tugas klp 2 prinsip2 dasar legislasi perawat
Post on 30-Jan-2016
401 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan saat
ini di masa datang, khususnya pembangunan kesehatan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya bidang
keperawatan, harus dilakukan perubahan yang sangat mendasar dalam bidang
keperawatan, mencakup segala aspeknya, khususnya pendidikan keperawatan.
Penekanan pendidikan bukan lagi hanya pada penguasaan keterampilan
melaksanakan asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan medik, akan
tetapi pada penumbuhan dan pembinaan sikap dan keterampilan prifesional
keperawatan disertai dengan landasan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
keperawtan yang cukup.
Seorang perawat yang profesional, harus dihasilkan oleh sistem
pendidikan keperawatan yang terintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi
nasional, khusunya sistem pendidikan tinggi bidang kesehatan, dengan mutu
pendidikan sesuai tuntutan profesi keperawatan, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan. Kurikulum disusun berdasarkan
kerangka konsep yang kokoh disertai dengan berbagai pengalaman belajar
(learning experiences) yang diperlukan, dan dilaksanakan dalam tatanan
pendidikan dan pelayanan yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku
(behavioural change) seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian legislasi?
2. Apa tujuan dari legislasi?
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 1
3. Apa prinsip dasar legilasi?
4. Apa tahapan-tahapan dalam legislasi?
5. Bagaiamana mekasnisme dalam legislasi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian legislasi dalam keperawatan
2. Mengetahui tujuan dari legislasi keperawatan
3. Mengetahui prinsip dasar dalam legislasi keperawatan
4. Mengetahui tahapan dari legislasi keperawatan
5. Mengetahui mekasnisme dalam legislasi
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Legislasi Keperawatan
Legislasi keperawatan merupakan bagian integral dari legislasi kesehatan
nasional Indonesia seperti yang tertuang dalam undang-undang RI No.23 tahun
1992 tentang kesehatan dan PP No.32 tahun 1992 tentang tenaga kesehatan. Pada
saat ini, kategori tenaga keperawatan sangat bervariasi sehingga pemberlakuan
legislasi keperawatan sangat penting.
Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau
penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan
kiat dalam praktik keperawatan (Sand,Robbles1981).
B. Tujuan legislasi.
1. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan
yang diberikan
2. Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan keperawatan yang
diberikan dan tanggung jawab para praktisi profesional
3. Memelihara kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan
4. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori tenaga keperawatan
5. Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat
6. Memotivasi pengembangan profesi.
7. Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
Legislasi keperawatan mencakup 3 ( tiga ) komponen yaitu : Registrasi, sertifikasi
dan lisensi.
C. Prinsip-prinsip Dasar Legislasi Keperawatan
Beberapa prinsip dasar dalam legislasi untuk praktik keperawatan meliputi
hal-hal berikut :
1. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga kesehatan
2. Badan yang mengurus legislasi bertanggungjawab atas sistem pencatatan
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 3
3. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasihan pendidikan dan ujian sesuai
ketetapan
4. Ada batas waktu minimal masa berlaku lisensi yang diberikan
5. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat.
6. Informasi tentang tanggung jawab legal praktik disediakan oleh institusi
pendidikan, profesi dan badan yang mengatur profesi.
D. Tahapan-tahapan Dalam Legislasi keperawatan
1. Registrasi.
Registrasi keperawatan merupakan proses administrasi yang harus
ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan
kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang
dimilikinya.
Dengan kata lain registrasi merupakan suatu proses pengakuan terhadap
kemampuan seorang lulusan pendidikan keperawatan untuk mendapatkan
kewenangan dan keabsahan melakukan praktik keperawatan.
Tujuan Registrasi :
a. Menjamin tingkat kemampuan perawat untuk melakukan praktik
keperawatan sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya ( memenuhi
standar mutu )
b. Mempertahankan prosedur penatalaksanaan secara obyektif terhadap kasus
kelalaian tugas atau ketidakmampuan melaksanakan tugas sesuai standar
dan etik profesi
c. Mengidentifikasi jumlah dan kualitas perawat profesional dan vokasional
yang akan melakukan praktik keperawatan sesuai dengan kewenangan dan
kompetensinya
d. Mempertahankan proses pemantauan dan pengendalian jumlah dan
kualitas perawat profesional dan vokasional yang akan melakukan praktik
keperawatan.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 4
2. Sertifikasi.
Sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku seorang perawat dengan cara memberikan ijasah atau
serifikat.
Tujuan sertifikasi.
a. Menyatakan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku perawat sesuai
dengan pendidikan tambahan yang diikutinya.
b. Menetapkan klasifikasi, tingkat dan lingkup praktik keperawatan sesuai
pendidikan tambahan yang dimilikinya
c. Memenuhi persyaratan registrasi sesuai area praktik keperawatan
d. Memenuhi persyaratan menjalankan praktik keperawatan sesuai area
praktik.
3. Lisensi.
Lisensi adalah pemberian isin melaksanakan praktek keperawatan / Proses
administrasi yang dilakukan oleh suatu badan independen ( Konsil ) berupa
penerbitan/pembuatan surat isin praktek bagi tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan/praktik keperawatan sesuai dengan standar profesi
diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Lisensi berupa kewenangan kepada seorang perawat yang sudah teregistrasi
untuk melaksanakan pelayanan praktik keperawatan.
Tujuan Lisensi.
a. Memberi kejelasan batas kewenangan tiap kategori tenaga keperawatan
untuk melakukan praktik keperawatan
b. Mengesahkan/ memberi bukti untuk melakukan praktik keperawatan
profesional.
c. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktik mempunyai
kompetensi yang diperlukan.
Dalam KepmenKes no. 1239 tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa
perawat yang sengaja :
a. Melakukan praktik keperawatan tanpa isin
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 5
b. Melakukan praktek keperawatan tanpa mendapat pengakuan
c. Melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan kewenangannya
d. Tidak melaksanakan kewajiban
Akan dipidana sesuai ketentuan peraturan pemerintah PP no. 32 tahun 1996
pasal 33 dan 35.
E. Mekanisme Legislasi Keperawatan
1. Registrasi.
Persyaratan registrasi antara lain berupa kemampuan ( kompetensi ) yang
diakui, tertuang dalam ijazah dan sertifikat.
Registrasi meliputi 2 kegiatan :
a. Registrasi administrasi : kegiatan mendaftarkan diri yang dilakukan setiap
tahun, berlaku untuk perawat profesional dan vokasional
b. registrasi kompetensi adalah registrasi yang dilakukan setiap 5 tahun untuk
memperoleh pengakuan, mendapatkan kewenangan daam melakukan
praktik keperawatan, berlaku bagi perawat profesional.
Perawat yang sudah teregistrasi mendapat surat isin perawat ( SIP ) dan nomor
register. Perawat yang sudah melakukan registrasi akan memperoleh
kewenangan dan hak berikut :
a. melakukan pengkajian
b. melakukan terapi keperawatan
c. melakukan observasi
d. memberikan pendidikan dan konseling kesehatan
e. melakukan intervensi medis yang didelegasikan
f. melakukan evaluasi tindakan keperawatan diberbagai tatanan pelayanan
kesehatan.
Perawat yang tidak teregistrasi, secara hukum tidak memiliki kewenangan dan
hak tersebut. Registrasi berlaku untuk semua perawat profesional yang
bermaksud melakukan praktek keperawatan termasuk lulusan luar negri.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 6
Mekanisme registrasi terdiri dari :
a. Mekanisme registrasi administratif
b. Mekenisme registrasi kompetensi. Dilakukan melalui 2 jalur yaitu ujian
registrasi nasional dan pengumpulan angka kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Dalam proses registrasi perawat memperoleh SIP dan no. register.
2. Sertifikasi
a. Perawat teregistrasi mengikuti kursus lanjutan di area khusus praktik
keperawatan yang diselenggarakan oleh institusi yang memenuhi syarat
b. Mengajukan aplikasi disertai dengan kelengkapan dokumen untuk
ditentukan kelayakan diberikan sertifikat
c. Mengikuti proses sertifikasi yang dilakukan oleh konsil keperawatan
d. Perawat register yang memenuhi syarat, diberikan sertifikat oleh konsil
keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan lanjut.
3. Lisensi
Perawat yang telah memenuhi proses registrasi mengajukan
permohonan kepada pemerintah untuk memperoleh perizinan/lisensi resmi
dari pemerinrah. Perawat yang telah teregistrasi dan sudah memiliki lisensi
disebut perawat register dan dapat bekerja ditatanan pelayanan kesehatan dan
institusi pendidikan.
F. TATA CARA PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SIP/STR, SIK
DAN SIPP
1. Setiap lulusan pendidikan perawat yang akan menjalankan pekerjaan
keperawatan wajib memiliki SIP/STR sebagai persyaratan untuk
mendapatkan SIK dan SIPP.
2. SIP/STR adalah sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan keperawatan di seluruh wilayah Indonesia.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 7
REGISTRASI
3. SIK adalah sebagai bukti terulis yang diberikan pada perawat untuk
melakukan praktek keperawatan disarana pelayanan kesehatan.
4. SIPP adalah sebagai bukti tertulis yang diberikan pada perawat untuk
menjalankan praktek keperawatan perorangan/kelompok.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 8
Sasaran : semua perawat
SIP/STR yang berlaku seluruh Indonesia dan nomor
Registrasi (tetap dan berlaku sepanjang masa)
Pejabat yang mengeluarkan Kepala Dinas Provinsi
Registrasi awal dilakukan oleh setiap perawat segera setelah yang bersangkutan lulus dari pendidikan
Registrasi ulang dilakukan oleh setiap perawat setelah 5 tahun sejak ditetapkan registrasi awal (SIP/STR berlaku setiap 5 tahun)
Rekomendasi Organisasi Profesi
Pimpinan Institusi pendidikan atau
pemohon
Dinas Kesehatan Provinsi (MTKI) /
Daerah
SIP / STR / SIK / SIPP
Uji Kompetensi/ Sertifikat
Kompetensi
IZIN PRAKTIK PERAWAT
Sasaran : semua perawat yang akan melaksanakan praktik keperawatan
Keluaran proses mendapatkan perisinan praktek perawat : SIK dan atau SIPP ( SIK
dan SIPP hanya berlaku pada satu tempat praktek / praktek perorangan/kelompok.
Pejabat yang berwewenang : kantor dinas kesehatan tempat yg
bersangkutan akan melaksanakan praktik keperawatan
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 9
Registrasi Ulang
6 bulan sebelum berakhir masa berlakunya SIP/STR, mengajukan permohonan ke Organisasi Profesi untuk memperoleh rekomendasi
Mengajukan permohonan registrasi ulang ke Dinas Kesehatan Provinsi (MTKI) / Daerah (Organisasi Profesi) : Fotocopy Ijazah Pendidikan Terakhir, Surat Keterangan Berbadan Sehat, Fotocopy SIP/STR lama, Foto ukuran 3X4
cm dan 4X6 cm, serta Rekomendasi dari Organisasi Profesi
Memiliki SKP (Satuan Kredit Partisipasi) sebanyak yang telah ditetapkan oleh Organisasi Profesi yang terdiri dari : pengalaman kerja minimal 1 tahun
terakhir, melakukan kegiatan ilmiah, pelatihan atau sertifikasi. Tidak sedang menjalani hukuman pelanggaran kode etik, merupakan anggota Organisasi
Profesi, dan membayar biaya administrasi
Perijinan awal : mengajukan permohonan SIK ke dinas kes. Menggunakan Form
III.dengan melampirkan foto kopi SIP/STR, surat keterangan dokter, surat keterangan
dari pimpinan tempat kerja, rekomendasi dari profesi,foto, menjadi anggota
Organisasi Profesi, bayar administrasi. Permohonan selambat-lambatnya 1 bulan
setelah bekerja.
SIPP AWAL
mengajukan permohonan SIPP ke dinas kes. Menggunakan Form III.dengan
melampirkan foto kopi ijazah terakhir pengalaman bekerja minimal 3 tahun, memiliki
sertifikat BLS /ALSfoto kopi SIP dan foto kopi SIK , surat keterangan dokter, denah
lokasi praktik, perlengkapan alat memenuhi standar, surat keterangan dari pimpinan
tempat kerja, rekomendasi dari profesi,foto, menjadi anggota PPNI, bayar
administrasi. Permohonan selambat-lambatnya 1 bulan setelah bekerja.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Legislasi keperawatan merupakan bagian integral dari legislasi
kesehatan nasional Indonesia seperti yang tertuang dalam undang-undang RI
No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dan PP No.32 tahun 1992 tentang tenaga
kesehatan. Pada saat ini, kategori tenaga keperawatan sangat bervariasi
sehingga pemberlakuan legislasi keperawatan sangat penting, sehingga dalam
praktek keperawatan profesionalnya perawat diharapkan dapat berkolaborasi
dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
.”Pratik Perawat Profesional”. Registrasi keperawatan merupakan proses
administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan
pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau
kompetensi yang dimilikinya.
Praktik perawat yang dimaksud yaitu melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri. Bagi
perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada fasilitas
pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK (surat izin kerja).
B. SARAN
Bagi semua tenaga keperawatan diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan semua hal mengenai prinsip-prinsip legislasi serta hal-hal
yang tercakup di dalamnya yakni Registrasi, Sertifikasi dan Lisensi,sehingga
dapat melaksanakan praktik profesional dengan baik dan aman.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 11
DAFTAR PUSTAKA
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan, 2005, Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.
Robert Prihardjo, Praktik Keperawatan Profesional : Konsep Dasar Dan Hukum, EGC
, Jakarta.
Kusnanto, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC : Jakarta.
Rahardjo, Joko Setijadji dan Adrian Purwanto Rahardjo, 2002, Aspek Hukum
Pelayanan Kesehatan, CV.Cipta Usaha Makmur : Surabaya.
Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 12
top related