walk through survey

Upload: calvindra-leenesa

Post on 10-Oct-2015

191 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

nxjsjxnjsnxjksjxj

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah, mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya akibat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Salah satu caranya adalah menciptakan perusahaan yang higienis agar lingkungan kerja menjadi aman, nyaman dan sehat.Menurut Sumakmur (1999), higiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila diperlukan berupa tindakan pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta diharapkan dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Untuk itu setiap perusahaan diharapkan untuk mampu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam perusahaannya masing-masing. Sistem manajemen tersebut diharapkan menjadi siklus yang tidak terputus dan berkesinambungan. Dimulai dengan penerapan K3, evaluasi dan peninjauan ulang dan pada akhirnya peningkatan berkelanjutan.Salah satu tahapan yang paling penting dari siklus tersebut adalah penentuan hazard (potensi bahaya) yang terdapat pada perusahaan dan dapat menjadi faktor risiko bagi tenaga kerja, baik itu dari faktor fisik, kimia dan biologi. Faktor yang juga tidak kalah pentingnya adalah penilaian upaya-upaya pencegahan kecelakaan kerja yang telah dilakukan salah satunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).B. Tujuan KunjunganPada hari Kamis, 21 Agustus 2014 telah dilakukan kunjungan ke pabrik yang terletak di daerah Jakarta Utara yaitu PT. Mandom Indonesia, Tbk. Kunjungan perusahaan bagi tim penyusunan ini lebih difokuskan untuk :1. Mengetahui pelaksanaan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Mandom Indonesia, Tbk2. Mengidentifikasi potensi bahaya faktor fisik, kima dan biologis di PT. Mandom Indonesia, Tbk3. Mengetahui pengelolaan limbah industri di PT. Mandom Indonesia, TbkC. Profil Perusahaan Nama : PT. Mandom Indonesia Tbk Tahun Berdiri Awal tahun berdiri: 1969 Memulai produksi: 1971 Diresmikan: 1995 Berubah nama menjadi PT. Mandom Indonesia, Tbk: 2001 Alamat: Jl. Yos Sudarso by-pass Jakarta Utara 14010 Jenis usaha: Industri Hasil Usaha: Kosmetika, alat mandi, parfum, pewarna rambut, gel rambut, dll Jumlah pekerja : 1300 ( data terakhir ) SMK3 : Perusahaan melakukan pelatihan K3 yang rutin terhadap 40 karyawan setiap 2 atau 3 kali setahun.

BAB IITINJAUAN TEORI

1. DEFINISI Yang dimaksud dengan higiene perusahaan adalah merupakan spesialisasi kesehatan lingkungan yang meliputi tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifat medis.Higiene perusahaan ini lebih mengarah pada:1. Ditujukan terhadap masyarakat tenaga kerja yang lebih mudah didekati dan diperiksa kesehatannya secara periodic dari pada masyarakat umum.1. Khusus memperhatikan lingkungan kerja.1. Bersasaran meningkatkan produktifitas.1. Didukung oleh undang-undang dalam ruang lingkup ketenaga kerjaan.Penerapan hygiene perusahaan ini hanya dapat dilaksanakan secara tepat jika semua keaktifan dalam suatu perusahaan dikenal dengan jelas, termasuk pemakaian macam-macam mesin dan alat-alat, perkakas dan sebagainya. Atas dasar ini dapat dibuat dugaan tentang bahaya-bahaya yang mungkin terjadi pada pekerja dan masyarakat luas. Dugaan sekedarnya ini harus dibuktikan ketepatannya dengan pengukuran-pengukuran yang sesuai. Dengan demikian diperoleh penilaian lingkungan kerja yang obyektif.

1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA1. FAKTOR FISIK1. BisingKebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. Tipe-tipe Kebisingan:Kebisingan spesifik : Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakan untuk alasan-alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan dapat diidentifikasikanKebisingan residual: Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentuKebisingan latar belakang: Semua kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada suatu kebisingan tertentu. Penting untuk membedakan antara kebisingan residual dengan kebisingan latar belakang

Akibat KebisinganTipeUraian

Akibat lahiriahKehilangan pendengaranPerubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan

Akibat fisiologisRasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering

Akibat psikologisGangguan emosionalKejengkelan, kebingungan

Gangguangaya hidupGangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dan sebagainya.

Gangguan pendengaranMerintangi kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telpon dan sebagainya.

Kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A) (KepMenNaker No.51 Tahun 1999, KepMenKes No.1405 Tahun 2002). Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bising, penyekatan, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, pembuatan bukit buatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung diri sehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan.1. GetaranYang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur daribenda atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Jenis Getaran:1. Getaran karena gerakan udara, pengaruhnya terutama pada akustik. Getaran udara juga disebabkan oleh benda bergetardan diteruskan melalui udara sehingga akan mencapai telinga. 1. Getaran karena getaran mekanis, mengakibatkan resonansi atau turutbergetarnya alat-alat tubuh. Terdapat dua bentuk yaitu getaran seluruh badan dan getaran pada lengan dan tangan.Getaran Seluruh TubuhGetaran pada seluruh tubuh atau umum (whole body vibration) yaitu terjadi getaran pada tubuh pekerja yang bekerja sambil duduk atau sedang berdiri dimana landasanya yang menimbulkan getaran. Biasanya frekuensi getaran ini adalah sebesar 5-20 Hz. Getaran Tangan LenganGetaran setempat yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat pemakaian peralatan yang bergetar, frekuensinya biasnya antara 20-500 Hz. Frekuensi yang paling berbahaya adalah pada 128Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada frekuensi ini. Getaran iniberbahaya pada pekerjaan seperti: Operator gergaji rantai, tukang semprot, potong rumput, gerinda, Penempa palu.1. Iklim dan SuhuSeorang tenaga kerja akan mampu bekerja secara efisien dan produktif bila lingkungan tempat kerjanya nyaman. Suhu nyaman bagi orang indonesia adalah 24C 26C. Bila iklim kerja panas dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan gangguan kesehatan.Intervensi yang dapat dilakukan terhadap lingkungan kerja antara lain:1. Mereduksi panas konveksi1. Memperbaiki sistem ventilasi1. Mereduksi panas radiasi1. Mengatur warna yang cerah pada ruanganIntervensi yang dapat dilakukan terhadap lingkungan kerja antara lain:1. Menyediakan minuman dekat tempat kerja1. Pakaian dengan bahan mudah menyerap keringat dan berwarna cerah1. Seleksi pekerja yang bekerja di lingkungan kerja panas, tidak terlalu gemuk dan tidak mempunyai penyakit kardiovaskuler

1. Pencahayaan Sifat-sifat pencahayaan yang baik:1. Pembagian iluminasi pada lapangan penglihatan1. Pencegahan kesilauan1. Arah sinar1. Warna1. Panas penerangan terhadap keadaan lingkunganPengaruh pencahayaan yang kurang terhadap penglihatan:1. Iritasi, mata berair dan mata merah1. Penglihatan rangkap1. Sakit kepala1. Ketajaman penglihatan menurun, begitu juga sensitifitas terhadap kontras warna juga kecepatan pandangan1. Akomodasi dan konvergensi menurunIntensitas cahaya di ruang kerja adalah sebagai berikut:Jenis KegiatanTingkat pencahayaan minimal (Lux)Keterangan

Pekerjaan kasar & tidak terus-menerus100Ruang penimpanan dan ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus-menerus200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin300Pekerjaan kantor/administrasi, ruang kontrol dan pekerjaan mesin dan perakitan atau penyusun

Pekerjaan agak halus500Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor pekerja pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus1000Pemilihan warna, pemrosesan, tekstil, pekerjaan mesin halus dan perakitan halus

Pekerjaan amat halus1500(tidak menimbulkan bayangan)Mengukir dengan tangan, pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan detail3000(tidak menimbulkan bayangan)Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Beberapa hal yang dapat menurunkan intensitas penerangan:1. Adanya debu atau kotoran pada bola lampu1. Bola lampu yang sudah lama1. Kotornya kaca jendela, untuk penerangan alami1. Perubahan letak barang-barang

1. FAKTOR BIOLOGISDasar hukum faktor biologis yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah Kepres No. 22/1993 tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja (point) penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminan khusus.Biological hazard adalah semua bentuk kehidupan atau mahkluk hidup dan produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Faktor biologis dapat dikategorikan menjadi:1. Mikroorganisme dan toksinnya (virus, bakteri, fungi, dan produknya)1. Arthopoda (crustacea, arachmid, insect)1. Alergen dan toksin tumbuhan tingkat tinggi (dermatitis kontak, rhinitis, asma)1. Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen, liverwort, fern) dan hewan invertebrata (protozoa, ascaris)Faktor biologis dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara:1. Inhalasi/ pernafasan (udara terhirup)1. Ingesti/ saluran pencernaan1. Kontak dengan kulit1. Kontak dengan mata, hidung, mulut

1. FAKTOR KIMIA1. Klasifikasi:Berdasarkan Bentuknya:1. Partikulat:yaitu setiap sistem titik-titik cairan atau debu yang mendispersi diudara yang mempunyai ukuran demikian lembutnya sehingga kecepatan jatuhnya mempunyai stabilitas cukup sebagi suspensi diudara. Perlu diingat bahwa partikel-partikel debu selalu berupa suspensi.Partikel dapat diklasifikasikan:1. Debu diudara (airbon dust) adalah suspensi partikel benda padat diudara . Butiran debu ini dihasilkan oleh pekerjaan yang berkaitan dengan gerinda, pemboran dan penghancuran pada proses pemecahan bahan-bahan padat.1. Kabut (mist) adalah sebaran butir-butir cairan diudara. Kabut biasanya dihasilkan oleh proses penyemprotan dimana cairanh tersebar, terpercik atau menjadi busa partikel buih yang sangat kecil.1. Asap (fume) adalah butiran-butiran benda padat hasil kondensasi bahan-bahan dari bentuk uap. Asap juga ditemui pada sisa pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon, karbon ini mempunyai ukuran lebih kecil dari 0,5 m (micron)1. Non Partikulat1. Gas adalah Bahan seperti oksigen, nitrogen, atau karbon dioksida dalam bentuk gas pada suhu dan tekanan normal, dapat dirubah bentuknya hanya dengan kombinasi penurunan suhu dan penambahan tekanan.1. Uap Air (Vavor) adalah bentuk gas dari cairan pada suhu dan tekanan ruangan cairan mengeluarkan uap, jumlahnya tergantung dari kemampuan penguapannya. Bahan-bahan yang memiliki titik didih yang rendah lebih mudah menguap dari pada yang memiliki titik didih yang tinggi.1. Pengaruh Bahan Kimia1. Iritasi adalah diartikan suatu keadaan yang dapat menimbulkan bahaya apabila tubuh kontak dengan bahan kimia. Bagian tubuh yang terkena biasanya kulit, mata dan saluran pernapasan.1. Iritasi melalui kulit, apabila terjadi kontak antara bahan kimia tertentu dengan klulit, bahan itu akan merusak lapisan yang berfungsi sebagai pelindung. Keadaan ini disebut dermatitis (peradangan kulit).1. Iritasi melalui mata kontak yang terjadi antara bahan-bahan kimia dengan mata bisa menyebabkan rusaknya mulai yang ringan sampai kerusakan permanen. 1. Iritasi saluran pernapasan oleh karena bahan-bahan kimia berupa bercak-bercak cair, gas atau uap akan menimbulkan rasa terbakar apabila terkena pada daerah saluran pernapasan bagian atas (hidung dan Kerongkongan). 1. Asfiksia Adalah istilah sesak napas dihubungkan dengan gangguan proses oksigensi dalam jaringan tubuh yaitu ada dua jenis: Simple asphyxiantion dan chemical asphyxiantion1. Simple asphyxiation (sesak napas yang sederhana) karena ini berhubungan dengan kadar oksigen di udara yang digantikan dan didominasi oleh gas seperti nitrogen, karbon dioksida, ethane, hydrogen atau helium yang kadar tertentu mempengaruhi kelangsungan hidup. 1. Chemical asphyxiation (sesak napas karena bahan-bahan kimia). Pada situasi ini, bahan-bahan kimia langsung dapat mempengaruhi dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengangkut dan menggunakan zat asam, sebagai contoh adalah karbon monoksida. 1. Kehilangan kesadaran dan mati rasa. Paparan terhadap konsentrasi yang relatif tinggi dari bahan kimia tertentu seperti ethyl dan prophyl alcohol (alipaphatic alcohol), dan methylethyl keton (aliphatic keton), acetylene hydrocarbon ethyl dan isoprophyl ether, dapat menekan susunan syaraf pusat.1. Keracunan Tubuh Manusia memiliki sistem yang komplek. Keracunan sistemika dihubungkan dengan reaksi dari salah satu sistem atau lebih dari tubuh terhadap bahan-bahan kimia yang mana reaksi ini merugikan dan dapat menyebar keseluruh tubuh. 1. Kanker Paparan bakan-bahan kimia tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali, menimbulkan tumor (benjolan-benjolan) yang bersifat karsinogen. Tumor tersebut mungkin baru muncul setelah beberapa tahun bevariasi antara 4 tahun sampai 40 tahun. Bahan kimia seperti arsenic, asbestos, chromium, nikel dapat menyebabkan kanker paru-paru.1. Paru-paru kotor (pneumoconiosis) adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh mengendapnya partikel-partikel debu halus daerah pertukaran gas dalam paru-paru dan adanya reaksi dari jaringan paru.. Contoh bahan-bahan yang menyebabkan pneumoconiosis adalah crystalline silica, asbestos, talc, batubara dan beryllium.

1. ALAT PELINDUNG DIRIAlat pelindung diri wajib diisediakan bagi tenaga kerja dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1970. Undang-Undang No.1 tahun 1970 memiliki tujuan dan sasaran :1. Agar tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.1. Agar sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.1. Agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan apapun.Hal yang berkaitan dengan alat pelindung diri juga tertuang di Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86 dimana dikatakan bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Macam-macam alat pelindung diri antara lain:1. Pelindung Mata dan MukaPelindung mata dan muka berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari percikan bahan-bahan korosif, debu-debu yang melayang di udara. Lemparan benda-benda kecil, panas, pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun tak mengion, pancaran cahaya, serta benturan/pukulan benda-benda keras atau tajam. Jenis-jenisnya ialah kacamata (spectacles), goggles, dan tameng muka (face shield).1. Pelindung PendengaranPelindung pendengaran berfungsi melindungi telinga dari kebisingan dan percikan api/logam-logam yang panas. Jenis pelindung pendengaran antara lain sumbat telinga (ear plug) dan ear muff (tutup telinga). Ear plug dimasukkan pada telinga sedangkan ear muff ditutupkan pada seluruh daun telinga. Ear plug terbuat dari karet, plastik, lilin, atau kapas. Ear plug bisa mereduksi suara frekuensi tinggi (4000 dBA) masuk lubang telinga. Dengan ear plug intensitas kebisingan diterima di tempat kerja dapat berkurang 85 Dba. Ear muff berbentuk cup berisi cairan/busa berfungsi menyerap suara yang frekuensinya tinggi. Ear muff dapat mereduksi suara frekuensi 2800-4000 Hz sebesar 35-45 Dba.1. Pelindung PernapasanPelindung pernapasan (respirator) berfungsi melindungi organ pernapasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, dan asap. Jenisnya antara lain respirator yang memurnikan udara (air purifying respirator) dan respirator yang memasok udara (air supplying respirator).1. Pelindung KepalaPelindung kepala berfungsi melindungi kepala dari kejatuhan benda, terbentur/terpukul, benda keras/tajam, radiasi panas, api, dan percikan kimia. Jenis-jenis pelindung kepala antara lain topi pengaman (safety helmet), tudung kepala (hood), penutup rambut (hair cup). Kegunaan topi pengaman di lapangan ialah untuk melindungi kepala dari bahaya sengatan arus listrik tegangan rendah dan tinggi serta terdapat pula topi pengaman untuk pemadam kebakaran. Tudung kepala ( hood) gunanya melindungi kepala dari kontak dengan bahan-bahan kimia, api, panas, radiasi. Penutup rambut (hair cup) berguna untuk melindungi kepala dan rambut dari kotoran serta melindungi rambut dari bahaya terjerat mesin-mesin yang berputar.1. Pelindung KakiPelindung kaki berfungsi melindungi kaki dari tertimpa benda-benda berat, objek tajam yang melukai kaki, pemaparan logam yang meleleh, permukaan basah atau licin. Berdasarkan jenisnya masing-masing terbagi menjadi sepatu keselamatan untuk pekerjaan peleburan logam, bahaya peledakan, potensi bahaya listrik, konstruksi bangunan, tempat kerja basah licin, dan kontak dengan benda-benda kimia.1. Pelindung TanganPelindung tangan berfungsi melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, listrik, dan bahan kimia. Jenisnya antara lain sarung tangan biasa (gloves), darung tangan dengan ibu jari terpisah sedangkan empat jari lainnya menjadi satu (mitten), Pelindung tangan yang hanya telapak tangan (handa pad), dan pelindung pergelangan tangan sampai lengan (sleeve) biasanya digabung dengan sarung tangan. Pelindung tangan harus sesuai antara potensi bahaya dengan bahan sarung tangan yang dikenakan oleh tenaga kerja. Untuk potensi bahaya listrik digunakan jenis bahan sarung tangan karet. Untuk radiasi mengion digunakan karet dan kulit yang dilapisi timbal. Untuk potensi bahaya benda-benda tajam dan kasar dapat digunakan sarung tangan berbahan kulit atau PVC ataupun kulit yang dilapisi logam kromium. Untuk potensi bahaya asam dan alkai yang korosif dapat digunakan jenis bahan sarung tangan karet. Untuk potensi bahaya benda-benda panas digunakan sarung tangan kulit atau asbes.1. Pelindung JatuhPelindung jatuh (tali dan sabuk pengaman) berfungsi untuk mengurangi risiko bahaya fisik apabila si pemakai jatuh. Jenis-jenisnya antara lain jenis penggantung dan jenis pelana/harness. Jenis penggantung terdiri atas penggantung unifilar, penggantung berbentuk u, dan penggantung unifilar berbentuk u. Jenis pelana terdiri atas penunjang dada (chest harness), penunjang dada dan punggung (chest waist harness), dan penunjang seluruh tubuh (full body harness).1. Pakaian PelindungPakaian pelindung atau pakaian keselamatan berfungsi melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas bunga api maupun api. Pakaian pelindung terbagi atas pakaian pelindung yang menutup sebagian tubuh (mulai dari dada sampai lutut)/apron dan pakaian pelindung yang menutupi seluruh tubuh.

1. SANITASI INDUSTRIPrinsip dasar sanitasi terdiri dari:1. Sanitasi adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menjaga kebersihan.1. Sanitasi ini merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh industri dalam menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP).1. Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah penyakit pada tenaga kerja dan lingkungan sekitar perusahaan.1. Manfaat yang diperoleh bagi konsumen bila industri pangan adalah,konsumen terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan makanan.1. Manfaat yang diperoleh bagi produsen adalah produsen dapat meningkatkan mutu dan umur simpan produk, mengurangi komplain dari konsumen.1. mengurangi biaya recall.1. Praktik sanitasi meliputi pembersihan, pengelolaan limbah, dan higiene pekerja yang terlibat.

Sanitasi industri meliputi:1. Water supplySuplai air dibagi menjadi 2 berdasarkan penggunaannya yaitu:1. Domestik untuk karyawan, makan, minum, dll1. Proses produksi1. Pembuangan kotoran dan sampahSampah dibagi menjadi dua yaitu:1. Domestik berasal dari karyawan, bukan dari proses produksi1. Sampah industri padat, cairSampah ini memerlukan manajemen khusus dalam pengelolaannya. Sampah dapat diolah kembali untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ataupun sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi dan dikembalikan ke alam sebagai bahan yang tidak berbahaya dan mudah terurai.1. Sanitasi makananSanitasi makanan memegang peranan penting dalam proses produksi. Sanitasi makanan berhubungan langsung kepada tenaga kerja ataupun proses produksi dalam industri pangan. Sanitasi makanan merupakan usaha pencegahan penyakit, dapat menjadi pertimbangan ekonomi dalam penyediaan makanan dan merupakan pencegahan penyakit yang efektif. Hal hal yang diperhatikan dalam sanitasi makanan adalah:1. Kebersihan makanan penyediaan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan bahan makanan dan penyajian makanan1. Kebersihan peralatan1. Kebersihan fasilitas1. Kantin dan ruang makan1. Kercunan makanan1. Pencegahan dan pembasmian vektor dan rodenVektor adalah binatang yang berperan dalam pemindahan penyakit dari sumbernya ke manusia. Contoh contoh vektor seperti tikus, lalat, nyamuk, kecoa, kutu dan lain lain. Masing masing vektor membawa penyakit tertentu dan dapat mengenai tenaga kerja, sehingga dapat menurunkan produktivitas.Pengendalian vektor dapat dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri ataupun memakai jasa pengendalian vektor profesional1. Perlengkapan fasilitas sanitasiFasilitas kebersihan merupakan hal yang mutlak harus tersedia dalam industri. Memgang peranan penting dalam proses produksi. Fasilitas kebersihan menjamin tenaga kerja untuk menjalankan fungsi fungsi biologis seperti buang air kecil, buang air besar, makan, tempat ganti pakaian, dan lain lain.Hal hal yang termasuk fasilitas kebersihan yaitu:1. WC (kakus) memenuhi syarat-syarat wc sehat, jumlah wc sebanding dengan jumlah pekerja1. Tempat cuci1. Tempat mandi membersihkan badan sebelum pulang1. Tempat baju kerja (locker) tempat ganti pakaian sebelum dan sesudah kerja1. Ruang makan dan kantin memenuhi syarat syarat rumah makan sehat atau kantin sehat.

1. Ketata rumah tanggaanRuang lingkup kerumah tanggaan meliputi:1. Perencanaan yang baiki1. Pelaksanaan yang teratur dan terus menerus1. Pengecekan dan evaluasiPada prinsipnya ketata rumah tanggaan adalah usaha yang terus menerus dan konsisten dalam menjalankan fungsi fungsi sanitasi.

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

A. Faktor Bahaya Fisikaa. KebisinganDari hasil pengamatan langsung tanpa menggunakan alat standar noise dosimeter, pada ruangan produksi dan packaging tidak ditemui kebisingan yang mengganggu walaupun terdapat mesin-mesin produksi. Pada ruangan pengolahan limbah didapatkan bising yang cukup tinggi karena didalamnya terdapat beberapa mesin yang berfungsi mengolah limbah cair. Pada ruangan ini terdapat 2 orang tenaga kerja yang bekerja dengan jam kerja 8 jam per hari. Saat dilakukan kunjungan pekerja di lokasi tersebut tidak menggunakan pelindung telinga. Mereka mengaku akan mengenakan pelindung telinganya jika sudah mulai merasa tidak nyaman dengan bising tersebut.

b. PencahayaanUntuk ruangan-ruangan di PT. Mandom Tbk seperti powder processing room, making/mixing room, kantin dan klinik dinilai telah memiliki pencahayaan yang baik. Sedangkan untuk pencahayaan di ruangan pengolahan limbah cair pencahayaannya tidak terlalu baik.

c. Suhu / Iklim KerjaRuang powder processing room, making/mixing room, kantin dan klinik memiliki sirkulasi udara yang baik, pendingin udara dan memiliki jendela dengan jumlah yang cukup. Sedangkan pada ruangan pengelolaan limbah cair memiliki sirkulasi udara kurang dan memiliki suhu ruangan yang cukup tinggi. Suhu yang panas ini dihasilkan oleh mesin yang terdapat di ruangan tersebut, konstruksi ruangan yang sempit, lokasi ruangan yang berada di bawah tanah dan sirkulasi udara yang sedikit.

d. GetaranDi sekitar area produksi tidak terdapat potensi bahaya getaran yang mengganggu/membahayakan.

e. RadiasiTidak ditemukan adanya potensi bahaya akibat radiasi dari seluruh ruangan.

B. Faktor Bahaya BiologiSetelah melakukan pengamatan di PT. Mandom,tbk didapatkan adanya beberapa kemungkinan terdapatnya faktor faktor bahaya biologi yaitu kemungkinan terdapatnya jentik nyamuk di beberapa tempat karena adanya genangan air dan ditemukan banyaknya lalat di areal kantin yang di karenakan kantin merupakan daerah yang terbuka, pengendalian yang di lakukan menurut perusahaan adalah dengan dilakukan foging dan pest control dari perusahaan rekanan sebanyak sebulan satu kali yang biasanya diadakan pada hari libur.Untuk faktor biologis yang lain adalah masalah alergen di dapatkannya 2 pekerja yang mengalami gangguan asma di sini memungkinkan karena masih didapatkannya beberapa tenaga kerja yang mengabaikan penggunaan APD masker saat bekerja jadi di dapatkan kemungkinan terhirupnya bahan alergen melalui saluran pernapasan pencegahan yang di lakukan perusahaan adalah dengan dilakukan upaya promotif berupa sosialisasi dan penyuluhan kepada tenaga kerja yang dilakukan setiap hari senin setiap minggunya dan preventif berupa pertukaran bagian kerja bagi tenaga kerja yang mempunyai kecenderungan alergi dari bagian yang sering terpapar alergen ke bagian yang jarang terdapat bahan alergen.Untuk program preventif lainnya perusahaan juga melakukan program berupa medical check up untuk seluruh perkerja yang dilakukan minimal 1 tahun sekali dan juga dilakukannya audit di masalah higienitas dan kualitas oleh perusahaan rekanan yang dilakukan sebanyak 6 bulan sekali.C. Faktor Bahaya KimiaDari hasil pengamatan, untuk faktor bahaya kima yang ada di lingkumgan kerja terdapat pada bahan baku dan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan pada proses produksi. Bahan-bahan baku yang digunakan oleh perusahaan merupakan bahan-bahan kimia cair maupun padat yang termasuk sebagai faktor bahaya kimia. Contoh bahan baku untuk pembuatan collonge menggunakan air, fragance, dan alkohol. alkohol sendiri merupakan faktor bahaya kimia yang tergolong cairan yang mudah terbakar (menurut klasifikasi bahan kimia GHS). Kemudian untuk Pembuatan lotion menggunakan asam stearat, carbomet, dan TEA( Triethanolamine). TEA juga diklasifikasikan sebagai bahan kimia yang mudah meledak (menurut klasifikasi GHS). Dan pada proses produksi perusahaan menggunakan bahan KOH dan NaOH yang diklasifikasikan sebagai bahan- bahan yang korosif. Walaupun merupakan bahan kimia yang berbahaya, namun pada perusahaan ini mempunyai takaran untuk menghasilkan produk yang aman dan sudah teruji oleh badan POM. Ancaman bahaya dari partikulat debu, asap, uap yang dihsilkan oleh bahan kimia tesebut sudah diminimalisasi dengan penggunaan APD (alat pelindung diri) dan juga pembuangan limbah yg baik. Namun masih ada karyawan pabrik yang tidak menggunakannya sehingga menjadi ancaman bahaya dari bahan kimia tersebut.

D. Alat Pelindung DiriPerusahaan telah menyediakan alat pelindung diri yang lengkap untuk setiap karyawan sesuai dengan tempat kerjanya. Alat pelindung diri yang disediakan meliputi pakaian, topi, masker, sepatu, helm, sarung tangan. Alat pelindung diri disediakan satu untuk setiap karyawan. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di bagian packing terlihat seluruh karyawan menggunakan alat pelindung diri lengkap, yaitu pakaian, sepatu, topi, dan masker. Pada bagian powdering masker yang digunakan dilapisi kain untuk menyaring bubuk bedak yang mungkin terinhalasi oleh para karyawan. Namun terdapat beberapa karyawan yang menggunakan masker secara tidak benar, masker terlihat tidak menutupi hidung. Pada ruangan packing terdapat 4 gambar peringatan dan petunjuk penggunaan alat pelindung diri. Menurut perusahaan, perusahaan telah melakukan pelatihan kepada ketua kelompok per-bagian setiap bulannya untuk petunjuk penggunaan alat pelindung diri dan perusahaan tidak melakukan pemberian denda untuk karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulana. Penilaian higiene pada faktor kimia ditemukan masalah berupa kebisingan yang cukup mengganngu di ruang pengelolaan limbah cair. Pencahayaan, sirkulasi udara dan suhu pada ruang pengelolaan limbah cair tersebut juga kurang baik.b. Penggunaan APD sudah cukup diterapkan oleh tenaga kerja. Rata- rata tenaga kerja telah menggunakan APD sehingga diharapakan dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja, walaupun terdapat beberapa tenaga kerja yang menggunakan APD tidak sesuai standar peraturan.c. Kami menilai bahwa perusahaan ini sudah cukup baik menerakan prinsip-prinsip hiperkes dan keselamatan kerja bagi tenaga kerjanya.

B. SaranSebaiknya diberlakukan system reward and punishment bagi para tenaga kerja yang tidak menjalankan peraturan dalam memakai APD. Dilakukan peninjauan ulang terhadap tempat tempat yang memiliki faktor bahaya fisika seperti kebisingan yang cukup mengganngu, pencahayaan yang kurang baik dan sirkulasi udara yang kurang baik seperti pada ruang pengelolaan limbah cair. Diperlukan adanya pengukuran yang pasti agar faktor bahaya tersebut dapat diatasi.1