Epidemiologi

8nsiden solusio plasenta ber?ariasi antara 0,&-&,* % dari seluruh kehamilan. Biteratur lain

menyebutkan insidennya 1 dalam AA- persalinan, dan bentuk solusio plasenta berat 1 dalam

500-A50 persalinan . ;la?a dalam penelitiannya melaporkan insidensi solusio plasenta di dunia

adalah 1% dari seluruh kehamilan. 4i sini terlihat bah(a tidak ada angka pasti untuk insiden

solusio plasenta, karena adanya perbedaan kriteria menegakkan diagnosisnya !.

enelitian 9unningham di arkland >emorial Hospital melaporkan 1 kasus dalam 500

 persalinan. /etapi se"alan dengan penurunan frekuensi ibu dengan paritas tinggi, ter"adi pula

 penurunan kasus solusio plasenta men"adi 1 dalam A50 persalinan &!. >enurut hasil penelitian

yang dilakukan 4eering didapatkan 0,1&% dari semua ke"adian solusio plasenta di merika

;erikat men"adi sebab kematian bayi . enelitian retrospektif yang dilakukan oleh 4u)loy di

;(edia melaporkan dalam *.#1 kelahiran didapatkan 0,5% ter"adi solusio plasenta .

9unningham di merika ;erikat melakukan penelitian pada A#$ kasus kematian ibu hamil yangdisebabkan oleh perdarahan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

3abel -. 1 +ematian ibu hamil yang disebabkan perdarahan &!.

o. &en"ebab &erdarahan /ampel '5,

1. ;olusio lasenta 1*1 1

&. Baserasi2 Cuptura uteri 1&5 1#

$. tonia Jteri 115 15

*. +oagulopathi 10 1*

5. lasenta re?ia 50 A

#. lasenta kreta2 8nkreta2 erkrata ** #

A. erdarahan Jterus ** #

.  %etained Placentae $& *

ada tabel &. 1 diketahui bah(a solusio plasenta menempati tempat pertama sebagai penyebab

kematian ibu hamil yang disebabkan oleh perdarahan dalam masa kehamilan&!

.

>enurut data yang diperoleh dari Cumah ;akit Jmum usat =asional 9ipto >angunkusumo

C;J=9>! Dakarta didapat angka &% atau 1 dalam 50 persalinan. ntara tahun 1#-1A1

solusio plasenta ter"adi pada kira-kira &,1% dari seluruh persalinan, yang terdiri dari 1*% solusio

 plasenta sedang dan #% solusio plasenta berat. ;olusio plasenta ringan "arang didiagnosis,

12

Page 13: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 13/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

mungkin karena penderita terlambat datang ke rumah sakit atau tanda-tanda dan ge"alanya terlalu

ringan sehingga tidak menarik perhatian penderita maupun dokternya 5!.

;edangkan penelitian yang dilakukan ;uryani di C;J4. 4C. >. 4"amil adang dalam periode

&00&-&00* dilaporkan ter"adi 1 kasus solusio plasenta dalam *#A persalinan 0,$%! atau 1

dalam &5# persalinan .

4. Etiologi

enyebab primer solusio plasenta belum diketahui se)ara pasti, namun ada beberapa faktor yang

men"adi predisposisi

1. @aktor kardio-reno-?askuler 

  lomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia . ada

 penelitian di arkland, ditemukan bah(a terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta

 berat, dan separuh dari (anita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik,sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan. 4apat terlihat solusio plasenta )enderung

 berhubungan dengan adanya hipertensi pada ibu &,$!.

&. @aktor trauma

/rauma yang dapat ter"adi antara lain

- 4ekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.

- /arikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan "anin yang banyak2bebas, ?ersi luar atau

tindakan pertolongan persalinan.

- /rauma langsung, seperti "atuh, kena tendang, dan lain-lain.

4ari penelitian yang dilakukan ;la?a di merika ;erikat diketahui bah(a trauma yang ter"adi

 pada ibu ke)elakaan, pukulan, "atuh, dan lain-lain! merupakan penyebab 1,5-,*% dari seluruh

kasus solusio plasenta !. 4i C;J=9> dilaporkan 1,&% kasus solusio plasenta disertai trauma5!.

$. @aktor paritas ibu

Bebih banyak di"umpai pada multipara dari pada primipara. Holmer men)atat bah(a dari $kasus solusio plasenta yang diteliti di"umpai *5 kasus ter"adi pada (anita multipara dan 1 pada

 primipara. engalaman di C;J=9> menun"ukkan peningkatan ke"adian solusio plasenta pada

ibu-ibu dengan paritas tinggi. Hal ini dapat diterangkan karena makin tinggi paritas ibu makin

kurang baik keadaan endometrium &,$,5!.

*. @aktor usia ibu

13

Page 14: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 14/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

4alam penelitian ra(irohard"o di C;J=9> dilaporkan bah(a ter"adinya peningkatan

ke"adian solusio plasenta se"alan dengan meningkatnya umur ibu. Hal ini dapat diterangkan

karena makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi hipertensi menahun 1,&,$,5!.

5. Beiomioma uteri uterine leiomyoma! yang hamil dapat menyebabkan solusio plasenta apabila

 plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma $!.

#. @aktor pengunaan kokain

enggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan

katekolamin, yang mana bertanggung "a(ab atas ter"adinya vasospasme pembuluh darah uterus

dan dapat berakibat terlepasnya plasenta. =amun, hipotesis ini belum terbukti se)ara definitif.

ngka ke"adian solusio plasenta pada ibu-ibu penggunan kokain dilaporkan berkisar antara 1$-

$5% .

A. @aktor kebiasaan merokok 

8bu yang perokok "uga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio plasenta sampai dengan

&5% pada ibu yang merokok K 1 satu! bungkus per hari. 8ni dapat diterangkan pada ibu yang

 perokok plasenta men"adi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada

mikrosirkulasinya . 4eering dalam penelitiannya melaporkan bah(a resiko ter"adinya solusio

 plasenta meningkat *0% untuk setiap tahun ibu merokok sampai ter"adinya kehamilan 1&!

. Ci(ayat solusio plasenta sebelumnya

Hal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan ri(ayat solusio plasenta adalah

 bah(a resiko berulangnya ke"adian ini pada kehamilan berikutnya "auh lebih tinggidibandingkan dengan ibu hamil lainnya yang tidak memiliki ri(ayat solusio plasenta

sebelumnya $!.

. engaruh lain, seperti anemia, malnutrisi2defisiensi gizi, tekanan uterus pada ?ena )a?a

inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanya kehamilan, dan lain-lain 1#!.

). &atofisiologi

1, erdarahan dapat ter"adi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang membentuk 

hematoma pada desidua,sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas. pabila

 perdarahan sedikit,hematoma yang ke)il itu hanya akan mendesak "aringan

 plasenta,pedarahan darah antara uterus dan plasenta belum terganggu,dan tanda serta

ge"ala pun belum "elas. +e"adian baru diketahui setelah plasenta lahir,yang pada

 pemeriksaan di dapatkan )ekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah

yang ber(arna kehitam-hitaman.

14

Page 15: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 15/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

'iasanya perdarahan akan berlangsung terus-menerus karena otot uterus yang telah meregang

oleh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih berkontraksi menghentikan perdarahannya.

kibatnya hematoma retroplasenter akan bertambah besar,sehingga sebagian dan seluruh

 plasenta lepas dari dinding uterus. ;ebagian darah akan menyeludup di ba(ah selaput ketuban

keluar dari ?agina atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban atau

mengadakan ektra?asasi di antara serabut-serabut otot uterus.

pabila ektra?asasinya berlangsung hebat,maka seluruh permukaan uterus akan berber)ak biru

atau ungu. Hal ini di sebut uterus 9ou?elaire erut terasa sangat tegang dan nyeri!. kibat

kerusakan "aringan miometrium dan pembekuan retroplasenter,maka banyak trombosit akan

masuk ke dalam peredaran darah ibu,sehinga ter"adi pembekuan intra?askuler dimana-

mana,yang akan menghabiskan sebagian besar persediaan fibrinogen. kibatnya ter"adi

hipofibrinogenemi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah tidak hanya di uterus tetapi

 "uga pada alat-alat tubuh yang lainnya.

+eadaan "anin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus. pabilasebagian besar atau seluruhnya terlepas,akan ter"adi anoksia sehingga mengakibatkan kematian

 "anin. pabila sebagian ke)il yang terlepas,mungkin tidak berpengaruh sama sekali,atau "uga

akan mengakibatkan ga(at "anin. Waktu sangat menentukan beratnyaa gangguan pembekuan

darah,kelainan gin"al,dan keadaan "anin. >akin lama penanganan solusio plasenta sampai

 persalinan selesai,umumnya makin hebat komplikasinya.

-, ada solusio plasenta,darah dari tempat pelepasan akan men)ari "alan keluar antara

selaput "anin dan dinding rahim hingga akhirnya keluar dari ser?iks hingga ter"adilah

 perdarahan keluar  atau perdarahan terbuka.

/erkadang darah tidak keluar,tetapi berkumpul di belakang plasenta membentuk hematom

retroplasenta. erdarahan sema)am ini disebut perdarahan ke dalam atau  perdarahan

tersembunyi.

;olusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih khas karena

seluruh perdarahan tertahan di dalam dan menambah ?olume uterus. Jmumnya lebih berbahaya

karena "umlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok. erdarahan pada

solusio plasenta terutama berasal dari ibu,namun dapat "uga berasal dari anak.

&erdarahan kel%ar &erdarahan tersemb%n"i

1. +eadaan umum penderita relati?e lebih

 baik.

&. lasenta terlepas sebagian atau

inkomplit.

$. Darang berhubungan dengan hipertensi.

1. +eadaan penderita "auh lebih "elek.

&. lasenta terlepas luas,uterus

keras2tegang.

$. ;ering berkaitan dengan hipertensi.

15

Page 16: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 16/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

/erlepasnya plasenta sebelum (aktunya menyebabkan timbunan darah antara plasenta dan

dinding uterus yang menimbulkan gangguan penyulit terhadap ibu dan "anin.

enyulit terhadap ibu enyulit terhadap "anin1. 'erkurangnya darah dalam sirkulasi

darah umum

&. /er"adi penurunan tekanan

darah,peningkatan nadi dan pernapasan

$. 8bu tampak anemis

*. 4apat timbul gangguan pembekuan

darah,karena ter"adi pembekuan

intra?askuler diikuti hemolisis darah

sehingga fibrinogen makin berkurang

dan memudahkan ter"adinya perdarahanhipofibrinogenemia!

5. 4apat timbul perdarahan pa)kapartum

setelah persalinan karena atonia uteri

atau gangguan pembekuan darah

#. 4apat timbul gangguan fungsi gin"al

dan ter"adi emboli yang menimbulkan

komplikasi sekunder 

A. /imbunan darah yang meningkat

dibelakang plasenta dapat

menyebabkan uterus men"adi

keras,padat dan kaku.

1. /ergantung pada luasnya plasenta yang

lepas dapat menimbulkan asfiksia

ringan sampai kematian dalam uterus.

6. Gambaran Klinis

ambaran klinis dari kasus-kasus solusio plasenta diterangkan atas pengelompokannya menurut

ge"ala klinis

1. ;olusio plasenta ringan

;olusio plasenta ringan ini disebut "uga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan

sebagian ke)il plasenta yang tidak berdarah banyak. pabila ter"adi perdarahan per?aginam,

(arnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. erut terasa agak sakit, atau terasa agak 

tegang yang sifatnya terus menerus. Walaupun demikian, bagian-bagian "anin masih mudah

diraba. Jterus yang agak tegang ini harus selalu dia(asi, karena dapat sa"a men"adi semakin

tegang karena perdarahan yang berlangsung. ;alah satu tanda yang menimbulkan ke)urigaan

16

Page 17: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 17/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

adanya solusio plasenta ringan ini adalah perdarahan per?aginam yang ber(arna kehitam-

hitaman &,5!.

&. ;olusio plasenta sedang

4alam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari satu per empat bagian, tetapi belum dua per tigaluas permukaan. /anda dan ge"ala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan,

tetapi dapat "uga se)ara mendadak dengan ge"ala sakit perut terus menerus, yang tidak lama

kemudian disusul dengan perdarahan per?aginam. Walaupun perdarahan per?aginam dapat

sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah men)apai 1000 ml. 8bu mungkin telah "atuh

ke dalam syok, demikian pula "aninnya yang "ika masih hidup mungkin telah berada dalam

keadaan ga(at. 4inding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-

 bagian "anin sukar untuk diraba. pabila "anin masih hidup, bunyi "antung sukar didengar.

+elainan pembekuan darah dan kelainan gin"al mungkin telah ter"adi, (alaupun hal tersebut

lebih sering ter"adi pada solusio plasenta berat &,5!.

$. ;olusio plasenta berat

  lasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya. /er"adi sangat tiba-tiba.

'iasanya ibu telah "atuh dalam keadaan syok dan "aninnya telah meninggal. Jterusnya sangat

tegang seperti papan dan sangat nyeri. erdarahan per?aginam tampak tidak sesuai dengan

keadaan syok ibu, terkadang perdarahan per?aginam mungkin sa"a belum sempat ter"adi. ada

keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah ter"adi kelainan pada pembekuan darah dan

kelainan2gangguan fungsi gin"al &,5,A!.

*. Komplikasi

+omplikasi solusio plasenta pada ibu dan "anin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas,

usia kehamilan dan lamanya solusio plasenta berlangsung.

+omplikasi yang dapat ter"adi pada 8bu

1. ;yok perdarahan

endarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat di)egah,

ke)uali dengan menyelesaikan persalinan segera. 'ila persalinan telah diselesaikan, penderita

 belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk 

menghentikan perdarahan pada kala 888 persalinan dan adanya kelainan pada pembekuan darah.

ada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan "umlah perdarahan yang

terlihat &,$,1&!.

17

Page 18: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 18/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

/itik akhir dari hipotensi yang persisten adalah asfiksia, karena itu pengobatan segera ialah

 pemulihan defisit ?olume intra?askuler se)epat mungkin. ngka kesakitan dan kematian ibu

tertinggi ter"adi pada solusio plasenta berat. >eskipun kematian dapat ter"adi akibat nekrosis

hipofifis dan gagal gin"al, tapi mayoritas kematian disebabkan syok perdarahan dan penimbunan

)airan yang berlebihan. /ekanan darah tidak merupakan petun"uk banyaknya perdarahan, karena

vasospasme  akibat perdarahan akan meninggikan tekanan darah. emberian terapi )airan

 bertu"uan mengembalikan stabilitas hemodinamik dan mengkoreksi keadaan koagulopathi.

Jntuk tu"uan ini pemberian darah segar adalah pilihan yang ideal, karena pemberian darah segar 

selain dapat memberikan sel darah merah "uga dilengkapi oleh platelet dan faktor pembekuan .

&. agal gin"al

agal gin"al merupakan komplikasi yang sering ter"adi pada penderita solusio plasenta, pada

dasarnya disebabkan oleh keadaan hipo?olemia karena perdarahan yang ter"adi. 'iasanya ter"adi

nekrosis tubuli gin"al yang mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan

yang baik. erfusi gin"al akan terganggu karena syok dan pembekuan intra?askuler. Oliguri dan proteinuri akan ter"adi akibat nekrosis tubuli atau nekrosis korteks gin"al mendadak &,5!. Oleh

karena itu oliguria hanya dapat diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin yang harus se)ara

rutin dilakukan pada solusio plasenta berat. en)egahan gagal gin"al meliputi penggantian darah

yang hilang se)ukupnya, pemberantasan infeksi, atasi hipo?olemia, se)epat mungkin

menyelesaikan persalinan dan mengatasi kelainan pembekuan darah &!.

$. +elainan pembekuan darah

+elainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya disebabkan oleh hipofibrinogenemia.

4ari penelitian yang dilakukan oleh Wir"ohadi(ardo"o di C;J=9> dilaporkan kelainan pembekuan darah ter"adi pada *#% dari 1$* kasus solusio plasenta yang ditelitinya 5!.

+adar fibrinogen plasma normal pada (anita hamil )ukup bulan ialah *50 mg%, berkisar antara

$00-A00 mg%. pabila kadar fibrinogen plasma kurang dari 100 mg% maka akan ter"adi

gangguan pembekuan darah &,5!.

>ekanisme gangguan pembekuan darah ter"adi melalui dua fase

a. @ase 8

ada pembuluh darah terminal arteriole, kapiler, ?enule! ter"adi pembekuan darah, disebutdisseminated intravasculer clotting. kibatnya ialah peredaran darah kapiler mikrosirkulasi!

terganggu. Dadi pada fase 8, turunnya kadar fibrinogen disebabkan karena pemakaian zat tersebut,

maka fase 8 disebut "uga coagulopathi consumptive. 4iduga bah(a hematom subkhorionik 

mengeluarkan tromboplastin yang menyebabkan pembekuan intra?askuler tersebut. kibat

gangguan mikrosirkulasi dapat mengakibatkan syok, kerusakan "aringan pada alat-alat yang

 penting karena hipoksia dan kerusakan gin"al yang dapat menyebabkan oliguria2anuria .

1/

Page 19: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 19/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

 b. @ase 88

@ase ini sebetulnya fase regulasi reparatif, yaitu usaha tubuh untuk membuka kembali peredaran

darah kapiler yang tersumbat. Jsaha ini dilaksanakan dengan fibrinolisis. @ibrinolisis yang

 berlebihan malah berakibat lebih menurunkan lagi kadar fibrinogen sehingga ter"adi perdarahan

 patologis . +e)urigaan akan adanya kelainan pembekuan darah harus dibuktikan dengan

 pemeriksaan laboratorium, namun di klinik pengamatan pembekuan darah merupakan )ara

 pemeriksaan yang terbaik karena pemeriksaan laboratorium lainnya memerlukan (aktu terlalu

lama, sehingga hasilnya tidak men)erminkan keadaan penderita saat itu &!.

*. popleGi uteropla)enta 'terus couvelaire!

ada solusio plasenta yang berat ter"adi perdarahan dalam otot-otot rahim dan di ba(ah

 perimetrium kadang-kadang "uga dalam ligamentum latum. erdarahan ini menyebabkan

gangguan kontraktilitas uterus dan (arna uterus berubah men"adi biru atau ungu yang biasa

disebut 'terus couvelaire. /api apakah uterus ini harus diangkat atau tidak, tergantung padakesanggupannya dalam membantu menghentikan perdarahan .

+omplikasi yang dapat ter"adi pada "anin

1. etal distress

). Gangguan pertumbuhan2perkembangan

$. Hipoksia dan anemia

*. +ematian

+. Diagnosis

+eluhan dan ge"ala pada solusio plasenta dapat ber?ariasi )ukup luas. ;ebagai )ontoh,

 perdarahan eksternal dapat banyak sekali meskipun pelepasan plasenta belum begitu luas

sehingga menimbulkan efek langsung pada "anin, atau dapat "uga ter"adi perdarahan eksternal

tidak ada, tetapi plasenta sudah terlepas seluruhnya dan "anin meninggal sebagai akibat langsung

dari keadaan ini. ;olusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi mengandung an)aman bahaya

yang "auh lebih besar bagi ibu, hal ini bukan sa"a ter"adi akibat kemungkinan koagulopati yang

lebih tinggi, namun "uga akibat intensitas perdarahan yang tidak diketahui sehingga pemberian

transfusi sering tidak memadai atau terlambat &,$!.

>enurut penelitian retrospektif yang dilakukan Hurd dan ka(an-ka(an pada 5 kasus solusio

 plasenta dilaporkan ge"ala dan tanda pada solusio plasenta &,$! 

3abel -. - /anda dan e"ala ada ;olusio lasenta

10

Page 20: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 20/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

o

.3anda ata% Gejala #rek%ensi '5,

1. erdarahan per?aginam A

&. =yeri tekan uterus atau nyeri pinggang ##

$. a(at "anin #0

*. ersalinan prematur idiopatik &&

5. +ontraksi berfrekuensi tinggi 1A

#. Jterus hipertonik 1A

A. +ematian "anin 15

4ari tabel di atas dapat dilihat bah(a perdarahan per?aginam merupakan ge"ala atau tanda

dengan frekuensi tertinggi pada kasus-kasus solusio plasenta.

'erdasarkan kepada ge"ala dan tanda yang terdapat pada solusio plasenta klasik umumnya tidak 

sulit menegakkan diagnosis, tapi tidak demikian halnya pada bentuk solusio plasenta sedang dan

ringan. ;olusio plasenta klasik mempunyai )iri-)iri nyeri yang hebat pada perut yang datangnya

)epat disertai uterus yang tegang terus menerus seperti papan, penderita men"adi anemia dan

syok, denyut "antung "anin tidak terdengar dan pada pemeriksaan palpasi perut ditemui kesulitan

dalam meraba bagian-bagian "anin.

rosedur pemeriksaan untuk dapat menegakkan diagnosis solusio plasenta antara lain

1. namnesis 5!

- erasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien dapat menun"ukkan tempat yang

dirasa paling sakit.

- erdarahan per?aginam yang sifatnya dapat hebat dan sekonyong-konyong (non*recurrent

terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah yang ber(arna kehitaman .

- ergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti anak tidak bergerak 

lagi!.

- +epala terasa pusing, lemas, muntah, pu)at, mata berkunang-kunang. 8bu terlihat anemis yang

tidak sesuai dengan "umlah darah yang keluar per?aginam.

- +adang ibu dapat men)eritakan trauma dan faktor kausal yang lain.

&. 8nspeksi 5!

2

Page 21: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 21/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

- asien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.

- u)at, sianosis dan berkeringat dingin.

- /erlihat darah keluar per?aginam tidak selalu!.

$. alpasi 5! 

- /inggi fundus uteri /@J! tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

- Jterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (+ooden uterus baik (aktu

his maupun di luar his.

- =yeri tekan di tempat plasenta terlepas.

- 'agian-bagian "anin sulit dikenali, karena perut uterus! tegang.

*. uskultasi5!

;ulit dilakukan karena uterus tegang, bila denyut "antung terdengar biasanya di atas 1*0,

kemudian turun di ba(ah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari satu per 

tiga bagian.

5. emeriksaan dalam

- ;er?iks dapat telah terbuka atau masih tertutup.

- +alau sudah terbuka maka plasenta dapat teraba menon"ol dan tegang, baik se(aktu his

maupun di luar his.

- pabila plasenta sudah pe)ah dan sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan turun ke ba(ah

dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus placenta, ini sering meragukan dengan plasenta

 pre?ia.

#. emeriksaan umum 5!

- /ekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit ?askuler,

tetapi lambat laun turun dan pasien "atuh dalam keadaan syok. =adi )epat, ke)il dan filiformis.

A. emeriksaan laboratorium

- Jrin lbumin 3!, pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan

leukosit.

  - 4arah Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross*match test. +arena pada

solusio plasenta sering ter"adi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia, maka diperiksakan

21

Page 22: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 22/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

 pula 9O/ (#lot $bservation test tiap l "am, tes kualitatif fibrinogen (fiberinde&, dan tes

kuantitatif fibrinogen kadar normalnya 15O mg%!.

. emeriksaan plasenta .

lasenta dapat diperiksa setelah dilahirkan. 'iasanya tampak tipis dan )ekung di bagian plasentayang terlepas kreater! dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di

 belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter .

. emeriksaaan Jltrasonografi J;!

ada pemeriksaan J; yang dapat ditemukan antara lain

- /erlihat daerah terlepasnya plasenta

- Danin dan kandung kemih ibu

- 4arah

- /epian plasenta

Gambar -.  Jltrasonografi kasus solusio plasenta.

7. 3erapi

enanganan kasus-kasus solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya ge"ala klinis,

yaitu

a. ;olusio plasenta ringan

6kspektatif, bila usia kehamilan kurang dari $# minggu dan bila ada perbaikan perdarahan

 berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, "anin hidup! dengan tirah baring dan obser?asi

ketat, kemudian tunggu persalinan spontan &!.

22

Page 23: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 23/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

'ila ada perburukan perdarahan berlangsung terus, ge"ala solusio plasenta makin "elas, pada

 pemantauan dengan J; daerah solusio plasenta bertambah luas!, maka kehamilan harus segera

diakhiri. 'ila "anin hidup, lakukan seksio sesaria, bila "anin mati lakukan amniotomi disusul

infus oksitosin untuk memper)epat persalinan *!.

 b. ;olusio plasenta sedang dan berat

pabila tanda dan ge"ala klinis solusio plasenta "elas ditemukan, penanganan di rumah sakit

meliputi transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan "ika perlu seksio sesaria 5!.

pabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah ter"adi sekurang-

kurangnya 1000 ml. >aka transfusi darah harus segera diberikan 5!. mniotomi akan

merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin. +eluarnya )airan amnion "uga dapat

mengurangi perdarahan dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya tromboplastin ke

dalam sirkulasi ibu yang mungkin akan mengaktifkan faktor-faktor pembekuan dari hematom

subkhorionik dan ter"adinya pembekuan intra?askuler dimana-mana. ersalinan "uga dapatdiper)epat dengan memberikan infus oksitosin yang bertu"uan untuk memperbaiki kontraksi

uterus yang mungkin sa"a telah mengalami gangguan $,*!.

agal gin"al sering merupakan komplikasi solusio plasenta. 'iasanya yang ter"adi adalah

nekrosis tubuli gin"al mendadak yang umumnya masih dapat tertolong dengan penanganan yang

 baik. /etapi bila telah ter"adi nekrosis korteks gin"al, prognosisnya buruk sekali. ada tahap

oliguria, keadaan umum penderita umumnya masih baik. Oleh karena itu oliguria hanya dapat

diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin yang teliti yang harus se)ara rutin dilakukan pada

 penderita solusio plasenta sedang dan berat, apalagi yang disertai hipertensi menahun dan

 preeklamsia. en)egahan gagal gin"al meliputi penggantian darah yang hilang, pemberantasaninfeksi yang mungkin ter"adi, mengatasi hipo?olemia, menyelesaikan persalinan se)epat

mungkin dan mengatasi kelainan pembekuan darah.

+emungkinan kelainan pembekuan darah harus selalu dia(asi dengan pengamatan pembekuan

darah. engobatan dengan fibrinogen tidak bebas dari bahaya hepatitis, oleh karena itu

 pengobatan dengan fibrinogen hanya pada penderita yang sangat memerlukan, dan bukan

 pengobatan rutin. 4engan melakukan persalinan se)epatnya dan transfusi darah dapat men)egah

kelainan pembekuan darah 1!.

ersalinan diharapkan ter"adi dalam # "am se"ak berlangsungnya solusio plasenta. /etapi "ika itu

tidak memungkinkan, (alaupun sudah dilakukan amniotomi dan infus oksitosin, maka satu-

satunya )ara melakukan persalinan adalah seksio sesaria 5,1A!.

popleGi uteropla)enta uterus couvelaire! tidak merupakan indikasi histerektomi. kan tetapi,

 "ika perdarahan tidak dapat dikendalikan setelah dilakukan seksio sesaria maka tindakan

histerektomi perlu dilakukan 5!.

23

Page 24: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 24/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

18. &rognosis

rognosis ibu tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya

 perdarahan, ada atau tidak hipertensi menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya

 perdarahan, dan selisih (aktu ter"adinya solusio plasenta sampai selesainya persalinan. ngka

kematian ibu pada kasus solusio plasenta berat berkisar antara 0,5-5%. ;ebagian besar kematian

tersebut disebabkan oleh perdarahan, gagal "antung dan gagal gin"al 5!.

Hampir 100% "anin pada kasus solusio plasenta berat mengalami kematian. /etapi ada literatur 

yang menyebutkan angka kematian pada kasus berat berkisar antara 50-0%. ada kasus solusio

 plasenta ringan sampai sedang, keadaan "anin tergantung pada luasnya plasenta yang lepas dari

dinding uterus, lamanya solusio plasenta berlangsung dan usia kehamilan. erdarahan lebih dari

&000 ml biasanya menyebabkan kematian "anin. ada kasus-kasus tertentu tindakan seksio

sesaria dapat mengurangi angka kematian "anin 5!.

-.-. &lasenta &re!ia

Definisi dan klasifikasi

lasenta pre?ia adalah suatu kelainan dimana plasenta berimplantasi pada segmen ba(ah uterus

sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. 8mplantasi plasenta yang

normal ialah pada dinding depan, dinding belakang rahim, atau di daerah fundus uteri Ohio

;tate Jni?ersity, &00$!.

>enurut 9unningham &00A!

1. lasenta pre?ia totalis, yaitu seluruh ostium uteri internum tertutupi oleh plasenta

&. lasenta pre?ia parsialis, yaitu sebagian ostium uteri internum tertutupi oleh plasenta

$. lasenta pre?ia marginalis, yaitu bila pinggir plasenta tepat berada di pinggir ostium

uteri internum

*.  -o+*laying  pla)enta lasenta letak rendah!, yaitu tepi plasenta terletak pada $-* )m

dari tepi ostium uteri internum

24

Page 25: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 25/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

;umber http22(((.(omenshealthse)tion.)om2)ontent2obs2obs01.php$

Epidemiologi

lasenta pre?ia ter"adi sekitar 1 dalam &00 kelahiran, tetapi hanya &0% termasuk dalam plasenta

 pre?ia totalis. 8nsiden meningkat &0 kali pada grande multipara. 4ari seluruh kasus perdarahan

antepartum, plasenta pre?ia merupakan penyebab yang terbanyak. Oleh karena itu, pada ke"adian

 perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta pre?ia harus dipikirkan lebih dahulu >iller,

&00!. 

Etiologi

lasenta pre?ia meningkat ke"adiannya pada keadaan-keadaan yang endometriumnya kurang

 baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya ?askularisasi desidua. +eadaanini bisa ditemukan pada 

1. >ultipara, terutama "ika "arak antara kehamilannya pendek 

&. >ioma uteri

$. kuretase yang berulang

*. Jmur lan"ut

5. 'ekas seksio sesarea

#. erubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada (anita perokok atau pemakai kokain.

Hipoksemi yang ter"adi akibat karbon monoksida akan dikompensasi dengan

hipertrofi plasenta. Hal ini ter"adi terutama pada perokok berat lebih dari &0 batang

sehari! . >artaadisoebrata, &005!.

+eadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh men"adi luas

untuk men)ukupi kebutuhan "anin. lasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau menutupi

25

Page 26: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 26/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

ostium uteri internum. 6ndometrium yang kurang baik "uga dapat menyebabkan zigot men)ari

tempat implantasi yang lebih baik, yaitu di tempat yang rendah dekat ostium uteri internum .

>artaadisoebrata, &005!.

+etika plasenta harus tumbuh membesar untuk mengkompensasi penurunan fungsinya

penurunan untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi lain!, ada kemungkinan untuk pertumbuhan

 plasenta pre?ia. 'eberapa )ontoh situasi yang membutuhkan fungsi plasenta yang besar dan

hasil peningkatan dari resiko plasenta pre?ia termasuk kehamilan multiple, merokok, dan hidup

di dataran tinggi. lasenta pre?ia "uga dapat ter"adi pada plasenta yang besar dan yang luas,

seperti pada eritoblastosis, diabetes melitus atau kehamilan multipel ;toppler, &005!.

>enurut ;ar(ono &005!, plasenta pre?ia tidak selalu ter"adi pada penderita dengan paritas yang

tinggi akibat ?askularisasi yang berkurang atau ter"adinya atrofi pada desidua akibat persalinan

yang lampau. lasenta yang letaknya normal dapat memperluas permukaannya sehingga

menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum, seperti pada kehamilan kembar. lasenta

 pre?ia berhubungan dengan paritas dan umur penderita. Hal ini dapat dilihat pada tabel dangrafik 1 tentang hubungan plasenta pre?ia dengan umur ibu dan paritasnya Wikn"osastro, &005!.

/abel 1. Hubungan frekuensi plasenta pre?ia dengan umur ibu dan paritasnya di

C; 4r. 9ipto >anagunkusumo Dakarta tahun 1A1-1A5

9M9R &RMGRA:DA

'5,

M9;3GRA:DA

'5,

15-1 1,A 1,#

&0-&* &,$ #,

&5-& &, A,

$0-$* 1,A ,A

$5 5,# ,5

<9M;AH &,& A,A

26

Page 27: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 27/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

rafik 1. 8nsiden plasenta pre?ia dan

solusio plasenta di arkland Hospital dari

tahun1 sampai 1

&atofisiologi

>enurut 4e9herney dan =athan &00$!, perdarahan pada plasenta pre?ia mungkin berhubungan

dengan beberapa mekanisme sebagai berikut

a. elepasan plasenta dari tempat implantasi selama pembentukan segmen ba(ah rahim

atau selama ter"adi pembukaan ostium uteri internum atau sebagai akibat dari

manipulasi intra?agina <aginal /ou)hae!

 b. 8nfeksi pada plasenta lasentitis!

). Cuptur ?ena desidua basalis

Gejala klinik 

1. erdarahan tanpa nyeri

asien mungkin berdarah se(aktu tidur dan sama sekali tidak terbangun. 'aru (aktu ia bangun,

ia merasa bah(a kainnya basah. 'iasanya perdarahan karena plasenta pre?ia baru timbul setelah

 bulan ketu"uh dan perdarahan sebelum bulan ketu"uh memberi gambaran yang tidak berbeda dari

abortus >artaadisoebrata, &005!.

erdarahan pada plasenta pre?ia disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim.

;etelah bulan ke-* ter"adi regangan pada dinding rahim karena isi rahim lebih )epat tumbuhnya

dari rahim sendiri. kibatnya ismus uteri tertarik men"adi bagian dinding korpus uteri yang

disebut segmen ba(ah rahim >artaadisoebrata, &005!.

ada plasenta pre?ia, perdarahan tidak mungkin ter"adi tanpa pergeseran antara plasenta dan

dinding rahim. ;aat perdarahan bergantung pada kekuatan insersi plasenta dan kekuatan tarikan

 pada istmus uteri. 4alam kehamilan tidak perlu ada his untuk menimbulkan perdarahan.

;ementara dalam persalinan, his pembukaan menyebabkan perdarahan karena bagian plasenta di

27

Page 28: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 28/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

atas atau dekat ostium akan terlepas dari dasarnya. erdarahan pada plasenta pre?ia ter"adi

karena terlepasnya plasenta dari dasarnya >artaadisoebrata, &005!.

ada plasenta pre?ia, perdarahan bersifat berulang-ulang karena setelah ter"adi pergeseran antara

 plasenta dan dinding rahim, regangan dinding rahim dan tarikan pada ser?iks berkurang. =amun,

dengan ma"unya kehamilan regangan bertambah lagi dan menimbulkan perdarahan baru

>artaadisoebrata, &005!.

4arah yang keluar terutama berasal dari ibu, yakni dari ruangan inter?ilosa. kan tetapi dapat

 "uga berasal dari anak "ika "on"ot terputus atau pembuluh darah plasenta yang lebih besar terbuka

>artaadisoebrata, &005!.

&. 'agian terendah anak masih tinggi karena plasenta terletak pada kutub ba(ah rahim

sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul >artaadisoebrata, &005!.

$. ada plasenta pre?ia, ukuran pan"ang rahim berkurang maka pada plasenta pre?ia lebih

sering disertai kelainan letak >artaadisoebrata, &005!.

*. erdarahan pas)a persalinan

ada plasenta pre?ia mungkin sekali ter"adi perdarahan pas)apersalinan karena kadang-kadang

 plasenta lebih erat melekat pada dinding rahim plasenta akreta!, daerah perlekatan luas dan

kontraksi segmen ba(ah rahim kurang sehingga mekanisme penutupan pembuluh darah pada

insersi plasenta tidak baik.

5. 8nfeksi nifas

;elain itu, kemungkinan infeksi nifas besar karena luka plasenta lebih dekat pada ostium dan

merupakan  port d entree  yang mudah ter)apai. Bagi pula, pasien biasanya anemia karena

 perdarahan sehingga daya tahannya lemah.

Diagnosa

4iagnosa dapat ditegakkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penun"ang

Wikn"osastro, &005! 

namnesa yang sesuai dengan ga"ala klinis, yaitu ter"adi perdarahan spontan dan

 berulang melalui "alan lahir tanpa ada rasa nyeri.

emeriksaan fisik

8nspeksi /erlihat perdarahan per?aginam ber(arna merah segar.

alpasi abdomen Danin sering belum )ukup bulan, "adi fundus uteri masih rendahL

;ering disertai kesalahaan letak "aninL 'agian ba(ah "anin belum turun, apabila letak 

2/

Page 29: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 29/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

kepala, biasanya kepala masih dapat digoyang atau terapungL 'ila pemeriksa sudah

)ukup pengalaman dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen ba(ah rahim, terutama

 pada ibu yang kurus.

8nspekulo 4engan pemeriksaan inspekulo dengan hati-hati dapat diketahui asal

 perdarahan, apakah dari dalam uterus, ?agina, ?arises yang pe)ah atau lain-lain.

emeriksaan dalam hanya boleh dilakukan di me"a operasi 4>O 2 emeriksaan

4alam di >e"a Operasi! karena dengan pemeriksaan dalam, akan menyebabkan

 perdarahan per?aginam yang lebih deras.

emeriksaan penun"ang

lasenta pre?ia hampir selalu dapat didiagnosa dengan menggunakan J; abdomen,

yang 5% dapat dilakukan tiap saat.

Diagnosa Banding Hanafiah, &00*!

e"ala dan tanda @aktor  

 predisposisi

enyulit lain 4iagnosis

M erdarahan tanpa nyeri, usia

gestasi & minggu

M 4arah segar

Merdarahan dapat ter"adi

setelah miksi atau defekasi,

akti?itas fisik, kontraksi

 braGton hi)ks atau koitus

M multipara

M mioma uteri

M usia lan"ut

Mkuretase

 berulang

M bekas ;9

M merokok 

M ;yok 

M perdarahan setelah

koitus

M /idak ada kontraksi

uterus

M 'agian terendah "anin

tidak masuk

M'isa ter"adi ga(at

 "anin

lasenta

 pre?ia

M erdarahan dengan nyeri

intermitten atau menetap

M Warna darah kehitaman dan

)air, tapi mungkin ada bekuan

 "ika solusio relatif baru

M Dika ostium terbuka, ter"adi

 perdarahan ber(arna merah

segar.

M Hipertensi

M ?ersi luar 

M/rauma

abdomen

M olihidramnion

M gemelli

M defisiensi gizi

M ;yok yang tidak 

sesuai dengan "umlah

darah tersembunyi!

M anemia berat

M >elemah atau

hilangnya denyut

 "antung "anin

M ga(at "anin atau

hilangnya denyut

 "antung "anin

M Jterus tegang dan

nyeri

;olusio

 plasenta

M erdarahan intraabdominal M Ci(ayat seksio M;yok atau takikardia Cuptur 

20

Page 30: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 30/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

dan2atau ?aginal

M =yeri hebat sebelum

 perdarahan dan syok, yg

kemudian hilang setelah

ter"adi regangan hebat pada

 perut ba(ah kondisi ini tidak 

khas!

sesarea

Martus lama atau

kasep

M4isproporsi

kepala 2fetopel?ik 

M+elainan

letak2presentasi

Mersalinan

traumatik 

Mdanya )airan bebas

intraabdominal

MHilangnya gerak atau

denyut "antung "anin

M'entuk uterus

abnormal atau

konturnya tidak "elas.

M =yeri raba2tekan

dinding perut dan

 bagian& "anin mudah

dipalpasi

uteri

Merdarahan ber(arna merah

segar.

M J"i pembekuan darah tidak 

menun"ukkan adanya bekuandarah setelah A menit

M Cendahnya faktor  

 pembekuan darah, fibrinogen,

trombosit, fragmentasi sel

darah

M solusio plasenta

M "anin mati

dalam rahim

M eklamsiaM emboli air  

ketuban

M perdarahan gusi

M gambaran memar 

 ba(ah kulit

M perdarahan daritempat suntikan "arum

infus

angguan

 pembekuan

darah

&enanganan

;etiap ibu hamil dengan perdarahan antepartum harus segera diru"uk ke rumah sakit yang

memiliki fasilitas transfusi darah dan operasi, tanpa dilakukan pemeriksaan dalam terlebih

dahulu. erdarahan yang pertama kali "arang mengakibatkan kematian dengan syarat tidak 

dilakukan pemeriksaan dalam sebelumnya, sehingga masih )ukup (aktu untuk mengirimkan

 penderita ke rumah sakit. 'ila pasien dalam keadaan syok karena perdarahan yang banyak, harus

segera diperbaiki keadaan umumnya dengan pemberian infus atau tranfusi darah Hanafiah,

&005!.

;elan"utnya penanganan plasenta pre?ia bergantung kepada 

+eadaan umum pasien, kadar Hb

Dumlah perdarahan yang ter"adi

Jmur kehamilan2taksiran '' "anin

Denis pla)enta pre?ia

aritas dan kema"uan persalinan Hanafiah, &00*!

3

Page 31: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 31/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

enanganan pasien dengan plasenta pre?ia ada & ma)am, yaitu

1. enanganan asif 2 6kspektatif 

4ahulu ada anggapan bah(a kehamilan dengan plasenta pre?ia harus segera diakhiri untuk 

menghindarkan perdarahan yang fatal. =amun sekarang ternyata terapi ekspektatif dapatdibenarkan dengan alasan sebagai berikut

erdarahan pertama pada plasenta pre?ia "arang fatal

Jntuk menurunkan kematian bayi karena prematuritas

+riteria penanganan ekspektatif

Jmur kehamilan kurang dari $A minggu

erdarahan sedikit

'elum ada tanda-tanda persalinan

+eadaan umum baik, kadar Hb % atau lebih

erdarahan pada plasenta pre?ia pertama kali ter"adi biasanya sebelum paru-paru "anin matur 

sehingga penanganan pasif ditu"ukan untuk meningkatkan survival rate dari "anin. Bangkah a(al

adalah transfusi untuk mengganti kehilangan darah dan penggunaan agen tokolitik untuk 

men)egah persalinan prematur sampai usia kehamilan $# minggu. ;esudah usia kehamilan $#

minggu, penambahan maturasi paru-paru "anin dipertimbangkan dengan beratnya resiko

 perdarahan mayor. +emungkinan ter"adi perdarahan berulang yang dapat mengakibatkan 8JC harus dipertimbangkan. ;ekitar A5% kasus plasenta pre?ia diterminasi pada umur kehamilan $#-

$ minggu Hanafi, &005!.

4alam memilih (aktu yang optimum untuk persalinan, dilakukan tes maturasi "anin meliputi

 penilaian surfaktan )airan amnion dan pengukuran pertumbuhan "anin dengan J;. enderita

dengan umur kehamilan antara &*-$* minggu diberikan preparat tunggal betamethason 1& mg

im &G1! untuk meningkatkan maturasi paru "anin. 'erdasarkan data e?iden)e based medi)ine

didapatkan pemakaian preparat ganda steroid sebelum persalinan meningkatkan efek samping

yang berbahaya bagi ibu dan bayi Hanafi, &005!.

ada terapi ekspektatif, pasien dira(at di rumah sakit sampai berat anak N &500 gr atau

kehamilan sudah sampai $A minggu. ;elama terapi ekspektatif diusahakan untuk menentukan

lokasi plasenta dengan pemeriksaan J; dan memperbaiki keadaan umum ibu. enderita

 plasenta pre?ia "uga harus diberikan antibiotik mengingat kemungkinan ter"adinya infeksi yang

 besar disebabkan oleh perdarahan dan tindakan-tindakan intrauterin. ;etelah kondisi stabil dan

31

Page 32: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 32/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

terkontrol, penderita diperbolehkan pulang dengan pesan segera kembali ke rumah sakit "ika

ter"adi perdarahan ulang =athan, &00$!.

&. enanganan aktif 2 terminasi kehamilan

/erminasi kehamilan dilakukan "ika "anin yang dikandung telah matur, 8J@4 atau terdapatanomali dan kelainan lain yang dapat mengurangi kelangsungan hidupnya, pada perdarahan aktif 

dan banyak.

+riteria penanganan aktif2terminasi kehamilan

Jmur kehamilan 2 $A minggu, '' "anin 2 &500 gram

erdarahan banyak 500 )) atau lebih

da tanda-tanda persalinan

+eadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb : gr % Hanafi, &005!

Denis persalinan apa yang kita pilih untuk penanganan plasenta pre?ia dan kapan

melaksanakannya bergantung pada faktor-faktor sebagai berikut 

erdarahan banyak atau sedikit

+eadaan ibu dan anak 

'esarnya pembukaan

/ingkat plasenta pre?ia

aritas

da & pilihan )ara persalinan, yaitu persalinan per?aginam dan seksio sesarea. ersalinan

 per?aginam bertu"uan agar bagian terba(ah "anin menekan bagian plasenta yang berdarah

selama persalinan berlangsung, sehingga perdarahan berhenti. ;eksio sesarea bertu"uan

mengangkat sumber perdarahan, memberikan kesempatan pada uterus untuk berkontraksi

menghentikan perdarahannya, dan menghindari perlukaan ser?ik dan segmen ba(ah uterus yang

rapuh apabila dilakukan persalinan per?aginam Wikn"osastro, &005!.

ersalinan per ?aginam dapat berupa

eme)ahan ketuban

<ersi 'raGton Hi)ks

9unam Willet-auss

32

Page 33: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 33/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

eme)ahan selaput ketuban merupakan )ara pilihan untuk melangsungkan persalinan

 per?aginam, karena 1! bagian terba(ah "anin akan menekan plasenta dan bagian plasenta yang

 berdarahL dan &! bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti regangan segmen ba(ah

uterus, sehingga pelepasan plasenta dari segmen ba(ah uterus lebih lan"ut dapat dihindarkan

Wikn"osastro,&005!.

pabila peme)ahan selaput ketuban tidak berhasil menghentikan perdarahan, maka dapat

dilakukan pemasangan )unam Willet dan ?ersi 'raGton-Hi)ks. 4alam dunia kebidanan kedua

)ara ini telah ditinggalkan karena seksio sesaria dinilai lebih aman bagi ibu dan "anin. kan

tetapi pada keadaan darurat )ara ini masih dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk 

mengatasi perdarahan yang banyak atau apabila seksio sesaria tidak mungkin dilakukan

Wikn"osastro, &005!.

9ara ini mungkin dapat menolong ibu dengan menghentikan perdarahan, tetapi tidak selalu

menolong "aninnya. /ekanan yang ditimbulkan terus menerus pada plasenta dapat mengurangi

sirkulasi darah uteroplasenta, sehingga mengakibatkan anoksia sampai kematian "anin. Olehkarena itu, )ara ini biasanya dilakukan pada "anin yang telah mati, "anin yang prognosis untuk 

hidup di luar uterus kurang baik, atau pada multipara yang persalinannya lebih lan)ar sehingga

tekanan pada plasenta tidak terlalu lama =athan, &00$!.

4i rumah sakit yang lengkap, seksio sesarea merupakan )ara persalinan terpilih. 4i rumah sakit

dr. 9ipto >angunkusumo antara tahun 1A1-1A5, seksio sesarea dilakukan pada kira-kira 0%

dari semua kasus plasenta pre?ia. a(at "anin bukan merupakan kontraindikasi dilakukan seksio

sesarea demi keselamatan ibu. kan tetapi, ga(at ibu mungkin terpaksa menunda seksio sesarea

sampai keadaannya dapat diperbaiki misalnya penanganan syok hipo?olemik dengan resusitasi

)airan intra?ena dan darah =athan, &00$!.

lasenta pre?ia totalis merupakan indikasi mutlak untuk seksio sesarea. lasenta pre?ia parsialis

 pada primigra?ida sangat )enderung untuk seksio sesarea. erdarahan banyak dan berulang

merupakan indikasi mutlak seksio sesarea karena perdarahan itu biasanya disebabkan oleh

 plasenta pre?ia yang lebih tinggi dera"atnya dari pada yang ditemukan pada pemeriksaan dalam,

atau ?askularisasi yang hebat pada ser?ik dan segmen ba(ah uterus. >ultigra?ida dengan

 plasenta letak rendah, plasenta pre?ia marginalis atau plasenta pre?ia parsialis pada pembukaan

lebih dari 5 )m dapat ditanggulangi dengan peme)ahan selaput ketuban. /etapi "ika dengan

 peme)ahan selaput ketuban tidak mengurangi perdarahan yang timbul, maka seksio sesaria harus

dilakukan Hanafiah, &00*!.

ada kasus yang terbengkalai dengan anemia berat karena perdarahan atau infeksi intrauteri, baik 

 persalinan per?aginam maupun seksio sesaria sama-sama tidak aman bagi ibu dan "anin. kan

tetapi dengan bantuan transfusi darah dan antibiotik yang adekuat, seksio sesaria masih lebih

aman dibanding persalinan per?aginam untuk semua kasus plasenta pre?ia totalis dan

kebanyakan kasus plasenta pre?ia parsialis. ;eksio sesaria pada multigra?ida yang telah

33

Page 34: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 34/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

mempunyai anak hidup )ukup banyak dapat dipertimbangkan dilan"utkan dengan histerektomi

untuk menghindari ter"adinya perdarahan postpartum yang sangat mungkin akan ter"adi, atau

sekurang-kurangnya dipertimbangkan dilan"utkan dengan sterilisasi untuk menghindari

kehamilan berikutnya Hanafiah &00*!.

ersiapan untuk resusitasi "anin perlu dilakukan. +emungkinan kehilangan darah harus

dimonitor sesudah plasenta disayat. enurunan hemoglobin 1& mg2dl dalam $ "am atau sampai

10 mg2dl dalam &* "am membutuhkan transfusi segera. +omplikasi post operasi yang paling

sering di"umpai adalah infeksi masa nifas dan anemia =athan, &00$!.

/indakan seksio sesarea pada plasenta pre?ia, selain dapat mengurangi kematian bayi, terutama

 "uga dilakukan untuk kepentingan ibu. Oleh karena itu, seksio sesarea "uga dilakukan pada

 plasenta pre?ia (alaupun anak sudah mati =athan, &00$!.

'agan penanganan lasenta re?ia

Komplikasi

+omplikasi yang dapat ter"adi pada ibu hamil dengan plasenta pre?ia, adalah  

a. erdarahan dan syok.

 b. 8nfeksi.

). Baserasi ser?iks.

d. rematuritas atau lahir mati

34

Page 35: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 35/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

&rognosis

4engan penanggulangan yang tepat kematian ibu karena plasenta pre?ia seharusnya dapat

ditanggulangi. ;e"ak dilakukan penanganan pasif pada tahun 1*5, kematian perinatal berangsur-

angsur dapat diperbaiki. Walaupun demikian, hingga kini kematian perinatal yang disebabkan

 prematuritas tetap memegang peranan utama. 4engan persalinan seksio sesarea, fasilitas transfusi

darah, dan metode anestesi yang benar kematian ibu dapat diturunkan sampai kurang dari 1%.

;edang kematian perinatal yang dihubungkan dengan plasenta pre?ia sekitar 10% eedi)ayil,

1&!.

-.. :asa &re!ia = nsersio :elamentosa

Definisi

8nsersio ?elamentosa adalah tali pusat yang tidak berinsersi pada "aringan plasenta, tetapi pada

selaput "anin sehingga pembuluh darah umblikus ber"alan diantara amnion dan korion menu"u

 plasenta.

ada persalinan, pembuluh-pembuluh darah tali pusat ini dapat turun ke ba(ah melalui

 pembukaan ser?iks. Hal ini dapat diraba pada pemeriksaan dalam, disebut !asa pre!ia, yang

dalam persalinan dapat menyebabkan perdarahan antepartum. 'ila ter"adi perdarahan banyak,

maka kehamilan harus segera diakhiri.

Hubungan plasenta dengan tali pusat

P 4itengah keadaan ini disebut 8nsersio sentralis.

35

Page 36: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 36/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

P gak kepinggir keadaan ini disebut 8nsersio lateralis.

P 4ipinggir keadaan ini disebut 8nsersio marginalis.

P 4iluar plasenta keadaan ini disebut 8nsersio ?elamentosa. Hubungan tali pusat dengan

 plasenta melalui selaput "anin.

Etiologi

8nsersi ?elamentosa ini biasanya ter"adi pada kehamilan ganda2 gemeli, karena pada kehamilan

ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan men"adi rebutan oleh "anin, sehingga

dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali pusat2 insersi.

&atofisiologi

ada insersio ?elamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan plasenta oleh pembuluh-

 pembuluh darah yang ber"alan dalam selaput "anin. +alau pembuluh darah tersebut ber"alan di

daerah oestium uteri internum maka disebut ?asa pre?ia. Hal ini dapat berbahaya bagi "anin

karena bila ketuban pe)ah pada permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga

ter"adi perdarahan inpartum dan "ika perdarahan banyak kehamilan harus segera di akhiri.

3anda dan Gejala

/anda dan ge"alanya belum diketahui se)ara pasti, perdarahan pada insersi ?elamentosa ini

terlihat "ika telah ter"adi ?asa pre?ia yaitu perdarahan segera setelah ketuban pe)ah dan karena

 perdarahan ini berasal dari anak dengan )epat bunyi "antung anak men"adi buruk. 'isa "uga

menyebabkan bayi itu meninggal.

;atu-satunya )ara mengetahui adanya insersi ?elamentosa ini sebelum ter"adinya perdarahan

adalah dengan )ara J;. Dadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli dian"urkan untuk dilakukan pemeriksaan J;, karena untuk mengantisipasi dengan segala kemungkinan penyulit

yang ada, salah satunya insersio ?elamentosa ini.

&enanganan

Hanya melakukan diagnosa dan bila di)urigai bah(a ibu hamil mengalami kehamilan ganda

segera lakukan J;. 4an apabila mengetahui ibu positif mengalami insersio ?elamentosa,

lakukan ru"ukan pada Cumah ;akit ;eksio ;esarea!

Komplikasi

ada insersi ?elamentosa, tali pusat dihubungkan dengan plasenta oleh selaput "anin. +elainan

ini merupakan kelainan insersi funi)ulus umbilikalis dan bukan merupakan kelainan

 perkembangan plasenta. +arena pembuluh darahnya berinsersi pada membran, maka pembuluh

darahnya ber"alan antara funi)ulus umbilikalis dan plasenta mele(ati membran. 'ila pembuluh

darah tersebut ber"alan didaerah ostium uteri internum, maka disebut vasa previa. <asa pre?ia ini

sangat berbahaya karena pada (aktu ketuban pe)ah, ?asa pre?ia dapat terkoyak dan

36

Page 37: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 37/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

menimbulkan perdarahan yang berasal dari anak. e"alanya ialah perdarahan segera setelah

ketuban pe)ah dan karena perdarahan ini berasal dari anak maka dengan )epat bunyi "antung

anak men"adi buruk.

'ila perdarahan banyak, maka kehamilan harus segera diakhiri. erdarahan ?asa pre?ia sering

diikira sebagai plasenta pre?ia atau solusio plasenta. Jntuk membedakannya dapat dilakukan tes

sebagai berikut. +ira-kira & atau $ )) darah yang keluar di)ampur air dalam "umlah yang sama

lalu disentrifusi dengan ke)epatan &000 rpm selama & menit. ;upernatan dipisahkan, lalu

di)ampurkan dengan =aOH 0,&5 = dengan perbandingan 5 1. 4alam (aktu 1 atau & menit akan

kelihatan perubahan (arna. Warna kuning )oklat menun"ukkan bah(a darah itu berasal dari ibu.

;edangkan (arna merah berarti hemoglobin fetal. ngka kematian "anin karena ?asa pre?ia

dapat men)apai #0%.

Diagnosis

Darang terdiagnosa sebelum persalinan namun dapat diduga bila usg antenatal dengan 9oolor 4oppler memperlihatkan adanya pembuluh darah pada selaput ketuban didepan ostium uteri

internum.

  /es pt u"i pelarutan basa hemoglobin. 4iteteskan & F $ tetes larutan basa kedalam 1 mB

darah. 6ritrosit "anin tahan terhadap pe)ah sehingga )ampuran akan tetap ber(arna merah. Dika

darah tersebut berasal dari ibu, eritrosit akan segera pe)ah dan )ampuran berubah (arna men"adi

)oklat.

  4iagnosa dipastikan pas)a salin dengan pemeriksaan selaput ketuban dan plasenta.

  ;eringkali "anin sudah meninggal saat diagnosa ditegakkan mengingat bah(a sedikit perdarahan yang ter"adi sudah berdampak fatal bagi "anin

:asa &re!ia

 +eadaan ini ter"adi pada insersi ?elamentosa apabila sebagian dari pembuluh "anin di selaput

ketuban memotong daerah os internum dan menempati posisi di depan bagian terba(ah "anin.

ada pemeriksaan yang )ermat kadang-kadang dapat diraba sebuah pembuluh "anin tubular di

selaput ketuban yang menutupi bagian terba(ah "anin.

enekanan pembuluh oleh "ari pemeriksa ke bagian terba(ah "anin kemungkinan akan

menyebabkan perubahan frekuensi denyut "antung "anin.

ada ?asa pre?ia terdapat bahaya yang sangat besar bagi "anin karena pe)ahnya ketuban dapat

disertai oleh ruptur pembuluh "anin yang menyebabkan kehilangan banyak darah.

pabila ter"adi perdarahan antepartum atau intrapartum, terdapat kemungkinan ?asa pre?ia atau

ruptur pembuluh "anin. ;ayangnya, "umlah darah "anin yang boleh keluar tanpa mematikan "anin

relatif sedikit. 9ara ter)epat dan mudah untuk mendeteksi darah "anin adalah dengan

37

Page 38: Pbl Skenario 1 Emergensi

7/21/2019 Pbl Skenario 1 Emergensi

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-1-emergensi 38/38

Muhammad rizdimas ridho putra   181

mengapuskan darah pada ka)a obyek, (arnai apusan dengan pe(arna Wright, dan periksa

 preparat untuk men)ari sel darah merah berinti, yang dalam keadaan normal terdapat dalam

darah tali pusat tetapi tidak dalam darah ibu.