sosialisasi sjsn
Post on 23-Jun-2015
1.675 Views
Preview:
TRANSCRIPT
04/13/23 1
UU Nomor 40 Tahun 2004SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
( S J S N )
UU Nomor 40 Tahun 2004SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
( S J S N )
YUS BAIMBANG BILABORA YUS BAIMBANG BILABORA
ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP
04/13/23 2
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONALSejarah dan beberapa pengertian :
1. Bismarck (1883), Roosevelt (1935)
2. Sosial Insurance (Asuransi Sosial), Social Assistance (Bantuan Sosial), Social Services (Servis Sosial)
3. Provident Fund (tabungan), Commercial Insurance (Asuransi Komersial)
4. Kontribusi anggaran Negara
5. Kelompok Formal -- Non Formal
6. Instrumen mobilisasi dana masyarakat -- tabungan nasional
7. Engine of Development
04/13/23 3
JAMINAN SOSIAL ADALAH :
Salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang minimal layak menuju terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang berkeadilan bagi seluruh rakyat
Perluasan dan pengembangan program yang sudah ada Merupakan program Negara (Pemerintah/masyarakat) untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pendekatan sistem Menanggulangi resiko ekonomi karena sakit, PHK, pensiun
usia lanjut dan resiko lainnya Merupakan cara (means), sekaligus tujuan (ends) mewujudkan
kesejahteraan
04/13/23 4
Memenuhi amanat dasar konstitusi UUD Tahun 1945, Pasal 5 UUD Tahun 1945, Pasal 20 UUD Tahun 1945, Pasal 28 ayat (1), (2) dan (3) UUD Tahun 1945, Pasal 34 ayat (1) dan (2)
UU No 40 TAHUN 2004,LANDASAN :
04/13/23 5
ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP
Asas kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial
Tujuan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak
Prinsip-prinsip Kegotong-royongan, nirlaba, keterbukaan, keberhati–hatian, akuntabilitas dan portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesar-besar kepentingan peserta.
UU No 40 TAHUN 2004
04/13/23 6
S A S A R A N :
Perluasan kepesertaan Perluasan jenis program jaminan sosial Peningkatan manfaat Sebagai “UU Payung”
UU No. 40 TAHUN 2004
04/13/23 7
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL Prinsip-prinsip :
• Kegotong-royongan / solidaritas• Kepesertaan wajib• Nirlaba• Keberhati-hatian / akuntabilitas• Dana Amanat• Portabilitas
8
15 %1,7 19,1 16 % 2.7 %19,1
56 %4,3 %108,566 bil2.540154 bilTHAILAND
96 %4,8 %623,813,6 bil13.148283,4 bilTAIWAN
35 %3,6 %667,03,3 bil (SIN)31.03596,3 bilSINGAPORE
2,4 %97,32,061 bil4.51797,9 bilMALAYSIA
4 %161,36,78 bil (HK)26.610173 bilHONGKONG
56 %4,3 %108,566 bil2.540154 bilTHAILAND
96 %4,8 %623,813,6 bil13.148283,4 bilTAIWAN
35 %3,6 %667,03,3 bil (SIN)31.03596,3 bilSINGAPORE
Very small**2,4 %97,32,061 bil4.51797,9 bilMALAYSIA
Very small**4 %161,36,78 bil (HK)26.610173 bilHONGKONG
4.093 bil1.060214 bilINDONESIA
COMPULSORY COVERAGE
PERCENTAGE OF GDP
PerKapita(US$)
TOTAL
HEALTH EXP.
(US$)
GDPPer
kapita
GDP (US$)COUNTRY
* Tahun 2003
** Tidak diperlukan, karena Pemerintah telah menjamin kesehatan melalui APBN-nya
PROFIL NEGARA-NEGARA ASEAN*
04/13/23 9
0
20
40
60
80
100
Indon
esia
Amer
ika
Filipin
a
Belanda
Turki
Jerm
an
Belgia
Austria
Peran
cis
Spanyo
l
Muan
gtai
Kor
eaCek
o
Yunani
Portu
gal
Ingg
ris
Selandia
Bar
u
Finla
ndia Itali
Jepan
g
Austral
ia
Norweg
ia
Denm
ark
Isla
ndia
Kan
ada
Luksem
berg
% p
dd
k d
g A
SK
PERSENTASE PENDUDUK YANG MEMILIKI ASURANSI KESEHATAN SOSIAL / PEMBIAYAAN PUBLIK
DI BEBERAPA NEGARA*
PERSENTASE PENDUDUK YANG MEMILIKI ASURANSI KESEHATAN SOSIAL / PEMBIAYAAN PUBLIK
DI BEBERAPA NEGARA*
8
*Tahun 2003
04/13/23 10
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
1. Mekanisme Asuransi Sosial (Social Insurance)
2. Bantuan Sosial (Social Assistance)
3. Pelayanan Sosial (Social Services)
4. Mekanisme Tabungan (provident-funds)
5. Bagian “Social-Protection”
6. Instrumen mobilisasi dana masyarakat / membentuk tabungan nasional
04/13/23 11
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
(10-20)%
10%
(60-70)%
Kaya
Sedang dan menengah
Miskin
→Terbuka jaminan tambahan
→Standar SJSN
→Subsidi Pemerintah (Social Assistance)
• Diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia• Secara bertahap, kelompok formal, masyarakat miskin,
kelompok nonformal, sesuai kelayakan program• Program yang akan didahulukan adalah Jaminan
Kesehatan
04/13/23 12
PRINSIP DASAR Jaminan Sosial berkembang sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi Peran peserta membiayai jaminan sosial yang
dikelola dengan prinsip asuransi sosial (kecuali masyarakat miskin dibiayai Negara)
Dimulai dari kelompok formal, miskin (tanggung jawab Negara) lalu nonformal lainnya
Peran Negara dominan Diselenggarakan secara not for profit Instrumen mobilisasi dana masyarakat untuk
membiayai pembangunan
04/13/23 13
Struktur dan Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja di Indonesia (2005)
100,77 juta angkatan kerja
94.9 jt pekerja 5.87 jt penganggur
32.5 jt pekerja formal 62.4 pekerja informal
19,1 jt berusaha sendiri
18 jt dibantu keluarga/pekerja
4.2 pekerja bebas pertanian
3.3 pekerja bebas non-pertanian
17.9 jt pekerja tak dibayar
04/13/23 14
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL(SJSN dan Pertumbuhan ekonomi):
Program Jaminan Sosial Manfaat bagi Masyarakat
Akumulasi Dana
Peningkatan Peserta SJSN
Bunga bank rendah Stabilitas nilai Rupiah Investasi → Lapangan kerja Perbaikan upah Investasi sarana kesehatan;
• Standar pelayanan• Standar obat• Tarif & harga
Pajak, inflasi Pasar modal Pertumbuhan ekonomi Nasionalisme meningkat
Kesejahteraan Masyarakat / Kesempatan
Kerja
04/13/23 15
Setiap Badan Penyelenggaramerupakan Badan Hukum sendiri
PT.
ASKES
Cab
PT.
TASPEN
Cab
PT.
ASABRI
Cab
PT.
JAM SOSTEK
Cab
PRESIDEN
5 TH
Dekom Direksi
JS
ASKES
Cab
Dekom Direksi
JS
TASPEN
Cab
Dekom Direksi
JS
ASABRI
Cab
DekomDireksi
JS
JAM SOSTEK
Cab
DJSN
Dekom Direksi
JS
LAIN
RUPS
BP JS
RUPSRUPSRUPSRUPS
- Secara bertahap menyesuaikan diri dengan UU SJSN- Presiden menetapkan kebijakan umum dan sinkronisasi- DJSN adalah Pembantu Presiden dalam menetapkan kebijakan umum dan sinkronisasi
UU No. TAHUN 2004Memayungi dan mengatur semua bentuk Jaminan Sosial termasuk yang eksis
04/13/23 16
Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan Pensiun (JP)
Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kesehatan (JK)
JENIS PROGRAM JAMINAN SOSIAL MENURUT UU No.40 TAHUN 2004 :
04/13/23 17
JAMINAN HARI TUA
Jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib.
Jaminan hari tua diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
04/13/23 18
JAMINAN PENSIUN
Jaminan pensiun diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib.
Jaminan pensiun diselenggarakan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.
Jaminan pensiun diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti.
Usia pensiun ditetapkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
04/13/23 19
JAMINAN KEMATIAN
Jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial.
Jaminan kematian diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.
04/13/23 20
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial.
Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.
18
04/13/23 21
JAMINAN KESEHATAN
1. Diselenggarakan secara nasional
2. Berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas
3. Komprehensif, sesuai dengan kebutuhan medis
4. Iur biaya, mencegah abuse
5. Kendali biaya dan kendali mutu
6. Standar pelayanan ditetapkan dengan PP
7. Bantuan iuran dibayar pemerintah
8. Bertahap, sesuai dengan kelayakan program
04/13/23 22
JAMINAN KESEHATAN
Sistem pembiayaan kesehatan yang akan dikembangkan adalah Jaminan Kesehatan. Perbedaannya dengan Sistem Out of Pocket yang diterapkan saat ini adalah: Penanggungjawab pembayaran : perseorangan
(saat ini) diubah menjadi bersama (masa depan) Saat pembayaran : pada waktu sakit (saat ini)
diubah menjadi pada waktu sehat (masa depan) Cara pembayaran : setelah diselenggarakannya
pelayanan kesehatan (saat ini) diubah menjadi sebelum diselenggarakan pelayanan kesehatan (masa depan)
04/13/23 23
MANAGED HEALTH CARE CONCEPT(Pelayanan Kesehatan Terkendali)
Mengembangkan sistem pembayaran dan pelayanan
Konsep pelayanan dokter keluarga Konsep pelayanan rujukan Konsep pelayanan wilayah Konsep PPS (Prospective Payment System) Standar dan plafon harga obat
04/13/23 24
KEPESERTAAN JK DALAM SJSN
• Peserta JK terdiri atas pekerja sektor formal dan pekerja sektor informal (penerima upah dan tidak menerima upah)
• Anggota keluarga peserta berhak menerima manfaat JK.
• Setiap peserta dapat mengikut sertakan orang tua atau mertua sebagai anggota keluarga dengan penambahan iuran.
04/13/23 25
Cakupan kepesertaan dalam program JK ditetapkan dan diperluas secara bertahap dengan memperhatikan kemudahan dalam pengumpulan iuran dengan tata cara sebagai berikut:
Pemberi kerja wajib mendaftarkan seluruh pekerjanya beserta anggota keluarganya kepada BPJS.
Pemberi kerja yang pada saat Undang-undang ini diundangkan telah menjadi peserta pada suatu BPJS program jaminan serupa, secara bertahap wajib mendaftarkan pekerja dan anggota keluarganya kepada BPJS.
Kelompok kerja sektor informal mendaftarkan diri kepada BPJS.
Pemerintah mendaftarkan penduduk yang tidak mampu kepada BPJS.
KEPESERTAAN JK DALAM SJSN
04/13/23 26
Kepesertaan tetap berlaku untuk masa tertentu apabila seseorang mengalami perubahan status pekerjaan seperti pemutusan hubungan kerja ataupun mengalami cacat fungsi tetap yang menyebabkan seseorang peserta kehilangan kemampuan untuk memperoleh penghasilan.
Ketentuan lebih lanjut yang mengatur hak peserta sebagaimana dimaksud di atas akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
KEPESERTAAN JK DALAM SJSN
CAKUPAN KEPESERTAAN JK DI INDONESIA (2005)
Depnaker Depkeu Depkes Dephankam
JAMSOSTEKASKES &
Bapel JPKM &Masy Miskin
Asuransi Komersial ASABRI
TipeJaminan Sosial
Asuransi Komersial/
Privat
Askes Sosial,
Komersial, Miskin
Free health
services
Cakupan
2. 9 Juta (1.32%)
5 juta, termasuk
PersonalAccident (2.27%)
14 Juta + 2 Juta + 60 Juta(36 %)
2 Juta(1%)
Pengawasan teknisPengawasan finansial
Mid 2005 :85,9 Juta dari 210 Juta Penduduk ( 40,59%)
04/13/23 28
HAL-HAL YG PERLU DIPERTIMBANGKAN DLM PENGEMBANGAN JK
Peran Pemerintah (Pusat dan Daerah) adalah besar
Kebijakan nasional digariskan di pusat dgn masukan pertimbangan daerah, sedang daerah akan lebih berperan pada aspek operasional
Kepastian penyelenggaraan not for profit Pemenuhan the law of the large number Kepastian portabilitas
04/13/23 29
PENGEMBANGAN KEPESERTAAN JK SJSN di INDONESIA ?
• Lihat pengalaman negara lain
apakah yang bisa kita petik ?
• Tidak ada model negara lain yang bisa diadopsi secara bulat-bulat
• Identifikasi tantangan/hambatan
• Cari solusi pemecahan masalah
• Set up roadmap pengembangan
04/13/23 30
Benefit-PackageUntuk Seluruh Program
Keterangan: Benefit Package tidak mempertimbangkan Status Sosial / Tingkat Upah Masyarakat
Alternatif 1
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
04/13/23 31
Alternatif 2
Benefit-Package Non Medis (ruang kelas)Beda antara yang berupah tinggi dan upah rendah
Keterangan: Benefit Package memperhatikan tingkat Status Sosial / Tingkat Upah terutama aspek non medik.
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
04/13/23 32
AGENDA NASIONAL (SJSN)
Menyelesaikan agenda bidang regulasi Menyelesaikan agenda bidang pengorganisasian
dan kelembagaan Membangun peran serta pemangku kepentingan
(stakeholders) Mengidentifikasi dan mengembangkan komponen
esensial JK (manfaat, proyeksi finansial, dll) Memperluas kepesertaan dan manfaat program
jaminan sosial
d
04/13/23 33
PERAN PEMERINTAH DAERAH
1. Pengawasan
2. Membayar iuran (tambahan) dan penerima bantuan iuran.
3. Penentuan peserta penerima bantuan iuran
4. Penyediaan /pengelolaan sarana penunjang Jaminan Sosial.
5. Pemanfaatan Dana SJSN
6. Saran/usul kebijakan
04/13/23 34
LANGKAH-LANGKAH
1. Sosialisasi SJSN
2. Peraturan Pelaksana (PP dan Perpres) yang diperlukan
3. Pembentukan DJSN
4. Masa transisi sampai 2009
5. Pentahapan Pertumbuhan SJSN (skenario makro – 20 tahun)
6. Lembaga/institusi yang bertanggung jawab
37
04/13/23 35
top related