analisa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja …

21
ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA AREA WELDING PADA PERUSAHAAN BENGKEL LAS DI BEKASI INDONESIA OLEH Fajar Azzam Pasha Akhmad [email protected] UNIVERSITAS MITRA KARYA ABSTRAK--Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan aman dan nyaman, sehat, sehingga tercapai optimal. Oleh karena itu tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari meningkatkan produktivitas kerja serta terjaminnya keselamatan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja di perusahaan ini dilakukan diarea Welding / Workshop . dengan jumlah sample 14 orang yaitu operator. Pengumpulan data menggunakan metode obervasi dan menggunakan perhitungan metode FTA fault Tree Analiys. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas karja karyawan karena 2019 2020 terjadi penurunan tingkat kecelakaan kerja dengan rentang nilai 50% dan tingkat keparahan juga adanya kenaikan ditahun 2020 dengan rentang nilai 9%, maka dapat disimpulkan kecelakaan dan kesehatan kerja dapat memperngaruhi secara signifikan produktivitas kerja karyawan karena hilang nya jam kerja. Kata Kunci : Keselamatan, Kesehatan, Produktivitas Kerja, Fault Tree Analiys

Upload: others

Post on 07-Feb-2022

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA AREA WELDING

PADA PERUSAHAAN BENGKEL LAS DI BEKASI INDONESIA

OLEH

Fajar Azzam Pasha Akhmad

[email protected]

UNIVERSITAS MITRA KARYA

ABSTRAK--Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan aman dan nyaman, sehat, sehingga tercapai optimal. Oleh karena itu tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari meningkatkan produktivitas kerja serta terjaminnya keselamatan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja di perusahaan ini dilakukan diarea Welding / Workshop . dengan jumlah sample 14 orang yaitu operator. Pengumpulan data menggunakan metode obervasi dan menggunakan perhitungan metode FTA fault Tree Analiys. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas karja karyawan karena 2019 – 2020 terjadi penurunan tingkat kecelakaan kerja dengan rentang nilai 50% dan tingkat keparahan juga adanya kenaikan ditahun 2020 dengan rentang nilai 9%, maka dapat disimpulkan kecelakaan dan kesehatan kerja dapat memperngaruhi secara signifikan produktivitas kerja karyawan karena hilang nya jam kerja.

Kata Kunci : Keselamatan, Kesehatan, Produktivitas Kerja, Fault Tree

Analiys

Page 2: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

I.PENDAHULUAN

Dunia industri dewasa ini berkembang sangat pesat termasuk di

Indonesia. Hal ini sangat berdampak positif terhadap penyerapan

tenaga kerja. Bisnis yang serat akan persaingan sekarang ini

menimbulkan berbagai cara bagi perusahan untuk meningkatkan

produktifitas. Salah satu cara yang dilakukan adalah upaya

peningkatan produktivitas karyawan.

Di era industri ini seperti saat ini sebagian besar perusahan

mengembangkan permesinan dan perlatan yang berteknologi tinggi,

dengan teknologi tinggi dapat meningkatkan hasil produksi yang

maksimal. Namun kurangnya pengetahuan dan kecerobohan oleh

karyawan dapat menimbulkan kecelakan kerja yang sangat vatal. Oleh

karena itu proses pengawasan menjadi hal yang utama untul

menghindari kecelakan ditempat kerja menjadi perhatian utama bagi

setiap perusahaan.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu aspek

perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar tenaga kerja dapat

melaksanakan pekerjaan dengan aman dan nyaman, sehat, sehingga

Page 3: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

tercapai optimal. Oleh karena itu tenaga kerja harus memperoleh

perlindungan dari meningkatkan produktivitas nasional serta

terjaminnya keselamatan.

Kecelakan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusiaa, merusak harta benda

atau kerugian terhdapat proses . kecelakaan kerja juga dapat

didefinisikan suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga

semula yang dapat menimbulkan korban manusia atau harta benda (

Suma’mur,2012).

Undang-undang No 1 tahun 1970 menjelaskan bahwa setiap tenaga

kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan kerja dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan cacat (disability),dan

kematian (death) . Dalam kegiatan industri kecelakan kerja mungkin

saja terjadi disetiap bidang kerja apapun karakteristik penyebab umum

kecelakaan kerja antara lain adalah karena faktor perilaku pekerja itu

sendiri yaitu kurangnya pengetahuan tentang alat perlindungan diri (

APD ) sikap pekerja yang merasah sudah professional sehingga

penggunaan APD tidak diperlukan lagi pada saat bekerja .

Masalah kecelakaan kerja banyak terjadi diberbagai industri , salah

satunya pengelasan. Pengelasan merupakan suatu kegiatan

pentingnya pada proses pabrikasi baja untuk menyatukan dua buah

baja sesuai dengan susunan dan rancagan yang telah ditetapkan.

Pengelasan atau welding adalah penyambungan dua bahan atau lebih

yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehinggan terjadi

Page 4: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

penyatuan bagian bahan yang disambung ( Riswan, 2008 dalam

wicaksono 2014 )

Perusahaan yang kami teliti Sejati khususnya di area welding dalam

pengoprasian tak luput dari masalah yang dihadapi seperti :

a. proses welding tidak terlepas dari masalah asap, gas,

uap, dan debu. Asap merupakan pemcemaran udara

dari partikel padat yang dihasilakn dari pembakaran

bahan karbon ( senyawa organic ) yang tidak

sempurna sehinggan dihasilkan partikel karbon

berukuran sengat kecil atau sublinasi suatu senyawa.

Ukuran partikelnya 0,01 – 0,5 um. Gas adalah

pemcemranan udara tanpa bentuk atau dapat

dikatakan sebagai fluida tanpa bentuk. Sumber utama

gas di dalam industry ialah pengelasan atau

pembakaran pada mesin. Uap dihasilkan oleh

senyawa yang kondisi temperature dan tekanan

normal ( baik cairan maupun padat ) akan mengalami

evaporasi akibat perubahan temperature atau

tekanan.

Debu terdiri dari atas partikel padat kecil yang

terbawa oleh aliran udara. Partikel halus ini dihasilkan

oleh proses penghancuran penyayatan material,

penggilingan, peremukan dan penimbuhan.

b. belum adanya apron metal ( apron berlapis alumunium

) ,apron metal ini berfungisi sebagai penangkal

Page 5: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

rasdiasi dan panas dari proses welding. Sedangkan

selama ini proses welding hanya menggunakan apron

kulit yang tipis dan berkualitas rendah dan beberapa

pekerja tidak menggunakan apron

c. Belum ada ketegasan bagi pekerja yang masih sulit

diberikan arahan tentang menggunakan Alat

Perlindungan Diri masih banyak yang bandel.

Salah satu cara dari perusahan untuk memberikan perlindungan

kepada karyawan nya adalah dengan menerapkan keselamatan kerja

dan kesehatan kerja. Dalam hal ini diperlukan rasa tanggung jawab

perusahaan,karena walu bagaimanapun karyawan adalah asset

perusaahan yang harus dilindungi hak-haknya terutama dalam

keselamatan dan kesehtaan kerja.

Menurut Eddy S.Gotto ( 2002:1) Keselamatan kerja adalah keadaan

terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. keselmatan kerja

merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja.

Tidak ada seorangpun didunia ini yang menginginkan terjadinya

kecelakan. Keselmatankerja sangat bergantung pda jenis,bentuk dan

lingkungan di mana pekerjaan itu dilaksanakan.

Unsur – unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

a. Adanya unsur-unsur kemanan dan keselamatan kerja

b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan

keshatan kerja.

c. Teliti dalam bekerja

Page 6: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan

keamanan dan keselamatan kerja.

Keselamatan berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja bahan dan

proses pengolahan. Landasan tempat kerja dan lingkungan nya serta

cara-cara melakukan pekerjaan. Sasaran nya mencakup segala tempat

kerja ( darat, didalam tanah, perrmukaan dan dalam air, udara ); inustri,

pertanian, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, dan jasa.

Kesehatan, keselamatan kerja, dan keamanan kerja adalah upaya

perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan

selamat selama nekerja di tempat kerja. Tempay kerja adalah ruang

tertutp atau terbuka, bergerak atau tetap, atau sering di masuki tenaga

kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapat sumber-sumber

bahaya.

Pengetian keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan

dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahanya,

landasanya tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan

pekerjaan. Keselamatan kerja berlaku di segala tempat kerja, baik

darat, di dalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun di udara.

Tempat – tempat demikan tersebar pada seganap kegiatan ekonomi,

seperti pertanian, industry, pertambangan , perhubungan, pekerjaan

umu, jsa dan lain-lainnya

Menurut Eddy.S..Gotto ( 2002:1 ) kesehetan kerja adalah suatu kondisi

keshstsn yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat

kesehtan setinggi-tingginya, naik jasmani, rohani, maupun sosial, atau

gangguan kesehatan yang disemababakan pelh pekerjaan atau

Page 7: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan

berkarja

Kesehatan dalam ruangan lingkup kesehatan, keselamatan,

Kesehatan, data dan kemanaan hanya diartikan sebagai suatu

keadaaan bebas dari penyakit. keadaan sehat diartikan sebagai

kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.

Kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin

kesempurnaan atau kesehtan jasmani dan rohani tenaga kerja serta

hasil karya dan budayanya. Secara singkat, ruang lingkup kesehatan,

keseleamatan, dan keamanan kerja adalah sebagai berikut :

a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat.

b. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang

disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.

c. Mencegah dan mengobati keracunan yang

dotimbulkan dari kerja.

d. Memelihara moral, mencegah, dan mengobati

keracunan yang timbul dari kerja.

e. Menyesyaikan kemampuan dengan pekerjaan dan

f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat

pekerjaan.

Page 8: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Menurut sarinah shihombing dan R. simon Gultom (2013:146) bahwa

manfaat dari penerapan keselematan dan kesehatan kerja adalah :

a. Perlindungan terhadap karyawan

b. Memper;ihatkan kepatuhan pada peraturan dan

Undang-undang

c. Mengurangi biaya

d. Membuat sistem manajemen yang efektif.

e. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kecelakaaan

akibat kaerja ini diklasifikasikan berdasarkan 4 macam penggilingan,

yaitu

a. Menurut jenis kecelakaan, Seperti terjaduth, tertimpa

benda, tertumbuk atau terkena benda, terjepit,

terpotong, terbakar oleh benda yang bergerak atau

pengasruh suhu benda yang tinggu atau tegangan

arus listrik dan sebagainya.

b. Menurut penyebab, seperti akibat dari mesin, bahan

bahan / zat zat berbahaya dan lingkungan kerja.

c. Menurut sifat luka atu kelainan, seperti patah tulang,

dislokasi 9 keselo), regang otot (urat), memar dan luka

dalam yang lain, amputasi, luka dipermukaan, luka

bakar, dan sebagainya.

d. Menurut letak kelainan atau luka ditubuh, misalnya

kepala, leher, perut dan sebaginya

Page 9: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Menurut simanjutak ( dalam DR. Edy Sutrisno 2017:103) , ada bebrapa

faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu :

1. Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawn

dengan keterampilan dan cara” yang tepat unutk

menggunakan perlatan kerja, sehinggan dapat

mengerjakan sesuatu dengan benar dan tepat, serta

memperkecil kesalahan yang pernah dilakukan.

2. Mental dan kemampuan fisik karyawan

Hal ini sangat penting untuk menjadikan perhatian

bagi organisai, sebab keadaan mental dan fisik

karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat

dengan produktivitas kerja .

3. Hubungan antara atasan dan bawahan

Apabila karyawan diperlakukan secara baik, maka

karyawan tersebut akan berpartisipasi dengan baik

pula dalam proses produksi, sehingga akan

berpengaruh pada produktivitas kerja.

Menurut soedirman dan tarwka ( 2015:220 ) ,faktor –

faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja , anatara

lain :

1. Motivasi

Page 10: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Motivasi adalah kekuatan atau motor pendorong

seseorang ke arah tujuan tertentu dan melibatkan

segala kemampuan untuk mencapainya.

2. Kedispilinan

Merupakan sikap mental yang tercermin dalam

perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok, atau

masyarakat beberapa ketaatan terhadap peraturan,

ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku.

3. Keterampilan

Baik keterampilan teknis maupun manajerial sangat

menentuka tingkat pencapaian produktivitas.

4. Pendidikan

Baik pendidikan formal maupun informal akan sangat

mendukung dalam penguasaan keterampilan ,

pengetahuan, dan kemampuan yang handal.

5. Etos kerja

Merupakan penilaian sejauh mana kita melakukan

pekerjaan dan berupaya mencapai hasil terbaik.

6. Sikap dan etika kerja

Sikap yang baik dalam menjalin hubungan dengan

orang / kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja

akan meningkatkan produktivitas.

7. Gizi dan kesehatan

Page 11: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Gizi yang baik dari makanan yang dikonsumsi akan

mempengaruhi keshatan karyawan, semua itu akan

berpengaruh terhadap produktivitas.

8. Tingkat penghasilan

Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan

kepuasan terhadap karyawan sehingga

menumbuhkan semangat kerja.

9. Lingkungan kerja dan iklim kerja

Dalam hal ini antara lain hubungan harmonis sesame

karyawan, karyawan dengan atasan, ruang kerja dan

lingkungan kerja yang menyenangkan dapat

mempengaruhi produktivitas

10. Teknologi

Teknologi yang canggih dapat mempengaruhi

produktivitas

11. Sarana produksi

Harus mendukung proses produksi dengan baik.

12. Jaminan sosial

Perhatikan dan pelayanan perusahaan tehadap

karyawn dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

diharapkan agar karyawan semakin bersemangat

dalam bekerja.

13. Manajemen

Page 12: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Dengan manajemen yang baik karyawan dapat

terorganisir dengan baik sehingga produktivitas

meningkat.

14. Kesempatan berprestasi

Dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka

karyawan akan meningkatkan kinerja nya dan

produktivitasnya.

Produktivitas tenaga kerja dapat diatur dengan menitik beratkan jumlah

tenaga kerja yang dikerahkan yaitu :

P =

Produktivitas kerja didefinsikan sebagai perbandingan ( rasio ) antara

output dan input nya, bilamana Output dalam hal ini adalah bentuk unit

keluaran yang dihasilkan dan semua masukan input dalam satuan

manometer ,

II. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di area welding bengkel las perusahaan yang

diteliti pada bulan September 2020, dengan langsung observasi ke

lapangan dan study pustaka.

Page 13: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL

Klasifikasi K3 Dari Tingkatan

Klasifikasi Kecelakaan Penanagan

Ringan 1. Terpleset

2. Terjatuh

3. Tertimpa

4. Tertindih beban

5. Terkilir

Melakukan Pengobatan

menggunakan obat merah

atau salep yang ada

didalam kotak P3K. jika

terlalu parah maka dibawa

ke klinik terdekat atau

puskesmas

Sedang Kecelakaan yang perlu

pengobatan > 2 hari

1. Terjepit hingga

memar

2. Teriris pisau

3. Tersiram air

generator

4. Iritasi mata karena

terkena debu

5. Terkilir parah dan

tidak bisa jalan

Dibawa ke klinik atau

puskesmas terdekat,

karena didalam Cv. Belum

adanya tenaga medis

yang handal. Dan

diperlukan istirahat yang

cukup

Berat Kecelakaan yang

mengakibatkan kerugian

pada pekerja seperti cacat,

amputasi

1. terkena pisau potng

jari hilang

2. Gangguan

Langsung ke klinik

meminta rujukan dilarikan

ke rumah sakit dengan

penagan pertama agar

tidak semakin parah.

Page 14: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

pernafasan akibat

menghirup debu

1. 3. Luka Bakar

Terkena percikan

api

Tabel Jumlah Kecelakaan Kerja / Bulan.

Tahun Jml

Kecelakaan

kerja

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2019 9 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 2

2020 5 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 0

Jumlah tenaga kerja bagian produksi dan Jam

kerja

Tahun Jumlah tenaga kerja (orang)

Jumlah jam kerja / bulan (jam orang)

Total jumlah jam kerja / tahun (jam orang)

2019 10 1.750 21.000

2020 11 1.925 23.100

Dari Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah jam keseluruhan dari tahun 2019 sampai 2020 meningkat,

Keterangan : Jumlah jam kerja / bulan sama. Jam kerja yang berlaku adalah 8 jam mulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat 1 jam. Senin – Sabtu

Page 15: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Keterangan Kecelakaan Kerja dan jumlah Hari Hilang Tahun 2019

Bulan Kejadian Sebab Akibat Kecelakan

Kerja

Hari

Hilang

Ket (

orang )

Jan 1 Mengakat Beban

Terlalu Berat

Sehingga Jatuh

Tangan Keselo

akibat menahan

beban

2 1

Feb 1 Bekerja Sambil

Bercanda Hingga

Terjepit

Tangan Terluka 1 1

Mei 1 Terkena Percikan

Api Karena Tidak

Memakai Sepat

Kaki Terluka 1 1

Jul 1 Mata sering

Kemasukan debu (serbuk kayu)

Mata Iritasi 2 1

Agt 1

Terjepit pintu saat

Menutupr uangan

karena kurang

hati-hati

Jari tangan Memar

2

1

Okt 1 Terdindih Besi

saat diangkat Kaki memar

1 1

Nov 1 Terpeleset akibat

lantai luicn karena

hujan

Pergelangan kaki

keselo 1 1

Des

1 Tersiram air

pendingin

generator

Kulit Terkelupas 2 1

1 Terjepit Barang

Saat Dipinda Tangan Terluka

1 1

Jumlah 13 9

Page 16: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Keterangan Kecelakaan Kerja dan jumlah Hari Hilang Tahun 2020

Bulan Kejadian Sebab Akibat Kecelakan

Kerja

Hari

Hilang

Ket (

orang )

Apr 1 Terpeleset akibat

lantai licin Kaki terkilir 4 1

Mei 1

Kurang hati-hati Sehingga tangan

terkena pisu potong

Luka sobek 3 1

Okt 1

Mengangkat beban terlalu berat hingga

jatuh dan kepala Terbentur

Kepala terluka dan kaki terkilir

7

1

Nov

1 Terpeleset akibat

lantai lucin karena

hujan

Pergelangan kaki

keselo 1 1

1 Tidak menggunakan masker karena

malas memakainya

Sesak napas

12

1

Jumlah 27 5

B.PEMBAHASAN

Berdasarkan data kecelakaan kerja diatas maka diperoleh jumlah jam

kerja hilang dari tahun 2019 – 2020 seperti terlihat pada table berikut .

Page 17: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Rekapitulasi Jumlah jam Hilang Karyawan

Tahun Hilang Hari ( Hari ) Jam Hilang ( Jam )

2019 13 91

2020 27 189

Keterangan : jumlah jam kerja dalam sehari adalah 7 jam dalam sehari

Dalam penentuan angka pengukuran hasil usaha keselamtan

kerja dan nilai T selamat dalam 2 tahun periode 2019 – 2020 diperlukan

data-data dari beberapa kejadian kecelakaan kerja, jam kerja hilang

karyawan karyawan produksi.

Data-data teesebut digunakan untuk mengatur :

a. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja

b. Tingkat severity atau keparahankecelakaan kerja

c. Pengukuran nilai T selamat (Nts)

1. Pengukuran Tingkat Frekuensi / kekerapan kecelakaan

Untuk mendapatakan tingkat frekuensi / kekerapan kecelakaan ,

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 18: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Dimana :

F = Tingkat Frekuensi Kekerapan Kecelakaan

n = Jumlah Kecelakaan yang terjadi

N = Jumlah jam kerja karyawan

F ( 2018 ) = 8

= 85.7 • 86 Per 200.000 jam kerja

Tingkat frekuensi pada periode ini menunjukan bahwa dalam satu

tahun, kira-kira 85.7 kecelakaan yang menyebabkan luka telah terjadi

untuk setiap dua ratus ribu jam kerja.

Dengan cara yang sama sekali hasil pengukuran tingkat

frekuensi kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :

Hasil Pengukuran Tingkat Frekuensi Kecelakaan Kerja

Tahun Jumlah Kecelakaan

Kerja F

2019 9 85.7

2020 5 43.2

Page 19: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

2. Pengukuran Tingkat Severity / Keparahan Cidera Cacat

Dimana :

S = tingkatan serverity keparahan kecelakaan

H = jumlah hari yang hilang

N = jumlah jam kerja karyawan

S ( 2018 ) =

= 866.666 • 867 jam per 200.000 jam kerja

Ini bahwa dalam setahun kira-kira 867 jam yang hilang untuk

setiap 200.000 jam kerja yang dijalankan atau 867 jam per dua ratus

ribu jam kerja yang dijalankan.

Dengan cara yang sama hasil pengukuran tingkat severity /

keparahan kecelekaan kerja adalah sebagai berikut :

Hasil pengukuran Tingkat Severity

Tahun Jumlah jam

hilang ( jam )

Jumlah jam Kerja

( jam ) S

2019 91 21.000 866.666

2020 189 23.100 1.636.36

Page 20: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Dalam usaha untuk meningkatkan kehandalan operasi pabrik, maka

perusahaan melakukan :

1. Audit keselamatan kerja

2. Inspeksi

3. Tindakan pengawasan dan pengaman semua dareah

4. Prossedur mengenai APD

5. Surat izin masuk perorangan arau kendaraan

6. Surat izin kerja

7. Pemasangan labal K3

8. Bahaya kebakaran

9. Lambang K3 dan penjelasan

10. Sarana kebakaran

11. Semua kebijakan tentang k3 dari perusahaan

Pembinaan maupun pelatihan tidak luput juga dari program K3

1. Trainng bagi karyawan lama atau baru tetang K3

2. Penyuluhan langsung dan tidak langsung, secara nasehat atau

seminar dan lambang K3 disetiap areah pabrik

3. Mendatangi pihak dinas tenaga kerjauntuk mengadakan rapat

atau seminar di perusahaan dan menjelaskan APD

Page 21: ANALISA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

IV.KESIMPULAN

Berdsarkan penelitian, maka peneliti dapat meniyimpulkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Penerepan program keselamtan kerja dan kesehatan kerja di

area welding belum maksimal. Hal ini terbukti dari kondisi area

welding yang kotor, panas, dan berbau yang dapat meyembakan efek

buruk bagi kesehatan para operator welding.

2. Hasil pengukuran tingkat kecelakan kerja diketahui ada

penurunan dari 2019-2020 dengan frekuensi 86 (66%) dan pada

2020, 43 (34%). Terjadi penurunan tingkat kecelakaan kerja sampai

dengan 50%

3. Hasil pngukuran tingkat keparahan kecelakaan terjadi

pengingkatan pada tahun 2020 maka terjadi nya penuruna

produktivitas kerja dengan nilai pada tahun . 2019 pada nilai 866,666