skripsi oleh razif shidiq - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/163/1/6127.pdf · kinerja guru...
Post on 01-Aug-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP
KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT
SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN
TEMANGGUNG TAHUN 2009
SKRIPSI
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata Satu
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RAZIF SHIDIQ
6101405071
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
SARI
Razif Shidiq. 2009. Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2008/ 2009. Skripsi. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Pembimbing I. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd. Pembimbing II. Rumini, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Persepsi, Kinerja Guru. Penjasorkes
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini menggunkan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran non Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 128 guru yang mengisis dan mengembalikan angket. Hal ini disebabkan adanya hambatan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang persepsi kinerja guru yang meliputi aspek kompetensi kepribadian sebagai pendidik, memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional sebagai pendidik, dan kompetensi sosial sebagai pendidik. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung pada umumnya baik dengan persentase 92,97%. Ditinjau dari tiap-tiap aspek kinerja guru Penjasorkes, diketahui pada aspek kompetensi kepribadian menyatakan baik, dengan persentase 92,97%, aspek kompetensi pedagogik menyatakan sedang, dengan persentase 67,97%, aspek kompetensi profesional menyatakan baik, dengan persentase 88,28%, dan aspek kompetensi sosial menyatakan baik, dengan persentase 89,85%.
Simpulan dari penelitian ini adalah persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung menunjukkan hasil yang baik. Tetapi ada persepsi yang menyatakan sedang, yaitu pada aspek kompetensi pedagogik. Disarankan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, terutama dalam aspek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, yaitu melalui: mengikuti penataran, pelatihan dan seminar, serta aktif dalam kegiatan MGMP. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya modifikasi dan variasi dalam pembelajaran.
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd Rumini S.Pd, M.Pd
NIP. 131404316 NIP. 132137920
Mengetahui,
Ketua Jurusan PJKR
Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd
NIP. 131961216
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di dapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 1 September 2009
Pukul : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat : Lab. PJKR FIK
Ketua Sekretaris Drs. M. Nasution, M.Kes Dra. Heny Setyawati, M.Si NIP. 19640423 199002 1 001 NIP.19670610 199203 2 001
Dewan Penguji :
1. Drs. H. Sulaiman, M.Pd (Ketua) NIP. 19620612 198901 1 001
2. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd (Anggota) NIP. 19610230 198403 2 001
3. Rumini, S.Pd, M.Pd (Anggota)
NIP. 19700223 199512 2 001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Dan pergilah di jalan Allah orang- orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang- orang yang melampui batas. (Qs Al-Baqarah: 190).
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan
sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, maka anda punya
kesempatan untuk bersikap berani. (Mario Teguh).
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Slamet dan Ibu Daryati
tercinta,
2. Adikku Tomi, Rahma dan Dian,
3. Teman-teman PJKR 2005 B,
4. Teman-teman Batosay Kost,
5. Almamaterku FIK UNNES.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul : Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru
Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kec. Parakan, Kab. Temanggung Tahun 2009.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan, arahan, dan
bimbingan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah
memberikan kemudahan sehubungan dengan ijin penelitian.
3. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya.
4. Rumini S.Pd, M.Pd selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan
motivasi dan dorongannya.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang yang telah mendorong dan membantu penulis.
6. Kepala sekolah SMP Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
vii
7. Guru Non Penjasorkes SMP Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung yang telah membantu mengisi angket penelitian.
8. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang telah membantu penulis.
9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang yang telah memberi dorongan kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahNya atas kebaikan
semua pihak yang telah membantu penulis baik material maupun sepiritual.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Juli 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
SARI ............................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
2.2.Permasalahan ............................................................................... 6
3.2.Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
4.2.Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
5.2.Penegasan Istilah ......................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Persepsi ....................................................................................... 10
2.1.1. Pengertian Persepsi ....................................................... 10
2.1.2. Faktor yang Berperan dalam Persepsi ............................ 11
2.1.3. Proses Terjadinya Persepsi ............................................ 11
2.1.4. Organisasi Persepsi ....................................................... 13
2.1.5. Objek Persepsi .............................................................. 14
2.2.Guru ........................................................................................... 14
2.2.1. Pengertian Guru ........................................................... 14
2.2.2. Syarat-syarat Profesi Keguruan .................................... 15
2.2.3. Tugas Guru .................................................................. 16
2.2.4. Peranan Guru ............................................................... 17
ix
2.2.5. Kode Etik Guru ............................................................ 18
2.2.6. Guru Profesional .......................................................... 19
2.2.7. Kompetensi Guru .......................................................... 20
2.3.Kinerja ........................................................................................ 22
2.3.1. Pengertian kinerja.......................................................... 22
2.3.2. Faktor-faktor Kinerja ..................................................... 23
2.4. Penjasorkes .............................................................................. 23
2.4.1. Pengertian Penjasorkes .................................................. 23
2.4.2. Tujuan Pendidikan Jasmani ........................................... 25
2. 4.3. Bahan Ajar Pendidikan Jamani ...................................... 26
2. 4.4. Landasan Ilmiah Penjasorkes......................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Metodologi Penelitian ................................................................. 28
3.2.Populasi ...................................................................................... 28
3.3.Sampel ........................................................................................ 29
3.4.Variabel Penelitian ..................................................................... 29
3.5.Instrumen Penelitian .................................................................... 29
3.6.Metode Pengumpulan Data ......................................................... 30
3.6.1. Metode Kuesioner atau Angket ..................................... 30
3.6.2. Metode Observasi.......................................................... 30
3.6.3. Metode Dokumentasi .................................................... 31
3.7.Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 31
3.7.1. Uji Validitas .................................................................. 31
3.7.2. Uji Reliabilitas .............................................................. 32
3.8.Metode Analisis Data .................................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 37
4.1.1. Memiliki Kompetensi Sebagai Pendidik ........................ 38
4.1.1.1. Analisis Tiap Deskriptif .................................. 40
4.1.2. Memiliki Kompetensi Pedagogik................................... 41
4.1.2.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 43
x
4.1.3. Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik...... 44
4.1.3.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 45
4.1.4. Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik .............. 46
4.1.4.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 48
4.1.5. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Kinerja Guru
Penjasorkes ................................................................... 49
4.1.6. Analisis Deskriptif Kinerja Guru Penjasorkes Guru Tiap
Bidang Studi ................................................................. 51
4.1.6.1. Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia .............. 52
4.1.6.2. Guru Bidang Studi Bahasa Inggris .................. 53
4.1.6.3. Guru Bidang Studi IPS .................................... 54
4.1.6.4. Guru Bidang Studi IPA ................................... 56
4.1.6.5. Guru Bidang Studi TIK ................................... 57
4.1.6.6. Guru Bidang Studi BK .................................... 58
4.1.6.7. Guru Bidang Studi Matematika ....................... 59
4.1.6.8. Guru Bidang Studi Bahasa Jawa ..................... 60
4.1.6.9. Guru Bidang Studi KTK ................................. 61
4.1.6.10. Guru Bidang Studi PKn .................................. 62
4.1.6.11. Guru Bidang Studi PAI ................................... 63
4.1.6.12. Guru Bidang Studi Lain-lain ........................... 65
4.2.Pembahasan ................................................................................. 66
4.2.1. Kepribadian Sebagai Pendidik ....................................... 68
4.2.2. Kompetensi Pedagogik .................................................. 69
4.2.3. Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ..................... 71
4.2.4. Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik ............................. 72
4.3. Hambatan Penelitian ................................................................. 74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan ..................................................................................... 76
5.2.Saran ........................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1.1. Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
di Sekolah ............................................................................................ 4 1.2. Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Kepentingan Penjasorkes
Di Sekolah ........................................................................................... 4 1.3. Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Tingkat Profesionalisme
Guru Penjasorkes Di Sekolah ............................................................... 5 3.1. Tabel Jumlah Guru di SMP/ Sederjat se-Kecamatan Parakan ................ 28 3.2. Tabel Kriteria Deskriptif Prosentase ..................................................... 36 4.1. Tabel Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes .......................................................................................... 37
4.2. Tabel Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Pada Aspek Memiliki
Kepribadian Sebagai Pendidik .............................................................. 39 4.3. Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki
Kepribadian Sebagai Pendidik .............................................................. 40 4.4. Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi
Pedagogik ........................................................................................... 42 4.5. Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek
Kompetensi Pedagogik ......................................................................... 43 4.6. Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi
Profesional Sebagai Pendidik ............................................................... 44 4.7. Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki
Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ............................................ 46 4.8. Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi
Sosial Sebagai Pendidik........................................................................ 47 4.9. Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki
Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik .................................................... 48 4.10. Tabel Deskriptif Persepsi Guru dari Masing-masing Indikator .............. 49
xii
4.11. Tabel Deskriptif dari Masing-masing Guru Bidang Studi...................... 51 4.12. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Indonesia ................ 52 4.13. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Inggris .................... 53 4.14. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru IPS ..................................... 55 4.15. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru IPA ..................................... 56 4.16. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru TIK .................................... 57 4.17. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru BK ..................................... 58 4.18. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Matematika ........................ 59 4.19. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Jawa ....................... 61 4.20. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru KTK ................................... 62 4.21. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru PKn .................................... 63 4.22. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Agama ................................ 64 4.23. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Lain-lain ............................. 65
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 2.1. Gambar Proses Terjadinya Persepsi ........................................................ 12 2.2. Gambar Cabang Ilmu Penjasorkes .......................................................... 27 4.1. Diagram Deskriptif Persepsi Guru Non Penjasorkes di SMP Sederajat
Se- Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung .................................... 38 4.2. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik .. 39 4.3. Diagram Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai
Pendidik Tiap Indikator Dari Kinerja Guru Penjasorkes .......................... 41 4.4. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik ............. 42 4.5. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Pedagogik ............................................................................................... 43 4.6. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Profesional
Sebagai Pendidik ..................................................................................... 45 4.7. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Profesional Sebagai Pendidik ................................................................. 46 4.8. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik ..................................................................................... 47 4.9. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Sosial Sebagai Pendidik .......................................................................... 48 4.10. Diagram Persepsi Dari Masing-masing indikator ..................................... 50 4.11. Diagram Deskriptif Persepsi Dari Masing-masing Guru Bidang Studi ..... 51 4.12. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia ........ 53 4.13. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Inggris ............ 54 4.14. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi IPS ............................ 55 4.15. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi IPA ............................ 57 4.16. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi TIK ........................... 58
xiv
4.17. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi BK ............................. 59 4.18. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Matematika ................ 60 4.19. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Jawa .............. 61 4.20. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi KTK ........................... 62 4.21. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi PKn ............................ 63 4.22. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Agama ........................ 64 4.23. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Lain-lain ..................... 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Usul Penetapan Pembimbing ...................................................................... 81
2. SK Pembimbing ......................................................................................... 82
3. Permohonan Ijin Penelitian ........................................................................ 83
4. Surat Ijin Penelitian dari KESBANGLINMAS ........................................... 84
5. Kisi-kisi Kuesioner ................................................................................... 86
6. Kuesioner .................................................................................................. 90
7. Perhitungan Validitas Angket ..................................................................... 95
8. Perhitungan Reliabilitas Angket ................................................................. 96
9. Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket .................................................. 97
10. Data Hasil Penelitian .................................................................................. 99
11. Hasil Analisis Deskriptif Prosentase ........................................................... 103
12. Data Hasil Persepsi Guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa .................... 108
13. Data Hasil Persepsi Guru Bahasa Inggris dan IPS....................................... 109
14. Data Hasil Persepsi Guru IPA dan TIK ...................................................... 110
15. Data Hasil Persepsi Guru BK dan Matematika ........................................... 111
16. Data Hasil Persepsi Guru KTK dan PKn .................................................... 112
17. Data Hasil Persepsi Guru Agama dan Lain-lain .......................................... 113
18. Daftar Responden / Daftar Guru ................................................................ 114
19. Daftar Guru SMP N 1 Parakan ................................................................... 118
20. Daftar Guru SMP Masehi Parakan ............................................................. 119
21. Daftar Guru SMP ”REMAJA” ................................................................... 120
22. Daftar Guru SMP AL-IMAN Parakan ........................................................ 121
23. Daftar Guru SMP MAN Parakan ................................................................ 123
24. Daftar Guru SMP MTs Muallimin Parakan ................................................ 125
25. Surat Keterangan SMP N 1 Parakan ........................................................... 126
26. Surat Keterangan SMP ”REMAJA” ........................................................... 127
27. Surat Keterangan SMP AL-IMAN ............................................................. 128
xvi
28. Surat Keterangan SMP MASEHI Parakan .................................................. 129
29. Surat Keterangan SMP MAN Parakan ........................................................ 130
30. Surat Keterangan SMP MTs MUALLIMIN Parakan .................................. 131
31. Dokumentasi .............................................................................................. 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya.
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat, karena apabila kita
sadari arti pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan, dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka
seluruh upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan
masyarakat. Bagi masyarakat sendiri hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi
kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat itu dapat
melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-
nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya melalui
pendidikan.
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-cita untuk maju,
sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Untuk
memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama
yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai
pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan
hidup manusia itu sendiri.
2
Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih
kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti luas, baik lahiriah maupun
batiniah. Namun cita-cita demikian tidak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri
tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui
proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara
bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-
cita tersebut.
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari
tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua
diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik diharapkan
pula dari pribadi guru memancarkan sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik
sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya, yaitu kasih
sayang kepada peserta didik dan tanggung jawab kepada tugas pendidik.
Peranan guru dalam masyarakat tergantung pada gambaran masyarakat
tentang kedudukan guru dan status sosialnya di masyarakat. Kedudukan sosial
guru berbeda di negara satu dengan negara yang lain. Di negara-negara maju
biasanya guru ditempatkan pada posisi sosial yang tinggi atas peranan-peranannya
yang penting dalam proses mencerdaskan bangsa. Namun keadaan ini akan jarang
kita temui di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Sebenarnya peranan itu juga tidak terlepas dari kualitas pribadi guru yang
bersangkutan serta kompetensi mereka dalam bekerja. Pada masyarakat yang
paling menghargai guru pun akan sangat sulit untuk berperan banyak dan
3
mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi jika seorang guru tidak memiliki
kecakapan dan kompetensi di bidangnya. Apabila guru-guru yang tidak bisa
memberikan keteladanan bagi para muridnya, sudah tentu ia justru menjadi bahan
pembicaraan orang banyak. Jika dihadapkan para muridnya seorang guru harus
bisa menjadi teladan, ia pun dituntut hal yang sama di dalam berinteraksi dengan
masyarakat.
Kabupaten Temanggung adalah salah satu Kabupaten yang terletak di
tengah Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan, di sebelah utara yaitu Kendal, di
sebelah barat berbatasan dengan Wonosobo, di sebelah selatan berbatasan dengan
Magelang, dan di sebelah timur berbatasan dengan Ambarawa. Sebagian besar
wilayahnya terletak di dataran tinggi dan pegunungan dan diapit oleh dua buah
gunung yaitu gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Ciri khas Kabupaten
Temanggung dikenal sebagai kota penghasil tembakau dan sayur-sayuran.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Temanggung bermata pencaharian sebagai
petani dan pedagang.
Temanggung mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang besar. Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Temanggung memperhatikan
pendidikan dengan ikut menyukseskan program belajar 9 tahun.
Kecamatan Parakan merupakan kecamatan yang terluas wilayahnya dan
terbanyak jumlah penduduknya di daerah Temanggung. Karena jumlah penduduk
yang besar maka pemerintah banyak mendirikan sekolah di Kecamatan Parakan.
Di Kecamatan Parakan terdapat 6 SMP sederajat, yaitu SMP N 1 Parakan, SMP
Remaja Parakan, SMP Masehi Parakan, SMP Al-Iman Parakan, MTs N Model
4
Parakan, dan MTs Mualimin Parakan. Jarak antar SMP saling berdekatan yaitu
kurang lebih 1 km, sehingga sangat mempermudah anak-anak untuk bersekolah.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Januari 2009
di SMP sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung, dengan data
sebagai berikut :
Tabel 1.1.
Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap kinerja guru Penjasorkes di sekolah.
No Kriteria Jumlah Prosentase 1 2 3
Baik Sedang Kurang
26 4 0
86,67% 13,33%
0% Jumlah 30 100% Sumber : Observasi Penelitian 2009
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa guru non Penjasorkes yang
berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes di sekolah baik sebesar 86,67 %,
guru non Penjasorkes yang menyatakan bahwa kinerja guru Penjasorkes itu
sedang sebesar 13,33 %, dan yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes itu kurang
baik sebanyak 0 %.
Tabel 1.2.
Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap kepentingan Penjasorkes di sekolah.
No Kriteria Jumlah Prosentase 1 2
Penting Tidak penting
30 0
100% 0%
Jumlah 30 100% Sumber : Observasi Penelitian 2009
5
Dari tabel di atas guru non Penjasorkes yang menyatakan bahwa
Penjasorkes itu penting untuk diajarkan di sekolah adalah 100 %, dan yang
menyatakan bahwa Penjasorkes itu tidak penting sebanyak 0 %.
Tabel 1.3.
Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap tingkat profesionalisme guru Penjasorkes di
sekolah.
No Kriteria Jumlah Prosentase
1 2
Profesional Belum profesional
27 3
90% 10%
Jumlah 30 100% Sumber : Observasi Penelitian 2009
Berdasarkan tabel diatas, yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes
sudah profesional sebesar 90 %. Dan yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes
itu belum profesional ada 10 %.
Hal yang melatar belakangi penulis dalam melaksanakan penelitian ini
adalah di Kecamatan Parakan banyak tersedia sekolah menengah pertama yang
mempunyai guru yang banyak pula. Salah satu yang penulis sorot adalah guru
Penjasorkes. Berdasarkan asumsi dari masyarakat, mereka menganggap bahwa
kinerja guru Penjasorkes masih kurang baik, antara lain: 1) Dalam proses
pembelajaran, guru Penjasorkes terlihat santai karena kegiatan pembelajaran
dilakukan di luar ruangan dan ada beberapa oknum guru yang tidak mengawasi
proses pembelajaran yang hanya duduk-duduk agar tidak kepanasan. 2) Dalam
mengajar, guru Penjasorkes bisa dikatakan hanya bermodal peluit dan absensi
siswa sudah dapat mengajar atau tidak perlu mempersiapkan materi sebelum
6
pembelajaran dan materi yang diajarkan oleh guru Penjasorkes seolah-olah hanya
mengulang-ulang materi yang sebelumnya.
Hal ini diperkuat dengan dengan hasil penelitian awal yang dilaksanakan
pada tanggal 12-14 Januari 2009, menurut pendapat guru non Penjasorkes
terhadap kinerja guru Penjasorkes itu sudah baik. Namun, ada juga yang
menyatakan sedang. Bertitik tolak dari pokok pikiran, asumsi masyarakat dan
persepsi dari guru yang telah dipaparkan di atas, maka timbullah suatu pertanyaan,
bagaimana kinerja guru Penjasorkes sekarang ini di mata guru mata pelajaran
yang lain.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru
Penjasorkes. Penulis mengangkat skripsi ini dengan judul ”Survei Persepsi Guru
Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2009”.
1.2.Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana persepsi guru non
Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung ?
7
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah : mengetahui persepsi guru non Penjasorkes
terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1. Bagi pihak sekolah, informasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dalam mengambil langkah-langkah melaksanakan kinerja
pembelajaran bagi guru Penjasorkes.
1.4.2. Memberikan informasi kepada guru dalam meningkatkan pengetahuan dan
profesional dalam menentukan mutu pendidikan.
1.4.3. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
prodi PJKR tentang kekurangan dan kelebihan kinerja pembelajaran guru.
1.4.4. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang mempunyai
relevansinya.
1.4.5. Berguna bagi pembaca, yaitu dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam peningkatan kinerja guru Penjasorkes.
1.5.Penegasan Istilah
Penulisan ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau salah pengertian
tentang judul yang penulis ambil, maka dalam penegasan istilah ini penulis akan
menjelaskannya secara terperinci, yaitu :
8
1.5.1. Survei
Survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau
individu dalam waktu yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup besar. Survei
bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud
menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan status yang
sudah dipilih atau ditentukan ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 110).
1.5.2. Persepsi
Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atau suatu
informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses
oleh otak.
Persepsi mempunyai dua pengertian yaitu menunjuk kepada proses dan
mengacu pada hasil proses itu sendiri. Persepsi bermula dari penginderaan, diolah
kealam pikiran dan berakhir dengan penafsiran. Persepsi dibedakan atas persepsi
benda dan persepsi sosial. Persepsi sosial banyak mengandung unsur-unsur
subjektif. Persepsi diri berhubungan dengan konsepsi diri, harga diri, dan
kepercayaan diri seseorang.
1.5.3. Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru (Moh. Uzer Usman, 2007: 5). Guru sebagai pendidik profesional
mempunyai citra yang baik dalam masyarakat yang dijadikan teladan oleh siswa
dan masyarakat. Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung
jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat, dan Negara.
9
1.5.4. Kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja"
yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja
Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kesan–kesan buruk organisasi
yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda–tanda peringatan adanya
kinerja yang merosot.
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (
prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
1.5.5. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan
pendidikan melalui aktifitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk
mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Menurut UU no.4 tahun
1950 Bab IV Pasal 9, “Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara
tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan usaha untuk membuat
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat kuat lahir batin, diberikan pada
segala sekolah”. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan jasmani (Adang Suherman, 2000: 23).
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Persepsi
2.1.1. Pengertian Persepsi
Persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan atau bagaimana
cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan
seseorang mengenai bagaimana ia mengartikan dan menilai sesuatu (Akyas
Azhari, 2004 : 107).
Persepsi adalah pengamatan dan penilaian seseorang terhadap obyek,
peristiwa dan realitas kehidupan, baik itu melalui proses kognisi maupun afeksi
untuk membentuk konsep tentang obyek tersebut. Persepsi yang sehat mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pengembangan kemampuan mengelola pengalaman
dan belajar dalam kehidupan secara terus menerus meningkatkan keaktifan,
kedinamisan dan kesadaran terhadap lingkungan (Soeparwoto, 2006 : 193).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera
atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja,
melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu
menerima stimulus melalui alat indera yang merupakan alat penghubung antara
individu dengan dunia luarnya (Branca dalam Bimo Walgito, 2002 : 88).
11
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah suatu proses pengamatan, pemahaman atau pemberian makna dan
penilaian sesuatu baik terhadap objek, peristiwa dan realitas kehidupan. Proses ini
didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera, lalu diteruskan ke otak dan di dalam otak
terjadilah proses persepsi.
2.1.2. Faktor-faktor yang berperan dalam Persepsi
Persepsi individu mengorganisasikan dan menginterpresentasikan stimulus
yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang
bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan
salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor
yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :
1) Objek yang dipersepsi
2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, yang merupakan syarat
fisiologis.
3) Perhatian, yang merupakan syarat psikologis.
2.1.3. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi yaitu objek menimbulkan stimulus, dan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera
merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh indera
diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak, yang disebut proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa
yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi di
12
dalam otak disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari
tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba,
yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera.
Interpretasi sendiri merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan
informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu. Dalam melakukan interpretasi
itu terdapat pengalaman masa lalu serta sistem nilai yang dimilikinya. Sistem nilai
di sini dapat diartikan sebagai penilaian individu dalam mempersepsi suatu objek
yang dipersepsi, apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila
stimulus tersebut menarik atau adanya pengalaman maka akan dipersepsi positif,
dan demikian sebaliknya, selain itu adanya pengalaman langsung antara individu
dengan objek yang dipersepsi individu, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Keadaan menunjukkan bahwa stimulus tidak hanya dikenal satu stimulus saja,
tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan
sekitar, tetapi tidak semua stimulus mendapatkan respon tersebut. Secara
sistematis dapat dikemukakan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Proses Terjadinya Persepsi
Sumber: Bimo Walgito (2002:90)
St St St Respon Fi Fi Fi
Sp
13
Keterangan:
St : Stimulus (faktor luar)
Fi : Faktor internal
Sp : Struktur pribadi (organisme)
2.1.4. Organisasi Persepsi
Organisasi dalam persepsi, terdiri dari :
1. Konstansi, maksudnya adalah bahwa benda yang dipandang dari sudut yang
berbeda, jarak yang berbeda dan penerangan yang berbeda, akan tetapi
dipersepsikan sebagai mempunyai bentuk, warna dan ukuran yang sama.
2. Wujud latar, yakni objek-objek yang kita amati di sekitar kita selalu muncul
dengan wujud (figure) sedangkan hal-hal lainnya hanya sebagai latar.
3. Pengelompokkan, hal-hal tertentu cenderung kita kelompokkan dalam persepsi
kita. Bagaimana kita mengelompokkan akan dapat menentukan bagaimana kita
mengamati hal-hal tersebut, terutama anatara lain berkenaan dengan hal-hal
sebagai berikut :
a. Kesamaan (similarity), berkenaan dengan unsur penglihatan mengenai
warna, bentuk, permukaan yang sama akan dilihat sebagai satu kelompok.
b. Kedekatan (proximity), unsur penglihatan yang saling berdekatan satu
sama lain cenderung dilihat secara kelompok.
c. Simetri (simetry), berkenaan dengan unsur penglihatan yang membentuk
hal yang teratur, sederhana dan seimbang, cenderung akan dilihat dalam
pengelompokkan.
14
d. Kontinuitas, berkenaan unsur penglihatan yang berisi garis lengkung dan
gerak yang bersambung cenderung akan dilihat dalam pengelompokkan.
e. Closure object, berkenaan dengan objek yang terlihat belum lengkap,
maka kita cenderung untuk mengisi kekurangannya sehingga menjadi
lengkap. (Akyas Azhari, 2004: 107).
2.1.5. Objek Persepsi
Objek yang dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang
menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi, ini yang disebut sebagai
persepsi diri atau self-perception. Karena sangat banyaknya objek yang dapat
dipersepsi, maka pada umumnya objek persepsi diklasifikasikan.
Objek persepsi dapat dibedakan atas objek yang non manusia dan manusia.
Objek persepsi yang berwujud manusia ini disebut person perception atau juga
ada yang menyebutkan sebagai social perception, sedangkan persepsi yang
berobjekkan non manusia, hal ini sering disebut sebagai non social perception
atau juga disebut sebagai things perception (Bimo Walgito, 2002 : 96).
2.2. Guru
2.2.1. Pengertian Guru
Guru adalah pribadi kunci dalam kelas, guru yang memimpin dan
mengarahkan kegiatan belajar para siswanya. Guru yang paling banyak
berhubungan dengan para siswa dibandingkan dengan personil sekolah lainnya.
Pengaruh guru terhadap siswanya sangat besar. Faktor-faktor imitasi, sugesti,
15
identifikasi dan simpati, misalnya memegang peran penting dalam interaksi sosial
(Oemar Hamalik, 2007: 27).
Guru adalah suatu jabatan profesional yang memiliki peranan dan
kompetensi profesional (Oemar Hamalik, 2002: 8).
Guru sebagai profesi harus memiliki komitmen, bertanggung jawab,
menguasai bidang keilmuan, berfikir sistematis, menjadi masyarakat gemar
belajar, menjadi anggota organisasi profesi yang mempu menegakkan kode etik
profesinya (Rusli Ibrahim, 1999: 11).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru
adalah suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru,
berpengalaman dalam bidang profesinya yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada anak didik, dan memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar
di sekolah.
2.2.2. Syarat-syarat Profesi Keguruan
Menurut National Education Association (NEA) (1948) menyebutkan
beberapa kriteria - kriteria khusus menjadi seorang guru, antara lain :
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang menentukan baku atau standarnya sendiri
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas kepentingan pribadi
16
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
2.2.3. Tugas Guru
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat dinas maupun di luar dinas,
dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas
guru, yaitu :
1. Tugas dalam bidang profesi
Tugas guru sebagai profesi meliputi, mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan- keterampilan pada
siswa.
2. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat
menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.
3. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat
dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan Pancasila.
17
2.2.4. Peranan Guru
Keberhasilan guru melaksanakan peranannya dalam bidang pendidikan
sebagian besar terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peran yang
bersifat khusus dalam situasi belajar dan mengajar. Berdasarkan studi literatur
terhadap pandangan Adams dan Dickey dalam bukunya Basic Principles of
Student Teaching, dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat 13
peranan guru di dalam kelas, antara lain :
1) Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan perlu memiliki
keterampilan memberikan informasi kepada kelas.
2) Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara memimpin
kelompok-kelompok murid.
3) Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan cara mengarahkan
dan mendorong kegiatan belajar siswa.
4) Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki keterampilan
mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran.
5) Guru sebagai partisipan, perlu memiliki keterampilan cara memberikan saran,
mengarahkan pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan.
6) Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan menyelidiki sumber-
sumber masyarakat yang akan digunakan.
7) Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih dan
meramu bahan pelajaran secara profesional.
8) Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan
anak dan ketertiban kelas.
18
9) Guru sebagai motivator, perlu memiliki keterampilan mendorong motivasi
belajar kelas.
10) Guru sebagai penanya, perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang
merangsang berpikir dan cara memecahkan masalah.
11) Guru sebagai pengganjar, perlu memiliki cara memberikan penghargaan
terhadap anak-anak yang berprestasi.
12) Guru sebagai evaluator, perlu memiliki keterampilan cara menilai anak-anak
secara objektif, kontinyu, dan komprehensif.
13) Guru sebagai konselor, perlu memiliki keterampilan cara membantu anak-
anak yang mengalami kesulitan tertentu. (Oemar Hamalik, 2002: 48).
2.2.5. Kode Etik Guru
Berdasarkan kutipan kode etik guru Indonesia yang disempurnakan pada
Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta yang diterbitkan oleh PGRI yaitu :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara dengan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
19
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang
pendidikan (Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2004: 34).
2.2.6. Guru Profesional
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah (UU No.14 tahun 2005, 2005: 2). Profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya
penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk
memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara dalam memperoleh
pendidikan yang bermutu.
20
Prinsip profesionalitas menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 7 yang
menyatakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Memilki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan ahlak mulia
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang kependidikan sesuai
dengan bidang tugas
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6. Memperoleh penghasilan yang dibutuhkan sesuai dengan prestasi kerja
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan
9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
2.2.7. Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban secara bertanggungjawab dan layak (Uzer Usman,
2000:14). Sedangkan menurut Mohamad Surya (2004: 14) kompetensi guru ialah
pengetahuan sikap dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat
menunjukkan perilakunya sebagai guru.
21
Dalam pasal 8 Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005
disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang ada di dalamnya
adalah:
1) Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi : pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemmahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus,
perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2) Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
3) Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua atau wali murid, dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam yang meliputi : konsep, struktur, dan metode
keilmuan/ teknologi/ seni yang menaungi dengan materi ajar, materi ajar yang
ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait,
dan kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya Nasional. (penjelasan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, 2006 : 45).
22
2.3. Kinerja
2.3.1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja"
yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Pengertian Kinerja dalam
organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Kinerja bisa pula berarti hasil kerja.
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (
prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) dikutip dari
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-
fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi,
suatu pameran umum ketrampilan”.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun
kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
23
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
2.3.2. Faktor-Faktor Kinerja
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
1. Kemampuan mereka
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
5. Hubungan mereka dengan organisasi.
Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja antara lain :
1. Faktor kemampuan secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri
dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh
karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahlihannya.
2. Faktor motivasi-motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.
2.4. Penjasorkes
2.4.1. Pengertian Penjasorkes
Pengertian pendidikan jasmani pada umumnya dapat dibedakan dari dua
sudut pandang, yaitu :
24
1. Pandangan Tradisional
Pandangan tradisional menganggap bahwa pendidikan jasmani semata-mata
hanya mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras
pendidikan rokhani manusia. Dengan kata lain pendidikan jasmani hanya sebagai
pelengkap saja.
2. Pandangan Modern
Pandangan modern atau sering juga disebut pandangan holistik, menganggap
bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian yang terpilah-pilah.
Manusia adalah kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu. Oleh karena itu
pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja atau hanya
untuk kepentingan satu komponen saja.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan jasmani (Adang Suherman, 2000: 23). Pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan olahraga menurut Soepartono (2000:1) merupakan pendidikan yang
menggunakan aktifitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-
bentuk aktifitas yang digunakan oleh anak sekolah adalah bentuk gerak olahraga
sehingga kurikulum pendidikan jasmani olahraga kesehatan di sekolah diajarkan
menurut cabang-cabang olahraga.
Menurut Rusli Luthan dan Soepartono (2000:20), pendidikan jasmani
olahraga kesehatan olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu
secara organik, neuromuscular, intelektual dan emosional.
25
Nadisah (1992:15) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan olahraga dan kesehatan adalah bagian dari pendidikan (secara umum)
yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh
manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dan kesehatan sebagai bagian pendidikan secara
keseluruhan yang prosesnya menggunakan aktifitas jasmani atau gerak sebagai
alat-alat pendidikan maupun sebagai tujuan yang hendak dicapai adalah
menanamkan sikap dan kebiasaan berhidup sehat dengan memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan, baik yang diperoleh secara
formal melalui program sekolah ataupun pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh di luar sekolah.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, mempunyai peran dalam
pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam pemantapan
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang
selaras dan seimbang.
2.4.2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari
berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
26
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan gerak secara efektif, efesien, halus, indah, sempurna (skillful).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir
dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan
jasmani ke dalam lingkunganya sehingga memungkinkanya tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan,sikap, dan tanggung jawab siswa.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
2.4.3. Bahan Ajar Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan jasmani, maka Penjasorkes dapat dilakukan di sekolah dan juga di
luar sekolah. Oleh sebab itu olahraga merupakan salah satu aktivitas jasmani yang
dapat dijadikan media dalam proses pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dapat memanfaatkan media aktivitas jasmani lainnya
seperti, aktivitas kesegaran jasmani, aktivitas permainan seperti permainan
tradisional, aktivitas sosial, aktivitas petualangan, olahraga rekreasi, gerak dasar,
dan aktivitas lainnya dalam bentuk aktivitas jasmani.
2.4.4. Landasan Ilmiah Penjasorkes
Selain aktivitas jasmani, para penyelenggara pendidikan jasmani dituntut
harus memahami secara mendalam beberapa disiplin lainnya yang berada di
bawah payung pendidikan jasmani. Beberapa diantaranya adalah: sport medicine,
27
training theory, sport biomechanic, sport psikology, sport pedagogik, sport
sosiology, sport history, dan sport philosophy.
Gambar 2.2. Skema Cabang Ilmu Penjasorkes
Sumber : Adang Suherman (2000: 34).
Sport pedagogy
Training teory
Pend. jasmani
Sport history
Sport psichology
Sport medicine
Sport phylosopy
Sport biomechanic
Sport sociology
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metodologi adalah cara yang memecahkan masalah dalam penelitian.
Penggunaan metode harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji agar
diperoleh hasil dan simpulan yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survei, metode survei adalah metode yang dipakai untuk
memperoleh data-data secara aktual dari suatu kelompok atau suatu daerah.
3.2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006: 130).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru non Penjasorkes
di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun 2009,
yang berjumlah 6 sekolah dengan guru non Penjasorkes yang berjumlah 155 guru.
Tabel 3.1. Jumlah Guru di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Nama Sekolah Jumlah Guru
Penjasorkes Jumlah Guru Non
Penjasorkes 1 2 3 4 5 6
SMP N 1 Parakan SMP Masehi Parakan SMP Al-Iman Parakan SMP Remaja Parakan MTs N Parakan MTs Muallimin Parakan
2 1 2 1 3 1
33 7
20 24 54 17
Jumlah 10 155
29
3.3. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:
131). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling.
Apabila subyek kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika subjek lebih besar,
maka dapat diambil 10 % - 15 % dari populasi. Total sampling merupakan
pengambilan keseluruhan dari sampel. Namun, sampel yang di dapat hanya
sebesar 128 guru, karena dalam proses penelitian terjadi hambatan penelitian,
yaitu guru non Penjasorkes tidak hadir dalam pengisian angket karena tidak sesuai
dengan jadual mengajar dan ada beberapa guru yang keberatan mengisi angket
dengan alas an rasa tidak enak / adanya beban psikis dalam pengisian angket.
Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
128 guru.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118). Variabel dalam penelitian ini
adalah : Persepsi guru non Penjasorkes SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya akan lebih
30
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.
(Suharsimi Arikunto, 2006:151)
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: angket yang
dibagikan kepada seluruh guru non bidang studi pendidikan jasmani olahraga
kesehatan yang mengajar di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung (terlampir dalam lampiran 6).
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1. Metode Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 225).
Kuesioner atau angket digunakan untuk mencari data tentang persepsi guru non
Penjasorkes terhadap kompetensi guru Penjasorkes di sekolah.
3.6.2. Metode Observasi
Metode Observasi adalah metode pengamatan langsung (Suharsimi
Arikunto, 2006 : 229). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan melakukan observasi awal dengan menyebarkan kuesioner kepada guru
non Penjasorkes dan mengawasi saat pengisiannya.
31
3.6.3. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006 : 231) metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Studi dokumentasi pada penelitian ini diperoleh dari catatan mengenai
kompetensi guru Penjasorkes. Selain itu, sebagai bukti peneliti mengambil gambar
kegiatan pengisian kuesioner / angket oleh guru non Penjasorkes dalam bentuk
foto.
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Suatu instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud. Untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi Product moment
yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
= ∑ − ( ∑ ) ∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )
Keterangan:
rxy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = nilai faktor tertentu
Y = nilai faktor total
32
N = jumlah responden
Suatu butir angket dinyatakan valid apabila memiliki harga rxy ≥ rtabel pada
taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis validitas hasil uji coba instrumen
angket diketahui dari 33 soal dinyatakan valid semua. Kriteria valid yang
digunakan rxy ≥ rtabel pada taraf signifikasi 5% dengan N = 30 yaitu 0,361
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 359).
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Dalam penelitian ini untuk
mencari realibilitas, alat ukur digunakan teknik dengan menggunakan rumus
alpha.
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
2
2
11 11
t
b
kkr
σσ
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butur pertanyaan
∑σb2 : jumlah varian butir
σt2 : varians skor total
= − 1 1 − ∑
33
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑σb² = jumlah varian butir
= varian skor total
Kriteria :
Apabila r11 > rtabel maka angket tersebut reliabel
1. Untuk mencari varians total:
t = ∑(Y) − ∑(Y)NN
Keterangan :
Σ = varians tiap butir
Y = jumlah skor butir
N = jumlah responden
Perhitungan Varians total:
t = 185983 − (2335)3030 = 141.406
= 141.406
2. varians butir
b = ∑(X) − ∑(X)NN
34
b1 = 225 − (81)3030 = 0.210
b7 = 260 − (88)3030 = 0.062
b13 = 225 − (87)3030 = 0.090
:
b33 = 238 − (82)3030 = 0.462
∑ = 0.210 + 0.062 + 0.090 + + 0.462
= 15.528
3. Koefisien realibilitas
= 3333 − 1 1 − 15.528141.406
Karena r11 = 0,918 > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa angka
tersebut reliabel.
3.8. Metode Analisis Data
Langkah- langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Dari data angket yang didapat berupa data kuantitatif, agar data tersebut dapat
dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif (Suharsimi Arikunto,
2002 : 96). Menguantitatifkan jawaban item pertanyaan dengan memberikan
tingkat – tingkat skor untuk masing – masing jawaban sebagai berikut :
35
Jawaban ”ya” diberi skor 3
Jawaban ”tidak” diberi skor 2
Jawaban ”tidak tahu” diberi skor 1
2. Menghitung frekuensi untuk tiap – tiap kategori jawaban yang ada pada
masing – masing variabel / subvariabel
3. Dari hasil perhitungan dalam rumus akan dihasilkan angka dalam bentuk
presentase
Adapun rumus untuk analisis deskriptif prosentase ( DP ) adalah :
%100xNnDP =
Keterangan :
DP : deskriptif prosentase
N : skor empirik (skor yang diperoleh)
n : skor ideal / jumlah nilai responden
(Mohamad Ali, 1987: 184)
Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif prosentase yang diperoleh
masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif prosentase
kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat.
1. Cara menetukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
1.1 Menentukan angka persentase tertinggi 100% 33 100% = 100%
1.2 Menentukan angka persentase terendah
36
100% 13 100% = 33,33%
1.3 Rentang persentase: 100% - 33,33% = 66,66%
1.4 Interval kelas persentase: 66,66% : 3 = 22,22%
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif prosentase dikonsultasikan dengan
tabel kriteria.
Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif prosentase yang diperoleh
masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif prosentase
kemudian ditafsirkan dalam kalimat.
Tabel 3.1. Tabel kriteria deskriptif prosentase
No Prosentase Kriteria
1 77,78 % – 100,00 % Baik 2 55,56 % – 77,77 % Sedang 3 33,33 % – 55,55 % Kurang
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Gambaran Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes
berdasarkan data penelitian diperoleh jumlah skor sebesar 11315 dengan
persentase skor 89,29% dan termasuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan
masing-masing guru diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP/Sederajat Se-Kecamatan
Parakan KabupatenTemanggung terhadap Kinerja Guru Penjasorkes No Interval Persentase Kategori Distribusi %
1 77,78 – 100,00 Baik 119 92,97
2 55,56 – 77,77 Sedang 9 7,03
3 33,33 – 55,55 Kurang 0 0
Jumlah 128 100
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian
besar guru 92,97% telah memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja guru
Penjasorkes, sedangkan persepsi sebagian guru yaitu 7,03% guru memiliki
persepsi yang sedang, dan tidak ada atau 0% guru yang mempunyai persepsi
kurang terhadap kinerja guru Penjasorkes. Dengan demikian menunjukkan bahwa
persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes secara umum adalah
baik.
38
Lebih jelasnya distribusi persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru
Penjasorkes tersebut dapat disajikan pada diagram berikut ini :
Gambar 4.1. Diagram deskriptif persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes
Gambaran persepsi guru non Penjasorkes Di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes
dari masing-masing aspek dapat disajikan sebagai berikut :
4.1.1. Memiliki Kompetensi Kepribadian sebagai Pendidik
Aspek ini terdiri dari: Memiliki kepribadian mantap dan stabil, Memiliki
kepribadian dewasa, Memiliki kepribadian arif, Memiliki kepribadian yang
berwibawa, dan Memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan. Aspek ini
memperoleh jumlah skor 2934 dengan persentase 95,50% yang masuk dalam
ketegori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek memiliki
kepribadian sebagai pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut:
0
20
40
60
80
100
Baik Sedang Kurang
92,97%
7,03% 0%Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
39
Tabel 4.2. Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes pada Aspek Memiliki Kepribadian
sebagai Pendidik No Interval Presentase Kategori Distribusi % 1 77,78 – 100,00 Baik 119 92,97 2 55,56 – 77,77 Sedang 9 7,03 3 33,33 – 55,55 Kurang 0 0,00
Jumlah 128 100,00 Lebih jelasnya distribusi persepsi guru non Penjasorkes pada aspek
memiliki kepribadian sebagai pendidik dari kinerja guru Penjasorkes tersebut
dapat disajikan secara grafis pada diagram berikut ini :
Gambar 4.2. Diagram Persepsi non Penjasorkes pada Aspek Memiliki Kepribadian sebagai
Pendidik dari Kinerja Guru Penjasorkes
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes
di SMP / Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu
92,97% telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kepribadian
sebagai pendidik yang baik, selebihnya yaitu 7,03% guru memiliki persepsi
bahwa guru Penjasorkes memiliki kepribadian sebagai pendidik yang sedang, dan
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
92,97%
7,03%0.00%Di
strib
usi (
%)
Kriteria
40
0,00% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki
kepribadian sebagai pendidik yang kurang.
4.1.1.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai
Pendidik.
Ditinjau dari persepsi guru tiap indikator aspek memiliki kepribadian
sebagai pendidik yang terdiri dari memiliki kepribadian mantap dan stabil,
memiliki kepribadian dewasa, memiliki kepribadian arif, memiliki kepribadian
yang berwibawa, dan memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan diperoleh
hasil seperti tersaji pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kepribadian
sebagai Pendidik
No Indikator Skor Persentase (%) Kriteria
1.
2.
3. 4.
5.
Memiliki kepribadian mantap dan stabil Memiliki kepribadian dewasa Memiliki kepribadian arif Memiliki kepribadian yang berwibawa Memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan
724
1113
356 365
376
94,27
96,61
93,00 95,00
98,00
Baik
Baik
Baik Baik
Baik
Sumber : Data hasil penelitian 2009 Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut:
41
Gambar 4.3. Diagram Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki kepribadian sebagai pendidik Tiap
Indikator dari Kinerja Guru Penjasorkes
Keterangan :
1. Memiliki kepribadian mantap dan stabil
2. Memiliki kepribadian dewasa
3. Memiliki kepribadian arif
4. Memiliki kepribadian yang berwibawa
5. Memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan
Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kepribadian sebagai pendidik yang dilaksanakan guru Penjasorkes
secara umum telah baik.
4.1.2. Memiliki Kompetensi Pedagogik
Aspek ini terdiri dari: memahami peserta didik, merancang pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta
didik. Aspek ini memperoleh jumlah skor 2541 dengan persentase 82,71% yang
masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5
94,27% 96,61% 93,00% 95,00% 98,00%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
42
memiliki kompetensi pedagogik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.4. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik dari
Kinerja Guru Penjasorkes No Interval Persentase Kategori Distribusi % 1. 77,78− 100,00 Baik 87 67,97 2. 55,56 – 77,77 Sedang 37 28,91 3. 33,33 – 55,55 Kurang 4 3,13
Jumlah 128 100,00 Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
Gambar 4.4. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik dari Kinerja
Guru Penjasorkes
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 67,97% telah memiliki
persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi pedagogik yang sedang,
selebihnya yaitu 28,91% guru memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes
0
20
40
60
80
100
Baik Sedang Kurang
67,97%
28,91%
3,13%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
43
memiliki kompetensi pedagogik dan masuk kategori sedang, dan hanya 3,13%
guru yang memiliki persepsi kurang.
4.1.2.1. Analisis Deskriptif tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Pedagogik
Aspek ini terdiri dari: memahami peserta didik, merancang pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta
didik diperoleh hasil seperti tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Pedagogik
No Indikator Skor Persentase
(%) Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
Memahami peserta didik
Merancang pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran
Evaluasi hasil belajar
Mengembangkan peserta didik
977
273
271
314
706
84,81
71,00
70,60
81,80
91,92
Baik
Sedang
Sedang
Baik
Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan pada diagram batang berikut:
Gambar 4.5. Diagram Persepsi pada tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5
84,81% 71,00% 70,60% 81,80%
91,92%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
44
Keterangan:
1. Memahami peserta didik 4. Evaluasi hasil belajar
2. Merancang pembelajaran 5. Mengembangkan peserta didik
3. Melaksanakan pembelajaran
Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kompetensi pedagogik yang dilaksanakan guru Penjasorkes secara
umum telah baik dalam aspek memahami peserta didik, mengevaluasi hasil
belajar, mengembangkan peserta didik dan persepsi yang sedang terhadap aspek
merancang pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran.
4.1.3. Memiliki Kompetensi Profesional sebagai Pendidik
Ditinjau dari aspek apakah guru Penjasorkes memiliki kompetensi
profesional sebagai pendidik yang mengkaji tentang apakah guru Penjasorkes
menguasai bidang studi secara luas dan mendalam diperoleh jumlah skor 3830
dengan persentase 90,67% yang masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan
masing-masing guru pada aspek memiliki kompetensi profesional sebagai
pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Profesional sebagai
Pendidik No Interval Persentase Kategori Distribusi % 1. 2. 3.
77,78 – 10055,56 – 77,77 33,33 – 55,55
BaikSedang Kurang
11313 2
88,28 10,16 1,56
Jumlah 128 100,00
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
45
Gambar 4.6. Diagram Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Guru Penjasorkes Memiliki
Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik
Diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes
SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 88,28%
telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes pada umumnya dan khususnya
telah memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang baik, selebihnya
yaitu 10,16% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki
kompetensi profesional sebagai pendidik masuk kategori sedang, dan hanya
1,56% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi
profesional sebagai pendidik dan ini masuk kategori kurang.
4.1.3.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Profesional sebagai Pendidik
Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator aspek memiliki profesional
sebagai pendidik yang berupa penguasaan dalam hal menguasai bidang studi
secara luas dan mendalam diperoleh hasil seperti tabel berikut :
0
20
40
60
80
100
Baik Sedang Kurang
88,28%
10,16%1,56%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
46
Tabel 4.7. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi
Profesional Sebagai Pendidik No Indikator Skor Persentase (%) Kriteria 1 Menguasai bidang studi secara
luas dan mendalam 3830 90,67 Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
Gambar 4.7. Diagram Persepsi guru pada Aspek Memiliki kompetensi profesional sebagai
pendidik
Diagram di atas menujukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang dilaksanakan guru
Penjasorkes dalam aspek mampu menguasai bidang studi secara luas dan
mendalam telah baik.
4.1.4. Memiliki Kompetensi Sosial sebagai Pendidik
Aspek ini terdiri dari: Berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara
efektif. Pada aspek ini memperoleh skor 2010 dengan persentase 87,24% yang
masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek
0102030405060708090
100
Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam
90,67%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
47
memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 4.8. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai
Pendidik pada Kinerja Guru Penjasorkes No Interval Persentase Kategori Distribusi %
1 77,78 – 100,00 Baik 115 89,85
2 55,56 – 77,77 Sedang 11 8,59
3 33,33 – 55.55 Kurang 2 1,56
Jumlah 128 100,00
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
Gambar 4.8. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai
Pendidik pada Kinerja Guru Penjasorkes
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes
di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 89,85%
telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes pada umumnya dan khususnya di
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung telah memiliki kompetensi sosial
sebagai pendidik yang baik, Selebihnya yaitu 8,59% guru yang memiliki persepsi
0
20
40
60
80
100
Baik Sedang Kurang
89,85%
8,59% 1,56%Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
48
bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik masuk
kategori sedang, dan hanya 1,56% guru yang memiliki persepsi bahwa guru
Penjasorkes memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik dan ini masuk kategori
kurang.
4.1.4.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Perhatian
Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator aspek perhatian yang terdiri
dari berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara efektif diperoleh hasil seperti
tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9. Deskriptif Persepsi Guru pada tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Sosial
Sebagai Pendidik
No Indikator Skor Persentase % Kriteria
1. 2.
Berkomunikai secara efektif Bergaul secara efektif
1088 922
94,44 80,03
Baik Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
Gambar 4.9. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai
Pendidik Tiap Indikator dari Kinerja Guru Penjasorkes
020406080
100
1 2
94,44%80,03%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
49
Keterangan:
1. Berkomunikasi secara efektif
2. Bergaul secara efektif
Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik yang dimiliki guru Penjasorkes yang
terdiri dari berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara efektif diperoleh hasil
yaitu 94,44% dari aspek berkomunikasi secara efektif, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa persepsi guru non Penjasorkes pada aspek berkomunikasi
secara efektif baik, sedangkan 80,03% guru memiliki persepsi yang masuk
kategori baik juga terhadap aspek memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
dalam hal ini pada aspek bergaul secara efektif.
4.1.5. Analisis Deskriptif Tiap Indikator dari kinerja guru Penjasorkes
Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator dari kinerja guru
Penjasorkes yang terdiri dari memiliki kepribadian sebagai pendidik, memiliki
kompetensi pedagogik, memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik, dan
memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil seperti tersaji pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.10. Deskriptif Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dari
masing-masing indikator No Indikator Persentase Kriteria 1. 2. 3. 4.
Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
92,97 %
67,97 %
88,28 %
89,85 %
Baik
Sedang
Baik
Baik
50
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini :
Gambar 4.10. Diagram Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dari
masing-masing indikator
Keterangan:
1. Memiliki kepribadian sebagai pendidik
2. Memiliki kompetensi pedagogik
3. Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
4. Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
Gambar di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kepribadian sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 92,97%, Memiliki
kompetensi pedagogik diperoleh hasil yaitu 67,97%, Memiliki kompetensi
profesional sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 88,28%, dan Memiliki
kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 89,85% sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa persepsi guru non Penjasorkes secara umum sudah
baik, namun masih ada yang sedang terhadap kinerja guru Penjasorkes.
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4
92,97%
67,97%
88,28% 89,85%
Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
51
4.1.6. Analisis Deskriptif dari kinerja guru Penjasorkes guru tiap bidang studi
Gambaran persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru
Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
tahun 2009 dari masing-masing bidang studi dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.11. Deskriptif persepsi dari masing-masing guru bidang studi
No Bidang Studi Persentase (%) Baik Sedang Kurang
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12.
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris IPS IPA TIK BK Matematika Bahasa Jawa KTK PKn Pendidikan Agama Lain-lain
87,50 100
94,20 93,75 100
80,00 93,33 100 100 100
86,98 100
12,50 -
5,80 6,25
- 20,00 6,67
- - -
13,04 -
- - - - - - - - - - - -
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut :
Gambar 4.11. Diagram deskriptif persepsi dari masing-masing guru bidang studi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Baik
Sedang
Kurang
52
Keterangan:
1. Bahasa Indonesia: 16 guru 7. Matematika: 15 guru
2. Bahasa Inggris: 12 guru 8. Bahasa Jawa: 3 guru
3. IPS: 17 guru 9. KTK: 7 guru
4. IPA: 16 guru 10. PKn: 4 guru
5. TIK: 7 guru 11. PAI: 23 guru
6. BK : 5 guru 12. Lain-lain: 3 guru
4.1.6.1.Guru bidang studi Bahasa Indonesia
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Bahasa Indonesia terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP /
sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat
persepsi yang baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12.
Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 14 87,50 % Sedang 55,56 – 77,77 2 12,50% Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 16 100 % (Sumber: Data hasil penelitian 2009) Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang
berikut ini :
53
Gambar 4.12. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Indonesia
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru bidang studi
Bahasa Indonesia di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung yaitu 87,50% menunjuk kriteria baik, selebihnya yaitu 12,50%
masuk kriteria sedang, dan 0% yang masuk kriteria kurang.
4.1.6.2.Guru bidang studi Bahasa Inggris
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Bahasa Inggris terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi
yang baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Bahasa Inggris
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 12 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 12 100 %
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
87,50%
12,50 %0 %Di
strib
usi (
%)
Kriteria
54
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram
batang berikut ini.
Gambar 4.13. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Inggris
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Bahasa
Inggris terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik,
terbukti dengan jumlah 12 guru dengan prosentase 100% menunjuk kriteria baik.
4.1.6.3.Guru bidang studi IPS
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi IPS terhadap kinerja guru Penjasorkes tingkat SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini :
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100%
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
55
Tabel 4.14. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi IPS
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 16 94,20 % Sedang 55,56 – 77,77 1 5,80% Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 17 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi IPS terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria
baik, terbukti dengan sebanyak 16 guru dengan prosentase 94,20%, sebanyak 1
guru dengan prosentase 5,80% menunjuk kriteria sedang dan tidak ada atau 0%
yang menunjuk kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
batang berikut ini:
Gambar 4.14. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi IPS
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
94,20%
5,80 %0 %Di
strib
usi (
%)
Kriteria
56
4.1.6.4.Guru bidang studi IPA
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi IPA terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP/Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.15. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi IPA
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 15 93,75 % Sedang 55,56 – 77,77 1 6,25 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 16 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi IPA terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP/Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria
baik, terbukti dengan jumlah 16guru, sebanyak 15 guru (93,75%) memenuhi
kriteria baik, selebihnya sebanyak 1 guru (6,25%) menunjuk kriteria sedang dan
0% yang menunjuk kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
diagram berikut ini.
57
Gambar 4.15. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi IPA
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.5.Guru bidang studi TIK
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi TIK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.16. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi TIK
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 7 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 7 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi TIK terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP / sederajat
Se-Kecamatan Parakan tahun 2009 sebagian besar menunjukkan kriteria baik,
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
93,75 %
6,25 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
58
terbukti dengan jumlah 7 guru, semua guru mempunyai persepsi yang menunjuk
kriteria baik.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.16. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi TIK
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.6.Guru bidang studi BK
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi BK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.17. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi BK
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,68 – 100 4 80,00% Sedang 55,35 – 77,67 1 20,00 % Kurang 33,01 – 55,34 0 0 %
Jumlah 5 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi BK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100%
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
59
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria
baik, terbukti dengan jumlah 5 guru, sebanyak 4 guru (80,00%) memenuhi kriteria
baik. Dan 1 guru (20,00%) untuk kriteria sedang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 4.17. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi BK
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.7.Guru bidang studi Matematika
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Matematika terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi
yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 4.18. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Matematika
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 14 93,33 % Sedang 55,56 – 77,77 1 6,67 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 15 100 %
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
80,00 %
20,00 %0 %Di
strib
usi (
%)
Kriteria
60
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi Matematika terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP /
Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar
menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 15 guru, sebanyak 14 guru
(93,33%) memenuhi kriteria baik. Dan hanya 1 guru (6,67%) untuk kriteria
sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.18. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Matematika
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.8.Guru bidang studi Bahasa Jawa
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Bahasa Jawa terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi
yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
93,33 %
6,67 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
61
Tabel 4.19. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Bahasa Jawa
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 3 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 3 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi Bahasa Jawa terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP /
Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar
menunjukkan kriteria baik sebanyak 3 guru dengan prosentase 100%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.19. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Jawa
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.9.Guru bidang studi KTK
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Kerajinan Tangan dan Keterampilan terhadap kinerja guru
Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100 %
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
62
mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada
tabel berikut:
Tabel 4.20. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi KTK
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 7 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 7 100 % Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi
KTK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan
Parakan sebagian besar menunjukkan kriteria baik sebanyak 7 guru dengan
prosentase 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Gambar 4.20. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi KTK Terhadap
Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.10. Guru bidang studi PKn
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi PKn terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100 %
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
63
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.21. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Pkn
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 4 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 4 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi PKn terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria
baik, sebanyak 4 guru dengan prosentase 100% menunjuk kriteria baik Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Gambar 4.21. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Pkn Terhadap
Kinerja Guru Penjasorkes
4.1.6.11. Guru bidang studi PAI
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi PAI terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100 %
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
64
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.22. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Pendidikan Agama
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 20 86,96 % Sedang 55,56 – 77,77 3 13,04 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 23 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi
Pendidikan Agama terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria
baik, terbukti dengan jumlah 23 guru, sebanyak 20 guru dengan prosentase
86,96% yang memenuhi kriteria baik. Dan 3 guru dengan prosentase 13,04% yang
memenuhi kriteria sedang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
Gambar 4.22. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Pendidikan Agama
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
86,96 %
13,04 %0 %Di
strib
usi (
%)
Kriteria
65
4.1.6.12. Guru Bidang Studi Lain-lain
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
bidang studi Lain-lain terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang
baik. Guru lain-lain adalah guru bidang studi yang menjawab angket tetapi tidak
mengisi identitas responden. Sehingga identitas responden tidak dapat diketahui
berasal dari salah satu guru bidang studi tertentu. Untuk lebih jelasnya
diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.23. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Lain-lain
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kriteria Interval Prosentase Frekuensi/ Jumlah (orang) Prosentase
Baik 77,78 – 100 3 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0 %
Jumlah 3 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi
guru bidang studi lain-lain terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat
Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan
kriteria baik, terbukti dengan jumlah 3 guru, sebanyak 3 guru dengan prosentase
100 % memenuhi kriteria baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
66
Gambar 4.23. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Lain-lain
Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
4.2. Pembahasan
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak, dan
terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Persepsi guru
non Penjasorkes merupakan persepsi yang dilihat dari kinerja guru Penjasorkes di
sekolah, persepsi ini bersifat relatif terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh guru
Penjasorkes itu sendiri, sehingga persepsinya berbeda-beda antara guru yang satu
dengan yang lainnya.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan
pendidikan melalui aktifitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk
mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Mata pelajaran Penjasorkes
digunakan oleh siswa untuk melakukan aktifitas- aktifitas fisik melalui olahraga
0102030405060708090
100
Baik Sedang Kurang
100 %
0 % 0 %Dist
ribus
i (%
)
Kriteria
67
yang dapat membuat badan sehat serta sarana untuk menghilangkan rasa bosan
dan stress saat belajar di dalam kelas. Keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran
Penjasorkes salah satunya ditentukan oleh kinerja dari guru Penjasorkes itu sendiri
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa persepsi
guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung menunjukkan bahwa persepsi guru
telah masuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari 92,97% persepsi guru
non Penjasorkes memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja guru Penjasorkes,
sedangkan persepsi sebagian guru yaitu 7,03% guru memiliki persepsi sedang,
dan 0% guru yang mempunyai persepsi kurang terhadap kinerja guru
penjasorkes.
Persepsi guru non Penjasorkes secara umum menyatakan baik yang
mempunyai hasil yang tinggi yaitu 92,97 %. Hal ini disebabkan karena tingkat
keprofesionalan dari guru Penjasorkes cukup tinggi. Guru Penjasorkes dalam
melaksanakan tugas sebagai guru sangat menjunjung kedisiplinan terutama dalam
hal pengalokasian waktu pembelajaran dan tingkat absensi kedatangan di sekolah.
Seiring dengan itu guru Penjasorkes menunjukkan kinerjanya dengan
mengantarkan prestasi kejuaraan dalam olahraga antar sekolah, seperti SMPN 1
Parakan yang berprestasi juara I dalam cabang olahraga bola basket pelajar SMP
se-Kabupaten Temanggung tahun 2008 dan tahun 2009.
Adanya persepsi yang menyatakan sedang terhadap kinerja guru
Penjasorkes, hal ini disebabkan karena di beberapa sekolah mempunyai lebih dari
68
satu guru Penjasorkes sehingga dalam berpersepsi guru non Penjasorkes masih
bingung harus melakukan persepsi terhadap guru Penjasorkes yang senior atau
guru Penjasorkes yang muda . Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes, antara lain
: dalam berpersepsi Guru non Penjasorkes mempunyai beban psikis atau rasa
sungkan terhadap teman seprofesinya. Lalu faktor berikutnya adalah kinerja guru
Penjasorkes yang merangkap yang ada di sekolah berbentuk yayasan yaitu di MTs
Mualimin dan MA Muallimin Parakan, kinerja dari guru Penjasorkes tidak bisa
fokus dalam satu jenjang sekolah tetapi juga mengajar di jenjang berikutnya yang
masih dalam satu yayasan dan satu tempat, hal ini yang menyebabkan kinerja dari
guru Penjasorkes tidak bisa maksimal.
Hal ini ditunjukkan dari: 1) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria
memiliki kepribadian sebagai pendidik telah masuk dalam kategori ”baik”. 2)
persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kompetensi pedagogik telah
masuk dalam kategori “sedang”. 3) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria
memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik telah masuk dalam kategori
“baik” dan 4) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kompetensi
sosial sebagai pendidik juga telah masuk kategori “baik”, dan dengan ini kinerja
guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung termasuk ke dalam kategori “baik”.
4.2.1. Kepribadian sebagai pendidik
Hasil penelitian tentang Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja
Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten
69
Temanggung menunjukkan bahwa persepsi guru non Penjasorkes terhadap aspek
memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik dapat dikategorikan baik. Hal
ini disebabkan karena sebagian besar guru non Penjasorkes memandang bahwa
guru Penjasorkes telah memiliki kepribadian yang mantab dan stabil, kepribadian
yang dewasa, kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa, dan akhlak
yang mulia dan dapat menjadi teladan.
Kepribadian yang baik dari guru Penjasorkes tidak terlepas dari budaya
Kecamatan Parakan yang dikenal dengan kota santri dan banyak terdapat pondok
pesantren. Pendidikan agama yang ditanamkan dari sejak kecil mengajarkan agar
berperilaku dan mempunyai kepribadian yang baik dalam masyarakat.Ditinjau
dari kepribadian sebagai pendidik guru Penjasorkes telah memiliki kepribadian
yang baik, mereka telah mempunyai keterampilan mengendalikan kelas dalam hal
ini mempunyai wibawa sehingga proses pembelajaran Penjasorkes dapat berjalan
dengan lancar. Untuk meningkatkan kepribadian yang sudah baik dari guru
Penjasorkes perlu adanya peningkatan dalam hal kepribadiannya yang
berhubungan dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah dan masyarakat agar
dapat menjadi teladan bagi siswa.
4.2.2. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran
peserta didik. Kompetensi pedagogik juga memberikan pengaruh terhadap proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan memiliki aspek kompetensi pedagogik
guru Penjasorkes akan mampu mengelola pembelajaran peserta didik. Mengelola
pembelajaran meliputi mampu merencanakan pembelajaran dengan baik,
70
melaksanakan pembelajaran dengan baik, mengevaluasi pembelajaran dengan
baik, dan mengembangkan peserta didik.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik masuk
dalam kriteria sedang terutama dalam aspek guru Penjasorkes dalam
merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya pengelolaan guru Penjasorkes dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah, seperti : Guru Penjasorkes dalam merencanakan
pembelajaran hanya menganut dengan silabus yang dibuat MGMP Temanggung
tidak adanya pengembangan materi oleh guru Penjasorkes. Dalam melaksanakan
pembelajaran guru Penjasorkes monoton atau sifatnya mengulang materi yang lalu
dan kurangnya tingkat kekreatifan guru Penjasorkes pemakaian alat-alat
sederhana dalam media pembelajaran.
Untik meningkatkan aspek merencanakan pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran . Maka, perlu adanya perhatian dan evaluasi secara baik bagaimana
guru Penjasorkes merencanakan pembelajaran dan melaksanakan program yang
telah dibuat dengan baik, seperti membuat silabus, prota (program tahunan),
promes (program semester), dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), yaitu
melalui aktif dalam mengikuti kegiatan penataran, pelatihan, dan seminar tentang
perangkat pembelajaran dan ikut aktif dalam kegiatan MGMP. Dan dalam
pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes perlu adanya pemanfaatan alat-alat
sederhana sebagai media pembelajaran serta melakukan modifikasi permainan
dan variasi dalam proses pembelajaran Penjasorkes. Agar kedepannya guru
71
Penjasorkes dapat merencanakan pembelajaran lebih baik lagi dan dapat
meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
4.2.3. Kompetensi profesional sebagai pendidik
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional sebagai
pendidik masuk dalam kriteria baik. Hal ini disebabkan karena guru Penjasorkes
di SMP/Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung dalam hal
penguasaan bidang studi secara luas dan mendalam sudah dimiliki oleh seorang
guru Penjasorkes. Seorang guru yang profesional harus dapat menjalankan
tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan tanggung jawab yang telah
diberikan. Tingkat penguasaan bidang studi yang dimiliki oleh guru Penjasorkes
haruslah tinggi karena sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pembelajaran kepada siswa di kelas. Hal ini dipertegas dengan keaktifan guru
Penjasorkes dalam memelihara kebugaran dan teknik gerakan olah raga yaitu
dengan aktif mengadakan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler
olah raga di sekolah.
Kemampuan penguasaan materi pelajaran merupakan salah satu hal yang
harus dimiliki oleh guru Penjasorkes, karena apabila seorang guru dapat
menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik maka dalam proses
pembelajaran akan semakin lancar dan pada hasil pembelajaran yang dicapai lebih
maksimal. Meskipun secara umum tingkat profesionalisme guru Penjasorkes baik,
namun akan lebih baik lagi jika seorang guru Penjasorkes dapat membekali
dirinya tentang pengetahuan kemajuan teknologi dalam media elektronik seperti
72
penggunaan fasilitas komputer dan fasilitas internet dalam memperoleh informasi
dan mengembangkan pembelajaran Penjasorkes.
4.2.4. Kompetensi sosial sebagai pendidik
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru
Penjasorkes masuk dalam kriteria baik. Hal ini disebabkan karena guru
Penjasorkes di SMP/sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
sudah mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/ wali murid dan masyarakat. Guru
Penjasorkes dapat menempatkan diri sebagai bawahan yang baik dibawah Kepala
sekolah, guru Penjasorkes dapat menjadi panutan dan pembimbing bagi siswa.
Guru Penjasorkes harus menjalin kerjasama dengan orang tua atau wali murid
dalam menentukan keberhasilan anaknya. Dan di dalam masyarakat guru
Penjasorkes dapat menempatkan diri dan dapat bergaul dengan baik dengan warga
masyarakat.
Dalam kompetensi sosial guru Penjasorkes hendaknya harus ditingkatkan
yaitu dengan komunikasi dan bergaul dengan baik maka guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan dapat mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah.
Pada gambaran persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru
Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
dari masing-masing bidang studi, dapat dirangkum bahwa, secara umum dari
kedua belas bidang studi tersebut baik, dan tidak ada persepsi yang menunjuk
kurang. Persepsi guru bidang studi Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, KTK, PKn, TIK
73
dan bidang studi lain-lain, menunjukkan persepsi yang sama yaitu dengan
prosentase 100% yang berpersepsi baik terhadap kinerja guru Penjasorkes.
Sedangkan hasil yang berbeda-beda ditunjukkan pada persepsi guru
bidang studi bidang studi Matematika, sebesar 93,33% yang menyatakan
persepsi baik dan 6,67% yang menyatakan persepsi sedang. Bidang studi Bahasa
Indonesia, sebesar 87,85% menyatakan persepsi baik, dan 12,50% yang
menyatakan persepsi sedang. Pada bidang studi IPA, sebesar 93,75% yang
menyatakan persepsi baik, dan sebesar 6,25% yang menyatakan persepsi sedang.
Pada bidang studi IPS, sebesar 94,20% yang menyatakan persepsi baik, dan
sebesar 5,80% yang menyatakan persepsi sedang. Pada bidang studi PAI, sebesar
86,96% yang menyatakan persepsi baik dan sebesar 13,04% yang menyatakan
persepsi sedang. Dan pada bidang studi BK, sebesar 80,00% yang menyatakan
persepsi baik dan sebesar 20% yang menyatakan persepsi sedang.
Dari hasil keseluruhan setiap kompetensi dapat dilihat bahwa persepsi
guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dalam kriteria baik. Ada
juga guru non Penjasorkes yang memberikan persepsi dalam kriteria sedang.
Kompetensi yang menunjukkan kriteria yang tertinggi adalah kompetensi
kepribadian sebagai pendidik dengan presentase 92,97%, sedangkan kompetensi
yang terendah adalah kompetensi pedagogik dengan presentase 67,97%.
Kompetensi kepri badian yang sudah baik sebaiknya tetap dipertahankan dan
perlu ditingkatkan agar kedepannya guru Penjasorkes dapat menjadi tenaga
profesional yang mempunyai jiwa, kepribadian yang baik dan ahlak yang mulia
sebagai pendidik yang tetap bertakwa kepada Tuhan.
74
Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
terutama pada aspek merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran
adalah dengan menguasai karakteristik peserta didik, mengembangkan kurikulum
Penjasorkes dan meningkatkan proses perencanaan pembelajaran yang lebih baik
dan lebih terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran Penjasorkes. Dalam
melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru Penjasorkes melakukan terobosan-
terobosan baru dan melakukan modifikasi pembelajaran serta memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran agar siswa
lebih berminat dan merasa senang mengikuti pembelajaran Penjasorkes.
Kinerja merupakan pengembangan dan pengintegrasian dari keempat
kompetensi yaitu kompetensi kepribadian sebagai pendidik, kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional sebagai pendidik, dan kompetensi sosial
sebagai pendidik. Kinerja yang dimiliki oleh seorang guru menunjukkan kualitas
guru itu sendiri. Apabila seorang guru Penjasorkes mempunyai kinerja yang baik,
maka penilaian dan persepsi dari sesama guru di sekolah akan menunjuk baik
pula. Kinerja tersebut akan terwujud dalam bentuk kepribadian sebagai pendidik
dan kompetensi sosial yang baik, serta penguasaan pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai guru.
4.3. Hambatan Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 6 Maret- 21 Maret 2009.Hambatan
yang dialami penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah dari 155 angket
75
yang disebarkan ke seluruh sampel, yang diisi dan dikembalikan sebanyak 128
angket, hal ini disebabkan :
1. Angket belum diisi, karena kesibukan guru yang bersamaan dengan kegiatan
try out ujian Nasional kelas IX di sekolah.
2. Ada beberapa guru yang tidak mau mengisi angket karena beban psikis.
3. Pada saat pengambilan angket tidak bertemu dengan guru yang bersangkutan,
karena guru tidak berada di tempat (tidak sesuai dengan jadual hari mengajar).
76
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
Persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP /
Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung telah masuk dalam
kategori baik. Hasil tersebut dapat dilihat dari persepsi guru terhadap aspek
memiliki kepribadian sebagai pendidik yang baik, memiliki kompetensi
pedagogik guru Penjasorkes yang menunjukkan hasil yang sedang, memiliki
kompetensi profesional sebagai pendidik yang baik dan memiliki kompetensi
sosial sebagai pendidik yang baik.
5.2. Saran
1. Guru Penjasorkes hendaknya lebih meningkatkan kinerjanya dan
profesionalismenya dalam melaksanakan pembelajaran Penjasorkes di
sekolah.
2. Guru Penjasorkes disarankan untuk lebih aktif dalam kegiatan penataran dan
seminar tentang merencanakan pembelajaran dan aktif dalam kegiatan
MGMP, serta hendaknya meningkatkan kreatifitasnya dalam melaksanakan
pembelajaran.
77
3. Guru Penjasorkes hendaknya dapat mengikuti perkembangan IPTEK dan
mampu menerapkan dalam pembelajaran Penjasorkes di sekolah, agar mampu
bersaing dengan guru mata pelajaran yang lain.
4. Guru Penjasorkes hendaknya lebih meningkatkan hubungan dan komunikasi
yang lancar dengan siswa, sesama guru, orang tua / wali murid, dan
masyarakat.
78
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, 2003. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Ambar Teguh Sulistiyani, 2003. http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Achmad Sugandi, dkk, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UMK
UNNES. Adang Suherman, 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Akyas Azhari, 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Toraja. Bimo Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Dimyati Mahmud, 1989. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jalaludin Rahmat, 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. Mohamad Surya, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :
Pustaka Bani Quraisy. Moh. Uzer Usman, 2007. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rosdakarya. Monty Satiadarma, 2000. Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Primacon
Jaya Dinamika. Muhammad Ali, 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :
Angkasa. Mungin Edi Wibowo, dkk, 2006. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
UNNES PRESS. Nadisah, 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Bandung : Dirjen Dikti. Oemar Hamalik, 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. _______________, 2002. Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta : Bumi.
79
_______________, 2007. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Robert Mathis dan John Jackson, 2001 . http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Rusli Ibrahim, 1999. Profesi Kependidikan. Jakarta: Depdikbud. Rusli Lutan, dkk, 2004. Supervisi Pendidikan Jasmani: Konsep dan Praktik.
Jakarta: Bagian Proyek Pembinaan Kelas Olahraga Jakarta. Soepartono, 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta : Departeman
Pendidikan dan Kebudayaan. Soeparwoto, dkk, 2006. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT MKK
UNNES. Soetjipto dan Raflis Kasasi, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. UU RI Nomor 14. 2005. Guru dan Dosen. Bandung: Fokus Media.
80
81
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PJKR Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES SMG.@.COM
Nomor : 464/PJKR/VII/2008 Lamp : - Hal : Usul Penetapan pembimbing Yth. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES Kampus Sekaran Gunung Pati di SEMARANG Merujuk Keputusan Rektor UNNES Nomor 73/1995 tentang Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program S1 Pasal 7 mengenai Penentuan Pembimbing, dengan ini saya usulkan :
1. Nama : Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd NIP : 131404316 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Utama 2. Nama : Rumini, S.Pd, M.Pd NIP : 132137920 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Pendamping Dalam penyusunan Skripsi oleh mahasiswa : Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Jurusan : PJKR
TEMA : ”SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009” Untuk itu mohon diterbitkan surat penetapannya. Ketua Jurusan PJKR Drs. Hermawan Pamot. R, M.Pd NIP. 131961216
82
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES SMG.@.COM
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 07/FIK/2008
TENTANG PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI SMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2008/2009
DEKAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Menimbang : bahwa untuk memperlancar mahasiswa FIK membuat skripsi,
maka perlu menetapkan Dosen-dosen FIK UNNES untuk menjadi pembimbing.
Mengingat : ................................................................... Memperhatikan : Usul Ketua Jurusan PJKR tanggal 1 September 2008
MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA : menunjuk dengan menugaskan kepada : 1. Nama : Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd NIP : 131404316 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Utama 2. Nama : Rumini, S.Pd, M.Pd NIP : 132137920 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Pendamping Untuk membimbing mahasiswa penyusun skripsi : Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Jurusan : PJKR
Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 6 September 2008 An. Dekan Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. M. Nasution, M.Pd NIP. 131876219
83
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES SMG.@.COM
Nomor : 42B/H37.1.6/PL/2008 Lamp : Hal : Permohonan Ijin Penelitian Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan studi mahasiswa kami untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Strata 1, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES memohon ijin Saudara: Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Prodi/Smester : PJKR S1 / VII Untuk mengadakan penelitian dengan judul : ”SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009” Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
84
KISI-KISI KUESIONER PERSEPSI GURU NONO-PENJASORKES TERHADAP KINERJA
GURU PENJASORKES
Kinerja INDIKATOR PERTANYAAN
A. Memiliki kepribadian sebagai pendidik
1. Memiliki kepribadian mantap dan stabil
1. Apakah beliau guru yang disiplin?
2. Apakah beliau seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah disepakati?
3. Apakah selama berada di lingkungan sekolah beliau sopan dalam bertutur?
4. Apakah selama berada di lingkunga sekolah beliau berperilaku sopan?
5. Apakah selama menjalankan peranannya sebagai guru, guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi?
6. Apakah beliau disegani oleh peserta didik?
7. Apakah beliau memiliki wibawa sebagai seorang pendidik?
8. Apkah beliau menunjukkan komitmen sebagai umat beragama?
2. Memiliki kepribadian dewasa
3. Memiliki kepribadian arif
4. Memiliki kepribadian yang berwibawa
5. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
B. Memiliki kompetensi pedagogik
1. Memahami peserta didik
9. Apakah peserta didik di sekolah Ibu/Bapak tampak bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas?
10. Apakah beliau pernah memberikan hukuman fisik pada peserta didik?
11. Apakah pembelajaran penjas yang beliau selenggarakan diminati oleh peserta didik?
12. Apakah beliau melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP?
2. Merancang pembelajaran dan Melaksanakan pembelajaran
3. Evaluasi hasil belajar
85
4. Mengembangkan peserta didik
13. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau memiliki inisiatif untuk merancang dan mengembangkan media atau sarana belajar sederhana untuk kepentingan proses belajar mengajar?
14. Apakah beliau tepat waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan hasil evaluasi belajar?
15. Apakah beliau membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik?
16. Apakah beliau mampu bertindak bijaksana dan memdidik dalam mengatasi kenakalan pesereta didik?
C. Memiliki kompetensi professional sebagai pendidik
1. Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam
17. Apakah beliau tampak terampil dalam memberi contoh gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani?
18. Apakah Ibu/Bapak pernah menyaksikan beliau memainkan salah satu cabang olahraga?
19. Sejauh yang pernah Ibu/Bapak saksikan, apakah beliau mengajarkan lebih dari 2 jenis cabang olahraga?
20. Apakah beliau membina salah satu cabang olahraga, melalui ekstrakulikuler atau klub atau kegiatan pengembangan diri?
21. Apakah sekolah Ibu/Bapak rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas?
22. Apakah beliau terlibat aktif dalam penyelengaraan pertandingan atau perlombaan olahraga di sekolah?
23. Apakah sekolah Ibu/Bapak pernah mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga
86
antara sekolah? 24. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui,
apakah beliau mampu mengoperasikan komputer?
25. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau mengenal internet?
26. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau aktif dalam kegiatan MGMP penjas?
27. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah di luar jam kerja beliau masih aktif berolahraga?
D. Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
1. Berkomunikasi secara efektif
28. Apakah beliau dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah?
29. Apakah beliau dapat bekerja dengan baik dengan teman sejawat?
30. Apakah beliau dapat mengkomunikasikan ide / buah pikirannya dengan kalimat yang jelas?
31. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan orang tua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru?
32. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan masyarakat sekitar sekolah, terkait kedudukannya sebagai guru?
33. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau terlibat aktif dalam kegiatan sosial di sekolah?
87
KUESIONER
PERSEPSI GURU BIDANG STUDI – PENJASORKES
TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FIK UNNES,
2009
PENGANTAR
Kepada Yang Terhormat Ibu/Bapak Guru Di tempat Dengan hormat peneliti memberitahukan bahwa kami calon guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes), melalui kegiatan penelitian yang dikelola jurusan PJKR-FIK Unnes ingin mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi Ibu/Bapak guru pengampu bidang studi lain (non-penjasorkes/guru kelas) terhadap kompetensi sejawat para guru Penjasorkes. Keingintahuan ini dipicu oleh stigma-rumor negative yang selama ini membebani profesi guru Penjasorkes. Sudah cukup lama menjadi ‘rahasia-umum’ bahwa sebagian besar masyarakat, termasuk di antaranya sejawat guru bidang studi lain, kurang respek terhadap performa dan kinerja guru Penjasorkes. Di satu sisi, peneliti menyadari bahwa mungkin memang benar terdapat beberapa oknum yang kurang bertanggung jawab, namun tentunya stigma-rumor tersebut tidak dapat di generalisasikan terhadap semua komunitas guru Penjasorkes. Di sisilain, sebenarnya stigma-rumor tersebut hanya beredar ‘dari mulut ke mulut”, dan tadak ada bukti valid yang dapar dirujuk sebagai pembenaran maupun penyangkalan. Dalam rangka pencarian ‘bukti’ itulah penelitian ini diselenggarakan. Peneliti ingin mengetahui, bagaimana sebenarnya pendapat dan atau penilaian Ibu/bapak guru terhadap kinerja guru penjasorkes. Untuk itu peneliti mohon bantuan dan kerelaan Ibu/Bapak untuk merespon beberapa pertanyaan dalam kuesion terlampir. Jawaban dan identitas ibu/Bapak akan peneliti rahasiakan. Atas perhatian Ibu/Bapak dan waktu yang telah diluangkan, peneliti menghaturkan terima kasih.
Peneliti Razif Shidiq PJKR – FIK UNNES
88
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN NAMA RESPONDEN : ................................................................... JENIS KELAMIN : Perempuan/Laki-laki* USIA : tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA/D1/D2/D3/S1/S2//S3* program Studi : ................................................................... BIDANG STUDI YANG DIAMPU : ................................................................... PENGALAMAN MENGAJAR : ...........................................................tahun NAMA SEKOLAH : ................................................................... *Coret yang tidak sesuai
PERTANYAAN:
Mohon Ibu/Bapak guru memberikan respon sejujurnya terhadap petanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan membari tanda silang (X) pada kolom jawaban yang telah disediakan.
PERTANYAN RESPONS
YA TIDAK TIDAK TAHU
1. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak merupakan guru yang disiplin?
2. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah desepakati?
3. Apakah selama berada di lingkungan sekolah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak sopan dalam bertutur?
4. Apakah selama berada di lingkungan sekolah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berperilaku sopan?
5. Apakah selama menjalankan perannya sebagai guru, guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi?
6. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak disegani oleh peserta didik?
7. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memiliki wibawa sebagai seorang pendidik?
8. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak menunjukkan komitmen sebagai umat beragama?
9. Apakah peserta didik di sekolah Ibu/Bapak tampak bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas?
89
PERTANYAN RESPONS
YA TIDAK TIDAK TAHU
10. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memberikan hukuman fisik pada peserta didik?
11. Apakah pembelajaran Penjasorkes yang beliau selenggarakan diminati oleh peserta didik?
12. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP?
13. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memiliki inisiatif untuk merancang dan mengembangkan media/sarana belajar sederhana untuk kepentingan proses belejar mengajar?
14. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak tepat waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan hasil evaluasi belajar?
15. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik?
16. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mampu bertindak bijaksana dan mendidik dalam mengatasi kenakalan peserta didik?
17. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak tampak terampil dalam memberi contoh gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani?
18. Apakah Ibu/Bapak pernah menyaksikan guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memainkan salah satu cabang olahraga?
19. Sejauh yang pernah Ibu/Bapak saksikan, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mengajarkan lebih dari 2 jenis cabang olahraga?
20. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak membina salah satu cabang olahraga, melalui ekstrakulikuler atau klub atau kegiatan pengembangan diri?
21. Apakah sekolah Ibu/Bapak rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas?
22. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak terlibat aktif dalam penyelenggaraan pertandingan/perlombaan olahraga di sekolah?
23. Apakah sekolah Ibu/Bapak pernah mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga antara sekolah?
24. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mampu mengoperasikan komputer?
25. Sejauh yang Ibu/bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mengenal internet?
90
PERTANYAN RESPONS
YA TIDAK TIDAK TAHU
26. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak aktif dalam kegiatan MGMP penjas?
27. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah di luar jan kerja guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak masih aktif berolahraga?
28. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah?
29. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat bekerja dengan baik dengan teman sejawat?
30. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat mengkomunikasikan ide/buah pikirannya dengan kalimat yang jelas?
31. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memiliki permasalahan dengan orang tua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru?
32. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memiliki permasalahan dengan nasyarakat sekitar sekolah, terkai dengan kedudukannya sebagai guru?
33. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak terlibat aktif dalam kegiatan sosial di sekolah?
TERIMA KASIH
91
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bhs Indonesia Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai
pendidik ∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
R-04 3 3 3 3 3 3 3 3 24 1 3 1 3 1 3 3 3 18 1 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 27 3 3 3 2 2 3 16 85 R-24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95 R-26 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 1 1 1 1 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 88 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 97 R-30 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 2 3 3 17 94 R-51 3 2 2 1 3 1 1 3 16 3 3 3 1 1 1 3 3 18 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 28 3 3 3 2 2 2 15 77 R-54 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 1 3 3 3 19 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 3 26 3 3 3 3 3 3 18 87 R-79 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 3 2 3 3 17 95 R-87 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 31 3 3 3 1 1 3 14 91 R-88 1 1 3 3 3 3 3 3 20 1 3 3 3 1 3 1 1 16 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 1 1 1 3 12 75 R-89 1 3 3 3 2 1 1 3 17 1 2 1 1 2 2 1 3 13 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 3 27 3 3 1 1 2 3 13 70 R-98 3 1 3 3 1 3 3 3 20 1 2 1 1 3 3 1 3 15 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 29 3 3 3 1 2 3 15 79
R-104 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 29 3 3 3 2 2 3 16 93 R-114 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 2 3 3 3 3 23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 30 3 3 3 3 3 3 18 95 R-122 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 2 3 17 93 R-128 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 2 1 3 1 1 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 17 89 Jumlah 87 138 44 44 48 361 117 34 31 43 84 309 480 480 140 113 253 1403
% 90.63 95.83333 91.67 91.67 100 94.01 81.25 70.83 64.58 89.58 87.5 80.47 90.90909091 90.9091 97.222222 78.47222 87.84722 88.57 Kriteria B B B B B B B B B B B B B B B B B B
92
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bhs Jawa Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan
Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
R-07 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 3 3 3 3 22 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 26 3 3 3 2 3 3 17 89 R-73 3 3 3 3 3 1 3 3 22 3 3 1 1 3 3 3 3 20 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 18 89
R-111 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 1 3 3 3 16 96 Jumlah 18 27 7 9 9 70 25 5 9 9 18 66 87 87 25 26 51 274
% 100 100 77.78 100 100 97.22 92.59259 55.56 100 100 100 91.67 87.87878788 87.8788 92.59259259 96.2962963 94.4444444 92.26 Kriteria B B B B B B B S B B B B B B B B B B
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bahasa Inggris Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan
Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai
pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai
pendidik ∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5
∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10
∑ I-11
∑ I-12 I-13
∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27 28 29 30 31 32 33
R-15 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 2 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 3 3 17 93 R-22 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95 R-28 3 3 3 3 1 1 3 3 20 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 29 3 3 1 3 2 3 15 86 R-39 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 18 96 R-41 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 3 1 3 3 18 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 27 3 3 3 3 3 3 18 87 R-53 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 2 3 1 1 1 3 3 17 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 27 3 3 3 3 2 3 17 83 R-57 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 1 3 1 16 3 3 3 2 2 1 3 1 3 1 1 23 3 3 3 2 3 1 15 78 R-67 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 1 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 3 3 3 16 91 R-80 1 3 3 3 2 3 3 3 21 1 3 1 1 2 1 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 18 85 R-91 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 1 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95
R-101 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 1 3 14 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 29 3 3 3 3 3 3 18 85 R-119 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 3 3 1 18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 30 2 3 3 2 3 3 16 88 Jumlah 70 103 34 36 36 279 96 20 20 22 66 224 359 359 103 97 200 1062
% 97.22
95.37037
94.44
100
100
96.88
88.88889
55.56
55.56
61.11
91.67
77.78 90.65656566
90.6566
95.37037037
89.81481481 92.5925926 89.3
9 Kriteria B B B B B B B B B B B B B B B B B B
93
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru IPS Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik ∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 92 R-21 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 1 3 1 3 3 3 3 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 2 3 16 91 R-31 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 87 R-32 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 1 3 3 3 20 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 29 3 3 3 2 2 3 16 89 R-33 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 28 3 3 3 2 2 3 16 90 R-34 1 3 3 3 3 2 1 3 19 3 1 1 1 2 1 3 1 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 2 2 3 14 79 R-61 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 1 3 3 3 19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 31 3 3 3 2 3 3 17 91 R-66 3 3 3 3 3 3 1 3 22 3 1 1 1 3 3 3 3 18 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 3 26 3 3 3 2 2 3 16 82 R-70 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95 R-72 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 17 98 R-90 3 1 2 2 3 3 3 3 20 3 1 3 2 1 3 3 1 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 3 3 3 16 86 R-97 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95
R-102 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 2 3 1 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 27 3 3 3 2 2 1 14 85 R-103 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 30 3 3 3 2 2 3 16 86 R-107 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-117 2 1 3 1 2 3 3 1 16 3 3 1 1 2 3 1 1 15 1 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 23 1 1 1 2 3 1 9 63 R-123 3 3 3 3 3 3 3 1 22 3 2 3 3 1 1 3 3 19 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 27 3 3 3 3 2 3 17 85 Jumlah 95 147 49 47 47 385 123 32 36 43 94 328 513 513 143 121 264 1490
% 93.14 96.07843 96.08 92.16 92.16 94.36 80.39216 62.75 70.59 84.31 92.16 80.39 91.44385027 91.4439 93.46405229 79.08496732 86.2745098 88.53 Kriteria B B B B B B B S S B B B B B B B B B
94
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru IPA Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
R-08 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 3 3 3 3 20 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 1 19 3 3 3 3 3 3 18 81 R-19 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 1 1 3 14 93 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 17 98 R-42 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 2 3 3 1 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 29 3 3 3 2 3 3 17 91 R-47 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-52 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 31 3 3 3 1 2 3 15 93 R-55 3 3 3 3 3 1 1 3 20 1 3 3 1 2 1 3 1 15 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 23 3 3 1 3 3 1 14 72 R-82 3 3 3 3 3 1 1 3 20 3 3 3 3 1 3 3 1 20 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 1 3 2 3 15 87 R-95 3 3 3 3 3 1 3 3 22 3 1 3 3 2 3 3 3 21 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 1 1 3 14 88 R-100 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-108 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 2 2 3 3 3 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 31 1 3 3 1 1 2 11 86 R-110 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-112 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 3 1 3 3 19 3 3 1 1 2 3 1 3 3 2 3 25 3 1 3 2 2 1 12 80 R-113 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 94 R-120 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 30 3 3 3 3 2 3 17 94 Jumlah 96 144 42 44 48 374 127 41 39 44 90 341 482 482 136 108 244 1441
% 100 100 87.5 91.67 100 97.4 88.19444 85.42 81.25 91.67 93.75 88.8 91.28787879 91.2879 94.44444444 75 84.7222222 90.97
Kriteria B B B B B B B B B B B B B B B S B B
95
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru TIK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
R-01 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 3 3 3 18 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 29 3 3 3 1 2 3 15 86 R-38 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 18 99 R-59 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 2 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 92 R-92 1 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 1 3 1 3 1 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 17 90 R-105 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 93 R-124 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 1 2 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 91 R-126 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 Jumlah 40 63 21 21 21 166 57 12 15 18 40 142 225 225 63 51 114 647
% 95.24 100 100 100 100 98.81 90.47619 57.14 71.43 85.71 95.24 84.52 97.4025974 97.4026 100 80.95238095 90.4761905 93.36 Kriteria B B B B B B B S S B B B B B B B B B
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru BK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33R-23 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 2 22 3 3 3 1 1 1 12 79 R-37 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 17 98 R-58 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 1 1 1 1 13 1 2 1 1 2 3 3 1 1 2 1 18 3 3 1 3 3 1 14 69 R-77 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31 3 3 1 2 2 3 14 85 R-109 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 Jumlah 30 45 15 15 15 120 40 11 9 11 26 97 137 137 41 32 73 427
% 100 100 100 100 100 100 88.88889 73.33 60 73.33 86.67 80.83 83.03030303 83.0303 91.11111111 71.11111111 81.1111111 86.26 Kriteria B B B B B B B S S S B B B B B S B B
96
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Matematika Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33R-05 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 3 3 3 3 21 1 3 1 2 2 2 3 3 3 1 1 22 3 3 3 2 2 3 16 83 R-06 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 R-18 3 3 3 3 1 2 2 3 20 2 1 2 3 2 2 3 1 16 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 29 3 1 3 2 2 1 12 77 R-35 3 3 3 3 3 3 3 3 24 1 3 3 3 1 1 1 3 16 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 29 3 1 3 3 3 3 16 85 R-44 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 2 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 93 R-45 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 18 94 R-48 1 3 3 3 3 3 3 3 22 3 1 2 2 3 2 1 2 16 3 2 1 2 3 2 1 2 3 2 3 24 1 1 1 2 2 2 9 71 R-49 2 3 3 3 2 2 2 3 20 3 2 2 3 2 1 3 2 18 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 24 3 3 3 2 2 3 16 78 R-63 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 18 97 R-64 3 3 3 3 3 1 3 3 22 3 1 2 1 3 3 3 3 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 88 R-71 2 1 2 1 3 3 3 3 18 3 1 3 3 1 1 3 3 18 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 1 3 3 16 83 R-74 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 2 3 3 1 3 1 1 17 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 2 1 3 1 3 13 82 R-81 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 1 1 3 14 89 R-121 2 2 2 3 3 3 3 3 21 3 1 3 3 2 1 3 1 17 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 2 3 3 17 86 R-125 1 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 29 3 3 3 3 2 3 17 90 Jumlah 80 126 41 43 45 335 110 37 30 35 76 288 439 439 122 108 230 1292
% 88.89 93.33333 91.11 95.56 100 93.06 81.48148 82.22 66.67 77.78 84.44 80 88.68686869 88.6869 90.37037037 80 85.1851852 87 Kriteria B B B B B B B B S B B B B B B B B B
97
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru KTK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33R-10 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 3 3 3 20 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 29 3 3 3 2 3 3 17 90 R-40 1 3 3 3 1 1 3 3 18 3 1 3 1 3 1 3 3 18 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 27 3 3 3 3 3 3 18 81 R-56 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 31 3 3 3 1 2 3 15 93 R-76 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 1 2 2 14 91 R-78 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 1 3 1 3 3 20 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 29 3 3 3 3 3 3 18 90 R-118 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 31 3 3 3 3 1 3 16 95 R-127 3 3 3 3 3 3 3 1 22 3 2 3 3 1 1 3 3 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 18 90 Jumlah 39 61 18 21 19 158 58 15 15 15 42 145 211 211 63 53 116 630
% 92.86 96.8254 85.71 100 90.48 94.05 92.06349 71.43 71.43 71.43 100 86.31 91.34199134 91.342 100 84.12698413 92.0634921 90.91 Kriteria B B B B B B B B S B B B B B B B B B
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru PKn Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai
pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑ Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33R-16 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 2 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 3 3 17 93 R-43 1 3 3 3 3 3 3 3 22 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3 23 3 3 3 2 1 1 13 81 R-62 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 31 3 3 3 2 2 3 16 93 R-65 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 30 3 3 3 3 3 3 18 94
Jumlah 22 36 12 12 12 94 32 10 10 12 24 88 115 115 36 28 64 361
% 91.67 100 100 100 100 97.92 88.8888
9 83.33 83.33 100 100 91.67 86.46616541 86.4662 100 77.77777778 88.8888889 91.16
Kriteria B B B B B B B B B B B B B B B B B B
98
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Agama Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan ParakanKabupaten Temanggung
No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai
pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai
pendidik ∑
I-1 I-
2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑
Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 1
516 1
718
19
20
21
22
23
24
25
26
27 28 29 30 31 32 33
R-02 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 94 R-03 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 2 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 93 R-09 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 31 3 3 3 3 2 3 17 92 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 1 2 3 15 96 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 2 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 91 R-14 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 93 R-25 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 1 1 3 3 3 3 1 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 1 1 1 12 85 R-36 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 17 98 R-46 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 2 2 3 16 92 R-50 3 2 2 3 3 2 2 3 20 1 2 3 1 1 1 1 2 12 2 2 1 1 2 2 3 1 1 2 1 18 2 1 1 2 2 2 10 60 R-60 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 2 2 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 93 R-68 1 3 3 3 2 1 1 3 17 1 3 1 1 2 2 1 3 14 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 28 3 3 1 1 2 3 13 72 R-69 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 2 3 3 2 20 3 2 1 3 2 3 3 1 1 3 2 24 1 3 2 3 3 3 15 83 R-75 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 1 2 2 3 14 91 R-83 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 3 3 3 2 2 3 16 94 R-84 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 1 1 3 14 92 R-85 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 1 1 3 14 92 R-86 2 1 3 3 3 3 2 3 20 3 1 3 2 2 1 3 1 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 2 17 84 R-93 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 1 3 1 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 91 R-99 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 91
R-106 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 1 3 3 21 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 25 3 3 3 3 1 3 16 86 R-115 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 30 3 3 3 2 2 3 16 92 R-116 1 3 1 3 1 1 1 3 14 3 3 1 1 1 1 3 1 14 3 3 1 3 2 1 3 3 3 1 1 24 3 3 1 2 3 1 13 65
Jumlah 130 199 64 63 69 525 174 52 50 60 126 462 686 686 193 154 347 2020
% 94.2 96.13527
92.75 91.3 100 95.1
1 84.057
97 75.3
6 72.4
6 86.9
6 91.3 83.7 90.38208169 90.3821
93.23671498
74.39613527
83.8164251
88.71
Kriteria B B B B B B B B S B B B B B B S B B
99
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Lain-lain Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan
Memiliki kepribadian sebagai pendidik Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik ∑ I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ I-11 ∑ I-12 I-13 ∑
Kode Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 R-11 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 2 3 3 3 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 90 R-94 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 2 3 3 3 17 94 R-96 3 3 3 3 3 1 3 3 22 3 1 3 1 2 2 3 3 18 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 30 1 2 3 2 2 3 13 83
Jumlah 18 27 7 9 9 70 22 5 6 8 18 59 92 92 23 23 46 267 % 100 100 77.78 100 100 97.22 81.48148 55.56 66.67 88.89 100 81.94 92.92929293 92.9293 85.18518519 85.18518519 85.1851852 89.9
Kriteria B B B B B B B S S B B B B B B B B B
100
MTsN Parakan Temanggung
SMP Masehi Parakan Temanggung
101
SMP N Parakan Temanggung
Pengisian Angket oleh Responden
102
SMP Remaja Parakan Temanggung
SMP Masehi Parakan Temanggung
103
MTs Muallimin Parakan Temanggung
SMP Al-Iman Parakan Temanggung
top related