supply-chain strategy: organizational influence through ... · dalam strategi perusahaan mempunyai...

Post on 08-Mar-2019

229 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SUPPLY-CHAIN STRATEGY:Organizational Influence Through

Supplier Alliances

Presented by :

M Anang Firmansyah

1. Alur pikir jurnal :

A. Dari mana penelitian ini dimulai :

supply-chain management merupakan usaha untuk mencapai keunggulan bersaing sepanjang unsur-unsurmanajemen lainnya yaitu marketing and operations tetapmenjadi unsur kunci dalam membuat Corporate Strategy.

perubahan lingkungan menjadikan dampak pada peran pembelian dalam membuat strategi untuk mencapaikeunggulan bersaing suatu perusahaan.

• Peranan supply-chain management sebagai unsur integral dalam strategi perusahaan mempunyai validasi empiris yang relatif sedikit.

• Makalah ini menggunakan data dari studi longitudinal buyer–supplier untuk mengevaluasi dampak dari inisiatif perusahaan dalam mengembangkan strategi supplier alliances yang berperan dalam the supply management effort pada the corporate hierarchy.

B. Dasar teorinya apa saja

• Pendekatan yang lebih difokuskan oleh perusahaan yang konsisten dengan penekanan pada ‘core competencies’ and core capabilities (Quinn, 1992; Stalk, Evans and Shulman, 1992; Prahalad and Hamel, 1990) yang telah mengakibatkan banyak perusahaan mengurangi tingkat integrasi vertikal dan telah meningkatkan komponen biaya relatif eksternal yang bersumber pada barang dan jasa.

• (Womack, Jones dan Roos, 1990) menyatakan bahwa manajemen dan sebuah perspektif praktisi, telah menyebabkan suatu pergeseran paradigma yang jelas dalam supplier relations and supply-chain management secara umum

• (Leenders, 1966; Ellram, 1990; Ellram, 1991) menyatakan bahwa, perusahaan secara aktif mengembangkan vendor certification programmes, dan mengklasifikasi pemasok menurut beberapa penilaian kinerja pemasok dan tanggung jawabnya, serta memulai pengembangan pemasok dan program peningkatan pemasok dengan benar.

• Aliansi sangat efektif dalam meningkatkan proses pengembangan produk baru dan membantu dalam pertukaran teknologi (Lamming, 1993).

• supply-management approach menyebabkan peningkatandalam the strategic positioning of purchasing pada suatu perusahaan, Ellram dan Carr (1994)

• perusahaan telah membentuk supplier partnerships and strategic-supplier alliances dengan memilih beberapa pemasok yang digunakan perusahaan untuk jangka panjangdan pendekatan sinergis yang lebih kolaboratif untuk supply arrangements (Burt dan Doyle, 1993).

• masalah implementasi dan manfaat dari new forms of relationships (Stuart dan McCutcheon, 1995; Ellram, 1995),

PENELITIAN TERDAHULU

C. Sesuatu yang ingin dikembangkan :

• The consistency framework

• Best practice framework

• The evolutionary framework

2. Variabel yang digunakan :

• Impact / Importance

• Alliance Activities

• Purchasing’s Strategic Involvement

• Management Support

• Performance Result

3. Hipotesis

Hypothesis 1.

Alliance practising firms will display an increase in purchasing’simage, involvement and management support in the corporate strategic-making process.

Hypothesis 2.

The growing dependency on outside sourcing will increase the role

and involvement of purchasing in the corporate strategy.

Hypothesis 3.

Alliance-practising firms should experience increased benefits (productivity, quality and ultimately competitive advantage) which serve to reinforce and improve purchasing’s strategic posture.

Dasar Teorinya

• Karena keputusan aliansi melibatkan pendekatan yang lebih intensif untuk supplier selection and supplier management dan menggabungkan beberapa atribut dan penilaian beberapa pelanggan, a team-based buying approach umumnya dipandang sebagai suatu keharusan (Monczka dan Trent, 1993).

• Quinn (1992) dan Prahalad dan Hamel ini (1990) menyatakan tentang core competencies yang menunjukkan tingkat ketergantungan terus pada semua outsourcing tapi yang paling penting adalah firm’s expertise and skills.

• Penggunaan pendekatan aliansi telah dilaporkan untuk menghasilkan keberhasilan perusahaan tertentu dalam hal produktivitas dan keunggulan bersaing (Lamming, 1993; Stuart, 1993).

4. Hasil temuannya

Perusahaan yang melaksanakan strategic supplier alliances diantisipasi untuk menunjukkan bukti peningkatan status dan keterlibatannya dalam proses pembuatan strategiperusahaan

Supply strategy dapat dikategorikan ke dalam empat besar pengambilan keputusan dan memiliki potensi untuk membuat kontribusi besar dalam keberhasilan perusahaan:

1. New product and service development

2. Value analysis/value engineering programme

3. Make or buy decisions

4. Supplier management and governance choice

5. Keterbatasan penelitian ini

Perusahaan dipilih secara acak dari kerangka sampel dan direktur pembelian dikirimi kuesioner.

Database terdiri dari 89 purchasing executive responses dan dimulai pada akhir tahun 1994.

Beberapa tanggapan datang dari manajer pembelian yang diakui secara aktif terlibat dalam aliansi pemasok strategis.

Lainnya melaporkan pendekatan transaksional yang lebih tradisional untuk supply-chain management.

Dengan demikian terdapat keterbatasan penelitian , yaitu belum bisa digunakan untuk melakukan generalisasi.

Peluang yang perlu ditindak lanjuti:

• Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk memverifikasi secara empiris hubungan antara pertimbangan strategis bagi masalah pasokan dan keberhasilan perusahaan.

Manfaat Teoritis

• Untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan

tertentu, terutama bidang ilmu ekonomi dan manajemen

pada organisasi yang berkaitan dengan pengembangan

manajemen sumber daya dalam upaya untuk

meningkatkan kinerjanya.

• Sebagai referensi lebih lanjut, terutama di bidang

Strategic Management

Manfaat Praktis

• Sebagai bahan masukan bagi perusahaan-perusahaan

yang menggunakan peranan Aliansi Pemasok dalam

upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

top related