tabel pendirian rumah sakit1
Post on 05-Jan-2016
10 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENDIRIAN RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA KHUSUSNYA JAKARTA/
ESTABLISHMENT OF A PRIVATE HOSPITAL IN INDONESIA ESPECIALLY IN JAKARTA
No. HAL/
ITEMS
KETERANGAN/
DESCRIPTIONS
1 DASAR HUKUM PENDIRIAN RUMAH
SAKIT SWASTA
1. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah SakitUndang-undang Nomor
36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan dan Keputusan Menteri
Kesehatan, sebagai berikut:
Permenkes No 147/MENKES/PER/I/2010
Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah
Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
2264/MENKES/SK/XI/2011 tentang
Pelaksanaan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes RI No. 920/ Menkes/
Per/XII/1986 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta
Permenkes RI No. 159.B/
Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah
Sakit
Keputusan Direktur jenderal
Pelayanan Medik Depkes RI No.
00.06.1.5.787 Tahun 1999 tentang
Perubahan Keputusan Direktur
Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI
No.HK.00.06.3.5.5797
2 PERIZINAN PENDIRIAN RUMAH SAKIT
SWASTA
1. IZIN PENDIRIAN Izin ini diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Masa berlaku
izin ini selama 2 (dua) tahun dan
dapat diperpanjang untuk 1 (satu)
tahun kedepan. Dokumen persyaratan
untuk mengajukan izin mendirikan ini
adalah sebagai berikut:
- Surat Permohonan Izin Mendirikan RS
dari pemilik (Yayasan/PT/Badan
Hukum Lainnya); ditujukan kepada
Bupati/Walikota Cq.Kepala Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu ;
- Fotocopy Surat Akte Notaris
Pendirian Yayasan/PT/Badan Hukum
Lainnya;
- Fotocopy sertifikat tanah a/n
pemohon;
- SIMB (surat izin mendirikan rumah
sakit) a.n. pemohon;
- Izin Lokasi dari Pemda
Kabupaten/Kota setempat;
- Studi kelayakan, master program dan
master plan;
- Denah bangunan (skala 1:200);
- Persyaratan yang diminta di tingkat
Kab/Kota ;
- Surat Pernyataan sanggup mentaati
peraturan yang berlaku di bidang
kesehatan dari Pemohon;
- Dokumen UPL / UKL dan
Rekomendasi/Hasil Penelitian
UPL/UKL;
- Struktur Organisasi Badan Hukum;
2. IZIN PENYELENGGARAAN/IZIN OPERASIONAL Persyaratan izin operasional antara
lain: Sarana dan prasarana, peralatan,
sumber daya manusia, serta
administrasi dan manajemen.
Kelengkapan dokumen persyaratan untuk
izin operasional adalah sebagai
berikut:
- Surat Permohonan Izin Mendirikan RS
dari pemilik (Yayasan/PT/Badan
Hukum Lainnya); ditujukan kepada
Bupati/Walikota Cq.Kepala Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu
- Fotocopy Surat Akte Notaris
Pendirian Yayasan/PT/Badan Hukum
Lainnya;
- Surat Pernyataan sanggup mentaati
peraturan yang berlaku di bidang
kesehatan dari Pemohon;
- Fotocopy akte notaris pendirian
Yayasan / PT;
- Fotocopy sertifikat tanah;
- Studi kelayakan, master program dan
master plan
- Dokumen UPL / UKL dan
Rekomendasi/Hasil Penelitian
UPL/UKL;
- Struktur Organisasi;
- Daftar Ketenagaan untuk Tanaga
Medis dengan dilampiri :
Fotocopy Ijazah, Fotocopy
SIP, Fotocopy Surat Penugasan
(SP), Fotocopy surat
pengangkatan dokter
purnawaktu dan paruh waktu,
Surat Izin atasan langsung
bagi tenaga paruh waktu
danSurat Keterangan Lolos
Butuh/pensiun/Selesai Masa
Bakti untuk tenaga purna
waktu;
- Daftar Ketenagaan untuk Tanaga
Perawatan;
- Penunjang dan Tanaga Non Medis
dengan dilampiri :
Fotocopy Ijazah, Surat Izin
atasan langsung bagi tenaga
paruhwaktu;
- Daftar Isian Rumah Sakit, Denah :
Bangunan RS, Jaringan Listrik,
Jaringan Air bersih, dan Jaringan
Air limbah;
- Hasil Pemeriksaan Air Minum 6 bulan
terakhir;
- Daftar Inventarisasi Peralatan
Medis, Penunjang dan Non Medis;
- Daftar Obat obatan;
- Daftar Tarif pelayanan yang telah
disahkan oleh direktur RS;
- Surat Persetujuan Direktur dari
Dinkes Prov. DKI Jakarta
Note :
untuk DKI Jakarta maka ada
ketentuan bahwa kelas III harus 40%
dari seluruh total kamar.
A. IZIN PENYELENGGARAAN SEMENTARA Izin ini diperoleh dari Dinas
Kesehatan Propinsi. Izin ini
diberikan kepada rumah sakit yang
belum dapat memenuhi seluruh
persyaratan sebagaimana ditentukan
dalam Izin operasional Izin ini
berlaku selama 1 (satu) tahun yang
diberikan secara pertahun. Apabila
dalam jangka waktu tersebut
belum/tidak melakukan pembangunan
maka harus mengajukan izin
pendirian yang baru.
B. IZIN PENYELENGGARAAN TETAP Izin ini diperoleh dari Menteri
Kesehatan (tekhnisnya dilakukan
oleh Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik). Masa berlaku izin
ini selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang.
3 SYARAT-SYARAT MENDIRIKAN RS
SWASTA (UU 44 thn 2009)
Harus berbentuk badan hukum yang
kegiatan usahanya hanya bergerak
dibidang perumah-sakitan
Persyaratan Lokasi Memenuhi ketentuan mengenai UKL-UPL,
AMDAL, kesesuaian dengan RTRW,
menggunakan prinsip pemerataan
pelayanan, efisiensi dan efektifitas,
serta demografi.
Persyaratan Bangunan Memenuhi persyaratan administratif dan
Teknis bangunan gedung pada umumnya,
persyaratan teknis bangunan rumah
sakit sesuai dengan fungsi kenyamanan
dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang.
Persyaratan Prasarana Meliputi: instalasi air, instalasi
mekanikal dan elektrikal, instalasi
gas medic, instalasi uap, instalasi
pengelolaan limbah, pencegahan
penanggulangan kebakaran, petunjuk
standar dan sarana evakuasi saat
terjadi keadaan darurat, instalasi
tata udara, system informasi dan
komunikasi, ambulan
Persyaratan SDM RS harus memiliki Tenaga Tetap yang
meliputi tenaga medis dan penunjang
medis, tenaga keperawatan, tenaga
kefarmasian, tenaga manajemen Rumah
Sakit, dan tenaga non kesehatan. Rumah
Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak
tetap dan Konsultan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan.
Persyaratan Kefarmasian Harus menjamin ketersediaan farmasi
dan alat kesehatan yang bermutu,
bermanfaat, aman, dan terjangkau.
Persyaratan Peralatan Medis dan Non-
Medis
Harus memenuhi standar pelayanan
persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan, dan laik pakai.
4 IZIN MENDIRIKAN RUMAH SAKIT Studi Kelayakan Awal kegiatan perencanaan rumah sakit
secara fisik dan non fisik, terkait
kebutuhan pelayanan rumah sakit,
kebutuhan sarana/fasilitas dan
peralatan medic/non-medik, dana serta
tenaga yang dibutuhkan untuk layanan
yang akan diberikan, dan kemampuan
pembiayaan.
Master Plan Strategi pengembangan asset untuk
sekurang-kurangnya 10 tahun kedepan
dalam pemberian pelayanan kesehatan
secara optimal, meliputi identifikasi
proyek perencanaan, demografis, tren
masa depan, fasilitas yang ada, modal
dan pembiayaan.
Status Kepemilikan - Swasta berbentuk badan hukum yang
kegiatan usahanya hanya bergerak di
bidang perumah-sakitan.
- Badan hukum dalam rangka penanaman
modal asing atau penanaman modal
dalam negeri harus mendapat
rekomendasi dari BKPM.
Rekomendasi Izin Mendirikan
Izin Undang-undang Gangguan (HO)
Persyaratan Pengolahan Limbah UKL-UPL, AMDAL dilaksanakan sesuai
jenis dan klasifikasi rumah sakit
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Luas Tanah dan Sertipikat - Rumah sakit dengan bangunan tidak
bertingkat, minimal 1 ½ kali luas
bangunan
- Rumah sakit bertingkat minimal 2
kali luas bangunan lantai dasar
- Luas tanah dibuktikan dengan
Sertipikat hak kepemilikan
Penamaan Rumah Sakit Harus menggunakan bahasa Indonesia,
tidak boleh menambahkan kata
“Internasional”, “kelas dunia”,
“world class”, “global”, dan/atau
kata lain yang dapat menimbulkan
penafsiran yang menyesatkan bagi
masyarakat.
IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
IPB (Izin Penggunaan Bangunan)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5 Penetapan Kelas Rumah sakit yang telah memiliki izin operasional sementara harus
mengajukan surat permohonan penetapan
kelas rumah sakit kepada Menteri
Kesehatan
Memenuhi persyaratan administrasi: - Rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan
Propinsi
- Profil dan data rumah sakit
- Isian instrument self-assessment
penetapan kelas
- Penilaian dilakukan oleh Tim
Penilai dan hasilnya ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan
top related