analisa penggantian ct terhadap nilai kwh meter …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH
METER PENGUKURAN PADA PELANGGAN
POTENSIAL TIDAK LANGSUNG TEGANGAN RENDAH
DI PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON
DISUSUN OLEH:
INDRI LINDIAWAN LELIYANTI TAGUS
NIM : 2017-11-207
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH
METER PENGUKURAN PADA PELANGGAN
POTENSIAL TIDAK LANGSUNG TEGANGAN RENDAH
DI PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana.
DISUSUN OLEH :
INDRI LINDIAWAN LELIYANTI TAGUS]
201711207
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
I
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
NIM : 2017-11-207
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Judul Skripsi : Analisa Penggantian CT Terhadap Nilai kWh Meter Pengukuran
Pada Pelanggan Potensial Tidak Langsung Tegangan Rendah Di
PT. PLN (Persero) UP3 Ambon.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik di lingkungan Institut Teknologi
PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia
memikul segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.
Jakarta, 29 Juni 2021
Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
II
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SKRIPSI
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH METER
PENGUKURAN PADA PELANGGAN POTENSIAL TIDAK
LANGSUNG TEGANGAN RENDAH DI PT. PLN (PERSERO) UP3
AMBON
Disusun Oleh:
[INDRI LINDIAWAN LELIYANTI TAGUS]
[2017-11-207]
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGRAM STUDI SARJANA
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama
S1 Teknik Elektro
Tony Koerniawan, S.T., M.T Rinna Hariyati, S.T., M.T
NIP : 1984201009A NIDN : 0301107601
III
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
SKRIPSI
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH METER
PENGUKURAN PADA PELANGGAN POTENSIAL TIDAK
LANGSUNG TEGANGAN RENDAH DI PT. PLN (PERSERO) UP3
AMBON
Disusun Oleh :
[INDRI LINDIAWAN LELIYANTI TAGUS]
[2017-11-207]
Telah disidangkan dan dinyatakan LULUS pada sidang Skripsi
Pada Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan Institut Teknologi PLN pada (23/Agustus/2021)
TIM PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Retno Aita Diantari, S.T., M.T Ketua Sidang
2. Tony Koerniawan, S.T., M.T Sekretaris Sidang Digitally signed by Tony Koerniawan
DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony Koerniawan,
[email protected] Location: Jakarta
Date: 2021-08-29 21:00:31
3. Heri Suyanto,S.T., M.T Anggota Sidang
Mengetahui,
Kepala Program Studi
S1 Teknik Elektro
Tony Koerniawan, S.T., M.T.
NIP : 1984201009A
IV
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat :
(Ibu Rinna Hariyati, S.T.,M.T) Selaku Pembimbing
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga Skripsi ini
dapat diselesaikan.
Jakarta, 29 Juni 2021
Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
2017-11-207
V
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Atas rahmat-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisa Penggantian CT Terhadap Nilai kWh
Meter Pengukuran Pada Pelanggan Potensial Tidak Langsung Tegangan Rendah di
PT. PLN (Persero) UP3 Ambon”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas akademik
yang menjadi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah skripsi. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis dengan senang hati mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Keluarga, terutama untuk bapak Iwan Tagus, Ibu Yolanda Imelda Ruspanah dan
semua saudara/ I yang saya sayangi, terima kasih atas bantuan, dukungan
perhatian dan do’a sehingga memotivasi penulis dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibu Erlina, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan Institut Teknologi PLN.
3. Bapak Tony Koerniawan, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi S1 Teknik
Elektro Institut Teknologi PLN.
4. Ibu Retno Aita Diantari., S.T., M.T. selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan petunjuk dan saran-saran.
5. Bapak Indra Bachtiar dan Mas Firman yang telah mengijinkan melakukan
pengumpulan data dan memberi bimbingan mengenai data penelitian yang
dijadikan bahan skripsi.
6. Achmad Jovi Krismanda yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
semangat hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
7. Teman – teman seperjuangan Teknik Elektro Angkatan 2017 yang telah
memberikan pengalaman berkesan selama penulis menimba ilmu di kampus ini.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.
9. Diri saya sendiri yang mau dan mampu bertahan, berjuang, berusaha sekuat yang
saya bisa, tidak menyerah walau banyak rasa dan godaan yang datang untuk
berhenti, terimakasih karena sudah mau untuk tetap kuat.
VI
Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada semua pihak atas segala
jasa dan bantuannya kepada penulis selama ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kristik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Terima kasih dan semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membacanya dan memberikan positif bagi kita semua.
Jakarta, 29 Juni 2021
(Indri Lindiawan Leliyanti Tagus)
NIM : 2017-11-207
VII
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
NIM : 2017-11-207
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, meyetujui untuk memberikan kepada Institut
Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berudul :
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH METER PENGUKURAN
PADA PELANGGAN POTENSIAL TIDAK LANGSUNG TEGANGAN RENDAH DI
PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royaltiti Non eksklusif
ini Institut Teknologi PLN berhak meyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkaln data (database), merawat, dan mempublikasikan Skripsi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tgl : 29 Juni 2021
Yang menyatakan,
(Indri Lindiawan Leliyanti Tagus)
VIII
ANALISA PENGGANTIAN CT TERHADAP NILAI KWH METER
PENGUKURAN PADA PELANGGAN POTENSIAL TIDAK
LANGSUNG TEGANGAN RENDAH DI PT. PLN (PERSERO) UP3
AMBON
Indri Lindiawan Leliyanti Tagus, 2017-11-207
Di bawah bimbingan Rinna Hariyati, S.T.,M.T.
ABSTRAK
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) merupakan titik transaksi energi listrik antara
PT. PLN (Persero) dengan pelanggan, oleh karena itu APP memiliki peranan penting
dalam pemasukan pendapatan PLN. Seiring bertambahnya umur maka kualitas dan
kinerja APP akan mengalami penurunan dan hal ini akan berdampak besar pada tingkat
ke akuratan APP dalam mengukur besar pemakaian energi listrik yang telah digunakan
pelanggan. Untuk mengurangi nilai kWh meter yang hilang maka dilakukan pengecekan
terhadap error kWh meter dan current transformer (CT) dengan menggunakan alat ukur
Tera Portable CALMET TE-30. Sehingga diharuskan untuk mengganti CT yang memiliki
nilai error melebih batas ketelitian kelas CT 0.5 sehingga tidak lagi mengalami
penurunan. Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah penggantian kWh meter dan CT
pada salah satu pelanggan Perusahaan Daerah Air memperoleh peningkatan nilai kWh
meter yang dimana sebelum penggantian nilai kWh meter rata-rata pemakaian perharinya
adalah 38.93 kWh dan setelah penggantian nilai rata-rata kWh meter perharinya
meningkat menjadi 52,42 kWh. Dengan selisih pemakaian sebelum dan setelah
penggantian 13,125 kWh. Dampak dari penggantian kWh meter dan CT tingkat akurasi
alat ukur dari hasil penggantian rata-rata meningkat sebesar 6,19%. Maka sebaiknya
dilakukan pengecekan error kWh meter dan CT pada pelanggan dalam rentang waktu 6
bulan sekali dan perlu penambahan alat pengecekan error kWh meter dan CT.
Kata Kunci : APP, kWh meter, CT, Pengukuran
IX
CT REPLACEMENT ANALYSIS OF KWH METER VALUE
MEASUREMENT ON POTENTIAL INDIRECT CUSTOMERS LOW
VOLTAGE IN PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON
Indri Lindiawan Leliyanti Tagus, 2017-11-207
Under the Guidance of Rinna Hariyati, S.T., M.T
ABSTRACT
Measuring and Limiting Equipment (APP) is a point of electrical energy
transaction between PT. PLN (Persero) with customers, therefore APP has an
important role in the income of PLN. As we age, APP's quality and performance will
decrease and this will have a major impact on APP's level of accuracy in measuring the
amount of electrical energy used by customers. To reduce the value of the lost kWh
meter, a kWh meter and current transformer (CT) error is checked using the Tera
Portable CALMET TE-30 measuring instrument. So it is required to replace the CT
which has an error value that exceeds the CT class accuracy limit of 0.5 so that it no
longer decreases. From the measurement results before and after the replacement of the
kWh meter and CT at one of the customers of the Regional Air Company obtained an
increase in the value of the kWh meter which before replacing the value of the kWh
meter the average daily usage was 38.93 kWh and after replacing the average value of
the kWh meter per day increased to 52.42 kWh. With the difference in usage before and
after the replacement of 13.125 kWh. The impact of replacing the kWh meter and CT,
the accuracy level of the measuring instrument from the replacement results increased
by 6.19% on average. So it is better to check the kWh meter and CT error on the
customer every 6 months and it is necessary to add a kWh meter and CT error checking
tool.
Keywords : APP, kWh meter, CT, Measurement
X
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................... ii
SKRIPSI ............................................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................................... iii
SKRIPSI ........................................................................................................................... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................................. iv
KATA PENGATAR ......................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii
DAFTTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 15
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 15
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 17
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 17
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 18
1.5 Ruang Lingkup Masalah ................................................................................... 18
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 19
1.7 Penelitian yang Relevan ................................................................................... 19
1.8 Landasan Teori ................................................................................................. 20
1.8.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ............................................................... 20
1.8.2 Alat Pengukur dan Pembatas (APP) .......................................................... 21
1.8.3 Pengukuran dan Pembatasan ..................................................................... 22
1.8.4 Batas Daya Pelanggan ............................................................................... 24
1.8.5 Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) ..................................... 27
1.8.6 Current Transformer/Trafo Arus (CT) ...................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 38
1.9 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................... 38
1.10 Desain Penelitian .............................................................................................. 38
XI
1.11 Metode Pengumpulann Data ............................................................................ 40
1.12 Metode Analisis Data ....................................................................................... 41
1.13 Jadwal Penelitian .............................................................................................. 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 42
1.14 Hasil .................................................................................................................. 42
1.14.1 Data Pengukuran Error Current Transformer (CT) dan kWh Meter ....... 42
1.14.2 Penggantian kWh Meter dan CT yang Error nya Melebihi Kelas CT ...... 44
1.14.3 Hasil Akhir ................................................................................................ 52
1.15 Pembahasan ...................................................................................................... 53
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 57
1.16 Kesimpulan ....................................................................................................... 57
1.17 Saran ................................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 59
LAMPIRAN .................................................................................................................... 60
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI ................................................................................ 63
XII
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Golongan Tarif Dasar Listrik ................................................................. 26
Tabel 2.2 Spesifikasi kabel pengawatan APP ................................................................. 28
Tabel 2.3 Pemakaian Kotak APP .................................................................................... 29
Tabel 2.4 Batas Kelas Kesalahan CT .............................................................................. 36
Tabel 2.5 Batas Kelas Kesalahan CT ............................................................................. 36
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 41
Tabel 4.1 Daftar Pelanggan PTL TR ............................................................................... 42
Tabel 4.2 Daftar Pelanggan PTL TR yang telah dilakukan pengukuran error CT dan
kWh Meter ...................................................................................................................... 43
Tabel 4.3 Hasil Baca Meter Perusahaan Daerah Air Sebelum Penggantian kWh Meter45
Tabel 4.4 Hasil Baca Meter Per. Daerah Air Setelah Penggantian kWh dan CT ............ 46
Tabel 4.5 Pemakaian Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT ..................................................................................... 47
Tabel 4.6 Perbandingan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT ..................................................................................... 49
Tabel 4.7 Perbandingan Pelanggan Cold Storage FS Sebelum dan Sesudah Penggantian
kWh Meter dan CT.......................................................................................................... 50
Tabel 4.8 Perbandingan Pelanggan Perusahaan Alfred Betaubun Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT ..................................................................................... 51
Tabel 4.9 Hasil Akhir Pengukuran Error kWh Meter dan CT ........................................ 52
Tabel 4.10 Tarif Adjustmen Untuk Tarif I2 .................................................................... 54
Tabel 4.11 Daftar Pelanggan pengecekan FKM ............................................................. 56
XIII
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik .................................................................................. 21
Gambar 2.2 Kotak APP untuk pengukuran tidak langsung ............................................ 28
Gambar 2.3 Meter elektromagnetik ................................................................................ 30
Gambar 2.4 Meter Elektromagnetik 4 kWh meter 3 fasa................................................ 30
Gambar 2.5 Meter Elektronik ......................................................................................... 31
Gambar 2.6 Current Transformer (CT) Tegangan Menengah ........................................ 32
Gambar 2.7 Current Transformer (CT) Tegangan Rendah ............................................. 32
Gambar 2.8 Kurva Kejenuhan CT untuk Pengukuran dan Proteksi................................ 34
Gambar 2.9 Kesalahan Sudut CT .................................................................................... 35
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 39
Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Error Sebelum Penggantian kWh Meter dan CT ........... 44
Gambar 4.2 Kurva Hasil Pengukuran Error Sebelum Penggantian kWh Meter dan CT 45
Gambar 4.3 Hasil Pengukuran Error Setelah Penggantian kWh Meter dan CT ............. 46
Gambar 4.4 Kurva Pemakaian Setelah Penggantian kWh Meter .................................... 47
Gambar 4.5 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT ............ 49
Gambar 4.6 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT ............ 50
Gambar 4.7 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT............ 51
Gambar 4.8 Kurva Pemakaian kWh Meter ..................................................................... 52
XIV
DAFTTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Arus Sebelum dan Sesudah Penggantian CT ............................................... 59
Lampiran 2 Gambar Pengukuran dan Penggantian CT ................................................... 60
Lampiran 3 Pelanggan yang telah dilakukan pengukuran error kWh meter dan CT
dengan menggunakan alat ukur Tera Portable CALMET TE-30 .................................... 61
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi .......................................................................... 62
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan sarana paling penting yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Pada sistem penyaluran energi listrik dari pembangkit yang akan
ditransmisikan pada gardu induk kemudian disalurkan ke distribusikan pada gardu
distribusi. Sebelum energi listrik masuk ke pelanggan, dipasangkan sebuah panel
yang di dalamnya terdapat alat pengukur dan pembatas. Alat Pengukur dan
Pembatas (APP) merupakan titik transaksi energi listrik antara PT. PLN (Persero)
dengan pelanggan, oleh karena itu APP memiliki peranan penting dalam
pemasukan pendapatan PLN. Menyadari akan pentingnya APP, maka mutu dan
kualitas dari APP harus tetap terjaga dengan baik. Seiring dengan pertambahan
umur APP, maka kualitas kerja APP akan semakin mengalami penurunan dan hal
ini berdampak pada rendahnya tingkat akurasi APP tersebut dalam mengukur besar
pemakaian energi listrik yang telah digunakan pelanggan. Dilapangan juga masih
banyak ditemukan kendala-kendala yang menyebabkan berkurangnya akurasi APP
dalam mengukur energi listrik. Penyediaan APP yang bermutu tinggi tentunya akan
memberikan konstribusi dalam penurunan susut distribusi khususnya di PT. PLN
(Persero) UP3 Ambon. Selain itu dari sisi pelanggan juga dapat diperoleh
keuntungan berupa timbulnya kepuasan pelanggan.
Susut merupakan aspek yang sangat penting karena memilki pengaruh yang
signifikan pada pendapatan perusahaan. Nilai susut terbagi atas dua jenis, yaitu
susut non teknis dan susut teknis.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman pemakaian energi listrik
yang terus meningkat, maka dari itu potensi losses atau rugi-rugi pun akan semakin
besar. Yang dapat menyebabkan terjadinya losses ialah ketidak samanya energi
yang diukur oleh kWh meter dengan energi yang digunakan pelanggan.
Salah satu hal yang menyumbangkan nilai susut adalah susut non teknik, tingkat
kesamaan dari kWh meter sangat mendukung pembacaan dari pemakaian energi
pada pelanggan, terutama untuk pelanggan potensial. Ada banyak hal yang dapat
mempengaruhi pembacaan dari kWh meter, diantaranya kWh meter rusak dapat
16
meningkatkan ketelitian Current Transformer (CT) yang kurang dan kesalahan
pemasangan CT. Keadaan ini merupakan suatu efek dari pengukuran tidak langsung
yang dilakukan dengan peralatan bantu berupa CT digunakan untuk membantu
Metering menyesuaikan besar arus yang masuk di kWh meter. Dalam bidang
Transaksi Energi, susut non teknis merupakan hal yang harus diperhatikan
disamping susut teknis karena banyak kWh yang hilang atau kWh tidak terukur
yang seharusnya menjadi pemasukan untuk perusahaan. Untuk mengurangi kWh
yang hilang tersebut dan menurunkan nilai susut non teknis maka dilakukan
langkah-langkah seperti pengecekan Error kWh meter dan CT dan penggantian
kWh meter dan CT yang memiliki error yang besar.
Salah satu upayah untuk menekan susut non teknis adalah meningkatkan akurasi
pembacaan dari alat ukur. Seperti program X-MAN FOR EXPERST yaitu
merupakan program untuk mengawal pencapaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO)
sesuai dengan kontrak manajemen yang sudah ditandatangani oleh Manager UP3
Ambon dn GM UIW Maluku dan Maluku Utara yang mana di pantau dan
dilaporkan secara konsisten. Salah satu Wildly Important Goals (WIG) dari
program X-MAN FOR EXPERT ini adalah menurunkan susut menjadi 10%. Untuk
mencapai WIG tersebut PT. PLN (Persero) UP3 Ambon menurunkan 3 Lead
Measure atau langkah konkret yang harus dilakukan untuk mencapai WIG tersebut,
yaitu pertama kWh kedapatan P2TL, kedua Penggantian kWh meter macet, buram,
rusak dan tua. Ketiga, Pemeriksaan pelanggan DLPD.
Jika penggantian kWh meter macet, buram, rusak dan tua terdapat banyak sekali
meter yang memiliki kondisi seperti itu, sehingga dikhawatirkan dapat mengurasi
tingkat akurasi dari pembacaan. Maka, diperlukan pemeriksaan terhadap kWh
meter agar petugas dapat mengetahui tingkat akurasi dan mengambil langkah
perbaikan lebih lanjut. Tingkat akurasi dapat di cek melalui Error dari kWh meter.
Masing-masing meter memiliki tingkat akurasi yang berbeda-beda berdasarkan
kelas masing-masing. Kelas itulah yang dapat menjadi acuan tingkat ketelitian
meter.
Selain kWh meter, pada pelanggan potensial TR ada CT yang merupakan
komponen penting. Dan karena CT ini juga memiliki tingkat akurasi, maka perlu
17
juga dilakukan pengujian error CT untuk menilai seberapa tinggi akurasi
pengukuran.
Penyebab penggantian kWh meter dan CT yang errornya melebihi kelas.
Pengukuran error kWh meter dan CT dilakukan untuk mengetahui apakah error
kWh meter dan CT masih sesuai dengan kelas masing-masing peralatan.
Dikarenakan seiring berjalannya waktu, pembacaan dari alat ukur mengalami
kemunduran, apalagi pelanggan potensial yang merupakan sumber pendapatan
terbesar di UP3 Ambon dan mustinya akurasi pengukurannya harus terus
ditingkatkan untuk mengurangsi susut non teksnis yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah :
a. Bagaimana pengukuran tak langsung tegangan rendah dengan menggunakan
peralatan bantu CT untuk membantu metering menyesuaikan besar arus yang
masuk di kWh meter?
b. Berapa banyak meter tua pelanggan potensial TR dan pengujian error kWh meter
dan CT yang masih sesuai dengan kelas ?
c. Bagaimana mengganti kWh meter dan CT yang error nya melebihi kelas?
d. Bagaimana perhitungan potensi saving kWh pada pelanggan yang telah dilakukan
pengukuran error kWh meter dan CT?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulis dalam penelitian untuk skripsi ini adalah :
a. Mengetahui pengukuran tak langsung dengan menggunakan peralatan bantu CT
untuk membantu metering menyesuaikan besar arus yang masuk di kWh meter.
b. Mengetahui banyak meter tua pelanggan potensial tegangan rendah dan pengujian
error kWh meter dan CT yang masih sesuai dengan kelas.
c. Mengetahui penggantian kWh meter dan CT yang error nya melebihi batas.
d. Mengetahui hasil perhitungan potensi saving kWh pada pelanggan yang telah
dilakukan pengukuran error kWh meter dan CT.
18
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan skripsi ini sebagai referensi untuk melihat pengukuran
error CT dan kWh meter upaya mengetahui data pelanggan yang mengalami
penurunan kWh meter agar segera di gantikan dengan kWh meter yang baru.
1.5 Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup pada penulisan skripsi ini adalah membahas tentang
perlengkapan didalam Alat Pengukur dan Pembatas (APP) yang terdapat error kWh
meter dan CT (current transformer) akibat error yang melebihi kelas guna
meningkatkan akurasi pengukuran pada pelanggan potensial tidak langsung tegangan
rendah (TR).
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana tiap bab
diuraikan sebagai berikut :
Pada bab I Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup masalah, serta sistematika
penulisan. Di bab ini menjelaskan tentang alasan yang diadakan penelitian ini. Pada
bab II Tinjauan Pustaka ini terdiri dari beberapa bagian tentang tinjauan pustaka dan
landasan teori dari penelitian ini. Bisa dijelaskan Tinjauan pustaka adalah penjelasan
tentang beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti yang
mempunyai kaitannya dengan penelitian ini. Landasan teori adalah suatu penjelasan
tentang sumber studi literature yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab III
Metode Penelitian ini berisi tentang metode penelitian yang dipakai meliputi tempat
dan waktu penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis
data, dan jadwal penelitian. Pada bab IV Hasil dan Pembahasan ini data yang telah
dikumpulkan setelah itu, di perhitungan Error pada CT yang membahas tentang
perhitungan error CT pada nilai kWh meter. Pada bab V Penutup berisi kesimpulan
dan saran dari penelitian yang dilakukan.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
(Devita Amalia, 2014), Optimalisasi pengukuran arus oleh current transformer (CT)
untuk meminimalisir susut energi pada pabrik baja PT. Inti General Yaja Steel daerah
Semarang Barat. Di dalam jurnal ini menjelaskan tentang pengukuran energi listrik
yang berpengaruh adalah pengukuran arus, yang mana arus yang terukur melebihi arus
yang terdapat pada kWh meter. Maka dari itu dibutuhkan peralatan yang dapat
menurunkan arus adalah transformator arus (CT). Ternyata rasio arus yang terpasang
dilapangan tidak sesuai dengan daya pelanggan yang terkontrak dengan PT.PLN
(Persero). Penyebabnya susut energi semacam arus bocor yang semakin banyak dan
energi yang hilang makin banyak dan nilai erornya besar. Kerugian transformator arus
(CT) menyebabkan kesalahan pengukuran dan kerugian bagi pihak PT.PLN (Persero).
Semakin besar nilai erornya semakin besar jugga kerugian yang didapatkan baik energi
listrik yang hilang ataupun bagi pendapatan PT.PLN (Persero) dan ketelitian
pengukuran arus yang rendah.
(Agus Sugiharto, 2015), Pemakaian dan pemeliharaan transformator arus (current
transformer / CT). Dalam jurnal ini menjelaskan tentang pemeliharan dan perawatan
transformator arus (CT) maka ada beberapa yang dilakukan ialah arus yang kerja oleh
trafo wajib di dasar dari I nominal Trafo arus disebabkan ialah titik yang nyaman buat
suatu perlengkapan tegangan besar. Kemudian, suatu trafo arus dikatakan baik bila
mempunyai kekuatan isolasi yang kokoh serta baik buat menahan arus yang besar. Dan
pengoperasian yang kurang benar di transformator arus dapat memperpendek umur
trafo arus dan dapat menimbulkan gangguan lebih, sebaliknya bila pengoperasian
dicoba dengan baik hendak memperpanjang usia transformator arus.
(I Putu Semara Adhi Paramarta, 2017), Analisis Pengaruh Rekonfigurasi Grounding
Kabel Power 20 kV Terhadap Error Ratio Current Transformers Pelanggan Tegangan
Menengah Di Hotel Golden Tulip Seminya. Dalam jurnal ini menjelaskan tentang
konfigurasi grounding pada kabel power 20 kV yang dikerjakan di Hotel Golden Tulip
Seminyak bisa menurunkan nilai error rasio trafo arus agar dapat sesuai dengan kelas
20
CT dan standar IEC 60044-1. Setelah rekonfigurasi grounding nilai error rasio
berkisar min 0,05%. Menurunnya nilai error rasio trafo arus dapat mengurangi arus
sekunder trafo arus yang hilang.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
(Syufrijal dan Readysal Monantun, 2014) Sistem distribusi tenaga listrik merupakan
suatu sistem energi listrik yang penyaluran energi nya ke lapangan. Di sebuah sistem
distribusi penyalurannya energi dari gardu induk ke pelanggan. Menyalurkan energi yang
berada di pusat listrik ke pelanggan melewati transmisi dan distribusi. Sumber energi
yang disalurkan oleh penyulang-penyulang dari saluran udara dan saluran bawah tanah.
Gardu distribusi digunakan sebagai sarana menunurkan tegangan saluran distribusi
primer menjadikan tegangan rendah ataupun saluran distribusi sekunder yang sebesar
220/380 volt.
Sistem jaringan distribusi tenaga listrik pada umumnya terdapat dua bagian yang terdiri
dari:
a. Sistem Jaringan Distribusi Primer
Saluran jaringan distribusi primer yang biasa kita tahu ialah jaringan distribusi tegangan
menengah ialah sistem jaringan yang posisinya saat sebelum gardu distribusi serta
konsumsinya buat penyaluran tenaga listrik yang bertegangan menengah. Standar
tegangan jaringan distribusi primer merupakan 6 kV, 10 kV, serta 20 kV( cocok dengan
standar PLN). Pada kawat penghantar ada kabel dalam tanah ataupun saluran kawat udara
yang menghubungkan gardu induk dengan gardu distribusi ataupun gardu hubung ialah
sisi primer dari trafo distribusi.
b. Sistem Jaringan Distribusi Sekunder
Saluran jaringan distribusi sekunder ataupun kerap kita tahu jaringan tegangan rendah
merupakan jaringan yang digunakan selaku penyalur tenaga listrik dari gardu distribusi
ke pusat beban ataupun konsumen. Standar tegangan di sistem jaringan distribusi
sekunder memakai 220/ 380 volt. Pada kawat penghantarnya ada kabel tanah ataupun
kabel hawa yang tersambung dari gardu distribusi yang ialah dari sisi sekunder trafo
distribusi ke konsumen/ pelanggan ataupun konsumsi industri serta rumah.
21
Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik
(Sumber: Wisnu Sri Nugroho,2017)
2.2.2 Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Pada umumnya perlengkapan alat Pengukur dan Pembatas ialah sebuah
perlengkapan yang ada pada pelanggan sebagai mengukur penggunaan energi yang
dipakai dan dapat membatasi daya yang dipakai untuk menyesuaikan daya kontrak. Di
pelanggan pengukuran TM peralatan ukur yang dipakai adalah meter kWh yang berfungsi
mengukur energi aktif dan meter kVARh digunakan mengukur energi reaktif oleh
pemakaian pelanggan, sedangkan pembatas daya yang dipakai pemutus lebur ataupun
relai.
Alat pengukur dan pembatas atau sering dikenal kWh meter merupakan sebuah
perlengkapan yang terpasang pada konsumen sebagai keperluan transaksi energi dan
mengukur pemakaian energi yang oleh pemakaian pelanggan dan dapat membatasi daya
yang dipakai untuk menyesuaikan dengan daya kontrak. Alat pengukur dan pembatas
(APP) ialah sarana dari PLN yang memiliki tugas untuk membuat rekening listrik dan
mengeluarkan APP yang memiliki bill listrik legal.
Perlengkapan dari alat pengukur dan pembatas (APP) terdiri dari lemari APP,
meter energi, CT, dan PT. Beberapa fungsi-fungsi dari APP sebagai berikut :
a. Pembatasan daya yang dipakai oleh pelanggan sesuai dengan daya kontrak.
b. Mencatat daya yang terpakai oleh konsumen.
c. Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya
pelanggan dan gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik atau dimatikan
untuk keperluan perbaikan instalasi listrik.
22
1. Definisi Pengukuran
Pengukuran merupakan peralatan alat pengukur untuk menentukan besarnya
pemakaian daya dan energi listrik. Dalam pengukuran ini adapun alat ukur yang
dipakai ialah :
a. kWh meter
b. kVARh meter
c. kVA meter maximum
d. Amperemeter
e. Voltmeter
2. Definisi Pembatas
Pembatas ialah pembatas untuk menentukan batas dari penggunaan daya sesuai
dengan daya tersambung. Pembatas daya menggunakan alat pembatas antara lain:
a. Switch pemutus arus
b. Fuse
c. Rele
3. Definisi Perlengkapan
Perlengkapan ialah perlengkapan yang akan dipasang alat APP, maka dapat
digunakan sesuai dengan yang syaratnya. Perlengkapan yang terdapat dari beberapa
alat yaitu lemari APP, current transformer, potential transformer, meter arus, meter
tegangan.
2.2.3 Pengukuran dan Pembatasan
a. Pengukuran
Perlengkapan pengukuran listrik yang terpasang pada lemari APP pelanggan TM
yang berperan sebagai pengukur daya serta energi yang digunakan konsumen dan
pengukurannya dilakukan pada bagian TM.
Penyambungan yang dilakukan pada sambungan TM dari jaringan TM.
Perlengkapan alat pengukur adalah sebagai berikut:
1. kWh meter tarif tunggal yang berfungsi sebagai pengukur energi (kWh) yang
dipakai pelanggan.
23
2. kWh meter tarif ganda yang berfungsi sebagai pengukur pemakaian energi
(kWh) pada waktu beban puncak (WBP) dan luar beban puncak (LWBP).
3. kVA meter maximum berfungsi sebagai pengukur pemakaian beban tertinggi
bulanan pada pelanggan tertentu.
4. KVAR meter tariff tunggal berfungsi sebagai pengukur pemakaian energi
reaktif (kVAR) yang dipakai pelanggan.
5. Ampere mete berfungsi sebagai pengukur arus yang digunakan pelanggan
pada saat itu.
6. Volt meter berfungsi sebagai mengetahui tegangan masuk saat itu yang
dipakai pelanggan.
(SPLN D3.015-2:2012. Hal 1 Sampai Hal 20) Pengukuran berfungsi untuk
menentukan besar penggunaan daya dan energi. Sistem pengukuran terbagi dari dua
bagian yaitu sebagai berikut :
1. Pengukuran Secara Langsung (Pengukuran Primer)
Pengukuran primer yang terjadi dari pengukuran primer satu phasa untuk
konsumen dengan daya di bawah 6600 VA dengan tegangan 220/380 volt dan
pengukuran tiga phasa untuk konsumen dengan daya diatas 6600 VA sampai
33000 VA pada tegangan 220/380 V. APP pengukuran langsung merupakan
sebuah alat ukur yang terpasang di pelanggan untuk mencatat daya yang mana
dipakai setiap harinya. Pada APP pengukuran langsung hanya diperuntukan untuk
pemasangan dengan daya yang kecil seperti rumah tinggal. Pemasangan kWh
yang dipasang pada kotak APP dan langsung dihubungkan ke beban yang akan
diukur energinya.
2. Pengukuran Secara Tak Langsung (Pengukuran Sekunder)
Pengukuran sekunder menggunakan transformator arus yang biasanya dipakai
oleh pelanggan dengan daya sebesar 53 kVA sampai 197 kVA. Pengukuran tidak
langsung merupakan sebuah alat ukur yang digunakan pelanggan dengan daya
besar seperti pada industry atau bisnis. Dalam kotak panel APP sudah dilengkapi
dengan alat bantu ukur seperti trafo arus, trafo tegangan, pengukuran arus dan
sebagainya.
b. Pembatas
24
Maka alat pembatas untuk menentukan besarnya pemakaian daya yang sesuai
dengan daya tersambung. Alat pembatas adalah peralatan yang digunakan untuk
menentukan batas pemakaian daya yang sesuai dengan daya tersambung. Beberapa alat
pembatas ialah : MCB, MCCB, Fuse dan lainnya. Peralatan yang berfungsi dalam
pengukuran energi listrik yang dipakai pelanggan yaitu kWh meter dan MCB sebagai alat
pembatas daya yang akan memutuskan energi listrik secara otomatis bila daya yang
dipakai melebihi kapasitas.
Pembatasan untuk menentukan batas pemakaian daya dan daya tersambunga.
Perlengkapan pembatas yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem tegangan rendah atau TR sampai 100 Ampere menggunakan MCB dan
diatas 100 Ampere menggunakan MCB yang sudah diatur, MCCB, dan pelebur
tegangan rendah.
2. Sistem tegangan menengah atau TM sering menggunakan pelebur tegangan
menengah atau bisa disebut relai.
Persamaan untuk menentukan pembatas ialah :
Untuk daya 1 fasa : I = 𝑺 (Amp) .......................................... (2.1.)
𝑬
Untuk daya 3 fasa : I = 𝑺 √𝟑 𝒙𝑬𝒇−𝒇
(Amp) .......................... (2.2.)
Keterangan :
S = daya pelanggan (VA)
E = tegangan fasa-netral (V)
Ef –f = tegangan antar fasa (V)
2.2.4 Batas Daya Pelanggan
Pada umum batasan daya untuk pelanggan sebagai berikut :
Tegangan Rendah < 197 kVA
Tegangan Menengah 200 kVA sampai 30 MVA
Tegangan Tinggi > 30 MVA
25
Tabel 2.1 Jenis Golongan Tarif Dasar Listrik
(Sumber : Materi PLN - APP)
JENIS GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK
No. GOL
TARIF BATAS DAYA URAIAN
1. S – 1/TR 220 VA Pemakaian sangat kecil – TR
2. S – 2/TR 450 VA s/d 2200 VA Badan Sosial kecil s/d sedang – TR
3. S – 2/TR Diatas 2200 VA s/d 200 KVA Badan Sosial sedang – TR
4. S – 3/TM Diatas 200 KVA Badan Sosial Besar – TM
5. R – 1/TR 450 VA s/d 2200 VA Rumah Tangga Kecil – TR
6. R – 2/TR 2200 VA s/d 6600 VA Rumah Tangga Menengah – TR
7. R – 3/TR Diatas 6600 VA Rumah Tangga Besar – TR
8. B – 1/TR 450 VA s/d 2200 VA Bisnis Kecil – TR
9. B – 2/TR Diatas 2200 VA s/d 200 KVA Bisnis Menengah – TR
10. B – 3/TM Diatas 200 KVA Bisnis Besar – TM
11. I – 1/TR 450 VA s/d 2200 VA Industri Kecil – TR
12. I – 1/TR Diatas 2200 s/d 14 KVA Industri Kecil – TR
13. I – 2/TR Diatas 14 KVA s/d 200 KVA Industri Sedang – TR
14. I – 3/TM Diatas 200 kVA Industri Menengah – TM
15. I – 4/TT 30000 KVA keatas Industri Besar – TT
16. P – 1/TR 450 VA Gedung Kantor Pemerintah Kecil-TR
17. P – 1/TR Diatas 450 VA s/d 2200 VA Gedung Kantor Pemerintah Sedang-TR
18. P – 1/TR Diatas 2200 VA s/d 200 KVA Gedung Kantor Pemerintah Sedang-TR
19. P – 2/TR Diatas 200 KVA Gedung Kantor Pemerintah Besar-TM
20. P – 3/TR Diatas 450 VA s/d 2200 VA Penerangan Jalan Umum
21. P – 3/TR Diatas 2200 VA s/d 200 KVA Penerangan Jalan Umum
22. P – 3/TR Diatas 200 KVA Penerangan Jalan Umum
23. C/TM Diatas 200 KVA Pembelian Curah (Bulk)
24 T/TM Diatas 200 KVA Taksi/transportasi
26
2.2.5 Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
1. Pemasangan pelanggan rumahan
Pemasangan pelanggan rumahan yang banyak dilakukan dengan dua cara yaitu
terpasang pada depan ataupun teras rumah dan terpasang pada halaman rumah.
Ketentuan-ketentuan pemasangan pelanggan rumahan ialah :
a. Tinggi panel APP tidak lebih kecil dari 160 cm dari tanah/lantai.
b. Pada bagian luar rumah yang mudah dijangkau dan dibaca.
c. Tidak dapat terkena panas, hujan, ataupun terbenturan mekanis.
d. Dan jauh dari jangkauan anak-anak.
2. Pemasangan pelanggan dihalaman rumah
Kotak APP yang terdapat panel yang memenuhi SOP diatas tiang besi, tiang
beton, ataupun tembok dengan tinggi kurang dari 180 cm.
3. Pemasangan Panel
Kotak panel yang terdapat di bangunan yang terlindungi dari suatu hujan dan
panas ataupun di luar bangunan. Pada panel distribusi ini dapat dipakai oleh
rumah susun, kompleks perumahan, dan apartemen. Saklar yang ada di sirkuit
masuk PHB yang dilengkapi dengan saklar jenis NFB (no fuse breaker), dan di
sirkuit keluar diproteksi dengan pelebur jenis HRC.
4. Kotak APP
Kotak APP merupakan bahan yang tidak mudah kerusakan mekanis dan tahan
akan panas. Kotak APP yang dipakai meliputi :
a. APP tipe I digunakan sambungan 1 fasa
b. APP tipe III digunakan sambungan 3 fasa
c. APP tipe khusus I dipakai sebagai sambungan pengukur TR yang
menggunakan transformer arus/CT.
27
Gambar 2.2 Kotak APP untuk pengukuran tidak langsung
(Sumber: SPLN D3.015-2:2012)
Penentuan ukuran penampang alat pengukur dan pembatas (APP) mengacu pada Kepdir
139.K/DIR/2011 tentang Managemen APP [11] sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 2.2 Spesifikasi kabel pengawatan APP
(Sumber: Jurnal Ilmiah, Vol.12,No.2,2020)
Meter
Elektronik Pintu
Kunci
No.
Uraian
Satuan
Jenis Pengukuran
TR TM TT
Tak langsung
1. Luas Penampang mm2 2.5 4 6
2. Warna
a. Fasa R Merah Merah Merah
b. Fasa S Kuning Kuning Kuning
c. Fasa T Hitam Hitam Hitam
d. Netral Biru Biru Biru
e. Grounding Kuning/hijau Kuning/hijau Kuning/ hijau
3. Jenis NYAF NYAF NYAF
Akses
MCCB
MCCB
Ventilasi
Udara
Current
Transformamer
Dudukan
MCCB
28
Tabel 2.3 Pemakaian Kotak APP
No.
Tipe APP
Arus Nominal Daya
(In) kWh Meter (VA)
(Ampere)
1. IA 5(20) 450 – 4400
2. IB 20(60) 5500 - 11000
50(100) 13900 – 22000
3. IIIA 3 x 5(20) 3900 – 13200
3 x 20(60) 16500 – 33000
3 x 50(100) 41500 – 53000
4. IIIB 3 x 20(60) 16500 – 33000
3 x 50(100) 41500 – 53000
5. Khusus IA 3 x 5 66000 - 197000
6. Khusus I B1 3 x 5 66000 - 329000
7. Khusus I B2 3 x 5 414000 - 630000
8. Khusus I C1 3 x 5 66000 - 329000
9. Khusus I C2 3 x 5 414000 - 630000
Berdasarkan jenis dan sistem kerja dari APP dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
a. APP Elektromagnetik
kWh meter elektromagnetik merupakan sarana peralatan yang mengukur energi
yang pengukuran langsung dari hasil arus, tegangan, faktor kerja, dan periode waktu
29
tertentu. Perihal ini bersumber pada kerjanya induksi magnetik ke medan magnet yang
dihidupkan arus dan melewati kumparan arus yang berhadap dengan piring putar meter
kWh, yang mana dari induksi magnetik ini akan berpotongan dengan induksi magnetik
yang dihidupkan arus tersebut kemudian melewati kumparan tegangan mengenai disc
yang sama.
Gambar 2.3 Meter elektromagnetik
(Sumber: Materi PLN)
Gambar 2.4 Meter Elektromagnetik 4 kWh meter 3 fasa
(Sumber: Materi PLN)
30
b. APP Elektronik
Meter elektronik merupakan sebuah peralatan pengukuran yang besarannya
bersumber dengan prinsip kerja elektronik ialah mengubah sinyal analog arus dan
tegangan ke sinyal digital. Maka meter ini berfungsi dengan meter elektromagnetik bisa
digabung menjadi satu, sehingga meter tersebut dapat berfungsi dengan kWh meter,
kVARh meter, kVA maximum, dan lonceng.
Gambar 2.5 Meter Elektronik
(Sumber: Materi PLN)
2.2.6 Current Transformer/Trafo Arus (CT)
(Materi PLN) Transformator arus ialah fasilitas energi yang berperan sebagai
menggantikan besaran arus yang di lilitan primer ke besaran arus yang lain dan di
lilitan sekunder melewati sebuah kopling elektromagnetik. Transformator arus
biasanya menggunakan dalam suatu pengukuran listrik agar mendapatkan besaran
ukur untuk kWh meter, amperemeter, wattmeter, dan lainnya. Sebab meter pada
biasanya hanya dapat dilalui oleh besaran arus yang kecil sedangkan, arus yang
mengalir ke jaringan distribusi ialah besaran, hingga besaran arus yang ada di
belitan primer current transformer lebih besar dari pada besar arus yang ada di
lilitan sekunder. Maka current transformer yang digunakan oleh beberapa meter
yang bisa mengubah arus primer yang tinggi menjadi arus sekunder lebih kecil
setelah itu, pengukuran dapat dilaksanakan. Beberapa yang wajib diperhatikan ialah
jenis dari current transformer yang dipakai jangan sampai tertukar dengan jenis
current transformer untuk proteksi.
31
Adapun kode – kode kelas CT untuk pengukuran yaitu :
1. Class 0,2s bagi pelanggan Tegangan Tinggi
2. Class 0,5 s untuk pelanggan Tegangan Menengah (TM)
3. Class 1 bagi pelanggan Tegangan Rendah
4. CT yang banyak digunakan untuk pelanggan TM adalah : 10/5 A, 15/5 A, 20/5 A,
25/5 A, 30/5 A, 40/5 A, dan lainnya.
5. current transformer yang sering digunakan untuk pelanggan TR yaitu : 100/5,
150/5, 200/5, 250/5, dan lainnya.
Gambar 2.6 Current Transformer (CT) Tegangan Menengah
(Sumber: materi PLN)
Gambar 2.7 Current Transformer (CT) Tegangan Rendah
(Sumber: internet)
32
(Agus Sugiharto, 2015) Trafo arus merupakan alat listrik yang berguna
mentransformasikan arus dari nilai yang tinggi menjadi nilai yang kecil, yang
menggunakan rangkaian arus bolak-balik (AC). Penurunan ini nilai arus yang digunakan
sebagai kepentingan pengukuran energi listrik yang dipakai oleh pelanggan.
Ada beberapa fungsi dari trafo arus (Current Transformer/CT) ialah sebagai berikut :
a. Mengonversi besaran arus yang masuk oleh sistem kelistrikan dari besaran primer
menjadi besaran sekunder, digunakan sebagai pengukuran metering dan proteksi.
b. Memisahkan sisi sekunder yang mengenai sisi primer, untuk keselamatan manusia
atau petugas yang sedang melaksanakan pengukuran.
c. Hal yang memungkinkan untuk standarisasi arus listrik pada peralatan sisi
sekunder.
1. Aplikasi Transformator Arus
Berdasarkan penggunaan current transformer dapat dibagi menjadi dua ialah :
a. Transformator Arus untuk Pengukuran
Transformator arus pengukuran untuk metering pada umumnya mempunyai
tingkat ketelitian yang besar di bagian kerjanya yaitu antara 5% sampai 120% nominal
arusnya, dilihat dari kelas dan tingkat kejenuhan yang realtif rendah dibanding dengan
transformator arus untuk proteksi. Pemakaian transformator arus yang pengukuran untuk
ampere-meter, wattmeter, VARh meter, power meter, dan cos 𝜃 meter.
b. Trafo Arus untuk Proteksi
Transformator arus untuk proteksi mempunyai tingkat ketelitian tinggi sampai
arus yang besar ialah disaat terjadi gangguan, mana arus yang mengalir mencapai
beberapa kali dari arus kerjanya dan transformator arus proteksi memiliki kejenuhan
cukup besar.
Perbedaan current transformer untuk pengukuran dan trafo arus untuk proteksi
adalah dari tingkat kejenuhannya. Yang mana tarfo arus untuk pengukuran lebih cepat
tingkat jenuhnya dibanding dengan transformator arus untuk proteksi.
33
Gambar 2.8 Kurva Kejenuhan CT untuk Pengukuran dan Proteksi
2. Transformator Arus Berdasarkan Jenis Isolasi
Berdasarkan jenisnya isolasi transformator arus dibagikan menjadi dua macam seperti:
a. Transformator Arus isolasi minyak
Transformator arus isolasi minyak sering digunakan pada pengukuran arus
bertegangan tinggi, pada dasarnya terpasang diluar ruangan (outdoor) semisal
transformator arus yang tipe bushing akan dipakai di pengukuran arus penghantar yang
tegangan nya sebesar 70 kV dan 150 kV.
b. Transformator Arus kering
Transformator arus kering sering dipakai tegangan menengah, pada dasarnya
dipasang dalam ruangan (indoor) semisal transformator cast resin arus, transformator arus
bertipe cincin digunakan sebagai kubikel penyulang 20 kV.
3. Kesalahan Transformator Arus
Pada transformator arus yang diketahui dua macam kesalahan, yaitu :
a) Kesalahan Rasio
Kesalahan rasio atau perbandingan CT yang berdasarkan IEC 185/1987
merupakan kesalahan arus dikarenakan adanya perbedaan rasio pengenal CT dengan
rasio sebenarnya yang dapat dilihat persamaan berikut :
𝜀 = (𝑘 𝑥 𝐼𝑠−𝐼𝑝)
𝑥 100% …………………………………… (2.3.) 𝐼𝑝
Dimana :
𝜀 : Kesalahan rasio current transformer (%)
K : Pengenal rasio current transformer
Ip : arus primer actual transformator arus (Ampere) dan
34
Is : arus sekunder actual transformator arus (Ampere)
b) Kesalahan Sudut Fasa
Kesalahan sudut fasa merupakan kesalahan akibat pergeseran fasa antara arus
disisi primer dengan arus disisi sekunder. Kesalahan sudut fasa akan memberikan
pengaruh pada pengukuran berhubungan dengan besaran arus dan tegangan,
misalnya pada pengukuran daya aktif maupun daya reaktif, pengukuran energi dan
relai arah. Kesalahan sudut fasa dibagi menjadi dua nilai, yaitu :
Positif (+) bila sudut fasa Is dan Ip
Negative (-) bila sudut fasa Is tertinggal Ip
Gambar 2.9 Kesalahan Sudut CT
c) Ketelitian / Akurasi Transformator Arus
Ketelitian atau akurasi CT diketahui dalam sebuah kesalahannya. Apabila
makin kecil kesalahan yang terjadi pada sebuah transformator arus, maka
makin tinggi juga tingkat akurasi pada CT.
1. Batas Ketelitian Arus Primer (Accuracy Limit Primary Curret)
Batas ketelitian arus primer merupakan batas ketelitian arus primer yang
minimum dimana kesalahan dari transformator arus yang sama atau lebih
kecil dari 5% atau 10% disaat sekunder terbebani arus pengenalnya.
2. Faktor Batas Ketelitian (Accuracy Limit Factor)
Faktor batas ketelitian disebut dengan factor kejenuhan inti yang merupakan
batasan perbandingan nilai arus primer minimum terhadap arus primer
pengenal dimana kesalahan dari transformator arus yang sama atau lebih
kecil dari 5% atau 10% pada sekunder yang terbebani arus pengenalnya.
Accuracy Limit Factor merupakan perbandingan dari 𝐼𝑝𝑒𝑎𝑘 𝐼𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑
Contoh class CT sebagai berikut :
- Trafo arus (CT) Proteksi
35
5P10 artinya : kemampuan mengukur pemakaian arus sampai 10 kali,
In dengan kesalahan kurang lebih (+/-) 5%.
- Trafo arus (CT) Pengukuran
Class 2 yang artinya : kesalahan kurang lebih 2% dengan kemampuan
pengukuran dari 5% sampai 120%.
Tabel 2.4 Batas Kelas Ketelitian Trafo Arus (CT) untuk Meter 0.1 sampai 1 (Standar
IEC 60044-1)
Kelas Ketelitan
+/- % KESALAHAN
RASIO ARUS PADA %
DARI ARUS PENGENAL
+/- PERGESERAN FASA PADA
% DARI ARUS PENGENAL
MENIT (1/600)
5 20 100 120 5 20 100 120
0,1 0,4 0,2 0,1 0,1 15 8 5 5
0,2 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10
0,5 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30
1,0 3,0 1,5 1,0 1,0 180 90 60 60
Kelas 0.1 – sering digunakan untuk keperluan laboratorium atau tempat
penelitian yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Kelas 0.2 dan 0.5 – digunakan untuk keperluan meter pelanggan atau billing.
Kelas 1 dan 3 – digunakan untuk keperluan industry
Terdapat kelas khusus yang mepunyai batas ketelitian yang lebih tinggi seperti ditunjukan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.5 Batas Kelas Ketelitian Trafo Arus (CT) untuk Meter Khusus 0.2S sampai
0.5S (Standar IEC 60044-1)
Kelas Ketelitan
+/- % KESALAHAN RASIO
ARUS PADA % DARI
ARUS PENGENAL
+/- PERGESERAN FASA PADA
% DARI ARUS PENGENAL
MENIT (1/600)
36
1 5 20 100 1 5 20 100
0,2s 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10
0,5s 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon. Alasan
penulisan memilih lokasi penelitian di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon
dikarenakan pada saat yang bersamaan penulis sedang melakukan kerja magang
di lokasi tersebut. Yang mana berlangsung selama 3 bulan mulai dari tanggal 2
Maret sampai dengan 28 Mei 2021 penelitian ini dilakukan terhadap pelanggan
potensial tegangan rendah (TR) yang ada di UP3 Ambon.
3.2 Desain Penelitian
Berikut dibawah ini diagram alir penelitian penulis :
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Pemeriksaan error kWh
meter dan CT
Penggantian kWh meter dan CT pada
pelanggan yang sudah melebih batas
kelas
Hasil pengukuran error
CT yang melebihi batas
dari kelas ketelitian 0.5
Perbandingan hasil error CT sebelum
dan setelah penggantian dengan kelas
ketelitian sesuai standar PLN
Selesai
TIDAK
YA
38
Tahapan penelitian mengenai analisa penggantian CT terhadap nilai kWh meter
pungukuran pada pelanggan potensial tidak langsung tegangan rendah dapat
dijelaskan berdasarkan diagram alir penelitian di gambar 3.1 sebagai berikut :
1. Mulai
Pada tahap ini dimulainya proses penelitian mengenai analisa penggantian CT
terhadap kWh meter pengukuran pada pelanggan potensial tidak langsung tegangan
rendah di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon.
2. Pengambilan Data
Tahap pengambilan data ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data pendukung
mengenai pelanggan yang dijadikan objek penelitian serta data kWh meter dan CT
yang terpasang di alat pengukur dan pembatas (APP) pelanggan.
3. Pemeriksaan
Pada tahap ini setelah dilakukan pengambilan data maka diperlukan pemeriksaan
terhadap komponen yang dapat menunjang serta yang mempengaruhi akurasi
pengukuran kWh meter serta hasil pemantauan dengan menggunakan sistem seperti
pengawatan CT yang terhubung dengan kWh meter, pemeriksaan error kWh meter
yang terpasang pada pelanggan dengan menggunakan alat pemeriksaan error kWh
meter (Calmed).
4. Penggantian kWh Meter dan CT
Setelah melakukan pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan penggantian kWh
meter dan CT untuk mengetahui pengaruh perbedaan pengukuran kWh meter.
5. Hasil Pengukuran
Pada tahapan ini dilakukan pemantauan terhadap hasil pengukuran error kWh meter
dan CT dengan sistem calmet dan AMR. Dengan menggunakan CT 0,5s yang terukur
pada kWh meter yang terpasang pada APP.
Dalam proses pemantauan hasil dan jika tidak sesuai dengan hasil yang di dapatkan
maka harus dilakukan tahap pemeriksaan dan perbaikan kembali terhadap komponen
yang dapat mempengaruhi hasil dari pengukuran kWh meter.
6. Perbandingan Hasil Pengukuran
39
Pada tahap ini bertujuan untuk dilakukan perbandingan hasil pengukuran kWh meter
dengan menggunakan alat Calmet untuk melakukan perbandingan sebelum dan
sesudah penggantian kWh meter dan CT. Maka akan mengetahui penyebab
menurunnya pemakaian kWh meter dan CT.
7. Selesai
Pada tahap terakhir dari proses penelitian sehingga penelitian selesai.
3.3 Metode Pengumpulann Data
Pengumpulan data yang didapat dari hasil pengambilan data di lapangan dijabarkan
sebagai berikut :
a. Studi Lapangan
Pada studi lapangan ini penulis mengumpulkan data yang akan dipakai yaitu
data sekunder berupa data teknis penggantian kWh meter dan CT akibat error
yang melebihi kelas guna meningkatkan akurasi pengukuran pada pelanggan
potensial tidak langsung tegangan rendah.
b. Studi Pustaka
Pada studi pustaka ini penulis akan mengetahui tahap-tahap yang akan
dikerjakan dalam proses penginputan data, selain itu juga untuk mengetahui
landasan teori yang ada sehingga diharapkan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Referensi ini didapat dari beberapa sumber, yaitu materi PLN,
tugas akhir, serta jurnal. Tujuan dari studi literature ini untuk memperkuat
permasalahan yang akan diangkat dalam analisa, serta sebagai dasar teori dalam
melakukan analisa.
3.4 Metode Analisis Data
Metode yang dipakai penulis untuk melaksanakan penelitian adalah metode
kualitatif. Digunakan metode kualitatif karena penelitian menggunakan analisis,
landasan teori dipakai untuk perhitungan penelitian agar terfokus pada data sesuai
dengan lapangan dan dipakai sebagai bahan pembahasan untuk penelitian. Selain
itu, alasan penulis mengambil penelitian kualitatif adalah peneliti melakukan
penelitian berawal dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas,
kemudian diolah dengan menggunakan landasan teori menjadi hasil penelitian.
40
3.5 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Nama
Kegiatan
Bulan
Feb Maret April Mei Juni Juli
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Ijin
pengamb
ilan data
2. Skripsi
a. Studi
Lapangan
b.
Pengambilan
Data
c. Pengolahan Data
3. Penulisan
Skripsi
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data Pengukuran Error Current Transformer (CT) dan kWh Meter
Jumlah Pelanggan Potensial (PTL) Tegangan Rendah (TR) dibawah UP3
Ambon berjumlah 2269 pelanggan dan pelanggan TM sebanyak 42 dan
pelanggan PTL TR yang menggunakan CT sebanyak 358 pelanggan. Dampak
dari pandemic covid 19 membuat pelanggan-pelanggan potensial berkurang,
hal ini tentunya membuat pemakaian listrik dari pelanggan potensial
berkurang. Disisi lain susut UP3 Ambon pada masa pandemi covid 19 pada
bulan April mengalami penurunan dari bulan-bulan sebelumnya yakni dari
11% menjadi 7%. Maka dari itu dilakukan pemeriksaan error CT dan kWh
meter pada pelanggan potensial TR yang rekeningnya sangat merosot pada
bulan April.
Tabel 4.1 Daftar Pelanggan PTL TR
Idpel 202001 202002 202003 202004 202005 Daya Trenkwh
ISCEN
13,040
10,760
16,800
10,520
6,609
131,000
-3,911
ALLAM
13,285
11,870
10,750
10,060
5,240
131,000
-4,820
GOLV
28,333
20,041
27,162
19,211
6,914
82,500
-12,297
COLD STORAGE FS
64,377
69,101
71,677
60,472
44,206
164,000
-16,266
PT. VML
49,340
41,715
44,961
32,921
10,201
197,000
-22,720
POMPA AIR PU
21,930
21,674
20,359
20,205
18,322
82,500
-1,883
PER.DAERAH AIM
68,165
60,509
47,329
47,422
22,750
197,000
-24,672
MAKODAM
31,132
30,370
28,596
30,193
26,487
164,000
-3,706
FASIN TBK
23,500
24,746
24,554
22,518
15,429
105,000
-7,089
PT. PPLI
21,777
22,448
20,162
23,052
22,714
164,000
-338
PT SAC
38,511
38,635
21,482
41,430
22,204
197,000
-19,226
ALBET
16,483
15,776
15,230
14,895
8,056
82,500
-6,839
42
HOTEV
14,946
13,642
12,762
12,595
5,597
82,500
-6,998
YONSET
27,929
25,738
23,904
26,739
20,393
147,000
-6,346
CV.TM
10,730
8,611
8,451
10,244
5,784
66,000
-4,460
COLD STORAGE NUS
40,452
35,471
25,803
38,322
24,186
105,000
-14,136
Dapat dilihat tabel 4.1. merupakan daftar pelanggan potensial TR yang mengalami
penurunan pemakaian kWh meter dari bulan Januari hingga bulan April 2020.
Dari tabel 4.1. penulis menggambil 5 pelanggan potensial TR yang mengalami
penunuran untuk dilakukan pengukuran error CT dan kWh meter.
Tabel 4.2 Daftar Pelanggan PTL TR yang telah dilakukan pengukuran error CT dan
kWh Meter
Nama IDPEL Tarif Daya Error CT
E1
Error
CT E2
Error
CT E3
Error
kWh
Meter
Keterang
an
Golv 41102xxx B2 82.500 1.357% 1.384% 4.515% 0.307% Perlu ganti
meter dan
CT
Cold
Storage FS
41101xxx I2 164.00
0
-0.438% 1.280% 1.870% 0.240% Perlu ganti
CT
Albet 41102xxx B2 82.500 1.230% -1.340% -
1.331%
0.472% Perlu ganti
CT
Per.Daerah
Air
41101xxx I2 197.00
0
-2.620% 2.646% 1.227% 1.527% Ganti
Meter dan
CT
Yonset 41140xxx B2 147.00
0
0.044% 1.386% 2.746% -
5.493%
Ganti
Meter dan
CT
43
Dari hasil pengukuran diatas terdapat 5 kWh meter dan Current Transformer
(CT) yang perlu diganti karena errornya sudah melebihi kelas CT dari alat
ukur tersebut.
4.1.2 Penggantian kWh Meter dan CT yang Error nya Melebihi Kelas CT
Penulis Mengambil beberapa pelanggan untuk dianalisa pemakaian kWh
sebelum dan setelah penggantian CT.
a) Pengukuran kWh Meter dan CT sebelum dan sesudah pada pelanggan Per.
Daerah Air
Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Error Sebelum Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 4.1. diatas ialah hasil pengukuran error sebelum penggantian
kWh meter dan CT pada pelanggan Per. Daerah Air yang dilakukan
pengukuran secara langsung ke pelanggan tersebut dengan menggunakan alat
power network analyser and tester.
44
235320
235300
235280
235260
235240
235220
235200
235180
235160
235140
235120
Pemakaian Sebelum Penggantian kWh Meter 235309,18
235270,13
235231,59 39,05
235192,39 38,54
39,2
12 Juni 2020 13 Juni 2020 14 Juni 2020 15 Juni 2020
Pemakaian kWh Selisih kWh
Tabel 4.3 Hasil Baca Meter Perusahaan Daerah Air Sebelum Penggantian kWh Meter
Perusahaan Daerah Air
Tanggal Jumlah Pemakaian (kWh)
Total (kWh)
Waktu WBP LWBP
Jumat,12 Juni 2020 41099,88 194092,50 235192,39 18.24
Sabtu,13 Juni 2020 41106,32 194125,26 235231,59 18.24
Minggu,14 Juni 2020 41112,87 194157,25 235270,13 18.13
Senin,15 Juni 2020 41119,06 194190,11 235309,18 18.00
Rata-rata Pemakaian
Kwh Per hari 6,39 32,63 38,93
Tabel 4.3. diatas ialah hasil baca kWh meter pada pelanggan Per. Daerah Air
sebelum penggantian kWh meter dari tanggal 12 Juni sampai 15 Juni 2020.
Gambar 4.2 Kurva Hasil Pengukuran Error Sebelum Penggantian kWh Meter dan CT
45
Gambar 4.3 Hasil Pengukuran Error Setelah Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 4.3 diatas ialah pembacaan hasil pengukuran error setelah penggantian meter
dan CT yang dilakukan secara langsung ke pelanggan Per. Daerah Air.
Tabel 4.4 Hasil Baca Meter Per. Daerah Air Setelah Penggantian kWh dan CT
Perusahaan Daerah Air
Tanggal Jumlah Pemakaian (kWh)
Total (kWh)
Waktu WBP LWBP
Kamis,18 Juni 2020 4,25 9,59 13,85 18.24
Jumat,19 Juni 2020 10,66 54,76 65,42 18.24
Sabtu,20 Juni 2020 22,93 95,03 117,96 18.13
Minggu,21 juni 2020 33,78 137,35 171,13 18.16
46
Pemakaian Setelah Penggantian kWh Meter
180 171,13
160
140
120 117,96
53,17
100
80 65,42
60 52,54
40
20 13,85
51,57 0
18 Juni 2020 19 Juni 2020 20 Juni 2020 21 Juni 2020
Pemakaian kWh Selisih kWh
Rata-rata Selisih 9,84 42,58 52,42
Gambar 4.4 Kurva Pemakaian Setelah Penggantian kWh Meter
Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah penggantian kWh Meter dan CT
diperoleh peningkatan kWh, dimana sebelum penggantian kWh meter, rata-rata
pemakaian perharinya adalah 38.93 kWh dan setelah penggantian kWh meter rata-rata
pemakaian perharinya meningkat menjadi 52,055 kWh, dengan begitu selisih pemakaian
sebelum dan setelah penggantian yaitu 13,125 kWh.
Tabel 4.5 Pemakaian Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
Tanggal
Pembacaan
Stand kWh Meter (kWh) Total
(kWh)
Waktu
Pembacaan
Ket
WBP LWBP
Jumat,12 Juni
2020 41099,88 194092,50 235192,39 18.24
Pembacaan
Meter
Sebelum
Penggantian
kWh Meter
Pemakaian 6,44 33,06 39,2
Sabtu,13 Juni
2020 41106,32 194125,26 235231,59 18.24
47
Pemakaian 6,55 31,99 38,54
Minggu,14 Juni
2020 41112,87 194157,25 235270,13 18.13
Pemakaian 6,19 32,86 39,05
Senin,15 Juni
2020 41119,06 194190,11 235309,18 18.00
Rata-Rata
Pemakaian 6,39 32,63 38,93
Kamis,18 Juni
2020 4,25 9,59 13,85 18.24
Pembacaan Meter
Sesudah
Penggantian
kWh Meter
Pemakaian 6,41 45,17 51,57
Jumat,19 Juni
2020 10,66 54,76 65,42 18.24
Pemakaian 12,27 40,27 52,54
Sabtu,20 Juni
2020 22,93 95,03 117,96 18.13
Pemakaian 10,85 42,32 53,17
Minggu,21 Juni
2020 33,78 137,35 171,13
Rata-rata
Pemakaian 9,84 42,58 52,42
48
Pemakaian Sebelum dan Setelah Ganti kWh Meter
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
3094,2 3152,4 3190,2
2352 2312,4 2343
742,2 840 847,2
Sebelum (kWh)
Sesudah (kWh)
Selisih (kWh)
Hari-1 Hari-2 Hari-3
Tabel 4.6 Perbandingan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah Penggantian
kWh Meter dan CT
Uraian
Hari-1 Hari-2 Hari-3 Rata-rata Pemakaian
per hari
WBP
(kWh
)
LWBP
(kWh)
Total
(kWh)
WB
P
(k
Wh )
LWB
P
(kWh
)
Total
(kW
h)
WBP
(kW
h)
LWB
P
(kWh)
Total
(kW
h)
WBP
(kW
h)
LWB
P
(kWh)
Total
(kW
h)
Pemakaian
Sebelum
Penggantian
kWh Meter dan CT
6,44
33,06
39,2
6,55
31,99
38,5
4
6,19
32,86
39,0
5
6,39
32,63
38,9
3
Pemakaian
Setelah
Penggantian
kWh Meter dan CT
6,41
45,17
51,57
12,2
7
40,27
52,5
4
10,8
5
42,32
53,1
7
9,84
42,58
52,4
2
Gambar 4.5 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT
49
Pemakaian kWh (Cold Storage FA Sanu)
45 42,825
38,979 40
35
30 28,174 25,037
25
Pemakaian Sebelum PenggantiankWh
18,951 20
13,986 15
25,108
13,871 13,497
Pemakaian setelah Penggantian kWh
Selisih (kWh)
10 6,086 14,188
5
0
4/11 Juni 5/12 Juni 6/13 Juni 7/14 juni
29,327
b) Pengukuran kWh Meter sebelum dan sesudah pada pelanggan Cold Storage FS
Tabel 4.7 Perbandingan Pelanggan Cold Storage FS Sebelum dan Sesudah Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 4.6 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT
50
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Pemakaian kWh (Atlantis) Alfred Betaubun
18,567 17,079
16,194 16,177
14,879 15,284 15,232 15,94
Pemakaian Sebelum PenggantiankWh
Pemakaian setelah Penggantian kWh
Selisih (kWh)
3,283 2,2
0,962 0,237
31/5 Juni 1/6 Juni 2/7 Juni 3/8 Juni 2020 2020 2020 2020
c) Pengukuran kWh Meter sebelum dan sesudah pada pelanggan Alfred Betaubun
Tabel 4.8 Perbandingan Pelanggan Perusahaan Alfred Betaubun Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 4.7 Kurva Pemakaian Sebelum dan Setelah Penggantian kWh dan CT
51
4.1.3 Hasil Akhir
Berikut dibawah ini merupakan hasil pengukuran dari 3 pelanggan potensial TR dari
5 pelanggan potensial TR pada tabel 4.2.
Tabel 4.9 Hasil Akhir Pengukuran Error kWh Meter dan CT
Nama
Daya
(VA)
Error Sebelum Error Sesudah Rata-rata
Pemakaian
Perhari
(Sebelum)
Rata-rata
Pemakaian
Perhari
(Setelah)
Selisih
CT 1
CT 2
CT 3 Error
kWh
CT 1
CT 2
CT 3 Error
kWh
Cold Storage
FS 164.000
-
0,438% 1,280% 1,870% 0,240% 0,138% 0,080% 0,44% 0,320% 15,07 31,177 16,107
Per. Daerah
Air 197.000
-
2,620% 2,646% 1,227% 1,527% 0,124% 0,201% 0,124% 0,093% 38,93 52,42 13,49
Albet 82.000 1,230% 1,34% 1,33% 0,472% 0,466% 0,276% 0,424 % 0,3% 12,549 17,004 4,455
Pemakaian kWh 60
52,42
50
38,93 Pemakaian Sebelum 40 PenggantiankWh
31,177
30 Pemakaian setelah 17,004 Penggantian kWh
20 15,07
13,49 Selisih (kWh)
10 16,107 12,549
0 4,455
ColdS FA Sanu Per Daerah Air A. Alfred Betaubun
Gambar 4.8 Kurva Pemakaian kWh Meter
52
Tabel 4.10 Daftar Pelanggan yang Telah Dilakukan Penggantian CT dan kWh Meter
No
Nama
IDPEL
Tarif
Daya Merek
Meter
Error CT
E1
Error
CT E2
Error
CT E3
Error
kWh Meter
Keterangan
1
Golden Palace
411023029864
B2
82.500
EDMI
0,214%
0,264%
0,445%
0,33%
Sudah
Eksekusi
2
Pacific Hotel
411020102417
B2
164.000
EDMI
0,463%
0,487%
0,306%
0,350% Sudah
Eksekusi
3 Cold Storage FA
SANU 411010145945 I 164.000 EDMI 0,138% 0,080% 0,44% 0,320%
Sudah Eksekusi
4 PT Victoria 411023029616 B2 197.000 EDMI 0,483% 0,382% 0,392% 0,276% Sudah
Eksekusi
5 Perusahaan Daerah
Air 411010147638 I2 197.000 EDMI 0,124% 0,201% 0,124% 0,167%
Sudah Eksekusi
6 A. Alfred Betaubun 411023017336 B2 82.500 EDMI 0,466% 0,276% 0,424% 0,3% Sudah
Eksekusi
7 Yongky P Setiawan 411400225602 B2 147.000 EDMI 0,47% 0,276% 0,39% 0,06% Sudah
Eksekusi
Tabel 4.11 Daftar Pelanggan Penggantian kWh Meter Lama
No Nama Tarif/Daya kWh Meter Lama kWh Meter Baru
1 Pacific Hotel B2/164.000 Landys+Gyr Edmi
2 Golden Palace B2/82.500 Actaris Edmi
3 PT.Victoria Mitra B2/197.000 Actaris Edmi
4 Badan Narkotika Nasional P1/66.000 Prodigy Edmi
5 Kantor STNK P1/53.000 Edmi Edmi
6 Perusahaan Daerah Air I2/197.000 Actaris Edmi
4.2 Pembahasan
Dapat dilihat dari data hasil yang telah didapat, bahwa dampak dari pandemic
covid 19 membuat pelanggan-pelanggan potensial atau pelanggan industri menjadi
kurang beroperasi, dikarenakan hal ini tentunya membuat pemakaian listrik dari
pelanggan potensial berkurang. Dari sisi lainnya susut di UP3 Ambon pada masa
pandemic covid 19 di bulan April mengalami penurunan dari bulan januari hingga bulan
april yakni dari 11% menjadi 7%. Indikasi awal dari penurunan susut ini adalah
pelanggan potensial dikarenakan pemakaian pelanggan potensial sangat berkuran pada
bulan april dan mei, maka dari itu dilakukan pemeriksaan error kWh meter dan error CT
pada pelanggan potensial yang rekeningnya sangat merosot pada bulan april. Pelanggan
potensial, rata-rata pemakaian selama 3 bulan turun berturut-turut. Terdapat pelanggan
yang kWh meternya rusak dan tua serta terdapat pelanggan yang masih menggunakan CT
0,5. Pengukuran error kWh meter dan CT yang dilakukan dengan melihat data pelanggan
53
dari sistem automatic meter reading (AMR) yang mengalami penurunan kWh meter
berturut-turut selama 3 bulan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Pada tabel 4.2. adalah pelanggan potensial yang telah dilakukan Pengukuran error
kWh meter dan CT dilakukan untuk mengetahui apakah kWh meter dan CT masih sesuai
dengan class dari CT dan kWh meter karena seiring berjalannya waktu pembacaan dari
alat ukur mengalami kemunduran, apalagi pelanggan potensial merupakan sumber
pendapatan terbesar di UP3 Ambon dan akurasi pengukurannya harus sering ditingkatkan
adapun target operasi dari pengukuran error kWh meter dan CT diambil dari pelanggan
potensial tegangan rendah (TR) yang rekeningnya menurun pada bulan april. Dari hasil
tabel 4.2. pengukuran diatas terdapat kWh meter dan CT yang perlu diganti karena error
nya sudah melebihi class dari alat ukur tersebut.
Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah penggantian kWh meter dan CT pada
pelanggan Perusahan Daerah Air yang diperoleh peningkatan kWh meter, yang dimana
sebelum penggantian kWh meter rata-rata pemakaian perharinya adalah 38.93 kWh dan
setelah penggantian kWh meter rata-rata pemakaian perharinya meningkat menjadi 52,42
kWh, dengan begitu selisih pemakaian sebelum dan setelah penggantian 13,125 kWh.
Kalua dirupiahkan dengan mengalikan dengan tarif daya I2, maka keuntungan yang akan
didapatkan PT.PLN (Persero) yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan Tarif adjustmen, Tarif Listrik pada golongan tarif I2 dengan daya 197 kVA
yaitu :
Tabel 4.10 Tarif Adjustmen Untuk Tarif I2
Tarif Range Daya LWBP WBP Rp Blok 3 kVARH
I2 14001 s.d 200
kVA
972 1458 0 1057
LWBP Setelah Penggantian – LWBP Sebelum Penggantian
= 42,58 – 32,63
= 9,95 kWh x 60 faktor kali meter (FKM)
= 597 kWh
Jika dirupiahkan maka, 597 kWh x Rp. 972 = Rp. 580.284,-
WBP Setelah Penggantian – WBP Sebelum Penggantian
54
= 9,34 – 6,39
= 3,45 kWh x 60 (FKM)
= 207 kWh
Jika dirupiahkan maka, 207 kWh x Rp. 1458 = Rp. 301.806,-
Untuk selisih pemakaian perhari adalah Rp. 882.090,- dan untuk pemakaian 1
bulan yaitu Rp. 26.462.700,- Jadi dengan saving kWh 13,4 kWh ini tanpa FKM dan
dengan FKM 804 kWh perharinya, maka PT. PLN (Persero) dapat meminimalisir
kerugian akibat kWh meter yang tidak terbaca pada pelanggan.
Pada hasil akhir dapat dilihat tabel 4.9 dari pelanggan yang dilakukan pengukuran
pada tabel 4.2. terdapat 3 pelanggan yang sudah dilakukan pengukuran error kWh meter
dan CT sekaligus penggantian kWh meter dan CT. Dapat dilihat pada tabel 4.9 hasil akhir
3 pelanggan petensial TR yang sudah mengalami peningkatan pemakaian kWh meter.
Dari tabel 4.9 diatas, diperlihatkan bahwa ada peningkatan akurasi dan potensi
penambahan kWh meter yang dihasilkan dari penggantian meter ataupun CT, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan tingkat akurasi dari alat ukur dan memperkecil susut
yang terjadi serta menciptkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN.
KWh meter 3 fasa diatas diganti karena bermacam-macam sebab, ada yang
diganti karena LCD error dan tombol dari kWh meter yang macet, tetapi kebanyakan
kWh meter tersebut diganti karena faktor usia dan kWh meter tersebut tidak support
dengan AMR.
Penyesuain FKM disistem dan dilapangan, factor kali meter merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan karena kesalahan memberikan faktor kali meter akan
berakibat fatal pada pembacaan kWh meter, faktor kali meter bergantung pada jenis CT
dan potensial trafo (PT) yang digunakan. Sesuai dengan Surat dari PT. PLN (Persero)
Kantor Pusat No. 6080/072/DIVAGA/2014 tanggal 15 Oktober 2014 perihal SOP
Standarisasi Ratio CT/PT dan mutase FKM di AP2T bahwa peralatan pembatas dan
pengukur pelanggan harus memenui persyaratan sebagai berikut :
1) FKM pelanggan harus mengacu pada SOP Standarisasi Rasio CT/PT
2) Jika terjadi pemasangan APP pelanggan yang tidak sesuai dengan standarisasi FKM
unit diminta untuk melakukan pembenahan data CT/PT/FKM agar sesuai dengan
SOP.
Berikut pengecekan data FKM disistem AP2T dan dilapangan :
55
Tabel 4.11 Daftar Pelanggan pengecekan FKM
No
Nama
IDPEL
Tarif
Daya Rasio CT
di Lapangan
FKM di
AP2T
Keterangan
1 Islamic Center 41100xxx S2 131.000 250/5 50 Sesuai
2 Alvin Lamatto 41111xxx B2 131.000 250/5 50 Sesuai
3 Golden Valace 41102xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
4 Pacific Hotel 41102xxx B2 164.000 250/5 50 Sesuai
5 Cold Storage FS 41101xxx I2 164.000 250/5 50 Sesuai
6 PT Victoria 41102xxx B2 197.000 300/5 60 Sesuai
7 Pompa Air PU 41102xxx I2 82.500 150/5 30 Sesuai
8 Per. Daerah Air 41101xxx I2 197.000 300/5 60 Sesuai
9 MAKODAM 41101xxx P1 164.000 250/5 50 Sesuai
10 FFI TBK 41102xxx B2 105.000 200/5 40 Sesuai
11 PT. PPLI 41111xxx B2 164.000 250/5 50 Sesuai
12 PT SAC 41110xxx B2 197.000 300/5 60 Sesuai
13 Albet 41102xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
14 Hotel Everbright 41111xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
15 Yonse 41140xxx B2 147.000 250/5 50 Sesuai
16 CV. TuMa 41110xxx B2 66.000 100/5 20 Sesuai
17 Cold Storage PN 41101xxx B2 105.000 200/5 40 Sesuai
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penggantian CT pada pelanggan yang memiliki error melebihi kelas akurasi dari
kWh meter sangat berpengaruh pada jumlah kWh meter yang terukur disistem AMR
dan alat Tera portable CALMET TE-30.
2. Dari hasil analisis penggantian kWh meter dan CT didapatkan hasil dengan
Pelanggan Cold Storage FA Sanu rata-rata pemakaian perhari sebelum penggantian
CT 15,07 kWh dan rata-rata pemakaian perhari setelah penggantian CT 31,177 kWh
dengan selisih penurunan 16,107 kWh. Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum
rata-rata pemakaian perhari sebelum penggantian kWh meter dan CT 38,93 kWh dan
rata-rata pemakaian perhari setelah penggantian 52,42 kWh dengan selisih penurunan
13,49 kWh. Dan pelanggan A.Alfred Betanubun untuk rata-rata pemakaian perhari
sebelum penggantian CT 12,549 kWh dan rata-rata pemakaian perhari setelah
penggantian CT 17,004 kWh dengan selisih penurunan 4,455 kWh.
3. Peningkatan tingkat akurasi alat ukur hasil dari penggantian kWh meter ataupun CT
rata-rata meningkat sebesar 6,19%.
5.2 Saran
1. Sebaiknya dilakukan pengecekan error kWh meter dan CT pada pelanggan potensial
dalam rentang waktu 6 bulan sekali.
2. Perlunya penambahan alat pengecekan error kWh meter dan CT.
57
DAFTAR PUSTAKA
1. Devita Amalia & Eko Ariyanto. (2014). “Optimalisasi Pengukuran Arus Oleh Current
Transformer Untuk Meminimalisir Susut Energi Pada Pabrik Baja PT. Inti General Yaja
Steel Daerah Semarang Barat.” Gema Teknologi Vol. 18 No. 1, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2. Fadjar Kurniadi, Toha Kusuma, Guruh Diyuksamana. (2020). “Redesain Penampang
Kabel Wiring APP Pelanggan TM Untuk Perbaikan Akurasi Pengukuran kWh.” Energi
dan Kelistrikan : Jurnal Ilmiah.
3. I Putu Semara Adhi Paramarta, Djoko Suhantono, Kadek Amerta Yasa. (2017). “Analisis
Pengaruh Rekonfigurasi Grounding Kabel Power 20 kV Terhadap Error Ration Current
Transformers Pelanggan Tegangan Menegah Di Hotel Golden Tulip Seminyak.” Jurnal
Matrix, Vol. 7, No.2, Juli 1971, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali, Bali.
4. SPLN D3.014-1, 2009, Trafo Arus, Jakarta, PT. PLN (Persero).
5. SPLN D3. 015-2, 2012, APP, Jakarta, PT. PLN (Persero).
6. Sugiharto, Agus. (2015). “Pemakaian Dan Pemeliharaan Transformator Arus (CURRENT
TRAMSFORMER / CT).” Forum Teknologi, Vol. 05 No.1
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Personal
NIM : 2017 – 11 – 207
Nama : Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
Tempat/ Tgl. Lahir : Ambon, 23 Maret 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Alamat Rumah : Jalan Wolter Monginsidi RT 004/ RW 002 Desa Latta, Kecamatan Baguala,
Kota Ambon, Provinsi Maluku 97321
No. HP 082197946576
Email : [email protected]
Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SD Negeri Latta - 2010
SMP SMP Muhammadiayah Pabuaran - 2013
SMA SMA Negeri 13 Ambon IPA 2016
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya
Ambon, 18 Juli 2021
(Indri Lindiawan Leliyanti Tagus)
59
LAMPIRAN
Lampiran 1 Arus Sebelum dan Sesudah Penggantian CT
Nama Pelanggan Arus
Keterangan H-1 H-2 H-3 H-4
Perusahaan
Daerah Air
215,75 218,2 217,7 Sebelum
222.00 224,1 225,2 Setelah
Cold Storage FA SANU
139,37 102,48 101,78 99,95 Sebelum
182,06 206,57 281,57 307,54 Setelah
A.Alfred
Betaubun
87,57 90,46 90,73 93,88 Sebelum
101,58 110.3 96,11 96,65 Setelah
Nama Pelanggan Rata-rata arus perhari Keterangan
Cold Storage FA SANU 110.9 Sebelum Penggantian
244.43 Setelah Penggantian
Perusahaan Daerah Air 217,01 Sebelum Penggantian
223,76 Setelah Penggantian
A.Alfred Betaubun 90.66167 Sebelum Penggantian
101.1567 Setelah Penggantian
60
Lampiran 2 Gambar Pengukuran dan Penggantian CT
61
Lampiran 3 Pelanggan yang telah dilakukan pengukuran error kWh meter dan CT dengan menggunakan alat ukur
Tera Portable CALMET TE-30
No
Nama
IDPEL
Tarif
Daya Merek
Meter
Error CT
(R)
Error CT
(S)
Error CT
(T)
Error kWh
Meter
Keterangan
1
Islamic Center
411000275117
S2
131.000
LANDIS 864R
25,719%
1,896%
1,972%
0,275% Perlu ganti
meter dan CT
2 Alvin Lamatto 411110172234 B2 131.000 EDMI 0,479% 0,359% 0,420% 0,280% Normal
3
Golden Valace
411023029864
B2
82.500
ACTARIS
-1,357%
-1,384%
-4,515%
0,307% Perlu ganti
meter dan CT
4
Pacific Hotel
411020102417
B2
164.000
LANDIS GYV
1,278%
2,028%
-1,167%
0,240% Perlu ganti
meter dan CT
5 Cold Storage FA SANU 411010145945 I2 164.000 EDMI -0,838% 1,280% 1,870% 0,240% Perlu ganti CT
6
PT Victoria
411023029616
B2
197.000
ACTARIS
-0,114%
-2,620%
-0,324%
0,081%
Ganti kWh
Meter (kWh
Meter Tua)
7 Pompa Air PU 411020183723 I2 82.500 EDMI -0,204% 0,413% 0,224% 0,494% NORMAL
8
Perusahaan Daerah Air
411010147638
I2
197.000
ACTARIS
-2,620%
2,646%
1,227%
1,527% Perlu ganti
meter dan CT
9
MAKODAM XVI PTM
411010001082
P1
164.000
EDMI
-98,971%
2,214%
3,002%
0,019% GANTIAPP
LENGKAP
10 FAST FOOD INDONESIA TBK 411023029608 B2 105.000 EDMI 0,210% -0,114% -0,432% 0,472% Normal
11 PT. PPLI 411110200587 B2 164.000 EDMI -0,210% -0,512% -0,661% 0,523% Normal
12 PT SINAR ABADI CEMERLANG 411100007896 B2 197.000 EDMI 0,120% 0,357% -0,324% 0,023% Normal
13 A. ALFRED BETAUBUN (Hotel
Atlantis)
411023017336
B2
82.500
EDMI
1,230%
-1.340%
-1.331%
0,472%
Perlu ganti CT
14 HOTEL EVERBRIGHT 411110172425 B2 82.500 EDMI 0,312% 0,462% 0,442% 0,312% Normal
15
Yongky P Setiawan
411400225602
B2
147.000 Landys &
Gyr
0,044%
1,386%
2,746%
-5,493% Ganti Meter dan
CT
16 CV. Tuna Maluku 411100162329 B2 66.000 EDMI 0.285% -0.288% -1.712% 0.252% Normal
17
Cold Storage P Nusantara
411010168447
B2
105.000
Landys &
Gyr
2.235%
1.456%
3.135%
0.002%
Ganti CT dan
kWh Meter
(kWh Meter
Tua)
62
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
NIM : : 2017 – 11 – 207
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Pembimbing Utama : Rinna Hariyati., S.T., M.T
Judu Skripsi : Analisa Penggantian CT Terhadap Nilai kWh Meter Pada
Pelanggan Potensial Tidak Langsung Tegangan Rendah Di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon.
Tanggal Materi Bimbingan Paraf
Pembimbing
21 Maret 2021 - Perbaikan Judul
- Mencari rumusan masalah
11 April 2021 - Perbaikan paragram sistematika
penulisan
- Perbaikan penulisan gambar
- Perbaikan penulisan daftar
pustaka
14 April 2021 - Pengecekan plagiarisme pada
BAB I, BAB II dan BAB III
16 April 2021 - ACC Proposal Skripsi
3 April 2021 - Konsultasi bab 1 skripsi. Sesuai
dengan proposal
8 April 2021 - Cek perbaikan bab 2.
63
Penambahan teoru sesuai dengan
bab 3 dan bab 4.
12 Juni 2021 - Perbaikan bab 3
19 Juni 2021 - Konsultasi perbaikan bab 3
26 Juni 2021 - Konsultasi bab 4
3 Juli 2021 - Konsultasi bab 4 dan bab 5
15 Juli 2021 - Cek perbaikan abstrak
19 Juli 2021 - Final cek skripsi
64
65
66
ANALISA PENGGANTIAN CT PADA PELANGGAN POTENSIAL
TEGANGAN RENDAH DI PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON
Indri Lindiawan Leliyanti Tagus
Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, Institut Teknologi PLN
E-mail : [email protected]
ABSTRACT
Measuring and Limiting Equipment (APP) is a point of electrical energy transaction between PT.
PLN (Persero) with customers, therefore APP has an important role in the income of PLN. As we
age, APP's quality and performance will decrease and this will have a major impact on APP's
level of accuracy in measuring the amount of electrical energy used by customers. To reduce the
value of the lost kWh meter, a kWh meter and current transformer (CT) error is checked using
the Tera Portable CALMET TE-30 measuring instrument. So it is required to replace the CT
which has an error value that exceeds the CT class accuracy limit of 0.5 so that it no longer
decreases. From the measurement results before and after the replacement of the kWh meter and
CT at one of the customers of the Regional Air Company obtained an increase in the value of the
kWh meter which before replacing the value of the kWh meter the average daily usage was 38.93
kWh and after replacing the average value of the kWh meter per day increased to 52.42 kWh.
With the difference in usage before and after the replacement of 13.125 kWh. The impact of
replacing the kWh meter and CT, the accuracy level of the measuring instrument from the
replacement results increased by 6.19% on average. So it is better to check the kWh meter and
CT error on the customer every 6 months and it is necessary to add a kWh meter and CT error
checking tool.
Keywords : APP, kWh meter, CT, Measurement
ABSTRAK
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) merupakan titik transaksi energi listrik antara PT. PLN
(Persero) dengan pelanggan, oleh karena itu APP memiliki peranan penting dalam pemasukan
pendapatan PLN. Seiring bertambahnya umur maka kualitas dan kinerja APP akan mengalami
penurunan dan hal ini akan berdampak besar pada tingkat ke akuratan APP dalam mengukur
besar pemakaian energi listrik yang telah digunakan pelanggan. Untuk mengurangi nilai kWh
meter yang hilang maka dilakukan pengecekan terhadap error kWh meter dan current
transformer (CT) dengan menggunakan alat ukur Tera Portable CALMET TE-30. Sehingga
diharuskan untuk mengganti CT yang memiliki nilai error melebih batas ketelitian kelas CT 0.5
sehingga tidak lagi mengalami penurunan. Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah
penggantian kWh meter dan CT pada salah satu pelanggan Perusahaan Daerah Air memperoleh
peningkatan nilai kWh meter yang dimana sebelum penggantian nilai kWh meter rata-rata
pemakaian perharinya adalah 38.93 kWh dan setelah penggantian nilai rata-rata kWh meter
perharinya meningkat menjadi 52,42 kWh. Dengan selisih pemakaian sebelum dan setelah
penggantian 13,125 kWh. Dampak dari penggantian kWh meter dan CT tingkat akurasi alat ukur
dari hasil penggantian rata-rata meningkat sebesar 6,19%. Maka sebaiknya dilakukan
pengecekan error kWh meter dan CT pada pelanggan dalam rentang waktu 6 bulan sekali dan
perlu penambahan alat pengecekan error kWh meter dan CT.
Kata Kunci : APP, kWh meter, CT, Pengukuran
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman pemakaian energi listrik yang terus
meningkat, maka dari itu potensi losses atau rugi-rugi pun akan semakin besar. Yang dapat
menyebabkan terjadinya losses ialah ketidak samanya energi yang diukur oleh kWh meter
dengan energi yang digunakan pelanggan.
Salah satu hal yang menyumbangkan nilai susut adalah susut non teknik, tingkat kesamaan
dari kWh meter sangat mendukung pembacaan dari pemakaian energi pada pelanggan,
terutama untuk pelanggan potensial. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi pembacaan
dari kWh meter, diantaranya kWh meter rusak dapat meningkatkan ketelitian Current
Transformer (CT) yang kurang dan kesalahan pemasangan CT. Keadaan ini merupakan suatu
efek dari pengukuran tidak langsung yang dilakukan dengan peralatan bantu berupa CT
digunakan untuk membantu Metering menyesuaikan besar arus yang masuk di kWh meter.
Dalam bidang Transaksi Energi, susut non teknis merupakan hal yang harus diperhatikan
disamping susut teknis karena banyak kWh yang hilang atau kWh tidak terukur yang
seharusnya menjadi pemasukan untuk perusahaan. Untuk mengurangi kWh yang hilang
tersebut dan menurunkan nilai susut non teknis maka dilakukan langkah-langkah seperti
pengecekan Error kWh meter dan CT dan penggantian kWh meter dan CT yang memiliki
error yang besar.
Penyebab penggantian kWh meter dan CT yang errornya melebihi kelas. Pengukuran error
kWh meter dan CT dilakukan untuk mengetahui apakah error kWh meter dan CT masih sesuai
dengan kelas masing-masing peralatan. Dikarenakan seiring berjalannya waktu, pembacaan
dari alat ukur mengalami kemunduran, apalagi pelanggan potensial yang merupakan sumber
pendapatan terbesar di UP3 Ambon dan mustinya akurasi pengukurannya harus terus
ditingkatkan untuk mengurangsi susut non teksnis yang terjadi.
1.2. Tinjauan Pustaka
1.2.1. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Alat pengukur dan pembatas atau sering dikenal kWh meter merupakan sebuah
perlengkapan yang terpasang pada konsumen sebagai keperluan transaksi energi dan
mengukur pemakaian energi yang oleh pemakaian pelanggan dan dapat membatasi daya
yang dipakai untuk menyesuaikan dengan daya kontrak. Alat pengukur dan pembatas
(APP) ialah sarana dari PLN yang memiliki tugas untuk membuat rekening listrik dan
mengeluarkan APP yang memiliki bill listrik legal.
1.2.2. Current Transformer (CT/Trafo Arus)
(Agus Sugiharto, 2015) Trafo arus merupakan alat listrik yang berguna
mentransformasikan arus dari nilai yang tinggi menjadi nilai yang kecil, yang
menggunakan rangkaian arus bolak-balik (AC). Penurunan ini nilai arus yang
digunakan sebagai kepentingan pengukuran energi listrik yang dipakai oleh pelanggan.
Ada beberapa fungsi dari trafo arus (Current Transformer/CT) ialah sebagai berikut :
a. Mengonversi besaran arus yang masuk oleh sistem kelistrikan dari besaran primer
menjadi besaran sekunder, digunakan sebagai pengukuran metering dan proteksi.
b. Memisahkan sisi sekunder yang mengenai sisi primer, untuk keselamatan manusia atau
petugas yang sedang melaksanakan pengukuran.
c. Hal yang memungkinkan untuk standarisasi arus listrik pada peralatan sisi sekunder.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon. Alasan penulisan
memilih lokasi penelitian di PT. PLN (Persero) UP3 Ambon.
2.2. Desain Penelitian
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
2.3. Metode Penelitian
Tahapan pengumpulan data penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Studi Lapangan
Pada studi lapangan ini penulis mengumpulkan data yang akan dipakai yaitu data
sekunder berupa data teknis penggantian kWh meter dan CT akibat error yang
melebihi kelas guna meningkatkan akurasi pengukuran pada pelanggan potensial
tidak langsung tegangan rendah.
b. Studi Pustaka
Pada studi pustaka ini penulis akan mengetahui tahap-tahap yang akan dikerjakan
dalam proses penginputan data, selain itu juga untuk mengetahui landasan teori yang
ada sehingga diharapkan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Referensi ini
didapat dari beberapa sumber, yaitu materi PLN, tugas akhir, serta jurnal. Tujuan dari
studi literature ini untuk memperkuat permasalahan yang akan diangkat dalam analisa,
serta sebagai dasar teori dalam melakukan analisa.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Pengukuran Error Current Transformer (CT) dan KWh Meter
Jumlah Pelanggan Potensial (PTL) Tegangan Rendah (TR) dibawah UP3 Ambon
berjumlah 2269 pelanggan dan pelanggan TM sebanyak 42 dan pelanggan PTL TR yang
menggunakan CT sebanyak 358 pelanggan. Dampak dari pandemic covid 19 membuat
pelanggan-pelanggan potensial berkurang, hal ini tentunya membuat pemakaian listrik
dari pelanggan potensial berkurang. Disisi lain susut UP3 Ambon pada masa pandemi
covid 19 pada bulan April mengalami penurunan dari bulan-bulan sebelumnya yakni dari
11% menjadi 7%. Maka dari itu dilakukan pemeriksaan error CT dan kWh meter pada
pelanggan potensial TR yang rekeningnya sangat merosot pada bulan April.
Tabel 3.1. Daftar Pelanggan PTL TR
Idpel 202001 202002 202003 202004 202005 Daya Trenkwh
ISCEN
13,040
10,760
16,800
10,520
6,609
131,000
-3,911
ALLAM
13,285
11,870
10,750
10,060
5,240
131,000
-4,820
GOLV
28,333
20,041
27,162
19,211
6,914
82,500
-12,297 COLD STORAGE FS
64,377
69,101
71,677
60,472
44,206
164,000
-16,266
PT. VML
49,340
41,715
44,961
32,921
10,201
197,000
-22,720
POMPA AIR PU
21,930
21,674
20,359
20,205
18,322
82,500
-1,883
PER.DAERAH AIM
68,165
60,509
47,329
47,422
22,750
197,000
-24,672
MAKODAM
31,132
30,370
28,596
30,193
26,487
164,000
-3,706
FASIN TBK
23,500
24,746
24,554
22,518
15,429
105,000
-7,089
PT. PPLI
21,777
22,448
20,162
23,052
22,714
164,000
-338
PT SAC
38,511
38,635
21,482
41,430
22,204
197,000
-19,226
ALBET 16,483 15,776 15,230 14,895 8,056 82,500 -6,839
HOTEV 14,946 13,642 12,762 12,595 5,597 82,500 -6,998
YONSET
27,929
25,738
23,904
26,739
20,393
147,000
-6,346
CV.TM
10,730
8,611
8,451
10,244
5,784
66,000
-4,460
COLD STORAGE NUS 40,452 35,471 25,803 38,322 24,186 105,000 -14,136
Dapat dilihat tabel 3.1. merupakan daftar pelanggan potensial TR yang mengalami
penurunan pemakaian kWh meter dari bulan Januari hingga bulan April 2020.
Dari tabel 3.1. penulis menggambil 5 pelanggan potensial TR yang mengalami penunuran
untuk dilakukan pengukuran error CT dan kWh meter.
Tabel 3.2. Daftar Pelanggan PTL TR yang Telah Dilakukan Pengukuran Error CT dan
kWh Meter
Nama IDPEL Tarif Daya Error
CT E1
Error
CT E2
Error
CT E3
Error
kWh
Meter
Keterang an
Golv 41102xxx B2 82.500 1.357% 1.384% 4.515% 0.307% Perlu ganti
meter dan
CT
Cold
Storage FS
41101xxx I2 164.00
0
-0.438% 1.280% 1.870% 0.240% Perlu ganti CT
Albet 41102xxx B2 82.500 1.230% -
1.340
%
-
1.331%
0.472% Perlu ganti
CT
Per.Daera
h Air
41101xxx I2 197.00
0
-2.620% 2.646% 1.227% 1.527% Ganti Meter
dan
CT
Yonset 41140xxx B2 147.00
0
0.044% 1.386% 2.746% - 5.493% Ganti Meter
dan
CT
Dari hasil pengukuran diatas terdapat 5 kWh meter dan Current Transformer (CT)
yang perlu diganti karena errornya sudah melebihi kelas CT dari alat ukur
tersebut.
3.2. Penggantian kWh Meter dan CT yang Error nya Melebihi Batas Kelas CT
a) Pengukuran kWh Meter dan CT Sebelum dan Sesudah pada Pelanggan Perusahaan
Daerah Air
Gambar 3.1. Hasil Pengukuran Error Sebelum Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 1.1. diatas ialah hasil pengukuran error sebelum penggantian kWh meter
dan CT pada pelanggan Per. Daerah Air yang dilakukan pengukuran secara langsung
ke pelanggan tersebut dengan menggunakan alat Tera Portable CALMET TE-30.
Tabel 3.3. Hasil Baca Meter Perusahaan Daerah Air Sebelum Penggantian kWh
Meter dan CT
Perusahaan Daerah Air
Tanggal
Jumlah Pemakaian (kWh) Total
(kWh) Waktu
WBP LWBP
Jumat,12 Juni 2020 41099,88 194092,50 235192,39 18.24
Sabtu,13 Juni 2020 41106,32 194125,26 235231,59 18.24
Minggu,14 Juni 2020 41112,87 194157,25 235270,13 18.13
Senin,15 Juni 2020 41119,06 194190,11 235309,18 18.00
Rata-rata Pemakaian Kwh
Per hari 6,39 32,63 38,93
Gambar 3.2. Hasil Pengukuran Error Setelah Penggantian kWh Meter dan CT
Gambar 4.3 diatas ialah pembacaan hasil pengukuran error setelah penggantian
meter dan CT yang dilakukan secara langsung ke pelanggan Per. Daerah Air.
Tabel 3.4. Hasil Baca Meter Perusahaan Daerah Air Setelah Penggantian kWh Meter dan CT
Perusahaan Daerah Air
Tanggal
Jumlah Pemakaian (kWh) Total
(kWh) Waktu
WBP LWBP
Kamis,18 Juni 2020 4,25 9,59 13,85 18.24
Jumat,19 Juni 2020 10,66 54,76 65,42 18.24
Sabtu,20 Juni 2020 22,93 95,03 117,96 18.13
Minggu,21 juni 2020 33,78 137,35 171,13 18.16
Rata-rata Selisih 9,84 42,58 52,42
Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah penggantian kWh Meter dan CT
diperoleh peningkatan kWh, dimana sebelum penggantian kWh meter, rata-rata
pemakaian perharinya adalah 38.93 kWh dan setelah penggantian kWh meter rata-
rata pemakaian perharinya meningkat menjadi 52,055 kWh, dengan begitu selisih
pemakaian sebelum dan setelah penggantian yaitu 13,125 kWh.
Tabel 3.5. Pemakaian Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
Tanggal Pembacaan
Stand kWh Meter (kWh) Total
(kWh)
Waktu
Pembacaan Ket WBP LWBP
Jumat,12 Juni 2020 41099,88 194092,50 235192,39 18.24
Pembacaan
Meter
Sebelum
Penggantian
kWh Meter
Pemakaian 6,44 33,06 39,2
Sabtu,13 Juni 2020 41106,32 194125,26 235231,59 18.24
Pemakaian 6,55 31,99 38,54
Minggu,14 Juni 2020 41112,87 194157,25 235270,13 18.13
Pemakaian 6,19 32,86 39,05
Senin,15 Juni 2020 41119,06 194190,11 235309,18 18.00
Rata-Rata Pemakaian 6,39 32,63 38,93
Kamis,18 Juni 2020 4,25 9,59 13,85 18.24
Pembacaan
Meter
Sesudah
Penggantian
kWh Meter
Pemakaian 6,41 45,17 51,57
Jumat,19 Juni 2020 10,66 54,76 65,42 18.24
Pemakaian 12,27 40,27 52,54
Sabtu,20 Juni 2020 22,93 95,03 117,96 18.13
Pemakaian 10,85 42,32 53,17
Minggu,21 Juni 2020 33,78 137,35 171,13
Rata-rata Pemakaian 9,84 42,58 52,42
Tabel 3.6. Perbandingan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
b) Pengukuran kWh Meter Sebelum dan Sesudah Penggantian pada Pelanggan Cold
Storage FS
Tabel 4.7. Perbandingan Pelanggan Cold Storage FS Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
c) Pengukuran kWh Meter Sebelum dan Sesudah Penggantian Pada Pelanggan
Alfred Betaubun
Tabel 4.8. Perbandingan Pelanggan Alfred Betaubun Sebelum dan Sesudah
Penggantian kWh Meter dan CT
Uraian
Hari-1 Hari-2 Hari-3 Rata-rata Pemakaian
per hari
WBP
(kWh
)
LWBP
(kWh)
Total
(kWh)
WB
P
(k
Wh
)
LWB
P
(kWh
)
Total
(kW
h)
WBP
(kW
h)
LWB
P
(kWh)
Total
(kW
h)
WBP
(kW
h)
LWB
P
(kWh)
Total
(kW
h)
Pemakaian
Sebelum
Penggantian
kWh Meter dan
CT
6,44 33,06 39,2 6,55 31,99 38,5
4 6,19 32,86
39,0
5 6,39 32,63
38,9
3
Pemakaian
Setelah
Penggantian
kWh Meter dan
CT
6,41 45,17 51,57 12,2
7 40,27
52,5
4
10,8
5 42,32
53,1
7 9,84 42,58
52,4
2
3.3. Hasil Akhir
Berikut dibawah ini merupakan hasil pengukuran dari 3 pelanggan potensial TR dari 5
pelanggan potensial TR pada tabel 3.2.
Tabel 4.9. Hasil Akhir Pengukuran Error kWh Meter dan CT
Nama
Daya
(VA)
Error Sebelum Error Sesudah Rata-rata
Pemakaian
Perhari
(Sebelum)
Rata-rata
Pemakaian
Perhari
(Setelah)
Selisih
CT 1
CT 2
CT 3 Error
kWh
CT 1
CT 2
CT 3 Error
kWh
Cold Storage
FS 164.000
-
0,438% 1,280% 1,870% 0,240% 0,138% 0,080% 0,44% 0,320% 15,07 31,177 16,107
Per. Daerah
Air 197.000
-
2,620% 2,646% 1,227% 1,527% 0,124% 0,201% 0,124% 0,093% 38,93 52,42 13,49
Albet 82.000 1,230% 1,34% 1,33% 0,472% 0,466% 0,276% 0,424 % 0,3% 12,549 17,004 4,455
Pemakaian kWh 60
52,42
50
38,93 Pemakaian Sebelum 40 PenggantiankWh
31,177 30 Pemakaian setelah
17,004 Penggantian kWh
20 15,07
13,49
Selisih (kWh) 10 16,107 12,549
0 4,455
ColdS FA Sanu Per Daerah Air A. Alfred Betaubun
Gambar 3.3. Kurva Pemakaian kWh Meter
Tabel 3.10 Daftar Pelanggan yang Telah Dilakukan Penggantian CT dan kWh Meter
No
Nama
IDPEL
Tarif
Daya Merek
Meter
Error CT
E1
Error
CT E2
Error
CT E3
Error
kWh Meter
Keterangan
1
Golden
Palace
411023029864
B2
82.500
EDMI
0,214%
0,264%
0,445%
0,33% Sudah
Eksekusi
2
Pacific
Hotel
411020102417
B2
164.000
EDMI
0,463%
0,487%
0,306%
0,350% Sudah
Eksekusi
3 Cold
Storage FA SANU
411010145945 I 164.000 EDMI 0,138% 0,080% 0,44% 0,320% Sudah
Eksekusi
4 PT Victoria 411023029616 B2 197.000 EDMI 0,483% 0,382% 0,392% 0,276% Sudah
Eksekusi
Tabel 3.11. Daftar Pelanggan Penggantian kWh Meter Lama
No Nama Tarif/Daya kWh Meter Lama kWh Meter Baru
1 Pacific Hotel B2/164.000 Landys+Gyr Edmi
2 Golden Palace B2/82.500 Actaris Edmi
3 PT.Victoria Mitra B2/197.000 Actaris Edmi
4 Badan Narkotika Nasional P1/66.000 Prodigy Edmi
5 Kantor STNK P1/53.000 Edmi Edmi
6 Perusahaan Daerah Air I2/197.000 Actaris Edmi
3.4. Pembahasan
Dapat dilihat dari data hasil yang telah didapat, bahwa dampak dari pandemic
covid 19 membuat pelanggan-pelanggan potensial atau pelanggan industri menjadi
kurang beroperasi, dikarenakan hal ini tentunya membuat pemakaian listrik dari
pelanggan potensial berkurang. Dari sisi lainnya susut di UP3 Ambon pada masa
pandemic covid 19 di bulan April mengalami penurunan dari bulan januari hingga bulan
april yakni dari 11% menjadi 7%. Indikasi awal dari penurunan susut ini adalah
pelanggan potensial dikarenakan pemakaian pelanggan potensial sangat berkuran pada
bulan april dan mei, maka dari itu dilakukan pemeriksaan error kWh meter dan error
CT pada pelanggan potensial yang rekeningnya sangat merosot pada bulan april.
Pelanggan potensial, rata-rata pemakaian selama 3 bulan turun berturut-turut. Terdapat
pelanggan yang kWh meternya rusak dan tua serta terdapat pelanggan yang masih
menggunakan CT 0,5. Pengukuran error kWh meter dan CT yang dilakukan dengan
melihat data pelanggan dari sistem automatic meter reading (AMR) yang mengalami
penurunan kWh meter berturut-turut selama 3 bulan dapat dilihat pada tabel 3.1.
Pada tabel 3.2. adalah pelanggan potensial yang telah dilakukan Pengukuran
error kWh meter dan CT dilakukan untuk mengetahui apakah kWh meter dan CT masih
sesuai dengan class dari CT dan kWh meter karena seiring berjalannya waktu
pembacaan dari alat ukur mengalami kemunduran, apalagi pelanggan potensial
merupakan sumber pendapatan terbesar di UP3 Ambon dan akurasi pengukurannya harus
sering ditingkatkan adapun target operasi dari pengukuran error kWh meter dan CT
diambil dari pelanggan potensial tegangan rendah (TR) yang rekeningnya menurun
pada bulan april. Dari hasil tabel 3.2. pengukuran diatas terdapat kWh meter dan CT
yang perlu diganti karena error nya sudah melebihi class dari alat ukur tersebut.
Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah penggantian kWh meter dan CT
pada pelanggan Perusahan Daerah Air yang diperoleh peningkatan kWh meter, yang
dimana sebelum penggantian kWh meter rata-rata pemakaian perharinya adalah 38.93
kWh dan setelah penggantian kWh meter rata-rata pemakaian perharinya meningkat
menjadi 52,42 kWh, dengan begitu selisih pemakaian sebelum dan setelah penggantian
13,125 kWh. Kalua dirupiahkan dengan mengalikan dengan tarif daya I2, maka
keuntungan yang akan didapatkan PT.PLN (Persero) yaitu sebagai berikut :
5 Perusahaan
Daerah Air
411010147638 I2 197.000 EDMI 0,124% 0,201% 0,124% 0,167% Sudah
Eksekusi
6 A. Alfred Betaubun
411023017336 B2 82.500 EDMI 0,466% 0,276% 0,424% 0,3% Sudah
Eksekusi
7 Yongky P
Setiawan
411400225602 B2 147.000 EDMI 0,47% 0,276% 0,39% 0,06% Sudah
Eksekusi
Berdasarkan Tarif adjustmen, Tarif Listrik pada golongan tarif I2 dengan daya 197 kVA
yaitu :
Tabel 4.10 Tarif Adjustmen Untuk Tarif I2
Tarif Range Daya LWBP WBP Rp Blok 3 kVARH
I2 14001 s.d 200
kVA
972 1458 0 1057
LWBP Setelah Penggantian – LWBP Sebelum Penggantian
= 42,58 – 32,63
= 9,95 kWh x 60 faktor kali meter (FKM)
= 597 kWh
Jika dirupiahkan maka, 597 kWh x Rp. 972 = Rp. 580.284,- WBP Setelah Penggantian –
WBP Sebelum Penggantian = 9,34 – 6,39
= 3,45 kWh x 60 (FKM)
= 207 kWh
Jika dirupiahkan maka, 207 kWh x Rp. 1458 = Rp. 301.806,-
Untuk selisih pemakaian perhari adalah Rp. 882.090,- dan untuk pemakaian 1
bulan yaitu Rp. 26.462.700,- Jadi dengan saving kWh 13,4 kWh ini tanpa FKM dan
dengan FKM 804 kWh perharinya, maka PT. PLN (Persero) dapat meminimalisir
kerugian akibat kWh meter yang tidak terbaca pada pelanggan.
Pada hasil akhir dapat dilihat tabel 4.9 dari pelanggan yang dilakukan pengukuran
pada tabel 4.2. terdapat 3 pelanggan yang sudah dilakukan pengukuran error kWh meter
dan CT sekaligus penggantian kWh meter dan CT. Dapat dilihat pada tabel 4.9 hasil akhir
3 pelanggan petensial TR yang sudah mengalami peningkatan pemakaian kWh meter.
Dari tabel 4.9 diatas, diperlihatkan bahwa ada peningkatan akurasi dan potensi
penambahan kWh meter yang dihasilkan dari penggantian meter ataupun CT, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan tingkat akurasi dari alat ukur dan memperkecil susut
yang terjadi serta menciptkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN.
KWh meter 3 fasa diatas diganti karena bermacam-macam sebab, ada yang
diganti karena LCD error dan tombol dari kWh meter yang macet, tetapi kebanyakan
kWh meter tersebut diganti karena faktor usia dan kWh meter tersebut tidak support
dengan AMR.
Penyesuain FKM disistem dan dilapangan, factor kali meter merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan karena kesalahan memberikan faktor kali meter akan
berakibat fatal pada pembacaan kWh meter, faktor kali meter bergantung pada jenis CT
dan potensial trafo (PT) yang digunakan. Sesuai dengan Surat dari PT. PLN (Persero)
Kantor Pusat No. 6080/072/DIVAGA/2014 tanggal 15 Oktober 2014 perihal SOP
Standarisasi Ratio CT/PT dan mutase FKM di AP2T bahwa peralatan pembatas dan
pengukur pelanggan harus memenui persyaratan sebagai berikut :
1) FKM pelanggan harus mengacu pada SOP Standarisasi Rasio CT/PT
2) Jika terjadi pemasangan APP pelanggan yang tidak sesuai dengan standarisasi FKM
unit diminta untuk melakukan pembenahan data CT/PT/FKM agar sesuai dengan
SOP.
Berikut pengecekan data FKM disistem AP2T dan dilapangan :
No
Nama
IDPEL
Tarif
Daya
Rasio CT di Lapangan FKM di
AP2T
Keterangan
1 Islamic Center 41100xxx S2 131.000 250/5 50 Sesuai
2 Alvin Lamatto 41111xxx B2 131.000 250/5 50 Sesuai
3 Golden Valace 41102xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
4 Pacific Hotel 41102xxx B2 164.000 250/5 50 Sesuai
5 Cold Storage FS 41101xxx I2 164.000 250/5 50 Sesuai
6 PT Victoria 41102xxx B2 197.000 300/5 60 Sesuai
7 Pompa Air PU 41102xxx I2 82.500 150/5 30 Sesuai
8 Per. Daerah Air 41101xxx I2 197.000 300/5 60 Sesuai
9 MAKODAM 41101xxx P1 164.000 250/5 50 Sesuai
10 FFI TBK 41102xxx B2 105.000 200/5 40 Sesuai
11 PT. PPLI 41111xxx B2 164.000 250/5 50 Sesuai
12 PT SAC 41110xxx B2 197.000 300/5 60 Sesuai
13 Albet 41102xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
14 Hotel Everbright 41111xxx B2 82.500 150/5 30 Sesuai
15 Yonse 41140xxx B2 147.000 250/5 50 Sesuai
16 CV. TuMa 41110xxx B2 66.000 100/5 20 Sesuai
17 Cold Storage PN 41101xxx B2 105.000 200/5 40 Sesuai
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, yaitu :
1. Penggantian CT pada pelanggan yang memiliki error melebihi kelas akurasi dari
kWh meter sangat berpengaruh pada jumlah kWh meter yang terukur disistem
AMR dan alat Tera portable CALMET TE-30.
2. Dari hasil analisis penggantian kWh meter dan CT didapatkan hasil dengan
Pelanggan Cold Storage FA Sanu rata-rata pemakaian perhari sebelum penggantian
CT 15,07 kWh dan rata-rata pemakaian perhari setelah penggantian CT 31,177
kWh dengan selisih penurunan 16,107 kWh. Pelanggan Perusahaan Daerah Air
Minum rata-rata pemakaian perhari sebelum penggantian kWh meter dan CT 38,93
kWh dan rata-rata pemakaian perhari setelah penggantian 52,42 kWh dengan selisih
penurunan 13,49 kWh. Dan pelanggan A.Alfred Betanubun untuk rata-rata
pemakaian perhari sebelum penggantian CT 12,549 kWh dan rata-rata pemakaian
perhari setelah penggantian CT 17,004 kWh dengan selisih penurunan 4,455 kWh.
3. Peningkatan tingkat akurasi alat ukur hasil dari penggantian kWh meter ataupun
CT rata-rata meningkat sebesar 6,19%.
4.2. Saran
1. Sebaiknya dilakukan pengecekan error kWh meter dan CT pada pelanggan potensial
dalam rentang waktu 6 bulan sekali.
2. Perlunya penambahan alat pengecekan error kWh meter dan CT.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN (Persero) UP3 Ambon yang telah
memberikan dukungan yang membantu pelaksaan penelitian dan atau penulisan artikel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Devita Amalia & Eko Ariyanto. (2014). “Optimalisasi Pengukuran Arus Oleh Current
Transformer Untuk Meminimalisir Susut Energi Pada Pabrik Baja PT. Inti General Yaja
Steel Daerah Semarang Barat.” Gema Teknologi Vol. 18 No. 1, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
[2] Fadjar Kurniadi, Toha Kusuma, Guruh Diyuksamana. (2020). “Redesain Penampang Kabel
Wiring APP Pelanggan TM Untuk Perbaikan Akurasi Pengukuran kWh.” Energi dan
Kelistrikan : Jurnal Ilmiah.
[3] I Putu Semara Adhi Paramarta, Djoko Suhantono, Kadek Amerta Yasa. (2017). “Analisis
Pengaruh Rekonfigurasi Grounding Kabel Power 20 kV Terhadap Error Ration Current
Transformers Pelanggan Tegangan Menegah Di Hotel Golden Tulip Seminyak.” Jurnal
Matrix, Vol. 7, No.2, Juli 1971, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali, Bali.
[4] SPLN D3.014-1, 2009, Trafo Arus, Jakarta, PT. PLN (Persero).
[5] SPLN D3. 015-2, 2012, APP, Jakarta, PT. PLN (Persero).
[6] Sugiharto, Agus. (2015). “Pemakaian Dan Pemeliharaan Transformator Arus (CURRENT
TRAMSFORMER / CT).” Forum Teknologi, Vol. 05 No.1
LAMPIRAN
Lampiran 1 Arus Sebelum dan Sesudah Penggantian CT
Nama Pelanggan Arus
Keterangan H-1 H-2 H-3 H-4
Perusahaan
Daerah Air
215,75 218,2 217,7 Sebelum
222.00 224,1 225,2 Setelah
Cold Storage FA SANU
139,37 102,48 101,78 99,95 Sebelum
182,06 206,57 281,57 307,54 Setelah
A.Alfred
Betaubun
87,57 90,46 90,73 93,88 Sebelum
101,58 110.3 96,11 96,65 Setelah
Lampiran 2 Gambar Pengukuran dan Penggantian CT
Nama Pelanggan Rata-rata arus perhari Keterangan
Cold Storage FA SANU 110.9 Sebelum Penggantian
244.43 Setelah Penggantian
Perusahaan Daerah Air 217,01 Sebelum Penggantian
223,76 Setelah Penggantian
A.Alfred Betaubun 90.66167 Sebelum Penggantian
101.1567 Setelah Penggantian
Lampiran 3 Pelanggan yang telah dilakukan pengukuran error kWh meter dan CT
dengan menggunakan alat ukur Tera Portable CALMET TE-30
No
Nama
IDPEL
Tari
f
Daya
Merek
Meter
Error
CT
(R)
Error
CT
(S)
Error
CT
(T)
Error
kWh
Meter
Keterangan
1
Islamic Center
411000275117
S2
131.000
LANDIS
864R
25,719%
1,896%
1,972%
0,275%
Perlu ganti
meter dan CT
2 Alvin Lamatto 411110172234 B2 131.000 EDMI 0,479% 0,359% 0,420% 0,280% Normal
3
Golden Valace
411023029864
B2
82.500
ACTARI
S
-1,357%
-1,384%
-4,515%
0,307% Perlu ganti
meter dan CT
4
Pacific Hotel
411020102417
B2
164.000
LANDIS
GYV
1,278%
2,028%
-1,167%
0,240%
Perlu ganti
meter dan CT
5 Cold Storage FA
SANU
411010145945 I2 164.000 EDMI -0,838% 1,280% 1,870% 0,240% Perlu ganti CT
6
PT Victoria
411023029616
B2
197.000
ACTARI
S
-0,114%
-2,620%
-0,324%
0,081%
Ganti kWh
Meter (kWh
Meter Tua)
7 Pompa Air PU 411020183723 I2 82.500 EDMI -0,204% 0,413% 0,224% 0,494% NORMAL
8
Perusahaan Daerah
Air
411010147638
I2
197.000
ACTARI
S
-2,620%
2,646%
1,227%
1,527% Perlu ganti
meter dan CT
9
MAKODAM XVI
PTM
411010001082
P1
164.000
EDMI
-98,971%
2,214%
3,002%
0,019%
GANTIAPP
LENGKAP
10 FAST FOOD
INDONESIA TBK
411023029608 B2 105.000 EDMI 0,210% -0,114% -0,432% 0,472% Normal
11 PT. PPLI 411110200587 B2 164.000 EDMI -0,210% -0,512% -0,661% 0,523% Normal
12 PT SINAR ABADI CEMERLANG
411100007896 B2 197.000 EDMI 0,120% 0,357% -0,324% 0,023% Normal
13
A. ALFRED BETAUBUN
(Hotel
Atlantis)
411023017336
B2
82.500
EDMI
1,230%
-1.340%
-1.331%
0,472%
Perlu ganti CT
14 HOTEL
EVERBRIGHT
411110172425 B2 82.500 EDMI 0,312% 0,462% 0,442% 0,312% Normal
15
Yongky P Setiawan
411400225602
B2
147.000
Landys
&
Gyr
0,044%
1,386%
2,746%
-5,493%
Ganti Meter dan
CT
16 CV. Tuna Maluku 411100162329 B2 66.000 EDMI 0.285% -0.288% -1.712% 0.252% Normal
17
Cold Storage P
Nusantara
411010168447
B2
105.000
Landys
& Gyr
2.235%
1.456%
3.135%
0.002%
Ganti CT dan
kWh Meter
(kWh Meter
Tua)