tugas farklinik ritme sirkadian
Post on 27-Oct-2015
86 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1. Uraikan ritme sirkadian fisiologis
Ritme sirkadian merupakan irama biologis yang berlaku 24 jam pada tubuh
manusia yang menyelaraskan proses perilaku, biokimia dan fisiolgik dengan
lingkungan (gelap-terang), sehingga memungkinkan tubuh beradaptasi,
mnegantisipasi, dan merespon perubahan lingkungan dengan baik.
Ritme sirkadian mengatur fisiologis tubuh berupa : suhu tubuh, siklus tidur-jaga
(Sleep-awake), pola makan, fungsi ekdokrin, metabolisme hati dan fungsi renal
dimana seluruh aktivitas fisiologik diatur oleh jam biologik melalui syaraf
otonom. Selain itu, ritme sirkadian juga mengatur ekspresi gen yang mengatur
seluruh ritme fisiologik diatas, sehingga tidak langsung ritme sirkadian pula
mempengaruh proses ADME, efek terapi dan efek toksik obat. suatu obat dapat
memberikan efek terapeutik atau toksik pada pasien tergantung pada salah
satunya ritme sirkadian. Proses ADME yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian
yaitu pH lambung, pengosongan lambung berkaitan dengan pola makan, transit
didalam saluran lambung-usus, metabolisme dan fungsi renal.
Profil absorpsi yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian :
Absorpsi obat lipofilik lebih optimal jika diberikan pada pagi hari keitmbang
diberikan pad amalam hati, sedangkan obat yang hidrofilik proses absorpsinya
tidak dipengaruhi oleh efek sirkadian ini.
Profil distribusi yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian :
Ritme sirkadian memegang peran penting dalam ekspresi gen, dimana gen akan
mengalami proses transkripsi dan translasi menjadi protein, enzim, dll. Proses
distribusi diperankan oleh protein plasma dan kecepatan aliran darah sistemik,
apabila ekspresi gen berkurang maka jumlah protein plasma pun ikut berkurang
sehingga banyak obat yang akan beredar bebas dibandingkan obat yang terikat
secara ireversible dengan protein plasma.
|
RITME SIRKADIAN & PENGARUHNYA TERHADAP FISIOLOGIK, PATOFISIOLOGIK
DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT
Farmakokinetika Klinik
Profil metabolisme yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian :
Karena ekspresi gen menjadi enzim metabolisme, kecepatan aliran darah
sistemik dan dihati diatur oleh ritme sirkadian, maka profil metabolisme
tergantung waktu diurnalnokturnal. Misalnya, obat dengan nilai Eh tiggi, karena
aliran darah hepatik lebih cepat pad apukul 8 pagi, maka klirens obat akan lebih
tinggi pada saat itu ketimbang malam hari. Sedangkan untuk obat dengan nilai
Eh rendah, karena nilai klirensnnya dipengaruhi oleh kdar/jumlah enzim yang
terpercaya (Pengaruhi ritme sirkadian terhadap ekspresi gen), maka klirens obta
lebih tinggi pada pagi-siang hari.
Enzim CYP fase 1 yang merupakan hasil dari ekspresi gen yang memuncak pada
pagi-siang, sedangkan enzim yang terlibat pada fase 2 seperti glutation s-
ttransferase mmenucak pada senja/sore hari. UDP-glukuronosiltransdferase
dekat tengah malam. Dan sulfotransferase pada awal pagi hari/subuh.
Profil ekskresi obat yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian :
Klirens renal lebih tinggi pada pagi-siang hari, mengingat kecepatan aliran darah
sistemik dan filtrasi glomeruli lebih tinggi pada pagi-siang ketimbang malam
hari, dan fenomena ini telah dibuktikan pad eksresi antibiotik aminoglikosida.
2. Uraikan ritme sirkadian patofisiologi?
Pola patofisiologi penyakit juga mengikuti ritme sirkadian, misalnya serangan
asma paling berat pada dini hari sampai sekitar waktu subuh, dan hal ini
berkaitan dengan puncak kadar senyawa pro-inflamasi, yaitu interleukin-6 (IL-6)
dan tumor necrosis faktor-α (TNF- α). Gejala artritis reumatoid memburuk ketika
bangun tidur malam. Migren, alergi pernafasan (bersin, pilek hidung tersumbat),
serangan infark miokardial, stroke trombotik dan hemoragia memburuk atau
paling sering terjadi di pagi hari, sedangkan gejala iskemia, nyeri dada, dan
angina terjadi pada siang hari. Gejala osteoartritis, perdarahan ulkus dan
epistaksis paling sering terjadi sore-malam hari. Gejala gagal jantung kongestif
memburuk pada waktu malam hari, sedangkan manifestasi kenaikan seegmen-
ST pada angina Prinzmetal paling sering terjadi tengah malam sampai dini hari.
Nyeri lambung karena ulkus peptikus biasanya timbul pada tengah malam
sampai waktu subuh, sedangkan kejang epilepsi biasanya dimulai pada tidur
malam dan berakhir di pagi hari.
|
Sebaliknya, ritme tidur-jaga seseorang dapat mengganggu ritme sirkadian,
yang pada gilirannya berefk pada ritme fisiologik dan biokimia normal. Misalnya,
perubahan jadwal tidur awak pesawat yang sering terbang melampaui wilayah
waktu akan mengalami gangguan kognitif temporer. Peneliti ini melaporkan
angka kejadian kanker, gangguan psikologis, sindrom metabolik, diabetes,
obesitas, dan gangguan kardiovaskular lebih banyak terjadi pada pekerja
lembur, perubahan jam kerja siang ke malam atau sebaliknya, sebagai akibat
perubahan ritme sirkadian.
3. Jelaskan bagaimana waktu optimal pemberian obat berdasarkan ritme
sirkadian?
Obat anti inflamasi sebaiknya diberikan sekitar tengah malam agar lebih
efektif karena kadar kortison (anti inflamasi endogen yang poten) rendah di
malam hari. Disamping itu kadar epinefrin (bronkidilator melalui reseptor β –
adrenergik) juga rendah di malam hari sehingga kondisi asma biasanya
memburuk di malam hari. Yang lebih memperburuk asma ialah bahwa eosinofil,
neutrofil dan limfosit alveolik, serta histamin meningkat di waktu malam oleh
sebab itu dosis teofilin dan antagonis reseptor β –adrenergik hendaknya lebih
besar di malam hari ketimbang pagi hari.
Dari uraian diatas, terbukti bahwa aspek farmakokinetik dan
farmakodinamik obat dipengaruhi oleh ritme sirkadian yang mengatur fungsi
fisiologik dan biokimia normal dan patologik. Fenomena ini berpengaruh
terhadap waktu pemberian obat kepada pasien, sehingga mengubah regimen
dosis termasuk jadwal pemberian obat. Barangkali tren pengobatan ke depan
pemberian obat tidak lagi dilakukan seperti sekarang, misalnya 3-4 kali sehari
sampai terjadi keadaan, tetapi lebih mengacu kepada saat yang tepat suatu
gejala penyakit timbul – apakah pagi, siang, atau malam.
|
top related