anakku, maafkan ayahmu......docx
TRANSCRIPT
-
5/21/2018 Anakku, maafkan ayahmu......docx
1/5
1
Guru adalah orang yang paling berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi kadang nasib
tidak selamanya beruntung untuk semua guru seperti halnya Pak Guru satu ini yang berjuang
mencerdaskan muridnya dan juga mensejahterakan keluarganya dari kemiskinan ekonomi, tapi
tidak dengan akhlaknya yang mulia.
(diiringi dengan lagu Oemar Bakri dari Iwan Fals)
Pak Guru : Assalamu alaikum anak-anak..
Anak murid : waalaikum salam pak guru.
Pak Guru : Gimana kabar kalian semua? Apa baik2 saja?
Murid-murid : Alhamdulillah pak, semua baik2 ja.
Pak guru : ada yang gak sholat shubuh tadi pagi?
Hasan : Pasti seperti biasa pak, itu tuh yang suka gak bisa bangun pagi pak, yang selalu
terlambat klo masuk sekolah.
Murid-murid : wkwkwkwkwkwk.. (semua murid tertawa kecuali Imron yang menjadi
pembicaraan)
Pak Guru : Ya sudah, jangan berisik lagi..
Hari ini Pak guru akan menceritakan krisis yang telah melanda Indonesia. Dari
krisis kepercayaan sampai pada krisis nasionalisme yang mendera bangsa kita,
terutama anak muda seperti kalian ini.
Anto : apa itu misalnya pak?
Pak Guru : Coba kamu lihat disekeliling kita! Apakah kita peduli dengan rasa kebangsaan?
Apakah kita masih menghormati jasa para pahlawan kita? Tidak, kita tidak lagi
menghargai mereka, kita hanya bisa berwacana dan berteori yang selalu benar.
Tapi kenyataan dilapangan hanya nol besar.
Apakah kita bisa menjadi bangsa besar klo kita tidak menghargai para pendiri
bangsa kita?
Budiman : jadi apa yang harus kita lakukan pak?
Pak Guru : Lihat contoh ini.
Apakah ini yang kita sebut menghargai pahlawan kita?
Pahlawan kita telah rela meneteskan darahnya
Mengorbannya nyawanya demi bangsa ini, tapi apa yang kita lakukan? Kita tak
bisa menghargai sedikitpun tuk itu.
Coba lihat lagi, kalau acara tahun baruan, kita sering bereaksi, tapi kegiatan islami
apa pernah kita merihkan dengan segala kemampuan kita? Tidak pernah, Cuma
jadi sekedar numpang lewat belaka.
Kita tidak pernah serius mengatasi krisis kita ini, coba kita renungkan kembali.
-
5/21/2018 Anakku, maafkan ayahmu......docx
2/5
2
Semua murid-murid melirik gambar yang ditunjukkan Pak Guru, semua merasa apa yang ada di
gambar tersebut juga mencerminkan keadaan mereka yang tidak pernah peduli dengan setiap
kegiatan yang berhubungan dengan agama dan rasa nasionalisme. Semua egois dengan
kepentingan masing-masing.
Gak ada panutan yang bisa diteladani, dari tingkat lurah sampai presiden dengan mobil mewahtidak ada yang bisa jadi teladan. Yang mengaku tokoh agama dan menyandang Haji dua kalipun
tak bisa juga mencerminkan kepribadian yang islami. Tapi kalau menyinggung masalah pribadi..
semua terus bersikap.
Pak Guru : Dimana lagi rasa kebangsaan kita?????
Dimana lagi rasa ukhuwah islamiah kita.???
Bel pun berbunyi tanda istirahat telah dimulai, smua murid-murid merenungkan dengan kegiatan
belajar kali ini. Mereka sadar apa yang telah diperbuat selama ini salah, tapi karena panutan yang
kurang mereka tidak bisa berbuat banyak.
Yang namanya Cinta, kadang timbul dengan sendirinya. Kadang bahagia karena diterima, kadang
sedih karena ditolak dengan alasan yang tak jelas. Itu terjadi pada Hamid, seorang murid pintar
disekolah tersebut yang memang agak pendiam dan apa adanya. (diringi lagu Kal Ho Na Ho)
Imron : Apa yang kau harapkan dari Rani Mid? Dia itu sombong sekali, sok pintar! Beda
dengan bapaknya, Guru PKn kita itu, baik hati, rajin menabung dan tidak
sombong, hehe.he.he.
Hasan : Ya memang diapintar, bukan sok pintar kayak kau.
Hamid : Gimana lagi, namanya cinta tidak bisa dibohongi. Insya Allah, Allah akan merubah
pandangan dia sama Aku.
Hasan&Imron : Amiin..(mereka mengucapkannya secara bersamaan)
Tiba-tiba Bu Zahrana masuk ke kelas Hamid dan Hasan tanpa diketahui oleh seisi kelas.
Bu Zahrana : Assalamu alaikum anak-anak
Murid-murid : Waalaikum salam bu guru yang cuantik ( kompak anak-anak menjawab salam Bu
guru tersebut)
Bu Zahrana : Hari ini Ibu akan mengumumkan kepada kalian siapa yang mewakili kelas kita ini
untuk ikut perlombaan Tim Fisika nanti.
Hasan : Sp bu? Pasti Hamid dan Rani ya?
Rani : (dengan suara agak ketus rani menjawab), siapa yang mau berpasangan dengan
Hamid, Aku gak mau ah.
Imron : Ran, kok kau ngomong seperti itu, emang kenapa rupanya kalau kau pasangan ma
Hamid, kan dia Rangking 1 dan kan rangkin 2, lagian kalian sama-sama jagofisika?
-
5/21/2018 Anakku, maafkan ayahmu......docx
3/5
3
Bu Zahrana : Ia, Ibu memang akan memasangkan Hamid dan Rani untuk Tim Fisika dari kelas
kita ini. Ibu rasa alasan Imron itu memang benar, kau gak boleh gitu Ran sama
Hamid. Atau kau ada apa2nya nich?????
Rani : Ah Ibu ini ada-ada aja ( wajah rani terlihat kemerahan dan merasa malu dengan
pernyataan ibu Zahrana tersebut)
Akhirnya diputuskankanlah Hamid dan Rani untuk mewakili kelas mereka dalam perlombaan Tim
Fisika yang akan diselenggarakan waktu dekat nanti. Bu Guru Zahrana pun keluar kelas. Pada
kesempatan yang sama Hamid mencoba mendekati Rani untuk menanyakan kesiapan perlombaan
tersebut dan mencoba menuangkan perasaannya yang lama telah ia pendam.
Hamid : Ran, kapan kita mulaibisa membahasa perlombaan tersebut? Karena waktunya
udah dekat nich, klo bisa kita jadi juaranya!
Rani : Emang gue pikirin..
Vera : JAngan gitu la Ran, kan Hamid udah baik-baik bertanya padamu.
Hamid : Ya memang harus dipikirin Ran..
Rani : Entah la yau..
Hamid : Kau jangan cuek seperti itu kenapa? Apa aku salah klo aku suka sama kamu? Apa
itu yang membuat kau membenci aku?
Rani : Kalau ia kenapa..??????
(Masuk lagu Buka Hatimu dari Armada)
Suatu pagi di rumah Pak Guru orang tua Rani, Pak Guru berangkat agak siang karena memang pada
hari ini Pak Guru memang tidak ada jam, tapi dia ada keperluan dengan anak didiknya yang kadang
waktu untuk keluarga ia korbankan demi mencerdaskan anak-anak bangsa yang sebenarnya telah
dilarang oleh anak dan istrinya karena kondisi kesehatan orang tua dan suaminya memang tidak
baik. Penyakit yang diderita Pak guru akhir-akhir ini memang semakin parah, ia tidak menghiraukan
keadaan dia sendiri.
Istri Pak Guru : Sudahlah Yah, kenapa Ayah paksakan juga untuk kesekolah, Ayah kan bisa
istirahat dirumah.
Rani : ia nich ayah, klo udah urusan sekolah selalu diutamakan, klo anaknya minta
sesuatu aja jawabannya panjang lebar. Bukan sesuatu yang diperoleh malah
tausiyah yang panjang yang Rani dapatkan.
Pak Guru : Bukan begitu anakku, Ayah juga peduli kok sama keluarga. Ayah juga berbuat
begini karena keluarga juga, mohon ini difahami.
Istri Pak Guru : dari senin sampe sabtu ayah kerja terus, pergi pagi pulang malam, minggunya
ayah bilang ada kegiatan ekskul, sama kaminya kapan yah..????Rani : Ya udah Rani sekolah pergi sendiri aja, gak usah bareng sama ayah
-
5/21/2018 Anakku, maafkan ayahmu......docx
4/5
4
Assalamu alaikum(mimic wajah Rani merengut sambil menyalami kedua
orang tuanya dan bergeges keluar rumah)
Istri Pak Guru
Ibu Rani : Rani. Ayahmu meninggal.
Rani : Apa.??????
Vera : Rani..
Mungkin itu yang terbaik bagi ayahmu.
Allah lebih sayang dari kita sehingga lebih awal menjemput ayahmu itu
Ayahmu adalah guru yang terbaik yang pernah aku kenal, yang selalu
mengajarkan rasa nasionalisme dan agama yang tak pernah dipisahkan.
Tabahkan hatimu Ran..
Kamu masih ada kami yang bisa menjadi temanmu untuk suka dan duka
Jangan sedih
Kita selalu disini..
Dan masih ada ibumu yang bisa menjadi teman suka dan dukamu juga
Dian : Iya.. Ran..
Kita selalu bersama suka dan duka, dukamu hari ini adalah duka kami juga. Kamu
jangan sedih ya!!!
Rani : tapi.
Aku sangat bersalah pada Ayah, aku tidak pernah menghargainya
Vera : Ya udah, doakan aja dia, karena doa anak yang sholeh akan diterima oleh
Allah. Dan capailah apa yang dia inginkan padamu itu.
Rani hanya hanya tertunduk dan menyesali apa yang telah dilakukan pada ayahnya. Walau kadang
ayahnya tersebut selalu berpaya dengan kemampuan yang ada menuruti keinginan Rani tersebut.
Tapi nasi telah menjadi bubur, Ayahnya telah diapnggil oleh Allah dan tidak akan mungkin kembali
lagi kecuali karena kuasa-Nyalah.
Setelah Ayah Rani dikuburkan, Rani duduk di meja yang sering Ayah pakai tuk kerja, ia iseng
membuka laci menja tersebut dan menemukan sebuah buku yang menurutnya seperti sebuah
agenda Ayahnya.
Ia coba buka lembar demi lembar agenda tersebut dengan perasaan galau. Dan alangkah
terkejutnya ia ketika menemukan catatan pribadi ayahnya itu yang menyinggung dirinya.
Medan, Januari 2014
Pukul 22.30
-
5/21/2018 Anakku, maafkan ayahmu......docx
5/5
5
Ayahmu yang selalu memikirkan keluarga kita ini gak tau apakah berumur panjang sampai
ayah dapat menikahkanmu dengan seorang pemuda atau ayah tak dapat melihatmu
bersanding dengan lelaki idamanmu itu.
Anakku
Ayah memang bukan orang yang berada.
Yang bisa membuatmu memiliki segala apa yang kau inginkan.
Tapi..
Ayah berupaya sekuat tenaga yang ayah punya untuk dapat menghidupi keluarga kita
dengan tetesan keringat dan kemampuan yang ayah punya.
Ayah tahu.
Engkau slalu menginginkan sesuatu yang lebih yang bisa kamu banggakan pada teman-
temanmu
Yang menjadikan kamu disegani oleh teman-temanmu karena kelebihan kamu itu nak.
Tapi.
Ayah tidak tidak punya itu, ayah hanya seorang guru yang yang hanya bisa mencukupi
setengah bulan kehidupan kita dan setengah bulan berikutnya harus ayah pikirkan itu dari
mana.
Ayah harus berusaha sekuat tenaga ayah dari pagi sampai malam untuk mendapatkan
kehidupan kita itu, walau kadang ibumu merasa dicuekin karena kepulangan ayah
tersebut.
Setiap malam selalu ayah dengar kata yang sama gak perduli lagi dengan anaknya yang
ada dirumah, sampe rumah bukan bermanja sama anaknya, tapi malah mengerjakan
tugas tugas lainnya lagikata-kata itu yang sering terngiang ditelingah ayah nak. Tapi
ayah tidak menghiraukan itu. Yang ayah fikir bagaimana kita bisa mempertahankan hidup
dan mendidik anak-anak ayah menjadi orang yang bisa lebih berarti dan lebih baik dari
ayah dan tidak seperti ayah ini.
Kadang ayah berfikir