analisa kerja praktek perpindahan panas
TRANSCRIPT
LAPORAN
KERJA
PRAKTEKDANI NUGROHO
C21201111024
LATAR BELAKANG
Kerja praktek adalah salah satu
mata kuliah yang harus dipenuhi,
selain tersebut, kerja praktek
penting bagi mahasiswa itu sendiri,
karena sebagai bahan perbandingan
materi dengan hal yang
sesungguhnya di dunia Industri,
juga sebagai tolak ukur kemampuan
yang didapat didalam perkuliahan.
PERPINDAHAN PANAS
Ilmu Perpindandahan panas yaitu Ilmu yang mempelajari tentang laju perpindahan panas diantara material/benda karena adanya perbedaan suhu (panas dan dingin).
Bila suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang suhunya berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi. Proses di mana perpindahan energi itu berlangsung disebut perpindahan panas.
KEGUNAAN ILMU
PERPINDAHAN PANAS
Untuk merencanakan alat penukar panas (heat excharger)
Untuk menghitung kebutuhan media pemanas/ pendingin pada suatu reboiler kondensor atau dalam kolom destilasi.
Untuk perhitungan furnace/dapur. Radiasi
Untuk perancangan ketel uap/boiler
Untuk perancangan alat-alat penguap (evaporator)
Untuk perancangan reaktor.
PERPINDAHAN PANAS
KONDUKSI KONVEKSI
PERPINDAHAN PANAS
KONDUKSI
Perpindahan Konduksi adalah proses
perpindahan panas jika panas mengalir
dari tempat yang suhunya tinggi
ketempat yang suhunya lebih rendah,
dengan media penghantar panas tetap.
Jika pada suatu benda terdapat gradien
suhu (temperature gradient), maka
menurut pengalaman akan terjadi
perpindahan energi dari bagian suhu
tinggi kebagian suhu rendah
ILUSTRASI LAJU PERPINDAHAN
PANAS KONDUKSI
laju aliran panas dengan cara konduksi
dalam suatu bahan, sama dengan hasil kali
dari tiga buah besaran berikut:
K, yaitu:konduktivitas termal bahan.
A, yaitu: luas penampang dimana panas
mengalir dengan cara konduksi yang harus
diukur tegak lurus terhadap arah aliran
panas.
dT/Dx, yaitu: gradien suhu terhadap
penampang tersebut, yaitu perubahan suhu
T terhadap jarak dalam arah aliran panas x.
Persamaan dasar untuk konduksi satu
dimensi dalam keadaan tunak ditulis
sebagai berikut:
PERPINDAHAN PANAS
KONVEKSI
Sebuah pelat logam panas akan
cepat menjadi dingin apabila
ditempatkan didepan sebuah
kipas angin dibandingkan jika
hanya dibiarkan di udara diam.
Kita sebut bahwa kalor di konveksi
keluar dan kita sebut prosesnya
perpindahan kalor konveksi
Efek keseluruhan konveksi, dirumuskan
dengan Hukum Newton tentang
pendinginan:
q = hA (Tw - Tβ )
Pada persamaan ini, laju perpindahan kalor
dikaitkan dengan perbedaan temperatur
menyeluruh antara dinding dan fluida dan
luas permukaan. Besaran h disebut
koefisien perpindahan kalor konveksi. Untuk
kondisi kompleks, harga h ditentukan secara
eksperimen
PERHITUNGAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA MESIN CHILER
PEMANAS,
Data diperoleh, sebagai berikut :
NO Temperatur didalam
Chiler (oC)
Temperatur
dinding luar
chiler (0C)
Temperatur
Ruangan (0C
1.85 0C 45 0C 27 0C
2.85 0C 45 0C 26 0C
3.85 0C 44 0C 26 0C
4.83 0C 43 0C 27 0C
5.84 0C 44 0C 28 0C
6.83 0C 45 0C 27 0C
7.82 0C 43 0C 27 0C
Perhitungan Perpindahan Panas Konduksi pada Chiler
pemanas
Rumus Perpindahan panas konduksi
q = - kA π π»
π π
q = laju perpindahan kalor
π π»
π π= gradien suhu ke arah perpindahan kalor
k = konduktivitas termal bahan
A = luas permukaan bidang hantaran
Diketahui sample :
T = 45 C
A = 0,3 cm
T2 = 85
K = 202 W/m2
q= β πππ (ππβππ)
π π ππβπ= 2,7 Mw/m2
Maka Diperoleh Tabel Hasil Perhitungan
No
.
Temperatur didalam
Chiler (oC)
Temperatu
r dinding
luar chiler
(0C
Temperat
ur
Ruangan
(0C)
Perpindahan
panas Konduksi
(qk)
1.85 0C 45 0C 27 0C 2,7 MW/m2
2.85 0C 45 0C 26 0C 2,7 MW/m2
3.85 0C 44 0C 26 0C 2,7 MW/m2
4.83 0C 43 0C 27 0C 2,6 MW/m2
5.84 0C 44 0C 28 0C 2,6 MW/m2
6.83 0C 45 0C 27 0C 2,5 MW/m2
7.82 0C 43 0C 27 0C 2,6 MW/m2
Perhitungan Perpindahan Panas Konveksi Pada Mesin
Chiler
Rumus Perpindahan Konveksi
q = hA (Tw - Tβ )
Dimana :
h : Koefisien kalor konveksi
A : Luas plat penampang
Tw : Temperatur dalam
Tβ : Temperatur ruangan
Diketahui SampleH= 0,000013
A= 50x75 cm = 3,75m
Tw= 85 0C
T β= 27 0C
q = 0,000013 . (0,50) (0,75) (85-27)
= 0,000013. 37,5 . 58
= 0,028
Maka Diperoleh Tabel Hasil Perhitungan
NO. Temperatur
didalam Chiler
(oC)
Temperatur
dinding luar
chiler (0C)
Temperatur
Ruangan
(0C)
Perpindahan
panas
Konveksi (qc)
1 85 0C 45 0C 27 0C 0,028 kW
2 85 0C 45 0C 26 0C 0,029 kW
3 85 0C 44 0C 26 0C 0,029 kW
4 83 0C 43 0C 27 0C 0,027 kW
5 84 0C 44 0C 28 0C 0,027 kW
6 83 0C 45 0C 27 0C 0,027 kW
7 82 0C 43 0C 27 0C 0,027 kW
Grafik Perpindahan Panas Konduksi dan
Konveksi
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
1 2 3 4 5 6 7
Konveksi
Konduksi
Kesimpulan
Proses pemanasan pada sebuah platform dengan menggunakan mesin chiler pemanas ini harus teliti dalam pengaturan suhu, karena suhu maksimal adalah 1000C apabila melebihi suhu maksimal, maka platform tidak akan sempurna dalam produksi suatu botol
Proses produksi botol ini tidak dapat dilakukan dengan otomatis, jadi seorang operator sangat berpengaruh dalam produksi botol ini.
Permasalahan yang sering terjadi pada mesin chiler pemanas dapat diminimalisir dengan servis berkala.
Dokumentasi