analisa kuat tekan beton normal dengan material...

128
ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL PALU TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH NIM : 140309243292 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2017

Upload: dangnga

Post on 11-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN

MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN

PASIR PALU DAN KERIKIL PALU

TUGAS AKHIR

MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

NIM : 140309243292

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2017

Page 2: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

i

ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN

MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN

PASIR PALU DAN KERIKIL PALU

TUGAS AKHIR

MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

NIM : 140309243292

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2017

Page 3: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

ii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIP : 140309243292

Jurusan : Teknik Sipil

Judul TA : Analisa Kuat Tekan Beton Normal Dengan Material Pasir

Kandilo Yang Divariasikan Dengan Pasir Palu Dan Kerikil

Palu

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak

kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau

format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Balikpapan

Pada tanggal : 6 Juni 2017

Yang menyatakan

Muhammad Ridwan Alif Yansyah

Page 4: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

Tempat/Tgl Lahir : Penajam,06 April 1996

NIM : 140309243292

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “ANALISA KUAT TEKAN

BETON NORMAL DENGAN MATERIAL PASIR KANDILO YANG

DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL PALU”adalah bukan

merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhanya, kecuali

dalam kutipan yang kami sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 6 Juni 2017

Penulis

MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

NIM : 140309243292

Page 5: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

iv

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL PASIR

KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

PALU

Disususn oleh :

MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

NIM 140309243292

Pembimbing I

Mersianty, ST.MT

NIP. 19770130 201504 2 001

Penguji I

Dr.Emil Azmanajaya, S.T.,M.T

NIP. 19770224 201212 1 001

Pembimbing II

Candra Irawan, ST M.Si

NIP. 19770124 200701 1 010

Penguji II

Melviana Firsty, S.T., M.T

NIP. 19770124 200701 1 010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Drs. Sunarno, M.Eng

NIP. 19640413 199003 1 015

Page 6: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan kesempatan

untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan telah menghadirkan mereka yang selalu

memberi semangat dan doa yang tiada henti-hentinya

tugas akhirini kupersembahkan kepada:Ayahanda dan Ibunda tercinta

Sulaeman dan Rostinah

Saudara ku yang tercinta

Muhammad Ilham Ismawan Rosul

Sahabat-sahabatku terkasih

Beserta seluruh rekan-rekan, keluarga besar 3 TS 1 2014 dan rekan-rekan

penelitian 2014

Page 7: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

vi

ABSTRACT

Concrete is a homogeneous mixture between water cement and aggregate.

Aggregates used in the preparation of the concrete there are 2 that is coarse

aggregate and fine aggregate. This study aims to determine the value of

compressive strength of concrete using fine aggregate in the form of sand Palu

and sand Kandilo.

In planning of concrete mixture in this Final Project use SNI 03-2834-2000

method and experimental research type. This research was conducted at the

laboratory of Civil Engineering Polytechnic Test Material of Balikpapan. The test

object used is a cube size of 15 cm x 15 cm and a test object made as many as 27

specimens. Variations of fine aggregate used are 3: 50% Palu sand : 50% Kandilo

sand, 60% Palu sand: 40% Kandilo sand and 70% Palu sand : 30% Kandilo sand

with 7 days, 14 days and 28 days

From the test results showed the value of compressive strength of concrete

on the variation of sand Palu 50% : Kandilo sand 50% age 7 days of 263,49

kg/cm2, sand Palu 50% : Kandilo sand 50% age 14 days of 234,85 kg/cm

2, Palu

sand 50% : Kandilo sand 50% age 28 days 231,11 kg/cm2, Palu sand 60% :

Kandilo sand 40% age 7 days 304,76 kg/cm2, sand Palu60% : Kandilo sand 40%

age 14 days 355,22 kg/cm2, Palu sand 60% : Kandilo sand 40% age 28 days at

355,22 kg/cm2, Palu sand 70% : Kandilo sand 30% age 7 days 277,25 kg/cm

2,

Palu sand 70% : Kandilo sand 30% age 14 days 277,78 kg/cm2 and Palu sand 70%

: Kandilo sand 30% age 28 days at 242,22 kg/cm2. In the variation Palu sand 60%

: Kandilo sand 40% experienced the highest concrete compressive strength of

299,5 kg/cm2 and on the sand variation Palu sand 50% : Kandilo sand 50%

experienced the lowest compressive strength of 243,15 kg/cm2.

Page 8: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

vii

ABSTRAK

Beton adalah campuran homogen antara semen, air dan agregat. Agregat

yang digunakan dalam pembuatan beton ada 2 yaitu agregat kasar dan agregat

halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dengan

menggunakan agregat halus berupa pasir Palu dan pasir Kandilo.

Pada perencanaan campuran beton dalam Tugas Akhir ini menggunakan

metode SNI 03-2834-2000 dan jenis penelitian berupa eksperimen. Penelitian ini

dilakukan di laboratorium Uji Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan.

Benda uji yang digunakan berupa kubus ukuran 15 cm x 15 cm dan benda uji

yang dibuat sebanyak 27 benda uji. Variasi agregat halus yang digunakan ada 3

yaitu pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50%, pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40%

dan pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% dengan variasi umur beton 7 hari, 14 hari

dan 28 hari

Dari hasil pengujian menunjukkan nilai kuat tekan beton pada variasi pasir

Palu 50% : pasir Kandilo 50% umur 7 hari sebesar 263,49 kg/cm2, pasir Palu 50%

: pasir Kandilo 50% umur 14 hari sebesar 234,85 kg/cm2, pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50% umur 28 hari sebesar 231,11 kg/cm2, pasir Palu 60% : pasir Kandilo

40% umur 7 hari sebesar 304,76 kg/cm2, pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40%

umur 14 hari sebesar 355,22 kg/cm2, pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% umur 28

hari sebesar 238,52 kg/cm2, pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% umur 7 hari

sebesar 277,25 kg/cm2, pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% umur 14 hari sebesar

277,78 kg/cm2 dan pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% umur 28 hari sebesar

242,22 kg/cm2. Pada variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% mengalami kuat

tekan beton tertinggi sebesar 299,5 kg/cm2 dan pada variasi pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50% mengalami kuat tekan terendah sebesar 243,15 kg/cm2.

Page 9: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha Kuasa,

karna atas rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “Analisa Kuat Tekan Beton Normal Dengan Material Pasir Kandilo

Yang Divariasikan Dengan Pasir Palu Dan Kerikil Palu”.

Didalam karya tulis ini,di sajikan pokok-pokok bahasan tugas akhir

meliputi penulis menyampaikan ucapan terima kasi yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ramli, S.E., M.M. Selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Drs. Sunarno, M.Eng , selaku Ketua Program Studi Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Balikpapan.

3. Mersianty, ST.MT sebagai dosen pembimbing 1, yang memberikan ilmu

serta tata cara pembuatan laporan ini dan memberikan pengarahan selama

pengerjaan tugas akhir ini.

4. Candra Irawan, ST M.Si sebagai dosen pembimbing 2, yang memberikan

ilmu serta tata cara pembuatan laporan ini dan memberikan pengarahan

selama pengerjaan tugas akhir ini.

5. Rekan – rekan mahasiswa/i 3 teknik sipil 1 angkatan 2014 yang telah

banyak memberikan masukan untuk Proposal Tugas akhir ini.

Sesuai layaknya manusia yang masih jauh dari kesempurnaan selain Allah

S.W.T yang maha sempurna. Tugas Akhir ini bukan karya yang sempurna.

semoga bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya.

Balikpapan, 6 Juni 2017

MUHAMMAD RIDWAN ALIF YANSYAH

Page 10: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 2

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Beton Sebagai Bahan Konstuksi ................................................................. 4

2.1.1 Pengertian Beton ......................................................................................... 4

2.2 Fungsi Material Pembentuk Beton ............................................................ 6

2.2.1 Semen (Portland Cemen) ............................................................................ 7

2.2.2 Agregat Halus (Pasir) ................................................................................. 9

2.2.3 Agregat Kasar (Kerikil) ............................................................................. 11

2.2.4 Air ............................................................................................................. 13

2.3 Gradasi Agregat ......................................................................................... 13

2.4 Klarifikasi Agregat .................................................................................... 14

2.4.1 Sifat fisik Agregat ...................................................................................... 15

2.5 Perencanaan Campuran (Mix Design) ....................................................... 17

2.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Mix Design ................................ 18

2.6 Slump Test ................................................................................................. 19

2.7 Kuat Tekan Beton ...................................................................................... 20

Page 11: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu .................................................................................... 22

3.2 Tahapan Persiapan Alat Dan Bahan .......................................................... 22

3.2.1 Bahan Persiapan Pembuatan Beton ........................................................... 22

3.2.2 Alat-Alat Persiapan Pembuatan Beton ...................................................... 23

3.3 Diagram Alur Penelitian ............................................................................ 25

3.4 Persiapan Alat Dan bahan .......................................................................... 26

3.4.1 Pengujian Bahan Agregat Kasar ................................................................ 26

3.4.2 Pengujian Agregat Halus ........................................................................... 29

3.4.3 Perencanaan Campuran ............................................................................. 31

3.4.4 Pengujian Nilai Slump ............................................................................... 31

3.4.5 Pembuatan Benda Uji ................................................................................ 32

3.4.6 Perawatan (Curing) .................................................................................... 32

3.4.7 Pengujian Benda Uji .................................................................................. 33

3.4.8 Analisa Data Dan Kesimpulan................................................................... 33

3.5 Proses Penentuan Jumlah Agregat Halus .................................................. 33

3.6 Penamaan Benda Uji ................................................................................. 34

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Umum ....................................................................................................... 35

4.2 Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun ......................................................... 35

4.2.1 Pemeriksaan Air ........................................................................................ 35

4.2.2 Pemeriksaan Semen ................................................................................... 35

4.2.3 Pemeriksaan Agregat Halus ....................................................................... 35

4.2.4 Pemeriksaan Agregat Kasar ....................................................................... 48

4.3 Perencanaan Campuran Beton ................................................................... 54

4.4 Perhitungan Pembagian Agregat Halus ..................................................... 57

4.5 Pengujian Nilai Slump ............................................................................... 59

4.6 Pembuatan Benda uji ................................................................................. 60

4.7 Perawatan Beton ........................................................................................ 60

4.8 Pengujian Kuat Tekan Beton ..................................................................... 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 68

Page 12: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

xi

5.2 Saran ......................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 13: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Diagram Alur Pengujian Kuat Tekan Beton Normal 10

Gambar 4.1 Grafik Hasil Pemeriksaan Gradasi Dan Berat Satuan

Pasir Palu Zona Nomor 2 37

Gambar 4.2 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Variasi

Pasir Palu 60% : Pasir Kandilo 40% Zona Nomor 3 39

Gambar 4.3 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Variasi

Pasir Palu 50% : Pasir Kandilo 50% Zona Nomor 3 40

Gambar 4.4 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Variasi

Pasir Palu 60% : Pasir Kandilo 40% Zona Nomor 3 41

Gambar 4.5 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Variasi

Pasir Palu 70% : Pasir Kandilo 30% Zona Nomor 3 42

Gambar 4.6 Grafik Hasil Pemeriksaan Gradasi Dan Berat Satuan

Kerikil Palu Zona Nomor 3 50

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 7 Hari 64

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 14 Hari 65

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 28 Hari 65

Gambar 4.10Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Sesuai Dengan Umur 66

Page 14: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Oksidasi Semen Portland 9

Tabel 3.2 Waktu Pekerjaan 22

Tabel 3.3 Variasi Benda Uji 33

Tabel 3.3 Nama Benda Uji 33

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Palu 36

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Kandilo 38

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 50% :

Pasir Kandilo 50% 40

Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 60% :

Pasir Kandilo 40% 41

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 70% :

Pasir Kandilo 30% 42

Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Pasir Palu 43

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Pasir Kandilo 44

Tabel 4.8 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Palu 45

Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur pasir kandilo 45

Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Pasir Palu 46

Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Pasir Kandilo 46

Tabel 4.12 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Pasir Palu 47

Tabel 4.13 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Pasir Kandilo 48

Tabel 4.14 Hasil Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu 49

Tabel 4.15 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Kerikil Palu 51

Tabel 4.16 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil Palu 52

Tabel 4.17 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Kerikil Palu 52

Tabel 4.18 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Kerikil Palu 53

Tabel 4.19 Hasil Pemeriksaan Keausan Kerikil Palu 54

Tabel 4.20 Mix Design 55

Tabel 4.21 Hasil Koreksi Campuran Beton 56

Tabel 4.22 Kebutuhan Pasir Palu 50% Dan Pasir kandilo 50% 57

Tabel 4.23 Kebutuhan Pasir Palu 60% Dan Pasir Kandilo 40% 57

Tabel 4.24 Kebutuhan Pasir Palu 70% Dan Pasir Kandilo 30% 58

Tabel 4.25 Jumlah Kebutuhan Pasir palu 58

Tabel 4.26 Jumlah Kebutuhan Pasir Kandilo 59

Tabel 4.27 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% :

Pasir Kandilo 50% 7 Hari 61

Tabel 4.28 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% :

Pasir Kandilo 50% 14 Hari 61

Tabel 4.29 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% :

Pasir Kandilo 50% 28 Hari 62

Tabel 4.30 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% :

Page 15: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

xiv

Pasir Kandilo 40% 7 Hari 62

Tabel 4.31 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% :

Pasir Kandilo 40% 14 Hari 63

Tabel 4.32 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% :

Pasir Kandilo 40% 28 Hari 63

Tabel 4.33 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70% :

Pasir Kandilo 30% 7 Hari 64

Tabel 4.34 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70%:

Pasir Kandilo 30% 14 Hari 64

Tabel 4.35 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70% :

Pasir Kandilo 30% 28 Hari 65

Page 16: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengujian Agregat

Lampiran 2 Bahan

Lampiran 3 Alat

Lampiran 4 Proses Pengujian Pasir Kandilo

Lampiran 5 Proses Pengujian Pasir Palu

Lampiran 6 Proses Pengujian Kerikil Palu

Lampiran 7 Perencanaan Campuran Beton (mix design)

Lampiran 8 Pengujian Nilai Slump

Lampiran 9 Proses Pembuatan Benda Uji

Lampiran 10 Proses Perawatan Beton

Lampiran 11 Proses Pengujian Kuat Tekan Beton

Page 17: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia konstuksi di Indonesia mengalami kemajuan yang

pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut beton dipilih sebagai bahan

pengganti kayu karena beton memiliki beberapa keunggulan seperti tidak lapuk

karena pengaruh cuaca dan panas serta anti rayap. Beton memiliki beberapa

kelebihan diantaranya mudah dicetak dalam bentuk dan ukuran yang dikehendaki

sesuai dengan kebutuhan. Beton juga tahan terhadap panas dan genangan air.

Beton merupakan elemen pembentuk struktur dengan campuran semen,

agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah lainnya.

Dalam hal pencapaian mutu beton yang baik terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil dari mutu beton tersebut. Salah satunya adalah mutu dari

bahan-bahan yang ada didalam campuran beton itu sendiri.

Dalam pembangunan masyarakat Kalimantan Timur sekarang ini cenderung

lebih menggunakan material yang berada di luar Kalimantan Timur contohnya

pasir Palu dan kerikil Palu, hal itu sebenarnya tidak begitu efektif mengingat

berlimpahnya sumber material yang ada di Kalimantan Timur itu sendiri salah

satunya adalah pasir Kandilo yang berada di Kabupaten Paser.

Tanah Grogot merupakan ibukota dari Kabupaten Paser yang termasuk

kedalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Tanah Grogot

merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil, namun memiliki jumlah

penduduk terbesar dibandingkan kecamatan lainnya. Dalam pelaksanaan

pembangunan konstruksi beton, sebagian masyarakat Tanah Grogot menggunakan

campuran beton berupa pasir Palu dan kerikil Palu. Namun ada juga masyarakat

yang memanfaatkan material lokal Tanah Grogot berupa pasir Kandilo sebagai

agregat halus. Secara awam masyarakat wilayah Tanah Grogot membuat

campuran beton dengan komposisi campuran yang sama tanpa sebelumnya

mengetahui karakteristik dari material lokal yang digunakan. Biasanya

masyarakat di Kalimantan Timur sendiri menggunakan material agregat halus

berupa pasir Palu dan pasir Kandilo. Pada agregat kasar berupa kerikil Palu.

Page 18: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

2

Dalam penelitian sebelumnya (Karmila Achmad, 2015) melakukan

pengujian terhadap kelayakan material berupa pasir Kandilo, pasir Palu, kerikil

Petangis dan kerikil Palu. Dari hasil pengujian tersebut material yang biasa

digunakan di Kalimantan Timur sebagai bahan konstruksi memenuhi standar

dalam campuran beton. Penulis ingin memanfaatkan material lokal sebagai

material agregat campuran beton dan menguji hasil material tersebut dengan cara

memvariasikan material pasir Kandilo yang divariasikan dengan pasir Palu dan

kerikil Palu. Oleh karena itu judul penelitian kami adalah “ANALISA KUAT

TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL PASIR KANDILO YANG

DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL PALU “.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah kuat tekan beton normal yang dihasilkan dari penggunaan

pasir Kandilo yang di variasikan dengan pasir Palu dan kerikil Palu ?

2. Bagaimana pengaruh variasi terhadap pencampuran pasir Kandilo dan

pasir Palu terhadap mutu beton ?

1.3 Batasan Masalah

1. Pencampuran bahan berdasarkan Metode SNI 03-2834-2000 (Tata cara

pembuatan rencana campuran beton normal).

2. Agregat halus yang digunakan adalah pasir Kandilo dan pasir Palu.

3. Kerikil yang digunakan adalah kerikil Palu.

4. Semen yang digunakan yaitu semen Tonasa type I ukuran 50 kg.

5. Pencampuran variasi agregat halus yang digunakan adalah

pencampuran dengan persentase 50:50, 60:40, 70:30, pasir Palu dan

pasir Kandilo.

6. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm

dengan total sampel 27 buah.

7. Pengujian kuat tekan beton normal dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari

dan 28 hari.

8. Air yang dipakai dalam penelitian adalah air yang memenuhi

persyaratan yaitu PDAM.

Page 19: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

3

9. Penelitian dilakukan di laboratorium Politeknik Negeri Balikpapan.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besar kuat tekan beton normal yang dihasilkan dari

penggunaan pasir Kandilo yang di variasikan dengan pasir Palu dan

kerikil Palu.

2. Mengetahui pengaruh variasi terhadap pencampuran pasir Kandilo dan

pasir Palu terhadap mutu beton.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberi informasi tentang material lokal yg ada di Kalimantan Timur

khususnya pasir Kandilo kepada masyarakat.

2. Memberi informasi peluang material yang lebih mudah di dapatkan

bagi para kontraktor dalam mencari material.

3. Untuk memanfaatkan hasil bumi yang di miliki diwilayah/daerah

sendiri.

4. Memberi informasi campuran pasir yang dapat memperbaiki kualitas

beton.

Page 20: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Beton Sebagai Bahan konstruksi

Perkembangan dunia konstuksi di Indonesia mengalami peningkatan yang

pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut beton dipilih sebagai bahan

pengganti kayu karena beton memiliki beberapa keunggulan seperti tidak lapuk

karena pengaruh cuaca dan panas serta anti rayap. Beton memiliki beberapa

kelebihan diantaranya mudah dicetak dalam bentuk dan ukuran yang dikehendaki

sesuai dengan kebutuhan. Beton juga tahan terhadap panas dan genangan air.

Beton merupakan elemen pembentuk struktur dengan campuran semen,

agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah lainnya.

Dalam hal pencapaian mutu beton yang baik terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil dari mutu beton tersebut. Salah satunya adalah mutu dari

bahan-bahan yang ada didalam campuran beton itu sendiri.

Dalam melakukan sebuah proses penelitian perlu ditetapkan kriteria-kriteria

yang akan digunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan, sejak tahap persiapan

hingga tahap analisis, penelitian dilaksanakan berdasarkan sumber yang berkaitan

dengan topik yang dipilih, materi yang dibahas berdasarkan peraturan mengenai

teknologi beton, yaitu : Teori tentang beton, Karakteristik beton, Matrial pada

beton, Workability, Perencanaan pencampuran beton (Mix Design).

2.1.1 Pengertian Beton

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000), beton adalah

campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat

kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat.

Material pembentuk beton tersebut dicampur merata dengan komposisi tertentu

menghasilkan suatu campuran yang homogen sehingga dapat dituang dalam

cetakan untuk dibentuk sesuai keinginan. Campuran tersebut bila dibiarkan akan

mengalami pengerasan sebagai akibat reaksi kimia antara semen dan air yang

berlangsung selama jangka waktu panjang atau dengan kata lain campuran beton

akan bertambah keras sejalan dengan umumnya. Beton normal adalah beton yang

Page 21: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

5

mempunyai berat satuan 2200 kg/m3 sampai 2500 kg/m

3 dan dibuat menggunakan

agregat alam yang dipecah maupun tidak dipecah. Kualitas atau mutu dari suatu

beton sangat bergantung kepada komponen penyusun atau bahan dasar beton,

beton tambahan, cara pembuatan dan alat yang digunakan. Semakin baik bahan

yang digunakan, campuran direncanakan dengan baik, proses pembuatan

dilaksanakan dengan baik dan alat- alat yang digunakan baik maka akan

menghasilkan kualitas beton yang baik pula. Bahan-bahan pokok dari beton

adalah semen, agregat yang terdiri dari agregat halus dan agregat kasar dan air

serta bahan tambah yang digunakan dengan keperluan tertentu.

Beton adalah suatu komposisi bahan yang terdiri terutama dari media

pengikat yang didalamnya memiliki partikel atau pigmen agregat (ASTM C125).

Larutan tambahan untuk memperbaiki sifat beton. Bahan-bahan tersebut dipilih

dan dicampur dengan perbandingan tertentu dan digunakan untuk menghasilkan

beton yang mempunyai kekuatan yang diinginkan, karakteristik beton adalah

mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang

rendah, proses kimia pengikat semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal

dengan proses hidrasi dimana air tersebut berfungsi sebagai pelumas untuk

mengurangi gesekan antara butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan

mudah akan tetapi, kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan

butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton berkurang.

Dalam pengerjaan beton segar, ketiga sifat penting yang harus selalu

diperhatikan yaitu :

a. Workability (Kemudahan Pengerjaan atau Kelecakan).

Workability pada beton segar merupakan ukuran sifat kekentalan beton

segar antar cair dan padat, semakin encer beton segar maka semakin mudah

beton tersebut dikerjakan.

b. Segregasi (Pemisahan Kerikil).

Segregasi merupakan kecenderungan butirat-butiran agregat kasar untuk

memisahkan diri dari campuran beton segar. Kecenderungan terjadinya

segregasi ini dapat dicegah jika (Winter George, Arthur H. Nilson,

perencanaan struktur beton bertulang 1993). Tinggi jatuh diperpendek,

Page 22: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

6

penggunaan air sesuai dengan syarat, ukuran agregat sesuai dengan syarat

dan pemadatan yang baik.

c. Bleeding (Naiknya Air ke Permukaan)

Setelah beton segar dituang dalam cetakan dan dipadatkan, maka beton

segar dibiarkan mengeras. Selama beberapa menit sesudah dipadatkan, ada

kecenderungan air campuran dalam beton segar untuk naik ke atas

(memisahkan diri).

Bleeding dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor berikut :

a. Susunan butiran agregat. Jika komposisinya sesuai, kemungkinan untuk

terjadinya bleeding kecil.

b. Banyaknya air. Semakin banyak air berarti semakin besar pula

kemungkinan terjadinya bleeding.

c. Kecepatan hidrasi. Semakin cepat beton mengeras, semakin kecil

kemungkinan terjadinya bleeding.

d. Proses pemadatan. Pemadatan yang berlebihan bukan penyebab

terjadinya bleeding.

Bleeding dapat dikurangi dengan beberapa cara yaitu :

a. Memberi lebih banyak semen.

b. Menggunakan air paling minimum.

c. Menggunakan agregat dengan butiran halus lebih banyak.

2.2 Fungsi Material Pembentuk Beton

Material pembentuk beton yang utama adalah semen, agregat halus, agregat

kasar dan air. Untuk membentuk beton, material-material tersebut harus dicampur

dengan perbandingan tertentu dan bila diperlukan diberi bahan tambahan tertentu

sehingga akan dihasilkan beton yang mempunyai sifat-sifat tertentu pula.

Murdock dan K.M. Brook (1999), mengatakan bahwa beton sebagai bahan

bangunan dan konstruksi sifatnya dapat ditentukan lebih duluh dengan yang

dipilih. Menurut Neville (1975), jika suatu campuran beton dipadatkan secara

sempurna, maka kuat tekan beton hanya tergantung pada nilai perbandingan

antara berat air dan berat semen yang biasa disebut factor air semen. Pemadatan

secara sempurna dimaksudkan untuk menghindari adanya kandungan udara yang

Page 23: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

7

berlebihan dalam beton akan mengakibatkan beton menjadi bersifat porous atau

berongga didalamnya dan beton akan berkurang kekuatannya.

Ditinjau dari fungsinya, semen dan air membentuk pasta semen sebagai

perekat, kemudian pasta semen bersama agregat halus (pasir) membentuk mortar

yang berfungsi mengikat agregat kasar (kerikil) menjadi satu kesatuan yang

kompak.

Fungsi dari bahan campuran tambahan adalah untuk mempengaruhi perilaku

semen dalam adukan, baik sebagai pengendali waktu pengikatan, mereduksi air

membentuk gelembung udara atau menambah semen dalam mengadakan ikatan.

Sedangkan fungsi agregat kasar adalah sebagai pengisi yang dapat memberikan

kekuatan dan mengurangi penyusutan. Mortar menutupi seluruh permukaan

agregat kasar dan semua celah rongga yang ada diantara butiran agregat kasar,

kemudian pasta semen mengikat butiran kasar sehingga menjadi satu massa yang

padat dan kompak.

2.2.1 Semen (portland cement)

Semen yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton ialah semen

portland. Menurut ASTM C-150, 1985, semen portland didefinisikan sebagai

semen hidrolik yang dihasilkan dengan cara menggiling terak besi (klinker) yang

mengandung kalsium silikat yang bersifat hidrolis, digiling bersama-sama dengan

bahan tambahan berupa satu atau lebih keristal senyawa kalsium sulfat dan boleh

ditambahn dengan bahan lain. Semen digunakan dalam pembuatan beton sebagai

bahan pengikat antara satu komponen penyusun beton dengan komponen lainnya

dan banyak dipakai dalam pembangunan fisik. Penambahan air pada semen akan

menghasilkan suatu pasta semen yang jika mengering akan mempunyai kekuatan

seperti batu, sedangkan jika ditambah air dan pasir akan menjadi mortar semen,

dan jika ditambahn lagi dengan kerikil atau batu pecah disebut beton.

Semen merupakan bahan pengikat utama untuk adukan beton dan pasangan

batu yang digunakan untuk menyatukan bahan menjadi satu kesatuan yang kuat.

Jenis atau tipe semen yang digunakan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kuat tekan beton, dalam hal ini perlu diketahui tipe semen yang

Page 24: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

8

distandarisasi di Indonesia. Menurut ASTM C150, semen portland dibagi menjadi

lima tipe, yaitu :

a. Tipe I : Ordinary Portland Cement, semen untuk penggunaan umum, tidak

memerlukan persyaratan khusus (panas hidrasi, ketahanan terhadap sulfat,

kekuatan awal).

b. Tipe II : Moderate Sulphate Cement, semen untuk beton yang tahan

terhadap sulfat sedang dan mempunyai panas hidrasi sedang.

c. Tipe III : High Early Strength Cement, semen untuk beton dengan kekuatan

awal tinggi (cepat mengeras).

d. Tipe IV : Low Heat Of Hydration Cement, semen untuk beton yang

memerlukan panas hidrasi rendah, dengan kekuatan awal rendah.

e. Tipe V : High Sulphate Resistance Cement, semen untuk beton yang tahan

terhadap kadar sulfat tinggi.

Fungsi semen ialah untuk mengikat butir-butir agregat hingga membentuk

suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butiran agregat.

Adapun sifat-sifat fisik semen yaitu :

a. Kehalusan Butir

Kehalusan semen mempengaruhi waktu pengerasan pada semen. Secara

umum, semen berbutir halus meningkatkan kohesi pada beton segar dan dapat

mengurangi bleeding (kelebihan air yang bersama dengan semen bergerak ke

permukaan adukan beton segar), akan tetapi menambah kecendrungan beton

untuk menyusut lebih banyak dan mempermudah terjadinya retak susut.

b. Waktu Ikatan

Waktu ikatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sutu tahap

dimana pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan. Waktu tersebut

terhitung sejak air tercampur dengan semen. Waktu dari pencampuran semen

dengan air sampai saat kehilangan sifat keplastisannya disebut waktu ikat awal,

dan pada waktu sampai pastanya menjadi massa yang keras disebut waktu ikat

akhir. Pada semen portrland biasanya batasan waktu ikatan semen adalah :

1. Waktu ikat awal ≥ 60 menit.

2. Waktu ikat akhir ≥ 480 menit.

Page 25: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

9

Waktu ikatan awal yang cukup awal diperlukan untuk pekerjaan beton, yaitu

pada waktu transportasi, penuangan, pemadatan, dan perataan permukaan.

c. Panas Hidrasi

Silikat dan aluminat pada semen bereaksi dengan air menjadi media perekat

yang memadat lalu membentuk massa yang keras. Reaksi membentuk media

perekat ini disebut hidrasi.

d. Pengembangan Volume (lechathelier)

Pengembangan semen dapat menyebabkan kerusakan dari suatu beton,

karena itu pengembangan beton dibatasi sebesar ± 0,8 % (A.M Neville, 1995).

Akibat perbesaran volume tersebut, ruang antar partikel terdesak dan akan timbul

retak – retak.

Ada dua macam semen, yaitu semen hidraulis dan semen non-hidraulis.

Semen hidraulis merupakan semen yang akan mengeras bila bereaksi dengan air,

tahan terhadap air (water resistence) dan stabil di dalam air setelah mengeras.

Sedangkan semen non-hidraulis merupakan semen yang dapat mengeras tetapi

tidak stabil dalam air.

Komposisi oksidasi utama pembentuk semen dapat dilihan pada tabel 2.1, berikut:

Tabel 2.1 Komposisi Oksida Semen Portland

Oksida Komposisi (%)

Kapur (CaO) 60-65

Silicat (SiO2) 17-25

Alumunia (AI2O3) 3-8

Besi (Fe2O3) 0,5-6

Magnesia (MgO) 0,5-4

Sulfur (SO3) 1-2

K2O, Na2O 0,5-1

Sumber :Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007

2.2.2 Agregat Halus (pasir)

Agregat halus adalah agregat yang butiran-butirannya lebih kecil dari 4,80

mm, adapun agregat halus berupa disebut pasir, baik berupa pasir alam yang

Page 26: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

10

diperoleh langsung dari sungai atau tanah galian dan dari pemecah batu. Harus

mempunyai bentuk yang baik, bersih, keras dan gradasinya baik. (kardiyono

tjokrodimuljo).

Agregat halus adalah mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi

dalam campuran beton yang memiliki ukuran butiran kurang dari 5 mm. Oleh

karena itu pasir dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :

a. Pasir galian, merupakan pasir yang tajam, bersudut, berpori dan bebas dari

kandungan garam, tetapi biasanya harus dibersihkan dari kotoran tanah.

b. Pasir sungai, merupakan pasir yang butir halus dan bulat karena gesekan.

c. Pasir laut, merupakan pasir yang berbutir halus dan bulat karena gesekan

serta banyak mengadung garam.(tjokrodimuljo, 1996).

Agregat halus yang akan digunakan harus memenuhi syarat yang telah

ditetapkan. Dalam teknologi beton, ilmu bahan bangunan syarat-syarat agregat

halus sebagai berikut :

a. Butir-butirnya tajam dan keras dengan indeks kekerasan ≤ 2,2

b. Kekal tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Jika diuji dengan

larutan garam Natrium Sulfat bagian yang hancur maksimum 12%, jika

dengan garam Magnesium Sulfat maksimum 18%

c. Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm)

d. Tidak mengandung zat organik terlalu banyak yang dibuktikan dengan

percobaan warna dengan larutan 3% NaOH.

e. Madulus halus butir antara 1,50-3,80 dan dengan variasi butir sesuai standar

gradasi

f. Khusus untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, agregat halus harus

tidak reaktif terhadap alkali

g. Agregat halus dari laut/pantai, boleh dipakai asalkan dengan petunjuk dari

lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui

Pasir merupakan bahan pengisi yang dipakai bersama bahan pengikat dan

air untuk membentuk campuran yang padat dan keras. Pasir yang dimaksud

adalah butiran mineral yang keras dan besar butiran antara 0,15 mm sampai 5

mm.

Page 27: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

11

Dalam penelitian (Karmila Acmad) telah menguji beberapa pasir yaitu pasir

Kandilo dan pasir Palu, oleh karena itu dalam penelitian ini pasir yang digunakan

adalah variasi antara pasir Kandilo dan pasir Palu. Hasil uji penelitian pasir

Kandilo dan pasir Palu pada data berikut :

a. Pasir Kandilo

Berat jenis pasir Kandilo adalah 2,54 gr/cm3. Berat jenis jenuh kering

permukaan (SSD) sebesar 2,56 gr/cm3. Berdasarkan syarat yang telah

ditentukan maka pasir Kandilo memenuhi syarat yaitu 2,5 gr/cm3-2,7

gr/cm3. Berat satuan 1,54 gr/cm

3, memenuhi syarat 1,50-1,80. Daya serap

air pasir Kandilo tidak memenuhi syarat 0,5%-1% yaitu sebesar 1,90.

Kandungan lumpur 0,67% memenuhi syarat lebih kecil dari 5%. Modulus

halus butir 2,33 yang berarti memenuhi syarat yaitu 1,5-3,8.

b. Pasir Palu

Berat jenis pasir Palu adalah 2,50 gr/cm3. Berat jenis jenuh kering

permukaan (SSD) sebesar 2,51 gr/cm3. Berdasarkan syarat yang telah

ditentukan maka pasir Palu memenuhi syarat yaitu 2,5 gr/cm3-2,7 gr/cm

3.

Berat satuan 1,80 gr/cm3, memenuhi syarat 1,50-1,80. Daya serap air pasir

Palu tidak memenuhi syarat 0,5%-1% yaitu sebesar 2,64. Kandungan

lumpur 0,43% memenuhi syarat lebih kecil dari 5%. Modulus halus butir

2,38 yang berarti memenuhi syarat yaitu 1,5-3,8.

2.2.3 Agregat Kasar (kerikil)

Agregat kasar adalah agregat yang berukuran lebih dari 5 mm sampai 40

mm. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil dari disintegrasi

alam dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan manual

maupun dari mesin. Agregat kasar merupakan agregat yang butirannya dapat

tertahan pada ayakan 4,75 mm. Dalam penelitian ini menggunakan agregat kasar

berupa kerikil Palu.

Agregat harus mempunyai gradasi yang baik, artinya harus terdiri dari

butiran yang beragam besarnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga akibat

ukuran yang besar, sehingga akan mengurangi penggunaan semen atau

penggunaan semen yang minimal. Beberapa jenis agregat kasar secara umum

Page 28: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

12

adalah Batu pecah alami, kerikil alami, agregat kasar satuan dan agregat untuk

pelindung nuklir dan bebobot berat.

Agregat kasar yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah

ditetapkan. Dalam teknologi beton, ilmu bahan bangunan syarat-syarat agregat

kasar adalah sebagai berikut :

a. Butir-butirnya keras dan tidak berpori. Indek kekerasan ≤ 5%. Bila diuji

dengan bejana Redeloff atau Los Angeles.

b. Kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca (terik matahari dan

hujan).jika diuji dengan larutan garam Natrium Sulfat bagian yang hancur

maksimum 18%.

c. Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm)

lebih dari 1%.

d. Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif terhadap alkali.

e. Butiran agregat yang pipi dan panjang tidak boleh lebih dari 20%.

f. Modulus halus butiran antara 6-7,10 dan dengan variasi butir sesuai standar

gradasi.

g. Ukuran butir maksimum tidak boleh melebihi dari : 1/5 jarak terkecil antara

bidang-bidang samping cetakan, 1/3 tebal plat beton, 3/4 jarak bersih antar

tulangan atau bekas tulangan.

Dalam penelitian (Karmila Acmad) telah menguji agregat kasar yaitu kerikil

Palu, oleh karena itu dalam penelitian ini kerikil yang digunakan adalah kerikil

Palu. Hasil uji penelitian kerikil Palu sebagai data berikut :

a. Berat jenis kerikil Palu adalah 2,67 gr/cm3. Berat jenis jenuh kering

permukaan (SSD) sebesar 2,69 gr/cm3. Berdasarkan syarat yang telah

ditentukan maka kerikil Palu memenuhi syarat yaitu 2,5 gr/cm3-2,7 gr/cm

3.

Berat satuan 1,720 gr/cm3, memenuhi syarat 1,50-1,80. Daya serap air

kerikil Palu memenuhi syarat 0,5%-1% yaitu sebesar 0,94. Kandungan

lumpur 0,18% memenuhi syarat lebih kecil dari 5%. Ketahanan aus 26,94%

memenuhi syarat kurang dari 50%. Modulus halus butir 7,01 yang berarti

memenuhi syarat yaitu 6,5-7,1.

Page 29: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

13

2.2.4 Air

Air merupakan komponen penting dari campuran beton yang memegang

peranan penting dalam bereaksi dengan semen dan mendukung terbentuknya

kekuatan semen pasta. Kualitas air mempengaruhi kekuatan beton, maka

kemurnian dan kualitas air untuk campuran beton perlu mendapat perhatian.

Secara umum, untuk campuran beton diperlukan air yang memenuhi standar air

minum. Tujuan utama dari penggunaan air adalah agar terjadi hidrasi, yaitu reaksi

kimia yang terjadi antar semen dan air yang menyebabkan campuran tersebut

menjadi keras setelah beberapa waktu tersebut. Air untuk perawatan dan

pembuatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-

bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak beton atau tulangannya.

Sebaiknya digunakan air bersih, tidak berasa, tidak berbau dan dapat diminum.

Air yang dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Tidak mengandung lumpur dan benda melayang lainnya yang lebih dari 2

gram/liter.

b. Tidak mengandung garam atau asam yang dapat merusak beton, zat organik

dan sebagainya lebih dari 15 gram/liter.

c. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.

d. Tidak mengandung klorida (CI) lebih dari 1 gram/liter.

Faktor air semen (water cement ratio) adalah perbandingan berat air bebas

dengan berat semen. Faktor air semen merupakan faktor pengaruh dalam pasta

semen. Air yang berlebihan dapat menyebabkan banyaknya gelembung air setelah

proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan

proses hidrasi tidak tercapai seluruhnya sehingga akan mempengaruhi kekuatan.

2.3 Gradasi Agregat

Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran butiran agregat.

Gradasi agregat berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan

menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran.

Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat

halus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan

Page 30: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

14

jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat

per inchi persegi dari saringan tersebut. Gradasi agregat dapat dibedakan atas :

a. Gradasi seragam

Gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan ukuran butiran yang hampir

sama. Gradasi seragam ini disebut juga gradasi terbuka (open graded)

karena hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat banyak

rongga/ruang kosong antara agregat. Campuran beraspal dengan gradasi ini

memiliki stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat

isi yang besar.

b. Gradasi rapat

Gradasi rapat adalah gradasi agregat dimana terdapat butiran dari agregat

kasar sampai halus, sehingga sering juga disebut gradasi menerus, atau

gradasi baik (well graded). Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki

stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang

besar.

c. Gradasi senjang

Gradasi senjang adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat yang ada

tidak lengkap atau ada fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit

sekali. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki kualitas peralihan

dari keadaan campuran dengan gradasi yang disebutkan diatas.

2.4 Klarifikasi Agregat

Berdasarkan bentuknya, agregat digolongkan menjadi :

a. Agregat ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur

mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.

b. Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami bantuan

atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran

butir terbesar 5,0 mm.

c. Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan

atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan

mempunyai ukuran butir ntara 5-40 mm. Agregat kasar adalah agregat

dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan no.88 (2,36 mm).

Page 31: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

15

d. Bahan pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75%

lolos saringan no. 30 (0,06 mm).

Jenis agregat dari cara pengolahannya :

1. Agregat alam.

Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau

dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses

erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses

pembentukannya.

2. Agregat melalui proses pengolahan.

Digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai sering ditemui

agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar‐besar

sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat

digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.

3. Agregat Buatan.

Agregat yang yang merupakan merupakan mineral filler/pengisi (partikel

dengan ukuran ≤ 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik

semen atau mesin pemecah batu.

2.4.1 Sifat Fisik Agregat

Sifat-sifat agregat yang mempengaruhi mutu beton antara lain :

1. Bentuk butiran dan keadaan permukaan.

Butiran agregat biasa berbentuk bulat (agregat yang berasal dari

sungai/pantai), tidak beraturan, bersudut tajam dengan permukaan kasar, ada

yang berbentuk pipih dan lonjong. Bentuk butiran agregat pada

pencampuran beton berpengaruh pada :

a. Luas permukaan agregat.

b. Jumlah air pada pengadukan beton.

c. Kestabilan/ketahanan (durabilitas) pada beton.

d. Kelecakan (workability).

e. Keadaan permukaan beton mempengaruhi kekuatan beton pada daya

ikatan antara agregat dan semen. Permukaan kasar ikatan menjadi kuat

dan permukaan yang licin membuat ikatan menjadi lemah.

Page 32: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

16

2. Kekuatan agregat

a. Kekuatan agregat adalah kemampuan agregat untuk menahan beban

dari luar yang paling dominan di perhatikan adalah kekuatan tekan

dan elastisitas

b. Kekuatan dan elastisitas agregat di pengaruhi oleh :

1. Jenis batuannya.

2. Susunan mineral agregat.

3. Struktur/Kristal butiran.

4. Porositas.

5. Ikatan antar butiran.

c. Pengujian kekuatan agregat meliputi :

1. Pengujian kuat tekan.

2. Pengujian agregat dengan goresan batang tembaga atau bejana

rudellor.

3. Pengujian keausan dengan mesin aus los angeles

3 Berat jenis agregat

Berat jenis adalan perbandingan berat suatu benda dengan berat air murni

pada volume yang sama. Pada suhu tententu berat jenis agregat bergantung

oleh: jenis batuan, susunan mineral agregat, struktur butiran, dan porositas

batuan. Berat jenis agregat di bagi menjadi 3 yaitu :

a. Berat jenis SSD, yaitu berat jenis agregat dalam kondisi jenuh kering

permukaan.

b. Berat jenis semu, adalah Berat jenis agregat yang memperhitungkan

berat agregat dalam keadaan kering dan volume agregat dalam

keadaan kering.

c. Berat jenis bulk, adalah berat jenis agregat yang memperhitungkan

berat agregat dalam keadaan kering dan seluruh volume agregat.

4 Bobot isi.

Bobot isi adalah perbandingan berat suatu benda dengan volume benda

tersebut. Bobot isi agregat pada beton berguna untuk klarifikasi perhitungan

perencanaan campuran beton.

5. Porositas, kadar air dan daya serap air

Page 33: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

17

a. Adalah jumlah kadar pori-pori yang ada pada agregat, baik pori-pori

yang dapat di tembus air maupun yang tidak yang dinyatakan dengan

% terhadap volume agregat

b. Porositas agregat erat hubungannya dengan : berat jenis agregat, daya

serap air, sifat kedap air dan modulus elastissitas

c. Kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung dalam

agregat. Ada 4 jenis kadar air dalam agregat yaitu :

1. Kadar air kering tungku, yaitu agregat yang benar-benar kering

tanpa air.

2. Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaannya

kering tapi mengandung sedikit air di dalam porinya sehingga

masih dapat menyerap air.

3. Kadar air jenuh permukaan (SSD), dimana agregat yang pada

permukaannya tidak terdapat air tetapi didalam butirannya sudah

jenuh air. Pada tahap ini air yang terkandung pada agregat tidak

menambah air dalam pengadukan beton.

4. Kondisi basah, yaitu kondisi dimana dimana di permukaan

maupun di dalam butiran agregat mengandung air sehingga akan

menyebabkan penambahan jumlah air pada adukan beton.

6. Daya serap air adalah kemampuan agregat dalam menyerap air sampai

dalam keadaan jenuh, daya serap air agregat merupakan jumlah air yang

terdapat dalam agregat dihitung dari keadaan kering oven sampai dengan

keadaan jenuh dan dinyatakan dalam %.

7. Daya serap air berhubungan dengan pengontrolan kualitas beton dan jumlah

air yang dibutuhkan pada beton.

2.5 Perencanaan Campuran (Mix Design)

Tujuan utama mempelajar sifat-sifat beton adalah untuk perencanaan

campuran (mix design), yaitu pemilihan bahan-bahan beton yang memadai, serta

menentukan proporsi masing-masing bahan untuk menghasilkan beton ekonomis

dengan kualitas yang baik.

tertuang dalam SK SNI 03-2834-2000 dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 34: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

18

a. Menentukan kuat tekan rata-rata rencana (f’c).

b. Pengujian faktor air semen (FAS).

c. Penentuan besar butir agregat maksimum.

d. Pengujian kadar air bebas.

e. Menentukan proporsi agregat.

f. Pengujian berat jenis agregat gabungan.

g. Menghitung proporsi campuran beton.

h. Pengujian slump.

2.5.1 Faktor yang mempengaruhi pemilihan Mix Design

a. Kuat tekan

Salah satu dari karakteristik beton yang paling dan mempengaruhi unsur-

unsur beton lainnya, kuat tekan rata- rata pada umur beton tertentu biasanya

28 hari menunjukan nilai rasio air semen dari campuran.

b. Workability

Tingkat kemudahan pengerjaan bergantung pada tiga faktor, yaitu ukuran

beton yang direncanakan, jumlah penulangan dan metode pemadatan yang

akan digunakan. Untuk ukuran sempit dan sulit terjangkau, beton harus

memiliki tingkat kemudahan pengerjaan yang tinggi sehingga pemadatan

penuh dapat dicapai dengan usaha tertentu, seperti alat vibrator dsb. Ini juga

berlaku untuk jumlah tulangan dan peralatan pemadatan yang tersedia

dilapangan.

c. Durability

Ketahanan beton yang dimaksud adalah ketahanan beton terhadap kondisi

lingkungan agresifnya. Beton dengan kuat tekan tinggi biasanya lebih tahan

lama dibandingkan dengan beton yang berkekuatan rendah. Pada situasi

dimana kekuatan beton yang tinggi tidak terlalu diperlukan tetapi kondisi

lingkungan yang mengharuskan beton memiliki ketahanan tinggi, maka

persyaratan ketahanan akan menentukan rasio air dan semen yang akan

digunakan.

d. Ukuran nominal maksimum agregat

Secara umum, semakin besar ukuran agregat, semakin sedikit semen yang

dibutuhkan untuk rasio air dan semen tertentu, karena tingkat kemudahan

Page 35: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

19

pengerjaan beton akan meningkat sebanding dengan semakin besarnya

ukuran agregat. Akan tetapi, kuat tekan cenderung meningkat apabila

ukuran agregat semakin kecil.

e. Grading and tipe of agregat

Kekasaran agregat turut mempengaruhi proporsi campuran. Semakin kasar

agregat, semakin kuat ikatan antara agregat dengan semen. Tipe agregat

juga mempengaruhi rasio agregat dan semen. Satu hal yang penting dalam

pencampuran beton adalah keseragaman ukuran agregat yang digunakan.

f. Quality Control

Kontrol terhadap kualitas dapat diperkirakan berdasarkan beberapa variasi

hasil tes campuran beton. Variasi kekuatan beton disebabkan oleh variasi

bahan campuran yang digunakan, kurangnya control dalam pencampuran,

penuangan, pengeringan, pengetesan dan proses pengadukan.

2.6 Slump Test

Slump test adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk

menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran

beton segar untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu

campuran beton menunjukan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji

slump menunjukan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup

air.

Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan karena

menentukan tingkat workability nya atau tidak. Campuran beton yang terlalu air

akan menyebabkan mutu beton rendah dan lama mengering. Sedangkan campuran

beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk

dicetak.

Uji slump mengacu pada SNI 1972-2008. Slump dapat dilakukan

dilaboratorium maupun dilapangan (biasanya ketika ready mix sampai, diuji setiap

kedatangan). Hasil dari uji slump beton yaitu nilai slump. Nilai slump, nilai yang

tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan mempunyai standar.

Perhitungan Nilai Slump sebagai berikut :

Page 36: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

20

NILAI SLUMP = Tinggi cetakan – tinggi ratarata benda uji.....................2.1

Ada beberapa bentuk slump yang berbeda sesuai dengan kadar airnya

sebagai berikut :

a. Collapse/runtuh

Keadaan ini disebabkan terlalu banyak air/basah sehingga campuran dalam

cetakan runtuh sempurna. Bisa juga karena merupakan campuran yang

warkabilitynya tinggi yang diperuntukan untuk lokasi pengecoran tertentu

sehingga memudahkan pemadatan.

b. Shear

Pada keadaan ini bagian atas sebagian bertahan, sebagian runtuh sehingga

berbentuk miring, mungkin terjadi karena adukan belum rata tercampur.

c. True

Merupakan bentuk slump yang benar dan ideal.

Jika pada saat uji slump bentuk yang dihasilkan adalah collapse atau shear,

maka tidak perlu membuat campuran baru terburu-buru. Cukup ambil sempel

beton segar yang baru dan mengulang pengujian.

2.7 Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan

benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu dari mesin uji

tekan beton. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton

dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan beton ditentukan oleh

pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar, agregat halus, air dan

berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air semen merupakan faktor utama

menentukan kekuatan beton, semakin rendah perbandingan air semen maka

semakin tinggi kuat tekannya.

Nilai kuat tekan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

f’c = 𝑃

𝐴..................................................................2.2

dimana : f’c = Kuat tekan beton (Mpa)

P = Beban maksimum/beban runtuh (kN)

Page 37: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

21

A = Luas penampang benda uji

Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kekuatan beton, yaitu :

a. Faktor Air Semen (FAS)

Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air dan berat

semen dalam campuran pasta atau mortar. Secara umum diketahui bahwa

semakin tinggi nilai FAS, maka semakin rendah mutu kekuatan beton.

Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa

kekuatan beton semakin tinggi. Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan

kesulitan dalam pengerjaan, yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan

yang pada akhirnya akan menyebabkan mutu beton menurun.

b. Jumlah Semen

Pada mortar dengan FAS sama, beton dengan kandungan semen lebih

banyak belum tentu mempunyai kekuatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan

karena jumlah air yang banyak, demikian pula pastanya menyebabkan

kandungan pori lebih banyak dari pada mortar dengan kandungan semen

yang lebih sedikit. Kandungan pori ilmiah yang mengurangi kekuatan

mortar. Jumlah semen dalam mortar mempunyai nilai optimum tertentu

yang yang memberikan kuat tekan tinggi.

c. Umur Beton

Kekuatan beton akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur dimana

pada umur 28 hari pasta dan mortar akan memperoleh kekuatan yang

diinginkan.

d. Sifat Agregat

Sifat agregat yang berpengaruh terhadap kekuatan merupakan bentuk

kekasaran permukaan, kekerasan dan ukuran maksimum butir agregat.

Bentuk dari agregat akan berpengaruh terhadap interlocking antar agregat.

Page 38: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen, yaitu dengan

pengadaan percobaan di laboratorium uji bahan jurusan teknik sipil guna

mendapatkan hasil yang menjelaskan bagian-bagian yang di teliti, kegiatan

tersebut dilaksanakan di Politeknik Negeri Balikpapan. Waktu pelaksanaan yang

di gunakan untuk memulai ialah bulan April hingga Mei 2017.

Tabel 3.1 waktu pekerjaan

No Uraian

Bulan

April Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan Alat Dan Bahan

2 Perencanaan Campuran

3 Pembuatan Benda Uji

4 Perawatan Benda Uji

5 Pengujian Benda Uji

6 Analisis Data Dan

Kesimpulan

3.2 Tahapan Persiapan Alat Dan Bahan

3.2.1 Bahan Persiapan Pembuatan Beton

a. Agregat

1. Agregat Halus

2. Bahan dasar agregat halus yang digunakan terdiri dari dua jenis agregat

halus yaitu pasir Kandilo dan pasir Palu.

3. Agregat Kasar

bahan dasar agregat kasar yang digunakan yaitu kerikil Palu.

Page 39: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

23

b. Semen (portland cement)

1. Semen yang digunakan adalah semen tipe I dengan merk Tonasa dalam

kemasan 50 kg.

c. Air PDAM

3.2.2 Alat-alat Persiapan Pembuatan Beton

Semua peralatan yang digunakan dalam penelitian ini tersedia di

Laboratorium Politeknik Negeri Balikpapan. Alat-alat yang di gunakan meliputi :

a. Ayakan pasir dan batu

Alat ini terbuat dari baja, untuk ayakan pasir mempunyai ukuran lubang

yang berurutan: 9.5 mm, 4.75 mm, 2.36 mm, 2.00 mm, 1.18 mm, 0.60 mm,

0.425 mm, 0.30 mm, 0.15 mm, dan pan. Sedangkan untuk ayakan batu

mempunyai ukuran lubang berurutan : 25.0 mm, 19.0 mm, 9.5 mm, 4.75

mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.60 mm, 0.30 mm, 0.15 mm, 0.075 mm serta

pan.`Cara pemakaian dengan cara di susun dari atas melalui ukuran lubang

besar kemudian kebawah sekain kecil, dan paling bawah adalah pan (tempat

penampung sisa ayakan). Alat ini berungsi sebagai penguji gradasi agregat

kasar dan agregat halus.

b. Piknometer

Alat ini digunakan untuk memeriksa berat jenis dan penyerapan agregat

halus, piknometer ini mempunyai kapasitas 1000 cc.

c. Timbangan

Timbanagan yang di gunakan adalah timbangan digital yang mempunyai

kapasitas 15 kg dan timbangan manual dengan kapasitas 20 kg.

d. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur takaran air yang akan di pakai pada campuran

beton.

e. Kerucut Abram’s

Alat ini digunakan untuk menguji slump pada pembuatan adukan beton

dengan ukuran diatas 10 cm, dibawah 20 cm dan tinggi 30 cm.

f. Oven

Page 40: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

24

Alat ini berfungsi untuk mengeringkan semple agregat halus dan agregat

kasar.

g. Tongkat Baja

Tongkat ini memiliki ukuran diameter 16 mm, alat ini digunakan untuk

pengujian slump serta peroses pemadatan campuran dalam cetakan kubus

beton.

h. Bak Perendam

Bak ini digunakan untuk merendam benda uji.

i. Alat Uji Kuat Tekan Beton

Alat ini digunakan sebagai alat uji tekan terhadap benda uji beton.

j. Cetakan kubus

Benda ini terbuat dari baja, digunakan untuk mencetak benda uji dengan

ukuran 15cm x 15cm x 15 cm.

k. Los Angeles

Alat ini berfungsi untuk mengetahui tingkat ketahanan aus kerikil/batu

pecah yang dihubungkan dengan kekerasan dan kekuatan.

L. Mesin Pengguncang Saringan

Alat ini digunakan untuk pemisah agregat sesuai dengan ukuran saringan.

M. Mesin Pengaduk Beton (Concrete Mixer)

Alat ini digunakan untuk mencampur bahan adukan beton.

Page 41: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

25

3.3 Diagram Alur Penelitian

Untuk memperjelas pelaksanaan, berikut diagram alur penelitian :

Gambar 3.1 Bagan diagram Alur Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

PENCAMPURAN BENDA UJI

PERAWATAN BENDA UJI

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

PEMBUATAN BENDA UJI

SELESAI

PENGUJIAN BENDA UJI

MULAI

Cdsvsbffdb

PENGUJIAN BAHAN

PENGUJIAN SLUMP

(8-12 CM)

YA

TIDAK

Agregat Halus (pasir Kandilo dan Palu)

1. Berat jenis

2. Gradasi

3. Kadar lumpur

4. Kadar air

5. Besar satuan volume

Agregat Kasar

1. Berat jenis

2. Gradasi

3. Kadar lumpur

4. Kadar air

5. Besar satuan volume

6. Keausan agregat

Page 42: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

26

3.4 Persiapan Alat Dan Bahan

Tahapan ini merupakan tahapan persiapan penelitian di Laboraturium Uji

Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan, yang meliputi bahan

matrial yang akan dipakai.

3.4.1 Pengujian Bahan Agregat kasar

1. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar.

Langkah-langkah pemeriksaan berat jenis agregat kasar adalah sebagai

berikut :

a. Siapkan benda uji yang tertahan saringan No. 4 kurang lebih 5 kg.

b. Cuci benda uji tersebut lalu keringkan dalam oven selama 24 jam pada

suhu 110 C.

c. Dinginkan dalam ruangan terbuka selama 2 jam lalu rendam dalam air

minimal selama 15 menit.

d. Buang air perendamannya lalu tumpahkan diatas kain yang menyerap

air, agregat yang besar dikeringkan masing-masing dengan lap kain

untuk kering permukaan.

e. Timbang agregat yang kering permukaan itu (BJ) kg. Dengan

memasukkan steker adaptor ke dalam stop kontak yang bertegangan

220 volt, hubungkan songket kabel adaptor pada digital balance. Tekan

saklar On pada panel digital balance, kemudian tekan saklar T (tera)

hingga pada digital segmen menunjukkan 0 gr, kapasitas maksimum

pada balance 6100 gr.

f. Letakkan benda uji pada plat from sehingga beratnya akan terbaca pada

digital segmen.

g. Pasang kait (A) pada cincin timbangan di bagian bawah kemudian

letakkan timbangan pada mounting table, pada posisi kait benda

ditengah lubangnya, kemudian pasang kait (B) dan benda uji basket. Isi

water container dengan air hingga 5 cm dibawah pipa over flow,

hidupkan digital balance ikuti langkah (e).

h. Masukkan benda uji kedalam benda uji basket, celupkan kedalam

container berisi air, goyang-goyang lah sampel basket tersebut dalam

Page 43: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

27

air untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang

terperangkap didalamnya.

i. Timbangna agregat dalam air (BA) kg. Dengan cara mengaitkan tangkai

benda uji basket pada kait (B), putar handle (12) kekanan sehingga

benda uji basket terendam air hal ini terjadi proses penimbangan yang

terlihat pada dinding segmen.

2. Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui distribusi ukuran agregat kasar

dengan menggunakan saringan-saringan standart tertentu yang ditujukan dengan

lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah agregat kasar yang digunakan

tersebut cocok untuk produksi beton. Langkah-langkah pemeriksaan gradasi

agregat kasar sebagi berikut:

a. Agregat kasar yang akan diperiksa dikeringkan dalam oven dengan

suhu 105 sampai beratnya tetap.

b. Ayakan disusun sesuai dengan urutannya, ukuran terbesar diletakkan

pada bagian paling atas, yaitu 76 mm diikuti dengan ukuran ayakan

yang lebih kecil berturut-turut.

c. Agregat kasar dimasukkan kedalam ayakan yang paling atas dan ayakan

digetarkan selama 5 menit.

d. Agregat kasar yang tertinggal pada masing-masing ayakan dipindahkan

ketempat atau wadah yang tersedia kemudian ditimbang.

e. Gradasi agregat kasar diperoleh dengan menghitung jumlah kumulatif

presentasi butiran yang lolos pada masing-masing ayakan. Nilai butiran

dihitung dengan menjumlahkan presentasi kumulatif butiran tertinggal

dan kemudian dibagi seratus.

3. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kandungan lumpur

dalam agregat kasar. Langkah-langkah pemeriksaan kandungan lumpur untuk

agregat kasar sebagai berikut :

a. Agregat kasar kering oven ditimbang beratnya (B1).

b. Agregat kasar dicuci diatas ayakan No. 200.

Page 44: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

28

c. Agregat kasar yang tertinggal diatas ayakan dipindahkan ke dalam

wadah dan dimasukkan ke dalam oven selama 1 x 24 jam.

d. Agregat kasar dikeluarkan dari oven dan ditimbang.

4. Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kandungan air dalam

kerikil. Langkah-langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut:

a. Timbang cawan yang akan digunakan.

b. Masukkan batu kerikil dicawan.

c. Timbang batu kerikil dalam cawan, kemudian dioven selama 1 x 24

jam.

d. Kemudian dikeluarkan dari oven lalu ditimbang.

5. Pemeriksaan Berat Satuan Volume Agregat Kasar

Langkah-langkah pemeriksaan sebagai berikut :

a. Memasukkan batu kerikil kering ke dalam silinder baja sebanyak 3

lapisan (masing-masing lapisan diisi 1/3 dari tinggi silinder). Tiap lapis

ditumbuk dengan tongkat baja sebanyak 25 kali hingga penuh.

b. Lalu hidupkan mesin penggetar, selama masih ada kurang masukan

secara bertahap kerikil.

c. Matikan ketika sudah tidak ada ruang lalu ditimbang.

6. Pemeriksaan Keausan Batu.

Langkah-langkah pemeriksaan sebagai berikut :

a. Menyiapkan material sebanyak 5000 gr.

b. Memasukkan bola-bola baja dan kerikil ke dalam mesin Los Angeles.

c. Memutar mesin Los Angeles dengan kecepatan 30-35 rpm sebanyak

500 putaran, lalu benda uji dikeluarkan dan disaring dengan ukuran

saringan 2,36 mm.

d. Menimbang kerikil yang tertahan pada saringan 2,36 mm dan

menghitung keausannya.

Page 45: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

29

3.4.2 Pengujian agregat halus

1. Pemeriksaan Berta Jenis Pasir

Tujuan pemeriksaan ini untuk berat jenis (Bulk Specific Gravity), berat jenis

jenuh kering permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu (Apparent Specfic Gravity)

dan penyerapan (Absortion) dari agregat halus. Langkah dalam pemeriksaan berat

jenis agregat halus sebagai berikut :

a. Pasir dikeringkan dalam tungku pemanas (oven) dengan suhu sekitar

105o sampai beratnya tetap.

b. Pasir direndam didalam air selama 24 jam.

c. Air bekas rendaman dibuang dengan hati- hati sehingga butiran pasir

tidak ikut terbuang, pasir dibiarkan diatas nampan dikeringkan sampai

tercapai keadaan jenuh kering muka.

d. Pasir diatas sebanyak 500 gr (BO) dimasukan kedalam piknometer

kemudian air sampai 90% penuh. Untuk mengeluarkan udara yang

terjebak dalam butiran pasir, piknometer diputar dan diguling-

gulingkan.

e. Air ditambahkan hingga piknometer penuh kemudian piknometer

ditimbang (B1).

f. Pasir dikeluarkan dari piknometer kemudian dimasukan kedalam oven

selama 1 × 24 jam sampai beratnya tetap (B2).

g. Piknometer dibersihkan lalu diisi air sampai penuh kemudian ditimbang

(B3).

2. Pemeriksaan Gradasi Pasir

Bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran agregat halus dengan

menggunakan saringan standar tertentu yang ditujukan dengan lubang saringan

(mm). langkah- langkah pemeriksaan gradasi agregat halus sebagai berikut :

a. Pasir dikeringkan dalam tungku pemanas (oven) dengan suhu sekitar

110o sampai beratnya tetap.

b. Ayakan disusun sesuai dengan urutannya, ukuran terbesar diletakan

pada posisi paling atas yaitu 4,8 mm diikuti dengan ukuran ayakan yang

lebih kecil berturut- turut.

Page 46: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

30

c. Pasir dimasukan kedalam ayakan paling atas dan ayakan dengan cara

digetarkan selama 5 menit.

d. Pasir yang tertinggal pada masing-masing ayakan dipindahkan

ketempat atau wadah yang tersedia kemudian ditimbang.

e. Gradasi pasir diperoleh dengan menghitung jumlah komulatif persentasi

butiran yang lolos pada masing-masing ayakan. Nilai butiran halus

dihitung dengan menjumlahkan presentasi komulatif butiran tertinggal

dan kemudian dibagi seratus.

3. Pengujian Kadar Lumpur

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kandungan lumpur

dalam pasir, langah- langkah pemeriksaan sebagai berikut :

a. Pasir kering oven ditimbang beratnya (B1).

b. Pasir dicuci diatas ayakan No 200.

c. Pasir yang tertinggal diatas ayakan dipindahkan kedalam wadah dan

dimasukan kedalam oven selama 1 x 24 jam.

d. Pasir dikeluarkan dari oven dan ditimbang.

4. Pemeriksaan Kadar Air

Tujuan ini untuk mengetahui kandungan air dalam pasir, langkah langkah

sebagai berikut :

a. Timbang cawan yang akan digunakan.

b. Masukan pasir dicawan.

c. Timbang pasir dalam cawan, kemudian dioven selama 24 jam.

d. Kemudian dikeluarkan dari oven lalu ditimbang.

5. Pemeriksaan Berat Satuan Volume Agregat Halus

Langkah- langkah pemeriksaan ini sebagai berikut :

a. Masukan pasir kering kedalam silinder baja sebanyak 3 lapis (masing-

masing lapisan diisi 1/3 dari tinggi silinder). Tiap lapis ditumbuk

dengan tongkat baja sebanyak 25 kali hingga penuh.

b. Lalu hidupkan mesin penggetar, selama masih ada kurang masukan

secara bertahap pasir.

c. Matikan ketika sudah tidak ada ruang lalu ratakan kemudian ditimbang

Page 47: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

31

3.4.3 Perencanaan Campuran

Tahapan ini merupakan tahapan perencanaan campuran beton, perbandingan

jumlah proporsi bahan campuran beton menggunakan perbandingan Bahan

(semen, pasir, batu kerikil dan air). Langka-langka pencampuran beton yaitu :

a. Menakar seluruh campuran yang dibutuhkan.

b. Mempersiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah

rencana.

c. Memasukan semen dan agregat halus dalam wadah.

d. Mencampurkan agregat dengan menggunakan sekop atau alat pengaduk.

e. Menambahkan pada agregat campuran dan mengulangi proses pencampuran

sehingga diperoleh adukan kering agregat dan semen merata.

f. Buat lubang ditengah adukan kering agregat.

g. Menambahkan 1/3 jumlah air total kedalam lubang adukan kering dan

lakukan pencampuran sampai terlihat konsisten adukan merata.

h. Masukan agregat kasar, kemudian mengulangi proses pencampuran untuk

mendapatkan konsistensi adukan.

3.4.4 Pengujian Nilai Slump

Tahapan Uji Slump sebagai berikut :

a. Basahi cetakan kerucut dan plat dengan kain basah.

b. Letakan cetakan diatas plat.

c. Isi 1/3 cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam secara

merata dengan menusukkannya. Lapisan ini penusukan bagian tepi

dilakukan dengan besi dimiringkan sesuai dengan dinding cetakan dan

Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan sebanyak 25 kali tusukan.

d. Isi 1/3 bagian berikutnya (menjadi terisi 2/3) dengan hal yang sama

sebanyak 25 kali tusukan. Pastikan besi menyentuh lapisan pertama.

e. Isi 1/3 akhir seperti tahapan (d).

f. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaan benda uji, tunggu kira-kira ½

menit. Sambil menunggu bersihkan kelebihan beton diluar cetakan dan di

plat.

g. Kemudian cetakan diangkat perlahan tegak lurus ke atas

Page 48: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

32

h. Ukur nilai slump dengan membalikan kerucut disebelahnya menggunakan

perbedaan tinggi rata-rata dari benda uji.

i. Toleransi nilai slump dari beton segar ± 2 cm

j. Jika nilai slump sesuai dengan standar, maka beton dapat digunakan

3.4.5 Pembuatan Benda Uji

Pada tahapan ini dibuat adukan beton sesuai dengan proposi masing-masing

bahan dan pengujian slump. Benda uji dibuat dengan cetakan kubus. kemudian di

rendam dalam bak rendam selama 7, 14 dan 28 hari. Adapun cara pembuatan

benda uji kubus adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan cetakan kubus yang telah diolesi dengan oli.

b. Memasukkan campuran beton tadi kedalam cetakan kubus dalam 3 lapis,

masing-msing lapisan ditumbuk sebanyak 25 kali dengan alat penumbuk

c. Kemudian diketuk-ketuk dengan palu karet pada bagian luar cetakan dengan

tujuan untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yang ada dalam

cetakan.

d. Meratakan bagian samping dengan cetok, agar rata dan padat.

e. Setelah penuh, meratakan dan memadatkan bagian atas cetakan dengan

cetok, dengan jalan agak ditekan kebawah.

f. Memberi label pada cetakan untuk mengetahui spesifikasi benda uji.

3.4.6Perawatan (Curing)

Tujuan dari perawatan/curing adalah memastikan reaksi hidrasi senyawa

semen termasuk bahan tambah atau pengganti, agar dapat berlangsung secara

optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai dan menjaga supaya

tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat kehilangan kelembaban yang

terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat menyebabkan retak. Pada

penelitian ini, cara melakukan perawatan beton dengan cara perendaman. Adapun

langkah-langka perawatan beton, sebagai berikut :

a. Setelah 24 jam maka cetakan beton kubus dibuka, lalu dilakukan

perendaman terhadap sempel beton tersebut.

b. Perendaman dilakukan sampai umur beton 7 hari, 14 hari, 28 hari.

Page 49: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

33

c. Sebelum beton direndam terlebih dahulu diberi nama pada permukaannya.

3.4.7 Pengujian Benda Uji

Pada tahapan ini dilakukan pengujian kuat tekan beton benda uji pada umur

7, 14 dan 28 hari. Prosedur pengujian kuat tekan mengacu pada standar SNI 03-

1974-1990.

3.4.8 Analisis Data Dan Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang dihasilkan, kemudian dilakukan analisis data.

Nilai kuat tekan beton di ambil dari kuat tekan rata-rata 3 benda uji.

Tabel 3.2 Variasi Benda Uji

No Nama Umur

7 Hari 14 Hari 28 Hari

1 Palu & Kandilo 50% : 50% 3 3 3

2 Palu & Kandilo 60% : 40% 3 3 3

3 Palu & Kandilo 70% : 30% 3 3 3

JUMLAH 9 9 9

27 Benda Uji

3.5 Proses Penentuan Jumlah Agregat Halus

Untuk menentukan jumlah persentase agregat halus yang digunakan dalam

memvariasikan campuran agregat halus dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a. persentase 50 % : 50 %, yaitu pasir Palu 50 % : pasir Kandilo 50 %

b. persentase 60 % : 40 %, yaitu pasir Palu 60 % : pasir Kandilo 40 %

c. persentase 70 % : 30 %, yaitu pasir Palu 70 % : pasir Kandilo 30 %

Jadi, dengan cara menentukan persentase agregat halus tersebut penulis

menggunakan berat agregat halus tersebut sebagai perbandingan persentase

campuran.

Page 50: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

34

3.6 Penamaan Benda Uji

Untuk membedakan masing-masing benda uji maka di beri penamaan

seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Nama Benda Uji

No Nama

Umur

7 Hari 14 Hari 28 Hari

1. Palu & Kandilo 50% : 50% 50 : 50 PK 1-3 50 : 50 PK 4-6 50 : 50 PK 7-9

2. Palu & Kandilo 60% : 40% 60 : 40 PK 1-3 60 : 40 PK 4-6 60 : 40 PK 7-9

3. Palu & Kandilo 70% : 30% 70 : 30 PK 1-3 70 : 30 PK 4-6 70 : 30 PK 7-9

Page 51: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

35

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pembahasan yang akan dijelaskan dalam bab ini akan menjelaskan tentang

penelitian bahan penyusun beton yang telah dilakukan. Dari hasil pemeriksaan

yang telah dilaksanakan akan dibahas sebagai berikut :

4.2 Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan penyusun yang

akan dipakai di penelitian ini, yang akan dilakukan di Laboratorium Politeknik

Negeri Balikpapan. Adapun pemeriksaan kelayakan bahan-bahan penyusun

sebagai berikut :

4.2.1 Pemeriksaan air

Air yang disyaratkan untuk bahan campuran pembuatan beton yaitu harus

bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda-benda lainnya yang terdapat

dalam air yang bisa dilihat secara visual. Jika air sudah sesuai dengan persyaratan

makan air tersebut dapat digunakan.

4.2.2 Pemeriksaan Semen

Pemeriksaan secara visual menyimpulkan bahwa semen dalam keadaan baik

yaitu berbutir halus dan tidak terdapat gumpalan-gumpalan, sehingga semen dapat

digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini semen yang digunakan

adalah semen tipe I yang penggunaannya secara umum, tidak memerlukan

persyaratan khusus.

4.2.3 Pemeriksaan Agregat Halus

Pemeriksaan agregat halus yang dilakukan pada pasir Palu dan pasir

Kandilo mengalami beberapa proses yaitu :

Page 52: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

36

1. Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus

Hasil penelitian yang dilakukan dari penelitian ini bahwa secara fisik pasir

Palu dan pasir Kandilo memiliki beberapa perbedaan yaitu :

a. Pasir Palu memiliki butiran lebih bervariasi, permukaan kasar, berwarna

biru kehitaman dan masuk ke zona gradasi no. 2terdapat didalamSNI-03-

2834-2000.

b. Pasir Kandilo memiliki butiran tidak terlalu bervariasi, permukaan halus,

berwarna kuning kecoklatan dan grafik zona yang terdapat didalam SNI-03-

2834-2000, pasir Kandilo tidak masuk ke dalam gradasi zona 1 ; 2 ; 3 atau

4. Tetapi karena hasil yang didapat dari pemeriksaan mendekati dengan

zona 4 maka pasir Kandilo dimasukkan kedalam grafik zona 4.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi pasir Palu

dapat dilihat pada Tabel 4.1, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Palu

Lubang Ayakan Pasir Palu

Tertinggal Kumulatif

No mm Gram % Tertinggal Lolos

¾ 19,1 0 0,00 0 100,000

½ 12,7 8,08 0,81 1 99,190

⅜ 9,5 12,34 1,24 2 97,952

4 4,76 49,44 4,96 7 92,994

8 2,38 104,37 10,47 17,472 82,528

16 1,19 123,27 12,36 29,834 70,166

30 0,59 180,58 18,11 47,942 52,058

50 0,297 223,1 22,37 70,315 29,685

100 0,149 197,86 19,84 90,156 9,844

PAN 27,46 2,75 100,000 0,000

TOTAL 997,2 362,829

Modulus Halus 3,628

Page 53: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

37

10

30

59

90

100 100 100

0 8

35

55

75

90

100

0

20

40

60

80

100

120

0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60

Gradasi Pasir Palu

Batas Zona

Pasir Palu

Batas Zona.

Keterangan Perhitungan Gradasi Pasir Palu :

a. Lubang Ayakan : No = Nomor Lubang Ayakan

mm = Lubang Ayakan Dengan Satuan Milimeter

b. Tertinggal : Gram = Benda uji yang tertinggal pada setiap saringan

% = Persentase tertinggal = Benda Uji Tertinggal ( gram)

Total Benda Uji tertinggal (gram) x100

= 70,7

997,2 x100 = 7,09

c. Kumulatif : Tertinggal = Persentase Yang Tertinggal (%) + Tertinggal

= 90,156 + 7,09 = 97,246

Lolos = 100 – Kumulatif Tertinggal

= 100 – 97,246 = 2,754

d. MHB : Jumlah Kumulatif

100

: 362,829

100 = 3,628

Gambar4.1 Grafik Hasil Pemeriksaan Gradasi Dan Berat Satuan Pasir Palu Zona

Nomor 2

Dari Gambar 4.1 diatas gradasi pada agregat halus yaiu pasir Palu setelah

dimasukan kedalama grafik zona yang terdapat didalam SNI-03-2834-2000, pasir

Palu masuk ke dalam zona gradasi nomor2.Garis yang berwarna biru merupakan

Page 54: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

38

garis batas zona dan yang berwarna merah merupakan garis hasil pemeriksaan

agregat halus.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi pasir Kandilo

dapat dilihat pada Tabel 4.2, sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Kandilo

Lubang Ayakan Pasir Kandilo

Tertinggal Kumulatif

No Mm Gram % Tertinggal Lolos

¾ 19,1 0 0,00 0 100

½ 12,7 0 0,00 0 100

⅜ 9,5 0 0,00 0 100

4 4,76 0 0,00 0 100

8 2,38 0,15 0,02 0,015 99,985

16 1,19 0,8 0,08 0,097 99,903

30 0,59 7,29 0,74 0,838 99,162

50 0,297 103,91 10,57 11,404 88,596

100 0,149 799,19 81,26 92,669 7,331

PAN 12,06 1,23 100,000 0,000

TOTAL 983,44 203,796

Modulus Halus 2,038

Keterangan Perhitungan Gradasi Pasir Kandilo :

a. Lubang Ayakan : No = Nomor Lubang Ayakan

mm = Lubang Ayakan Dengan Satuan Milimeter

b. Tertinggal : Gram = Benda uji yang tertinggal pada setiap saringan

% = Persentase tertinggal = Benda Uji Tertinggal ( gram)

Total Benda Uji tertinggal (gram) x100

= 60,04

983,44 x100 = 6,11

c. Kumulatif : Tertinggal = Persentase Yang Tertinggal (%) + Tertinggal

= 92,669 + 6,11 = 98,774

Page 55: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

39

Lolos = 100 – Kumulatif Tertinggal

= 100 – 98,774 = 1,226

d. MHB : Jumlah Kumulatif

100

: 203,796

100 = 2,038

Tujuan dilakukan pemeriksaan gradasi agregat halus adalah untuk

menentukan modulus kehalusan pasir dan dapat membuat analisa pembagian

butiran pasir. Menurut syarat yang berlaku pasir yang layak digunakan adalah

pasir yang mempunyai modulus halus 1,5 sampai dengan 3,8. Dari pemeriksaan

gradasi pasir Palu dan pasir Kandilo yang dilakukan mendapatkan hasil modulus

halus pasir Palu adalah 3,628 dan pasir Kandilo adalah 2,038 sehingga dapat di

simpulkan bahwa pasir Palu dan pasir Kandilo layak digunakan untuk pembuatan

benda uji.

Gambar4.2 Grafik Hasil Pemeriksaan Gradasi Dan Berat Satuan Pasir Kandilo

Zona Nomor 4

Dari Gambar 4.2 diatas gradasi pada agregat halus yaitu pasir Kandilo

setelah dimasukan kedalama grafik zona yang terdapat didalam SNI-03-2834-

2000, pasir Kandilo tidak masuk ke dalam gradasi zona 1 ; 2 ; 3 atau 4.Tetapi

karena hasil yang didapat dari pemeriksaan mendekati dengan zona 4 maka pasir

Kandilo dimasukkan kedalam grafik zona 4 yang artinya adalah pasir Kandilo

15

50

100 100 100 100 100

0

15

80

90 93 95 100

0

20

40

60

80

100

120

0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6

Gradasi Pasir Kandilo

batas zona

pasir Kandilo

batas zona

Page 56: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

40

sangat halus. Dapat dilihat pada Gambar 4.2 garis yang berwarna biru merupakan

garis batas zona dan yang berwarna merah merupakan garis hasil pemeriksaan

agregat halus.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi gabungan

variasi pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50% dapat dilihat pada Tabel 4.3, sebagai

berikut :

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50%

(mm) PP PK 50/100 x PP 50/100 x PK Pasir Gabungan Pasir Zona 3

97,952 100 48,976 50 98,976 100 - 100

92,994 100 46,497 50 96,497 90 - 100

82,528 99,985 41,264 49,9925 91,2565 85 -100

70,166 99,903 35,083 49,9515 85,0345 75 - 100

52,058 99,162 26,029 49,581 75,61 60 - 79

0,297 29,685 88,596 14,8425 44,298 59,1405 12 - 40

0,149 9,844 7,331 4,922 3,6655 8,5875 0 - 10

0,59

9,5

4,76

2,38

1,19

Gabungan IUkuran Ayakan

50% PP + 50% PKSpesifikasiPasir KandiloPasir Palu

Gambar 4.3 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Variasi Pasir Palu 50% :

Pasir Kandilo 50% Zona Nomor 3

10

40

79

100 100 100 100

0

12

60

75 85

90 100

0

20

40

60

80

100

120

0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6

Gradasi Gabungan Pasir Palu 50% : Pasir Kandilo 50%

batas zona

pasir Kandilo

batas zona

Page 57: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

41

Dari Gambar 4.3 diatas gradasi gabungan variasi pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50%, setelah dimasukan kedalama grafik zona yang terdapat didalam

SNI-03-2834-2000, maka gabungan variasi tersebut tidak masuk ke dalam gradasi

zona 1 ; 2 ; 3 atau 4.Tetapi karena hasil yang didapat dari pemeriksaan mendekati

dengan zona 3, maka gabungan variasi tersebut dimasukkan kedalam grafik zona

3.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi gabungan

variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% dapat dilihat pada Tabel 4.4, sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 60% : pasir

Kandilo 40%

(mm) PP PK 60/100 x PP 40/100 x PK Pasir Gabungan Pasir Zona 3

97,952 100 58,7712 40 98,7712 100 - 100

92,994 100 55,7964 40 95,7964 90 - 100

82,528 99,985 49,5168 39,994 89,5108 85 - 100

70,166 99,903 42,0996 39,9612 82,0608 75 - 100

52,058 99,162 31,2348 39,6648 70,8996 60 - 79

0,297 29,685 88,596 17,811 35,4384 53,2494 12 - 40

0,149 9,844 7,331 5,9064 2,9324 8,8388 0 - 10

Gabungan IIUkuran Ayakan

60% PP + 40% PKSpesifikasiPasir KandiloPasir Palu

0,59

9,5

4,76

2,38

1,19

10

40

79

100 100 100 100

0

12

60

75 85

90 100

0

20

40

60

80

100

120

0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6

Gradasi Gabungan Pasir Palu 60% : Pasir Kandilo 40%

batas zona

pasir Kandilo

batas zona

Page 58: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

42

10

40

79

100 100 100 100

0

12

60

75 85

90 100

0

20

40

60

80

100

120

0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6

Gradasi Gabungan Pasir Palu 70% : Pasir Kandilo 30%

batas zona

pasir Kandilo

batas zona

Gambar 4.4 Grafik Gradasi Dan Berat Satuan Gabungan Pasir Palu 60% : Pasir

Kandilo 40% Zona Nomor 3

Dari Gambar 4.4 diatas gradasi gabungan variasi pasir Palu 60% : pasir

Kandilo 40%, setelah dimasukan kedalama grafik zona yang terdapat didalam

SNI-03-2834-2000, maka gabungan variasi tersebut tidak masuk ke dalam gradasi

zona 1 ; 2 ; 3 atau 4. Tetapi karena hasil yang didapat dari pemeriksaan mendekati

dengan zona 3, maka gabungan variasi tersebut dimasukkan kedalam grafik zona

3.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi gabungan

variasi pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% dapat dilihat pada Tabel 4.5, sebagai

berikut :

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Gradasi Gabungan Variasi Pasir Palu 70% : pasir

Kandilo 30%

(mm) PP PK 70/100 x PP 30/100 x PK Ppasir Gabungan Pasir Zona 3

97,952 100 68,5664 30 98,5664 100 - 100

92,994 100 65,0958 30 95,0958 90 - 100

82,528 99,985 57,7696 29,9955 87,7651 85 - 100

70,166 99,903 49,1162 29,9709 79,0871 75 - 100

52,058 99,162 36,4406 29,7486 66,1892 60 - 79

0,297 29,685 88,596 20,7795 26,5788 47,3583 12 - 40

0,149 9,844 7,331 6,8908 2,1993 9,0901 0 - 10

Gabungan IIIUkuran Ayakan

70% PP + 30% PKSpesifikasiPasir KandiloPasir Palu

0,59

9,5

4,76

2,38

1,19

Page 59: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

43

Gambar 4.5 Grafik Gradasi dan Berat Satuan Gabungan Pasir Palu 70% : Pasir

Kandilo 30% zona nomor 3

Dari Gambar 4.5 diatas gradasi gabungan variasi pasir Palu 70% : pasir

Kandilo 30%, setelah dimasukan kedalama grafik zona yang terdapat didalam

SNI-03-2834-2000, maka gabungan variasi tersebut tidak masuk ke dalam gradasi

zona 1 ; 2 ; 3 atau 4.Tetapi karena hasil yang didapat dari pemeriksaan mendekati

dengan zona 3, maka gabungan variasi tersebut dimasukkan kedalam grafik zona

3.

2. Pemeriksaan Berat Jenis

Pemeriksaan berat jenis bertujuan untuk menentukan berat jenis pasir, berat

jenis jenuh kering permukaan, berat jenis semu dan penyerapan dari agregat halus.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat jenis dan

penyerapan pasir Palu dapat dilihat pada Tabel 4.6, sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Palu

No. Keterangan Berat (gr)

Sampel I

1 Berat benda uji jenuh kering permukaan (SSD) 500

2 Berat Benda uji jenuh kering oven (BK) 456,84

3 Berat piknometer berisi air (B) 1235,4

4 Berat piknometer + benda uji (Bt) 1513

5 Berat Piknometer (Pk) 247,05

6 Berat Jenis Curah (gr/cm³) 2,054

7 Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) 2,248

8 Berat jenis Semu 2,548

9 Penyerapan air jenuh kering muka (%) 9,448%

Rumus yang dipakai untuk memperhitungkan berat jenis dan penyerapan pasir

Palu adalah sebagai berikut :

Berat jenis curah =BK

(B+SSD−BT) =

456,84

(1235,4+500−1513)= 2,054

Page 60: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

44

Berat jenis SSD =SSD

(B+SSD−BT) =

500

(1235,4+500−1513) = 2,248

Berat jenis semu =BK

(B+BK−BT) =

456,84

(1235,4+456,84−1513) = 2,548

Penyerapan =(SSD−BK)

BK x 100% =

(500−456,84)

456,84 x 100% =9,448%

Pada pengujian berat jenis pasir Palu mendapatkan hasil data berat jenis

yang akan di gunakan Mix Design, pada datapenyerapan air mendapatkan hasil

sebesar 9,448%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat jenis dan

penyerapan pasir Kandilo dapat dilihat pada Tabel 4.7, sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Kandilo

No. Keterangan Berat (gr)

Sampel I

1 Berat benda uji jenuh kering permukaan (SSD) 500

2 Berat Benda uji jenuh kering oven (BK) 479,3

3 Berat piknometer berisi air (B) 1189,8

4 Berat piknometer + benda uji (Bt) 1450

5 Berat Piknometer (Pk) 247,05

6 Berat Jenis Curah (gr/cm³) 1,999

7 Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) 2,085

8 Berat jenis Semu 2,188

9 Penyerapan air jenuh kering muka (%) 4,319%

Rumus yang dipakai untuk memperhitungkan berat jenis dan penyerapan pasir

Kandilo adalah sebagai berikut :

Berat jenis curah = BK

(B+SSD−BT) =

479,3

(1189,8+500−1450)= 1,999

Berat jenis SSD = SSD

(B+SSD−BT) =

500

(1189,8+500−1450) = 2,085

Berat jenis semu = BK

(B+BK−BT) =

479,3

(1189,8+479,3−1450) = 2,188

Page 61: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

45

Penyerapan = (SSD−BK)

BK x 100% =

(500−479,3)

479,3 x 100% = 4,319%

Pada pengujian berat jenis pasir Kandilo mendapatkan hasil data berat jenis

danpenyerapan air mendapatkan hasil sebesar 4,319 %.

3. Pemeriksaan Kadar Lumpur

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar lumpur pasir Palu

dapat dilihat pada Tabel 4.8, sebagai berikut.:

Tabel 4.8 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Palu

Uraian Kode Berat (gr)

Sampel I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 491,44

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 8,56

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 1,712

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar lumpur pasir Kandilo

dapat dilihat pada Tabel 4.9, sebagai berikut.:

Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Kandilo

Uraian Kode Berat (gr)

Sampel I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 489

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 11

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 2,2

Pengujian kadar lumpur bertujuan untuk mengetahui kandungan lumpur

yang terdapat pada pasir Palu dan pasir Kandilo. Syarat kandungan lumpur pada

pasir harus sekitar ≤ 5% apabila kandungan melebihi 5% pasir tersebut tidak layak

untuk digunakan. Dari hasil penelitian kadar lumpur yang terkandung pada pasir

Palu sebesar 1,712% dan pasir Kandilo sebesar 2,2%. Dari hasil kandungan

lumpur pasir tersebut dapat dipakai dan tidak perlu dicuci sebelum dilakukan

pemeriksaan.

Page 62: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

46

4. Pemeriksaan Kadar Air

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar air pasir Palu dapat

dilihat pada Tabel 4.10, sebagai berikut.:

Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Pasir Palu

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + pasir basah 118,21 130,1

2 Berat cawan + pasir kering oven 114,63 126,01

3 Berat air = (1) - (2) 3,58 4,09

4 Berat cawan 12,98 13,04

5 Berat pasir kering = (2) - (4) 101,65 112,97

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% 3,522 3,620

Kadar air rata - rata (%) 3,571

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar air pasir Kandilo

dapat dilihat pada Tabel 4.11, sebagai berikut.:

Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Pasir Kandilo

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + pasir basah 115,1 102,8

2 Berat cawan + pasir kering oven 110,51 98,62

3 Berat air = (1) - (2) 4,59 4,18

4 Berat cawan 13,6 13,4

5 Berat pasir kering = (2) - (4) 96,91 85,22

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% 4,736 4,905

Kadar air rata - rata (%) 4,821

Hasil penelitian kadar air pada agregat halus untuk mengetahui kandungan

air yang terdapat didalam agregat halus yaitu pasir Palu dan pasir Kandilo. Pada

pemeriksaan kadar air didapatkam hasil rata-rata pasir Palu pada Tabel 4.10yaitu

3,571% dan pasir Kandilo pada Tabel 4.11 yaitu 4,821%. Kandungan air yang

Page 63: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

47

terdapat pada pasir Palu dan pasir Kandilo memenuhi syarat dikarenakan dibawah

≤ 5%.

5. Pemeriksaan Berat Isi

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat isi pasir Palu dapat

dilihat pada Tabel 4.12, sebagai berikut.:

Tabel 4.12 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Pasir Palu

No Keterangan Berat (gr)

1 Berat Takaran (gram) 2820 2820

2 Berat Takaran + Air (gram) 5800 5800

3 Berat Air (gram) = (2) - (1) 2980 2980

4 Volume Air (gram) = (3) / (1) 1,057 1,057

METODE RODDING SHOVELING

5 Berat Takaran (gram) 2820 2820

6 Berat Takaran + Benda Uji (gram) 6785 6205

Kotak Takar D = 15,7 , t = 15,7

Berat Bersih Sampel = Berat Benda Uji – Berat

Takaran 3965 3385

Volume = ¼ x п x d2 x t 3037,86 3037,86

Berat Isi = Berat Bersih Sampel / Volume Sampel 1,305 1,114

Pemeriksaan berat isi pada agregat halus bertujuan untuk menetukan berat

isi agregat halus. Hasil dari pemeriksaan berat isi pasir Palu dengan sampel

dipadatkan (rodding) adalah 1,305. Hasil pemeriksaan berat isi pasir Palu dengan

sampel tidak dipadatkan(shovaling) adalah 1,114.

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat isi pasir Kandilo

dapat dilihat pada Tabel 4.13, sebagai berikut.:

Page 64: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

48

Tabel 4.13 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Pasir Kandilo

No Keterangan Berat (gr)

1 Berat Takaran (gram) 2820 2820

2 Berat Takaran + Air (gram) 5750 5750

3 Berat Air (gram) = (2) - (1) 2930 2930

4 Volume Air (gram) = (3) / (1) 1,039 1,039

METODE RODDING SHOVELING

5 Berat Takaran (gram) 2820 2820

6 Berat Takaran + Benda Uji (gram) 7056 6470

Kotak Takar D = 15,7 , t = 15,7

Berat Bersih Sampel = Berat Benda Uji – Berat

Takaran 4236 3650

Volume = ¼ x п x d2 x t 3037,86 3037,86

Berat Isi = Berat Bersih Sampel / Volume Sampel 1,394 1,201

Pemeriksaan berat isi pada agregat halus bertujuan untuk menetukan berat

isi agregat halus.Hasil dari pemeriksaan berat isi pasir Kandilo dengan sampel

dipadatkan (rodding) adalah 1,394. Dari pemeriksaan berat isi pasir Kandilo

dengan sampel tidak dipadatkan(shovaling) adalah 1,201.

4.2.4 Pemeriksaan Agregat Kasar

Pemeriksaan agregat kasar yang dilakukan pada kerikil Palu mengalami

beberapa proses yaitu :

1. Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian gradasi kerikil Palu

dapat dilihat pada Tabel 4.14, sebagai berikut :

Page 65: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

49

Tabel 4.14 Hasil Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu

Lubang Ayakan Kerikil Palu

Tertinggal Kumulatif

No mm Gram % Tertinggal Lolos

1,5 38,1 0,00 0 0 100

¾ 19,1 2299,8 46,782 73,696 26,304

3/8 9,5 773,7 15,738 89,434 10,566

4 4,76 312,6 6,359 95,793 4,207

8 2,38 146,2 2,974 98,767 1,233

16 1,19 19,5 0,397 99,164 0,836

30 0,59 2,8 0,057 99,221 0,779

50 0,295 1,5 0,031 99,251 0,749

100 0,149 0,8 0,016 99,268 0,732

PAN 36 0,732 100,000 0,000

TOTAL 4916 781,509

Modulus Halus 7,815

Keterangan Perhitungan Gradasi Kerikil Palu :

a. Lubang Ayakan : No = Nomor Lubang Ayakan

mm = Lubang Ayakan Dengan Satuan Milimeter

b. Tertinggal : Gram = Benda uji yang tertinggal pada setiap saringan

% = Persentase tertinggal = Benda Uji Tertinggal ( gram)

Total Benda Uji tertinggal (gram) x100

= 0,8

4916 x100 = 0,016

c. Kumulatif : Tertinggal = Persentase Yang Tertinggal (%) + Tertinggal

= 99,251 + 0,016 = 99,268

Lolos = 100 – Kumulatif Tertinggal

= 100 – 99,268 = 0,732

d. MHB : Jumlah Kumulatif

100 =

781,509

100 = 7,815

Page 66: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

50

5

40

70

100 100

0

10

35

95 100

0

20

40

60

80

100

120

4,80 9,50 19,00 38,00 76,00

Gradasi Kerikil Palu

Batas Zona

Kerikil Palu

Batas Zona.

Tujuan dilakukan pemeriksaan gradasi agregat kasar adalah untuk

menentukan pembagian butir gradasi agregat kasar dengan menggunakan

saringan. Menurut syarat yang berlaku kerikil yang layak digunakan adalah kerikil

yang mempunyai butir agregat 5,0 sampai 8,0. Hasil pemeriksaan gradasi kerikil

Palu yang dilakukan mendapatkan hasil 7,815 sehinggga dapat disimpulkan

bahwa kerikil Palu layak digunakan untuk pembuatan benda uji.

Gambar 4.6 Grafik Hasil Pemeriksaan Gradasi Dan Berat Satuan Karikil Palu

Zona Nomor 3

Dari Gambar 4.6 diatas gradasi kerikil Palu masuk dalam kelompok gradasi

kerikil ukuran maksimum 40 mm.

2. Pemeriksaan Berat Jenis

Pemeriksaan berat jenis bertujuan untuk menentukan berat jenis kerikil,

berat jenis jenuh kering permukaan, berat jenis semu dan penyerpan dari agregat

kasar.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat jenis dan

penyerapan kerikil Palu dapat dilihat pada Tabel 4.15, sebagai berikut :

Page 67: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

51

Tabel 4.15 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Kerikil Palu

No. Keterangan Hasil

1 Berat benda uji jenuh kering permukaan (SSD) 5000

2 Berat Benda uji jenuh kering oven (Bk) 4940

3 Berat kerikil dalam air (Ba) 3161,23

4 Berat Jenis Curah (gr/cm³) 2,687

5 Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) 2,719

6 Berat jenis Semu 2,777

7 Penyerapan air jenuh kering muka (%) 1,2 %

Rumus yang dipakai untuk memperhitungkan berat jenis dan penyerapan

kerikil sebagai berikut :

Berat jenis curah =Bk

(Bj - Ba)=

4940

(5000 – 3161,23)= 2,687

Berat jenis jenuh kering permukaan=Bj

(Bj - Ba)=

5000

(5000 – 3161,23)=2,719

Berat jenis semu =Bk

(Bk - Ba)=

4940

(4940 – 3161,23)=2,777

Penyerapan =(Bj-Bk)

Bj×100%=

(5000-4940)

5000×100%= 1,2

Pada pengujian berat jenis agregat kasar mendapatkan hasil data berat jenis

yang akan di gunakan Mix Design, pada data penyerapan air mendapatkan hasil

sebesar 1,2 %

3. Pemeriksaan Kadar Lumpur

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar lumpur kerikil

Palu dapat dilihat pada Tabel 4.16, sebagai berikut :

Page 68: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

52

Tabel 4.16 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil Palu

Uraian Kode Berat (gr)

Sampel I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 499,1

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 0,9

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 0,18

Pengujian kadar lumpur bertujuan untuk mengetahui kandungan lumpur

yang terdapat pada kerikil Palu. Syarat kandungan lumpur pada kerikil harus

sekitar ≤ 1% apabila kandungan melebihi 1% kerikil tersebut tidak layak untuk

digunakan. Dari hasil penelitian kadar lumpur yang terkandung pada kerikil Palu

sebesar 0,18%. Dari hasil kandunagn lumpur sebesar 0,18% kerikil tersebut dapat

dipakai dan tidak perlu dicuci sebelum dilakukan pemeriksaan.

4. Pemeriksaan Kadar Air

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian kadar air kerikil Palu dapat

dilihat pada Tabel 4.17, sebagai berikut.:

Tabel 4.17 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Kerikil Palu

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + kerikil basah 100,3 92,7

2 Berat cawan + keriki kering oven 99,1 91,8

3 Berat air = (1) - (2) 1,2 0,9

4 Berat cawan 13,2 12,9

5 Berat kerikil kering = (2) - (4) 85,9 78,9

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% 1,397 1,141

Kadar air rata - rata (%) 1,269

Page 69: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

53

Hasil penelitian kadar air pada agregat kasar untuk mengetahui kandungan

air yang terdapat didalam agregat kasar yaitu kerikil Palu. Pada pemeriksaankadar

air didapatkam hasil rata-rata yaitu 1,269%. Kandungan air yang terdapat pada

kerikil Palu memenuhi syarat dikarenakan dibawah ≤ 5%.

5. Pemeriksaan Berat Isi

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian berat isi Kerikil Palu dapat

dilihat pada Tabel 4.18, sebagai berikut :

Tabel 4.18 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Kerikil Palu

No Keterangan Berat (gr) Berat (gr)

1 Berat Takaran (gram) 6390 6390

2 Berat Takaran + Air (gram) 16090 16090

3 Berat Air (gram) = (2) - (1) 9700 9700

4 Volume Air (gram) = (3) / (1) 1,518 1,518

METODE RODDING SHOVELING

5 Berat Takaran (gram) 6390 6390

6 Berat Takaran + Benda Uji (gram) 21810 20780

Kotak Takar D = 25 , t = 30

Berat Bersih Sampel = Berat Benda Uji – Berat

Takaran 15420 14390

Volume = ¼ x п x d2 x t 14718,75 14718,75

Berat Isi = Berat Bersih Sampel/Volume Sampel 1,047 0,977

Pemeriksaan berat isi pada agregat kasar bertujuan untuk menetukan berat

isi Agregat kasar. Hasilpemeriksaan berat isi dengan sampel dipadatkan (rodding)

adalah 1,047.Hasilpemeriksaan berat isi dengan sampel tidak dipadatkan

(shovaling) adalah 0,977.

6. Pemeriksaan Keausan Kerikil Palu

Hasil penelitian yang dilakukan untuk pengujian keausan kerikil Palu dapat

dilihat pada Tabel 4.19, sebagai berikut :

Page 70: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

54

Tabel 4.19 Hasil Pemeriksaan Keausan Kerikil Palu

Diameter Ayakan Berat dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat Tertahan B C

1,5 " 1" - -

1" ¾" - -

¾" ½" 2500 -

½" ⅜" 2500 -

⅜" ⅟₄" - 2500

⅟₄" No.4 (4,75) - 2500

Jumlah Bola 11 8

A. Total 5000 5000

B. Berat yang Tertahan

di Atas Ayakan No.12 4080 4054

Keterangan B (gram) C (gram)

A. Berat Agregat 5000 5000

B. Berat Setelah 500 Putaran 4080 4054

Keausan Agregat Kasar (kerikil) =(𝐴−𝐵)

𝐴𝑥 100 = % 9,2 9,46

Rumus Perhitungan Keausan Batu :

Keausan B = (𝐴−𝐵)

𝐴𝑥100% =

(5000−4080)

5000𝑥100% = 9,2

Keausan C = (𝐴−𝐵)

𝐴𝑥100% =

(5000−4054)

5000𝑥100% = 9,46

Pemeriksaan keausan pada agregat digunakan untuk menentukan keausan

agregat kasar (kerikil).Persentase kerikil Palu keausan B sebesar 9,2% dan

keausan C sebesar 9,46%, kerikil Palu tersebut memenuhi persyaratan keausan

agregat kasar karena diperoleh ≤ 40%, maka kerikil Palu yang diuji tersebut baik

digunakan dalam bahan campuran beton.

4.3 Perencanaan Campuran Beton

Perencanaan campuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000).

Page 71: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

55

Dari hasil data Mix Design yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.20,

sebagai berikut :

Tabel 4.20 Mix Design

NO URAIAN TABEL/ GRAFIK/

PERHITUNGAN NILAI

1

Kuat tekan yang disyaratkan

(benda uji kubus) Ditetapkan 20 Mpa

2 Devisiasi standar (Sr) Diketahui 7 Mpa

3 Nilai tambah (margin) M = 1,64 x Sr 1,64 x 7 = 11,5 Mpa

4

Kekutan rata-rata yang

ditargetkan 1 + 3 20 + 11,5 = 31,5 Mpa

5 Jenis semen Ditetapkan Semen portland tipe I

6 Jenis agregat : a. Kasar Ditetapkan Batu pecah

b. halus Ditetapkan Alami

7 Faktor air semen bebas Tabel 2, Grafik 2 0,54 (diambil yang terkecil)

8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan, Tabel 4 0,6

9 Slump

Ditetapka, Tabel 3

Slump 10 ± 2 ( 60 - 180 )

mm

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 mm

11 Kadar air bebas

Tabel 3,( ⅔ Wh) + (⅓

Wk)

(⅔ 175 ) + (⅓ 205) = 185

kg/m³

12 Kadar semen Ditetapkan, 11 : 8 185 : 0,6 = 308,334 kg/m³

13 Kadar semen maksimum Ditetapkan, 11 : 7 185 : 0,54 = 342,592kg/m³

14 Kadar semen minimum

Ditetapkan

275 kg/m³ (bila lebih besar

dari 12)

15 FAS yang disesuaikan Diabaikan

16

Susunan besar butir agregat

halus Grafik 3 s/d 6

Daerah gradasi no.2

(mendekati)

17

Susunan agregat kasar atau

gabungan Grafik 7 s/d 12 Daerah gradasi no.3

18 Persen agregat halus Ditetapkan, Grafik 15 31%

19 Berat jenis relatif (SSD)

( 0,35 x Bj Halus ) + (

0,65 x Bj Kerikil)

( 0,35 x 1.949 ) + ( 0,65 x

2,68 ) = 2,424

20 Berat isi beton Ditetapkan, Grafik 16 2475kg/m³

21 Kadar agregat gabungan

20 - (11- 12)

2475 - ( 185 - 308,334 ) =

1981,656 kg/m³

22 Kadar agregat halus

18 x 21

0,31 x 1981 = 614,313

kg/m³

23 Kadar agregat kasar

21 – 22

1981,656 – 614,313 =

1367,343 kg/m³

24

Proporsi campuran Semen Air Agregat kondisi SSD (Kg)

(Kg) (Kg) Halus Kasar

Banyaknya bahan (teoritis) /

m³ 342,592 185 614,313 1367,343

25 Koreksi campuran / m³ 342,592 130,772 667,60 1368,286

Page 72: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

56

Metode Perhitungan Koreksi Campuran :

a. Air = B – (Ck – Ca) x C/100 – (Dk – Da) x D/100

= 185 – (19,808 – 11,134) x 614,313/100 – (1,269 - 1,2) x 1367,343/100

= 185 – (53,285) – (0,943) = 130,772

b. Agregat Halus = C + (Ck – Ca) x C/100

= 614,313 + ( 19,808 – 11,134) x 614,313/100

= 614,313 + (53,285) = 667,598

c. Agregat Kasar = D + (Dk – Da) x D/100

= 1367,343 + (1,269 – 1,2) x 1367,343/100

= 1367,343 + (0,943) = 1368,286

Dengan :

B : Jumlah Air

C : Jumlah Agregat Halus

D : Jumlah Agregat Kasar

Ca : Absorpsi Air Pada Agregat Halus (%)

Da : Absorpsi Agregat Kasar (%)

Ck : Kandungan Air Dalam Agregat Halus (%)

Dk : Kandungan Air Dalam Agregat Kasar (%)

Dari hasil data Mix Design yang digunakan, berikut hasil koreksi campuran

beton dapat dilihat pada Tabel 4.21, sebagai berikut :

Tabel 4.21 Hasil Koreksi Campuran Beton

NO URAIAN TOTAL SATUAN

1 Semen 1,13 Kg

2 Pasir 2,20309 Kg

3 Krikil 4,51534 Kg

4 Air 0,43154 Kg

Volume Kubus 0,0033 m³

Untuk mendapatkan hasil koreksi campuran diperlukan rumus untuk

mendapatkan nilai hasil koreksi campuran mix design sebagai berikut :

Page 73: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

57

Volume Kubus = 0,15 x 0,15 x 0,15 = 0,0033 m3

Semen = 342,592 x 0,0033 = 1,13 Kg

Air = 130,772 x 0,0033 = 0,431 Kg

Pasir = 667,60 x 0,0033 = 2,203 Kg

Kerikil = 1368, 286 x 0,0033 = 4,515 Kg

.

Hasil yang dibutuhkan setiap sempel dalam pembuatan benda uji berbentuk

kubus adalah sebagai berikut :

1. Semen untuk satu sampel sebanyak 1,13 Kg

2. Air untuk satu sampel sebanyak 0,431 Kg

3. Pasir untuk satu sampel sebanyak 2,203 Kg

4. Kerikil untuk satu sampel sebanyak 4,515 Kg

4.4 Perhitungan Pembagian Agregat Halus

Untuk mengetahui berapa banyak pasir Palu dan pasir Kandilo yang

digunakan, dalam hal ini dihitung dari berat total agregat halus.

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui berapa kebutuhan pasir

Palu 50% dan pasir Kandilo 50% dapat dilihat pada Tabel 4.22, sebagai berikut :

Tabel 4.22 Kebutuhan pasir palu 50% dan pasir Kandilo 50%

No Persentase Agregat

Halus Kebutuhan (gr) Sampel Total (gr)

1 50% pasir Palu 1,101545 9 9,913905

2 50% pasir Kandilo 1,101545 9 9,913905

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui berapa kebutuhan pasir

Palu 60% dan pasir Kandilo 40% dapat dilihat pada Tabel 4.23, sebagai berikut :

Tabel 4.23 Kebutuhanpasir palu 60% danpasir Kandilo 40%

No Persentase Agregat

Halus Kebutuhan (gr) Sampel Total (gr)

1 60% pasir Palu 1,321854 9 11,896686

2 40% pasir Kandilo 0,881236 9 7,931124

Page 74: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

58

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui berapa kebutuhan pasir

Palu 70% dan pasir Kandilo 30% dapat dilihat pada Tabel 4.24, sebagai berikut :

Tabel 4.24 Kebutuhan pasir Palu 70% dan pasir Kandilo 30%

No Persentase Agregat

Halus Kebutuhan (gr) Sampel Total (gr)

1 70% pasir Palu 1,542163 9 13,879467

2 30% pasir Kandilo 0,660927 9 5,948343

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir

Palu dapat dilihat pada Tabel 4.25, sebagai berikut :

Tabel 4.25 Jumlah Kebutuhan Pasir palu

No Persentase Pasir Palu Kebutuhan (gr) Sampel Total (gr)

1 50% 9,913905 9 9,913905

2 60% 11,896686 9 11,896686

3 70% 13,879467 9 13,879467

JUMLAH

27 35,690058

Perhitungan Kebutuhan Pasir Palu :

Pasir Palu 50% =Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Palu

= 2,20309 x 50% = 1,101545 gr

Pasir Palu 60% = Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Palu

= 2,20309 x 60% = 1,321854 gr

Pasir Palu 70% = Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Palu

= 2,20309 x 70% = 1,542163 gr

Page 75: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

59

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir

Kandilo dapat dilihat pada Tabel 4.26, sebagai berikut :

Tabel 4.26 Jumlah Kebutuhan Pasir Kandilo

No Persentase Pasir

Kandilo Kebutuhan (gr) Sampel Total (gr)

1 50% 9,913905 9 9,913905

2 40% 7,931124 9 7,931124

3 30% 5,948343 9 5,948343

JUMLAH

27 23,793372

Perhitungan Kebutuhan Pasir Kandilo :

Pasir Kandilo 50% = Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Kandilo

= 2,20309 x 50% = 1,101545 gr

Pasir Kandilo 40% = Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Kandilo

= 2,20309 x 40% = 0,881236 gr

Pasir Kandilo 30% = Berat Total Agregat Halus x Presentase Pasir Kandilo

= 2,20309 x 30% = 0,660927 gr

4.5 Pengujian Nilai Slump

Pengujian nilai slump dilakukan pada adukan beton yang diambil langsung

dari talam adukan beton, karena pengadukan dilakukan secara manual. Pengujian

ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kelecakan atau keenceran beton, yang

mana hal ini mempunyai pengaruh terhadap kemudahan dalam pekerjaan beton

(workability).

Pada umumnya nilai slump antara 8 ± 12 cm, sedangkan nilai slump yang

didapat dilapangan ada 6 kali adukan beton yang mana adukan beton pertama

untuk 6 sampel adalah 110 mm, pada adukan kedua untuk 3 sempel adalah 100

mm, pada adukan ketiga untuk 6 sampel adalah 90 mm, pada adukan keempat

untuk 3 sampel adalah 100 mm, pada adukan kelima untuk 6 sampel adalah 100

mm dan pada adukan keenam untuk 3 sampel adalah 110 mm. Sehingga nilai

slump rata-rata pada adukan beton adalah 101 mm, hasil ini memenuhi

persyaratan.

Page 76: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

60

4.6 Pembuatan Benda Uji

Penelitian ini menggunakan benda uji berupa kubus sebanyak 27 buah

dengan umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dengan variasi pasir palu dan pasir

kandilo yang divariasikan dengan varisai campuran 50% pasir Palu : 50% pasir

Kandilo, 60% pasir Palu : 40% pasir Kandilo dan 70% pasir Palu : 30% pasir

Kandil. Campuran variasi pasir disetiap variasi masing-masing sebanyak 9 buah

benda uji kubus dan pembuatan beton dengan campuran variasi tersebut dilakukan

secara manual dan ditimbang beratnya terlebih dahulu.

4.7 Perawatan Beton

Perawatan beton yang sudah di cetak kemudian dilepas dari cetakan

setelah itu dilakukan perawatan pada beton dengan cara merendam beton didalam

bak perendaman selama 7 hari, 14 hari dan 28 hari.

4.8 Pengujian Kuat Tekan Beton

Benda uji pada penelitian ini menggunakan benda uji kubus dengan

ukuran 15 x 15 x 15 cm, benda uji tersebut memiliki 3 variasi umur yaitu 7 hari,

14 hari dan 28 hari. Serta memiliki 3 variasi campuran pasir yaitu berupa pasir

Palu 50% : pasir Kandilo 50%, pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% dan pasir Palu

70% : pasir Kandilo 30%.

Rumus kuat tekan pada benda uji kubus :

1. Luas Penampang = sisi x sisi = 15 cm x 15 cm = 225 cm2

2. Kuat Tekan = Kuat Tekan (kn) x 1000

Penampang x 100=

390000

22500= 17,33 MPa = 173,3 kg/cm

2

3. Estimasi Kuat Tekan 28 Hari =Kuat Tekan

Faktor Koreksi Hari =

173,3

0,7 = 247,5 kg/cm

2

Page 77: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

61

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton

dengan variasi pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50% 7 hari dapat dilihat pada Tabel

4.27, sebagai berikut :

Tabel 4.27 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% : Pasir

Kandilo 50% 7 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,0 11 390 173,33 0,700 247,62

225 8,3 11 440 195,56 0,700 279,37

184,44 263,49RATA-RATA

NAME

PK1 50 : 50

PK2 50 : 50

HARI

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50% 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.28,

sebagai berikut :

Tabel 4.28 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% : Pasir

Kandilo 50% 14 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

PK5 50% : 50% 225 8,3 10 520 231,11 0,880 262,63

PK6 50% : 50% 225 8,1 10 410 182,22 0,880 207,07

206,67 234,85

HARI

RATA-RATA

NAME

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50% 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.29,

sebagai berikut :

Tabel 4.29 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 50% : Pasir

Kandilo 50% 28 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,7 10 540 240,00 1,000 240,00

225 8,4 10 500 222,22 1,000 222,22

231,11 231,11

HARI

RATA-RATA

NAME

PK7 50% : 50%

PK8 50% : 50%

Page 78: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

62

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.30,

sebagai berikut :

Tabel 4.30 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% : Pasir

Kandilo 40% 7 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANGSAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,7 11 440 195,56 0,700 279,37

PK3 60% : 40% 225 8,5 #REF! 520 231,11 0,700 330,16

213,33 304,76

HARI

RATA-RATA

NAME

PK1 60% : 40%

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.31,

sebagai berikut :

Tabel 4.31 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% : Pasir

Kandilo 40% 14 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,4 10 790 351,11 0,880 398,99

225 8,6 10 680 302,22 0,880 343,43

225 8,2 10 640 284,44 0,880 323,23

312,59 355,22

HARI

RATA-RATA

NAME

PK4 60% : 40%

PK5 60% : 40%

PK6 60% : 40%

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.32,

sebagai berikut :

Tabel 4.32 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 60% : Pasir

Kandilo 40% 28 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,3 10 450 200,00 1,000 200,00

225 8,2 10 580 257,78 1,000 257,78

225 8,8 10 580 257,78 1,000 257,78

238,52 238,52

HARI

RATA-RATA

NAME

PK7 60% : 40%

PK8 60% : 40%

PK9 60% : 40%

Page 79: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

63

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.33,

sebagai berikut :

Tabel 4.33 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70% : Pasir

Kandilo 30% 7 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,7 10 450 200,00 0,700 285,71

225 8,4 10 460 204,44 0,700 292,06

225 8,5 10 400 177,78 0,700 253,97

194,07 277,25

HARI

RATA-RATA

NAME

PK1 70% : 30%

PK2 70% : 30%

PK3 70% : 30%

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.34,

sebagai berikut :

Tabel 4.34 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70% : Pasir

Kandilo 30% 14 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,7 10 550 244,44 0,880 277,78

225 8,4 10 600 266,67 0,880 303,03

225 8,5 10 500 222,22 0,880 252,53

244,44 277,78

HARI

RATA-RATA

NAME

PK4 70% : 30%

PK5 70% : 30%

PK6 70% : 30%

Hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan

variasi pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.35,

sebagai berikut :

Tabel 4.35 Perhitungan Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Pasir Palu 70% : Pasir

Kandilo 30% 28 Hari

LUAS BERAT SLUMP KUAT KUAT FAKTOR KUAT TEKAN

PENAMPANG SAMPLE TEKAN TEKAN MAKSIMAL 28 HARI

( Cm2 ) ( Kg ) ( Cm ) ( KN ) (kg/cm2) (kg/cm2)

225 8,6 10 550 244,44 1,000 244,44

225 8,6 10 540 240,00 1,000 240,00

242,22 242,22

HARI

RATA-RATA

NAME

PK7 70% : 30%

PK8 70% : 30%

Page 80: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

64

Catatan :

Faktor koreksi 7 hari = 0,700 ; 14 hari = 0,880 ; 28 hari = 1,000

1 MPa = 1 N/mm2

1 MPa = 10 kg/cm2

1 KN = 1000 N

1 cm = 10 mm

Hasil kuat tekan beton dilakukan untuk memperoleh nilai perbandingan kuat

tekan beton umur 7 hari. Dapat dilihat pada Gambar 4.7, sebagai berikut :

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 7 Hari

Hasil kuat tekan beton dilakukan untuk memperoleh nilai perbandingan kuat

tekan beton umur 7 hari. Dapat dilihat pada Gambar 4.8, sebagai berikut :

263,49

304,76 277,25

0

100

200

300

400

PP 50% : PK 50% PP 60% : PK 40% PP 70% : PK 30%

Umur 7

umur 7

Page 81: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

65

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 14 Hari

Hasil kuat tekan beton dilakukan untuk memperoleh nilai perbandingan kuat

tekan beton umur 7 hari. Dapat dilihat pada Gambar 4.9, sebagai berikut :

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Dengan Umur 28 Hari

234,85

355,22

277,78

0

100

200

300

400

PP 50% : PK 50% PP 60% : PK 40% PP 70% : PK 30%

Umur 14

umur 14

231,11 238,52 242,22

0

100

200

300

400

PP 50% : PK 50% PP 60% : PK 40% PP 70% : PK 30%

Umur 28

umur 28

Page 82: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

66

Hasil kuat tekan beton dilakukan untuk memperoleh nilai perbandingan kuat

tekan beton umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dapat dilihat pada Gambar 4.10,

sebagai berikut :

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Uji Tekan Beton Sesuai Dengan Umur

Dari Gambar 4.10 diatas kuat tekan beton pada variasi pasir Palu 50% :

pasir Kandilo 50% umur 7 hari sebesar 263,49 kg/cm2, pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50% umur 14 hari sebesar 234,85 kg/cm2, pasir Palu 50% : pasir Kandilo

50% umur 28 hari sebesar 231,11 kg/cm2, dengan memiliki rata-rata sebesar

243,15 kg/cm2. Pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% umur 7 hari sebesar 304,76

kg/cm2, pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% umur 14 hari sebesar 355,22 kg/cm

2,

pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% umur 28 hari sebesar 238,52 kg/cm2, dengan

memiliki rata-rata sebesar 299,5 kg/cm2. Pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30%

umur 7 hari sebesar 277,25 kg/cm2, pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% umur 14

hari sebesar 277,78 kg/cm2 dan pasir Palu 70% : pasir Kandilo 30% umur 28 hari

sebesar 242,22 kg/cm2, dengan memiliki rata-rata sebesar 265,75 kg/cm

2. Pada

variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% mengalami kuat tekan beton tertinggi

dengan rata-rata sebesar 299,5 kg/cm2 dan pada variasi pasir Palu 50% : pasir

Kandilo 50% mengalami kuat tekan terrendah dengan rata-rata sebesar 243,15

kg/cm2.

263,49

304,76

277,25

234,85

355,22

277,78

231,11 238,52 242,22

0

100

200

300

400

PP 50% : PK 50% PP 60% : PK 40% PP 70% : PK 30%

umur 7

umur 14

umur 28

Page 83: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil kuat tekan beton normal dari penggunaan pasir Kandilo yang

divariasikan dengan pasir Palu dan kerikil Palu adalah sebagai berikut :

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pengujian kuat tekan beton

normal dihasilkan variasi pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40% mengalami

kuat tekan beton tertinggi dengan rata-rata sebesar 299,5 kg/cm2 dari ketiga

sempel variasi dan pengujian kuat tekan beton normal dihasilkan variasi

pasir Palu 50% : pasir Kandilo 50% mengalami kuat tekan beton terendah

dengan rata-rata sebesar 243,15 kg/cm2 dari ketiga sempel variasi.

2. Pengaruh hasil variasi terhadap campuran pasir Kandilo dan pasir Palu

terhadap mutu beton adalah sebagai berikut :

Dari hasil campuran variasi didapatkan mutu beton tertinggi dari 3 variasi

sampel yaitu variasi antara pasir Palu 60% : pasir Kandilo 40%

mendapatkan kuat tekan tertinggi dengan rata-rata sebesar 299,5 kg/cm2.

Oleh karna itu, dari penelitian ini mutu beton yang tertinggi adalah

campuran dari pasir Palu 60% yang divariasikan dengan pasir Kandilo 40%

dan dari hasil pencampuran variasi pasir Kandilo dan pasir Palu tersebut

didapatkan hasil bahwa pasir Kandilo semakin baik gradasinya apabila di

variasikan dengan pasir Palu. Dapat dilihat pada Gambar 4.3 sampai

Gambar 4.5

Page 84: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

v

5.2 Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adapun beberapa saran

yang dapat diberikan pada masa yang akan datang sebagai berikut :

1. Diharapkan pada pencampuran beton lebih diperhatikan lagi agar campuran

beton merata sehingga beton yang dihasilkan dapat meningkatkan kuat

tekan beton nantinya.

2. Apabila memadatkan adukan beton pada cetakan dapat diteliti dan

dicermatin agar benda uji tidak poros.

3. Pada saat pengujian kuat tekan beton diperhatikan kembali dan diteliti agar

benda uji masuk ke dalam alat dengan posisi yang tepat sehingga kuat tekan

yang diperoleh dapat maksimal.

4. Sebaiknya setelah membuat campuran variasi beton diperhatikan lagi saat

perawatan beton agar hasil yang diperoleh saat uji tekan beton lebih

memuaskan.

5. Apabila sebelum melakukan uji tekan beton agar sempel beton dipastikan

kering permukaan atau didalam sampel benda uji tersebut.

Page 85: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

69

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Karmila, 2015. Pasir Kandilo Dan Kerikil Petangis Sebagai Material

Local Tanah Grogot Dalam Campuran Beton.

A.M> Neville, “Properties Of Concrete”, Longman Group Limited, London 1995.

Murdock, L.J dan Brook, K.M., 1999, Bahan dan Praktek Beton, Edisi Keempat,

Erlangga, Jakarta.

SK SNI 03-1974-1990: Tata Cara Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.

SK SNI 1972-2008: Tata Cara Uji Slump Beton

SK SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal

Tjorodimulyo, K. 1996: Teknologi Beton. Nafiri, Yogyakarta.

Tjokrodimulyo, Kardiyono, 2007, Teknologi Beton. Biro Penebit Teknil Sipil

Universitas Gaja Mada. Yogyakarta.

Page 86: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUJIAN AGREGAT

1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus

2. Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus

3. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus

4. Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus

5. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus

6. Hasil Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus

7. Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus

8. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus

9. Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus

10. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus

11. Hasil Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar

12. Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar

13. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar

14. Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar

15. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar

16. Hasil Pemeriksaan Tes Abrasion By Los Angeles

17. Mix Design

Page 87: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

GRADASI AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Palu

Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2017

Lubang

Saringan

Pasir Palu

Berat Tertinggal Persentase Komulatif

Tertinggal Lolos

No Mm Gram % % %

¾ 19,1 0 0,00 0 100,000

½ 12,7 8,08 0,81 1 99,190

3/8 9,5 12,34 1,24 2 97,952

4 4,76 49,44 4,96 7 92,994

8 2,38 104,37 10,47 17,472 82,528

16 1,19 123,27 12,36 29,834 70,166

30 0,59 180,58 18,11 47,942 52,058

50 0,297 223,1 22,37 70,315 29,984

100 0,149 197,86 19,84 90,156 9,844

200 0,075 70,7 7,09 97,246 2,754

PAN 27,46 2,75 100,00 0,000

TOTAL 997,2

362,829

MHB 3,628

Balikpapan, 28 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 88: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Palu

Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2017

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + pasir basah (gram) 118,21 130,1

2 Berat cawan + pasir kering oven (gram) 114,63 126,01

3 Berat air = (1) - (2) (gram) 3,58 4,09

4 Berat cawan (gram) 12,98 13,04

5 Berat pasir kering = (2) - (4) (gram) 101,65 112,97

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% (%) 3,522 3,620

Kadar air rata - rata (%) 3,571

Kadar Air : 3,571%

Balikpapan, 28 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 89: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Palu

Tanggal Pemeriksaan : 29 Maret 2017

Uraian Keterangan Sampel

1

Berat pasir kering mutlak (gr) BK 456,84

Berat pasir jenuh kering muka (gr) SSD 500

Berat piknometer berisi pasir dan air (gr) BT 1513

Berat piknometer berisi air (gr) B 1235,4

Berat Jenis Semu BK / (B+BK-BT) 2,548

Berat jenis Curah(gr/cm³) BK / (B+SSD-BT) 2,054

Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) 500 / (B+SSD-BT) 2,248

Penyerapan air jenuh kering muka (%) ((SSD-BK) / BK) X 100% 9,448%

Berat Jenis Curah : 2,054 gr/cm³

Berat Jenis Jenuh Kering Muka : 2,248 gr/cm³

Berat Jenis Semu : 2,548

Penyerapan Air Jenuh Kering Muka : 9,448%

Balikpapan, 29 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 90: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Palu

Tanggal Pemeriksaan : 29 Maret 2017

1 2820 2820

2 5800 5800

3 2980 2980

4 1,057 1,057

RODDING SHOVELING

5 2820 2820

6 6785 6205

7 3965 3385

Berat Bersih Sample = Berat Benda Uji - Berat Takaran 3965 3385

3037,860 3037,860

1,114

Volume

Kotak Takar D = 15,7 , t = 15,7

Berat Benda Uji (gram) = (6) - (5)

Volume = ⅟₄ x ∏ x d² x t

Berat Bersih Sample

Volume SampleBerat isi =

Berat Takaran (gram)

Berat Takaran + Air (gram)

Berat Air (gram) = (2) - (1)

Volume Air (gram) = (3) / (1)

1,305

METODE

Berat Takaran (gram)

Berat Takaran + Benda Uji (gram)

Rodding :1,305 gr/cm³

Shoveling :1,114 gr/cm³

Balikpapan, 29 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 91: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS (Lolos Ayakan No.200)

Pemeriksaan : Pasir Palu

Tanggal Pemeriksaan : 30 Maret 2017

Uraian Kode Sample

I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 491,44

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 8,56

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 1,712

Kadar Lumpur : 1,712%

Balikpapan, 30 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 92: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

GRADASI AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Kandilo

Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2017

Lubang

Saringan

Pasir Kandilo

Berat Tertinggal Persentase Komulatif

Tertinggal Lolos

No Mm Gram % % %

¾ 19,1 0 0,00 0 100

½ 12,7 0 0,00 0 100

3/8 9,5 0 0,00 0 100

4 4,76 0 0,00 0 100

8 2,38 0,15 0,02 0,015 99,985

16 1,19 0,8 0,08 0,097 99,903

30 0,59 7,29 0,74 0,838 99,162

50 0,297 103,91 10,57 11,404 88,596

100 0,149 799,19 81,28 92,669 7,331

200 0,075 60,04 6,11 98,774 1,226

PAN 12,06 1,23 100,000 0,000

TOTAL 983,44

203,796

MHB 2,038

Balikpapan, 28 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 93: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Kandilo

Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2017

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + pasir basah (gram) 115,1 102,8

2 Berat cawan + pasir kering oven (gram) 110,51 98,62

3 Berat air = (1) - (2) (gram) 4,59 4,18

4 Berat cawan (gram) 13,6 13,4

5 Berat pasir kering = (2) - (4) (gram) 96,91 85,22

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% (%) 4,736 4,905

Kadar air rata - rata (%) 4,821

Kadar Air : 4,821%

Balikpapan, 28 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 94: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Kandilo

Tanggal Pemeriksaan : 29 Maret 2017

Uraian Keterangan Sampel 1

Berat pasir kering mutlak (gr) BK 479,3

Berat pasir jenuh kering muka (gr) SSD 500

Berat piknometer berisi pasir dan air (gr) BT 1450

Berat piknometer berisi air (gr) B 1189,8

Berat Jenis Semu BK / (B+BK-BT) 2,188

Berat jenis Curah(gr/cm³) BK / (B+SSD-BT) 1,999

Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) SSD / (B+SSD-BT) 2,085

Penyerapan air jenuh kering muka (%) ((SSD-BK) / BK) X 100% 4,319%

Berat Jenis Curah : 1,999 gr/cm³

Berat Jenis Jenuh Kering Muka : 2,085 gr/cm³

Berat Jenis Semu : 2,188

Penyerapan Air Jenuh Kering Muka : 4,319 %

Balikpapan, 29 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 95: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT HALUS

Pemeriksaan : Pasir Kandilo

Tanggal Pemeriksaan : 30 Maret 2017

1 2820 2820

2 5750 5750

3 2930 2930

4 1,039 1,039

RODDING SHOVELING

5 2820 2820

6 7056 6470

7 4236 3650

Berat Bersih Sample = Berat Benda Uji - Berat Takaran 4236 3650

3037,860 3037,860

Berat Takaran (gram)

Berat Takaran + Air (gram)

Berat Air (gram) = (2) - (1)

Volume Air (gram) = (3) / (1)

1,394 1,201

Volume

Kotak Takar D = 15,7 , t = 15,7

Berat Benda Uji (gram) = (6) - (5)

Volume = ⅟₄ x ∏ x d² x t

METODE

Berat Bersih Sample

Volume SampleBerat isi =

Berat Takaran (gram)

Berat Takaran + Benda Uji (gram)

Rodding :1,394 gr/cm³

Shoveling :1,201 gr/cm³

Balikpapan, 30 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 96: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS (Lolos Ayakan No.200)

Pemeriksaan : Pasir Kandilo

Tanggal Pemeriksaan : 31 Maret 2017

Uraian Kode Sample

I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 489

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 11

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 2,2

Kadar Lumpur : 2,2%

Balikpapan, 31 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 97: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL LABORATORIUM TEKNIK SIPIL

JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126 Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

GRADASI AGREGAT KASAR

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 31 Maret 2017

Lubang

Saringan

Kerikil Palu

Berat Tertinggal Persentase Komulatif

Tertinggal Lolos

No Mm Gram % % %

1,5 38,1 0 0,00 0 100

1 25,4 1323,1 26,914 26,914 73,086

3/4 19,1 2299,8 46,782 73,696 26,304

3/8 9,5 773,7 15,738 89,434 10,566

4 4,76 312,6 6,359 95,793 4,207

8 2,38 146,2 2,974 98,767 1,233

16 1,19 19,5 0,397 99,164 0,836

30 0,59 2,8 0,057 99,221 0,779

50 0,295 1,5 0,031 99,251 0,749

100 0,149 0,8 0,016 99,268 0,732

PAN 36 0,732 100,000 0,000

TOTAL 4916

781,509

MHB 7,815

Balikpapan, 31 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 98: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR AGREGAT KASAR

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 31 Maret 2017

No Uraian Sampel

A B

1 Berat cawan + Keriki basah (gram) 100,3 92,7

2 Berat cawan + Kerikil kering oven (gram) 99,1 91,8

3 Berat air = (1) - (2) (gram) 1,2 0,9

4 Berat cawan (gram) 13,2 12,9

5 Berat kerikil kering = (2) - (4) (gram) 85,9 78,9

6 Kadar air : (3) / (5) x 100% (%) 1,397 1,141

Kadar air rata - rata (%) 1,269

Kadar Air : 1,269%

Balikpapan, 31 Maret 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 99: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 01 April 2017

Uraian Keterangan Sampel

1

Berat pasir kering mutlak (gr) BK 4940

Berat pasir jenuh kering muka (gr) SSD 5000

Berat piknometer berisi kerikil dan air (gr) Ba 3161,23

Berat Jenis Semu BK / (BK-Ba) 2,777

Berat jenis Curah(gr/cm³) BK / (SSD-Ba) 2,687

Berat jenis jenuh kering muka (gr/cm³) SSD / (SSD-Ba) 2,719

Penyerapan air jenuh kering muka (%) ((SSD-BK) / SSD) X 100% 1,2%

Berat Jenis Curah : 2,687 gr/cm³

Berat Jenis Jenuh Kering Muka : 2,719 gr/cm³

Berat Jenis Semu : 2,777

Penyerapan Air Jenuh Kering Muka : 1,2 %

Balikpapan, 01 April 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 100: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT KASAR

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 01 April 2017

1 6390 6390

2 16090 16090

3 9700 9700

4 1,518 1,518

RODDING SHOVELING

5 6390 6390

6 21810 20780

7 15420 14390

Berat Bersih Sample = Berat Benda Uji - Berat Takaran 15420 14390

14718,750 14718,750

Berat Benda Uji (gram) = (6) - (5)

Volume = ⅟₄ x ∏ x d² x t

METODE

Berat Bersih Sample

Volume SampleBerat isi =

Berat Takaran (gram)

Berat Takaran + Benda Uji (gram)

Berat Takaran + Air (gram)

Berat Air (gram) = (2) - (1)

Volume Air (gram) = (3) / (1)

1,048 0,977

Volume

Kotak Takar D = 25 , t = 30

Berat Takaran (gram)

Rodding :1,048 gr/cm³

Shoveling :0,977 gr/cm³

Balikpapan, 01 April 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 101: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR (Lolos Ayakan No.200)

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 02 April 2017

Uraian Kode Sample

I

Berat agregat semula (kering oven) W1 (gram) 500

Berat agregat setelah dicuci (kering oven) W2 (gram) 499,1

Berat butiran yang lewat ayakan No. 200 W3= W1-W2 (gram) 0,9

Persentase Lumpur (W3 / W1) X 100 (%) 0,18

Kadar Lumpur : 0,18%

Balikpapan, 02 April 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 102: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL JL. Soekarno Hatta Km. 8 Balikpapan Utara 76126

Telp. (0542) 860895, 862305 Fax. 861107

Email:[email protected] Web:http://www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

TES ABRASION BY LOS ANGELES MACHINE (AASHTO T – 96 – 74*)

Pemeriksaan : Kerikil Palu

Berat Sampel : 5.000 Gram

Jumlah Bola Besi : 11

Kecepatan Mesin : 33 RPM

Jumlah Putaran : 500 Putaran

Tanggal Pemeriksaan : 02 April 2017

Diameter Ayakan Berat dan Gradasi Benda Uji

(gram)

Lewat Tertahan B C

1,5 ” 1” - -

1” 3/4" - -

3/4"

1/2" 2500 -

1/2"

3/8" 2500 -

3/8"

1/4" - 2500

1/4" No.4 (4,75) - 2500

Jumlah Bola 11 8

A. Total 5000 5000

B. Berat Yang Tertahan

Diatas Ayakan No.12 4080 4054

Keterangan B

(gram)

C

(gram)

A. Berat Agregat 5000 5000

B. Berat Setelah 500 Putaran 4080 4054

Keausan Agregat Kasar (Kerikil Palu)

= (𝐴−𝐵)

𝐴𝑥 100 = %

9,2 9,46

Balikpapan, 02 April 2017

Laboran Penulis

Sajali, A.Md Muhammad Ridwan Alif Yansyah

NIM: 140309243292

Page 103: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 2

BAHAN

Semen Portland Tipe 1 PasirKandilo

Air Kerikil Palu

Pasir Samboja

Page 104: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 3

ALAT

Timbangan Digital Oven

Talam Saringan

Meteran Bak Perendam

Page 105: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Cetok Kuas

Kerucut Ambrams Cawan

Tongkat Baja Cetakan Kubus

Page 106: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Sieve Shaker Los Angles

Alat Berat Jenis Mesin Kuat Tekan

Timbangan Manual Gerobak

Page 107: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 4

PROSES PENGUJIAN PASIR KANDILO

1. Pengujian Berat Jenis Pasir Kandilo

Timbang pasir Kandilo Timbang Piknometer

Masukan pasir ke Piknometer Masukan air ke piknometer

Page 108: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Guncangkan sampai tercampur Timbang kembali dan diamkan

2. Pengujian Kadar Lumpur Pasir Kandilo

Timbang Pasir Kandilo Pasir Kandilo telah dicuci

Pasir Kandilo diayak Pasir yang telah dioven

Page 109: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

3. Pemeriksaan Gradasi Pasir Kandilo

Timbang Pasir yang telah dioven Siapakan Ayakan

Ayak dengan Sieve Shaker Timbang Pasir tertinggal tiap ayakan

Pasir yang telah ditimbang

Page 110: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

4. Pemeriksaan Kadar air Pasir Kandilo

Timbang Pasir Kandilo Timbang Cawan Kosong

Cawan berisi pasir sebelum dioven Cawan berisi pasir sesudah dioven

5. Pemeriksaan berat isi Pasir Kandilo

Timbang silinder baja Pengisian pasir 3 lapis dan ditumbuk

Page 111: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Isi pasir sampai penuh Perataan pasir dengan tongkat baja

Timbang Berat isi Pasir kandilo

Page 112: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 5

Proses Pengujian Pasir Palu

1. Pengujian Berat Jenis Pasir Palu

Timbang pasir palu Timbang Piknometer

Masukan pasir ke Piknometer Masukan air ke piknometer

Page 113: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Guncangkan sampai tercampur Timbang kembali dan diamkan

2. Pengujian Kadar Lumpur Pasir Palu

Timbang Pasir Palu Pasir Palu telah dicuci

Pasir Palu diayak Pasir yang telah dioven

Page 114: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

3. Pemeriksaan Gradasi Pasir Palu

Timbang Pasir yang telah dioven Siapakan Ayakan

Ayak dengan Sieve Shaker Timbang Pasir tertinggal tiap ayakan

Pasir yang telah ditimbang

Page 115: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

4. Pemeriksaan Kadar air Pasir Palu

Timbang Pasir Palu Timbang Cawan Kosong

Cawan berisi pasir sebelum dioven Cawan berisi pasir sesudah dioven

5. Pemeriksaan berat isi Pasir Palu

Timbang silinder baja Pengisian pasir 3 lapis dan ditumbuk

Page 116: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Isi pasir sampai penuh Perataan pasir dengan tongkat baja

Timbang Berat isi Pasir Palu

Page 117: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 6

Proses Pengujian Kerikil Palu

1. Pemeriksaan Berat Jenis Kerikil Palu

Timbang Kerikil Palu Isi air silinder baja

Memasukan kerikil ke alat Kerikil direndam

Penimbangan berat jenis kerikil

Page 118: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

2. Pengujian Kadar Lumpur Kerikil Palu

Kerikil Palu dicuci Kerikil dioven

Kerikil diayak Kerikil ditimbang

3. Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu

Timbang kerikil yang telah di oven Siapkan ayakan

Page 119: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Ayak dengan alat Sieve Shaker Timbang kerikil tertinggal tiap ayakan

Kerikil yang telah ditimbang

4. Pemeriksaan Kadar air Kerikil Palu

Timbang Kerikil Palu Timbang Cawan kosong

Page 120: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Timbang Cawan dengan kerikil Cawan berisi kerikil sesudah dioven

5. Pemeriksaan Berat Isi Kerikil Palu

Timbang silinder baja Pengisian kerikil 3 lapis dan ditumbuk

Isi kerikil sampai penuh Ratakan dengan tongkat baja

Page 121: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Timbang Kerikil Palu

6. Pengujian Keausan Kerikil Palu

Timbang Kerikil Palu Siapkan bola baja

Masukan bola baja dan kerikil Keluarkan Kerikil dan bola baja

Page 122: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Ayak Kerikil Palu Cuci Kerikil Palu yang Tertahan

Kerikil di oven Timbang Kerikil

Page 123: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 7

PERENCANAAN CAMPURAN BETON (mix design)

NO URAIAN TABEL/ GRAFIK/

PERHITUNGAN NILAI

1

Kuat tekan yang disyaratkan

(benda uji kubus) Ditetapkan 20 Mpa

2 Devisiasi standar (Sr) Diketahui 7 Mpa

3 Nilai tambah (margin) M = 1,64 x Sr 1,64 x 7 = 11,5 Mpa

4

Kekutan rata-rata yang

ditargetkan 1 + 3 20 + 11,5 = 31,5 Mpa

5 Jenis semen Ditetapkan Semen portland tipe I

6 Jenis agregat : a. Kasar Ditetapkan Batu pecah

b. halus Ditetapkan Alami

7 Faktor air semen bebas Tabel 2, Grafik 2 0,54 (diambil yang terkecil)

8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan, Tabel 4 0,6

9 Slump Ditetapka, Tabel 3 Slump 10 ± 2 ( 60 - 180 ) mm

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 mm

11 Kadar air bebas

Tabel 3,( ⅔ Wh) + (⅓

Wk)

(⅔ 175 ) + (⅓ 205) = 185

kg/m³

12 Kadar semen Ditetapkan, 11 : 8 185 : 0,6 = 308,334 kg/m³

13 Kadar semen maksimum Ditetapkan, 11 : 7 185 : 0,54 = 342,592kg/m³

14 Kadar semen minimum

Ditetapkan

275 kg/m³ (bila lebih besar

dari 12)

15 FAS yang disesuaikan Diabaikan

16

Susunan besar butir agregat

halus Grafik 3 s/d 6

Daerah gradasi no.2

(mendekati)

17

Susunan agregat kasar atau

gabungan Grafik 7 s/d 12 Daerah gradasi no.3

18 Persen agregat halus Ditetapkan, Grafik 15 31%

19 Berat jenis relatif (SSD)

( 0,35 x Bj Halus ) + (

0,65 x Bj Kerikil)

( 0,35 x 1.949 ) + ( 0,65 x

2,68 ) = 2,424

20 Berat isi beton Ditetapkan, Grafik 16 2475kg/m³

21 Kadar agregat gabungan

20 - (11- 12)

2475 - ( 185 - 308,334 ) =

1981,656 kg/m³

22 Kadar agregat halus 18 x 21 0,31 x 1981 = 614,313 kg/m³

23 Kadar agregat kasar

21 – 22

1981,656 – 614,313 =

1367,343 kg/m³

24 Proporsi campuran

Semen Air Agregat konsidi SSD (Kg)

(Kg) (Kg) Halus Kasar

Banyaknya bahan (teoritis) / m³ 342,592 185 614,313 1367,343

25 Koreksi campuran / m³ 342,592 130,772 667,60 1368,286

Page 124: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 8

PENGUJIAN NILAI SLUMP

Nilai slump 11 cm Nilai slump 10 cm

Nilai slump 9 cm Nilai slump 10 cm

Nilai slump 10 cm Nilai slump 11 cm

Page 125: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 9

PROSES PEMBUATAN BENDA UJI

Pasir Kandilo sesuai Mix Design Pasir Palu sesuai Mix Design

Semen sesuai Mix Design Kerikil sesuai Mix Design

Pasir sebelum di campur

Page 126: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

Air sesuai Mix Design Pencampuran bahan

Pengujian Nilai Test Slump Pemadatan beton pada cetakan

Diamkan beton selama 24 jam Beton setelah di buka dari cetakan

Page 127: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 10

PROSES PERAWATAN BETON

Beton direndam di dalam bak Benda uji di angkat

Page 128: ANALISA KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN MATERIAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309243292_2017.pdf · MATERIAL PASIR KANDILO YANG DIVARIASIKAN DENGAN PASIR PALU DAN KERIKIL

LAMPIRAN 11

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

Beton ditimbang sebelum diuji Beton dimasukan ke Alat Uji Tekan

Hasil Uji tekan pada Beton Beton setelah diuji