status ujian new 2
Post on 14-Aug-2015
45 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 24 OKTOBER 2011 – 17 DESEMBER 2011
Hari/Tanggal pengambilan data/wawancara : Sabtu/ 26 November 2011
Masalah Kesehatan : Hipertensi
Tempat pengambilan data/wawancara : RT 05/ RW 10 Kelurahan Pondok Bambu
Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur
Hari/Tanggal ujian : ............ Desember 2011
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 1
Nama : Ricky Marasi Tambunan
NIM : 0761050161
Tanda tangan :
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau
keduanya. Hipertensi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan
ginjal. Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama
kematian di negara maju dan negara berkembang. Menurut, survei faktor risiko penyakit
kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, angka prevalensi hipertensi dengan tekanan
darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 12,1% (2000) dan pada wanita 12,2% (2000).
Hipertensi masih menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah stroke, dan tuberkulosis.
Kejadian prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2010 mencapai 31,7% dari total penduduk
dewasa. Prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 7,2%. Dari jumlah itu hanya sekitar
0,4% kasus yang meminum obat hipertensi untuk pengobatan.
Di Indonesia berdasarkan hasil survei INA-MONICA (Multinational Monitoring of
Trends and Determinants In Cardiovascular Disease) tahun 1988 angka hipertensi mencapai
14,9%, jumlah penderita hipertensi terus meningkat hingga 16,9% pada survei 5 tahun kemudian.
Gaya hidup modern telah membuat hipertensi menjadi masalah besar. Di Indonesia saja
prevalensi hipertensi cukup tinggi 7% sampai 22%. Bahkan berdasarkan hasil penelitian,
penderita akan berujung pada penyakit jantung 75%, stroke 15%, dan gagal ginjal 10%.
Penelitian juga menunjukkan prevalensi hipertensi juga meningkat dengan bertambahnya usia.
Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8%-28,6%
penduduk yang berusia di atas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Bila ditinjau perbandingan
antara perempuan dan laki-laki, ternyata perempuan lebih banyak menderita hipertensi. Dari
laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk
perempuan. Prevalensi di Sumatra Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan. Sedangkan daerah
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 2
perkotaan di Jakarta didapatkan 14,6% pria dan 13,7% perempuan. (Faktor Resiko Terjadinya
Hipertensi Yudini,2006).
penyakit-penyakit lain dengan jumlah penderita mencapai 16.054. Data secara nasional
yang ada belum lengkap. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia
tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi
penyakitnya. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25%
yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated
cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan
hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang
besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara. Hipertensi disebabkan beberapa faktor
resiko seperti : merokok, obesitas (kegemukan), alkohol, kurang olahraga, usia, kehamilan,
konsumsi garam berlebihan, stres, genetik, dan penyakit ginjal. Gejala dan tanda hipertensi
antara lain : tekanan darah meningkat, sulit tidur, rasa berat di tengkuk, pusing, sakit kepala,
pandangan menjadi kabur, dan perdarahan dari hidung.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,
gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal dan merupakan penyebab utama gagal
jantung kronis. Berbagai hal dapat dilakukan dalam mencegah hipertensi yaitu : olahraga,
mempertahankan berat badan normal, makan makanan yang sehat, rendah lemak, kaya vitamin
& mineral alami, berhenti merokok, tidak meminum alkohol, tidak stres dan mengontrol tekanan
darah secara teratur.
Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis
kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi.
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 3
Menurut Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, Dr. PH, hipertensi merupakan penyakit
yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini.
Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi. Menurut hasil Riskesdas
Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini
tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.
Menkes menambahkan, hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat
dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur
pola makan, dengan mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak
konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi stres dan emosi, hentikan
kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala.
Dalam pencegahan dan penanggulangan hipertensi berbagai upaya telah dilakukan, yaitu
penyusunan berbagai kebijakan berupa pedoman dalam pengendalian hipertensi. Pencegahan
dan penanggulangan hipertensi sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah (local area
specific). Memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah termasuk hipertensi. Meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem
informasi pengendalian hipertensi. Mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta
memperkuat jejaring serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan.
Seperti semua penyakit degeneratif pada usia lanjut, hipertensi biasanya tidak memberi
gejala apapun atau gejala yang timbul samar-samar (insidious) atau tersembunyi (occult).
Seringkali yang terlihat adalah gejala akibat penyakit, komplikasi, atau penyakit yang menyertai.
Diagnosis seringkali juga didapatkan pada waktu mengadakan asesmen geriatri atau general
check-up. Yang penting apabila adanya hipertensi sudah terdeteksi dengan tata cara pemeriksaan
yang baik dan benar, pemeriksaan menyeluruh pada penderita dapat dikerjakan. Berbagai
pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang penting misalnya fungsi ginjal dan saluran kemih
(diantaranya ada tidaknya pembesaran prostat), jantung, fungsi hati, paru, kadar elektrolit darah,
di samping pemeriksaan laboratorium rutin.
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 4
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial.
Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan
aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka
kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat
dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
2. Perilaku
Joint National Commite On Detection, Evaluation anda Treatment of High Blood
Pressure menurut Bustan (2000), antara lain : a. Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan
berat badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh
terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam
prevalensi dan kontol hipertensi. b. Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan
natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi
oleh dokter. c. Kurangi alkohol Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat memacu
jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada detiknya. Sementara
konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi. d.
Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri
renal yang mengalami ateriosklerosis. e. Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang
yang beraktivitas rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena
itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari
hipertensi. f. Diet rendah lemak jenuh. g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan
buah). h. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i. j. Jangan merokok/
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 5
minum alkohol. Kurangi berat badan bila berlebihan. k. Lakukan latihan aerobik. l. Pelajari cara-
cara mengendalikan stress. (Ricky, 2008).
3. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang
mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases).
Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan
ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Herediter
Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan
darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika salah
saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70
tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya. Riwayat keluarga
yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor resiko yang paling
kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan datang. Tekanan darah kerabat
tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin
tampak pada semua tingkat tekanan darah.(Susalit et al. 2003). Peran faktor genetik terhadap
hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa
kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot .
jika salah satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong pendapat bahwa genetik
mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Keluarga yang mempunyai riwayat
hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi.
Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya.
(Tjokronegoro, 2001). . Pada 70-80 % kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi pada
kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin kuat..
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 6
I.2 DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI
I.2.1 DATA GEOGRAFI
Luas Wilayah
Luas wilayah kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 2265,35 Ha yang
terdiri dari Kelurahan, 95 RW dan 1105 RT dengan perincian sebagai berikut:
Kelurahan Klender : 18 RW, 200 RT (304,90 Ha)
Kelurahan Pondok Bambu : 12 RW, 174 RT (489,70 Ha)
Kelurahan Duren Sawit : 17 RW, 182 RT (455,50 Ha)
Kelurahan Malaka Sari : 10 RW, 143 RT (138,23 Ha)
Kelurahan Pondok Kopi : 11 RW, 107 RT (206,00 Ha)
Batas Wilayah ( Kelurahan Pondok Bambu )
Utara : Kelurahan Klender dibatasi oleh Jl. Cipinang Muara II dan Jl. Balai Rakyat.
Selatan : Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, dibatasi Irigasi Kali Malang.
Timur : Kelurahan Duren Sawit dibatasi dengan saluran air Jl. Rawa Sawah Barat, Jl. Arafuru
dan Jl.H. Dogol
Barat : Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara dibatasi dengan kali Sunter
I.2.2 DATA DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun
2010 berjumlah 363.483 jiwa, terdiri dari laki-laki 194.621 jiwa dan perempuan 168.854 jiwa,
sedangkan jumlah kepala keluarga 94.182 KK. Jumlah penduduk wilayah Pondok Bambu tahun
2010 adalah 63.223 jiwa dengan 8352 KK.
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 7
Struktur Penduduk
Struktur penduduk wilayah Duren Sawit adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Struktur penduduk menurut kelurahan.
NO KELURAHANWNI WNA
JUMLAHL P L P
1. Klender 32352 27611 - - 59963
2. P.Bambu 35440 27783 - - 63223
3. D.Sawit 29809 25146 3 1 54959
4. Malaka Sari 20508 21204 - - 41712
5. Malaka Jaya 21740 19643 - - 41383
6. P. Kopi 21019 18108 3 - 39130
7. P. Kelapa 33753 29359 - 1 63113
JUMLAH 194621 168854 6 2 363483
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010
Tabel 2 : Penduduk menurut golongan umur
NO UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. 0-4 3846 3949 7795
2. 5-9 3743 3033 6776
3. 10-14 3428 2374 5802
4. 15-19 3143 2122 5265
5. 20-24 3065 2413 5478
6. 25-29 3034 2480 5514
7. 30-34 2920 2403 5323
8. 35-39 2925 1337 4262
9 40-44 2256 1477 3733
10 45-49 2019 1419 3438
11 50-54 1607 1714 3321
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 8
12 55-59 1144 1298 2442
13. 60-64 1061 903 1964
14. 65-69 997 658 1655
15 70-74 181 110 291
16 75+ 71 93 164
JUMLAH 35.440 27.783 63.223
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010
Tabel 3. Struktur penduduk menurut RW dan KK di Kelurahan Pondok Bambu
NO RW RT KK
1 04 12 1646
2 05 18 1649
3 07 17 1632
4 08 11 918
5 010 14 813
6 011 13 923
7 012 7 771
JUMLAH 8352 8352
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010
Fasilitas Kesehatan Kecamatan Duren Sawit
Puskesmas : 12
Rumah Sakit : 4
Balkesmas : 1
RB Pemerintah : 3
RB Swasta : 11
RSB Swasta : 2
Klinik Swasta : 21
Apotek : 47
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 9
Praktek dokter umum : 25
Praktek drg : 32
Praktek dr spesialis : 9
Praktek Bidan : 42
Posyandu : 124
Posyandu Lansia : 1256
RW Siaga : 78
Kader Posyandu : 757
POTENSI PENDUDUK
Tingkat Pendidikan
- Tamat SD : 676
- Tamat SLTP : 709
- Tamat SLTA : 341
- Akademi(D1-D3) : -
- Sarjana(S1-S3) :
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi
Page 10
Sarana Pendidikan
Tabel 4. Sarana pendidikan Kelurahan Pondok Bambu
Fasilitas Pendidikan Jumlah Sarana Jumlah Murid
Taman kanak-kanak 10 656
SDN/Swasta/MI 14 4282
SLTP/Swasta/MI 6 5247
SLTA/Swasta/MA 4 1069
JUMLAH 8254
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010
.Status Gizi
Dari laporan status gizi yang dilaporkan selama 1 tahun sepanjang tahun 2010 Didapatkan sebagai
berikut :
Gizi baik : 98,8%
Gizi kurang : 0,94%
Gizi buruk : 0,22%
Gizi lebih : 0,68%
Pola Penyakit
Pola penyakit terpilih di wilayah Pondok Bambu berdasarkan pasien yang berkunjung ke Puskesmas,
yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 5. Pola Penyakit Kelurahan Pondok Bambu
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1. Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas ( ISPA) 3522 50,4
2. Penyakit lainnya 1856 8,6
3.Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat
( Rematik, Penyakit tulang )972 8,3
4. Hipertensi 712 5,1
5. Tonsilitis 602 5,9
6. Penyakit lain pada ISPA 582 26,6
7. Diare 414 5,5
8. Infeksi penyakit usus yang lain 388 5,5
9. Penyakit kulit infeksi 383 10,2
10. Penyakit mata 361 13,9
JUMLAH 6978 100
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010
GRAFIK POLA PENYAKIT KELURAHAN PONDOK BAMBU
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 12
II. HASIL DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan : Hipertensi
Wilayah yang dipilih : RT 05/RW 10 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Pondok Bambu
Sasaran : Masyarakat RT 05/ RW 10 yang berumur diatas 30 tahun
Jumlah KK : 46 KK
Jumlah Penduduk : 114 orang
Jumlah sasaran : 72 orang
Jumlah Sample : 20 orang
Melakukan wawancara mencakup :
Pengetahuan warga RT 05/ RW 10 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit yang
berhubungan dengan Hipertensi.
HASIL WAWANCARA
Tabel 1. Pengetahuan secara umum
No. Pengetahuan
Sebelum
Intervensi
N %
1. Nilai Tekanan Darah Normal 14 70
2. Apa Pengertian Hipertensi 19 95
3. Apa Penyebab Hipertensi 10 50
4. Gangguan Suplai apa pada hipertensi 8 40
5. Apa Organ yang terganggu pada Hipertensi 11 55
6. Bagaimana Gejala Hipertensi 19 95
7. Apa Gejala yang tidak didapati pada Hipertensi 14 70
8. Bagaimana Pencegahan pada Hipertensi 14 70
9. Bagaimana Pola Makan pada Hipertensi 10 50
10. Apa Komplikasi Hipertensi 16 80
Rata - rata 6,75 675
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 13
Keterangan :
14 dari 20 responden (70%) mengetahui mengetahui nilai tekanan darah normal yaitu 120/80
mmHg.
19 dari 20 responden (95%) mengetahui Arti dari Hipertensi yaitu Tekanan di atas normal.
10 dari 20 responden (50%) mengetahui factor prncetus yang tidak bias dicegah yaitu factor
ketururnan.
8 dari 20 responden (40%) mengetahui Gangguan siplai pada hipertensi yaitu gangguan supalai
Oksigen dan Nutrisi.
11 dari 20 responden (55%) mengetahui Organ yang terganggu pada Hipertensi yait jantung.
19 dari 20 responden (95%) mengetahui Gejala sakit kepala,rasa berat di tengkuk dan sulit tidur
merupakan gejala dari Hiprtensi.
14 dari 20 responden (70%) mengetahui Gejala yang tidak di dapati pada hipertensi yaitu perut
kembung.
14 dari 20 responden (70%) mengetahui yang tidak termasuk 5 langkah pengendalian hipertensi
yaitu Pengendalian faktor resiko
10 dari 20 responden (50%) mengetahui Diet yang disarankan pada penderita hipertensi yaitu
Rendah Lemak.
16 dari 20 responden (80%) mengetahui Komplikasi yang bukan disebabkan hipertensi adalah
kanker darah
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 14
Tabel 2. Hasil Pre Test
No.Pre test
Nilai
1. 90
2. 70
3. 90
4. 60
5. 60
6. 60
7. 50
8. 40
9. 70
10. 80
11. 40
12. 80
13. 60
14. 50
15. 90
16. 60
17. 80
18. 70
19. 80
20. 70
Rata-Rata 6,75
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 15
Tabel 3. Jumlah Responden Dilihat Dari Jawaban Yang Benar
No Jumlah Jawaban yang Benar/
Jumlah Soal
N %
1 10/10 0 0 %
2 9/10 3 15 %
3 8/10 2 10 %
4 7/10 3 15 %
5 6/10 5 25 %
6 5/10 3 15 %
7 4/10 4 20 %
8 3/10 0 0 %
9 2/10 0 0 %
10 1/10 0 0
Total 20 100 %
Keterangan :
Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata –rata responden
Nilai rata – rata = Jumlah nilai responden
Jumlah responden
=0(100)+3(90)+4(80)+4(70)+5(60)+2(50)+2(40)+0(30)+0(20)+0(10)
20
=0 + 270 + 320 + 280 + 300 + 100 + 80 + 0 + 0 + 0
20
=1350 / 20 = 67,5
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 16
Tabel 4. Kriteria Penilaian
No. Nilai Kategori
1. < 65 Kurang
2. 65 – 75 Cukup
3. > 75 Baik
Keterangan :Pengetahuan Warga RT 05/RW 10 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren
Sawit masih Cukup baik.
III. PERUMUSAN MASALAH
Sikap responden tentang usaha pencegahan dan penanganan terhadap penyakit Hipertensi
sudah cukup baik, tetapi pengetahuan dan praktek responden tentang penyebab dan gangguan organ
penyakit Hipertensi masih kurang baik.
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 17
IV. PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH
Rencana Intervensi : penyuluhan tentang hipertensi.
Tujuan Umum : meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10,
Kelurahan Pondok Bambu , Jakarta Timur terhadap
penyakit Hipertensi.
Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta
Timur tentang pennyebab dari hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta
Timur tentang Gangguan suplai pada hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta
Timur tentang Organ yang terganggu pada hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta
Timur tentang Pola Makan pada hipertensi.
Sasaran : Masyarakat RT 05/ RW 10 pada Kelurahan Pondok Bambu
yang berumur lebih dari 30 tahun
Jumlah KK : 46 KK
Jumlah Penduduk : 114 orang
Jumlah sasaran : 72 orang
Jumlah Sample : 20 orang
Rencana Kegiatan
o Hari / Tanggal : Sabtu, 26 November 2011.
o Waktu : 07.30 WIB.
o Tempat : Ruang Pertemuan Gereja HKBP Pondok Bambu
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 18
SDM
- Dokter muda : 1 orang.
- Petugas Kesehatan : 1 orang.
- Biaya Operasional :
Fotocopi pretest- postest Rp. 450,- X 30 = Rp. 13.500,-
Konsumsi Rp. 3000,- X 30 = Rp. 90.000,-
TOTAL = Rp. 103.500,-
Kegiatan : Penyuluhan tentang penyakit Hipertensi
Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop
Materi yang disampaikan:
a. Pengertian tentang penyakit Hipertensi
b. Penyebab penyakit Hipertensi
c. Faktor resiko penyakit Hipertensi
d. Gejala dan tanda penyakit Hipertensi
e. Cara pencegahan penyakit Hipertensi
f. Komplkasi penyakit Hipertensi
Evaluasi : membandingkan nilai pretest dan post test setelah penyuluhan
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 19
V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
Pelaksanaan Intervensi
- Hari / Tanggal : Sabtu, 26 November 2011
- Waktu : 08.00 – 10.00 WIB
- Tempat : Ruang Pertemuan Gereja HKBP Pondok Bambu
- Peserta yang hadir : 20 orang (Pria 14 orang, perempuan 6 orang)
- Materi yang disampaikan :
a.Pengertian tentang penyakit Hipertensi
b. Penyebab penyakit Hipertensi
c.Faktor resiko penyakit Hipertensi
d. Gejala dan tanda penyakit Hipertensi
e.Cara pencegahan penyakit Hipertensi
f. Komplkasi penyakit Hipertensi
SDM
- Dokter muda : 1 orang
- Petugas Kesehatan : 1 orang
Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop
- Biaya Operasional :
o Fotocopi pretest- postest Rp. 450,- X 30 = Rp. 13.500,-
o Konsumsi Rp. 3000,- X 30 = Rp. 90.000,-
o TOTAL = Rp. 103.500,-
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 20
VI. EVALUASI
INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Ricky Marasi Tambunan, S.Ked )
sebagai narasumber dan dibantu 1 orang petugas kesehatan sebagai pengawas,sesuai dengan
perencanaan
Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan atau
kelebihan,sesuai dengan perencanaan
Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana Laptop dan LCD Proyektor ,sesuai
dengan perencanaan
Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-postest yaitu
Hipertensi sesuai dengan perencanaan
PROSES
Kegiatan penyuluhan yang dijalankan sudah sesuai dengan perencanaan dan berlangsung
sekitar 30 menit,tetapi terdaoat kendala yaitu presentasi dimulai 30 menit lebih lama dari
waktu sebelumnya karena peserta belum semua yang hadir.
Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan. Setiap peserta penyuluhan diberikan
konsumsi yang dibagikan setelah post test dilaksanakan.
Masalah yang terjadi adalah ruangan sempit. Dan banyak peserta yang ngobrol
Pemecahan masalah : peserta ada yang mendengarkan sambil berdiri dengan teman disekitar.
Dokter muda dan petugas kesehatan meminta peserta untuk lebih tenang sehingga
penyuluhan dapat berlangsung dengan baik.
OUTPUT
Tabel 5. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.Pre test Post test
Nilai Nilai
1. 90 90
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 21
2. 70 80
3. 90 100
4. 60 100
5. 60 80
6. 60 100
7. 50 90
8. 40 90
9. 70 60
10. 80 80
11. 40 90
12. 80 80
13. 60 100
14. 50 80
15. 90 80
16. 60 90
17. 80 70
18. 70 70
19. 80 60
20. 70 80
Rata-rata 1350/20 = 67,5 1670/20 = 83,5
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari 20
responden adalah 67,5. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 20
responden adalah 83,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 16.
Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah
pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 05/RW 10 Kelurahan
Pondok Bambu, Jakarta Timur adalah :
(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(83,5–67,5)/67,5}x100%
= 23,7 %
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 22
Tabel 6. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No. PertanyaanPretest Posttest Kenaikan
N % N % N %
1. Tekanan Darah Yang
Normal
14 70% 18 90% 4 20%
2. Pengertian Hipertensi 19 95% 19 95% - 0%
3. Faktor Pencetus
Hipertensi
10 50% 15 75% 5 25%
4. Gangguan Suplai
pengaruh dengan
Hipertensi
8 40% 15 75% 7 35%
5. Organ yang terganggu
pada hipertensi
11 55% 14 70% 3 15%
6. Gejala Hipertensi 19 95% 20 100% 1 5%
7. Gejala yang tidak dapat
pada Hipertensi
14 70% 16 80% 2 10%
8. Pencegahan Hipertensi 14 70% 18 90% 4 20%
9. Pola makan pada
penderita hipertensi
10 50% 15 75% 5 25%
10. Komplikasi hipertensi 16 80% 17 85% 1 5%
TOTAL
135/20
6,75 67,5%
167/20
8,35 83,4% 1,6 16%
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 23
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu,
Jakarta Timur mengenai hipertensi masuk dalam kategori Cukup ( 67,5% ) . sedangkan setelah
dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori baik ( 83,5% ) . Hal ini
menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan
responden.
Saran
Kepada Masyarakat RT 05/ RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur :
Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun kepada anggota
keluarga yang beresiko terkena Hipertensi.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang tepat sesuai
dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.
Kepada Petugas Kesehatan :
Supaya lebih memahami tentang Hipertensi dan pentingnya pengaturan pola makan yang tepat
sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk
mencegah dan menangani penyakit Hipertensi.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Hipertensi dalam setiap kesempatan,
misalnya saat Posyandu ibu ataupun lansia, sehingga masyarakat semakin memahami tentang
Hipertensi dan agar para petugas dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan
memeriksakan tekanan darah, minum obat, berolahraga, dan mengatur pola makan.
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 24
VIII. LAMPIRAN
PRE TEST HIPERTENSINo : ____
Identitas1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
6. Pendidikan : a. Tidak sekolah c. SMP e. Diploma/PT
b. SD d. SMA7. Agama :a. Islam c. Katolik e. Budha
b. Protestan d. Hindu8. Suku :
1. Tekanan darah yang normal adalah …
1. 110/70 mmHg
2. 120/80 mmHg
3. 130/90 mmHg
4. 140/90 mmHg
2. Hipertensi merupakan keadaan tekanan darah yang …
1. Di bawah normal
2. Dalam batas normal
3. Di atas normal
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 25
4. Tidak stabil
3. Faktor pencetus hipertensi yang tidak bisa dicegah adalah...
1. Program hidup sehat tanpa asap rokok dan alkohol
2. Aktivitas fisik/gerak badan
3. Monitoring tekanan darah
4. Faktor keturunan
4. Hipertensi dapat mengakibatkan terganggunya pembuluh darah dalam membawa suplai ... ke seluruh tubuh yang memerlukan.
1. Oksigen dan nutrisi
2. Oksigen dan asam laktat
3. Asam laktat dan nutrisi
4. Oksigen dan protein
5.Organ yang bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen pada penderita hipertensi adalah ...
1. Hati
2. Jantung
3. Paru-paru
4. Lambung
6.Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, sulit tidur merupakan tanda-tanda dari penyakit… 1. Hepatitis
2. Jantung
3. Diabetes
4. Hipertensi
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 26
7.Gejala yang tidak sering didapati pada penderita hipertesi ...
A. Sakit kepala
B. Rasa berat di tengkuk/ leher
C. Mudah lelah
D. Perut kembung
8. Yang tidak termasuk 5 langkah pengendalian hipertensi…
1. Kendalikan faktor resiko
2. Mengkonsumsi alkohol dan rokok
3. Mengatur berat badan
4. Rutin berolahraga
9. Diet sehat yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah…
1. Tinggi kalori
2. Rendah lemak
3. Rendah serat
4. Tinggi kalsium
10. Komplikasi yang bukan disebabkan hipertensi adalah...
1. Sakit jantung
2. Stroke
3. Gagal ginjal
4. Kanker darah
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 27
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 28
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 29
Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 30
top related