penciptaan karya tari “anakku bermain”

12
101 Volume 13 No. 1 Desember 2014 PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN” Silvi Fitriah Diana Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana ISI Surakarta Jalan Ki Hajar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 Abstrak Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pengembangan kreativitas serta minimnya semangat belajar anak di sekolah. Hal tersebut disebabkan pendidik masih menggunakan pembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajar. Masalah penelitian ini adalah apakah kreativitas serta semangat belajar anak TK An-Nur kelompok A dan B Kabupaten Jember dengan menggunakan model pembelajaran bermain akan muncul secara optimal ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil daripada penerapan model pembelajaran bermain terhadap kreativitas dan semangat belajar anak di sekolah. Manfaat penelitian ini adalah (1) bagi anak, dapat meningkatkan semangat belajar dan mengembangkan kreativitasnya; (2) bagi pendidik, dapat menerapkan pembelajaran bermain dalam prose belajar mengajar di kelas; (3) bagi sekolah, memperoleh inovasi pembalajaran baru yang sesuai dengan dunia anak yang masih relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum. Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Data penelitian ini adalah data aktivitas dan hasil dari perkembangan kreativitas anak dalam penerapan model pembelajaran bermain. Data diperoleh dengan demonstrasi, observasi, diskusi dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam pembelajaran, baik pada aktivitas guru dalam proses belajar mengajar maupun hasil observasi dan demonstrasi. Peningkatan itu dapat dilihat dari setiap penelitian di dalam kelas yang menggunakan catatan diri, pertama dengan perkembangan cukup (C) dan kedua dengan sangat baik (SB). Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan pembelajaran bermain dapat meningkatkan kreativitas dan semangat belajar anak TK An-Nur Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Kata kunci: Model Pembelajaran Bermain, Kreativitas, Semangat Belajar Anak Abstract The reason for this research was the lack of development of creativity and the poor learning spirit among school children. This is due to the fact that educators still tend to use conventional teaching methods in the teaching and learning process. The question addressed in the research is whether the creativity and learning spirit of children in the first and second years of the An-Nur Kindergarten in the District of Jember, in which a play-based learning model is implemented, will develop to an optimal level. The goal of this research is to discover the results of implement- ing a play-based learning model on the creativity and learning spirit of children at school. The benefits of the research are: (1) for the children, to increase their learning spirit and develop their creativity; (2) for the educator, to implement play-based learning in the teaching and learning process in the classroom; and (3) for the school, to create an innovation in the learning process which is suitable for the world of children while at the same time remaining relevant to the nuance of learning that is required according to the curriculum. The nature of the research is a classroom action study which includes planning, implementation, and evaluation. The research data includes the data of the activities and the results of the development of the children’s creativ- ity with the implementation of a play-based learning model. The data was obtained through

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

101Volume 13 No. 1 Desember 2014

PENCIPTAAN KARYA TARI“ANAKKU BERMAIN”Silvi Fitriah DianaProgram Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana ISI SurakartaJalan Ki Hajar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Abstrak

Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pengembangan kreativitas serta minimnyasemangat belajar anak di sekolah. Hal tersebut disebabkan pendidik masih menggunakanpembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajar. Masalah penelitian ini adalahapakah kreativitas serta semangat belajar anak TK An-Nur kelompok A dan B KabupatenJember dengan menggunakan model pembelajaran bermain akan muncul secara optimal ?.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil daripada penerapan model pembelajaranbermain terhadap kreativitas dan semangat belajar anak di sekolah. Manfaat penelitian iniadalah (1) bagi anak, dapat meningkatkan semangat belajar dan mengembangkankreativitasnya; (2) bagi pendidik, dapat menerapkan pembelajaran bermain dalam prosebelajar mengajar di kelas; (3) bagi sekolah, memperoleh inovasi pembalajaran baru yangsesuai dengan dunia anak yang masih relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkandalam kurikulum. Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas yang meliputi perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi. Data penelitian ini adalah data aktivitas dan hasil dariperkembangan kreativitas anak dalam penerapan model pembelajaran bermain. Datadiperoleh dengan demonstrasi, observasi, diskusi dan catatan lapangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ada peningkatan dalam pembelajaran, baik pada aktivitas guru dalamproses belajar mengajar maupun hasil observasi dan demonstrasi. Peningkatan itu dapat dilihatdari setiap penelitian di dalam kelas yang menggunakan catatan diri, pertama denganperkembangan cukup (C) dan kedua dengan sangat baik (SB). Simpulan penelitian ini adalahdengan menggunakan pembelajaran bermain dapat meningkatkan kreativitas dan semangatbelajar anak TK An-Nur Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

Kata kunci: Model Pembelajaran Bermain, Kreativitas, Semangat Belajar Anak

Abstract

The reason for this research was the lack of development of creativity and the poor learningspirit among school children. This is due to the fact that educators still tend to use conventionalteaching methods in the teaching and learning process. The question addressed in the research iswhether the creativity and learning spirit of children in the first and second years of the An-NurKindergarten in the District of Jember, in which a play-based learning model is implemented,will develop to an optimal level. The goal of this research is to discover the results of implement-ing a play-based learning model on the creativity and learning spirit of children at school. Thebenefits of the research are: (1) for the children, to increase their learning spirit and develop theircreativity; (2) for the educator, to implement play-based learning in the teaching and learningprocess in the classroom; and (3) for the school, to create an innovation in the learning processwhich is suitable for the world of children while at the same time remaining relevant to thenuance of learning that is required according to the curriculum. The nature of the research is aclassroom action study which includes planning, implementation, and evaluation. The researchdata includes the data of the activities and the results of the development of the children’s creativ-ity with the implementation of a play-based learning model. The data was obtained through

Page 2: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

102 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

PENDAHULUANModel Pembelajaran

Kata taman berarti suatu tempat yangmenyenangkan. Jadi, dapat diartikan bahwaTaman Kanak-Kanak bukan merupakansebuah sekolah, tetapi tempat yangmenyenangkan bagi anak usia TamanKanak-Kanak. Seharusnya di Taman Kanak-Kanak tidak diberikan pelajaran membaca,menulis, berhitung (Ca-Lis-Tung) danmatematika seperti di sekolah dasar. Kegiatanpembelajaran di Taman Kanak-Kanak adalahusaha atau kegiatan persiapan membaca danmenulis permulaan serta berhitung. Usahakegiatan tersebut dibatasi pada usahameletakkan dasar-dasar kesanggupan belajarmembaca, berhitung dan menulis. Sehinggadiharapkan setelah mengikuti kegiatanpembelajaran di Taman Kanak-Kanak, ditingkat selanjutnya anak mempunyaikesanggupan belajar, membaca, menulis danberhitung tanpa banyak mengalamikesulitan.

Tidak dapat dielak, hingga saat inipembelajaran di Taman Kanak-Kanak padaumumnya masih berlomba untuk mencetakmurid-muridnya dibidang akademik atauCaLisTung. Dalam hal ini pengkaryamencoba membuat suatu modelpembelajaran yang interaktif pada anak usiadini yang akan mencakup segala aspekperkembangan anak, yaitu bahasa, nilai-nilai

demonstrations, observation, discussions, and field notes. The results of the research show thatthere is an increase in learning, evident both in the activities of the teachers in the teaching andlearning process and also in the results of the observation and demonstrations. This increase canbe seen in every study inside the classroom which uses personal notes, firstly with adequate devel-opment (c) and secondly with very good development (SB). The conclusions of the research arethat using a play-based learning model can increase the creativity and learning spirit of childrenin the An-Nur Kindergarten in the Sub-District of Kaliwates in the District of Jember

Keywords: Play-Based Learning Model, Creativity, Children’s Learning Spirit

agama, fisik-motorik, sosial-emosional dankognitif, karena sesungguhnya dari imajinasidan kreativitas tersebut, jika kita bisamengarahkan, akan tumbuh generasi bangsayang memiliki kreativitas tinggi dan mandiri.

Model dimaknakan sebagai suatuobjek atau konsep yang digunakan untukmempresentasikan suatu hal. Sesuatu yangnyata dan dikonversi untuk sebuah bentukyang lebih komprehensif. Modelpembelajaran adalah suatu pola yangdigunakan dalam perencanaan pembelajarandi kelas atau pembelajaran dalam tutorial danuntuk menentukan perangkat-perangkatpembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, serta yanglainnya. Dalam kurikulum yang digunakansebagai pedoman disetiap sekolah jugadisebutkan, bahwa masa prasekolahmerupakan masa untuk meletakkan dasarpertama dalam mengembangkankemampuan fisik, kognisi, bahasa, sosialemosional, konsep diri, disiplin, kemandirian,seni, moral dan nilai-nilai agama.

Oleh karena itu dibutuhkan kondisidan stimulan yang sesuai dengan kebutuhananak agar pertumbuhan dan perkembangananak tercapai secara optimal. Upayapengembangannya dilakukan denganbermain sambil belajar. Menurut Moleong(Santi,D, 2009: xiv-xv) bermain merupakansarana paling tepat bagi anak untuk

Page 3: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

103Volume 13 No. 1 Desember 2014

mengeksplorasikan dunianya. Karena TamanKanak-Kanak merupakan awal pendidikan,sehingga perlu menciptakan situasipendidikan yang dapat memberikan rasaaman, nyaman dan menyenangkan bagianak.

Bermain dan KreativitasBermain diartikan sebagai suatu

kegiatan yang dilakukan denganmempergunakan atau tanpamempergunakan alat yang menghasilkanpengertian, memberikan informasi,memberikan kesenangan, dan dapatmengembangkan imajinasi anak. Selain ituanak memperoleh kesempatan yang luasuntuk melakukan eksplorasi guna memenuhirasa ingin tahunya, anak bebasmengekspresikan gagasannya melaluieksperimen, hayalan, drama, bermainkonstruktif. Maka dalam hal inimemungkinkan anak untukmengembangkan perasaan bebas secarapsikologis. Rasa aman dan bebas secarapsikologis merupakan kondisi yang pentingbagi tumbuhnya kreativitas khususnya padaanak. Anak-anak diterima apa adanya,dihargai keunikannya, dan tidak terlalu cepatdievaluasi, akan merasa aman secarapsikologis. Keadaan bermain yang demikianberkaitan erat dengan perkembangankreativitas anak.

Kreativitas memberi anak kesenangandan kepuasan pribadi yang sangat besar danpenghargaan yang memiliki pengaruh nyatapada perkembangan pribadinya. Menjadikreatif juga penting artinya bagi anak usiadini. Jika kreativitas dapat membuatpermainan menjadi menyenangkan, merekaakan merasa bahagia dan puas. Denganbermain mereka dapat merasakan obyek-

obyek dan tantangan nyata untukmenemukan sesuatu dengan cara-cara baru,untuk menemukan penggunaan suatu halsecara berbeda, menemukan hubungan yangbaru antara sesuatu dengan sesuatu yang lainserta mengartikannya dalam banyakalternatif cara, memberikan kesempatan padaindividu untuk berpikir dan bertindakimajinatif, dan penuh daya hayal yang erathubungannya dengan perkembangankreativitas anak. Banyak konsep dasar yangdapat dipelajari anak melalui aktivitasbermain. Pada usia prasekolah, anak perlumenguasai berbagai konsep dasar tentangwarna, ukuran, bentuk, arah, besaran, dansebagainya. Konsep dasar ini akan lebihmudah diperoleh anak melalui kegiatanbermain, karena dengan bermain merekaakan melibatkan diri secara langsung disetiappermasalahannya.

Penelitian ini dibuat dari permasalahansikap konvensional pendidik pada prosesbelajar mengajar terhadap anak di kelas.Pendidik yang seharusnya menjadi fasilitatordan motivator belum mampu menarikperhatian anak dalam belajar. Modelpembelajaran konvensional yang kerappengkarya temui di kelas ataupun di sekolah-sekolah terutama sekolah Taman Kanak-Kanak swasta, telah mempengaruhi danmengurangi semangat belajar anak disekolah. Namun jika pada saat jam istirahat,anak-anak berlomba ingin menjadi yangpertama menuju tempat bermain. Anak-anakmerasa senang jika mendengarkan belistirahat daripada bel masuk yangmenandakan proses belajar mengajar akandimulai. Selain itu juga, permasalahan lainnyaadalah anak-anak yang kerap tidakmenyelesaikan tugasnya. Penyelesaianterhadap tugasnya pada buku paket atau

Page 4: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

104 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

majalah yang dibagikan masih banyak yangsecara asal-asalan dan tidak tuntas. Haltersebut menjadi pertimbangan pengkaryauntuk menciptakan Model PembelajaranBermain di Taman Kanak-Kanak, yangbertujuan untuk memberikan rasa senang,bebas, percaya diri dan aktif dalam belajar.Selain itu juga dengan model pembelajaranbermain ini pendidik memberikankesempatan pada anak untukmengembangkan kreativitasnya sesuaidengan psikologisnya. Sedangkan manfaatdari model pembelajaran bermain ini adalah:(1) Bagi anak, dapat meningkatkan

semangat belajar dan mengembangkankreativitasnya

(2)Bagi pendidik, dapat menerapkanpembelajaran bermain dalam prosebelajar mengajar di kelas

(3)Bagi sekolah, memperoleh inovasipembalajaran baru yang sesuai dengandunia anak yang masih relevan dengannuansa pembelajaran yang diinginkandalam kurikulum.

Jenis penelitian ini adalah dengantindakan kelas yang meliputi perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi. Data penelitiantersebut merupakan data aktivitas dan hasildari perkembangan kreativitas anak dalampenerapan model pembelajaran bermain.Data diperoleh dengan metode demonstrasi,observasi, diskusi dan catatan lapangan, yangdiharapkan dapat memberikan hasil yangmemuaskan serta dapat digunakan oleh anakdari penerapan model pembelajaran bermainini.

Pengaruh Model Pembelajaran Bermainterhadap Belajar Anak.

Kreativitas dan Belajar AnakMenurut Freedam (1982)

mengemukakan kreativitas sebagaikemampuan untuk memahami dunia,menginterpretasi pengalaman danmemecahkan masalah dengan cara yangbaru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984)memberikan batasan bahwa kreativitasadalah kemampuan individu untukmenghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atauasli atau pemecahan suatu masalah. Guilford(1976) mengemukakan kreativitas adalahcara-cara berpikir yang divergen, berpikiryang produktif, berdaya cipta berpikirheuristis dan berpikir lateral. Berbeda puladari pendapat Rhodes yang dikutip olehMunandar (1987) yang mengemukakankreativitas sebagai kemampuan dalam 4 Pyaitu, Person, Process, Press, dan Product, atauditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif,proses yang kreatif, pendorong kreatif danhasil kreativitas.

Sedangkan menurut para pakar Indo-nesia, Conny R.Semiawan (1987) memberibatasan kreativitas sebagai kemampuanuntuk menghasilkan atau menciptakan suatuproduk baru. S.C.Utami Munandar (dalamAlisyahbana, 1983) mengemukakankreativitas sebagai kemampuan untukmengubah dan memperkaya dunianyadengan penemuan-penemuan di bidang ilmutekhnologi, seni, maupun penemuan-penemuan di bidang lainnya. Selo Sumarjan(1983) mengemukakan bahwa kreativitasadalah kemampuan yang efektif dalammenciptakan sesuatu yang baru, yangberbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpaatau dengan mengubah fungsi pokok dari

Page 5: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

105Volume 13 No. 1 Desember 2014

sesuatu yang dibuat itu. Dan Daldjoeni (1977)memberi pengertian tentang kreativitas tidakhanya kemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru dalam hal ini hubunganantara dirinya dengan lingkungan, baikdalam hal materiil, sosial maupun psikis(Duwi Santosa dalam website: http://www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-kreativitas.html).

Dapat disimpulkan bahwa kreativitasdapat menjadikan anak sebagai peneliti danpekerja sejati, namun demimenumbuhkannya memerlukan stimulandengan motivasi maupun kegiatan yangmenunjang, walaupun sesungguhnyakreativitas dapat dilakukan dimana saja dandengan apa saja, karena sesunggunghnyaalam memberikan berbagai macamkeindahannya yang tanpa disadari semua itudapat kita manfaatkan dengan baik sehinggamenjadi bentuk yang kreatif. Di areapendidikan khususnya Taman Kanak-Kanak,apa yang kita lihat dapat didiskusikan dandijadikan bahan untuk belajar, yaitu melaluibentuk, warna, motorik (kasar dan halus),peran, sosial-emosional, serta nilai-nilaiagama dengan pembelajaran yang imajinatif,senang dan kreatif, yaitu melalui permainan.Jadi proses belajar mengajar tidakmembosankan, sehingga anak tetap tertarikuntuk mengikuti kegiatan yang disediakanoleh pendidik hingga selesai.

Pada model pembelajaran bermain inipengkarya membuat beberapa kegiatanyang dirancang sesuai dengan pemahamandasar anak untuk mencapai tingkat standarbelajar dan pemahaman anak sesuai denganpengembangan kreativitasnya dengan unsurrupa, gerak dan bunyi, yaitu membuat bajudari plastik dan kertas lipat, memasangkanbentuk geometri dan membuat pola pukul 1,

2, 3, dan 4 dengan menggunakan botolminuman plastik.

Kegiatan Kreatif dengan Belajara. Membuat baju dari plastik dan kertas

lipatKegiatan pertama, sebagai bentuk

pengaplikasian dari rupa, yaitu membuatpakaian dari plastik transparan secarasederhana, dimana pola dan hiasan dibuatoleh pengkarya/pendamping atau guru,anak-anak hanya menggunting danmenempel. Sebelum mengerjakan tugaspertama, anak-anak melakukan pengamatandengan melihat lingkungan sekitar, lalu anakdiharapkan dapat mengaplikasikan berbagaimacam pengamatannya dengan menirukangerakan-gerakan. Seperti contoh, menirukanpohon yang tertiup angin sepoi-sepoi sepertiapa? , dan dapat membayangkan pohonyang tertiup angin kencang itu seperti apa?.Selain itu juga anak diharapkan dapatmenirukan gerakan binatang sedang berjalanatau bersuara seperti yang dilihat ataudidengarnya pada saat mengamati.Pengalaman ini secara tidak langsungmembuat anak menjadi seorang pengamatdan pencipta gerak dan ekspresi secarasederhana tanpa bantuan pengkarya,pendamping atau guru. Setelah dirasa sudahcukup maka pengkarya memberikan tugaspertama, yaitu menggunting dan menempelhiasan dari kertas lipat sehingga membentukpakaian plastik sederhana yang dapatdiartikan berbagai macam pakain oleh anak.Contoh, celemek ibu untuk masak dan cucipiring, jas hujan atau baju pesta. Hal inibertujuan untuk membentuk konsentrasi danfokus anak pada satu kegiatan ataupekerjaan. Selain itu juga kegiatan inimengajarkan rasa kerjasama dan kesabaran

Page 6: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

106 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

dalam menempel, serta memberi peluangkepada anak untuk dapat menilai hasilkaryanya sendiri dan hasil karya temannya.Jika anak mampu memberi penilaianterhadap karyanya atau karya orang lain,maka akan menimbulkan rasa inginmelakukannya lagi nanti jika dirumah ataudimana saja.b. Memasangkan bentuk geometri

(lingkaran, segiempat dan segitiga)Kedua, yaitu memasangkan bentuk

geometri. Geometri yang pengkarya pakaiadalah bentuk segiempat, lingkaran dansegitiga. Karena bentuk ini adalah bentukdasar yang kerap diperkenalkan dan ditemuioleh anak. Permendiknas No.58 Tahun 2009menyatakan tentang standar PendidikanAnak Usia Dini, bahwa pembelajaran bentuk-bentuk geometri di Taman Kanak-Kanaktermasuk kegiatan kognitif dengan materipembelajaran yang secara global dapatmembantu anak dalam mengenal bentuk dilingkungan sekitar. Contohnya pada bentukgeometri lingkaran, anak-anak kerapmengaplikasikan pada buah semangka, bola,simpai, dan gelang. Sedangkan bentukgeometri segitiga, anak-anak menyebutkanatap rumah, topi pak tani, dan topi ulangtahun. Pada segiempat anak-anakmengaplikasikan sebuah buku, jendela, pintudan lantai (tegel/ubin).

Setelah anak-anak faham denganbentuk geometri tersebut, tugas kedua yaitumemasangkan bentuk geometri yangdilakukan secara bergantian. Pengkarya ataupendamping menunjuk 3 anak secarabergantian untuk berlomba memasangkanbentuk geometri tersebut pada alat yangsudah disediakan oleh pengkarya, dankegiatan ini adalah bentuk pengaplikasiandari gerak. Kegiatan ini bertujuan untuk

melatih daya fikir, motorik kasar dan halusanak, selain itu juga mengenalkan secaralangsung bentuk nyata kepada anak.

c. Membuat pola pukul denganmenggunakan botol minuman plastik

Ketiga, sebagai pengaplikasian darisuara atau bunyi, pengkarya membuat polapukul sederhana dan membuat not angkasendiri yang tidak perlu dihafal oleh anak-anak atau pendamping. Alat yang digunakanadalah botol minuman aqua plastik dari yangberukuran kecil sampai besar. Dalam hal initidak ada pengelompokan ukuran botol,masing-masing kelompok akanmendapatkan ukuran yang rata untukmencegah rasa iri satu sama lainnya. Jikapada seni musik umumnya, 1 2 3 4 5 6 7 1atau yang biasa disebut dengan tangga nada,maka pada karya ini adalah jumlah pukulan.Namun pengkarya hanya memakai 4 angkasebagai penerapan dari pola pukul, yaitu 1 23 4, dimana angka tersebut adalah angkadasar yang diketahui anak sebelum anakmampu berhitung dan memahami angkasampai dengan 10 atau lebih. Jika ditulisangka 1 berarti botol minuman aqua plastiktersebut dipukul 1 kali, jika terdapat angka 2dipukul 2 kali, 3 dipukul 3 kali dan 4 dipukul4 kali.

Anak dibagi menjadi 4 kelompok,yang masing-masing kelompok terbagidalam pola pukul 1, 2, 3 dan 4. Kelompok 1memakai pola pukul 1, kelompok 2 memakaipola pukul 2, kelompok 3 memakai polapukul 3 dan kelompok 4 memakai pola pukul4. Kemudian dalam penerapannya, secaraperlahan-lahan pengkarya membuat notangka sendiri dan mencoba memainkannyabersama anak-anak secara bertahap.

Page 7: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

107Volume 13 No. 1 Desember 2014

Contoh: 1 2 3 42 1 2 33 3 1 4

Jika di jabarkan dalam tulisan dansetiap pukulan diberi istilah “ tok “, makaakan menjadi sebagai berikut :

tok tok tok tok tok tok tok tok tok toktok tok tok tok tok tok tok toktok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok

Setelah membuat angka, diharapkananak dapat mengikuti angka tersebut denganpola pukulan yang sudah ditentukan sesuaipembagian kelompok. Apabila anak dapatmengikuti dan sudah memahami, maka kitameminta kepada anak untuk membuatangka sendiri di papan. Setelah anak bisamelakukannya, angka tersebutdikembangkan dengan diberi tandalingkaran kecil yang dibuat sendiri ( • ) yangberarti berhenti atau jeda.Contoh : 1 3 . 4 . 2

2 . 1 . . 2 . 33 . 3 . 1 . 4

Jika dijabarkan dalam bentuk tulisanmaka akan terurai sebagai berikut:tok tok tok tok • tok tok tok tok • tok toktok tok • tok • • tok tok • tok tok toktok tok tok • tok tok tok • tok • tok tok toktok

Metode PenilaianKetiga kegiatan tersebut sudah

mencakup semua aspek perkembangan anak.Saat ini setiap sekolah swasta bisa menyusunatau membuat sendiri kurikulumpembelajaran tersebut oleh lembaga sesuaidengan ruang lingkup dan target yang ingindicapai dari lembaga itu sendiri. Contohnya,

anak-anak yang bersekolah di lembagatersebut memiliki standar ekonomi menengahkebawah, maka lembaga dapatmenyesuaikan kegiatan yang akandilaksanakan, namun tetap berpedomanpada kurikulum yang ada.

Jika penelitian tindakan kelas padaumumnya, proses untuk menganilis databerpacu dari RKH (Rangkuman KegiatanHarian), maka dalam model pembelajaranbermain inipun memakai RKH yangbertujuan sebagai pegangan atau acuanpendidik dalam melaksanakan prosespenerapan model pembelajaran bermain,namun perbedaannya pada setiap indikatordiharapkan dapat menciptakan satupermainan yang atraktif serta masuk dalamindikator pembelajaran yang telah dibuat,walau permainan yang akan dimainkantersebut t idak baru. Sebelummelaksanakannya, pendidik diharapkanlebih menguasai materi secara luas, yangbertujuan agar pendidik dapat menciptakansuasana yang menyenangkan dan tidakmembosankan. Perencanaan yangpengkarya buat terlampir pada lampiran 1.RKH tersebut dibuat setiap harinya untukmempermudah pendidik dalammelaksanakan proses belajar mengajardengan berpedoman pada kurikulummasing-masing kelompok. Gambarkurikulum kelompok B juga terlampir padalampiran 2.

Sedangkan penilaian yang digunakandalam model pembelajaran bermain inimenggunakan metode observasi,demonstrasi, diskusi dan catatan lapangan.Pada model pembelajaran bermain ini,dengan ketiga kegiatan tersebut setiapindikatornya diharapkan memiliki unsurpermainan. Metode pertama yaitu observasi,

Page 8: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

108 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

observasi adalah salah satu metode penilaianyang dibutuhkan jika ingin melakukansebuah kegiatan. Dengan cara mengamatiterlebih dahulu maka kerangka penilaianselanjutnya akan tersusun sesuai dengan dataobservasi, contohnya dengan mengamatikegemaran anak. Anak lebih suka bermainapa?, topik apa yang kerap dibicarakan olehanak pada saat istirahat?, dan seperti apaanak mengaplikasikan permainan tersebut?.Setelah data observasi telah terkumpul,metode demonstrasi menjadi metodepemberian kegiatan langsung yangdilakukan untuk mengetahui sejauh manaanak-anak memahami dan mengertipembelajaran tersebut.

Demonstrasi yang memiliki maknasebuah cara untuk melakukan sesuatu inijuga menjadi salah satu metode yangmemudahkan pendidik dalam proseskegiatan belajar mengajar. Pada prosesdemonstrasi ini pendidik dapat membagianak sesuai kebutuhan dan indikator yangakan dicapai, contohnya, anak-anak dibagisecara kelompok, dimana akan banyakdipakai dalam kegiatan membuat pola pukul.Disini pendidik melatih konsentrasi dan men-tal anak terhadap permainan pukul, karenajika ada yang salah maka bunyi yangdihasilkan tidak sama.

Metode selanjutnya, yang biasanyadilakukan setelah istirahat adalah metodediskusi. Diskusi disini diharapkan tidak satuarah, namun peran pendidik lebihmemotivasi anak untuk membuat suasanadiskusi tersebut masih dalam suasana yangmenyenangkan, misalnya dengan bermain“pegang dia”. Permainan tersebut adalahpermainan tebak-tebakkan yang masihberkaitan dengan indikator. Misalnya,pendidik memberi pertanyaan “ apakah

aku?, aku berbentuk segiempat, buatanmanusia dan aku biasanya digunakan untukmenulis”. Maka anak akan berlomba untukmencari bentuk seperti yang ditanyakan olehpendidik. Kemungkinan lebih besar anak-anak akan mencari dan memegang bukusebagai jawabannya, namun tidak menutupkemungkinan juga anak akan memegangpapan tulis sebagai jawabannya. Diskusiyang menyenangkan pasti akan memberikansuasana yang menyenangkan pula. Padakegiatan ini anak-anak bisa dijadikan satuatau secara klasikal, hanya saja tetapdisesuaikan oleh kebutuhan setiap pendidik.

Metode terakhir yang digunakandalam penerapan model pembelajaranbermain ini adalah catatan lapangan. Catatanlapangan ini, pengkarya buat seperti sebuahpenilaian sendiri sesuai kebutuhan dan yangpaling penting mudah untuk dibaca olehpembaca. Di dalam catatan lapangan tersebutterlampir nama seluruh anak yang disertaidengan catatan diri anak, yaitu BerkembangSangat Baik (BSB), Berkembang SesuaiHarapan (BSH) dan Belum Berkembang(BB). Hal tersebut memudahkan pendidikuntuk memberikan catatan diri anakterhadap penerapan model pembelajaranbermain. Lebih jelasnya, lembar catatanlapangan ini terlampir pada lampiran 3.

Pengaruh Model Pembelajaran Bermainterhadap Kreativitas dan SemangatBelajar Anak.

Seperti yang diulas pada bukuterjemahan “ Pendidikan Anak Usia Dini “milik Carol Seefeldt dan Barbara A. Wasik,para guru di Italia dan di Amerika Serikatmemastikan bahwa anak-anak menimbang,berfikir mendalam mengenai pengalamanmereka. Mereka berbicara dengan anak-

Page 9: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

109Volume 13 No. 1 Desember 2014

anak, melibatkan mereka dalam dialog untukmembina kesadaran tentang sebuahperistiwa. Bagaimanapun, mengajar anakagar menyadari dan memusatkan perhatianpada lingkungan mungkin merupakanmotivasi paling produktif. Bila anak-anakdiminta sungguh-sungguh memandang kulitsebatang pohon, untuk merasakannya, untukmelihat cabang-cabang dan bagaimanapohon tersebut terhubung dengan batang,untuk memeriksa dedaunan melekat dicabang, dan untuk merasa dan membauidedaunan, maka mereka akan mampumenimba dari contoh yang ada atau tersediauntuk menciptakan kesenian, misalnyasebuah gambar atau lukisan tentang apamereka lihat dan rasakan (Seefeldt&A.Wasik,2008: 270).

Pengaruh model pembelajaranbermain ini terhadap kreativitas dansemangat belajar anak sangat tinggi. Kondisiyang terlihat, anak menjadi lebih memilihselalu masuk sekolah untuk mengikuti proseskegiatan belajar mengajar, mereka menjadiantusias dalam belajar dan perubahanlainnya juga terlihat pada wali murid yangselalu menanyakan kegiatan apa yang akandiajarkan di sekolah. Dengan begitu orangtua dan pendidik di sekolah memiliki satutujuan, yaitu menjadikan anak berkembangsesuai dengan tahap perkembangannyadengan seimbang.

Pengaruh model pembelajaranbermain terhadap kreativitas dan semangatbelajar anak ini diharapkan dapatdikembangkan oleh pembaca, selain itupengkarya juga berharap pengaruh tersebutbukan untuk sementara tetapi untukseterusnya dalam kegiatan proses belajarmengajar di sekolah.

PENUTUPHasil penelitian pada penerapan model

pembelajaran bermain ini menunjukkanbahwa ada peningkatan dalampembelajaran, baik pada aktivitas guru dalamproses belajar mengajar maupun hasilobservasi, demonstrasi, diskusi dan catatanlapangan. Peningkatan tersebut dapat dilihatdari penilian setiap menerapkan modelpembelajaran bermain ini di dalam maupundi luar kelas yang menggunakan catatan diri,pertama dengan Berkembang Sangat Baik(BSB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH)dan Belum Berkembang (BB). Kesimpulanpenelitian ini adalah dengan menggunakanpembelajaran bermain dapat meningkatkankreativitas dan semangat belajar anak di TKAn-Nur Kecamatan Kaliwates KabupatenJember.

DAFTAR PUSTAKASanti, D.2009. Pendidikan Anak Usia Dini. hal.xiv-xv.

Jakarta: Indeks.Seefeldt, C., & A.Wasik, B.2008. Pendidikan Anak Usia Dini. hal. 270.

Jakarta: INDEKS.

http://www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-kreativitas.html

Lampiran. 2 : Catatan Lapangan

Page 10: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

110 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kurikulum Pembelajaran Kelompok B

Page 11: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

111Volume 13 No. 1 Desember 2014

NAMA KEGIATAN

I KEGIATAN

II KEGIATAN

III KET.

Fahrul √ √ √ BSH

Akbar √ √ √ BSB

Ardhan √ √ √ BSH

Jodyta √ √ √ BSB

Dinda √ √ √ BSB

Davin √ √ √ BSB

Dio √ √ √ BSH

Baim √ √ √ BSB

Bintang √ √ √ BSB

Eca √ √ √ BSB

Alisa x √ √ BSH

Jessika √ √ √ BSB

Yusril √ √ √ BSB

Rafly √ √ √ BSB

Farah √ √ √ BSB

Ulima √ √ √ BSB

Salsabila √ √ √ BSB

Aida √ √ √ BSB

Keke √ √ √ BSH

Aurel √ √ √ BSH

Yasmin √ √ √ BB

Aal √ √ √ BSH

Aruna √ √ √ BSH

Farelli √ √ √ BSB

Amee √ √ √ BSB

Rara √ √ √ BSB

Lampiran 2: Catatan Lapangan

Page 12: PENCIPTAAN KARYA TARI “ANAKKU BERMAIN”

112 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Penciptaan Karya Tari “Anakku Bermain” Silvi Fitriah Diana

Lampiran 3: Foto Kegiatan anak