analisa kualitatif karbohidrat

10
- 1 - BIOKIMIA ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT 1. TUJUAN PERCOBAAN Mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat dengan reagen molish, benedict, seliwanoff dan iodin Menganalisis jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dalam contoh 2. PRINSIP PERCOBAAN uji molish : dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat uji benedict : reduksi Cu 2+ menjadi Cu + oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis uji seliwanoff : perubahan oleh HCl panas menjadi asam levulinat dan hidroksimetil fulfural. Uji iodine : kondensasi iodine dengan karbohidrat membentuk kompleks warna yang khas 3. DASAR TEORI Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu : Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton. Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Upload: ni-luh-arnitasari

Post on 14-Dec-2014

22 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 1 - BIOKIMIA

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

1. TUJUAN PERCOBAAN

Mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat dengan reagen molish,

benedict, seliwanoff dan iodin

Menganalisis jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dalam contoh

2. PRINSIP PERCOBAAN

uji molish : dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat

uji benedict : reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam

suasana alkalis

uji seliwanoff : perubahan oleh HCl panas menjadi asam levulinat dan hidroksimetil

fulfural.

Uji iodine : kondensasi iodine dengan karbohidrat membentuk kompleks warna

yang khas

3. DASAR TEORI

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-

senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atmo-atom karbon, hidrogen dan

oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau

gugus keton.

Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu :

Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit

polihidroksi aldehid atau keton.

Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang

digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.

Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan

unit monosakarida.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena

mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam

glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa

dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar

matahari dan klorofil dalam daun.

Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya

terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai

rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan

dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-

benzena) dalam asam clorida.

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 2: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 2 - BIOKIMIA

Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang

terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya

terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam

keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam

air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi

glukosa.

Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas

pda residu glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi.

Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses

hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.

Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan

fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi

tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa

mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.

Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa

dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.

Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan

glukosa. Hidrolisi dapat juga dibantu dengan bantuan enzim amilase.

Karbohidrat secara kualitatif dapat dikenali dengan melakukan beberapa uji. Karbohidrat

memberikan reaksi positif dengan uji molish. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa

karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil

furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul

cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural

dengan -naftol dalam pereaksi molish.

Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton

bebas, seperti yang terdapat pada laktosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+

menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya

ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya

pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange

atau merah bata serta adanya endapan.

Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau

disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm

levulinat dan hidroksilmetil furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus

keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.

Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat

menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru,

sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah.

4. ALAT DAN BAHAN

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 3: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 3 - BIOKIMIA

a. ALAT

Gelas kimia

Pemanas

Tabung

reaksi

Gelas ukur

Pipet tetes

Erlenmeyer

b. BAHAN

Larutan

glukosa 1 %

Larutan

fruktosa 1 %

Larutan

galaktosa 1 %

Larutan

laktosa 1 %

Larutan

sukrosa 1 %

Larutan

amilum 1 %

HCl 6 N

NaOH 6 N

Reagen molish

Reagen

benedict

Reagen

seliwanoff

Reagen iodin

H2SO4 pekat

5. CARA KERJA

a. Uji Molish

Menambahkan 2 tetes reagen molish ke dalam masing-masing tabung reaksi

yang telah berisi larutan karbohidrat

Menambahkan H2SO4 pekat dengan hati-hati dan perlahan-lahan melalui dinding

tabung reaksi sampai terbentuk warna merah atau ungu.

a. Uji Benedict

Menambahkan 8 tetes larutan karbohidrat ke dalam masing-

masing tabung yang telah berisi 5 ml reagen benedict dan kocok

Memanaskan semua tabung selama 5 menit lalu dinginkan

b. Uji Seliwanoff

Menambahkan 3 tetes larutan karbohidrat ke dalam masing-masing tabung

yang telah berisi 3 ml reagen seliwanoff

Memanaskan semua tabung hingga terlihat warna pada beberapa tabung

tersebut.

c. Uji Iodin

3 ml amilum dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi

Menambahkan 2 tetes air pada tabung I

Menambahkan 2 tetes HCl 6 N pada tabung II

Menambahkan 2 tetes NaOH 6 N pada tabung III

Memanaskan tabung yang berwarna lalu dinginkan

6. SKEMA KERJA

Uji Molish

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 4: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 4 - BIOKIMIA

Uji Benedict

Uji Iodin

Uji Seliwanoff

7. TABEL PENGAMATAN

Uji Molish

NO PERLAKUAN PENGAMATAN KETERANGAN

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 5: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 5 - BIOKIMIA

1

2

3

4

5

6

Glukosa + reagen molish+ H2SO4

Fruktosa + reagen molish+ H2SO4

Galaktosa + reagen molish+ H2SO4

Laktosa + reagen molish+ H2SO4

Sukrosa + reagen molish+ H2SO4

Amilum + reagen molish+ H2SO4

BeningUngu

BeningUngu

BeningUngu

BeningUngu

BeningUngu

BeningUngu

Timbul panas

Uji Benedict

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1

2

3

4

5

6

Glukosa + reagen benedict + pemanasanSetelah didinginkan

Fruktosa + reagen benedict + pemanasanSetelah didinginkan

Galaktosa + reagen benedict + pemanasan

Setelah didinginkanLaktosa + reagen benedict + pemanasan

Setelah didinginkanSukrosa + reagen benedict + pemanasan

Setelah didinginkanAmilum + reagen benedict + pemanasan

Setelah didinginkan

Endapan merah bataEndapan merah bata

Endapan merah bata Endapan merah bata

Merah keruh di perm cairan

biruEndapan merah bata

Endapan merah batabiru

tidak ada endapanBiru

Tidak ada endapan

Uji Seliwanoff

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1

2

3

4

5

6

Glukosa + reagen seliwanoff + pemanasan

Fruktosa + reagen seliwanoff + pemanasan

Galaktosa + reagen seliwanoff + pemanasan

Laktosa + reagen seliwanoff + pemanasan

Sukrosa + reagen seliwanoff + pemanasan

Amilum + reagen seliwanoff + pemanasan

Bening bening

Bening Merah cherry

Bening Bening

Bening Bening

Bening Orange

Bening Bening

Uji Iodin

TABUNG PERLAKUAN PENGAMATAN

I

II

III

Amilum + air+ iodin

+ pemanasanAmilum + HCl

+ iodin+ pemanasan

Amilum + NaOH+ iodin

+ pemanasan

Putih keruhHitam kehijauan

Hitam kehijauanPutih keruh

Biru tuaEndapan biru

Putih keruhBiru hilang/putih keruh

Bening

8. PEMBAHASAN

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 6: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 6 - BIOKIMIA

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis jenis-jenis karbohidrat dengan

beberapa uji yaitu uji molish, uji benedict, uji seliwanoff dan uji amilum.

Uji Molish

Uji molish dilakukan dengan menambahkan reagen molish pada masing-masing larutan

karbohidrat yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa, sukrosa dan amilum. Pereaksi molish

terdiri atas larutan -naftol dalam alkohol. Pada penambahan reagen ini, tidak ada perubahan

yang amat berarti dan tetap memberikan warna seperti asalnya yaitu bening (kecuali untuk

amilum warna aslinya agak putih keruh). Setelah dilakukan penambahan H2SO4 secara hati-

hati, terjadi perubahan warna larutan karbohidrat menjadi warna ungu. Hal ini dikarenakan

terjadi reaksi kondensasi antara -naftol pada reagen molish dengan furfural. Furfural sendiri

merupakan hasil dehidrasi pentosa (ribosa). -naftol juga bereaksi dengan senyawa

hidroksimetil furfural yang merupakan hasil dehidrasi heksosa (glukosa dan fruktosa). Timbul

panas pada larutan merupakan efek dari penambahan H2SO4 yang memiliki konsentrat tinggi.

Reaksi yang terjadi untuk ribosa sebagai berikut:

Uji molish memberikan hasil pula untuk senyawa aldehid dan keton yang tidak termasuk ke

dalam karbohidrat. Walaupun uji ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan

sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat.

Uji Benedict

Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium

sitrat. Uji ini dilakukan dengan menambahkan reagen benedict ke dalam larutan karbohidrat

dan dilakukan pemanasan. Setelah dilakukan pemanasan terjadi perubahan pada beberapa

larutan, yaitu glukosa, fruktosa, dan laktosa. Perubahan ini berupa terbentuknya endapan

merah bata pada larutan tersebut. Proses pendinginan ketiga larutan ini tidak mempengaruhi

perubahan pada endapan. Sedangkan larutan yang lain berwarna biru yang merupakan warna

asli dari reagen benedict. Galaktosa sendiri mengalami sedikit perubahan setelah dipanaskan

yaitu terdapat warna merah pada bagian permukaan larutan dan setelah didinginkan warna ini

menghilang. Galaktosa merupakan salah satu karbohidrat yang mengandung gugus aldehid.

Dalam pengujian terhadap galaktosa, tidak terjadi perubahan yang diharapkan seperi glukosa,

fruktosa dan laktosa. Hal ini mungkin dikarenakan tabung reaksi telah terkontaminasi oleh

senyawa lain sehingga tidak menghasilkan endapan seperti halnya karbohidrat lain yang

mengandung gugus keton dan aldehid.

Adanya endapan merah bata merupakan hasil dari reduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion

Cu+ oleh gugus aldehid dan keton bebas. Endapan ini berupa Cu2O. Karbohidrat yang bisa

menimbulkan endapan ini adalah karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dan keton

seperti glukosa, fruktosa dan laktosa seperti yang tertulis pada tabel pengamatan.

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 7: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 7 - BIOKIMIA

Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah.

Uji Seliwanoff

Perekasi seliwanoff merupakan larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam HCl. Pada

pengujian yang dilakukan dengan penambahan pereaksi seliwanoff ke dalam larutan karbohidrat,

tidak memberikan perubahan yang berarti (warna larutan tetap bening). Setelah dilakukan

pemanasan, terjadi perubahan warna pada dua larutan, yaitu pada fruktosa yang menghasilkan

warna merah cherry dan pada sukrosa yang menghasilkan warna orange. Warna merah cherry

diakibatkan oleh larutan resorsinol pada pereaksi seliwanoff yang bereaksi dengan fruktosa.

Reaksinya dimulai dengan diubahnya fruktosa menjadi hidroksimetil furfural yang selanjutnya

bereaksi dengan resorsinol.

Pereaksi seliwanoff merupakan pereaksi spesifik untuk

mengetahui adanya gugus keton pada suatu karbohidrat. Karena

hanya fruktosa yang mempunyai gugus keton, maka hanya

fruktosa yang bereaksi positif terhadap pereaksi seliwanoff.

Pada sukrosa sendiri perubahan warna orange mungkin

diakibatkan oleh reaksi antara larutan resorsinol dengan fruktosa

yang merupakan salah satu pembentuk sukrosa selain glukosa.

Uji Amilum

Pada uji iodine, disiapkan tiga tabung yang masing-masing telah berisi amilum dan diberikan

perlakuan yang berbeda untuk tiap tabungnya. Untuk tabung I, amilum ditambahkan dengan

air. Tidak terjadi perubahan yang berarti pada penambahan air ini. Butir-butir amilum atau

biasa disebut pati, tidak larut dalam air dingin tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan,

akan terjadi suatu larutan koloid yang kental. Maka pada langkah selanjutnya dilakukan

pemanasan. Sebelumnya melakukan pemanasan, terlebih dahulu menambahkan iodine pada

larutan tersebut. Hasil sebelum dan setelah dilakukan pemanasan, warna tetap hitam

kehijauan. Warna hitam kehijauan yang dihasilkan merupakan akibat dari kondensasi antara

iodine dengan karbohidrat. Pada tabung II dengan menambahkan HCl pada larutan amilum,

memberikan hasil yang sama setelah ditambahkan dengan iodin dan dipanaskan yaitu

menghasilkan perubahan warna menjadi biru tua sebelum pemanasan dan endapan biru

setelah dilakukan pemanasan. Perubahan warna menjadi biru tua dan menghasilkan endapan

biru setelah dipanaskan merupakan hasil dari kondensasi iodin dengan karbohidrat. Dalam

larutan ini, HCl membantu mempercepat proses kondensasi iodine terhadap karbohidrat. Untuk

tabung III dengan menambahkan NaOH pada larutan amilum, tidak memberikan hasil yang

amat berarti. Buktinya setelah ditambahkan iodine larutan masih tetap putih keruh dan setelah

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 8: ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 8 - BIOKIMIA

dipanaskan larutan malah menjadi bening. Hal ini mungkin disebabkan NaOH menghambat

proses kondensasi iodin terhadap amilum.

9. KESIMPULAN

Uji molish memberikan hasil positif pada glukosa, fruktosa, galaktosa,

laktosa, sukrosa dan amilum. Uji positif ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu.

Uji benedict memberikan hasil positif pada glukosa, fruktosa dan sukrosa.

Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata.

Uji seliwanoff memberikan hasil positif pada fruktosa. Uji positif ditandai

dengan perubahan warna menjadi merah cherry.

Uji amilum memberikan hasil positif pada amilum yang ditambahkan

dengan air dan amilum yang ditambahkan dengan HCl. Uji positif ditandai dengan

terbentuknya endapan biru.

10. DAFTAR PUSTAKA

Harun, Ifriany.2008. Penuntun Praktikum Biokimia. Pontianak :FKIP UNTAN.

Keenan, Kleinfelter, and Wood.1992. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Page, David S.1989. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga.

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL