analisa kritis

18
BAB IV PEMBAHASAN A. ANALISIS KASUS Diagnosis klinis pada pasien ini adalah Diabetes Mellitus tipe 2 dan Hipertensi grade I. Diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan anamnesis gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis pasien mengeluh ujung jari kedua tangan dan kaki terasa kesemutan sejak ±2 minggu yang lalu. Menurut riwayat penyakit dahulu pasien, sejak ±2 tahun yang lalu sekitar tahun 2013, pasien datang kepuskesmas kotagede 2 dengan keluhan sering buang air kecil malam hari dan hal ini sangat mengganggu. Pasien juga mengatakan berat badan turun padahal nafsu makannya meningkat dan terus menerus lapar. Pasien juga memiliki riwayat orang tua dengan DM dan hipertensi. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan penunjang didapatkan hasil GDS : 312 mg/dl. Pada saat dilakukan pemeriksaan vital sign didapatkan tensi pasien yaitu 150/90mmHg dan kemudian pasien didiagnosa DM tipe 2 dan Hipertensi grade I. Kemudian sejak saat itu pasien rajin kontrol ke puskesmas kotagede 2 dan rutin minum obat amlodipin 5 mg 1x1, glimepirid 1 mg 1x1 dan metformin 500mg 1x1.

Upload: reviolitaariani

Post on 14-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

analisa kritis kedokteran keluarga

TRANSCRIPT

BAB IVPEMBAHASANA. ANALISIS KASUSDiagnosis klinis pada pasien ini adalah Diabetes Mellitus tipe 2 dan Hipertensi grade I. Diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan anamnesis gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis pasien mengeluh ujung jari kedua tangan dan kaki terasa kesemutan sejak 2 minggu yang lalu. Menurut riwayat penyakit dahulu pasien, sejak 2 tahun yang lalu sekitar tahun 2013, pasien datang kepuskesmas kotagede 2 dengan keluhan sering buang air kecil malam hari dan hal ini sangat mengganggu. Pasien juga mengatakan berat badan turun padahal nafsu makannya meningkat dan terus menerus lapar. Pasien juga memiliki riwayat orang tua dengan DM dan hipertensi. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan penunjang didapatkan hasil GDS : 312 mg/dl. Pada saat dilakukan pemeriksaan vital sign didapatkan tensi pasien yaitu 150/90mmHg dan kemudian pasien didiagnosa DM tipe 2 dan Hipertensi grade I. Kemudian sejak saat itu pasien rajin kontrol ke puskesmas kotagede 2 dan rutin minum obat amlodipin 5 mg 1x1, glimepirid 1 mg 1x1 dan metformin 500mg 1x1. Illness merupakan keadaan sakit yang dirasakan oleh manusia yang didapat dari penyakit tersebut (bersifat subyektif).Illness terdiri dari beberapa komponen, yaitu pemahaman terhadap penyakit, efek penyakit yang dirasakan pasien terhadap fungsi hidupnya (pergaulan, pekerjaan), perasaan, dan harapan.Berikut adalah komponen illness dan hasil yang didapat dari pemeriksaan pasien terhadap penyakitnya:Tabel 6. Komponen illnessNo.KomponenPasien

1PerasaanPasien merasa khawatir dengan komplikasi penyakitnya karena yang pasien ketahui bahwa komplikasi diabetes adalah menyebabkan luka bernanah yang tidak sembuh seperti alm. ibunya.

2IdeMenurut pasien penyakit diabetes mellitus dan hipertensi diturunkan dari ibu dan ayahnya dan tidak bisa disembuhkan.

3HarapanPasien berharap dirinya tidak terkena komplikasi diabetes mellitus seperti ibunya.

4Efek terhadap fungsiSemenjak mengidap penyakit diabetes mellitus dan hipertensi, pasien mengaku cepat lelah dan sering kesemutan sehingga mengganggu pekerjaanya.

B. ANALISIS KUNJUNGAN RUMAH1. Kondisi PasienKunjungan ke rumah dilakukan pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 13.00-14.00 WIB. Pada saat kunjungan, keadaan umum pasien tampak baik. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit, dan suhu 36,5C. 2. PekerjaanPasien berumur 66 tahun bekerja sebagai panjual angkringan. Ketika dilakukan kunjungan rumah, pasien sedag istirahat sehabis masak makanan untuk dijual diangkringannya yang buka jam 5 sore. Saat itu dirumah juga sedang anak laki-lakinya yang ketiga juga sedang istirahat sehabis membantu pasien. 3. Keadaan Rumaha) Lokasi: Rumah pasien terletak di rejowinangun 36A RT 20/06 Rumah tersebut terletak di kawasan padat penduduk.b) Kondisi rumah: bangunan permanen, berdinding tembok, lantai ubin, atap dari genting dan tidak ada langit-langit.c) Lantai Rumah: lantai ubind) Luas : luas rumah 7 m x 6m= 42 m2, jumlah penghuni dalam 1 rumah ada dua orange) Pembagian ruangan: rumah terdiri atas satu ruang untuk ruang tamu , satu ruang keluarga, dapur dan ruang makan ,dua kamar tidur terpisah, satu kamar mandi.

Denah rumah Ny. F dibuat 15 Maret 2015Utara

KeteranganDA = dapurKM = kamar mandiKT = kamar tidurRT: Ruang TamuJ = JambanRK = Ruang keluarga

DA KM KT JRK KT RT

1. Skala 1:100

f) Pencahayaan: Cahaya yang masuk ke ruangan cukup, jendela ruang tamu sering dibuka.g) Kebersihan: Ruang tamu dan kamar mandi bersih. Kamar tidur tampak berantakan, banyak barang-barang berserakan seperti baju, kasur dan bantal tidak tertata rapi. Dapur juga berantakan, masih terdapat sampah bekas habis memasak, terdapat arang dipojok dapur dan perabotan agak berdebu. h) Sanitasi Dasar: Sumber air bersih: Kebutuhan air untuk sehari hari menggunakan air sumur. Secara fisik air tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Jamban Keluarga: pasien memiliki jamban keluarga di rumahnya berupa satu WC septik tank. Lokasinya terletak di dalam rumah dan mudah dibersihkan. Saluran Pembuangan air limbah (SPAL): air bekas cuci disalurkan melalui saluran menuju selokan yang berada di samping rumah. Saluran pembuangan lancar. Septic Tank berada dibagian belakang rumah. Tempat Sampah: sampah hanya diletakkan didalam plastik di depan rumah, kemudian sampah diambil oleh petugas keliling seminggu sekali.i) Kepemilikan barang: 2 lemari besar untuk pakaian, 1tempat tidur, 2 kasur, 1 meja untuk menaruh TV, 1 rak piring, perlengkapan dapur dan perlengkapan eletronik berupa 1 unit tv 20.MakroRUMAH PASIEN

4. Lokasi Rumah

UGedong

kuningRejowinangun

5. Lingkungan Sekitara. Lokasi Rumah : Terletak di rejowinangun no 36A RT 20/06.b. Halaman : Rumah pasien. memiliki halaman yang menyatu dengan jalan gang dengan lebar 1 meter, disamping rumah pasien langsung berhubungan dengan rumah tetangga yang saling berdempetan hanya terpisah oleh tembok.c. Pengolahan Limbah : Air limbah langsung mengalir ke selokan tertutup (saluran kota) untuk diolah lebih lanjut. Untuk tempat sampah biasanya dimasukkan diplastik sebelum diambil oleh petugas keliling.d. Rumah Tetangga : Rumah pasien dan tetangga saling berdempetan, tidak ada pagar, hanya dipisahkan oleh tembok rumah masing-masing.

6. Indikator Penilaian Rumah SehatNama Keluarga: Ny. FNoKomponen Rumah yang DinilaiKriteriaNilaiBobot

IKomponen Rumah31

1Langit-langitTidak ada0

Ada, kotor dan rawan kecelakaan1

Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan2

2DindingBukan tembok (terbuat dari anyaman bambu atau ilalang)1

Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak kedap air2

Permanen (tembok, pasangan batu bata atau batu yang diplester), papan kedap air. 3

3LantaiTanah0

Papan/anyaman bambu yang dekat dengan tanah/plesteran yang retak/ berdebu1

Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung2

4Jendela kamar tidurTidak ada0

Ada 5

5Jendela ruang keluargaTidak ada0

Ada1

6VentilasiTidak ada 0

Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai1

Ada, luas ventilasi 10% luas lantai2

7Sarana pembuangan asap dapurTidak ada0

Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur 10% dari luas lantai dapur 1

Ada, dengan lubang ventilasi 10% luas lantai dapur ( asap keluar dengan sempurna atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis )2

8PencahayaanTidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca0

Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal1

Terang dan tidak silau sehingga dapa dipergunakan untuk membaca dengan normal2

Jumlah253

IISarana Sanitasi25

1Sarana Air Bersih (SGL/SPT/PP/KU )

Tidak ada0

Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan1

Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan2

Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan3

Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan4

2Jamban (Sarana Pembuangan Kotoran )Tidak ada 0

Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam1

Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ), disalurkan ke sungai/kolam2

Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank3

Ada, leher angsa, septic tank4

3Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL ) Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah0

Ada, diresapkan mencemati sumber air ( jarak dengan sumber air < 10 m)1

Ada, dialirkan ke selokan terbuka2

Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air 10 m)3

Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk diolah lebih lanjut4

4Sarana Pembuangan Sampah (Tempat Sampah)Tidak ada0

Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup1

Ada, kedap air dan tidak tertutup2

Ada, kedap air dan bertutup3

Jumlah350

IIIPerilaku Penghuni44

1Membuka jendela kamar tidur.Tidak pernah dibuka0

Kadang-kadang1

Setiap hari dibuka2

2Membuka jendela ruang keluargaTidak pernah dibuka0

Kadang-kadang1

Setiap hari dibuka2

3Membersihkan rumah dan halamanTidak pernah0

Kadang-kadang1

Setiap hari2

4Membuang tinja bayi dan balita ke jambanDibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan0

Kadang-kadang dibuang ke jamban1

Setiap hari di buang ke jamban2

5Membuang sampah pada tempat sampah

Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan0

Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah1

Setiap hari di buang ke tempat sampah2

Jumlah308

Total Hasil Penilaian911

Status Rumah SehatRumah Tidak Sehat

Penetapan skor kategori rumah sehat sebagai berikut :Cara menghitung hasil penilaian = nilai x bobot Rumah sehat: 1.068 s.d 1200 Rumah tidak sehat: < 1.068Pada pasien termasuk kedalam kategori rumah tidak sehat

C. FAMILY ASSESSMENT TOOLS1. Family GenogramKeluarga Ny. F Dibuat tanggal 14 Maret 2015

C.DHT3147766

DM493840HT

HT

B

Keterangan :: pasien : meninggalHT : hipertensi DM : diabetes mellitusC : care giverD: Decision makerB: Breadwinner----: Tinggal dalam satu rumahLaki-lakiPerempuan2. FAMILY MAPAnak 3 Anak IAnak 2

Keterangan :: Fungsional: Disfungsional: Pasien3. Bentuk KeluargaBentuk keluarga ini termasuk kedalam keluarga orangtua tunggal (Single Parent Family). Pada keluarga ini termasuk dalam tahapan family as launching centre yaitu keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga.4. Nilai APGARAPGAR keluarga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur sehat/tidaknya suatu keluarga yang dikembangkan oleh Rusen, Geyman dan Leyton, dengan menilai 5 fungsi pokok keluarga/tingkat kesehatan keluarga.

KRITERIAPERTANYAANHAMPIR SELALU (2)KADANG-KADANG (1)HAMPIR TIDAK ADA (0)

AdaptasiApakah pasien puas dengan keluarga karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai dengan seharusnya?

Kemitraan/PartnershipApakah pasien puas dengan keluarga karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi ?

PertumbuhanApakah pasien puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga untuk mengembangkan kemampuan pasien miliki?

Kasih SayangApakah pasien puas dengan kehangatan yang diberikan keluarga?

KebersamaanApakah pasien puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan

TOTAL5

Skor klasifikasi APGAR :8-10Fungsi keluarga baik4-7Disfungsi keluarga sedang0-3 Disfungsi keluarga beratBerdasarkan hasil penilaian APGAR kesimpulan : disfungsi keluarga sedang

5. FAMILY SCREEMASPEKSUMBER DAYAPATOLOGI

SOCIALHubungan pasien dengan anak I baik. Hubungan dengan lingkungan sekitar harmonisHubungan dengan anak ke 2 tidsk baik.

CULTURALDalam menghadapi penyakitnya, pasien hanya percaya Tuhan dan Dokter, pasien tidak percaya mitos yang berkaitan dengan penyakitnya.

RELIGIUSPasien beragama islam namun kurang taat dalam ibadah.

ECONOMYPasien mengatakan penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga pasien sering mendapat bantuan dari anak dan adik kandungnya.

EDUCATIONPasien sekolah hanya sampai kelas 1 SD, pengetahuan akan penyakitnya kurang.

MEDICAL ACCESPasien memiliki jaminan BPJS, yang selalu pasien gunakan saat berobat.

6. Family Life LineTahunUmur (tahun)Kejadian/EventSeverity of ilness

1967196819791984199920012011 20132015

18 1930355052626466MenikahAnak I lahirIbu meninggal dunia, DM (+)Bapak meninggal, HT (+)Adik kandung meninggal, DM (+)Suami kandung meninggal, HT (+)Anak ke 2 kabur dari rumahTerdiagnosis DM dan HTAnak bungsu mau menikah ( butuh biaya banyak)--Stress psikologisStress psikologisStress psikologisStress psikologisStress psikologis

7. Identifikasi Pengetahuan, Sikap dan Perilakua. Pencegahan PenyakitPasien mempunyai kesadaran yang kurang terhadap pencegahan penyakit.pasien sering membersihkan rumah. Namun ventilasi dan pencahayaan kurang.b. Gizi KeluargaPemenuhan gizi keluarga dapat dikatakan kurang baik sesuai standar yang ditetapkan oleh kementrian Kesehatan melalui 10 Pedoman Umum Gizi Sehari-hari (PUGS)NoPUGSJawabanSkor

1Syukuri dan nikmati aneka ragam makananYa1

2Banyak makan sayuran dan buah-buahanTidak0

3Biasakan konsumsi lauk-pauk berprotein tinggiTidak0

4Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokokTidak0

5Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemakTidak0

6Biasakan SarapanTidak0

7Berikan minum air putih yanhg cukup dan amanYa1

8Biasakan membaca label pada makanan yang dikemasTidak0

9Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalirYa1

10Lakukan aktivitas cukup dan pertahankan berat badan normalTidak0

Total3

Interpretasi : Nilai PUGS keluarga