variasi dan faktor pembatas bahan pakan ... - … · 30/07/2016 4 standar pakan indonesia standar...
Post on 22-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30/07/2016
1
VARIASI DAN FAKTOR PEMBATAS
BAHAN PAKAN DAN PAKAN
Agus Susanto
Disampaikan dalam Seminar Feeding Standard Indonesia di Ajang Indolivestock
Jakarta, 27 Juli 2016
Pendahuluan
Tidak ada dua individu yang sama
tetapi mereka dapat dikelompokan pada kesamaannya
30/07/2016
2
Pendahuluan
Makhluk hidup di daerah tropis lebih bervariasi dibanding belahan bumi lainnya
Negeri kepulauan
30/07/2016
3
Kondisi Geografi Indonesia
Indonesia negara kepulauan(7870 pulau bernama dan 9634 pulau belumbernama= 17.504 pulau (Depdagri, 2004)
Laut, sungai merupakan isolasi reproduksi
Terbentuklah varietas dan spesies barubahkan ditemukan spesies endemik
Standar pakan sudah dipikirkan sejak dulu kala
30/07/2016
4
Standar Pakan Indonesia
Standar pakan Indonesia merupakan kebutuhanbersama tetapi tidak mudah membuatnya tetapipembuatan standar pakan harus dimulai.Kesempurnaan membutuhkan proses.
Harus ada pihak yang mengkoordinir peran semuapemangkukepentingan.
Potensi sumber bahan pakan lokal
Hasil pertanianbiji-bijian, umbi-umbian,
: jagung, singkong
Hasil samping pengolahanPertanian
: Dedak, janggel jagung
Pengolahan hasil pertanian
: Tepung daun
Hasil samping pengolahanIndustri
ampas kecap, ampas bir, Tepung ikan, ampas nanas
Hijauan Pakan Ternak
: Glirisidea, kaliandra, turi
30/07/2016
5
Sumber variasi bahan pakan
Alami• Genetik• Perkawinan• Unsur hara tanah• Ketersediaan air
dalam tanah• Ketinggian dari
atas laut (Altitude)
Tingkah laku manusia
• Pengolahan pascapanen
• Budaya• Aspek ekonomi
Spektrum Pengujian
Organoleptik Makroskopik/Mikroskopik Uji Fisik
Ujikualitatif/Uji cepat
ELISA Analisiskimiawi
Uji BiologiUji
InVIVO
Ujimikrobiologi Molekuler
30/07/2016
6
Pelanggan Jasa Pengujian
No Nama Pelanggan Jumlah Pelanggan (tahun) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Produsen/Pabrik Pakan 56 70 42 53 49 54
2 Dinas Peternakan Provinsi 31 28 29 33 31 17
3 Dinas Peternakan Kab./Kota 48 52 49 80 75 43
4 UPT Ditjen Peternakan dan Keswan 12 11 12 12 11 21
5 Perusahaan Peternakan /Koperasi 41 64 90 91 88 25
6 Peternak/Perorangan 34 31 45 50 46
497 Lembaga Peneliti/Perguruan Tinggi 7 12 5 12 9
8 Lain –lain 2 1 4 6 6Jumlah : 231 269 276 337 315 238
DATA PERKEMBANGAN SAMPEL2011 – 2015
12
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2011 2012 2013 2014 2015
685 691938 933
1083
40534249
4719
50955410
8731115
2621
14031562
3180 3133
2098
36923848
Permintaan
SampelDinas
Non Dinas
30/07/2016
7
Jenis Sampel 201513
B. Pakan 21.89%
Hijauan 8.35%
Pakan 61%
Lainnya 9.17%
Kita utamakan kualitas
30/07/2016
8
Box Plot
Jhon W. Tukey
Memberikan gambaran sebaran data, tendensi sentral, dan kesimetrisan data.
Skewness
30/07/2016
9
Sebaran kadar air
Tidak membandingkan nilai antar bahan tetapisebaran data/variasi.
Kadar air bungkil sawit terendah (me: 8,47% , mean8,78 %), tetapi nilai tersebut di atas standar SNI 01-0008-1987 adalah 7%.
Tepung ikan memiliki data yang paling bervariasidiikuti bungkil sawit, bungkil kelapa, jagung dandedak dengan nilai jarak antar kuartil secaraberurutan 4,43; 3,24; 3,17; 1,42 dan 1,24.
30/07/2016
10
Kadar Abu
Bahan anorganik, yang mengandung mineral
Urutan sebaran data dari yang luas adalahberurutan tepung ikan, bungkil sawit, dedak,bungkil kelapa dan jagung
Data outlier ditemukan di jagung, dedak, bungkilsawit
30/07/2016
11
Sebaran Bahan organik
Sebaran data paling lebar:a. Protein dan lemak kasar: tepung ikanb. Serat kasar: bungkil sawit
Sebaran data paling sempit:Protein, lemak kasar, serat kasar: jagung
Bahan hasil pertanian relatif sempit sebarandata
30/07/2016
12
30/07/2016
13
Mineral
Mineral Phospor lebih bervariasi dalam bahan pakan dibandingkan dengan Calsium.
Data outlier Phospor ditemukan pada semua bahan, sedangkan calsium ditemukan pada jagung dan dedak.
Kadar abu berkaitan dengan Calsium dan Phospor, semakin tinggi abu akan semakin tinggi mineral
30/07/2016
14
Sebaran Abu, Calsium dan Phospor
30/07/2016
15
Skewness
Kadar air : Semua positip Kadar abu : Semua positip Protein : semua negatif
kecuali jagung dan dedak Lemak kasar : semua positip
kecuali bungkil sawit Serat kasar : semua positip Calsium : Semua positip kecuali bungkil sawit Phospor : Semua positip kecuali bungkil sawit
dan bungkil kelapa
Persentase Penyimpangan
30/07/2016
16
31
Pengajuan Sertifikasi 2011-2015
556504
459
955
764
295255
196
454
355
0
200
400
600
800
1000
1200
2011 2012 2013 2014 2015
Pengajuan sertifikat Bersertifikat
Sumber Ketidaksesuaian
1. Bahan baku,2. Formulasi pakan, 3. Presisi dan keakuratan
penimbangan bahan4. Kualitas dan kondisi mesin produksi, 5. Homogenisasi dari mixing, 6. Keakuratan laboratorium, 7. Sampling dan sebagainya
30/07/2016
17
Kesimpulan
Tepung ikan memiliki data yang paling bervariasi baikkadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar, Calsiumdan Phospor, sedangkan yang paling tidak bervariasiadalah jagung untuk parameter kadar abu, protein,lemak kasar, serat kasar dan calsium, dedak untukparameter kadar air dan bungkil kelapa sawit untukparameter phosphor.
Penyebab ketidaksesuaian pakan dengan standarmutunya (SNI) dari persentase besar ke kecil secaraberurutan adalah Calsium, abu, phospor, protein, kadarlemak, serat kasar dan air
top related