struktur kayu 2
Post on 08-Aug-2015
210 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
STRUKTUR KAYUBERDASARKAN STANDAR TATA CARA PERENCANAAN KONSTRUKSI KAYU UNTUK
BANGUNAN GEDUNG (SNI KAYU) TAHUN 2002
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
SAMBUNGANArie Febry Fardheny, MTafebry@teknikunlam.ac.id
KALIMANTAN SELATAN
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
T h d S b X XTerhadap Sumbu X – XA = (2b). HIx = (1/12) (2b) h^3
Terhadap Sumbu Y – YA = (2b). HIx = (1/12) (2b)^3Ix (1/12) (2b) 3
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
A = 4 b. hIx = 4 . (1/12) b. h^3
4
4
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDAPENAMPANG BERGANDA
CONTOH 1CONTOH 1
CONTOH SOAL (a)CONTOH SOAL (a)
CONTOH SOAL (b)CONTOH SOAL (b)
CONTOH 2CONTOH 2
SAMBUNGANSAMBUNGAN
Terdiri dari 2 Jenis yaitu :Terdiri dari 2 Jenis yaitu :Sambungan Mekanis
Sambungan yang hanya menggunakan material kayuSambungan yang hanya menggunakan material kayu.
Sambungan Non Mekanis (Baut, Paku dan Pasak)Sambungan yang menggunakan tambahanSambungan yang menggunakan tambahan
SAMBUNGANSAMBUNGAN
Tujuan Sambungan :Tujuan Sambungan :Menyambung 2 Batang Kayu menjadi satuMemperbesar penampang kayuMemperbesar penampang kayuEstetikaKemudahan Pelaksanaan
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANGAPLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan MenerusSambungan Menerus
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Tegak LurusSambungan Tegak Lurus
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan MenyudutSambungan Menyudut
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan KombinasiSambungan Kombinasi
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Tegak LurusSambungan Tegak Lurus
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Gigi Tunggal dan GandaSambungan Gigi Tunggal dan Ganda
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANISSambungan pada komponen struktur kayu atau dari satu komponen strukturk k k t kt k l i t di i t l bkayu ke komponen struktur kau lainnya terdiri atas elemen penyambung(pelat buhul, pelat penyambung, pelat pengikat, siku dan pelat pendukung) dan alat sambung (cincin belah, pelat geser) atau alat pengencang (paku, jepretan, pasak, sekrup, baut, sekrup kunci, dan sistem alat pengencangj p , p , p, , p , p g gsejenis).Sambungan harus direncanakan sedemikian sehingga:Z < λ φ Z’Zu < λ φz Z
dimana Zu adalah tahanan perlu sambungan, λ adalah faktor waktu yang berlaku sesuai dengan Tabel 6.3-2, φz = 0,65 adalah faktor tahanansambungan, dan Z’ adalah tahanan terkoreksi sambungansambungan, dan Z adalah tahanan terkoreksi sambungan
Faktor Koreksi SambunganFaktor Koreksi SambunganKondisi
TerkoreksiKondisi Acuan x
FK Diafragma FK Aksi Kelompok
FK Geometri FK Kedalaman Penetrasi
FK Serat Ujung
FK Pelat Sisi
FK PakuMiringTerkoreksi = Acuan x Kelompok Penetrasi Ujung Sisi Miring
Z’ =Z’w =
ZZw
Cdi
Paku,pasak Cd Cog
Ceg
CmCm
Z’ =Z’w =
ZZw
SekrupCd Ceg
Z’ = Z Cg
Baut CΔ
Sekrup kunciZ’ =Z’w =
ZZw
Cg
Sekrup kunci, pen CΔ
Cd CegCeg
Z’// =Z’
Z// =Z
CgC
Pelat geser, cincin belah
CCdC
CstZ’⊥ = Z⊥ = Cg CΔ
CΔ
Cd
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Desain Sambungan Gigi TunggalDesain Sambungan Gigi Tunggal
Pada sambungan gigi tunggal, dalamnya gigi, tm, tidak boleh melebihi sesuatu batas, yaitu (lihattidak boleh melebihi sesuatu batas, yaitu (lihatGambar C1) tm < 1/3 h, yang mana h adalahtinggi komponen struktur mendatar. Panjang kayumuka lm harus memenuhi lm > 1,5 h, tetapi juga lmm m , , p j g m> 200 mm.
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANISTahanan geser pada bagian kayu muka dapat dihitung sebagai berikut,
m
'vm
vu
el,
bFlcosN2501+
≤ λφα
Nu adalah gaya tekan terfaktor,
α adalah sudut antara komponen struktur diagonal terhadap komponen struktur mendatar,
me
φv adalah faktor tahanan (lihat tabel di depan)
λ adalah faktor waktu (lihat tabel di depan)
lm adalah panjang kayu muka,
b adalah lebar komponen struktur mendatar,
Fv’ adalah kuat geser sejajar serat terkoreksi,
em adalah eksentrisitas pada penampang neto akibat adanya coakan sambungan.
SAMBUNGAN GIGI TUNGGALSAMBUNGAN GIGI TUNGGAL
tmemem
Lm
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Langkah Perhitungan :
1. Tentukan tm (tm ≤ 1/3 h) ambil tm = 1/3 h
2. Tentukan lm dengan syaratlm ≥ 1.5 h atau lm ≥ 200 mm (ambil yang terbesar )
3. Hitung Kekuatan Geser'vmbFlcosN ≤ λφα
m
mvu
el,
cosN2501+
≤ λφα
Contoh SoalContoh Soal
R k l h S b Gi iJawab :
Rencanakanlah Sambungan GigiTunggal dengan Sudut 40 derajat , Grade Kayu E 15 dengan ukuranKa ang akan men mp
1. Menentukan tmtm = 1/3 h = 1/3 . 120 = 40 mm
Kayu yang akan menumpuberukuran :H = 120 mmB = 80 mm
2. Menentukan lmlm = 1.5 h = 1.5 x 120 = 180 mmlm = 200 mm
B = 80 mm
Gaya Tekan = 40 KN
diambil 200 mm3 Cek Gaya Geser
Contoh SoalContoh SoalData Grade E 15
Fv = 5.1 Mpa
φv (tekan ) = 0.9χ = 0.8 (ruang umum)
26112
4020025.01
)1.5).(80.(200)9.0()8.0(25,01
'
=+
=+
xx
el
bFl
m
m
vmvλφ
χ ( g )
Perhitungan Geser :Nu cos α = 40000 . Cos 40 = 30641 N
Nu cos > NOT OK
Menghitung em (eksentrisitas)em = ½ h – ½ tm = ½ .120 – ½. 40 = 40 mm
Contoh SoalContoh SoalUntuk itu lm akan direvisi
Direvisi menjadi
Lm = 300 mm
2.30653
4030025.01
)1.5).(80.(300)9.0()8.0(25,01
'
=+
=+
xx
el
bFl
m
m
vmvλφ
Nu cos < OK
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANIS
Desain Sambungan Gigi MajemukDesain Sambungan Gigi Majemuk
Pada sambungan gigi majemuk, terdapat dua gigi dan dua panjang mukayang masing-masing diatur sebagai berikut (lihat Gambar C2),dalamnya gigi pertama, tm1 > 30 mmdalamnya gigi kedua, tm2 > tm1 + 20mm, namun tm2 < 1/3 hpanjang kayu muka pertama, lm1 > 200 mm dan lm1 > 4 tm1yang mana h adalah tinggi komponen struktur mendatar.ya g a a ada a gg o po e s u u e da a .
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANISTahanan geser pada bagiankayu muka yang pertama Nu adalah gaya tekan terfaktor,kayu muka yang pertamadihitung sebagai berikut,
1
1
21
1
2501251
m
'vm
vm
u lbFl
FFFcosN, ≤+
λφα
u g y ,α adalah sudut antara komponen
struktur diagonal terhadapkomponen struktur mendatar,
dan, tahanan geser pada bagiankayu muka yang kedua dihitung
1
121 2501m
mmme
,FF ++φv adalah faktor tahananλ adalah faktor waktuIm adalah panjang kayu muka rerata,kayu muka yang kedua dihitung
berikut ini,
'vm
vubFlcosN 2≤ λφα
Im1 adalah panjang kayu muka yang pertama,
Im2 adalah panjang kayu muka yang
m
mvu
el,
cosN2501+
≤ λφα kedua,Fm adalah luas bidang tumpu
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANISem adalah eksentrisitas rerata pada penampang neto akibat
d k badanya coakan sambungan,em1 adalah eksentrisitas bagian kayu muka pertama padapenampang neto akibat adanya coakan sambungan,Fm1 adalah luas bidang tumpu bagian kayu yang pertama,Fm2 adalah luas bidang tumpu bagian kayu yang kedua,b adalah lebar komponen struktur mendatar,p ,Fv’ adalah kuat geser sejajar serat terkoreksi.
S b i i j k h di j k di k bil α > 45°Sambungan gigi majemuk hanya dianjurkan digunakan bila α > 45°.
GIGI MAJEMUKGIGI MAJEMUK
lm2lm1tm1
tm2tm2
em1
em
SAMBUNGAN MEKANISSAMBUNGAN MEKANISLangkah Perhitungan : Hitung Geser Muka 1g g
1. Tentukan tm1 (tm1 ≥ 30 mm)2. Tentukan tm2
Hitung Geser Muka 1
1
1
21
1
2501251
m
'vm
vmm
mu l
bFlFF
FcosN,+
≤+
λφα
tm 2 ≥ tm1 + 20 tm2 ≤ 1/3 h
ambil yang terkecil Dan Geser Muka 2
1
121 2501m
mmme
,+
3. Tentukan lm1 dengan syaratLm1 ≥ 200 mmlm1 ≥ 4 tm
m
'vm
vu lbFlcosN2501
2
+≤ λφα
4. Tentukan lm2lm 2 ≥ 2. lm1 m
me
,2501+
Contoh SoalContoh SoalRencanakanlahSambungan Gigi 1 Menentukan tm1 = 30 mmSambungan GigiTunggal dengan Sudut60 derajat , Grade Kayu E 15 denganukuran Kayu yang akan
1. Menentukan tm1 = 30 mm2. Menentukan tm2
1. Tm2 = 20 + 20 = 40 mm2. Tm2 = 1/3 h = 1/3 . 120 = 40 mm
menumpu berukuran :H = 120 mmB = 80 mm
2. Tm2 1/3 h 1/3 . 120 40 mmTm2 = 40 mm
3. Menentukan lm11. Lm1 = 200 mm
Gaya Tekan = 40 KN 2. Lm1 = 4.40 = 160 mm
Lm1 = 300 mm 4. Menentukan lm2
lm2 = 2. 300 = 600 mm
Contoh SoalContoh SoalCek Geser Muka 1 10714
)320240(240)60cos().40000()25.1(cos25,1 1 =+
=+
xFF
FN mu α
F 1 b 1 80 30 240 1
1
1
21
1
2501251
m
m
'vm
vmm
mu
el,
bFlFF
FcosN,+
≤+
λφα
)320240(21 ++ FF mm
33006
4530025.01
)1.5.(80.300)9.0)(8.0(25,01
1
1
'1 =
+=
+m
m
vmv
el
bFlλφ OK
Fm1 = b. tm1 = 80x30 =240 mm
Fm2 = b . Tm2 =
1m
Cek Geser Muka 2
vm bFlN cos'
2≤ λφα80x 40 = 320
em1 = 1/2h-1/2tm1 = 45 mm
/2 h ½ 2 40
m
mvu
elN
25,01cos
+≤ λφα
20000)60cos(.40000cos ==αuN OKem =1/2 h – ½ tm2 = 40 37106
4060025.01
)1.5.(80.600)9.0).(8.0(25,01
'2 =
+=
+m
m
vmv
el
bFlλφ
SAMBUNGAN NON MEKANISSAMBUNGAN NON MEKANIS
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN PAKUSAM NGAN ASASAMBUNGAN PASAK
Ketentuan berikut ini berlaku untuk perencanaansambungan menggunakan alat pengencang dari jenispasak baja termasuk baut, sekrup kunci, pen, dan
k b di 6 3 D 25 pasak berdiameter 6,3 mm < D < 25 mm
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUT
K l h BKelemahan Baut :Efisiensi RendahDeformasi Besar
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUT
L b t h dib tLubang penuntun untuk sekrup kunci harus dibor dengan carasebagai berikut:Lubang penuntun harus dibuat
dengan seksama. Untuk baut, lubang penuntun tidakboleh lebih besar daripada
sebagai berikut:•Lubang untuk daerah tak berulir harus memilikidiameter yang sama dengan diameter batang tak-berulir dan kedalaman yang sama dengan daerah tak-berulir.L b t t k d h b li h ilikiboleh lebih besar daripada
D + 0,8 mm bila D < 12,7 mm, D + 1,6 mm bila D > 12,7 mm. Lubang penuntun untuk pen harus
•Lubang penuntun untuk daerah berulir harus memilikipanjang minimum sepanjang batang berulir dari sekrupkunci dan berdiameter sama dengan fraksi diameterbatang berulir berikut ini:
G 0 60 (0 65) D hi (0 85) DLubang penuntun untuk pen harusdibuat antara D hingga (D – 0,8 mm), dimana D adalah diameter pen
G > 0,60 = (0,65) D hingga (0,85) D0,50 < G < 0,60 = (0,60) D hingga (0,75) DG < 0,50 = (0,40) D hingga (0,70) D
dimana G adalah berat jenis kayu dan D adalah diameterbatang berulir dari sekrup kunci.
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUTBila baut atau kepala sekrup kunci atau mur menumpu pada material kayu atau material yang berasal darikayu maka harus dipasang ring standar pelat baja atau jenis ring baja lainya di antara material kayukayu, maka harus dipasang ring standar, pelat baja, atau jenis ring baja lainya di antara material kayutersebut dan kepala baut atau kepala sekrup kunci atau mur. Diameter luar minimum ring harus 2,5 kali diameter batang baut atau sekrup kunci. Ketebalan minimum ring adalah 3,2 mm.
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUT
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUTBeban Sejajar Arah Serat Ketentuan Dimensi Minimum
Jarak Tepi (bopt) • Im adalah panjang pasak padaIm / D < 6 (lihat Catatan 1)Im / D > 6Jarak Ujung (aopt)Komponen TarikKomponen TekanS i ( )
1,5 Dyang terbesar dari 1,5 D atau ½ jarak antarbaris alat pengencang tegak lurus serat7 D4 D4 D
Im adalah panjang pasak padakomponen utama pada suatusambungan atau panjang total pasak pada komponen sekunderpada suatu sambungan.Spasi (sopt)
Spasi dalam baris alat pengencang Jarak antar baris alat pengencang
4 D1,5 D < 127 mm (lihat Catatan 2 dan 3)
Beban Tegak Lurus Arah Serat Ketentuan Dimensi MinimumJarak Tepi (bopt)Tepi yang dibebani 4 D
pada sua u sa bu ga .• Diperlukan spasi yang lebih besaruntuk sambungan yang menggunakan ring.• Untuk alat pengencang sejenisTepi yang dibebani
Epi yang tidak dibebaniJarak Ujung (aopt)Spasi (sopt)Spasi dalam baris alat pengencangJarak antar baris alat pengencang:
4 D1,5 D4 DLihat Catatan 32,5 D (lihat Catatan 3)(5 I + 10 D) / 8 (lihat Catatan 3)
p g g jpasak, spasi tegak lurus arah seratantar alat-alat pengencang terluarpada suatu sambungan tidak bolehmelebihi 127 mm, kecuali bilaJarak antar baris alat pengencang:
Im / D < 22 < Im / D < 6Im / D > 6
(5 Im + 10 D) / 8 (lihat Catatan 3)5 D (lihat Catatan 3)
,digunakan pelat penyambung khususatau bila ada ketentuan mengenaiperubahan dimensi kayu
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUT
SAMBUNGAN BAUTSAMBUNGAN BAUT
Contoh SoalContoh Soal
D i l h j l h BDesain lah jumlah Bautyang digunakan,diameter baut yang dig nakan adalah 27 9 digunakan adalah 27.9 mm atau 1.1”
Contoh SoalContoh SoalSehingga Kekuatan Baut :
Sudut 0 derajat (Kg)S = 100 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 0) = 3348S 200 2 79 12 (1 0 6 0) 6696Diameter Baut = 27,9 mm
λb = b/d = 120/27.9 = 4.30Lihat Tabel rumus terdekat λb =4.3
S = 200 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 0) = 6696S = 430 x 2.79^2 x (1-0.35 sin 0) = 3347
A bil P k i T b = 1326 57 KAmbil P reaksi Terbesar= 1326,57 KgAmbil S Baut Terkecil = 3347 Kg
N = P/S = 1326 57 / 3347 = 0 39 buahN = P/S = 1326.57 / 3347 = 0.39 buahPakai 1 Buah Baut
Contoh SoalContoh SoalSehingga Kekuatan Baut :
Sudut 34.99 derajat (Kg)S = 100 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 34.99) = 2196S = 200 x 2 79 x 12 x (1 0 6 sin 34 99) = 4392S = 200 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 34.99) = 4392S = 430 x 2.79^2 x (1-0.35 sin 34.99) =2675
Ambil P reaksi Terbesar= 1251.48 KgAmbil S Baut Terkecil = 2196 Kg
N = P/S = 1251.48 / 2196 = 0.56 buahPakai 1 Buah BautPakai 1 Buah Baut
Contoh SoalContoh SoalSehingga Kekuatan Baut :
Sudut 90 derajat (Kg)S = 100 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 90) = 1339.2S = 200 x 2 79 x 12 x (1 0 6 sin 90) = 2678 4S = 200 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 90) = 2678.4S = 430 x 2.79^2 x (1-0.35 sin 90) =2175
Ambil P reaksi Terbesar= 1440.94 KgAmbil S Baut Terkecil = 1339.2 Kg
N = P/S = 1440.94 / 1339.2 = 1.08 buahPakai 2 Buah BautPakai 2 Buah Baut
Contoh SoalContoh Soal
Contoh SoalContoh Soal
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKUPaku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku terjadi dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar.
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
b = tebal kayu
S =1/2 b d Fc untuk b ≤ 7dS =3.5d^2 Fc untuk b ≥ 7d
d = diameter pakuFc = Kuat Tekan Tegak LurusSeratS = b d Fc untuk b ≤ 7d
S =7d^2 Fc untuk b ≥ 7d
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKUSAMBUNGAN PAKU
Contoh SoalContoh SoalTentukanlah Jumlah Paku yang E 15 Fc = 13 Mpay gdigunakan untuk menyambung Kayumenjadi 1 sejajar. Grade Kayu E 15 ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
p
Jenis Tampang : Tampang 1
Tekan yang terjadi : 10 KN. Pakuyang ada berdiameter 3.4 mm
1. Cek KetebalanB = 80 mm7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 PakuS =1/2 b d Fc = ½ . 80 . (3.4) . 13 = 1768 NN / 6 6 63. N paku = 10000/ 1768 =5.65 = 6 buah
Contoh SoalContoh SoalTentukanlah Jumlah Paku yang E 15 Fc = 13 Mpay gdigunakan untuk menyambung Kayumenjadi tampang 2 Grade Kayu E 15 ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
p
Jenis Tampang : Tampang 2
Tekan yang terjadi : 10 KN. Pakuyang ada berdiameter 3.4 mm
1. Cek KetebalanB = 80 mm7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 PakuS =b d Fc = 80 . (3.4) . 13 = 3536 N
3. N paku = 10000/ 3536 =2.82 = 3 buah
BAUT ATAU PAKU ?BAUT ATAU PAKU ?Sekrup Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu. Untuk hasil terbaik, kayu induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter
k b i l D d li b lik i k b hk k l bih l d i d k h sekrup bagian luar. Dengan adanya ulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih lama daripada paku. yang harus diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup. Kepala sektup harus tetap utuh dan baik sehingga bisa dipakai pada waktu membuka atau menutup sekrup kembali.
Paku Hanya terdapat guratan pada leher paku dan penampang kepala paku. Guratan pada kepala paku berfungsi agar martil tidak tergelincir pada waktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku berfungsi untuk menambah daya ikat paku ke dalam kayu setelah seluruh badan paku terbenam Aplikasi paku jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya paku ke dalam kayu setelah seluruh badan paku terbenam. Aplikasi paku jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya ikat yang lebih rendah. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan detik kita bisa membenamkan beberapa paku sekaligus. Tidak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan.
Kekurangan paku berada pada daya ikatnya terhadap kayu. Ketika terjadi penyusutan kayu, ikatan antara paku dan kayu menjadi berkurang. Selain itu paku jarang bisa digunakan kembali ketika dicabut dari kayu karena bengkok atau permukaan kepala paku mnjadi lebih licin. Hal ini tidak terjadi pada sekrup. permukaan kepala paku mnjadi lebih licin. Hal ini tidak terjadi pada sekrup.
Untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. Jika anda membutuhkan konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka sekrup adalah pilihan yang lebih baik daripada paku dengan konsekuensi waktu lebih lama. Kerapihan hasil kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang dihasilkan paku justru lebih kecil dan lebih mudah ditutupi dengan wood filler. (tersadur dari Tentang Kayu)p j p g ( g y )
SAMBUNGAN PASAKSAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAKSAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAKSAMBUNGAN PASAK
top related