tugas pembiayaan di bank syariah
Post on 30-Jan-2016
637 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PEMBIAYAAN BANK SYARI’AH
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbankan Syariah
Dosen Pembimbing : Nurul Ichsan, MA
Kelompok IX
Perbankan Syariah Kelas 3B
1. Eko Hurairah NIM. 1407025042
2. Gilang Maflana Putra NIM. 1407025052
3. Mohammad Sulaiman B NIM. 1407025082
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.
HAMKA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas penyusunan Makalah Perbankan Syariah II.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Pak Nurul Ichsan selaku dosen pembimbing mata
kuliah Perbankan Syariah II yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota
kelompok yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian
tugas ini.
Makalah Managemen Pembiayaan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah Perbankan Syariah II. Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari pada
pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah di masa
yang akan datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan
suatu kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca
semuanya. Amin.
Jakarta, 4 November 2015
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | KATA PENGANTAR i
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................. i
DAFTAR ISI.........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................1
C. Pembatasan Masalah.................................................2
D. Tujuan Penulisan........................................................2
E. Manfaat Penulisan.....................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................3
A. Manajemen Pembiayaan............................................3
B. Kriteria Pelaksana Pembiayaan di Bank Syari’ah.......3
C. Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syari’ah...................8
1. Account Officer (A/O)..............................................9
2. Bagian Support Pembiayaan (BSP)........................10
3. Bagian Administrasi Pembiayaan..........................11
4. Bagian Pengawasan Pembiayaan..........................11
D. Kode Etik Pelaksana Pembiayaan............................12
BAB III PENUTUP.............................................................14
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | DAFTAR ISI ii
1. Kesimpulan..............................................................14
2. Saran.......................................................................15
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syari’ah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam.
Fungsi Bank Syari’ah yang dalam kegiatannya selain menerima dana dari masyarakat juga menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang dinamakan financing atau pembiayaan, pembiayaan itu sendiri dapat diartikan sebagai pendanaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
Kredibelitas dan Profesionalitas memang sudah menjadi kewajiban yang harus dimiliki suatu lembaga maupun pegawai-pegawainya karna itu akan bergantung kepada Kelangsungan dan perkembangan suatu lembaganya kelak. Kredibilitas merupakan suatu nilai yang berwujud rasa percaya orang atau pihak lain terhadap seseorang atau sebuah lembaga. Dan kredibilitas sebuah Bank Syari’ah berarti kepercayaan masyarakat kepada lembaga itu berkenaan dengan dana titipan yang mereka amanatkan dan dana pinjaman yang mereka manfaatkan.
Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup dalam bagian pemasaran. Hal ini sesuai dengan fungsi bagian pemasaran yaitu sebagai aparat manajemen yang ditugaskan membantu direksi dalam menangani tugas-tugas khususnya yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan. Disamping itu juga berfungsi sebagai supervise dan pekerjaan lain sesuai ketentuan manajemen.
Untuk memantapkan performance kerjanya, pejabat Bank Syari’ah sebagai suatu profesi perlu menjunjung tinggi kode etik pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENDAHULUAN 1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan-permasalahan yang akan timbul antara lain:
1. Bagaimanakah Manajemen pembiayaan dalam Bank Syari’ah itu ?
2. Apa saja kriteria pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah ?3. Sipakah petugas dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank
Syari’ah itu?
4. Apa sajakah tugas–tugas dari petugas pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah
5. Apa saja kode etik dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, makalah di batasi hanya pada masalah “Penjelasan tentang Manajemen Pembiayaan, Kriteria Pelaksanaan Pembiyaan di Bank Syari’ah, Kode Etik dalam Pelaksanaan Pembiayaan di Bank Syari’ah dan Tugas Pelaksanaan Pembiayaan di Bank Syari’ah “.
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis menulis makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas makalah.
2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang penjelasan tentang manajemen pembiayaan, kriteria pelaksanaan pembiyaan di Bank Syari’ah, kode etik dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah dan tugas pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah.
E. Manfaat Penulisan
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat tentang bagaimana mengetahui managemen pembiayaan yang baik dan benar.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENDAHULUAN 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Pembiayaan
Bank Syari’ah merupakan suatu lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang kelebihan
dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha
dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Bank Syari’ah
disebut juga dengan Islamic Banking atau interest free banking
yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan
operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga, spekulasi,
ketidakpastian atau ketidakjelasan1
Fungsi Bank Syari’ah yang dalam kegiatannya selain
menerima dana dari masyarakat juga menyalurkannya kembali
kepada masyarakat yang dinamakan financing atau pembiayaan,
pembiayaan itu sendiri dapat diartikan sebagai pendanaan yang
diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
lembaga yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
Begitu juga dengan Manajemen Bank Syari’ah yang tidak banyak
berbeda dengan manajemen bank pada umumnya. Namun dengan
adanya landasan syariah serta sesuai dengan peratura pemerintah
1 Zainudin Ali. Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika,2010), h,1-2.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 3
yang menyangkut Bank Syari’ah antara lain UU No. 10 Tahun 1992,
tentu saja baik organisasi maupun sistem Operasional Bank
Syari’ah terdapat perbedaan dengan bank lain (konvensional) pada
umumnya, terutama adanya Dewan Pengawas Syariah dalam
struktur Organisasi dan adanya sistem bagi hasil2
B. Kriteria Pelaksana Pembiayaan di Bank Syari’ah
Pejabat bank haruslah yang kredibel dan profesional.
Kredibilitas merupakan suatu nilai yang berwujud rasa percaya
orang atau pihak lain terhadap seseorang atau sebuah lembaga.
kredibilitas sebuah Bank Syari’ah berarti kepercayaan masyarakat
kepada lembaga itu berkenaan dengan dana titipan yang mereka
amanatkan dan dana pinjaman yang mereka manfaatkan.
Kredibilitas Bank Syari’ah meliputi antara lain unsure-unsur :
1. Kejujuran dalam bertransaksi dengan nasabah.
2. Kesediaan untuk berposisi “sama menang” (win-win) dengan
nasabah.
3. Ketaatan dalam mematuhi atau memenuhi aspek-aspek legal
yang berlaku.
4. Keterbukaan dalam menginformasikan
kedudukan/perkembangan lembaga.
5. Kearifan dalam menangani atau menyelesaikan masalah-
masalah khusus.
6. Kesehatan struktur permodalan lembaga tersebut, dan
7. Perkembangan kinerja bisnis/usahanya.
Kredibilitas bukanlah sesuatu yang sekedar bersifat
fenomental, yakni cukup tercermin melalui nama-nama besar tokoh
yang menaungi dan memiliki serta menjalankan sebuah lembaga
keuangan. Juga bukan sesuatu yang hanya bersifat konseptual,
2 Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta : UII Press,2000) h,1.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 4
yakni tersirat dari dokumen-dokumen diatas kertas (visi, misi,
tujuan, program, serta AD/ART) lembaga dimaksud.
Profesionalitas ialah suatu nilai praktis berwujud keandalan
dalam mengelola sebuah organisasi dan kecekatan dalam
menjalankan kegiatan. Lembaga keuangan yang profesional berarti
organisasi kelembagaannya terkelola dengan baik pula. Profesional
lembaga keuangan meliputi antara lain unsur-unsur:
1. Kerapian pengelolaan organisasi dan lembaga yang
bersangkutan.
2. Kesepadanan struktur organisasi dalam kegiatan yang
dijalankan.
3. Kepakaran dalam menangani kegiatan usaha yang dijalankan.
4. Ketersediaan system dalam mekanisme kerja lembaga.
5. Kesigapan dalam menangani dan menanggapi masalah.
6. Ketersediaan sumber daya manusia yang memadai
7. Kepakaran jajaran pemimpin dan pengelola lembaga.
8. Kepakaran para tenaga pelaksana operasional (karyawan).
9. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatannya.
Profesionalitas tidak cukup diukur atau dilihat hanya
berdasarkan penampilan atau keterampilan fisik seperti bangunan
yang mewah, peralatan canggih, atau kalangan pemimpin/manager
yang berjas dan karyawan-karyawan berdasi serta karyawati-
karyawati yang ber-blazer. Tampakan-tampakan fisik demikian
seringkali justru menyesatkan. Profesional lebih tercipta oleh/dan
tercermin melalui kinerja nyata dari kegiatan usaha yang
dijalankan. Oleh karena itu Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
Bank Syari’ah harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai syariah
dan professional, maka sumber daya yang mengembangkannya
harus dapat menunjukan nilai-nilai tersebut dalam aktifitas
manajerialnya. Jika hal tersebut dapat dilakukan maka dapat
mewujudkan manajemen ihsan. Ada tiga kriteria yang harus
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 5
dipenuhi agar suatu manajemen masuk dalam kategori ihsan, yaitu 3
1. Sederhana dalam aturan agar tercipta kemudahan.
2. Ketepatan dalam pelaksanaan, sehingga memudahkan orang
yang membutuhkan.
3. Ditangani oleh orang yang professional.
Dengan demikian, dapat dilakukan bahwa profesional
merupakn kunci utama dalam pengelolaan lembaga keuangan
syariah. Apabila semua kriteria tersebut dipenuhi, insya Allah setiap
permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat akan
dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan tepat. Hal ini selaras
dengan hadits nabi:
“Bahwa sesungguhnya Allah senang jika salah seorang diantara
kamu mengerjakan suatu pekerjaan yang dilakukan secara
profesional”(HR Baihaqi). Selanjutnya, hadits lain menyatakan
bahwa: “apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya.”
Selain daripada itu, disamping masalah profesioanlisme, dari
nilai-nilai ajaran islam juga dikenal strategi pengembangan SDM
yang berlandaskan pada sifat Nabi SAW yang berlandaskan pada
sifat: Siddiq; Tabligh; Amanah dan Fathonah.
Siddiq yang berarti benar/jujur, hendaknya dijadikan visi hidup
seorang muslim. Hal ini berimplikasi pada efektifitas (mencapai
tujuan yang tepat, benar) dan efisien (melakukan kegiatan dengan
benar teknik dan metode yang tidak menyebabkan kemubadziran).
Amanah yang berarti dapat dipercaya, harus menjadi misi hidup
seorang muslim; bertanggung jawab; dapat dipercaya, dan
kredibilitas. Fathonah berarti cerdas,cerdik; bijaksana hendaknya
menjadi strategi hidup seorang muslim. Tabligh, berarti
3 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bnak Syariah,(Yogyakarta:YKPN,2005), h,29.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 6
menyampaikan. Sifat ini harus menjadi taktik hidup seorang
muslim (seorang muslim harus komunikatif;terbuka;pemasaran).
Sifat-sifat Nabi SAW ini hendaknya dijadikan proposisi,
bahwa;”Segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya pasti
benar.”
Dengan demikian Dapat dikatakan, bahwa secara ideal Bank
Syari’ah kedepan akan sangat membutuhkan sumber daya
manusia yang ihsan.
1. Bagi pemegang saham/investor, diperlukan sikap dan prilaku
yang focus dalam memahami dan menetapkan pilihan pada
lembaga keuangan syariah, termasuk jenis banknya.
Mengerti akan waktu yang tepat untuk menginvestasikan dan
atau menambah modal dilembaga keuangan syariah serta
professional dalam memahami batas-batas baik wewenang
dan kewajiban/tanggung jawab sebagai pemilik modal.
2. Bagi pengelola Bank Syari’ah adalah focus dalam
menyelesaikan perkembangan lingkungan dan pasar yang
mempengaruhi roda usaha lembaga keuangan syariah,
menghargai waktu sebagai unsur pelayanan jasa lembaga
keuangan syariah serta mempunyai kemampuan teknis ke
lembaga keuangan syariah yang tinggi dan komitmen moral
etis dalam menjaga kepentingan stakeholders.
Kredibilitas dan profesionalitas sebuah Bank Syari’ah akan
terbentuk apabila ia memiliki 3 (tiga) perangkat berikut secara
memadai, yaitu:
1. Perangkat insani (Humanware)
2. Perangkat keras (Hardware)
3. Perangkat lunak (software)
Perangkat insani maksudnya ialah orang-orang dalam lembaga
tersebut, mulai dari pemilik (owners); pimpinan (directors);
pengelola (managers) hingga pekerja (workers) bagian yang paling
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 7
bawah. Perangkat insani sebuah lembaga keuangan haruslah
memadai dalam hal jumlah (quantity) dan serasi dalam mutu
(quality) serta terpuji dalam kepribadian (personality). Perangkat
keras maksudnya adalah sarana dan prasarana kegiatan lembaga
tersebut. Sedangkan perangkat lunak merupakan hal-hal non fisik
yang berhubungan dengan komputerial. Seperti pembagian bidang
kerja, prosedur pengambilan keputusan, wewenang dan
tanggannung jawab pejabat/pekerja, proses pelayanan
nasabah,sistem yang menata dan menalin mekanisme kerja antar
bagian.
Upaya membangun SDI bank syari’ah yang ihsan, atau SDI yang
menguasai kemampuan agama dan bidang ekonomi/perbankan
yang baik, merupakan keniscayaan yang harus dilakukan, sebab,
bank syari;ah di masa yang akan datang akan menghadapi tugas
yang sangat berat. Tugas ini seharusya dilakukan bersama, baik
pemerintah maupun oleh kalangan profesi para pelaku bisnis
lembaga keuangan syariah, serta dunia pendidikan. Dengan dunia
pendidikan harus berperan aktif dan proaktif dalam membentuk
dan menyediakan SDM yang berkualifikasi ihsan atau SDI yang
meiliki kualitas baik dalam bidang ekonomi ataupun muamalah.
Oleh karea itu, Upaya pengelolaan SDM yang dipergunakan untuk
memenuhi kualifikasi yang ihsan, paling tidak perlu difokuskan
pada empat hal, yaitu:
1. Masalah pemahaman tentang Bank Syari’ah
a. Aspek Mikro, yaitu Bank Syari’ah sebagai
individu/lembaga usaha bisnis. Ini meliputi masalah-
masalah teknis manajemen dan produksi jasa ank
syari’ah
b. Aspek Makro, yaitu perbankan sebagai suatu sistem
yang sangat strategis/menentukan stailitas ketahanan
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 8
ekonomi negara, yang cakupannya meliputi. Moneter,
Pengawasan, Hukum Bank Syari’ah, Bank Syari’ah
Nasional dan Internasional.
2. Peningkatan pemahaman dan penerapan konsep-konsep
syariah dalam pengembangan produk, landasan moral agamis
dan etika bisnis yang islami.
3. Peningkatan pemahaman stake holder bagi usaha lembaga
keuangan syariah sehingga dicapai integritas dan komitmen
yang tinggi.
4. Peningkatan pendidikan teknis individual entrepreneurship,
leadership, dan managerialship.
C. Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syari’ah
Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup
dalam bagian pemasaran. Hal ini sesuai dengan fungsi bagian
pemasaran yaitu sebagai aparat manajemen yang ditugaskan
membantu direksi dalam menangani tugas-tugas khususnya yang
menyangkut bidang marketing dan pembiayaan. Disamping itu
juga berfungsi sebagai supervise dan pekerjaan lain sesuai
ketentuan manajemen berikut beberapa tugas pokok pekerjaan
bidang pemasaran yaitu :
1. Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugas-tugas
marketing dan pembiayaan dari unit/bagian yang berada
dibawah supervisinya, hingga dapat memberikan pelayanan
kebutuhan perbankan bagi nasabah secara efisien dan efektif
yang dapat memuaskan dan menguntungkan baik bagi nasabah
aupun Bank Syari’ah.
2. Melakukan monitoring, evaluasi, review dan supervise terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi bidang marketing pada
unit/bagian yang ada di bawah supervisi.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 9
3. Bertindak sebagai komite pengambil keputusan pembiayaan
dalam upaya mengambil keputusan pembiayaan.
4. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas
portofolio pembiayaann yang telah diberikan dalam rangka
pengamanan atas setiap pembiayaa yang telah diberikan.
5. Aktif menyampaikan pendapat, saran dan opini kepada direktur
mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang
arketing dan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam point 1
s/d 3
6. Melayani, menerima tamu secara aktif (calon nasabah atau
nasabah)4 yang memerlukan pelayaanan jasa perbankan.
7. Memelihara dan embinahubungan baik dengan pihak nasabah
serta antar intern unit kerja yang ada di bawah serta lingkungan
kerja.
8. Menyusun strategi planing dan selaku marketing/sosialisasi
nasabah baik dalam rangka penghimpun sumber dana maupun
alokasi pemberian pebiayaan secra efektif dan terarah.
9. Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan perbankan
terhadap nasabah maupun calon nasabah
10. Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari.5
Dan sedikitnya ada empat petugas yang menjalankan aktivitas
pembiayaan pada Bank Syari’ah, mulai petugas yag dari
menawarkan produk Bank Syari’ah sampai pada petugas yang
menangani pembiayaan macet, petugas-petugas berikut
diantaranya :
4 Muhammad. Teknik perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, (Yogyakarta :UII Press,2005) h,16.5 Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta : UII Press,2000) h,49-50.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 10
1. Account Officer (A/O)
A/O atau pembina pembiayaan bertugas memproses calon
Debitur atau permohonan Pembiayaan sehingga menjadi
Debitur. Selanjutnya membina Debitur tersebut agar memenuhi
kesanggupannya terutama dalam pembayaran kembali
pinjamannya. Dengan demikian jauh hari sebelum menjadi
debitur perlu dilakukan penanggulangan kemungkinan terjadi
masalah, sehingga sejauh mungkin dihindari dengan cara
preventif. Dan dapat diketahui operasionalisasi dari Account
Officer diantaranya :
a. Membuat struktur dana dan alokasi dana dari dana
mobilisasi tersebut untuk memenuhi permohonan
pembiayaan yang masuk.
b. Memproses calon nasabah yang masuk
c. Membina nasabah agar lancar pengembalian pebiayaannya
serta mengurangi resiko (menekan Resiko) atas
pembiayaan yang diberikan.
Dan dalam bagian Account Officer juga dilakukan analisis
pembiayaan dengan mengacu pada SK Direksi Bank Indonesia
27 /162/ KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, yang menjelaskan
tentang perlunya analisa pembiayaan yang memperhatikan
asas-asas pembiayaan yang sehat dilakukan, karena setiap
pembiayaan yang diberikan oleh bank engandung resiko. Faktor
penting yang harus diperhatikan olehbank untuk mengurangi
resiko tersebut adalahkeyakinan atas kemampuan dan
kesanggupan nasabah untuk melunasi kewajibannya sesuai
dengan yang diperjanjikan.6
Langkah langkah yang dapat dilakukan bagi analisis
pembiayaan atau Anaylisist Officer:
6 Bank Syariah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 45.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 11
1. Anaylisist Officer harus daat mengetahui sifat dan
karakter dari usaha yang diususlkan unutk dibiayayai.
Selain itu harus pula dapat mengidentiikasi resiko resiko
geografis, politik, keidakpasia, inflasi dan persaingan.
2. Anaylisist Officer mnegidentifikasi segala resiko yang
menyertai suatu usuan pembiayaan yang meliputi aspek
hukum, manajemen/ karakter, teknis dan produksi,
pemasaran/keuangan, jaminan serta sosial ekonomi.
3. Anaylisist Officer menggunakan aat bantu
mengidentifikasi resiko-resiko yang menyertai suatu
usulan pembiayaan dengan menggunakan “Financing
Risk Rating”
4. Menentukan langkah-langkah itigasi terhadap resiko-
resiko yang teah teridentifikasi dan memastikan bahwa
langkah-langkah mitigasi yan diususlkan dapat mengatasi
(menekan resiko-resiko tersebut.
5. Apabila resiko-resiko yang teridentifikasi tidak dapat
diteukan langkah-langkah mitigasinya sehingga dapat
merugikan bank, maka ususlan pembiayaan tersebut
dapat di tolak.7
2. Bagian Support Pembiayaan (BSP)
Bersama dengan A/O mengadakan penilaian pemohoan
pembiayaan sehinga memenuhi kriteria dan persyaratanya. A/O
dalam memproses calon nasabah dalam kendalanya
(kelayakannya), sedangkan Bagian Support Pembiayaan
berperan dalam segi keabsahannya, seperti kebenaranya
lampiran, usaha maupun penggunaan pembiayaan, taksasi
jaminan, kabsahan jaminan dan lain-lain kabsahan. Setelah
calon nasabah menjadi nasabah diupayakan melakukan usaha
7 Bank Syariah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 108.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 12
preventif (penanggulangan) jika kemungkinan terjadi
permasalahan. Dan dapat diketahui operasionalisasi dari Bagian
Support Pembiayaan diantaranya :
a. Memproses calon nasabah dari segi keabsahan (Legalitas)
taksasi Jaminan.
b. Mengatasi permasalahan nasabah yang mungkin terjadi.
3. Bagian Administrasi Pembiayaan
Didalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang
ditangani oleh A/O ataupun bagian support pembiayaan.
Disamping itu setelah pemohon menjadi nasabah mulai dari
pencairan dananya sampai pelunasan ataupun pembayaran-
pembayaran debitur akan ditangani oleh bagian Administrasi
Pembiayaan. Dan untuk operasionalisasi dari Bagian
Administrasi Pembiayaan diantaranya :
a. Menyiapkan surat persetujuan pembiayaan (SPP)
b. Menyiapkan Akad pembiayaan serta pengikatan jaminan.
c.Menyiapkan slip-slip pencairan pembiayaan.
d. Menyiapkan kartu angsuran untuk nasabah.
e. Menyiapkan kartu pembiayaan (untuk bank)
f. Menyiapkan slip-slip pembayaran kembali, angsuran atau
pelunasan.
g. Menyelenggaraan file debitur.
h. Pengaanan jaminan.
i. Khusus untuk Mudhorobah atau Musyarokah
j. Membuat tabel rencana pembayaran
k.Membuat aktualiasi pembayaran
4. Bagian Pengawasan Pembiayaan
Bagian pengawasan pembiayaan bertugas untuk memantau
pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 13
kepada nasabah, penagihan-penagihan. Disamping itu juga
mengadministrasikan jaminan ataupun mengurusi file nasabah.
Dan untuk operasionalisasi dari Bagian Administrasi
Pembiayaan diantaranya :
a.Membuat register calon nasabah
b.Membuat nasabah
c. Membuat daftar rencana angsuran/ pembayaran nasabah
dan aktulisasiya.
d.Membuat surat-surat peringatan
e.Pemecahan permasalah nasabah
f. Execusi jaminan.
Nasabah Costumer
Service
Account
Officer
Komite
Pembiaya
an
Administr
asi
Pembiaya
an
D. Kode Etik Pelaksana Pembiayaan
Upaya mempersiapkan kualitas Bank Syari’ah di masa depan,
terutama diarahkan kepada upaya peningkatan profesionalisme
yang tidak hanya berkaitan dengan masalah keahlian dan
keterampilan saja, namun yang lebih jauh pening adalah
menyangkut komitmen moral dan etika bisnis ang mendalam atas
profesi yang dijalaninya. Pemahaman dan perwujudan nyata dari
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 14
niai –niai moral agamis merupakan persyarata mutlak bagi pelaku
Bank Syari’ah masa depan.
Tantangan dan sekaligus peluang bear yang emerlukan
perjuangan dengan nilai ibadah yang tinggi, perlu secara terus
menerus dilakukan oleh kalangan lembaga keungan dan
pendidikan syariah dalam rangka menumbuhkan sumber daya
manusia Bank Syari’ah yang ihsan, guna memantapkan
penegmbangan usaha Bank Syari’ah untuk dapat mengatasi
persaingan dalam lingkungan mekanisme pasar, baik nasional
maupun secara global.
Untuk memantapkan performance kerjanya, pejabat Bank
Syari’ah sebagai suatu profesi perlu menjunjung tinggi kode etik
pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah, sebagai berikut:
1. Patuh dan taat kepada ketentuan perundang-undangan dan
peraturan pembiayaan yang berlaku, baik ekstern maupun
intern.
2. Melakukan pencatatan mengenal setiap kegiatan transaksi yang
terjalin dengan kegiatan banknya.
3. Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang bertentangan dengan kepentingan.
6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.
7. Memperhitungkan dampak yang merugikan diri setiap kebijakan yang ditetapkan bank terhadap ekonomi,social dan lingkungan.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan apapun yang dapat memperkaya diri pribadi maupun keluarganya sehingga mempengaruhi pendapat profesionalnya dalam penilaian atau keputusan pembiayaan.
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra
profesinya.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 15
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen Bank Syari’ah yang tidak banyak berbeda dengan manajemen bank pada umumnya. Namun dengan adanya landasan syariah serta sesuai dengan peratura pemerintah yang menyangkut Bank Syari’ah antara lain UU No. 10 Tahun 1992, tentu saja baik organisasi maupun sistem Operasional Bank Syari’ah terdapat perbedaan dengan bank lain (konvensional) pada umumnya, terutama adanya Dewan Pengawas Syariah dalam struktur Organisasi dan adanya sistem bagi hasil.
Petugas atau Pejabat Bank dalam pelaksanaan pembiayaan pada Bank Syari’ah haruslah yang kredibel dan profesional yang di sasari nilai-nilai ajaran islam juga dikenal strategi pengembangan SDM yang berlandaskan pada sifat Nabi SAW yaitu : Siddiq; Tabligh; Amanah dan Fathonah karna Bank Syari’ah kedepan akan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang ihsan, SDI yang menguasai kemampuan agama dan bidang ekonomi/perbankan yang baik.
Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup dalam bagian pemasaran. Namun sedikitnya ada empat petugas yang menjalankan aktivitas pembiayaan pada Bank Syari’ah, mulai petugas yag dari menawarkan produk Bank Syari’ah sampai pada petugas yang menangani pembiayaan macet, petugas-petugas berikut diantaranya :
1. Bagian Support Pembiayaan (BSP)
Bersama dengan A/O mengadakan enilaian pemohoan pembiayaan sehinga memenuhi kriteria dan persyaratanya.
2. Bagian Administrasi PembiayaanDidalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang
ditangani oleh A/O ataupun bagian support pembiayaan. 3. Bagian Pengawasan Pembiayaan
Bertugas untuk memantau pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan kepada nasabah, penagihan-penagihan.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 16
Upaya mempersiapkan kualitas Bank Syari’ah di masa depan,
terutama diarahkan kepada upaya peningkatan profesionalisme
yang tidak hanya berkaitan dengan masalah keahlian dan
keterampilan saja, namun yang lebih jauh pening adalah
menyangkut komitmen moral dan etika bisnis ang mendalam atas
profesi yang dijalaninya. Pemahaman dan perwujudan nyata dari
niai –niai moral agamis merupakan persyarata mutlak bagi pelaku
Bank Syari’ah masa depan Untuk memantapkan performance
kerjanya, pejabat Bank Syari’ah sebagai suatu profesi perlu
menjunjung tinggi kode etik pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah,
sebagai berikut:
1. Patuh dan taat pada aturan
2. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.
3. Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi
5. Melakukan pencatatan mengenal setiap kegiatan transaksi
2. Saran
Mengingat ketidaksempurnaan dan kekurangan yang masih
banyaknya kami miliki, baik dalam penulisan ataupun bahasa yang
yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Kami selaku tim
penyusun mohon maaf sebesar besarnya dan juga mengharapkan
saran dan kritikan dari Bapak pembimbing mata kuliah Perbankan
Syariah II dan teman-teman sekalian, dimana saran kalian
sangatlah berharga bagi kami dalam rangka untuk perbaikan
tugas-tugas yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami ataupun teman teman semua untuk
menambah wawasan kita tentang akad-akad yang digunakan
dalam perbankan syariah.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 17
Daftar Pustaka
Ali, Zainudin. Hukum Perbankan Syariah. (Jakarta : Sinar Grafika, 2010)
Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari’ah . ( Yogyakarta : UII
Press, 2000).
Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bnak Syariah. (Yogyakarta: YKPN, 2005)
Muhammad. Teknik perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah. Yogyakarta : UII
Press, 2005)
Bank Syari’ah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 45dan 108.
Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 18
top related