library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-1... · web view2.1.1.2...
Post on 04-Mar-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis Dan Database
2.1.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
Menurut Rhind mengemukakan bahwa, sistem informasi geografis
adalah sistem komputer yang dapat menyimpan dan menggunakan data yang
menggambarkan tempat – tempat di permukaan bumi
(Rhind Heywood 2011 : 18).
Sedangkan menurut Burrough, sistem informasi geografis adalah satu
set alat untuk mengumpulkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data dari dunia nyata untuk
satu set tujuan tertentu (Burrough. Heywood, 2011 : 18).
Menurut Department of Environment, sistem informasi geografis
lebih mengacu terhadap sistem yang berguna untuk menangkap, menyimpan,
memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan
data yang secara spasial direferensikan ke Bumi. Sistem informasi geografis
yang baik harus mempu menyediakan kemampuan seperti
(Department of Environment Heywood, 2011 : 18):
1. Akases yang cepat dan mudah untuk mengelola data dalam
jumlah yang besar.
2. Mempunyai kemampuan untuk :
a) Memilih detail berdasarkan area atau tematertentu.
b) Menyambungkan atau menggabungkan sati data
dengan yang lainnya
c) Menganalisa karakterristik spasial suatu data.
d) Mencari karakteristik dtertentu di dalam suatu area.
e) Pembaharuan data dapat dilakukan dengan cepat dan
murah
f) Memodelkan data dan mengkaji alternatif
3. Kemampuan outpot( peta grafik, daftar alamat dan rangkuman
statistik) disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
6
7
Goodchild memiliki rangkuman yang berguna sebagai konsep
utama yang membantu dengan definisi sistem informasi geografis
(Goodchild. Heywood, 2011 : 19) :
1. Informasi Geografis adalah informasi tentang tempat di permukaan
bumi.
2. Teknologi informasi geografis mencakup sistem posisi global
(GPS), teknologi penginderaan jarak jauh dan sistem informasi
geografis.
3. Sistem informasi geografis adalah gabungan dari sistem komputer
dan perangkat lunak.
4. Sistem informasi geografis dapat memiliki manifestasi yang
berbeda.
5. Sistem informasi geografis digunakan untuk berbagai macam
aplikasi.
6. Ilmu Informasi Geografis adalah dasar ilmu teknologi sistem
informasi geografis.
2.1.1.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan
menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses
transformasi yang teratur. Hal ini juga dikemukakan oleh Satzinger,
Jackson, & Burd yang mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan
dari komponen yang tidak berhubungan satu sama lain, yang
digunakan bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan
(Satzinger, Jackson, & Burd 2010 : 6).
Sistem terbagi menjadi tiga komponen dasar yang saling
berinteraksi atau fungsi dasar, yaitu :
Input, yaitu bagian yang mencakup pengambilan
elemen yang masuk ke dalam sistem untuk di proses
Proses, yaitu bagian yang mencakup perubahan input
menjadi output.
8
Output, yaitu bagian yang mencakup elemen yang
dihasilkan dari proses untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2.1.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu hasil yang mempunyai arti bagi user tertentu. Hal ini
juga dikemukakan oleh Satzinger, Jackson, & Burd, informasi adalah
data yang telah diproses atau diorganisir menjadi sesuatu yang
bermakna untuk seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi daya
yang diharapkan dapat memiliki makna bagi penerimanya
(Satzinger, Jackson, & Burd 2010 : 7)
2.1.2 Komponen – Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)
1. Sistem Komputer dan Perangkat Lunak
Ada beberapa elemen dari sistem komputer yang penting untuk
pengoperasian sistem informasi geografis yang efektif, yaitu:
a. Kehadiran prosesor dengan kekuatan yang cukup untuk menjalankan
perangkat lunak.
b. Memiliki cukup memori untuk penyimpanan sejumlah data yang besar.
c. Memiliki layar grafiis dengan resolusi tinggi.
d. Perangkat input dan output data (misalnya, digitizers, scanner, keyboard,
printer dan plotter).
Demikian juga, ada beberapa elemen perangkat lunak penting yang harus
memungkinkan pengguna untuk memasukkan, menyimpan, mengelola,
mengubah, menganalisis dan menampilkan data. Namun, meskipun sistem
informasi geografis umumnya cocok untuk semua persyaratan ini, pada layar
tampilan mereka (user interface) mungkin sangat berbeda. Beberapa sistem
masih memerlukan petunjuk untuk diketik pada baris perintah, sementara
yang lain memiliki 'point dan klik' menu yang dioperasikan menggunakan
mouse. (Heywood, 2011).
2.Data SIG
Data SIG adalah satu komponen krusial dan penting dalam sistem
informasi geografis. Di dalam SIG terdapat dua jenis data yaitu data spasial
dan data non-spasial
9
beberapa macam data SIG adalah:
1. Data Spasial
Data spasial, direpresentasikan sebagai salah satu lapisan atau
benda, yang harus disederhanakan sebelum dapat disimpan dalam
komputer. Sebuah cara yang umum untuk melakukan hal ini adalah
dengan memecah semua fitur geografis menjadi tiga jenis entitas
dasar (entitas adalah komponen atau blok pembangun yang
digunakan untuk membantu organisasi data) Berikut adalah titik,
garis dan areaTitik Titik merupakan representasi grafis yang paling
sederhana. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat
didefinisikan di atas peta dan dapat di tampilkan pada layar
monitor. Contoh dari format titik : letak suatu kota, lokasi
kecelakaan, lokasi gedung, dan lain-lain (Heywood 2011 : 22).
1. Poin dapat digunakan untuk mewakili lokasi fitur seperti
restoran, sekolah dan stasiun.
2. Garis dapat digunakan untuk mewakili fitur seperti jalan
dan sungai.
3. Fitur area yang digunakan untuk mewakili zona geografis,
yang dapat diamati di dunia nyata atau mungkin konstruksi
buatan. Representasi fenomena dunia nyata biasanya
diadakan di GIS
menurut dua atau satu model - raster (kadang-kadang disebut
sebagai grid atau tesseral) atau vector
(Dale dan Mclaughin, Heywood, 2011 : 22).
1. Model Raster
Model raster terutama berlaku di mana gambar
penginderaan jauh yang digunakan dan dianggap sebagai
pilihan yang tepat untuk pemodelan data fenomena
geografis yang bersifat terus menerus.
2. Model Vektor
Sedangkan model vektor lebih cocok digunakan untuk
pemetaan entitas geografis diskrit seperti jaringan jalan dan
sungai dan batas administrasi.
10
2. Data Nonspasial
Data atribut adalah data yang mendeskripsikan data spasial. Biasanya
data atribut adalah data berbentuk teks. Data atribut dapat dideskripsikan
dengan dua cara, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam deskripsi kualitatif
maka data atribut akan mendeskripsikan tipe atau klasifikasi suatu objek.
Sedangkan secara kuantitatif, data atribut akan dideskripsikan berdasarkan
tingkat.
3. Manusia
Kebanyakan definisi sistem informasi geografis hanya terfokus pada
komponen perangkat keras, perangkat lunak, data dan analisis. Namun,
sistem informasi geografis tidak dapat dipisahkan dari konteks organisasi,
harus selalu ada orang – orang untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengoperasikan sistem serta membuat keputusan berdasarkan output.
2.1.3 Data Dan Database
Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas atau buku, ataupun
tersimpan sebagai file di dalam database yang dapat berupa angka-angka
hasil dari sebuah analisis dan observasi. Data digunakan sebagai bahan dalam
suatu proses pengolahan data. Pengertian data juga diperkuat oleh Connolly
and Begg (2010 : 70) yang mengemukakan bahwa data merupakan bagian
terpenting dari komponen suatu database. Data merepresentasikan objek dan
kejadian serta nilai yang tersimpan sehingga memiliki arti dan kepentingan
kepada penggunanya. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang
secara relatif tidak memiliki arti bagi user atau fakta mentah yang belum
diolah.
Database merupakan tempat penyimpanan data yang sangat besar
yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak departemen dan user,
serta dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Database merupakan relasi logical dari data yang terdiri atas entitas-entitas,
atribut-atribut, serta relationship dari informasi perusahaan. Database
merupakan kumpulan data yang terorganisir, dikumpulkan, dan saling
berhubungan, yang akan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
perusahaan atau organisasi.Hal ini juga disampaikan oleh Connolly and Begg
11
(2010 : 65), yang mengatakan bahwa database adalah sekumpulan data
beserta deskripsinya yang saling berhubungan secara logis, serta didesain
untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan.
2.1.4 Database Management System (DBMS)
Database Management System(DBMS) adalah sebuah system
perangkat lunak yang digunakan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,
memelihara, dan mengontrol akses ke dalam basis data
(Connolly and Begg, 2010 : 66)
Typically a DBMS provides the following facilities
(Connolly and Begg 2010 : 68):
Data Definition Language (DDL)
Fasilitas untuk mendefinisikan database, biasanya
menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL
mengizinkan user untuk menspesifikasikan tipe dan
struktur data, serta batasan aturan mengenai data yang
bisa disimpan ke dalam database tersebut.
Data Manipulation Language(DML)
Fasilitas untuk mengizinkan user untuk menambah,
mengubah, menghapus, serta mendapatkan kembali
data dari database, biasanya menggunakan Data
Manipulation Language (DML).
Kekurangan dan Kelebihan DBMS(Connolly And Begg, 2010 : 77) :
Kelebihan :
Control of data redundancy (Mengontrol data yang
berulang)
Pendekatan database mengeleminasi pengulangan data
dengan mengintegrasikan dokumen sehingga data
sebelumnya tidak disimpan lagi untuk mengurangi
terjadinya pengulangan data.
12
Data consistency (Konsistensi data)
Dengan mengontrol eleminasi dan mengontrol
pengulangan data, DBMS akan mengurangi resiko
adanya data yang tidak konsisten.
More information from the same amount of
data(mendapatkan informasi dari data yang sama)
Dengan mengintegrasi data operasional,
memungkinkan organisasi untuk memperolehinformasi
turunanyang berbeda-beda dari data yang sama.
Informasi turunan yang dimaksud adalah informasi
yang dihasilkan dari sumber yang sama, namun
informasi dihasilkan dapat berbeda-beda, sesuai
dengan apa yang dibutuhkan oleh user.
Sharing data integrity (dapat berbagi data)
Normalnya files hanya dimiliki oleh orang atau
department yang digunakan, namun di sisi lain
databaseyang ada pada suatu organisasi dapat di bagi
ke user yang telah diberi hak akses. Biasanya jika
aplikasi baru dibuat, maka akan membutuhkan data
yang sudah ada pada database, dan hanya menambah
data yang tidak disimpan, kemudian aplikasi baru juga
dapat menggunakan fungsi yang disediakan oleh
DBMS, untuk mendefinisikan dan memanipulasi,
concurrency dan kontrol recovery.
Improved security (Meningkatkan keamanan)
Database security adalah perlindungan dari database
untuk melindungi data dari user yang tidak memiliki
hak akses.
Enforcement of standards (Meningkatkan standarisasi)
13
Memperbolehkan DBA mendefinisikan DBMS untuk
kebutuhan standar. Termasuk didalamnya departemen,
organisasi, nasional, standar internasional seperti
format data untuk memfasilitasi peruktan daya antar
sistem, penamaan, dokumentasi standar, prosedur yang
upate, dan access rule.
Economy of scale (Skala Ekonomi)
Menggabungkan semua data operasional organisasi
kedalan satu database dan menciptakan sekumpulan
aplikasi yang akan beroperasi didalam satu sumber data
yang akan mengurangi pengeluaran.
Balance of conflicting requirements (menyeimbangkan
kebutuhan berdasarkan masalah)
Setiap user atau department membutuhkan apa yang
menjadi konflik kebutuhan dengan user yang lain,
dikarenakan database dibawah kontrol dari DBA, DBA
dapat membuat keputusan tentang desain dan
operasional menggunakan database, yang akan
menyediakan sumber terbaik untuk digunakan
keseluruhan perusahaan.
Improved data accessibility and responsiveness
(Meningkatkan akses data)
Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan
department akan langsung di akses di end user. Hal ini
menyediakan sistem dengan fungsi yang potensial.
Improved maintenance through data independence
(Meningkatkan pemeliharaan data)
Di sistem file-based, setiap program aplikasi
mengakses data yang dibuat untuk masing-masing
program aplikasi, sehingga membuat program aplikasi
14
sangat bergantung pada data. deskripsi data dan cara
untuk mengakses data di buat kedalam setiap program
aplikasi, membuat program bergantung pada data.
DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi,
sehingga ketika terjadi update dari deskripsi data,
maka terupdate di aplikasi.
Increased concurrency
Beberapa sistem file-based, jika dua atau lebih user
yang mengakses data yang sama diwaktu yang
bersamaan, memungkinkan informasi menjadi tidak
valid dan integritas menurun . DBMS dapat mengatur
akses concurrent databasesehingga masalah seperti
diatas tidak terjadi.
Improved backup and recovery service (meningkatkan
proses backup dan recovery)
Jika terjadi kerusakan sistem atau media, maka sistem
file-based dapat menyediakan, banyak tempat sistem -
file-based bertanggung jawab kepada user untuk
menyediakan sebuah ukuran untuk melindungi data
dari kegagalan sistem komputer atau program aplikasi.
Kekurangan DBMS:
Complexity (Kompleksitas)
Provisi dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang
baik dapat membuat DBMS menjadi lebih kompleks.
DBA, developers, database designer dan end-users
harus mengerti fungsi dan mengambil keuntungan.
Kegagalan mengerti sistem akan membuat keputusan
desain yang buruk, yang mana akan memiliki
konsekuensi yang serius untuk organisasi.
Size (Ukuran)
15
Kompleksitas dari fungsi membuat DBMS menjadi
perangkat lunak yang besar, sehingga memakan
banyak memori.
Cost of DBMS (Biaya dari DBMS)
Biaya dari DBMS bervariasi, dan tergantung dari
lingkungan dan fungsi yang disediakan, biaya
tergantung dari seberapa banyak user.
Additional hardware costs (Penambahan biaya
perangkat keras)
Kebutuhan dari penyimpanan disk DBMS dan
database memungkinkan untuk membeli tambahan
penyimpanan data.
Cost of conversion (biaya Konversi)
Dengan adanya DBMS dan hardware yang baru, maka
diperlukan biaya untuk training staff untuk
menggunakan sistem ini, biaya ini yang mungkin
menjadi alasan utama mengapa beberapa organisasi
lebih memilih menggunakan program yang lama.
Performance (Performa)
Sistem file-based hanya digunakan untuk aplikasi yang
spesifik saja, maka hasil performanya baik. Namun
DBMS digunakan untuk umum, jadi aplikasi bisa lebih
dari satu, hasil akhirnya, beberapa aplikasi tidak
berjalan cepat sesuai yang mereka gunakan,
dikarenakan DBMS digunakan oleh beberapa apliasi
yang lainnya.
Greater impact of failure (Kemungkinan kegagalan
yang tinggi)
16
Dikarenakan DBMS digunakan secara central, maka
jika suatu saat terdapat kegagalan dalam DBMS, maka
aplikasi program dan user yang mengakses DBMS
tidak dapat menjalankan operasional.
Fungsi DBMS (Connolly and Begg 2010 : 99) :
Data storage, retrieval, and update
Sebuah DBMS harus menyediakan user dengan
kemampuan untuk menyimpan, mendapatkan, dan
mengupdate data didalam database.
A user-accessible catalog
katalog sistem, atau data kamus, adalah repositiory dari
informasi yang menggambarkan data dalam database.
Transaction support
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang
akan memastikan bahwa semua update berhubungan
dengan transaksi yang dibuat atau yang tidak satupun
mereka dibuat.
Concurrency control services
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk
memastikan database terupdate dengan benar disaat
beberapa user mengupdatenya secara bersamaan.
Recovery service
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk
recovering database disaat database mengalami
kerusakan apapun.
Authorization services
Sebuah database harus menyediakan mekanisme untuk
memastikan hanya user yang memiliki kewenangan
yang bisa mengakses database.
Support for data communication
17
Sebuah DBMS harus bisa mengintegrasikan
komunikasi dengan software.
Integrity service
Sebuah DBMS harus memberikan sarana untuk
memastikan bahwa data di dalam database dan
perubahan aliran data mengikuti aturan.
Services to promote data indepence
Sebuah DBMS harus memiliki fasilitas untuk support
kemandirian program dari struktur sebenarnya dari
database.
Utility service
Menyediakan serangkaian layanan utilitas.
2.1.5 Unified Modeling Language(UML)
UML adalah tujuan umum bahasa pemodelan visual yang
digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan
mendokumentasikan arsitektur sistem perangkat lunak
(Mark Priestley 2001 : 1).
UML adalah, seperti namanya, sebuah penyatuan dari
sejumlah pemodelan berorientasi objek sebelumnya. Dalam
pemodelan UML terdapat beberapa diagram yaitu use case diagram,
sequence diagram, class diagram, activity diagram.
2.1.6 Use Case Diagram
Use case menyajikan gambaran yang terstruktur dari fungsi
sebuah sistem. hal ini dilakukan dengan cara mendefinisikan sejumlah
aktor, dimana berperan sebagai model sehingga user bisa beriteraksi
dengan sistem, dan menggambarkan use case actor apa saja yang bisa
berpatisipasi didalamnya. Intinya sebuah use case menjelaskan salah
satu cara di mana user dapat berinteraksi dengan sistem. Use case
view berisikan satu set use case yang harus mendefinisikan fungsi
lengkap sistem yang terlihat dari pengguna prespektif
(Mark Priestley 2001 : 8).
Fungsi dan apa saja yang ada dalam use case yaitu
(Mark Priestley 2001 : 61):
18
1. Use case view berisikan aktor, yang menggambarkan peran yang
user dapat gunakan saat berinteraksi dengan sistem.
2. Sebuah use case mendefinisikan jenis tertentu dari transaksi
antara pengguna dan sistem. Interaksi tertentu, atau instance dari
use case, dapat diuraikan di dalam skenario.
3. Skenario dapat diklasifikasikan ke dalam mereka yang mewakili
course of events yang digambarkan oleh use case, dan mereka
yang yang mewakili alternatif atau exceptional course of events.
4. Diagram use case menunjukkan aktor dan use case yang terlibat
dalam sistem.
5. Hubungan antara aktor dan use case menunjukkan bahwa aktor
dapat berpartisipasi dalam use case.
6. Use case dan aktor dapat berhubungan dengan generalisasi, di
mana satu use case atau aktor didefinisikan sebagai kasus
khusus lain
7. 'Include' hubungan antara use case mengijinkan satu use case
harus sepenuhnya dimasukkan di tempat lain. seperti fungsi call,
ini menyediakan mekanisme dimana use case dapat digunakan
kembali
8. Realisasi dari use case atau skenario menggambarkan
konfigurasi berinteraksinya benda yang memadai untuk
mendukung fungsionalitas yang dijelaskan.
2.1.7 Class Diagram
Salah satu jenis penting dari diagram adalah class diagram.
seperti namanya, diagram tersebut menunjukkan kelas, bersama
dengan informasi tentang kemungkinan hubungan antara mereka
(Mark Priestley 2001 : 32). Teori ini di perkuat oleh pengertian yang
disampaikan oleh Ambler yaitu class diagram menunjukkan kelas-
kelas dari sebuah sistem, inter-relationship, operasi dan atribut pada
kelas-kelas tersebut. Pada umumnya class diagram mengeksplorasi
konsep-konsep domain dalam bentuk model domain, menganalisa
syarat-syarat pada model konseptual atau model, dan menggambarkan
detail-detail dari desain object-oriented atau pada object-based
software (Ambler 2005 : 47).
19
Class menggambarkan satu set objek yang berbagi struktur
dan sifat yang sama. obyek tersebut dikenal sebagai instances class
(Mark Priestley 2001 : 34).
2.1.8 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan bagaimana suatu objek
berinteraksi denganobjek lain melalui sebuah pesan pada eksekusi use
case atau operasi. Sequence diagram mengilustrasikan bagaimana
pesan-pesan tersebut dikirim dan di terima antara objek-objek tersebut
dan berada pada urutan keberapa (Ambler 2005 : 81).
Sequence diagram menunjukkan interaksi antara peran atau
objek prototipikal dalam kolaborasi (Mark Priestley 2001 : 327).
Kegunaan sequence diagram yaitu :
1. Validasi dan menyempurnakan lohika dan kelengkapan
penggunaan suatu skenario. Sebuah skenario
penggunaan adalah indikasi dari sebuah nama atau
deskripsi cara sebuah sistem digunakan.
2. Menvisualisasi langkah melalui permintaan dan operasi
yang didefinikan oleh classes
3. Memberitahukan class mana yang akan menjadi class
yang kompleks pada sebuah aplikasi.
4. Mendekteksi hambatan dalam desain berorientasi
objek dengan cara melihat pesan apa yang sedang
dikirim oleh objek,dan dengan melihat berapalama
waktu yang dibuttuhkan untuk menjalankan metode
yang di panggil.
2.1.9 Activity Diagram
Sebuah kegiatan pada activity diagram UML biasanya
merupakan langkah dalam proses bisnis atau merupakan seluruh
proses bisnis. Ketika activity diagram digunakan pada proses model
software atau pada proses bisnis, activity diagram biasanya
merupakan pembagian atau pergerakan informasi dan objek antara
activity (Ambler 2005 : 118).
20
2.1.10 Eight Golden Rules
Shneiderman mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat
digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu
user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules
of Interface Design, yaitu:
a. Konsistensi
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang
digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan
kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,
perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.
c. Memberikan umpan balik yang informative
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem
umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu
penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika
tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya
lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan
tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan
bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan
meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat
mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat
melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat
mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang
sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
f. Mudah kembali ketindakan sebelumnya
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna
mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga
pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang
belum biasa digunakan.
21
g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of
control)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon
tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa
sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan
rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana
atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta
diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan
tindakan.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Mesin ATM
Menurut Bank Mandiri ATM atau anjungan tunai mandiri adalah
seperangkat alat yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam
bertransaksi (bankmandiri.co.id)
ATM adalah mesin penghitung otomatis yang merupakan suatu
produk Bank yang bertujuan mempermudah proses transaksi keuangan
(Stephen Liestyo: Praktisi Perbankan).
ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada
nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam
dalam 7 hari termasuk hari libur (Kasmir 2007 : 327).
Mesin ATM memiliki beberapa fitur dan layanan (bankmandiri.co.id):
1. Tarik tunai dan transfer
Penarikan Tunai, Informasi Saldo, Cetak 5 Transaksi Terakhir, Transfer
Antar Rekening Mandiri dan Transfer Antar Bank
2. Payment
Kartu Kredit Mandiri dan Bank Lain, Listrik dan Gas, TV Kabel/Internet,
Pendidikan, PAM, Pajak, Angsuran, Pinjaman Bank, Asuransi, Tiket
Pesawat dan Kereta Api, Zakat
22
3. Registrasi dan cetak buktu transaksi
Menurut Bank Mandiri Berdasarkan jenisnya ATM terdiri atas berapa jenis ATM:
1. ATM (Cash Dispenser) Front Load / Front Door (Buka Depan)
2. ATM (Cash Dispenser) Rear Load / Rear Door (Buka Belakang)
3. ATM (Cash Dispenser with Depository), ATM dengan fasilitas setoran
Merek ATM:
1. BM Diebold.
2. NCR.
3. Siemens.
4. Digital.
Mesin ATM terdiri dari 2 bagian :
1. Bagian Atas (Upper Compartement):
Monitor
Customer keypad
Card reader
Journal printer
Receipt Printer
2. Bagian Bawah (Lower Compartement) :
Combination lock
Dispenser module
Cash cassette
Reject cassette
CPU
2.2.2 Pengertian Peta
Menurut pendapat Heywood, Cornelius, dan Carver, peta adalah sekumpulan
titik, garis dan area yang dugunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang
mengacu pada sistem koordinat beserta dengan penggambaran atribut-atribut non
spasial. Fungsi peta adalah memberikan informasi spasial kepada pengguna.
Informasi itu dapat berupa lokasi, ukuran, bentuk, pola, distribusi, dan trends dalam
objek spasial. Representasi peta pada umumnya adalah 2 dimensi, namun tidak
menutup kemungkinan representasi peta dalam 3 dimensi. Pada dasarnya, bumi
23
memiliki bentuk yang mendekati bulat. Dengan penggambaran peta, dilakukan
proyeksi ke bidang datar untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat dengan
distorsi yang terkontrol. Keterbatasan skala dan proyeksi pada peta, membuat peta
tidak dapat menggambarkan permukaan bumi secara lengkap atau sempurna
(Heywood, Cornellius, dan Steve Carver 2011).
Menurut Eddy Prahasta (2005), peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan
suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topografi),
penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan
kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu, dengan tulisan atau
symbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah
yang luas, dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit. Peta dalam Bahasa
Ingris berarti Map, dan dalam Bahasa Yunani berarti mappa. Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang peta disebut karto grafi.
Jenis Peta
Ada beberapa jenis peta dilihat dari berbagai aspek, yaitu tujuan,
kegunaan dan skalanya.
a. Berdasarkan tujuan.
1. Peta Umum
Peta yang melukiskan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah.
Contohnya : Peta jalan dan gedung.
2. Peta Khusus
Peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu
daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya : Peta Iklim.
b. Berdasarkan Kegunaan
1. Peta Referensi Umum
Peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi macam-
macam bentuk geografi termasuk fitur tanah, jalan, dan sebagainya.
2. Peta Mobilitas
Peta yang digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan
jalur dari satu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan
darat, laut, dan udara.
3. Peta Tematik
24
Peta yang menunjukkan persebaran dari objek tertentu seperti
populasi, curah hujan dan sumber daya alam.
4. Peta Inventaris
Peta yang menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnnya posisi
gedung disuatu wilayah.
c. Berdasarkan skala
1. Skala besar antara 1:100 – 1:250.000
2. Skala sedang antara 1:250.000-1:1.000.000
3. Skala kecil antara > 1:1.000.000
Bentuk Peta
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Peta timbul (relief), yang dibuat sesuai dengan kenampakan relief (tinggi
- rendahnya) permukaan bumi. Contoh : Maket.
2. Peta datar yang dilukis dalam suatu suatu bidang datar. Contoh : Atlas.
Penggunaan Peta
Pada umumnya, peta digunakan untuk mengetahui berbagai
kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan, yaitu :
1. Memperlihatkan posisi suatu tempat dipermukaan bumi.
2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah dipermukaan bumi berdasarkan
skala dan ukuran peta.
3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dalam segala
tertentu.
4. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.
Syarat-syarat Peta
Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang benar.
Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan :
1. Judul Peta
Merupakan identitas yang menggambarkan isi dan jenis peta. Judul peta
harus diletakkan di atas tengah. Contoh : Peta Jakarta Barat.
2. Tahun Pembuatan
25
Diletakkan di kanan bawah atau kiri bawah. Tahun pembuatan ini penting
karena dapat digunakan untuk memastikan bahwa peta tersebut masih
baik digunakan saat itu.
3. Skala peta
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya
pada permukaan bumi. Ada tiga macam skala yaitu :
a. Skala angka, adalah skala pada peta yang dinyatakan dengan angka
atau numerik. Contohnya 1:500.000, artinya 1cm di peta sama dengan
500.000 cm dipermukaan bumi.
b. Skala inci, adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam satuan inci.
1 inci sama dengan 2,539 cm.
c. Skala garis, adalah skala pada peta yang berupa garis yang
menunjukkan jarak yang sesungguhnya pada permukaan bumi.
4. Petunjuk Arah (orientasi)
Pada setiap pembuatan peta perlu dicantumkan arah mata angin sebagai
petunjuk arah dari suatu wilayah yang dipetakan. Pembuatan orientasi ini
perlu memperhatikan pedoman berikut:
a. Umumnya arah utara pada peta berada di sisi atas peta.
b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak
mengganggu peta induk.
5. Legenda
Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin semua data
diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan tentang simbol-
simbol pada peta disebut legenda. Ada dua macam simbol dalam peta,
yaitu :
a. Simbol kualitatif, digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk
dipermukaan bumi. Meliputi simbol titik, garis, dan warna.
b. Simbol kuantitatif, digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang
diwakili, misalnya untuk menggambarkan jumlah pohon di taman
hutan.
6. Garis Astronomis
Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang
melintangin permukaan bumi. Sedangkan garis bujur adalah garis khayal
26
yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan, serta digambarkan
bujur. Karena merupakan garis khayal, kedua garis itu sesungguhnya
tidak ada dan hanya ada dalam peta. Garis tersebut berfungsi memperjelas
kita dalam membaca peta.
Ditinjau dari sifat - sifat asli yang akan dipertahankan,
penggambaran dari peta ke bidang datar, proyeksi memiliki syarat sebagai
berikut :
a. Peta harus conform, artinya bentuk peta yang tergambar harus
sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun gambar itu kecil,
tidak boleh mengubah bangun – bangun kenampakan yang ada.
b. Peta harus ekidistam, artinya setiap jarak yang tergambar pada peta
harus sesuai dengan keadaan sebenernya, seperti menggambarkan
jarak dari suatu kota ke kota lain, disesuaikan dengan jarak
sebenernya dibagi dengan skala peta.
c. Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala yang sudah
dicantumkan didalamnya.
2.2.3 Algoritma Penentuan Rute
Algoritma dijkstra merupakan algoritma yang dipakai untuk
memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk
sebuah graf berarah dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-
negatif. Walaupun algoritma ini ditujukan pada graf berarah, algoritma
dijkstra tetap benar untuk graf tak berarah. Algoritma ini mencari lintasan
terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan strategi
algoritma greedy. Pada setiap langkah, ambil sisi yang berbobot minimum
yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan sebuah
simpul lain yang belum terpilih. Lintasan dari simpul asal ke simpul yang
baru merupakan lintasan yang terpendek di antara semua lintasan ke simpul-
simpul yang belum dipilih (Mahfudhi, M. G. 2011).
Proses algoritma dijkstra dalam mencari lintasan terpendek dari suatu
simpul ke semua pasangan simpul algoritma Dijkstra melalui sejumlah
langkah yang menggunakan prinsip greedy. Selain matriks ketetanggaan M,
27
algoritma ini menggunakan tabel S = [si], dengan si = 1, jika simpul i
termasuk ke dalam lintasan terpendek dan sebaliknya si = 0, jika simpul i
tidak termasuk ke dalam lintasan terpendek dan juga tabel D = [di], dengan di
= panjang lintasan dari simpul awal a ke simpul i. Flowchart proses
algoritma Dijkstra disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Gambar Flowchart Proses Algoritma Djikstra
Secara umum, sistem informasi geografis pariwisata berbasis web dan pencarian jalur
terpendek dengan algoritma Dijkstra pada Gambar 2.1 dapat dituliskan sebagai
berikut:
28
1. Inisialisasi
2. Ambil node masukan dalam himpunan (Q)
3. Tentukan node awal dan node tujuan.
4. Beri label sementara nilai tak hingga pada setiap node dan node awal diberi label
(0)
5. Periksa nilai bobot terkecil pada node ketetanggaan dengan node awal.
6. Hapus label sementara dan beri label permanen pada node yang dikunjungi
7. Periksa node berikut yang dikunjungi apakah node sudah pernah dikunjungi.
Bandingkan bobot nilai baru dengan bobot nilai lama
8. Melakukan proses dari langkah 6, sampai dapatkan akhir hasil proses jalur
terpendek pada node akhir.
9. Menampilkan hasil jalur terpendek pada peta.
10. Selesai.
2.3 Perbandingan Dengan Aplikasi Sebelumnya
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Aplikasi Sebelumnya Dengan Aplikasi
yang Akan Dibangun
MandiriMobile
(applikasi yang sudah
ada)
Mandiri
ATM( applikasi yang
akan di bangun)
User Location
Nearby
Distance Calculation
Rute
Search by districts
Search by keyword(s)
Demo Trasaksi
Pengaturan
Kurs & suku bunga
Coverage Indonesia Jakarta Barat
29
Tabel di atas menjelaskan tentang perbedaan aplikasi yang sudah ada
dan yang akan kami buat.
top related