uji hipotesis
Post on 25-Jan-2016
132 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BUDIYONO
Program Pascasarjana UNS
UJI HIPOTESIS
2010
BAB XII (HALAMAN 141)
HIPOTESIS
Hipotesis statistik, disingkat hipotesis, adalah suatu asersi (assertion) atau dugaan (conjecture) mengenai satu atau lebih populasi.
Terdapat dua macam hipotesis Hipotesis nol (hipotesis yang menyatakan tidak adanya
perbedaan atau tidak adanya korelasi, ditandai dengan lambang “=“, lambang H0)
Hipotesis alternatif (negasi dari hipotesis nol, lambang H1)
JENIS HIPOTESIS
UJI DUA EKOR
nilai kritis (dicari dari tabel statistika
nilai kritis (dicari dari tabel statistika
daerah kritis
daerah kritis
daerah penolakan H0
daerah penolakan H0
UJI SATU EKOR KANAN
nilai kritis (dicari dari tabel statistika
daerah kritis
daerah penolakan H0
UJI SATU EKOR KIRI
nilai kritis (dicari dari tabel statistika
daerah kritis
daerah penolakan H0
Prosedur uji hipotesis
1. Rumuskan H0 dan H1. 2. Tentukan taraf signifikansi, yaitu , yang akan
dipakai untuk uji hipotesis. 3. Pilihlah statistik uji yang cocok untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. 4. Hitunglah nilai statistik uji berdasarkan data
observasi (amatan) yang diperoleh dari sampel. Penghitungan nilai statistik uji ini dapat dilakukan secara manual, namun dapat pula dengan menggunakan paket program statistik yang dewasa ini telah beredar secara luas.
Prosedur uji hipotesis
5. Tentukan nilai kritik dan daerah kritik berdasarkan tingkat signifikansi yang telah ditetapkan.
6. Tentukan keputusan uji mengenai H0. Manual: Jika nilai statistik uji amatan berada di daerah kritik,
maka H0 ditolak.Komputer: Jika p , maka H0 ditolak.
7. Tulislah kesimpulan berdasarkan keputusan ujiSebaiknya, kesimpulan dirumuskan dengan bahasa sehari-hari (bukan dalam terminologi statistik) dan koheren dengan permasalahan yang dirumus-kan di awal penelitian.
RUMUS STATISTIK UJI
RUMUS STATISTIK UJI
RUMUS STATISTIK UJI
Contoh 1
Menurut pengalaman selama beberapa tahun terakhir ini, pada ujian matematika standar yang diberikan kepada siswa-siswa SMU di Surakarta diperoleh rataan 74.5 dengan deviasi baku 8.0. Tahun ini dilaksanakan metode baru untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang studi matematika tersebut. Setelah metode baru tersebut dilaksanakan, secara random dari populasinya, diambil 200 siswa untuk dites dengan ujian matematika standar dan tenyata dari 200 siswa tersebut diperoleh rataan 75.9. Jika diambil = 5%, apakah dapat disimpulkan bahwa metode baru tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam matematika?
µ0 σ
n
X
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
α = 0.05
α = 0.05
• 1.645
DK
α = 0.05
• 1.645
DK
α = 0.05
• 1.645
• 2.475
Contoh 2
Untuk melihat apakah rataan nilai matapelajaran Matematika siswa kelas tiga SMU “Entah-Mana” lebih dari 65, secara random dari populasinya, diambil 12 siswa. Ternyata nilai-nilai keduabelas siswa tersebut adalah sebagai berikut.
51 71 76 81 67 98 58 69 87 74 79 81
Jika diambil = 1% dan dengan mengasumsikan bahwa distribusi nilai-nilai di populasi normal, bagaimana kesimpulan penelitian tersebut?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
α = 0.01
• 2.718
• 2.572
Contoh 3
Seseorang ingin menunjukkan bahwa siswa wanita dan siswa pria tidak sama kemampuannya dalam matematika. Untuk itu, ia mengambil 12 wanita dan 16 pria sebagai sampel. Nilai-nilai mereka adalah:
Wanita : 51 71 76 81 67 98 58 69 87 74 79 81 Pria : 68 72 77 79 68 80 54 63 89 74 66 86 77 73 74 87 Jika diasumsikan bahwa sampel-sampel tadi diambil dari
populasi-populasi normal yang variansi-variansinya sama tetapi tidak diketahui, dan dengan =5%, bagaimana kesimpulan penelitian tersebut?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Terima kasih atas perhatian Anda
top related