tugas 1-1412201204-farradina
Post on 02-Mar-2016
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 1
FARRADINA CHORIA SUCI
1412201204
TUGAS I
MENENTUKAN MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan dalam Bidang Kesehatan
Permasalahan umum yang muncul dalam kehidupan negara berkembang seperti
Indonesia, salah satunya yakni permasalahan dalam bidang kesehatan. Kasus yang setiap
tahunnya masih memliki prevalensi sangat tinggi di Indonesia adalah gagal ginjal, hal ini
disebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tidak memperhatikan pola makan dan
kesehatan tubuhnya.
Saat ini banyak kasus ginjal menyerang tanpa pandang usia, mulai anak-anak
hingga manula. Jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat, WHO
memperkirakan di Indonesia akan terjadi peningkatan penderita gagal ginjal antara tahun
1995 - 2025 sebesar 41,4%. Menurut konsultan ginjal dan hipertensi, Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya dan RSU Dr Sutomo, Dr Djoko Santoso Sp PD-KGH,
PhD, meski belum dilakukan survei secara nasional, tetapi berdasarkan perbandingan data
dengan negara lain yakni Amerika Serikat kasus gagal ginjal di Indonesia terhitung tinggi
(republika online, 2008).
Menurut berita yang dilansir media online okezone (2013) dan kompas (2013),
seorang ahli penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS. Cipto
Mangunkusumo, Prof. Rully MA. Roesli, MD, PhD, FINASIM, menjelaskan bahwa
peningkatan populasi penyakit gagal ginjal dinilai sebagai dampak dari meningkatnya
penderita diabetes dan hipertensi sebagai penyumbang terbanyak pasien gagal ginjal di
Indonesia. Dari data yang dirilis PT. ASKES pada tahun 2010 jumlah pasien gagal ginjal
sebesar 17.507 orang, kemudian meningkat lagi sekitar lima ribu lebih pada tahun 2011
dengan jumlah sebesar 23.261 orang, pada tahun 2011 ke 2012 terjadi peningkatan yakni
24.141 pasien. Pada tahun 2013 juga diduga akan mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya populasi diabetes dan hipertensi sebagai pangkal munculnya penyakit gagal
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 2
ginjal. Adapun menurut Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi mencurigai banyaknya kasus
gagal ginjal yang terjadi di Indonesia salah satunya dipicu oleh konsumsi obat-obatan
ilegal, yang akhirnya berdampak pada tingginya angka pasien yang membutuhkan cuci
darah (Tribunnews, 2013).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Surabaya, pasien gagal ginjal secara umum di
rumah sakit dan puskesmas terus meningkat sejak tahun 2011, adapun data pasien gagal
ginjal sebagai beikut :
Tabel 1. Data pasien gagal ginjal di Surabaya (Kompas, 2013)
USIA PASIEN TAHUN
2011 2012 2013
1 4 0 3 pasien -
5 14 0 7 pasien -
15 44 112 pasien 114 pasien -
45 64 138 pasien 81 pasien 225 pasien
Lebih dari 65 227 pasien 58 pasien 167 pasien
Sumber : Data Dinas Kesehatan hingga Mei 2013
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 3
Identifikasi Masalah
Ginjal merupakan organ penyaring limbah dan racun agar keluar dari darah dan
menjaganya tetap seimbang. Ginjal menghasilkan sekitar 2 liter limbah dan urin. Adapun
limbah yang disaring keluar dari darah antara lain kreatinin, urea, dan air.
Di dalam tubuh manusia, darah melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari
dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc fitrat glomerular per menitnya. Laju
glomerular inilah yang sering dipakai untuk melakukan tes terhadap fungsi ginjal (Tes GFR
atau glomerular filtration rate). Selain tes GFR, juga terdapat tes untuk mengetahui
penanda fungsi ginjal yakni tes BUN (Blood Urea Nitrogen).
Tes GFR dapat dilakukan dengan pengukuran tingkat kreatinin dalam darah. dimana
kandungan tingkat kreatinin dalam darah normal sebesar 0,6-12 mg/dl atau 90
ml/min/1.73 m2. Sedangkan BUN (Blood Urea Nitrogen) muncul ketika darah mengalir
melalui tubuh, saat protein bersirkulasi ke dalam sel. Sel menggunakan protein dan
membuang limbah yang tidak dibutuhkan, limbah tersebut adalah urea. Jika ginjal tidak
bekerja seperti seharusnya, maka nitrogen dan urea tetap dalam darah. BUN dalam darah
akan menjadi tidak normal bila lebih besar dari 20 mg/dl.
Kasus gagal ginjal (renal failure) disebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi),
penggunaan obat-obatan yang toksik terhadap ginjal, gangguan aliran darah ke ginjal,
penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Selain itu makanan yang mengandung
pewarna tekstil, formalin, boraks, penyedap, dan pemanis buatan juga dapat memicu
terjadinya gagal ginjal. Penyakit gagal ginjal terjadi akibat penurunan fungsi organ ginjal
hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan
elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan
kalium didalam darah atau produksi urin. Bila ginjal kehilangan kemampuan penyaringan,
maka limbah yang berbahaya bisa terakumulasi dan susunan kimiawi darah kemungkinan
tidak seimbang.
Pada penderita gagal ginjal banyak terdapat kontaminan dalam darah yang
sebagian besar tidak diperlukan oleh tubuh. Adapun identifikasi kontaminan dalam darah
dan standar baku kontaminan tersebut dalam darah ditunjukkan pada table dibawah ini :
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 4
Tabel 1. Identifikasi Kontaminan dalam Darah Penderita Penyakit Ginjal
Kontaminan Kuantitas kontaminan
pada kasus
Standar baku dalam
darah
Dampak untuk kesehatan tubuh Sifat kontaminan
Ureum Gagal ginjal akut /kronis
/terminal:
> 20 mg untuk wanita dan
> 40 mg untuk pria
Pria : 15-38 mg/dl
Wanita : 7-18 mg/dl
Kekurangan :
Penyakit pada organ hati
Kelebihan :
Gangguan mental, lemas, kulit
kering, phenylketonuria, uremia, dan
hipovelemia
- Zat yang tidak toksik, tetapi
apabila konsentrasinya sangat
tinggi akan menimbulkan
bekuan ureum dan
menimbulkan bau nafas yang
mengandung amonia (NH3)
Kreatinin Gagal ginjal akut :
Peningkatan kreatinin lebih
dari ambang batas
Gagal ginjal konis :
Terjadi peningkatan dua
kali kondisi normal
Gagal ginjal terminal :
Terjadi peningkatan empat
kali kondisi normal
Pria : 0,7-1,4 mg/dl
Wanita : 0,6-1,2 mg/dl
Kekurangan :
Berpotensi mengalami kerusakan
pada ginjal
Kelebihan :
Gangguan metabolisme protein
dalam usus menyebabkan anoreksia,
nausea, vomitus sehingga
menimbulkan perubahan nutrisi
yang kurang dari kebutuhan tubuh.
- Produk hasil reaksi hidrolisis
pada fosfokreatin yang terjadi di
otot
- Rumus kimia C4H7N3O
- Berbentuk kristal putih
- Densitas sebesar 1,09 g/cm3
- Keasaman (pKa) sebesar 12.309
- Kebasaan (pKb) sebesar 1.688
Asam urat Tidak disebutkan Pria : 3,5-7,0 mg/dl
Wanita : 2,6-6,0 mg/dl
Kekurangan :
Kulit akan kusam dan tidak sehat
Kelebihan :
Memicu terjadinya batu ginjal, sakit
pada persendiaan dan dapat
menimbulkan gout
- Senyawa turunan purin dengan
rumua kimia C5H4N4O3
- Kristal putih
- Berat molekul sebesar 168,11
- Densitas 1,87
- Kelarutan sedikit dalam air
- Keasaman (pKa) sebesar 3,89
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 5
Garam Tidak disebutkan 310-340 mg/dl atau
minimum kadar Na 200-
500 mg untuk menjaga
kadar garam dalam
darah tetap normal
Kekurangan :
Hipotensi, Dehidrasi, Palpitasi, dan
Hiponatremia
Kelebihan :
Hipertensi, Jantung, Kanker,
Gangguan Kardiovaskular,
Gangguan sistem pencernaan, dan
Stroke
- Garam yang bersifat
kontaminan umumnya natrium
dan kalium
- Cairan dalam tubuh makhluk
hidup mengandung larutan
garam, misalnya sitoplasma dan
darah. Tapi, karena cairan
dalam tubuh ini juga
mengandung banyak ion-ion
lainnya, maka tidak akan
membentuk Kristal garam
setelah airnya diuapkan
Amonia Tidak disebutkan < 120 mg/dl Kekurangan :
-
Kelebihan :
Hiperammonemia yang dapat
menyebabkan ensefalopati, kelainan
hati hingga kematian, serta dapat
menyebabkan stress pada limfosit
sehingga antibodi mengalami
gangguan
- Amonia merupakan hasil dari
perubahan ureum yang
berlebihan dengan bantuan
bakteri, senyawa ini merupakan
senyawa toksik bagi tubuh
daripada ureum.
- Amonia juga merupakan produk
dari katabolisme protein
Cystatin C Tidak disebutkan Pria : 0,57 - 0,96 mg/l
Wanita: 0,50 - 0,96 mg/l
Kekurangan :
anemia
Kelebihan :
Gangguan filtrasi pada ginjal
- Merupakan sebuah inhibitor
cystein proteinase
- Cystatin C sebagian diserap
tubuh dan dikeluarkan bersama
urin
-
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 6
Berdasarkan identifikasi kontaminan dalam darah penderita penyakit ginjal diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu kontaminan yang paling berbahaya bagi tubuh
yakni urea dan amonia. Amonia merupakan hasil dari perubahan ureum yang berlebihan
dengan bantuan bakteri, senyawa ini merupakan senyawa toksik bagi tubuh daripada
ureum. Amonia juga merupakan produk dari katabolisme protein. Apabila amonia dalam
darah berlebih maka menyebabkan penyakit hiperammonemia yang dapat menyebabkan
ensefalopati, kelainan hati hingga kematian, serta dapat menyebabkan stress pada limfosit
sehingga antibodi mengalami gangguan.
Daftar Pustaka
1. Namawi, qolbinur. 2013. Populasi penderita gagal ginjal terus meningkat di 2013.
diakses dalam http://health.okezone.com, berita Sabtu,29 Juni 2013 .
2. Republika. 2013. Kasus gagal ginjal di Indonesia tinggi. diakses dalam
http://www.republika.co.id, berita Jumat, 19 Desember 2008.
3. Dinas Kesehatan Surabaya. 2013. Penderita gagal ginal main didominasi kaum
muda. diakses dalam http://www.kompas.com, berita pada 29 Juli 2013
4. Sutriyanto, Eko. 2013. Banyak kasus gagal ginjal, Menkes sinyalir pemicunya obat
ilegal. diakses dalam http://www.tribunnews.com, berita Jumat, 8 Februari 2013.
5. Hana, Abu. 2013. Laboratorium normal. diakses dalam http://spiritia.or.id, berita
pada 15 Mei 2013.
6. Laboratorium Amerind Bio-Clinic. 2010. Uji Fungsi Ginjal. diakses dalam
http://www.abclab.co.id
top related