analisa perubahan garis pantai jasri di kabupaten … · stwave . page 29 . genesis . ... pemodelan...
TRANSCRIPT
Page 1
Ujian P3 Tugas Akhir
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI JASRI DI KABUPATEN KARANG ASEM, BALI MENGGUNAKAN
SOFTWARE GENERALIZED MODEL for SIMULATING SHORELINE CHANGE (GENESIS)
Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2012
Oleh :
RACHMAT HIDAYAH 4308100014
Page 2
DOSEN PEMBIMBING
1. Dosen Pembimbing 1 Nama : Suntoyo, ST., M. Eng., Ph.D NIP : 197107231995121001 2. Dosen Pembimbing 2 Nama : Haryo Dwito Armono, ST., M. Eng., Ph.D NIP : 196808101995121001
Page 3
Pulau Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata Internasional dengan berbagai tempat yang menarik bagi wisatawan. Selain sebagai kawasan pariwisata yang bernilai jual tinggi, pantai merupakan wahana peribadatan bagi sebagaian besar warga Bali (yang memeluk agama Hindu) dalam melakukan upacara ritual keagamaan. Perubahan di tata guna lahan pemamfaatan daerah pesisir pantai sehingga perubahan alamiah secara global mengakibatkan kemunduran garis pantai dan kerusakan ekologi pantai terus terjadi dan meningkat secara signifikan. Akibat dari perubahan garis pantai salah satunya adalah erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pantai dan dapat mengganggu aktifitas sosial dan keagamaan masyarakat disekitar pantai Jasri. Berdasarkan atas fenomena tersebut, maka perlu adanya sebuah analisa perubahan garis pantai. Dalam model perubahan garis pantai Laju Sediment Transport (LST) merupakan parameter penting. Formulasi permodelan sendiri dengan mengunakan software Genesis.
IKHTISAR PENELITIAN
Page 4
LATAR BELAKANG
• Kawasan pesisir pantai Bali merupakan salah satu tujuan wisatawan Internasional yang memiliki nilai jual yang tinggi
• Menjadikan devisa negara Indonesia
• Bagi warga Bali, pantai menjadi pelaksanaan upacara keagamaan (melasti)
• Pantai Jasri yang terletak di Kabupaten Karngasem sudah memiliki eksisting, namun terjadi banyak kerusakan yang ada atau mengalami kegagalan.
• Daerah Pantai Jasri ini memiliki bathimetri yang landai sehingga gelomban pecah tepat di posisi bangunan pelindung pantai.
Page 5
LATAR BELAKANG
Area Penelitian Pantai Jasri Kabupaten Karagasem Doc. Google map
Page 6
LATAR BELAKANG
Area Penelitian Pantai Jasri Kabupaten Karagasem Doc. Google map
Page 7
LATAR BELAKANG
Area peribadatan masyarakat sekitar pantai
Page 8
LATAR BELAKANG
Kegagalan Eksisting yang ada
Page 9
LATAR BELAKANG
Karang alami
Submerged Breakwater alami
Pelindung alami yang yang dimiliki Pantai Jasri
Page 10
PERUMUSAN MASALAH
1. Berapa besar laju sediment transport di pesisir pantai Jasri ?
2. Bagaimana pola perubahan garis pantai yang terjadi ?
3. Bagaimana alternatif penanganan yang dilakukan utnuk menanggulangi perubahan garis pantai?
Page 11
TUJUAN
1. Menganalisa besar transport sedimen yang terjadi.
2. Menganalisa perubahan garis pantai yang terjadi
3. Mengetahui alternatif penanganan yang harus dilakukan untuk menanggulangi perubahan garis pantai
Page 12
MAMFAAT
Adapun manfaat dari hasil penelitian tugas akhir ini antara lain: 1. Memberikan alternative yang lebih mudah dalam
menganalisa perubahan garis pantai.
2. Memberikan prediksi perubahan garis pantai pada waktu yang akan dating dan permasalahanya.
3. Memberikan kajian lebih lanjut mengenai perubahan garis pantai di pantai Jasri.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pemerintah daerah dalam rangka perkembangan wilayah pantai Jasri.
Page 13
BATASAN MASALAH
1. Lokasi daerah studi hanya mencakup daerah pesisir pantai Jasri.
2. Data angin, data bathimetri, data garis pantai, data tanah, dan data gelombang merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi atau sumber-sumber lain yang relevan.
3. Dalam perhitungan perubahan garis pantai Cross Shore Sediment Transport tidak diperhitungkan.
4. Pembahasan perubahan garis pantai hanya dengan menggunakan software GENESIS.
Page 14
METODELOGI PENELITIAN
Page 15
ANALISA DATA LOKASI PENELITIAN
Secara geografis lokasi Pantai Jasri mencakup panjang 3.00 Km yang terletak antara E: 115036’59”, S : 8029’11” hingga E : 115037’55”, S : 8028’12”
(Sumber: google earth)
Page 16
ANALISA DATA
Analisa Kecepatan dan Arah Angin
proses pengolahan data angin yang diperoleh dari kantor BMG Ngurah Rai. Data angin yang digunakan selama 20 tahun yaitu dari tahun 1990 sampai dengan 2009.
Tabel Distribusi kejadian dan arah angin dalam berbagai interval (1990 – 2009)
Page 17
ANALISA DATA
Wind Rose
Page 18
ANALISA DATA
Perhitungan Fecth Efektif
Page 19
ANALISA DATA
Perhitungan Fecth Efektif
Page 20
ANALISA DATA
Data Gelombang Inputan GENESIS
Untuk peramalan gelombang diperoleh berdasarkan data angin yang nantinya membangkitkan gelombang. Angin dan daerah pembentukannya gelombang (fetch) merupakan faktor utama pembangkit gelombang. Hasil software DINA HINDCAST menghasilkan data peramalan gelombang dalam bentuk time series, dimana nantinya dipakai sebagai inputan kedalam software GENESIS.
Tabel Data Time Series Gelombang
Page 21
ANALISA DATA
Analisa Pasang Surut
•Muka Air Tinggi (HWL) = +3.034 m
•Muka Air Rerata (MSL) = + 1.453 m
•Muka Air Surut (LWL) = + 0.000 m Ilustrasi Posisi BM terhadap kondisi elevasi penting Pantai Jasri Kabupaten Karangasem
Page 22
ANALISA DATA
Data Bathimetri
Page 23
GENESIS
Inputan GENESIS
1. Data Gelombang Berupa Time Series
2. Data Bathimetri
3. Garis pantai tahun 2009
Page 24
GENESIS
Input Bathimetri dan Shoreline
Pengolahan analisa Gelombang
Transformasi Gelombang dimana menampilkan simulasi
Gelombang
Pemodelan Garis Pantai dan Bangunan
Page 25
GENESIS
Data Bathimetri yang di Inputan ke dalam GENESIS
Gambar Visualisasi 3 dimensi Bathimetri GENESIS
Page 26
GENESIS
Batasan Eilayah yang akan dimodelkan
Penentuan lokasi stasiun
pencatat gelombang
sebelum gelombang pecah
dipilih pada kedalam 5m
dimana gelombang mulai
mengalami ketidak stabilan
dan pecah
Sehingga bentangan
wilayah yang dipilih sejauh
± 3000 meter. Dengan
pembagian grid sebesar 10
m, maka diperoleh grid
sebanyak 1540 grid
Page 27
GENESIS
Analisa Gelombang dalam GENESIS
Langkah-langkah analisa dan pengolahan data gelombang: 1. Data hasil transformasi gelombang di analisa dan dihitung
menjadi data statistik digunakan sub program WSAV. 2. Statistik data gelombang disajikan dalam bentuk blok
diagram yang berisi informasi mengenai angka kejadian gelombang baik periode maupun arahnya.
3. Untuk mendapatkan spectrum gelombang digunakan sub program SPECGEN.
Page 28
GENESIS
STWAVE
Page 29
GENESIS
Hasil Visualisasi GENESIS
Dilakukan analisa selama sepuluh tahun dengan kondisi eksisting yang sudah ada.
Page 30
GENESIS Hasil Visualisasi GENESIS
Daerah 1 mengaami erosi yang cukup signifikan
Page 31
GENESIS Hasil Visualisasi GENESIS
Daerah 2 juga mengaami erosi
Page 32
GENESIS Hasil Visualisasi GENESIS
Daerah 1 yaitu pada pias 480-570 mengalami erosi sebesar 13.310 m3
Page 33
GENESIS
Pada daerah 1 terdapat perubahan yang signifikan yaitu pada pias 570
Dari hasil analisa terjadi kemunduran garis pantai sepanjang 13.48 m selama sepuluh tahun
Page 34
GENESIS Hasil Visualisasi GENESIS
Daerah 2 yaitu pada pias 870-960 mengalami erosi sebesar 12.153 m3
Page 35
GENESIS
Hasil Visualisasi GENESIS
Perbandingan garis pantai awal dan hasil akhir running GENESIS selama 10 tahun dengan bangunan eksisting
1 2
Pada daerah 1 terjadi erosi sebanyak 13.310 m3. pada daerah 2 terjadi erosi sebanyak 12.153 m3
Total dari kemunduran yang terjadi dari hasil analisa GENESIS adalah 11.063,40 m3
Page 36
Kalibrasi Model
Menggunakan data shorline 2009 yang dikalibrasikan dengan data hasil surve pada tahun 2011
Page 37
Kalibrasi Model
Tingkat kesalahan dari Validasi Model dengan Hasil Surve
Page 38
Kalibrasi Model
Data masing-masing pias antara hasil pengolahan survey dan hasil pengolahan pemodelan GENESIS dimasukkan kedalam persamaaan untuk mengetahui besar presentase tingkat kesalahan dari model yang dilakukan. Diperolehlah nilai sebesar 1.485% dimana nilai tersebut masih di bawah 5% sehingga hasil pemodelan cukup akurat untuk digunakan.
Page 39
Alternatif Penanganan
Penambahan Revertment dan letak bangunan Eksisting
Page 40
Penambahan Bangunan
Page 41
Penambahan Bangunan
Page 42
Penambahan Bangunan
Dari hasil penambahan revertment terlihat pada pias 480-570 terjadi perubahan garis pantai, erosi yang terjadi berkurang menjadi 5.285 m3. dan pada pias 870-960 terjadi penambahan sediment sebesar 12.205 m3. sehingga dapat diketahui total sediment yang terjadi secara menyeluruh berkurang menjadi 11.036,22 m3 .
Page 43
KESIMPULAN
• terjadi kemunduran garis pantai secara signifikan pada pias 570 sepanjang 13.48 m, dan terjadi erosi pada pias 480-570 sebesar 13.310 m3 , serta pada pias 870-960 mengalami erosi sebanyak 12.153 m3.
• Perubahan garis pantai yang terjadi di Pantai Jasri Kabupaten
Karangasem untuk prediksi selama 10 tahun kedepan sebelum adanya penambahan bangunan, yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2019 adalah sebesar 11.063,40 m3.
• Setelah dilakukannya penambahan revertment pada pias 480 – 570 terjadi pengurangan erosi yang awalnya 13.310 m3 menjadi 5.285 m3 dan pada pias 870-960 terjadi penambahan sediment sebesar 12.205 m3.Total Sediment transport yang terjadi selama 10 tahun adalah 11.063,40 m3
• Maka dengan adanya penambahan struktur perlindungan baru
sangat berpengaruh terhadap perubahan garis pantai yang terjadi dan perubahan sediment transport yang ada di daerah Pantai Jasri.
Page 44
SARAN
Untuk pemilihan bangunan pelindung di Pantai Jasri ini lebih cocok untuk revertment karena secara langsung akan mempertahankan garis pantai saat ini dari kemunduran yang lebih jauh. Perencanaan bangunan harus memperhatikan kriteria desain sehingga kegagalan konstruksi dapat dihindari semaksimal mingkin. Penempatan bangunan harus melewati uji modelling sehingga tepat secara penempatan revertment sehingga tidak seluruh garis pantai dilakukan kontruksi revertment. Perlua adanya tinjuan Sosial untuk kesesuain desain bangun yang diambil
Page 45
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Nila. 2009. Pemodelan Perubahan Garis Pantai di Kabupaten Tegal dengan GENESIS. Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Surabaya.
CERC. 1984. Shore Protection Manual. U.S Army Crop of Engineers. Washington DC. Komar, P. D. 1984. CRC Handbook of Coastal Processes and Erotion. CRC. Florida. Kraus, N. C., Hanson, H. 1989. GENESIS: Generelized Model for Simulating Shoreline
Change. Coastal Engineering Research Center. U.S Army Corp of Engineers. Washington DC.
Pratikto, et all. 1997. Studi Perlindungan dan Pengamanan Pantai Candi Desa Bali. Laporan Penelitian DIKTI. Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Surabaya.
Tata Guna Patria. 2009. Peta Perubahan Garis Pantai Bali Tahun 1989-2009 (Cakupan Sebagian Kab. Karangasem, dan Kab. Klungkung). Monitoring dan Evaluasi Bali Beach Conservation Project (BBCP). Denpasar.
Shanti, D.E. 2006. Pemodelan Perubahan Garis Pantai disekitar Terminal dan Wisata Laut Tuban dengan Software GENESIS. Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Surabaya.
Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta. Widhiyanto, W.W. 2005. Pemodelan Perubahan Garis Pantai USO Sulawesi Tengah
dengan Menggunakan Software GENESIS. Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Surabaya
Page 46
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Page 47
Deteil Desain Revertment
Page 48
Deteil Desain Revertment
Page 49
Deteil Penanganan
Page 50
Cross Sectiton LJ-22