sss155 slide laringologi

Post on 10-Dec-2014

126 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

Abdul Rachman Saragih

Sub Bagian Faringolaringologi

Bagian THT FK USU / RSUP H. Adam

Malik Medan

KELAiNAN PADA

LARiNG

�Kelainan Kongenital

�Peradangan

�Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)

2

�Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)

�Keratosis Laring

Kelainan Kongenital Laring

1� LARINGOMALACIA

� Paling sering ditemukan

� Std. Awal : epiglottis lemah

� Gejala Awal : Stridor ok lemahnya rangka laring

3

� Tanda sumbatan jalan nafas : retraksi suprasternal,

epigastrium, interkostal dan supraklavikular.

� Bila sumbatan berat ���� Intubasi Endotrachea

� Tidak boleh dilakukan Tracheostomy ok srg disertai

Tracheomalacia.

Laringomalacia

4

2� STENOSIS SUBGLOTIK KONGENITAL

� Penyempitan (stenosis) sering pd 2-3 cm dari pita suara.

� Kelainan yang menjadi penyebab :

� Penebalan jar. submukosa dgn hiperplasia kel. mukus &

fibrosis.

� Kelainan btk. Cart. Cricoid dgn lumen lbh kecil

� Btk. Cart. Cricoid normal dgn ukuran lbh kecil

� Pergeseran cincin trachea I ke postero-superior ke dalam lumen

5

� Pergeseran cincin trachea I ke postero-superior ke dalam lumen

Cricoid.

� Gejala :

� Stridor

� Dispnea

� Retraksi suprasternal, epigastrium, intrekostal dan

subklavikula.

� Sianosis dan apnea pd std. Berat ���� Respiratory Distress.

6

Terapi :

• Tergantung kelainan penyebab

• Umumnya dgn dilatasi atau laser CO2.

• Bila ok kelainan btk cartilago ����

pembedahan/rekonstruksi.

3� SELAPUT DI LARING (LARYNGEAL WEB)

� Selaput transparan (web) yg tumbuh di daerah glotik

(75 %), supraglotik (12 %) & subglotik (13%).

� Gejala : Sumbatan laring

� Terapi : Bedah mikro laring dgn laringoskop suspensi.

7

4� KISTA KONGENITAL

� Srg tumbuh di pangkal lidah atau plika ventrikularis.

� Terapi : Bedah mikro utk mengangkat kista

5� HEMANGIOMA

� Biasanya timbul di daerah subglotik dan leher.

� Gejala : Hemoptisis dan sumbatan laring

Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat

8

� Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat

skleroting.

6� FISTEL LARINGOTRAKEA-ESOFAGAL

� Tjd ok kegagalan penutupan ddg post. Cart. Cricoid.

� Gejala : Aspirasi Pneumonie, sumbatan laring.

Peradangan Laring

1. Laringitis Akut

� Umumnya kelanjutan dari rinofaringitis (common cold).

� Dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas terutama pd anak-anak.

� Etiologi : - Bakteri � peradangan lokal

- Virus � peradangan sistemik

� Gejala dan Tanda:

9

� Gejala dan Tanda:� demam

� malaise

� suara parau sampai afonia

� nyeri ketika menelan atau berbicara

� sumbatan laring

� batuk kering, bisa disertai dahak kental

� Pd pemeriksaan : mukosa laring hiperemis, membengkak pd supra dan subglotik.

� Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal.

Terapi :Terapi :Terapi :Terapi :� Istirahat bicara/bersuara 2-3 hari.

�Menghirup udara lembab.

�Menghindari iritan seperti rokok, makanan pedas atau minum es.

10

pedas atau minum es.

�Antimikroba bila radang berasal dr. paru.

�Trakeostomi / Endotracehal Tube

� bila terjadi sumbatan laring.

2. Laringitis Kronis

� Etiologi :

� Sinusitis Kronis

� Deviasi septum yg berat

� Polip hidung

� Bronkhitis kronis

� Penyalahgunaan suara (Vocal abuse) spt. biasa bersuara

keras atau berteriak

11

keras atau berteriak

� Gejala :

� Suara parau menetap

� Rasa tersangkut di tenggorok ���� pasien mendehem

tanpa sekret ok mukosa menebal

� Pd pemeriksaan: mukosa menebal, tidak rata, hiperemis

Terapi :Terapi :Terapi :Terapi :• Pengobatan peradangan di hidung, faring

serta bronkhus yang menjadi penyebab.

• Vocal Rest

(pasien tidak banyak berbicara)

12

3. CROUP

� = Infeksi laring � berkembang cepat � stridor & obstruksi

jalan nafas.

� Dapat tjd pd semua usia namun terutama menyerang pada

anak usia < 6 thn

13

anak usia < 6 thn

� Gambaran Klinis dibagi atas:

�Supraglotitis

�Laringotrakeobronkitis (Infraglotitis)

Perbedaan gambaran klinis Croup

Supraglotitis Infraglotitis (Laringotrakeobronkitis)

3-6 thn < 3 thn

Awitan dlm bbrp jam Awitan dlm bbrp hari

Suara jernih Serak

Disfagia -

Mengiler -

14

Posisi duduk, mulut terbuka, dagu

mengarah kedepan

Berbaring

Jarang kambuh Dapat kambuh

Perjalanan cepat Bbrp hari – minggu

Radiogram lateral � edema

supraglotis

Foto leher Normal

Ertiologi : Haemophilus Influenzae,

Streptococcus viridans, jarang oleh

virus

Etiologi: virus

Epiglotitis Akut

15

Penatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan Croup� Hidrasi yang adekuat

� Pemberian udara dingin dan lembab (uap air berpartikel kecil)

� Antibiotik (Ingat 20 % Haemophilus Influenzae resisten Ampicilin)

� Kortikosteroid dosis tinggi

� Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi

16

� Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi setelah diterapi

� Pengawasan secara terus menerus

� Intubasi hidung

� Bila anak kolaps���� respirator dan trakeotomi bila diperlukan

� Croup umumnya sembuh dlm 48-72 jam ����ekstubasi

3. Laringitis Kronis Spesifik

A. Laringitis Tuberculosis

� Infeksi sekunder TBC paru

� Sering menetap walau TBC paru sudah sembuh ok mukosa yg lengket ke tlg. rawan serta vaskularisasi yg tidak sebaik paru.

� Patogenesis :� Infeksi melalui udara pernafasan� Penyebaran melalui aliran darah/limfe

Dpt menimbulkan ggn sirkulasi

17

� Dpt menimbulkan ggn sirkulasi� Edema pd fosa interaritenoid, aritenoid, plika vokalis, plika

interventrikularis, epiglotis dan subglotik

� Gambaran Klinis (tergantung stadium): � Stadium Infiltrasi� Stadium Ulserasi� Stadium Perikondritis� Stadium pembentukan tumor

� Gejala Klinis :� Tgt. stadium

� Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring

� Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pd stadium lanjut dpt timbul afonia.

� Hemoptisis

� Nyeri waktu menelan yg hebat dibanding radang lainnya �khas

� Keadaan umum buruk

Proses aktif pd pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) � std

18

� Proses aktif pd pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) � std eksudatif/pembentukan kaverne.

� Diagnosis Banding :� Laringitis Luetika

� Karsinoma Laring

� Aktinomikosis Laring

� Lupus vulgaris Laring

� Diagnosa berdasarkan :� Anamnese

� Gejala dan pemeriksaan klinis

� Laboratorium

� Foto Toraks

� Laringoskopi direk/indirek

� Pemeriksaan PA

� Terapi :

19

� Terapi :� Obat anti TBC primer dan sekunder

� Vocal Rest

� Prognosa:� Tgt pd. keadaan sosial ekonomi, sanitasi, ketekunan

berobat.

� Bila diagnosis pd std. dini ���� prognosa baik

B. Laringitis Luetika

� Jarang ditemukan

� Pada Laring ���� Std. Tertier (pembentukan guma) mirip keganasan.

� Gambaran klinik :� Timbul ulkus bila guma pecah� Ulkus menyebabkan nyeri menjalar cepat ���� perikondritis

� Gejala:� Suara parau� Batuk Kronis

20

� Batuk Kronis� Disfagia (bila guma dekat introitus esofagus).

� Diagnosa dr pem. Laringoskopik dan serologik.

� Komplikasi :� Pd. penyembuhan spontan ���� Stenosis Laring krn pbtk. Jar. parut

� Terapi :� Penicillin dosis tinggi� Pengangkatan sekuester� Tracheostomi bila tjd. penyumbatan laring.

Nodul Pita Suara(Vocale Nodule)

� Etiologi : Vocal abuse jangka lama pd guru, penyanyi, dsb

� Disebut juga Singers node

� Gejala :� Suara parau

� Terkadang disertai batuk

21

� Terkadang disertai batuk

� Pd pemeriksaan : nodul pita suara sebesar kacang hijau, warna keputihan di 1/3 ant. atau tengah pita suara.

� Bila nodul bilateral � simetris

Vocale Nodule

Diagnosa :

Pemeriksaan laringoskopi direk/indirek

Terapi :

Laryngeal microsurgery (Bedah mikro Laring)

� kirim ke PA

22

� kirim ke PA

Keratosis Laring� Pertandukan sebagian mukosa

� Leukoplakia

� Plg sering pd pita suara dan fosa interarytenoid

� Etiologi : Tidak jelas

� Gejala : Suara parau yang persisten tanpa stridor/sesak nafas.

23

nafas.

� Terapi : Bedah mikro Laring

� Observasi sebaik mungkin � precancerous (15% mjd maligna).

SUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGEtiologi :� Radang akut dan kronis� Benda asing� Trauma akibat kecelakaan, perkelahian, bunuh diri, senjata tajam dan tindakan medik dengan gerakan tangan yang kasar.

� Tumor ganas atau jinak� Kelumpuhan Nervus laringeus rekuren bilateral

24

Gejala danTanda :� Serak (disfoni)� Sesak nafas (dispnea)� Stridor ketika inspirasi� Retraksi pada supraklavikula, intercostal, dan epigastrium.� Gelisah ok air hunger� Muka pucat dan sianosis karena hipoksia

PembagianPembagian stadium stadium menurutmenurut Jackson :Jackson :

� Stad. 1 : retraksi suprasternal dan stridor tenang

� Stad. 2 : retraksi suprasternal & epigastrium, gelisah

� Stad. 3 : retraksi suprasternal, infraklavikula, danintercostal, gelisah serta dispnea.

� Stad. 4 : retraksi sangat jelas, sianosis, paralisapusat pernafasan ok hiperkapnea,

penderita tenang spt tidur� mati ok asfiksia

25

penderita tenang spt tidur� mati ok asfiksiaPenanggulanganPenanggulangan ::

� Prinsip : melancarkan jalan nafas� Konservatif : antiinflamasi, anti alergi, antibiotik, oksigen intermitten� std. 1 ok inflamasi.

� Tindakan Operatif (tergantung stadium):� Std. 2 dan 3 � Intubasi endotrakea (pilihan utama) dan trakeostomi.� Std. 4 � krikotirotomi

INTUBASIINTUBASIINTUBASIINTUBASI ENDOTRAKEAENDOTRAKEAENDOTRAKEAENDOTRAKEA....

IndikasiIndikasi : :

� Mengatasi sumbatan sal. nafas atas

� Membantu ventilasi

� Mempermudah pingisapan sekret dari trak. Tracheobronchial.

� Mencegah aspirasi sekret yg ada di rongga mulut atau darilambung.

Pipa endotrakea terbuat dari PVC dgn cuff pada ujungnya dan dapat

26

Pipa endotrakea terbuat dari PVC dgn cuff pada ujungnya dan dapatdiisi udara serta berukuran 7 - 8,5 mm utk dewasa.

Berdasarkan cara pemasukan:

� Intubasi orotrakea ( melaului mulut )

� Intubasi nasotrakea ( melalui hidung )

KomplikasiKomplikasi� stenosis laring/trakea ( harus dirawat di ICU dantidak boleh melebihi 6 hari ).

TRAKEOSTOMITRAKEOSTOMITRAKEOSTOMITRAKEOSTOMIAdalah tindakan membuat lubang pd ddg anterior trakea

untuk bernafas.� Pembagian letak berdasarkan lokasi stoma diatas atau

dibawah cincin trakea III.� Menurut waktu � darurat (emergency) dan

elektif/berencana (lege artis).Indikasi :

27

Indikasi :� Mengatasi obstruksi laring� Mengurangi dead air space � pd kerusakan paru dgn

kapasitas vital yang berkurang.� Mempernudah pengisapan sekret � pd keadaan koma� Untuk memasang respirator (alat bantu nafas)� Pengambilan benda asing dari subglotik bila tidak ada

bronkoskopi.

28

PERASATPERASATPERASATPERASAT HEIMLICH HEIMLICH HEIMLICH HEIMLICH

(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)

� Merupakan suatu cara mengeluarkan benda asing yg menyumbat laring secara total atau benda asing ukuran besar yg terletak di hipofaring.

� Prinsip � memberi tekanan pada

29

� Prinsip � memberi tekanan pada paru.

� Dilakukan tekanan keatas dan kedalam rongga perut shg diafragma terdorong keatas shg udara mendorong sumbatan laring keluar dlm 3-4 kali hentakan.

� Dapat dilakukan pd org dewasa dan pada anak-anak

Anamnesis + Anamnesis + PemeriksaanPemeriksaan FisikFisik•• stridorstridor•• sesaksesak napasnapas•• cekungancekungan::

-- suprasternalsuprasternal-- epigastriumepigastrium-- selasela igaiga-- sekitarsekitar klavikulaklavikula

•• suarasuara parauparau•• sianosissianosis

RADANGRADANGDemamDemam

* DIFTERI* DIFTERI ��--TrakeostomiTrakeostomi-- ADSADS

* NON DIFTERI* NON DIFTERI �� -- AntibiotikaAntibiotika-- KortkosteroidKortkosteroid

TUMOR LARINGTUMOR LARING••MikrolaringoskopiMikrolaringoskopi

•• JINAKJINAK•• GANASGANAS

KELAINAN KONGENITAL LARINGKELAINAN KONGENITAL LARING �������� IntubasiIntubasi•• laringomalasialaringomalasia

SUMBATAN LARING SUMBATAN LARING TINDAKAN SEGERATINDAKAN SEGERA* * laringoskopilaringoskopi* * bebaskanbebaskan jalanjalan napasnapas* * intubasiintubasi/ / trakeostomitrakeostomi//* * krikotirotomikrikotirotomi* * oksigenoksigen

PemPem. . PenunjangPenunjang•• laringogramlaringogram•• CT Scan (CT Scan (atasatas indikasiindikasi))

•• laringomalasialaringomalasia•• trakeomalasiatrakeomalasia•• lesilesi anatomikanatomik•• kelumpuhankelumpuhan pita pita suarasuara•• anomalianomali pembuluhpembuluh darahdarah

PARESIS POSTIKUS BILATERALPARESIS POSTIKUS BILATERAL �������� TrakeostomiTrakeostomipascapasca tiroidektomitiroidektomi

TRAUMA LARINGTRAUMA LARING �������� EksplorasiEksplorasiTrakeostomiTrakeostomi

BENDA ASING DI LARINGBENDA ASING DI LARING �������� -- PerasatPerasat HeimlichHeimlich-- LaringoskopiLaringoskopi

BENDA BENDA BENDA BENDA ASINGASINGASINGASING DIDIDIDI SALURANSALURANSALURANSALURAN NAFASNAFASNAFASNAFAS

� Berasal dr dalam (endogen) dan luar tubuh (eksogen) yg dlm keadaan normal tidak ada.

� Jenis benda asing eksogen:� Padat : kacang-kacangan, tulang, paku, jarum, peniti, dll.� Cair : iritatif (bahan kimia) dan non iritatif (cairan dgn pH

7,4.

� Jenis benda asing endogen :� Sekret yg kental

31

� Sekret yg kental� darah atau hematom� nanah/pus� krusta� perkijuan� membran difteri� bronkolit� amnion & mekonium � pd bayi saat persalinan

Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :

� Faktor yg mempemudah aspirasi benda asing : � faktor personal,

� kegagalan mekanisme proteksi normal,

� faktor fisik,

� proses menelan tdk sempurna pd anak,

32

� proses menelan tdk sempurna pd anak,

� faktor dental dan medikal,

� Faktor kejiwaan,

� kecerobohan.

InsidensiInsidensiInsidensiInsidensi� 55 % � anak< 4 thn � insidens kematian lbh tinggi.� Bayi < 1 thn � gawat nafas krn aspirasi benda asing mrpkn peny. utama kematian (National Safety Council, 1981)

� Kacang dan biji-bijian � anak 2-4 thn ok belum ada gigi molar lengkap � tidak dikunyah sempurna.

� 6-8 % benda asing radiolusen ok terbuat dari plastik � sukar diagnosa scr radiologik.

33

diagnosa scr radiologik.� Dapat menjadi penyebab penyakit paru akut/kronis � dianggap sebagai diagnosis banding.

DiagnosaDiagnosaDiagnosaDiagnosa

� Berdasarkan anamnesa adanya riwayat tersedak sesuatu.

� Choking (rasa tercekik)

� Endoskopik

� Radiologis sbg penunjang

34

� Radiologis sbg penunjang

GejalaGejalaGejalaGejala dandandandan TandaTandaTandaTandaA. Stadium permulaan :� Violent paroxysms of coughing (batuk hebat tiba-tiba)� Choking (tercekik)� Gagging (tersumbat di tenggorok)� Sputtering (bicara gagap)� Obstruksi jalan nafasB. Stadium kedua :

35

B. Stadium kedua :� Diikuti interval asimptomatik ok refleks melemah �berbahaya (gejala dan tanda tidak jelas).C. Stadium Ketiga :� Komplikasi dgn obstruksi, erosi/infeksi, batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia dan abses paru.

TRAUMA LARINGTRAUMA LARINGTRAUMA LARINGTRAUMA LARING

Etiologi menurut Ballenger :

� Trauma mekanik eksternal (trauma tumpul, tajam, komplikasi trakeostomi/krikotirotomi) dan internal (endoskopi, intubasi endotrakea atau pemasangan NGT).

� Akibat luka bakar oleh panas dan kimia (alkohol, amonia, Natrium hipoklorit, lisol) yang terhirup.

Akibat radioterapi

36

� Akibat radioterapi

� Trauma otogen akibat vocal abuse

PatofisiologiPatofisiologiPatofisiologiPatofisiologi

� Edema plika ariepiglotik dan plika ventrikularis.

� Mukosa faring dan laring mudah robek � infeksi sekunder (selulitis, abses, fistel) dan emfisema subkutis.

� Fraktur dan dislokasi tlg rawan laring.

� Kerusakan perikhondrium � hematoma, nekrosis tlg rawan, perikondritis.

37

rawan, perikondritis.� Pembagian menurut Boyes (1968) :� Trauma dgn kelainan mukosa saja.� Trauma beserta hancurnya tlg rawan (crushing injuries).� Trauma dgn kehilangan sebagian jaringan.

Gejala Klinik :

� Stridor perlahan sampai kuat.

� Disfoni/afoni

� Emfisema subkutan

� Hemoptisis

� Disfagi/odinofagi

38

� Disfagi/odinofagi

Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :

1. Luka Terbuka

� Diagnosis � gelembung udara di daerah luka ok keluar dari trakea.

� Ditujukan utk perbaikan sal nafas dan mencegah aspirasi ke paru.

� Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul yang memakai

39

� Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul yang memakai balon.

� Eksplorasi mencari dan mengikat pemb. Darah.� Antibiotika dan serum ATS.� Komplikasi : aspirasi darah, paralisis pita suara dan

stenosis laring.

2. Luka Tertutup ( closed injury)� Diagnosis lebih sulit tapi penting utk menentukan

tindakan selanjutnya melalui laringoskopi direk atau indirek, foto jar. lunak leher, foto toraks, CT-scan.

� Tindakan eksplorasi dan konservatif tergantung diagnosa diatas.

� Konservatif : � Istirahat suara� Humidifikasi

40

� Humidifikasi � Kortikosteroid bila mukosa edem, hematom atau laserasi

ringan tanpa sumbatan laring.

� Indikasi eksplorasi :� Sumbatan nafas yg perlu trakeostomi� Emfisema subkutis yg progresif� Laserasi mukosa yg luas� Terbukanya tlg rawan krikoid� Paralisis bilateral pita suara

Eksplorasi :� Insisi kulit horizontal utk reposisi tulang rawan/sendi yang fraktur/dislokasi.

� Menjahit mukosa robek dgn gelambir (flap) atau kulit (graft).

� Sbg penyanggah lumen laring � stent atau mold dari silastik, porteks atau silikon selama 4-6 mgg.

41

Komplikasi :� Terbentuk jar. parut dan stenosis laring.� Paralisis nervus rekuren.� Infeksi luka � perikondritis.

TUMOR LARING

TUMOR JINAK LARING

PAPILOMA LARING

� Tumor jinak yang paling sering dijumpai

� Dibagi 2 jenis :

1. Juvenil (multiple)1. Juvenil (multiple)

2. Adult (solitary)

Bentuk juvenil / multiple

� Tumor jinak laring yg paling sering pada anak

5-15 thn

� Dapat regresi saat dewasa ?

� Etiologi: human papiloma Virus (berhubungan dgn maternal condilomata, cutaneous warts)

� Tumor bergerombol spt buah murbei, warna putih kelabu/kemerahan � pada pita suara, dpt juga mengenai eksatralaringeal spt trakea,bronkus,dll

�Gejala � suara serak, batuk, sesak nafas, stridor�Diagnosis �anamnese, gejala klinik,laringoskopi direct,biopsi dan histopatologi

�Terapi :- Ekstirpasi papiloma dgn bedah mikrolaring/laser- Autogenous vaccine-Autogenous vaccine- Interveron- Obat antivirus,dll

�Sering rekurensi

�Radioterapi tidak dianjurkan �malignansi

Bentuk dewasa / adult / solitary

�Sering pada laki-laki

�Premalignancy

�Letak: 2/3 anterior pita suara,ventrikular band, komisura anterior

�Gejala � suara serak�Gejala � suara serak

�Laringoskopi indirect � massa bertangkai, putih kelabu/kemerahan,permukaan spt kutil

�Terapi � bedah mikrolaring.

Pengangkatan yg tidak bersih � rekurensi

* Lokalisasi : - komisura anterior bag. bawah

- 1/3 bag. depan pita suara

* Sifat : - bertangkai

- licin mengkilat

- konsistensi kenyal

- pria > wanita- pria > wanita

- usia (20-21) � 60 thn

• Gejala : 1. Kalau kecil � (-)2. Kalau besar � gangguan suara3. Kalau bertangkai � ggn suarasampai hilang kalau berteriak

• Pemeriksaan :- Laringoskopi indirek � tampak massa- Laringoskopi direk - Laringoskopi direk

• Terapi : - Ekstirpasihati-hati terhadap lig. Vocale � pakaimikroskop

Fibroma

• Etiologi : Radang kronis• Lokasi : - Komisura anterior

- 1/3 bag. depan pita suara• Gejala :

- Fibroma kecil � (-)- Fibroma besar � gangguan suara- Besar sekali � menutup aditus laring �dispnoe � sianosis � asfiksiadispnoe � sianosis � asfiksia

• Tindakan :-Trakeostomi- Ekstirpasi dgn memakai mikroskop

CHONDROMA

�Jarang dijumpai

�Lokasi : kartilago krikoid, kartilago aritenoid

�Tumbuh lambat

�Gejala : suara serak�Gejala : suara serak

�Terapi : bedah

TUMOR GANAS LARING

(KARSIN0MA LARING)

�Urutan ke 3 keganasan THT ( setelah karsinoma nasofaring, tumor hidung dan sinus paranasal)

�laki-laki >> � perbandingan 8:1, usia 50-60 thn

��Etiologi ?? � rokok,alkohol, sinar radio aktif, polusi udara, asbestosis, dll

�Terapi : bedah, radiasi, sitostatik � tergantung stadium dan keadaan umum

HistopatologiHistopatologi

�Karsinoma sel skuamosa : 95-98%

�Adenokarsinoma : insidens 1%, sering metastae ke paru, hepar, 5 YSR sangat rendah, terapi reseksi radikal + neck diseksi + radiasi post operatif

�Kondrosarkoma� tulang rawan krikoid 70%, tiroid 20%, aritenoid 10%, laki-laki 40-60 thn, terapi laringektomi total.

Klasifikasi

Berdasarkan UICC tumor laring dibagi atas:

1. Supraglotis : mulai dari tepi epiglotis -ventrikel laring

2. Glotis : pitra suara, komisura anterior, komisura posteriorkomisura posterior

3. Subglotis : 10 mm dibawah pita suara-kartilago krikoid

Tumor primer (T)Tx : Tumor tidak dapat dinilaiT0 : Tumor primer tidak ada

�Supraglotis (15%)Tis : Karsinoma insituT1 : Karsinoma terbatas di supraglotis, gerakan normalgerakan normalT2 : Tumor mengenai glotis, fiksasi (-)T3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi (+)T4 : Tumor melewati laring

�Glotis (80%)Tis : Karsinoma insituT1 : Tumor terbatas pada pita suara, gerakan normalT2 : Tumor meluas ke supraglotis atau subglotis, gerakan

pita suara normalT3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suaraT4 : Tumor melewati batas laring

�Subglotis (5%)Tis : Karsinoma insituT1 : Tumor terbatas pada subglotisT2 : Tumor meluas ke pita suaraT3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suaraT4 : Tumor melewati batas laring

Keterlibatan kelenjar (N)Nx : kelenjar tidak dapat dinilaiN0 : klinis tidak ada tumorN1 : Kelenjar homolateral, diameter < 3 cm N2 : kelenjar homolateral ,diameter 3-6 cmN3 : kelenjar homolateral massif, bilateral atau

kontralateral

Metastase jauh (M)M0 : Tidak ada metastase jauhM1 : terdapat metastase jauh

Stadium

Stadium I : T1 N0 M0Stadium II : T2 N0 M0

---------------------------------Stadium III : T3 N0 M0

T1-T3 N1 M0T1-T3 N1 M0Stadium IV : T4 N0 M0

tiap TN2 M0tiap TN2 M0tiap T tiapN M1

Gejala dan Tanda

� Suara serak

� Sesak nafas dan stridor

� Nyeri tenggorok

� Disfagia

� Batuk dan haemoptisis

� Pembengkakan pada leher

Diagnosis

1. Anamnese2. Pemeriksaan rutin THT3. Laringoskopi direct4. Radiologi : foto polos leher dan dada5. Radiologi khusus : politomografi, CT Scan, MRI, PET5. Radiologi khusus : politomografi, CT Scan, MRI, PET6. Pemeriksaan histopatologi dari biopsi laring, sbg diagnosa

pasti

DIAGNOSIS BANDING

1. TBC laring

2. Lupus eritematosus laring

3. Sifilis laring

4. Tumor jinak laring4. Tumor jinak laring

5. Penyakit kronis laring

PENGOBATAN

1. Pembedahan � - laringektomi parsial

- laringektomi total

- diseksi leher - diseksi leher

2. Radiasi

3. Sitostatika

Laringektomi Parsial

� Indikasi : karsinoma stad I atau stad II

� Dibedakan atas :

1.Laringektomi parsial vertikal (hemilaringektomi)- Kordektomi

- Laringektomi parsial frontal

- Laringektomi parsial lateral

- Laringektomi frontolateral

- Laringektomi frontolarteral diperluas

2. Laringektomi parsial horizontal

- Epiglotektomi

- Laringektomi parsial supraglotik

- Laringektomi parsialsupraglotis diperluas

( laringektomi suprakrikoid)

Laringektomi Total

� Adalah tindakan mengangkat seluruh struktur laring sampai batas bawah cincin trakea ( tergantung perluasan tumor)

� Indikasi untuk tumor stadium III dan IV

� Post laringektomi total � bernafas lewat trakeostomi, fungsi menelan kembali setelah luka op sembuh, suara harus menelan kembali setelah luka op sembuh, suara harus menggunakan suara esofagus atau vibrator elektronik

� Komplikasi laringektomi

o Hematoma dan empyema

o Fistel

o Infeksi luka operasi

o Bronkopneumoni, atelektasis

o Ulkus peptikum

o Strikturo Striktur

o Hipotyroidism / hipoparatyroidism

Diseksi leher radikal

� Tidak dilakukan untuk tumor glotis stad I - II

� kemungkinan metastase <<<� Indikasi untuk tumor supraglotis & subglotis serta tumor glotis stad lanjut

� Kontraindikasi :- Metastase jauh (+)-Tumor primer tidak dapat dikontrol-Tumor mengenai tulang vertebra servikalis atau dasar tengkorak

Radioterapi

� Untuk tumor glotis dan supraglotis stadium I & II �kesembuhan 90%

(STADIUM DINI)(STADIUM DINI)

69

top related