oo genesis
DESCRIPTION
oogenesisTRANSCRIPT
Modul Sem. V
Oogeneis, Foliculogenesis, Fisiologi Haid
2 fase pematangan :PrenatalPacanatal
Pematangan prenatal
Folikel premordial berdifrensiasi menjadi oogonia oosit primer
pembelahan secara mitosis
Pematangan pascanatal
Jumlah oosit primer waktu lahir antara 700.000 sampai 2 juta.
dua tahun masa anak berikutnya → oosit atresia tinggal 40.000
Pematangan pascanatal
Pubertas, 5-15 folkel mencapai kematangan tiap siklus
Oosit primer membesar berproliferasi membentuk epitel sel granulosa folikel primer terpisah membran membentuk teka folikuli prod glikoprotein membentuk zona pelusida terus berkembang.
Pematangan pascanatal
perkembangan terus, ruang bergabung folikel sekunder makin membesar folikel de graf
Pematangan pascanatal
Setelah folikel matang oosit primer melanjutkan pembelahaan meiosis pertamanya dua sel anak membawa 23 kromosom bersusun ganda.
Pembelahan meiosis pertama berlangsung sesaaat sebelum ovulasi.
Pematangan pascanatal
Setelah pembelahan pematangan pertama selesai dan sebelum inti oosit sekunder kembali dalam stadium istirahatnya terjadilah ovulasi dan oosit dilontarkan dari ovarium.
Pembelahan pematangan kedua hanya apabila oosit dibuahi sel berdegenerasi kurang lebih 24 jam setelah ovulasi tanpa pembuahan
Spermatogenesis
Tahap Perkembangan
Spermatogonia mitosis spermatosit primer
Spermatosit primer miosis Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder → meiosis → spermatid
Spermatid spermatozoa
FISIOLOGI HAID
FASE FOLIKULER (hari 1 – 10 )
Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu proses maturasi 10 – 20 folikel → 1 folikel dominan
Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang rendah pasca fase haid sebelumnya.
( hari 9 -14 )
Folikel membesar dan membentuk ruang penuh cairan (ANTRUM) - follicle d’graaf.
Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi.
Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH ( proses umpan balik negatif )
Estrogen
Estrogen bersama Inhibin mengakibatkan supresi FSH yang berat dan terus menerus
Pengaruh Estrogen terhadap pelepasan LH bervariasi tergantung dari konsentrasi dan lamanya pemaparan Estrogen mengadakan hubungan umpan balik
negatif dengan LH
Pada level yang lebih tinggi, Estrogen mampu mengaktifkan pengaruh umpan balik stimulasi positif pada pelepasan LH.
Pada wanita konsentrasi Estradiol yang diperlukan untuk mendapatkan suatu umpan balik positif adalah > 200 pg/mL
Harus dapat dipertahankan hingga kurang lebih 50 jam
Stimulus Estrogen harus dapat dipertahankan jauh diluar permulaan LH Surge sampai dengan setelah LH Surge benar-benar terjadi
Endorfin
Endorfin plasma mulai meningkat dalam 2 hari sebelum LH mencapai puncaknya
Kadar maksimum dicapai setelah puncak LH, bertepatan dengan waktu ovulasi
Kemudian menurun secara bertahap hingga mencapai titik minimum selama mens dan awal fase folukular
INHIBIN, ACTIVIN, FOLASTIN
Efek inhibisi Inhibin terhadap sekresi Gonadotropin.
Inhibin dapat memblokir sintesis dan sekresi FSH,
Mencegah regulasi ke atas dari reseptor GnRH,
Mengurangi jumlah reseptor GnRH yang ada dan dalam konsentrasi tinggi merangsang degradasi intraseluler Gonadotropin
ACTIVIN
Activin merupakan suatu peptida yang berhubungan dengan inhibin tetapi memilikki mekanisme kerja yang sebaliknya
Stimulasi FSH
Inhibin meningkatkan daya stimulasi LH dan/atau IGF-I, sementara activin menghambat kerja ini
ACTIVIN
activin dan inhibin bekerja secara langsung pada sel-sel theca untuk mengatur sintesis androgen
Hipofise anterior memperlihatkan adanya subunit-subunit Inhibin/Activin dan secara lokal memproduksi Activin meningkatkan sekresi FSH.
Activin A secara langsung menstimulasi sintesis reseptor GnRH dalam sel-sel hipofise
FOLISTATIN
Folistatin merupakan suatu peptida yang disekresi oleh berbagai macam sel-sel hipofise
Peptida ini dikenal Protein penekan FSH karena kerja utamanya adalah inhibisi sintesis dan sekresi FSH, inhibisi respon FSH terhadap GnRH, mungkin dengan mengikat Activin dan dengan cara ini akan mengurangi aktifitas Activin
Folistatin juga akan dikeluarkan oleh sel-sel granulosa sebagai respon terhadap FSH dan oleh karenanya, seperti hanya Inhibin dan Activin akan berfungsi secara lokal dalam folikel dan dalam hipofise
Produksi estrogen cukup untuk mencapai dan
mempertahankan konsentrasi ambang perifer
estradiol yang dibutuhkan untuk menginduksi
LH surge
Melalui aksi reseptornya, LH menginisasi
luteinisasi dan produksi progesteron pada
lapisan granulosa
FOLIKEL PREOVULASI
FASE OVULASI
Ovulasi terjadi kira-kira 10-12 jam sesudah puncak kadar LH,
24-36 jam sesudah puncak kadar estradiol
FASE OVULASI
LH surge menstimulasi berlanjutnya pembelahan dari oosit, lutenisasi granulosa dan sintesa progesterone dan prostaglandin dalam folikel
Progesteron meningkatkan aktifitas enzim proteolitik, bersama dengan prostaglandin untuk pencernaan dan pemecahan dinding folikel
FASE OVULASI
Progesterone :
meningkatkan FSH pada mid siklus untuk membebaskan oosit dari folikel
mengkonversikan plasminogen → plasmin : rupture folikel d’Graff
untuk memastikan adanya reseptor untuk membawa suatu fase luteal normal yang adekuat
Fase menstruasi
Kematian corpus luteum menghasilkan titik terendah kadar estradiol, progesteron dan inhibin
Penurunan inhibin A menghentikan penekanan yang mempengaruhi sekresi FSH dalam hipofisis
Penurunan estradiol & progesteron memperbolehkan peningkatan secara progresif pada frekluensi sekresi GnRH terbebasnya terhadap ada penekanan umpan balik negatif
KESIMPULAN
Siklus Haid
NORMAL ABNORMAL
LAMA 2 – 6 hari < 2 hari
> 7 hari
JUMLAH 30 – 80 ml > 80 ml / hari
SIKLUS 21 – 35 hari < 21 hari
> 35
hari
FASE PROLIFERATIF 11 hari
Dikontrol oleh Estrogen:
1. Mempersiapkan Miometrium dan Endometrium
2. Merangsan prolifverasi sel epitel,kelenjar dan pembuluh darah
3. Meningkatkan sintesis reseptor Progesteron di Endometrium
4. Ketebalan Endometrium 1 mm setelah haid dan menebal sampai 3-5 mm pada akhir fase proliferasi
FASE SEKRESI/PREGESTASIONAL 12 hariDidominasi oleh Progestron:
1. Jaringan ikat endometrium lebih longgar dan edematous krn penimbunan elektrolit dan air, shg implantasi lebih mudah
2. Merangsang kelenjar2 endometrium unt dpt menyimpan dan mengeluarkan banyak glikogen
3. Meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah
FASE MENSTRUASI/HAID
Penurunan drastis Progesteron dan Estrogen:
1. ↓ kadar hormon2 tsb menyebabkan pelepasan prostaglandin → vasokonstriksi pembuluh endomet. Aliran darah ke endomet berkurang
2. Penurunan oksigenasi shg tjd kematian sel2 di endomet tms pembuluh darah
3. Prostaglandin menyebabkan kontraksi ringan miometrium shg debris2 bahan nekrotik dan darah keluar dari uterus
Terimakasih