slide hasil.pptx

Post on 20-Jan-2016

28 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RADIASI DAN KELUHAN PADA PEKERJA DI INSTALASI

RADIOLOGI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN RS IBNU SINA

MAKASSAR

Oleh :

 Pembimbing :

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UMI, MAKASSAR 2013

Pendahuluan

Adanya kemajuan teknologi disertai dengan penggunaan cara-cara baru di bidang diagnostik dan terapeutik yaitu Radiodiagnostik dan Radioterapi.

Laporan organisasi buruh internasional (ILO) tahun 2001 mencatat jutaan pekerja telah mengalami kecelakaan atau menderita penyakit akibat kerja

K3 harus dilaksanakan untuk memenuhi hak karyawan di rumah sakit sebagai langkah untuk mencegah dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan termasuk bahaya radiasi

Latar Belakang

Pusdiklat Kesehatan. Bahan Pembelajaran Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. [online]. 2003 [cited 2012 August 30th]. Availeble from: http:/K3-RS.comAsta Qauliyah. Pengertian dan Fungsi Rumah sakit. [online]. 2008 January 1st [cited 2012 August 30th]. Available from: http:// www.astaqauliyah.com/

Bagaimana hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi

Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar?

Rumusan Masalah

Tujuan UmumMengetahui hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar

Tujuan Khusus1.Mengetahui tingkat radiasi pada pekerja di Instalasi

Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar

2.Mengetahui keluhan pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar akibat paparan radiasi

Tujuan Penelitian

1.Sebagai salah satu bahan masukan bagi RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, RS Ibnu Sina dan berbagai instansi lainnya dalam rangka peningkatan kesehatan pekerja terkait paparan radiasi.

2.Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti melalui penelitian di lapangan.

3.Sebagai salah satu sumber informasi atau bahan acuan untuk peneliti berikutnya.

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Faktor Penyebab Kurangnya kesadaran pekerja Rendahnya kualitas serta keterampilan pekerja Banyak pekerja yang meremehkan resiko kerja Pekerja tidak menggunakan alat-alat pengaman

walaupun sudah tersedia

Kecelakaan Kerja

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Klasifikasi menurut jenis kecelakaan: Terjatuh Tertimpa benda Tertumbuk atau terkena benda-benda Terjepit oleh benda Gerakan-gerakan melebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi Terkena arus listrik Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi

Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Klasifikasi menurut penyebab: Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik,

mesin penggergajian kayu, dan sebagainya Alat angkut, alat angkut darat, udara dan air Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan

pemanas, instalasi pendingin, alat-alat listrik, dan sebagainya

Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak, gas, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Lingkungan kerja (di luar bangunan)

Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Klasifikasi menurut sifat luka/kelainan: Patah tulang Dislokasi (keseleo) Regang otot (urat) Memar dan luka dalam yang lain Amputasi Luka di permukaan Geger dan remuk Luka bakar Keracunan-keracunan mendadak Pengaruh radiasi Lain-lain

Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka pada tubuh: Kepala Leher Badan Anggota atas Anggota bawah Banyak tempat Letak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi

tersebut

Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id

Defenisi Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang

dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dalam istilah fisika pada dasarnya adalah

suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungan tanpa membutuhkan medium.

Radiasi

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Sumber RadiasiSumber radiasi ada dua yaitu radiasi alam dan radiasi buatan, Radiasi alam berasal dari sumber radiasi kosmik,

sumber radiasi terestrial (primordial), dan sumber radiasi dari dalam tubuh manusia.

Radiasi buatan berasal dari radionukleotida buatan, pesawat sinar-x, reaktor nuklir dan akselerator.

Radiasi

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Jenis RadiasiDikenal ada dua jenis radiasi yaitu radiasi pengion dan non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk

atau menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk di dalamnya adalah sinar-x, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron.

Radiasi non-Pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk di dalamnya yaitu gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet

Radiasi

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Jenis RadiasiDikenal ada dua jenis radiasi yaitu radiasi pengion dan non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk

atau menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk di dalamnya adalah sinar-x, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron.

Radiasi non-Pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk di dalamnya yaitu gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet

Radiasi

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Diagnostik Radiografi Fluoroskopi Mamografi CT MRI USG

Penggunaan Radiasi di Rumah Sakit

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Terapi Radiasi eksterna

(teleterapi) Brakhiterapi Radiasi dengan

menggunakan radio farmaka

Kedokteran NuklirKegiatan kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari sumber terbuka untuk tujuan diagnosa, terapi dan penelitian medis

Tata Laksana Penggunaan Radiasi di Rumah Sakit Perizinan Sistem pembatasan dosis Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

terhadap pemenfaatan radiasi pengion Kalibrasi Penanggualangan kecelakaan radiasi Pengelolaan limbah radioaktif

Penggunaan Radiasi di Rumah Sakit

Penanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.com

Efek somatik: efek yang timbul pada individu yang terkena radiasi. Terdiri atas efek somatik stokastik dan efek somatik non-stokastik. Efek somatik stokastik peluang terjadinya sebanding dengan dosis yang diterima tanpa ada ambang batas atau efek karsinogen, sementara efek somatik non-stokastik keparahan akibat radiasinya sebanding dengan besar dosis yang diterima.

Genetik: Keturunan orang yang terkena radiasi (kerusakan kromosom sel)

Teratogenik: cacat bawaan/kematian karena janin terkena radiasi

Efek Biologi Radiasi

Hamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.com

Efek Biologi Radiasi

Hamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.com

Dosis Gejala Saat Timbulnya

3-10 Gy Eritema (kulit kemerahan) 14-21 hari

> 3 Gy Epilapsi (rambut rontok) 14-18 hari

8-12 GyRadang kulit kering

(terkelupas, rasa raba hilang)

25-30 hari

15-20 Gy Radang kulit basah (tukak) 20-28 hari

15-25 GyPembentukan gelembung

berisi cairan15-25 hari

> 20 Gy Pembentukan tukak 14-21 hari

> 25 GyNekrosis (kematian

jaringan)> 21 hari

Besar Dosis dan Saat Timbulnya Gejala Klinis

Efek Biologi Radiasi

Hamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.com

Sindroma Radiasi AkutDosis Gejala Saat Timbul Peluang Hidup

1-2 GyRingan dan tidak khas: Mual, lelah, muntah,

sakit kepala3-6 jam

Besar 

2-6 Gy

Gangguan/kerusakan organ pembuat darah

(anemia, infeksi, perdarahan)

2-6 minggu Sedang/Kecil

7-10 Gy

Gangguan/kerusakan saluran pencernaan

(diare, muntah-muntah, muntah

darah)

1-2 minggu Kecil sekali

> 20 Gy

Gangguan/kerusakan susunan saraf (kejang,

mengigau, disorientasi, koma)

Beberapa jam/hari Praktis tidak ada

Kerangka Konsep

Pola Hubungan Variabel

Variabel Dependen

Tingkat Paparan Radiasi Definisi: Tingkat paparan radiasi adalah jumlah

radiasi yang diterima seorang pekerja yang diukur menggunakan alat ukur dosis radiasi perorangan dengan film badge. Tingkat paparan dikatan tinggi jika melebihi nilai batas dosis (NBD) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BPTN) yaitu 20 mSv/tahun.

Alat ukur: Tabel data Cara ukur: Dengan mencatat tingkat paparan radiasi

perorangan yang diambil dari data sekunder instalasi radiologi RS yang bersangkutan.

Variabel Independen

Keluhan Kesehatan Definisi: Keluhan kesehatan adalah gangguan

terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Keluhan kesehatan yang dimaksud berupa seperti iritasi kulit, mual, muntah, demam tinggi, rambut rontok, dan sakit kepala.

Alat ukur: Kuesioner Cara ukur: Dengan membuat pertanyaan mengenai

variabel tersebut pada kuesioner dan melihat jawaban pilihan dari sampel.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis Nol (H0). Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat

paparan radiasi dengan keluhan kesehatan pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.

Hipotesis Alternatif (H1). Ada hubungan bermakna antara tingkat paparan

radiasi dengan keluhan kesehatan pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.

Metode Penelitian

Desain

DesainJenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan survei analitik melalui kuesioner dengan metode cross-sectional, dimaksudkan untuk memperoleh hubungan antara tingkat paparan radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar

Waktu dan Tempat

Waktu

TempatLokasi penelitian di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar

Populasi dan Sampel

PopulasiPopulasi adalah pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.

SampelSampel adalah sebagian pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar. Teknik pengambilan sampel berupa simple random sampling.

Besar SampelJumlah pekerja yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak kurang lebih 30 orang.

Pengumpulan Data

Data Primer Kuesioner yang dibagikan pada pekerja untuk diis.

Jawaban kuesioner responden inilah yang kemudian menjadi data primer dari peneliti.

Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari data administrasi

Instalasi Radiologi Rumah Sakit yang bersangkutan. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari administrasi RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina, untuk mendapatkan informasi secara umum mengenai rumah sakit tersebut.

Pengolahan dan Penyajian Data

Data primer yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode cross-sectional, SPSS 20, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, grafik, disertai narasi.

Etika Penelitian

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak pemerintah setempat sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2.Menjaga kerahasiaan data pasien sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

Hasil Penelitian

Jumlah Sampel Jumlah sampel yang berhasil dikumpulkan dalam

penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RS Ibnu Sina dan RS Labuang Baji.

Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentasi (%)

Laki-laki 15 50

Perempuan 15 50

Total 30 100

Sumber: Data Primer

Laki-laki

Perempuan

JK

Pies show counts

Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin

dari jumlah sampel sebanyak 30 orang terdapat 15 (50%) orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 (50%) orang berjenis kelamin perempuan.

Distribusi Sampel Menurut Umur

Umur Jumlah Persentasi (%)

20-24 th 2 2,7

25-29 th 9 12,3

30-34 th 18 24,7

> 34 th 11 15,1

Total 30 100

Sumber: Data Primer

20-24

25-29

30-34

>34

Umur

Pies show counts

Distribusi Sampel Menurut Umur

Responden yang paling banyak berumur 25-29 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%) sementara sampel yang paling sedikit yaitu berumur > 34 tahun yaitu sebanyak 1 orang (3,33%).

Distribusi Sampel Menurut Lama Bekerja

Status ASI

Eksklusif

Jumlah Persentasi (%)

< 1 tahun 12 40

1-3 tahun 15 50

> 3 tahun 3 10

Total 30 100

Sumber: Data Primer

< 1 tahun

1-3 tahun

> 3 tahun

LK

Pies show counts

Distribusi Sampel Menurut Lama Bekerja

Dari 30 sampel, 12 orang (40%) sudah bekerja < 1 tahun, 15 orang (50%) sudah bekerja selama 1-3 tahun sedangkan 3 orang (10%) yang sudah bekerja > 3 tahun.

Gambaran Dosis Paparan Radiasi

Sumber: Data Primer

Dosis Paparan Radiasi Jumlah Persentasi (%)

Dibawah Standar (< 20 mSv/tahun) 20 66,67

Diatas Standar (> 20 mSv/tahun) 10 33,33

Total 44 100

<20 mSv

>20 mSv

PT

Pies show counts

Gambaran Dosis Paparan Radiasi

Dari 30 orang pekerja 20 orang (66,67%) diantaranya mendapatkan dosis paparan radiasi di bawah dari standar (<20 mSv) pertahun sementara 10 orang (33,33%) mendapatkan dosis paparan diatas dari standar (>20 mSv) pertahun.

Hal ini tidak berbeda jauh dari data epidemiologi yang telah ada bahwa masih banyaknya pekerja utamanya di bidang kesehatan yang beresiko atau mengalami kondisi berbahaya terkait keselamatan dan kesehatan kerja.

Gambaran Keluhan Kesehatan Terkait Paparan Radiasi

Sumber: Data Primer

Keluhan

Kesehatan

Jumlah Persentasi (%)

Ada 8 26,87

Tidak Ada 22 73,33

Total 30 100

Ada

Tidak Ada

Keluhan

Pies show counts

Gambaran Keluhan Kesehatan Terkait Paparan Radiasi

Dari 30 orang pekerja 8 orang (26,87%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima sementara 22 orang (73,33%) tidak mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima.

Gambaran Jenis Keluhan Kesehatan Terkait Paparan Radiasi

Sumber: Data Primer

Jenis Keluhan Kesehatan Jumlah Persentasi (%)

Kelainan Kulit 1 12,5

Sakit Kepala 6 75

Mual Muntah 1 12,5

Total 8 100

Kelainan kulit

Sakit kepala

Mual Muntah

JenisKeluhan

Pies show counts

Gambaran Jenis Keluhan Kesehatan Terkait Paparan Radiasi

Dari 8 orang pekerja yang mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima 1 orang (12,5%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa kelainan kulit, 6 orang (75%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa sakit kepala dan 1 orang (12,5%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa mual muntah.

Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi Radiologi

Sumber: Data Primer

  Keluhan KesehatanTotal

Ada Tidak Ada

Dosis

Radiasi

< Standar 1 19 20

> Standar 7 3 10

Total 8 22 30

Dosis Paparan Radiasi>20 mSv<20 mSv

Sa

mp

el

20

15

10

5

0

Bar Chart

Tidak AdaAda

Keluhan

Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di

Instalasi Radiologi

Dari 20 orang pekerja yang mendapatkan paparan radiasi tahunan dibawah dari nilai standar (<20 mSv), 1 orang diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan sedangkan 19 orang diantaranya tidak mengeluhkan adanya keluhan kesehatan sedangkan dari 10 orang yang mendapat paparan radiasi diatas dari nilai standar (>20 mSv), 7 orang diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan sedangkan 3 orang diantaranya tidak mengeluhkan adanya keluhan kesehatan.

Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di

Instalasi Radiologi

Proporsi munculnya keluhan kesehatan pekerja terkait tingkat paparan radiasi sesuai data di atas memang sejalan dengan teori yang telah dipaparkan pada tinjauan pustaka bahwa semakin besar paparan radiasi yang diterima oleh pekerja maka semakin besar kemungkinan pekerja tersebut akan mengalami keluhan kesehatan, begitu pula sebaliknya dengan pekerja yang menerima paparan radiasi di bawah nilai ambang batas maka resiko munculnya keluhan kesehatan akan lebih kecil.

Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi

Radiologi

Sumber: Data Primer

  Value Df

Pearson Chi-Square 14.403 1

Continuity Correction 11.271 1

Likelihood Ratio 14.637 1

Linear-by-Linear Association 13.923 1

N of Valid Cases 30  

Interpretasi:• Nilai chi square hitung sebesar 14.403• Nilai chi square tabelnya yaitu 13.923• Nilai chi square hitung > Nilai chi square tabel

Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi

Radiologi

Hasil uji chi-square mengenai hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar didapatkan nilai chi square hitung sebesar 14,403 sementara nilai chi square tabelnya yaitu 13,923. Dengan demikian interpretasi uji chi square tersebut memenuhi kriteria dimana H0 (Hipotesis nol) tidak dapat diterima. Dengan kata lain pernyataan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel adalah tidak berlaku atau bisa diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel.

Berdasarkan teori dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya hasil uji tersebut mendukung teori bahwa benar ada hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar.

Saran1. Peneliti sendiri bisa menjadikan hasil penelitiannya sebagai

pegangan jika nantinya menjalankan tugas sebagai pelayan kesehatan masyarakat khususnya dalam penerapan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

2. Pihak pengelola sarana kesehatan khususnya di Instalasi Radiologi lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja utamanya terkait dosis radiasi yang diterima pekerja yang bekerja di Instalasi radiologi.

3. Peneliti selanjutnya. Melihat cukup besarnya bahaya yang dapat timbul terkait paparan radiasi bagi para pekerja, diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti akibat lain yang dapat ditimbulkan terkait paparan radiasi yang tinggi baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitar instalasi radiologi serta instalasi-instalasi lainnya di rumah sakit.

Terima Kasih

top related