tuntunan al quran dan al hadits pada ilmu pengetahuan
Post on 11-Dec-2014
136 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Makalah Filsafat
“Tuntunan Al Quran dan Al Hadits
pada Ilmu Pengetahuan”
Disusun oleh :
1. Ahmad Yasin (Manajemen B 2009 – 0301509043)
2. Annisa Karunia Triany (Manajemen B 2009 – 0301509041)
3. Apriyani (Manajemen B 2009 – 0301509040)
4. Fithry Andriyani (Psikologi 2008 – 0601508018)
5. Nursella (Manajemen B 2009 – 0301509042)
6. Tarra Utami (Manajemen B 2009 – 0301509039)
7. Wanto Supriyanto (Manajemen A 2008 – 0301508012)
Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Al Azhar Indonesia
P a g e | 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. 1
BAB I – PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 2
BAB II – PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 4
2.1. Gambaran Kasus………………………………………………………………………. 4
2.2. Penyebab Terjadinya Kasus …………………………………………………………. 6
2.3. Analisis Teoritis………………………………………………………………………… 6
2.3.1. Ayat al – Quran yang Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan……………. 7
2.3.2. Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan………………... 10
2.3.3. Perhatian Rasulullah Saw terhadap Pendidikan…………………………... 11
BAB III – PENUTUP…………………………………………………………………………… 14
3.1. Sikap terhadap kasus…………………………………………………………………. 14
3.2. Kesimpulan dan usulan solusi terhadap kasus ……………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… 16
P a g e | 2
BAB I
PENDAHULUAN
Islam agama yang komprehensif karena islam adalah tuntunan dalam menjalani
kehidupan ini, segala tingkah laku kita sudah tercantum tutunannya dalam al-Qurán
dan al-Hadits jadi jika kita hidup dengan memegang tutunan itu maka layaknya
seorang pengelana maka dia tidak akan tersesat karena dia mempunyai peta guna
membuatnya sampai ketempat tujuan walaupun dalam menjalaninya ditempuh dengan
susah payah.
Dalam Islam sebagaimana wahyu pertama yang diterima Rosulullah saw:
�َق� َل َخ� �ِذ�ي اَّل �َك� ِّب َر� � ِم �اْس� ِّب� ْأ �َق� اْق�َر� َع�َل ِم�ْن� اَن� �نَس� اِإل َل�َق� ُم� َخ� �َر� ْك
� �َأل ا "َك� ِّب َو�َر�� ْأ � اْق�َر� �ِم �َق�َل �اَّل اِّب �ِم� َع�َل �ِذ�ي �ِم� اَّل َع�َل
�ِم� �ْع�َل َي �ِم� ِم�اَّل اَن� �نَس� �ِإل ا
1. Bacalah dengan (menyebut) Nama Rabb-mu yang menciptakan, 2. Dia telah
menciptakan manusia dengan segumpal darah, 3. Bacalah, dan Rabb-mulah yang
Paling Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, 5. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. al-‘Alaq, 1-5)1
Adalah wahyu yang mengetengahkan ilmu yang harus dimiliki guna
menjalankan agama Allah swt ini, yaitu dengan ilmu Allah, maka tidak heran mengapa
Rosulullah menjawab: “saya tidak bisa membaca” bukan berarti beliau tidak bisa baca
tulis atau bukan beliau bodoh yang tidak bisa menggunakan pikirannya. Justru
jawaban tersebut menggambarkan pandangan yang jauh dan murni, seperti halnya
para malaikat tatkala diperintahkan untuk menjelaskan al-Asma mereka
menjawab: االِماَعَلمتنا َّلنا َعَلِم ال ْسبحنَك
Wahyu di atas maksudnya segalanya akal pun tak sanggup menjangkaunya,
hanya qolbu yang bersih akan tersentuh oleh wahyu. Karena wahyu adalah bahasa
Allah yang berbicara tentang hakekat kebenaran (Haq).
Sesungguhnya ilmu itu dari Allah yang diajarkan didalam kitabnya dan tidak
pernah ada suatu ilmu pun yang tidak diterangkan dalam al-kitab atau terlepas dari al-
Qurán.
Ilmu sangat penting bagi seorang muslim. Menuntut ilmu itu adalah wajib
sebagaimana hadits menerangkan: اَّلمَسَلمات َو اَّلمَسَلميْن ْكل َعَلى فَرضة َعَلِم ْأطَلب
yang artinya adalah menuntut ilmu wajib bagi setiap muslimin laki-laki maupun
perempuan. [Al-Hadits].2 Sangat jelas dalam hadits ini pula ditekankan bahwa seorang
muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu.
P a g e | 3
Mengingat bahwa dalam kehidupan ini kita membutuhkan ilmu pengetahuan,
baik dalam memahami Islam juga dalam memahami alam beserta isinya yang telah
Allah swt ciptakan. Terlebih lagi, menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim
untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu, kami menyusun makalah yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan yang kami beri judul “Tuntunan Al Quran dan Al Hadits pada Ilmu
Pengetahuan”. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
P a g e | 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Kasus
Kata ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Kata ilmu berasal
dari bahasa Arab "alima-ya'lamu, dan science dari bahasa Latin Scio, scrie artinya
to know. Sinonim yang paling tepat dalam bahasa Yunani adalah epitisteme.
Sedangkan secara terminologi ilmu atau science adalah semacam pengetahuan
yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat tertentu. Menurut
ensiklopedia pengertian ilmu adalah "ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem dari
pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan
pengetahuan tertentu, yang disusun sedemikian rupa mengikut asas-asas tertentu,
sehingga menjadi kesatuan suatu sistem dari pelbagai pengetahuan yang masing-
masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan
memakai kaedah tertentu (induksi, deduksi).3
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan
Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian.
Di Indonesia, bahkan sebelum ada kata ilmu sudah dikenal kata-kata lain yang
maksudnya sama, misalnya kepandaian, kecakapan, pengetahuan, ajaran, kawruh,
pangrawuh, kawikihan, widya, dan lain-lain. Sejak lebih dari seribu tahun yang
lampau nenek moyang bangsa kita telah menghasilkan banyak macam ilmu,
contohnya kalpasastra (ilmu farmasi), supakasastra (ilmu tataboga), jyotisa (ilmu
perbintangan), wedastra (ilmu olah senjata), yudanegara atau niti (ilmu politik),
wagmika (ilmu pidato), sandisutra (sexiology), dharmawidi (ilmu keadilan), dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Ada yang mencoba membedakan antara pengetahuan (knowledge) dan ilmu
(science). Pengetahuan diartikan hanyalah sekadar “tahu”, yaitu hasil tahu dari
usaha manusia untuk menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa batu, apa
gunung, apa air, dan sebagainya. Sedangkan ilmu bukan hanya sekadar dapat
menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan “bagaimana” (why
dan how)., misalnya mengapa batu banyak macamnya, mengapa gunung dapat
meletus, mengapa es mengapung dalam air.4
Sedangkan Islam adalah agama terakhir yang diwahyukan oleh Allah swt
melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw sebagai agama pelengkap.
P a g e | 5
Dalam Islam, manusia diajarkan untuk beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Salah satu ajaran dalam Islam adalah menuntut ilmu.
Seperti kita ketahui bersama bahwa ilmu yang tidak diimbangi dengan Al-
Qur’an cenderung disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Contohnya saja penemuin evolusi Darwin, di mana dalam teorinya, Darwin
mengatakan bahwa bangsa Afrika (bangsa kulit hitam) terlahir dengan kerangka
kepala yang mirip dengan kera.
Selama ratusan tahun teori ini digunakan di seluruh belahan bumi. Namun,
belakangan diketahui bahwa kerangka kepala bangsa Afrika yang konon mirip kera
ternyata bukanlah kerangka kepala manusia, melainkan benar bahwa itu hanyalah
kerangka kepala kera yang sudah meninggal. Hal itu dilakukan oleh Darwin untuk
menguatkan asumsi bahwa bangsa kulit hitam derajatnya jauh lebih rendah
dibandingkan dengan bangsa kulit putih.
Dari contoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa harus ada batasan yang
membatasi ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan dapat berkembang
dalam ranah yang benar. Sebagai seorang muslim, sudah semestinya mengetahui
batasan apa saja yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak
disalahgunakan, jawabannya yaitu bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan
batasan agama Islam, ilmu pengetahuan dapat dikembangkan sesuai dengan
ajaran Allah swt., yang insya allah tidak akan disalahgunakan.
Di sinilah letak kasus yang akan kami bahas dalam makalah ini. Rendahnya
tingkat kesadaran manusia akan hadirnya Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
tuntunan kita bersama dalam menuntut ilmu.membuat perkembangan ilmu
pengetahuan cendikiawan muslim sedikit terhambat jika dibandingkan dengan
cendikiawan non-muslim. Bahkan jika perkembangan cendikiawan muslim saat ini
dibandingkan dengan perkembangan pada saat sahabat-sahabat Nabi Muhammad
memiliki peran yang luar biasa pada masanya. Memang saat ini, dengan
menggunakan teknologi kita dapat mengakses informasi worldwide. Namun, belum
ada lagi prestasi cendikiawan muslim yang seindah ukiran prestasi pada saat Nabi
Muhammad masih hidup di dunia ini.
P a g e | 6
2.2. Penyebab Terjadinya Kasus
Setelah mengetahui gambaran umum kasus di atas, kira-kira apa sajakah
yang menjadi penyebab mengapa kasus seperti itu dapat terjadi? Mengapa
cendikiawan muslim saat ini tertinggal dengan bangsa barat di bidang
pengembangan dan pengaplikasian ilmu pengetahuan. Tentu saja bukan karena
cendikiawan muslim adalah pemalas.
Ya, memang benar ada sebagian orang-orang muslim yang pemalas.
Namun, masih banyak orang-orang muslim yang rajin dan pandai. Ternyata,
penyebabnya adalah sangat basic, yaitu karena orang-orang muslim sangat
mencintai dunia ini, sehingga melupakan kitab sucinya, Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Hedonisme merupakan life-style remaja saat ini. Menghabiskan waktu, uang
dan tenaga mereka untuk mencari kesenangan dunia saja. Mereka mulai
melupakan fondasi dasar mereka hidup di dunia ini sebagai khalifah di bumi ini.
Mereka disibukkan dengan urusan-urusan duniawi.
Coba yuk lihat lagi Al-Qur’an kalian! Coba yuk baca lagi Al-Hadits kalian!
Niscaya kalian akan menemukan indahnya menjadi seorang yang beriman dan
berilmu pengetahuan. Ya, semangat generasi penerus yang mulai pudar inilah
kiranya penyebab dari terjadinya kasus tersebut di atas. Mereka mulai melupakan
fondasi mereka dalam hidup. Padahal dalam Al-Quran saja misalnya, terdapat ayat-
ayat yang menjelaskan akan pentingnya ilmu pengetahuan. Bangsa muslim dapat
jauh lebih berkembang jika mereka beriman dan memahami kitabnya sebagai
pedoman hidup ini, terlebih lagi dalam ilmu pengetahuan. Al-Qur’an layaknya
sebuah ensiklopedia umum bagi dunia ini. Hanya saja, masih banyak bangsa
muslim yang tidak menyadari akan hal itu, dan mencari pedoman hidup dari buku-
buku konvensional yang notabene buatan manusia.
2.3. Analisis Teoritis
Pengamatan ilmiah memperkenalkan manusia kepada rahasia penciptaan,
dan akhirnya kepada ilmu, hikmah, dan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas. Albert
Einstein berkata, ”Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang”. Artinya, tanpa
arahan agama, ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang dengan benar, bahkan
membuang-buang waktu dalam mencapai hasilnya. Lebih buruk lagi, seringkali
kegiatan ilmiah itu tidak membuahkan hasil. Sebagai agama yang menghargai akal,
Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan.
P a g e | 7
2.3.1. Ayat al – Quran yang Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan
Allah menyebutkan bahwa orang yang telah diberi ilmu (al-hikmah)
adalah orang yang mendapat anugerah yang banyak, mengingat pentingnya
ilmu tersebut bagi manusia. Ilmu pengetahuan yang bermanfaat akan
semakin mempertebal keimanan seseorang dan mendapatkan pahala yang
besar dari Allah SWT. Adapun ayat-ayat suci Allah dalam Al-Quran yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan di antaranya:
Q.S Al-‘alaq 96:1-5
1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Kandungan: ayat di atas mengandung perintah membaca,
membaca berarti berfikir secara teratur atau sitematis dalam mempelajari
firman dan ciptaannya, berfikir dengan menkorelasikan antara ayat
qauliah dan kauniah manusia akan mampu menemukan konsep-konsep
sains dan ilmu pengetahuan. Bahkan perintah yang pertama kali
dititahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammada SAW. dan umat Islam
sebelum perintah-perintah yang lain adalah mengembangkan sains dan
ilmu pengetahuan serta bagaimana cara mendapatkannya. tentunya ilmu
pengetahuan diperoleh di awali dengan cara membaca, karena
membaca adalah kunci dari ilmu pengetahuan, baik membaca ayat
qauliah maupun ayat kauniah.
QS An Nahl 16:79
"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang
dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya
selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2
terdapat tanda2 (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman".
Kandungan: kita diminta untuk memperhatikan bagaimana burung
bisa terbang. Burung yang nampak mudah terbang melayang dan
tambah tinggi adalah burung elang yang hanya dengan cara berputar.
Bentuk sayap pesawat, bentuk sayap gantole dibuat mirip dengan sayap
burung dengan bentuk melengkung ke atas, sehingga secara
P a g e | 8
aerodinamis aliran udara di bagian atas lebih cepat daripada yang
bagian bawah. Hukum Bernouli mengatakan pada aliran yang lebih
cepat, maka tekanannya turun. Artinya tekanan di atas sayap lebih kecil
daripada tekanan di bagian bawahnya, sehingga sayap bisa terangkat.
Di samping itu, udara yang hangat akan ikut mendorong burung, gantole,
pesawat terbang layang naik ke atas. Inilah yang dinamakan sunnatullah,
hukum Allah yang mesti berlaku.
QS An Naml 27:88
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Kandungan: menurut pengetahuan modern, daratan Asia, Eropa,
dan Afrika dulu menyatu. Indonesia juga merupakan daratan benua Asia.
Akibat adanya pergerakan tanah, maka benua Afrika terpisah, Indonesia
juga terpisah dari benua Asia. Di Indonesia banyak terdapat gunung di
Sumatra, Jawa. Kalau daratannya bergerak, artinya gunungnya juga ikut
bergerak. Menurut ahli geologi, Prof. Dr. Katili dari Bandung, gunung-
gunung ternyata bergerak sekitar 2-5 cm per tahun, saling menjauhi atau
saling mendekati
QS Fushshilat 41:20,
"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran,
penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang
apa yang mereka kerjakan".
QS Fushshilat 41:21,
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu
menjadi saksi terhadap kami?". Kulit menjawab: "Allah yang menjadikan
segala sesuatu pandai berkata, telah menjadikan kami pandai (pula)
berkata, dan Dia lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama
dan hanya kepada Nya lah kamu dikembalikan".
P a g e | 9
QS. Al Mujadilah 58: 11
"Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman
dan diberikan ilmu di antara kalian beberapa derajat. Allah Maha
mengetahui apa yang kalian kerjakan." Sungguh, orang yang belajar dan
mau belajar adalah orang yang dirahmati oleh Allah.5
QS Yunus: 101
“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.
Kandungan: Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya
kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya untuk memperhatikan
dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang
ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan
keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan
bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke
bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman,
dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan
rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam
hidup di atas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada
manusia.6
QS Al Baqarah: 164
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.”
Kandungan: Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta
isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnyalah manusia
memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu.
Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan
P a g e | 10
keesaan Nya, akan bertmbah luas pulalah ilmu pengetahuannya
mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu
pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha
mengetahui. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran
nikmat Allah kepada manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan
antara langit dan bumi.
2.3.2. Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sempurna di dalamnya di atur berbagai
hal baik yang menyangkut kehidupan dunia maupun akhirat. Kesuksesan
dalam kehidupan dunia dan akhirat tidak terlepas dari ilmu pengetahuan di
berbagai bidang. Berikut dalil-dalil hadits tentang ilmu pengetahuan:
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).
(HR. Ibnu Majah)
Menuntut ilmu mempermudah seseorang menuju syurga:
a. Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya
Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)
b. Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim).
c. “Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan
(agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga.”(Bukhari)
d. Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan
Alloh sampai dia kembali (Shahih Tirmidzi)7
Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri
kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang
tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).
Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.
(HR. Ar-rabii')
Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik
bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan
satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik
daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
P a g e | 11
Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para
ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan
buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam
majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang
kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ... neraka. (HR.
Attirmidzi dan Ibnu Majah)
Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas.
Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-
taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR.
Athabrani)
Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah
maka dia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk
menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu. (HR.
Adailami)
Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan
seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan.
(HR. Asysyihaab)
2.3.3. Perhatian Rasulullah Saw terhadap Pendidikan
Rasulullah Saw sangat memperhatikan dunia pendidikan dan
mendorong umatnya untuk tetap belajar. Beliau juga membuat beberapa
kebijakan yang berpihak kepada pendidikan umat. Misalnya, ketika kaum
Muslim berhasil menawan sejumlah pasukan musyrik dalam Perang Badar,
beliau membuat kebijakan bahwa para tawanan tersebut dapat bebas kalau
mereka membayar tebusan atau mengajar baca–tulis keppada warga
Madinah. Kebijakan ini cukup strategis karena mempercepat terjadinya
transformasi ilmu pengetahuan di kalangan kaum Muslim.8
Selain sebagai tempat ibadah dan sentra aktivitas sosial, Rasulullah
Saw juga menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat pendidikan. Di masjid ini,
terjadi transformasi ilmu pengetahuan antar kaum Muslim terutama
pengajaran ajaran islam.
Rasulullah Saw. telah bersunguh-sungguh dalam mendidik para
sahabat dan generasi muslim, hingga mereka memiliki kesempurnaan ahlak,
kesucian jiwa dan karakter yang bersih.
P a g e | 12
Nabi Muhammad Saw adalah sesosok guru yang telah memenuhi
semua sifat dan syarat seorang guru yang telah ditetapkan oleh para ahli
pendidikan. An-Nahlawi misalnya, menetapkan sepuluh sifat dan syarat bagi
seorang guru yaitu :
1. memiliki sifat rabbani, artinya seorang guru harus mengaitkan dirinya
kepada Tuhan melalui ketaatan pada syariatnya.
2. menyempurnakan sifat rabbaniahnya dengan keikhlasan, artinya
aktivitas pendidikan tidak hanya utntuk sekedar menambah wawasan
melainkan lebih dari itu harus ditujukan untuk meraih keridaan Allah
SWT. serta mewujudkan kebenaran.
3. mengajarkan ilmunya dengan sabar.
4. memilki kejujuran, artinya yang diajarkan harus sesuai dengan yang
dilakukan.
5. berpengetahuan luas dibidangnya
6. cerdik dan trampil dalam menciptakan mertode pengajaran yang sesuai
dengan materi.
7. mampu bersikap tegas dan meletakan sesuatu sesuai dengan
proporsinya.
8. memahami anak didik baik karakter maupun kemampuannya.
9. peka terhadap fenomena kehidupan.
10. bersikap adil terhadap seluruh anak didik
Tanggung jawab, sifat dan syarat seorang guru yang ditetapkan oleh
beberapa ahli pendidikan (khususnya pendidikan Islam), semuanya sudah
ada dalam diri Nabi Muhammad Saw., bahkan lebih sempurna dari apa yang
ditetapkan oleh para ahli tersebut. Seperti halnya dalam materi dan tujuan
pendidikan Islam, sangat mungkin poin-poin yang ditetapkan oleh para ahli
pendidikan yang berhubungan dengan tanggungjawab, sifat dan syarat
seorang gurupun merupakan hasil kajian terhadap sosok Nabi Muhammad
SAW. sebagai seorang guru yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT.
Dalam menyampaikan misi yang diembankan kepadanya, Nabi
Muhammad Saw. benar-benar telah tampil sebagai sosok guru yang
sempurna, guru yang pantas menjadi tauladan para guru, tidak ada
perkataan beliau yang tidak sesuai dengan perbuatannya, Nabi Muhammad
Saw. selalu memulai dari diri sendiri, prilaku yang dia tampilkan mengandung
materi ajar dengan sendirinya. Kesederhanaan, kejujuran, kecerdikan,
P a g e | 13
kesabaran, keadilan dan kepekaan Nabi Muhammad Saw terhadap para
sahabat adalah sifat-sfat beliau yang dengan sendirinya menjadi materi
pembelajaran yang perlu ditauladani.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Ahzab; 21
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Pada ayat di atas, Allah SWT. menegaskan kepada manusia bahwa
manusia dapat memperoleh teladan yang baik dari Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw adalah sosok manusia yang kuat imannya, pemberani,
penyabar, tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya dengan
sepenuhnya kepada segala ketentuan-ketentuan Allah SWT. dan iapun
memiliki ahklak yang sangat mulia, jika manusia ingin bercita-cita ingin
menjadi manusia yang baik, berbahagia hidup di dunia dan di
akhirat, tentulah mereka akan mencontoh dan mengikuti Nabi Muhammad
Saw.
P a g e | 14
BAB III
PENUTUP
2.4. Sikap terhadap kasus
Sebagai seorang muslim yang kebetulan masih mahasiswa, menyikapi
adanya kasus seperti ini, kami menyikapinya dengan pola pikir yang luas.
Rendahnya kontribusi bangsa muslim di bidang ilmu pengetahuan saat ini jika
dibandingkan dengan bangsa barat membuat kami merasa malu. Namun malu
tersebut tidak ada artinya jika kami tidak berkontribusi apa-apa untuk dunia ini,
dengan fondasi dasar agama yang telah ada. Sudah semestinya sebagai salah
satu bangsa muslim, warga negara yang peduli akan nasib bangsanya,
memberikan suatu kontribusi selama hidupnya.
Ada tiga langkah yang mesti diingat untuk melaksanakannya, yaitu mulai dari
saat ini, dari diri sendiri, dan dari hal yang kecil. Kalau seluruh umat manusia di
dunia melakukan tiga langkah tersebut, dengan diimbangi dengan kekuatan iman,
insya Allah, bangsa muslim dibantu oleh Allah untuk mampu bersaing lebih unggul
dibandingkan bangsa barat.
2.5. Kesimpulan dan usulan solusi terhadap kasus
Dari wacana di atas, dapat diketahui bahwa al-quran adalah sumber ilmu
pengetahuan. Kedudukan al-qur'an menjelaskan kejadian sebelumnya, sekarang
dan masa depan, sehingga dapat menjadi pedoman hidup seseorang, terlebih lagi
dalam menuntut ilmu. Dari paparan dalam analisis teoritis dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepemilikan ilmu tanpa dibarengi oleh agama (dalam konteks ini adalah
iman) seseorang akan menjadi takabur, dan ilmu yang dimilikinya cenderung ke
arah yang negatif. Sebagai seorang muslim, kita harus mencari ilmu sampai ajal
menjemput, karena orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan ditinggikan
derajatnya, dan ilmu akan melebihkan seseorang dari hamba-hamba yang beriman
lainnya.
Setelah mengetahui bahwa kitab suci al-quran merupakan sumber dari
segala sumber, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan, sungguh menyedihkan
apabila saya, kamu, kita, sebagai mahasiswa menyepelekan al-quran dan al-hadits.
Allah dan Rasulullah telah menyebutkan berkali-kali dalam al-quran dan al-hadits
akan pentingnya ilmu pengetahuan, dan keutamaan-keutamaan bagi orang yang
berilmu. Maka, kita sebagai mahasiswa dan orang-orang yang mengaku beragama
P a g e | 15
Islam sebaiknya membuka lagi kitab suci kita (al-quran dan al hadits) untuk
memahami setiap bacaan dan maknanya, untuk kemudian diamalkan, terutama
dalam ilmu pengetahuan, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berilmu
tapi tidak mau berbagi dengan sesama untuk kebaikan. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Baqarah ayat 159, yang artinya:
“Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan
kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan
dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat.”9
Ingat, berbagi ilmu pengetahuan dalam kebaikan, bukan dalam ujian! Namun
satu hal yang selalu diingat, jangan sampai kita melupakan kewajiban dasar kita
sebagai seorang muslim yang harus tetap meningkatkan kualitas iman kepada
Allah SWT.
P a g e | 16
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. ‘Abdullah Bin Muhammad Bin ‘Abdurrahman Bin Ishaq Alu Syaikh, “Tafsir Ibnu
Katsir Jilid 10”, Surat Al Alaq: 1-5, (Februari 2010): 317.
2. Diadaptasi dari web: http://semangatislam.blogspot.com/2009/08/adab-menuntut-
ilmu.html, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
3. Diadaptasi dari web: http://ms.shvoong.com/humanities/linguistics/2072637-
pengertian-ilmu/, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
4. Diadaptasi dari web: http://agungmulyo.wordpress.com/2008/03/09/pengertian-
ilmu/, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
5. Diadaptasi dari web: http://hadis-islam.blogspot.com/2010/05/kebanyakan-manusia-
tidak-berilmu.html, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
6. Diadaptasi dari web:
http://jamiyatulqurowalhuffadzngoro.blogspot.com/2010/10/tuntunan-al-quran-pada-
ilmu-pengetahuan.html, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
7. Diadaptasi dari web: http://hadis-islam.blogspot.com/2010/05/hadits-tentang-
menuntut-ilmu.html, diunduh pada tanggal 20 Maret 2011.
8. Muhammad Syafii Antonio, “Muhammad Saw: The Super Leader Super Manager.”
ProLM Center & Tazkia Publishing, (Jakarta: 2009): 193.
9. Syaamil Al-Qur’an, “Miracle The Reference”, Surat Al Baqarah ayat 159 (Oktober
2010): hlm.45.
top related