dia genesis

19
Diagenesis Proses Diagenesa meliputi : Kompaksi sediment Yaitu termampatnya butiran sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban diatasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat. Sementasi Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan ( permeabilitas relatif ) pada ruang antar butir makin besar. Rekristalisi Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dalam suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sadimen selama diagenesa atau jauh sabelumnya. Reksriatalisasi sangat umum terjadi pada pambentukan batuan karbonat. Autigenesis Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silika, klorite, illite, gipsum dan lain-lain. Metasomatisme Yaitu penggantian mineral sedimen oleh berbagai mineral

Upload: falza-izza-wihdany

Post on 22-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DiagenesisProses Diagenesa meliputi :

Kompaksi sediment

Yaitu termampatnya butiran sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban diatasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.

Sementasi

Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan ( permeabilitas relatif ) pada ruang antar butir makin besar.

Rekristalisi

Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dalam suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sadimen selama diagenesa atau jauh sabelumnya. Reksriatalisasi sangat umum terjadi pada pambentukan batuan karbonat.

Autigenesis

Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silika, klorite, illite, gipsum dan lain-lain.

Metasomatisme

Yaitu penggantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.

Contohnya dolomitisasi, sehingga dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosil.http://petroclanlaboratory.weebly.com/diagenesa.html

Batuan sedimen

Batuan endapanataubatuan sedimenadalah salah satu dari tiga kelompok utamabatuan(bersama denganbatuan bekudanbatuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama:pelapukanbatuan lain (clastic);pengendapan(deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) darilarutan. Jenis batuan umum sepertibatu kapur,batu pasir, danlempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mmBatuan Sedimen KlastikBatuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri.Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.

Batuan Diagenesis

Batuandiagenesis adalah proses yang bekerja pada sedimen tersebut. Diagenesis merupakan proses fisika, kimia dan biologi yang secara umum mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Diagenesis kemungkinan berlanjut bekerja setelah sedimen menjadi batuan, mengubah tekstur dan mineraloginya.

Tujuh proses diagenesis yang terjadi yaitu :1. Kompaksi2. Rekristalisasi3. Pelarutan4. Sementasi5. Autigenisasi6. Replacement7. Bioturbasihttp://raniadara.blogspot.com/2011/11/batuan-sedimendiagnesis-n-sedimen.html

DiagenesisMaterialsedimen yang baru terendapkan dicirikan oleh material lepas, tidak, kompak, porositas tinggi, dan kandungan air yang tinggi pula. Pengendapan yang terus berlangsung, terutama bersamaan dengan penurunan cekungan sedimentasi, menyebabkan sedimen yang lebih muda akan memberikan tekanan pada sedimen yang ada dibawahnya. Proses ini akan diiringi oleh perubahan sifat fisik dan kimia sedimen akibat tekanan dan perbahan temperature pada lingkungan yang semakin dalam. Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses kompaksi dan litifikasi pada material sedimen sehingga terjadilah perubahan dari material sedimen lepas menjadi batuan sedimen. Seua proses yang mengakibatkan perubahan sedimen menjadi batuan sedimen disebut diagenesis. Proses diagenesis terjadi pada temperature dan tekanan yang lebih tinggi dari temperature dan tekanan pada proses pelapukan, tetapi lebih rendah dari proses metamorfisme. Meskipun demikian tidak diketahui batas yang pasti antara proses digenesis dengan proses metamorfisme.Proses diagenesis dimulai ketika adanya aktifitas organic awal dari proses sementasi ketika material sedimen masih didasar cekungan sedimentasi. Komposisi mineral asal, kemungkinan mengalami perubahan karena terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan terjadinya pernggantian mineral, terbentuknya mineral baru dan pelarutan mineral. Proses-proses tersebut mengakibatkan perubahan tekstur batuan, struktur batuan, komposisi dan porositas batuan sedimen. Porositas awal endapan sedimen dapat mengalami perubahan karena adanya proses yang berlangsung selama proses diagenesis. Porositas awal akan mengalami penurunan karena adanya proses kompaksi dan sementasi. Sedangkan peningkatan porositas awal disebabkan karena adanya proses dari mineral-mineral yang tidak stabil.Prosesdiagenesis dapat disebabkan oleh proses fisika, kimia, dan biologi. Bermacam proses diagenesis dan hasilnya. Alterasi sedimen akibat aktifitas organic merupakan proses awal diagenesis. Kompaksi merupakan proses fisika yang terjadi segera setelah material sedimen mengalami penimbunan dan berlanjut terus sampai ke tempat yang lebih dalam. Proses sementasi merupakan proses kimia yang dapat terjadi pada awal proses diagenesis dan sapat terus berlanjut pada waktu material sedimen mengalami penimbunan dan pengangkatana.Aktifitas OrganismeAktifitas organisme terjadi pada awal proses diagenesis segera setelah material sedimen mengalami pengendapan. Aktifitas organism akan mempercepat atau memacu terjadi proses diagenesis lainnya. Organisme yang menyebabkan proses ini dapat merupakan organisme yang ssangat kecil (mikrobia) dimana aktifitas jasad renik sangat berhubungan dengan proses dekomposisi material organic. Proses dekomposisi material organic akan mempengaruhi pH da Eh air pori sehingga mempercepat terjadinya reaksi kimia dengan mineral penyusun sedimen. Aktifitas mikrobia antara lain fermentasi, respirasi, pengurangan nitrat, besi, sulfat dan pembentukan gas methan. Selain itu aktifitas organism lainnya terjadi ketika endapan sedimen berlangsung seperti buworing, boring,. Kebanyakan bioturbasi terjadi pada sedikit di bawah permukaan pengendapan, setelah pengendapan material sedimendengan kedalaan beberapa puluh sentimeter. Proses ini akan membentuk kenampakan yang khas pada batuan sedimen yang disebut struktur sedimen.b.Proses Diagenesis FisikaKompaksi merupakan proses penyusunan kembali butiran sedimen sehingga menghasilkan hubungan antara butiran yang lebih rapat. Hasil dari proses kompaksi adalah ; Penurunan porositas dan permeablitas sedimen, pengualaran fluidadan pori antara butiran, penipisan perlapisan. Secara teori proses kompaksi pada sedimen silisiklastik dengan butir yang mebundar akan menurunkan porositas dari sekitar 48% menjadi sekitar 26%. Tetapi karena butiran sedimen pasir dan lumpur dialam tidak beraturan sehingga perubahan porositas akibat kompaksi sulit diperkirakan. Proses kompaksi pada pasir sangat bergantung pada porositas dan orientasi awal, ukuran butir, keseragaman butiran, dan komposisi partikel sedimen.c.Proses Diagenesis KimiaProses diagenesis kimia merupaka reaksi yang komplek antara batuan dan cairan yang terdapat di dalam lubang antara butiran (pori-pori). Ada beberapa macam proses diagenesis kimia, yaitu sementasi, autogenic, rekristalisasi, inverse, replacement, dan dissolution.-Sementasi merupakan proses pembentukan mineral baru dalam pori batuan oleh proses presipitasi. Proses ini dapat juga terjadi karena adanya penambahan unsure kimia pada butiran mineral penyusun sedimen sehingga menyebabkan mineral tersebut semakin bertumbuh. Semen dapat mengisi semua lubang pori batuan, sehingga dapat menurunkan porositas batuan menjadi nol. Semen juga mengakibatkan material sedimen, dan proses sementasi merupakan proses kimia yang menyebabkan terjadinya proses pembatuan. Proses sementasi terutama pada tingkat awal hingga pertengahan proses diagenesis. Atau dapat juga terjadi pada akhir atau bahkan setelah terjadinya pengangkatan batuan sedimen. Proses sementasi yang terjadi di awal dapat mengurangi proses pemadatan mekanik sedimen, kecuali semen yang terbentuk mengalami pelarutan.-Autogenik pada pengertian yang luas merupakan semua proses, termasuk proses sementasi dan replacement, yang mengakibatkan terbentuknya mineral baru didalam sedimen atau batuan sedimen. Tetapi pada proses diagenetik, autogenic merupakan proses pembentukan mineral baru selain sementasi dan replacement. Mineral baru initerbentuk akibat proses kristalisasi larutan atau alterasi dari mineral atau fragmen batuan.-Penggantian (replacement) merupakan proses pelarutan mineral atau sebagian mineral pada waktu terjadinya proses diagenesis, dan terjadinya proses kristalisasi mineral baru yang berbeda komposisinya pada tempat mineral yang mengalami pelarutan. Tekstur dan struktur awal pada umunya tidak mengalami perubahan (terawetkan). Contoh yang baik adalah proses pembentukan fosil kayu (petrified wood). Proses penggantian mineral pada proses diagenesis merupakan proses yang sangat umum terjadi pada batuan sedimen silisiklastik maupun sedimen karbonat. Proses ini dikontrol oleh pH,Eh, temperature, tekanan, dan kehadiran ion lainnya dalam larutan-Inversi merupakan proses penggantian mineral oleh bentuknya yang lain biasanya terjadi pada mineral yang polimorf (mineral dengan komosisi kimia sama tetapi bentuknya berbeda. Contohnya adalah perubahan mineral aragonite (CaCO3ortorombik) menjadi kalsit (CaCO3romhedaral). Contoh lain adalah perubahan dari opal A (SiO2amorf) menjadi opal CT yang mengandung kristobalit (SiO2ortorombik). Proses ini biasanya bersamaan dengan proses rekristalisasi.-Rekristalisasi merupakan poses yang sering dikacaukan denga pengertian proses penggantian (replacement) dan inverse. Tetapi pada pengerian yang lebih sempit, rekritalisasi merupaka proses perubahan ukuran dan bentuk Kristal mineraltanpa perubahan yang berarti pada komposisi kimianya. Oleh sebab itu akibat rekristalisasi, tekstur dan struktur awal mineral mengalami perubahan total. Proses rekristaliasi dapat terjadi pada semua batuan sedimen, tetapi proses ini sangat umum pada bauan sedimen nonklastik terutama batuan karbonat-Proses pelarutan merupakan proses diagenesis yang penting yang menyebabkan meningkatnya porositas dan penipisan lapisan batuan sedimen terutama pada batuan yang mudah larut seperti batuan karbonat dan evaporit. Proses ini dikontrol oleh pH, Eh, temperature, tekanan parsial CO2, komposisi kimia dan ion strength. Proses pelarutan juga dikontrol oleh porositas dan permiabilitas awal, mineralogy dan ukuran butir sedimen.. Material yang paling mudah larut dalam batupasir adalah semen kalsit, sehingga efek utama dari proses pelarutan adalah penghilangan semen. Proses ini diesbut disementasi. Mineral metastabil pada batupasir seperti feldspar, fragmen batuan dan mineral berat, dapat juga mengalami pelarutan.Diagenesis biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:1. Eogenesis, proses awal diagenesis yang terdapat di antara endapan dan timbunan, atau dekat permukaan,2. Mesogenesis, tahap tengah dari proses diagenesis yang terjadi setelah penimbunan,3. Telogenesis, tahap akhir dari proses diagenesis.Akibat Dari Proses DiagenesisProses diagenesis menyebabkan terjadinya variasi tekstur, komposisi mineral, sifat fisika, dan sifat kimia, batuan sedimen. Perubahan utama akibat proses diagenesis dapat dikelompokkan menjadi sifat fisiknya, perubahan komposisi mineral, dan perubahan sifat kimia batuan sedimen.a.Perubahan sifat fisik terjadi selama proses digenesis seperti perubahan pada tekstur. Proses diagenesis yang menyebabkan perubahan tekstur antara lain bioturbation, kompaksi, sementasi, dan pelarutan.b.Perubahan komposisi mineral yang terjadi selama proses diagenesis dihasilkan dari proses sementasi, auogenik, replacement, inversion, dan solution. Tergantung dari prosesnya, mineral penyusun sedimen akan hilang atau terbentuknya mineral yang baru. Meskipun demikian perubahan mineralogy akibat proses diagenesis tidak selalu dapat dikenalii dengan mudah. Hanya semen pada batuan sedimen yang mudah dikenali karena mengisi pori antar butiran.c.Perubahan komposisi kimia dalam sedimen dapat mengalami penambahan atau hanya perubahan yang terjadi pada komponen penyusun sedimen itu sendiri. Seperti misalnya kalsium dan silica bertambah karena proses sementasi selama diagenesis ataukah penembahan ini disebabkan karena terjadinya pelarutaan mineral karbonat atau silikat penyusun sedimen itu sendiri. Oleh sebab itu sangat sulit menghitung jumlah perubahan komposisi sedimen karena dari awal tidak diketahui dengan pasti komposisi awal sedimen tersebut.

LitostratigrafiPosted bykelompok5stratigrafionOctober 29, 2011Posted in:Uncategorized. Leave a CommentLitostratigrafi berhubungan denganstudidan susunan lapisan berdasarkan karakteristiklitologi.Terminologi litologi digunakan oleh banyakgeologistdengan dua macam cara, yakni :a) Litologi, merupakan pembelajaran dan deskripsi dari karakteristik fisik dari batuan khususnya pada batuan sampel dan di singkapan (Batesand Jackson, 1980).b) Litologi, merupakan karakteristik fisik, seperti tipe batuan, warna, komposisimineral, dan ukuran butir.Berdasarkan hal tersebutkitadapat mendefinisikan satuan litologi sebagai satuan batuan yang didasarkan dengan karakteristik fisik sedangkan litostratigrafi berkaitan dengan studi mengenai hubungan stratigrafiantaralapisan yang dapat didefinisikan berdasarkan litologi.Tipe Satuan LitostratigrafiSatuan litostratigrafi merupakan tubuh batuan sedimen, beku, metasedimen atau metammorf yang dibedakan berdasarkan karakteristik litologi. Satuan litostratigrafiinidapat dikenal berdasarkan karakteristik batuan yang dapat diteliti. Batas antar setiap satuan yang berbeda dapat diidentifikasi secara jelas dengan adanyakontakatau dapat dideskripsikan secara arbitrer karena bersifat gradasional. Pembedaan satuan stratigrafi ini didasarkan oleh stratotipe (tipe satuan yang ditentukan), dapat terdiri dari batuan yang ada, lokasi penemuan singkapan, penggalian, daerah tambang, yang mana semuanya mengacu pada kriteria batuan.Pada saat dilapangan, satuan stratigrafi yang terdiri dari hanya satu litologi saja jarang ditemukan. Umumnya satuan-satuan tersebut terdiri dari beberapa litologi yangsalingberhubungan dan berbatasan. Hal yang penting adalah membedakan dan memahami kontak antar litologi tersebut secara vertikal dan lateral.Satuan litostratigrafi yang paling mendasar diantaranya :1. Formasi,merupakan suatu stratigrafi yang secara litologi dapat dibedakan dengan jelas dan dengan skala yang cukup luas cakupannya untuk dipetakan dipermukaan atau ditelusuri dibawah permukaan. Formasi dapat terdiri dari satu litologi atau beberapa litologi yang berbeda.2. Anggota,merupan bagian dari formasi (formasi dapat terbagi menjadi beberapa satuan stratigrafi yang lebih kecil yang disebut anggota).3. Perlapisan,merupakan bagian dari anggota (anggota dapat terbagi menjadi beberapa satuan stratigrafi yang lebih kecil yang disebut perlapisan).4. Kelompok/Grup,kombinasi dari beberapa formasi.5. Supergrup,kombinasi dari beberapa kelompok.

SEDIMEN DAN BATUAN SEDIMENDua tipe sedimenyaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel- partikel padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme.Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder,cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung.

Ukuran dan bentuk butir adalah fungsi dari jarak dan mekanisme tranportasi Dua jenis mekanisme transportasi: arus traksi dan arus turbit (viskositas tinggi) Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan.

GB Kebundaran dari sebuah butiran sedimentasi.

GB Transportasi Butiran.

Batuan Sidimen

GB Batuan Konglomerat.

GB Batu pasir

GB Proses Pelarutan Batu gamping.

METAMORFOSA DAN BATUAN METAMORFIK

GB Tiga jenis metamorfosa : Kontak, Dinamik dan Regional metamorfosa.

Batuan metamorfik umumnya terjadi dibawah permukaan akibat panas(T), tekanan (P) dan aktifitas fluida Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkanmetamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostaticpressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnyatektonik stress (differential stress) Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepatreaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapatmenyebabkan pembentukan mineral baruPada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur.Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yangtidak memperlihatkan orientasi mineral.

GB Batuan Metamorf berfoliasi (kiri) dan tidak berfoliasi (kanan).

Batuan Metamorf berfoliasi (kiri) dan tidak berfoliasi (kanan)

GB Batuan Metamorf

Merekam peristiwa deformasi (strain) (kanan) Veins sebagai bukti aktifitas fluida (kiri). Batuan metamorfik umumnya terjadi didalam zona metamorfosa sebagaiakibat perubahaan kondisi tekanan (P) dan temperatur (T) Fasies metamorfosa dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran T dan P tertentu. Metamorphosa dapat terjadi disetiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerahkovergensi lempeng Batuan metamorfik berfoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan/atau perkembangan foliasi, dari slate yang berbutir halus ke filit dan skeis yang berbutir kasar, gneis dengan lapisan-2 mineral yang terpisah. Amphibolitadalah batuan metamorfik yang berfoliasi dan berbutir kasar dimana batuan asalnya adalah batuan berkomposisi mafik Mamer, kwarsit, batu sabak dan hornfels adalah batuan metamorfik nonfoliasi. Marmer, slate, grafit, talk dan asbes adalah batuan metamorfik yang juga merupakan mineral industri.http://learnmine.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-batuan.html#axzz2lXRVuAsk