skenario 2 gerd ruang 1

Post on 26-Jul-2015

158 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SKENARIO 2RUANG 1

KALIMAT KUNCI

• Bayi laki-laki, 2 bulan• Keluhan: batuk berulang, muntah setelah

diberi minum dan sering terjadi pada malam hari

• BBL=3,1 Kg BB 2 bulan=3,5 Kg• Pemeriksaan Lab. normal

PERTANYAAN

1. Anamnesis, PF, PP2. Diagnosis, DD3. Etiologi4. Patogenesis5. Patofisiologi6. Penatalaksanaan 7. Edukasi8. Komplikasi9. Prognosis

1. Anamnesis

• Identitas pasien• Tanyakan keluhan batuk pasien• Tanyakan keluhan muntah pasien• Tanyakan apakah pasien sianosis• Tanyakan apakah ada ↓ BB• Tanyakan keadaan psikis pasien• Tanyakan riwayat penyakit dahulu dan

keluarga

Pemeriksaan Fisik

• Pernapasan• Warna kulit• Batuk berdahak atau tidak• Bunyi choking

Pemeriksaan Penunjang

• Foto Thoraks• Pipa radio-opak• Larutan kontras lipiodol• Endoskopi• Radiogram

2. Diagnosis

• Suspek GERD (Gastroesophageal reflux disease)

• GERD adalah suatu keadaan dimana terjadi disfungsi sfingter esofagus bagian bawah sehingga menyebabkan regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus, yang dihubungkan dengan gejala patologis yang mengakibatkan komplikasi dan gangguan kualitas hidup.

Differential Diagnosis

• Atresia esophagus• Stenosis pylorus• Intoleransi laktosa

3. Etiologi

• Inadekuatnya sphincter esophagus • Kelainan anatomis Penyempitan

kerongkongan dan kelainan posisi usus

4. Patogenesis

Lower esophageal sphincter (LES) terbuka spontan atau tidak menutup sempurna↓Isi lambung naik ke esophagus↓ Gastroesophageal reflux (GER)↓Jika reflux persisten, maka GER dapat berubah patologis↓ Gastroesophageal reflux disease (GERD)

5. Patofisiologi

• Refluks gastroesofagus biasanya terjadi setelah makan dan disebabkan oleh melemahnya tonus sfingter esophagus atau tekanan di dalam lambung yang lebih tinggi dari esophagus.

• Jika sfingter melemah atau inkompeten, sfingter tidak dapat menutup lambung. Refluks akan terjadi dari daerah bertekanan tinggi (lambung) ke daerah bertekanan rendah (esofagus) muntah

• Isi lambung aspirasi ke saluran pernapasan batuk

6. Penatalaksanaan

Non Farmakologi:1. Parental reasurence2. Thickening formula

Farmakologi:3. Antagonis H2 reseptor4. Proton pump inhibitor5. Prokinetik

7. Edukasi

1. Memberi pengertian dan penjelasan kepada orang tua untuk mengurangi kecemasan.

2. Memberi susu dengan thickening formula.3. Menghindari pemberian minum 2-3 jam sebelum

tidur.4. Menepuk perlahan bayi beberapa kali selama

pemberian minum dan menjaga bayi tetap pada posisi tegak lurus selama 30 menit setelah pemberian minum.

Edukasi

4. Menidurkan bayi dengan posisi kepala lebih tinggi 45 derajat (tengkurap). Bila diletakkan dengan posisi lateral kiri, posisi tangan diatur agar mencegah perubahan posisi menjadi tengkurap.

5. Hindarkan alas tidur yang terlalu empuk.

8. Komplikasi

• Esofagitis• Barrett’s esophagus • Gagal tumbuh• Perdarahan saluran cerna akibat iritasi• Extra esophagus

9. Prognosis

Prognosis dari penyakit ini baik jika derajat kerusakan esofagus masih rendah dan penatalaksanaan dilakukan dengan tepat.

TERIMA KASIH

top related