analisa data kualitatif (2012 2013)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Metode Penelitian dan Analisa Data Kualitatif 2
Bahan Dari:
Drs. Purwanto, M.Phil
Metode Pengumpulan Data
Pengamatan & Cara Melakukan• Perlu mempertimbangkan setting-nya• Melakukan pencatatan apa yang terjadi pada setting dengan cermat dan
akurat, • Menyaksikan apa yang terjadi dengan teliti• Memberikan kesan atas apa yang diamati sesuai dengan kemampuan
panca indera kita
Cara:• Dengan terlibat secara penuh (full participation) dalam mengamati realita
sosial dan kehidupan obyek yang diteliti, sehingga yang diamati tidak mengetahui bila sedang diamati.
• Semi terlibat, kadang ikut secara aktif kadang tidak (peneliti nampak perannya sebagai pengamat), sehingga pengamat menyesuaikan dengan kondisi obyek yang diamati agar tetap peka pada obyek yang diamatinya.
• Pengamat berperan sangat sekunder dalam partisipasinya.• Pengamatan yang dilakukan dari luar “pagar”.
Permasalahan Dalam Pengamatan
Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan
1. Pengamat mendapat pengalaman langsung dari obyek/subyek
1. Pengamat bisa jadi pengganggu
2. Dapat merekam langsung peristiwa yang terjadi
2. Permaasalahan priibadi sulit disembunyikan
3. Dapat atau mampu mengamati yang disembunyikan oleh subyek
3. Kemampuan sebagai peelitii dapat teruji
4. Pengamat mampu melontarkan topik yang tidak disukai oleh subyek
4. Seringkali dianggap sebagai pemantik masalah
Teknik Merekam Data
Penggunaan catatan khusus/buku harian khusus yang dapat menunjukkan beda antara rekaman data dengan catatan refleksi/pendapat, dugaan, kesan dan prasangka pengamat.
Penggunaan alat perekam dan perlu dipilahkan dengan memberi kode, antara lain: tanggal, lokasi, informan, dan waktu.
Pertanyaan dilakukan dengan “ice breaker” dan penjajakan (tidak to the point).
Wawancara• Wawancara terstruktur:– Menggunakan panduan meski tidak harus rigid– Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
• Wawancara tidak terstruktur:– Langsung menyesuaikan dengan suasana lapangan– Memperdalam jawaban menarik yang terkait langsung
dengan substansi/topik• Wawancara Personal/individual:– Mampu memahami psikologi informan
• Wawancara kelompok (FGD):– Memilih informan yang representatif
• Wawancara menggunakan media: telepon, e-mail, face book dst
Permasalahan Dalam Wawancara
Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan
1. Tidak perlu melakukan pengalaman secara langsung pada obyek/subyek
1. Informasi bisa tidak murni atau tidak sesuai dengan kenyataan (ada pembiasan)
2. Dapat memberikan informasi yang lebih leluasa tanpa diganggu yang lain
2. Bukan suasana yang alamiah
3. Pengamat mampu mengendalikan laur tanya jawab
4. Tidak setiap informan memiliki kemampuan artikulasi dan persepsi
Dokumentasi
• Dokumentasi Publik:– Dokumen makalah– Surat kabar/media
• Dokumentasi Person/Privat:– Catatan harian (dairy)– Surat menyurat
Dokumentasi
Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan
1. Memperoleh teks asli dan lengkap
1. Ada proteksi dokumen dan terbatas/tidak lengkap/palsu
2. Dapat memberikan informasi dan diakses setiap saat
2. Masih hmarus menggali informasi tambahan
3. Penghematan waktu dan tenaga
3. Masih harus melakukan transkrip dan terjemah
Audio - Visual
• Foto:– Obyek seni dan lainnya.– Surat kabar/media
• Video:– Film – Sofware lainnya
Audio-Visual
Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan
1. Teknik baru yang semakin meyenangkan
1. Ada kerumitan dalam interpretasi
2. Dapat berbagi pengalaman langsung maupun tidak
2. Ada proteksi dan jaminan kerahasiaan
3. Sebagai materi kreatif yang menarik
3. Ada pelarangan dan pelanggaran pendokumentasian
MENGELOLA DATA
Putaran Pengumpulan Data Menuju Teori
Pola HubunganBentuk Hubungan Contoh
Jenis X adalah jenis dari Y Buruh tani adalah sejenis tenaga kasar
Ruang X adalah bagian dari YX bertempat di Y
Komputer adalah bagian dari ruang komputer Komputer berada di ruang komputer
Sebab-Akibat X adalah akibat dari YY menjadi sebab dari Y
Menangis akibat dari sedihKesedihan menjadi sebab dari menangis
Rasional/Alasan X merupakan alasan melakukan Y Kemiskinan merupakan alasan seseorang mencuri
Lokasi kegiatan X merupakan tempat berlangsungnya Y
Kampus merupakan tempat berlkangsungnya perkuliahan
Cara ke tujuan X merupakan cara mencapai Y Bekerja merupakan cara mendapatkan uang
Fungsi X digunakan untuk Y Komputer digunakan untk menyimpan file
Urutan/Tahap X merupakan urutan/tahap Y Pernikahan merupakan tahapan dalam berumah tangga
Atribut X merupakan atribut Y Jabatan merupakan atribut posisi seseorang
Topik Penelitian: Gelandangan
Bentuk Hubungan Contoh
Jenis gelandangan Jenis X adalah jenis dari Y Jenis gelandangan
Pemulung Ruang X adalah bagian dari YX bertempat di Y
Apakah pemulung gellandangan Pebemulung berada dimana saja
Alasan menggelandang Sebab-Akibat X adalah akibat dari YY menjadi sebab dari Y
Alasan menggelandangMengapa memilih menggelandang
Alasan menggelandang di suatu tempat
Rasional/Alasan X merupakan alasan melakukan Y
Alasan mengapa menggelandang di suatu tempat
Konsentrasi gelandangan
Lokasi kegiatan X merupakan tempat berlangsungnya Y
Tempat konsentrasi para gelandangan
Cara mengatasi masalah sehari-hari
Cara ke tujuan X merupakan cara mencapai Y
Kiat yang dilakukan gelandangan untuk mengatasi kehidupannya
Fungsi gelandangan Fungsi X digunakan untuk Y Fungsi gelandangan dalam menyusun kebiijakan
Tahap hingga jadi gelandangan
Urutan/Tahap X merupakan urutan/tahap Y
Proses menjadi gelandangan
Ciri-ciri gelandangan Atribut X merupakan atribut Y Bagaimana mengetahui gelandangan dengan benar
STUDI KASUS: KUALITATIF
• Menurut pandangan Creswell:
Paradigma kualitatif didefinisikan sebagai: “Suatu proses penelitian untuk memahami masalah-masalah manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari para sumber informasi, serta dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah.”
Ciri-Ciri Kualitatif:1. Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan konteks dan setting apa
adanya atau alamiah (naturalistic), bukan melakukan eksperimen yang dikontrol secara ketat atau memanipulasi variabel.
2. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial dengan menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas seperti yang dilakukan peneliti kuantitatif dengan positivismenya.
3. peneliti bisa mendapatkan pemahaman mendalam bagaimana subjek memaknai realitas dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku subjek.
4. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data tidak terbatas pada observasi dan wawancara saja, tetapi juga dokumen, riwayat hidup subjek, karya-karya tulis subjek, publikasi teks, dan lain-lain.
5. Penelitian kualitatif justru menggali nilai yang terkandung dari suatu perilaku.
6. Penelitian kualitatif bersifat fleksibel, tidak terpaku pada konsep, fokus, teknik pengumpulan data yang direncanakan pada awal penelitian, tetapi dpt berubah di lapangan mengikuti situasi & perkembangan penelitian.
Kualitatif: STUDI KASUS• Stake menjelaskan bahwa peneliti kasus mencari tahu
tentang apa yang bersifat umum dan apa yang bersifat khusus dari kasus tersebut, tetapi hasil akhir dari kasus tersebut biasanya menampilkan sesuatu yang unik meliputi:
Hakikat suatu kasus Latar belakang sejarah kasus tersebut Latar (setting) fisik Konteks-konteks lainnya, termasuk ekonomi, politik,
hukum, dan estetika Kasus lainnya bilamana kasus tersebut berkaitan dengan
kasus yang dipelajari Informan-informan dipilih dari orang-orang yang
mengetahui kasus ini
Tipe studi kasus Studi kasus intrinsik (intrinsic case study), apabila kasus yang
dipelajari secara mendalam mengandung hal-hal yang menarik untuk dipelajari berasal dari kasus itu sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat intrinsik (intrinsic interest).
Studi kasus intrumental (intrumental case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam karena hasilnya akan dipergunakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk menyusun teori baru. Hal ini dapat dikatakan studi kasus instrumental, minat untuk mempelajarinya berada di luar kasusnya atau minat eksternal (external interest).
Studi kasus kolektif (collective case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam merupakan beberapa (kelompok) kasus, walaupun masing-masing kasus individual dalam kelompok itu dipelajari, dengan maksud untuk mendapatkan karakteristik umum, karena setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.
Kelebihan dan Kelemahan Studi Kasus
Kelebihan • Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan hal-
hal yang amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.
• Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat.
KelemahanDari kacamata penelitian kuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari
segi validitas, reliabilitas dan generalisasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari generalisasi.
PENGUMPULAN DATA & ANALISA KUALITATIF: PENELITIAN LAPANGAN
• Disebut juga etnografi atau observasi partisipatif• Peneliti secara langsung mengobservasi dan berpartisipasi
dalam setting sosial skala kecil dalam suatu waktu tertentu dan dalam budaya setempat peneliti.
• Interaksi dengan “real people” dalam situasi natural• Belajar tentang orang lain: riwayat hidupnya, hobi dan
minatnya, kebiasaannya, harapannya, rasa takutnya, dan mimpi-mimpinya
• Menyenangkan (bertemu dengan orang baru, mengembangkan hubungan, menemukan lingkungan sosial baru) sekaligus menghabiskan waktu, melelahkan secara emosional, dan terkadang berbahaya secara fisik.
• Cocok digunakan ketika pertanyaan penelitian meliputi: belajar tentang, memahami, atau menggambarkan kelompok interaksi individu.– How do people do Y in the social world?– What is the social world of X like?
• Bisa digunakan juga ketika metode lain (survei, eksperimen) tidak praktis digunakan (contoh, mempelajari gang jalanan)
• Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu komunitas.
• Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu komunitas.
• Mengeksplorasi setting sosial, subkultur, atau aspek dalam kehidupan sosial.
• Ada 2 perluasan dari penelitian lapangan: – Ethnography• Berasal dari antropologi budaya• Menggambarkan budaya dan memahami cara hidup
lain dari sudut pandang orang setempat
– Ethnomethodology• Mempelajari common sense, dengan menganalisis
bahasa, termasuk tanda jeda dan konteks bicara. • Melibatkan analisis yang sangat detail (contoh:
transkrip dari percakapan pendek atau videotape dari interaksi sosial)
Apa yang dilakukan peneliti lapangan?• Mengobservasi peristiwa dan aktivitas sehari-hari• Terlibat langsung dengan orang yang dipelajari dan secara pribadi
mengalami proses kehidupan sosial dalam setting lapangan.• Memperoleh sudut pandang warga setempat (insider) sementara
mempertahankan perspektif analitis atau mengambil jarak sebagai orang luar.
• Menggunakan berbagai teknik dan keterampilan sosial secara fleksibel sesuai dengan tuntutan situasi
• Menghasilkan data dalam bentuk catatan tertulis, diagram, peta, atau gambar agar dapat menyajikan gambaran yang sangat detail.
• Meninjau situasi secara holistik (as a whole unit, not in pieces) dan secara individual dalam konteks sosial mereka.
• Memahami dan mengembangkan empati terhadap warga setempat, dan tidak hanya merekam fakta obyektif secara “dingin”
• Memperhatikan aspek budaya eksplisit dan implisit• Mengobservasi proses sosial yang sedang berlangsung tanpa merasa
marah, terganggu, atau memasukkan sudut pandang orang luar• Mampu menanggulangi stres pribadi, ketidakpastian, dilema etis, dan
ambiguitas tingkat tinggi.
Langkah-langkah dalam penelitian lapangan:• Mempersiapkan diri sendiri, membaca literatur, dan melakukan
defocus (memperluas pandangan terhadap situasi, orang, atau setting; tidak berfokus secara eksklusif pada peran peneliti)
• Memilih lapangan penelitian dan mendapatkan akses ke dalamnya– SITE = context in which events or activities occur, a social defined
territory with shifting boundaries.– 3 faktor: kekayaan data, unfamiliarity, suitability
• Memasuki lapangan penelitian dan membangun hubungan sosial dengan kelompok setempat– Perlu perencanaan tindakan, negosiasi akses dan hubungan
dengan anggota kelompok, dan memutuskan bagaimana membuka diri tentang penelitian kepada anggota kelompok atau penjaga pintu (pemegang otoritas formal/informal yang mengontrol akses ke wilayah tertentu)
– Membangun rapport: – Charm and trust– Freeze out– understanding
– Mengadopsi peran sosial, mempelajari faktor penghambat (stress, ketidakmampuan), dan mempertahankan hubungan dengan anggota kelompok setempat (hubungan sosial, menghadapi dan menyelesaikan konflik, menunjukkan ketertarikan)
– Mengamati, mendengarkan, dan memastikan kualitas data• Listening = mendengarkan secara hati-hati frase,
aksen, dan tata bahasa yang keliru, mendengarkan apa yang dikatakan dan bagaimana diucapkannya.• Argot = simbol atau terminologi pada suatu
komunitas
– Jenis-jenis catatan lapangan:• Jotted notes: short, temporary memory triggers,
such as words, phrases, or drawings taken inconspicuously, often scribbled on any convenient item (di kertas tissue, di kertas koran, dsb.)• Direct observation notes• Researcher inferences notes• Analytic notes• Personal notes• Peta dan diagram• Pencatatan mekanis • Catatan wawancara
Kualitas data:• Reliabilitas:
– Internal consistency: apakah data secara gamblang memaparkan segala hal tentang situasi atau individu (do the pieces fit together into a coherent picture?)
– External consistency: dilakukan dengan memverifikasi atau melakukan cross-checking observation dengan orang lain, sumber data divergen (does it all fit into the overall context?)
• Validity:– Ecological validity: the degree to which the social world
described by a researcher matches the world of members.– Natural history: a detailed description of how the project was
conducted.– Member validation, occurs when a researcher takes field
results back to members, who judge their adequacy.– Competent insider performance: ability of a nonmember to
interact effectively as a member or pass as one.
– Mulai menganalisis data dan melahirkan serta mengevaluasi hipotesis kerja
– Berfokus pada aspek spesifik dari setting dan menggunakan sampling teoretis
– Menyelenggarakan wawancara lapangan dengan informan dari kelompok setempat• Field interview– Life history: (life story or biographical interview)
adalah tipe spesial dari field interview.– Melepaskan keterikatan dan meninggalkan setting
secara fisik– Menyelesaikan analisis dan menulis laporan penelitian
Historical comparative research• Cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan:
– Bagaimana perubahan besar terjadi dalam masyarakat? – Hal mendasar apa yang umum terjadi pada kebanyakan
masyarakat?– Mengapa perjanjian sosial berbentuk tertentu dalam suatu
masyarakat, tetapi tidak dalam masyarakat lain?• Juga cocok untuk:
– membandingkan faktor sosial yang mengakibatkan suatu hal tertentu (contoh: perang sipil)
– Membandingkan keseluruhan sistem sosial untuk mengamati apa yang umum lintas masyarakat dan apa yang unik, serta untuk mempelajari perubahan masyarakat jangka panjang.
• Langkah-langkah proyek penelitian H-C:– Konseptualisasi object of inquiry– Locating evidence: dengan cara melakukan
kerja kepustakaan.– Evaluating quality of evidence– Organizing evidence– Synthesizing: refines concepts and moves
toward a general explanatory model after most of the evidence is in.
– Writing a report
• Tipe-tipe bukti historis:– sumber primer: surat, diary, surat kabar, film, novel,
potongan kain, foto, dll dari mereka yang hidup di masa lalu.
– Sumber sekunder: tulisan dari sejarahwan yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari sumber primer
– Running records: file atau dokumen statistik yang dibuat oleh organisasi tertentu
– Recollection: kata-kata atau tulisan seseorang tentang masa lalunya atau pengalaman yang didasarkan pada ingatan seseorang.
• Tipe-tipe penelitian komparatif:– Metode komparatif: melihat persamaan dan perbedaan
antar unit.– 4 tipe:
• Case-study comparative research: compare particular societies or cultural units, not to make broad generalization
• Cultural context research: study cases that are surrogates for types of societies or units
• Cross national research: measure variables across many nations• Transnational research: researcher uses a mutinational unit and
focuses on the relations among blocs of nations as units
Analisis data kualitatif• Pembentukan konsep: bagian integral dari analisis data dan dimulai sejak
pengumpulan data.– Organisasi data ke dalam kategori berdasarkan tema, konsep, atau bentuk-
bentuk serupa. – Konseptualisasi: Mengembangkan konsep baru, memformulasikan definisi
konseptual, dan memeriksa hubungan antar konsep.– Coding:
• Open coding: dilakukan segera setelah mengumpulkan data; difokuskan pada data aktual dan menentukan label kode untuk tema-tema.
• Axial coding: peneliti mulai mengorganisasikan serangkaian kode awal atau konsep terdahulu. (mempertanyakan sebab akibat, kondisi dan interaksi, strategi dan proses, dan mencari kategori atau konsep yang dapat dikelompokkan)
• Selective coding: scanning data and previous codes.– Analytic memo writing: catatan atau diskusi pemikiran dan ide tentang proses
coding yang ditulis peneliti untuk dirinya sendiri.
• Berbagai metode analisis data:– Successive approximation– Illustrative method– Analytic comparison
• Method of agreement• Method of difference
– Domain analysis– Ideal types– Event structure analysis
• Teknik lain:– Network analysis– Time allocation analysis– Flowchart and time sequence