sistem pendukung keputusan menggunakan metode analytical hierarchy process dalam pengolahan ...
Post on 18-Dec-2014
2.514 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN
SELEKSI PERANGKAT DESA BARU
(Studi Kasus : Balai Desa Rabak)
Jurnal
Disusun oleh
Debby Ummul Hidayah
10.12.1837
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2014
1
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN
SELEKSI PERANGKAT DESA BARU
(Studi Kasus : Balai Desa Rabak)
Debby Ummul Hidayah
10.12.1837
Sistem Informasi
STMIK AMIKOM Purwokerto
ABSTRAK
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu alternatif dalam pengambilan
keputusan yang cukup efektif. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana
suatu sistem dapat memberikan hasil alternatif sebagai acuan dalam proses seleksi
perangkat desa baru di Balai Desa Rabak. Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) merupakan salah satu langkah yang dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan seleksi perangkat desa. Lalu tujuannya dalam penelitian ini
adalah untuk membuat dan menerapkan sistem pendukung keputusan dengan Multi
Attribute Decision Making (MADM) menggunakan metode AHP dalam seleksi
perangkat desa baru sehingga dapat lebih selektif dalam memilih perangkat desa dari
calon perangkat desa yang mendaftar. Hasil pemilihan perangkat desa dengan nilai
tertinggi yang akan dinyatakan diterima.
Kata kunci : MADM, AHP, Perangkat Desa
2
I. PENDAHULUAN
Balai desa Rabak merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang
berada di desa. Lembaga pemerintahan desa dilaksanakan oleh pemerintah desa
yang terdiri dari kepala desa beserta perangkat-perangkatnya. Masing-masing
perangkat desa memiliki tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan. Pemerintahan
desa dapat berjalan dengan baik jika kepala desa dan perangkat-perangkatnya
bekerjasama dan menjalankan tugas serta kewajibannya dengan baik. Sumber
daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam terwujudnya
tujuan dari pemerintahan desa. Sehingga, dalam memilih perangkat desa baru
harus objektif yang dipilih berdasarkan 4 kriteria yang telah ditentukan yaitu
pendidikan, pengabdian, tes tertulis, dan tes wawancara.
Kemudian dalam proses penyeleksian perangkat desa baru di desa Rabak,
calon perangkat desa yang memiliki nilai tertinggi setelah dievaluasi berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu yang akan menduduki jabatan sebagai perangkat desa
untuk bidang yang dibutuhkan. Cara penilaian dalam menentukan siapa yang akan
lolos dan menduduki posisi jabatan yang dibutuhkan adalah bobot masing-masing
kriteria dijumlahkan setelah itu dibagi dengan jumlah kriteria yang ada. Hasil bagi
dengan nilai yang tertinggi yang akan menduduki jabatan yang dibutuhkan.
Namun, cara tersebut masih menuai masalah subyektifitas artinya dapat terjadinya
kecurangan dalam penilaian. Untuk menghindari subyektifitas tersebut
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (Decision Support System) yang
dapat membantu panitia penyeleksi dalam memutuskan perangkat desa baru mana
yang akan diterima.
3
Seleksi merupakan suatu cara untuk memilih suatu keputusan yang tepat
dari sejumlah alternatif. Penerimaan perangkat desa baru termasuk dari tipe
masalah semi terstruktur artinya proses ini bukan agenda rutin suatu lembaga
melainkan kejadian insidental. Sehingga, dengan melihat permasalahan yang ada
pemecahan masalah sistem pendukung keputusan ini adalah dengan Multi
Attribute Decision Making (MADM) menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP).
Kelebihan dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini adalah
dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan dapat digambarkan secara
grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Terkait dengan masalah di atas metode ini sudah cukup
membantu untuk dapat digunakan dalam menyeleksi perangkat desa baru. Yaitu
dengan mencari alternatif berdasarkan keberadaan hierarki.
A. Sistem Pendukung Keputusan
Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Keputusan
merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan
masalah tersebut. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau
aksi tertentu yang harus dilakukan (Kusrini, 2007).
Ciri-ciri keputusan adalah (Kusrini, 2007) :
a. Banyak pilihan/alternatif.
b. Ada kendala atau syarat.
4
c. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur
maupun tidak terstruktur.
d. Banyak input/variabel.
e. Ada faktor risiko.
f. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.
Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi
pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang
tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002 dalam Kusrini, 2007).
B. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input
utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya
masalah kompleks atau tidak tersturktur dalam sub-sub masalah, lalu
menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki (Kusrini, 2007). Prinsip dasar
AHP dalam menyelesaikan permasalahan, diantaranya :
a. Membuat hierarki
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya
menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki,
dan menggabungkannya atau mensintesisnya.
b. Penilaian kriteria dan alternatif
5
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan
berpasangan. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala
perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
Intensitas
Kepentingan
Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya.
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya.
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen
lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada
elemen lainnya.
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen
lainnya.
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang
berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan
dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai
kebalikannya dibandingkan dengan i.
(Kusrini, 2007)
C. Perangkat Desa
Perangkat Desa adalah Pembantu Kepala Desa yang terdiri dari
Sekretaris Desa dan Kepala-kepala urusan sebagai unsur staf, Kepala Dusun
dan Pelaksana Teknis Lapangan sebagai unsur pelaksana lapangan
(“Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 06 Tahun 2006”, 2011).
D. Rancang Bangun Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2002), perangkat lunak dapat didefinisikan
sebagai perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi
6
dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang memungkinkan
program memanipulasi informasi secara proporsional, dan dokumen yang
menggambarkan informasi dan kegunaan program.
II. METODE PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada
sejumlah perangkat desa yang pernah menjadi panitia dalam menyeleksi
perangkat desa baru mengenai permasalahan yang diteliti untuk
memperoleh data tentang informasi tersebut.
2. Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara
mempelajari dan mengamati serta menganalisis berkas-berkas atau dokumen-
dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan masalah tersebut.
B. Metode Pengembangan Sistem
Untuk mengembangkan sistem, dalam penyusunannya penulis akan
menggunakan metode SDLC yaitu RAD yang berjenis Throwaway
Prototyping. Melalui Throwaway Prototyping atau Rapid Prototyping,
prototype yang sudah berjalan mula-mula dikembangkan dari spesifikasi
awal yang sudah diperoleh. Kemudian prototype tersebut akan dievaluasi oleh
pengguna dan akan diklarifikasikan dengan kebutuhan mereka yang
sebenarnya. Selanjutnya, perbaikan dilakukan terhadap prototype tersebut.
7
Proses ini akan berulang hingga memenuhi ekspektasi kebutuhan pengguna,
ketika hal ini sudah tercapai maka model prototipe akan “dibuang”
(Throwaway) dan sistem akan dikembangkan secara formal berdasarkan
kebutuhan yang sudah teridentifikasi.
Gambar 1 Throw-Away Prototyping (Dennis, dkk., 2010)
Sesuai dengan di atas dapat dijelaskan proses pengembangan sistem
melalui tahapan berikut :
1. Planning
Planning dilakukan untuk menentukan tahapan pengerjaan-
pengerjaan atau penjadwalan pengerjaan sistem pendukung keputusan
menggunakan metode analytical hierarchy process dalam pengolahan seleksi
perangkat desa baru.
2. Analysis
Dalam tahap ini, dilakukan dokumentasi yang berisi kebutuhan-
kebutuhan sistem baik kebutuhan fungsional maupun non-fungsional yang
sudah diidentifikasi dari proses prototyping sebelumnya. Kemudian
dilakukan perancangan sistem yang meliputi desain menu, ER-diagram,
DFD, kamus data tabel, relasi antar tabel, dan flowchart program.
8
3. Design Prototype
Design prototype ini akan menghasilkan sebuah desain pemodelan.
Prototype menggambarkan desain pemodelan sebelum dibuat dalam desain
sebenarnya dikembangkan maka dari itu prototipe dibuat sebelum
dikembangkan. Dalam hal ini dibuat desain input dan desain output.
4. Design
Dalam tahapan ini akan dilakukan pemodelan struktur basis data yang
sudah siap diimplementasikan.
5. Implementation
Dalam tahapan ini dilakukan implementasi sistem yang sebenarnya
berdasarkan hasil pemodelan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Dengan memanfaatkan komponen-komponen yang sudah dibuat pada saat
proses prototyping.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Planning
Pada tahapan planning yang akan dilakukan adalah penganalisisan,
pembuatan desain program decision support system dalam menyeleksi
perangkat desa hingga testing program dan implementasi.
B. Analysis
1. Analisis Sistem
a. Kebutuhan Fungsional
1) Sistem dapat melakukan login untuk admin, staf, dan analis.
9
2) Sistem dapat melakukan pendataan calon perangkat desa baru.
3) Analis dapat melakukan analisa kriteria dan analisa sub kriteria
dengan menginputkan nilai skala perbandingan antara 1 sampai
9.
4) Sistem dapat menyimpan bobot prioritas untuk masing-masing
kriteria dan sub kriteria yang berhubungan dengan perhitungan
nilai bobot prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria calon
perangkat desa.
5) Analis dapat menginputkan nilai tes tertulis dan nilai tes
wawancara. Kemudian sistem akan memproses input nilai
tersebut dan menampilkan hasil akhirnya.
6) Analis dapat menginputkan nilai akhir minimal untuk diterima
sebagai perangkat desa, kemudian sistem akan menampilkan
laporan hasil seleksi penerimaan calon perangkat desa secara
otomatis. Dalam hal ini dapat menampilkan laporan data calon
perangkat desa yang diterima.
b. Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Pemilihan Perangkat
Desa
Dalam pemilihan calon perangkat desa dibutuhkan beberapa
kriteria untuk menentukan sebuah keputusan, yaitu pendidikan,
pengabdian kepada masyarakat, tes tertulis, dan tes wawancara.
Kriteria yang akan dipertimbangkan antara lain :
1) Pendidikan : Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Cukup, Kurang.
10
2) Pengabdian Kepada Masyarakat : Sangat Baik, Baik, Cukup,
Kurang.
3) Tes Tertulis : Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang.
4) Tes Wawancara : Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang.
Berikut ini adalah susunan terstruktur hierarki untuk sistem
pendukung keputusan seleksi perangkat desa baru yaitu :
Gambar 2 Struktur Hierarki AHP
c. Desain Sistem
1) ER-Diagram
Gambar 3 ER-Diagram
N1
Pendidikan
SPK Pemilihan
Perangkat Desa Baru
A B C
N2
Pengabdian Kepada
Masyarakat
N3
Tes Tertulis
N4
Tes Wawancara
D A B C D A B C D A B C DE
11
2) Data Flow Diagram
Gambar 4 DFD Level 0
Keterangan :
a) Entitas staf melakukan input berupa data pelamar.
b) Entitas analis melakukan input ke dalam sistem yang berupa
matrik kriteria, matrik sub kriteria, dan nilai pelamar.
Kemudian akan mendapatkan informasi berupa perankingan.
c) Entitas admin melakukan tambah pengguna.
3) Flowchart Program
Gambar 5 Flowchart Program
MADM Using AHP for
DSS Dalam Menyeleksi
Perangkat Desa Baru
staf
analis
Data pelamar
Login
Data Pelamar
Data Analisa Kriteria
Data Analisa Sub Kriteria
Data Perhitungan AHP
Informasi Hasil Perhitungan AHP
admin
Data pengguna
Informasi Data penggunaInformasi Data Pelamar
Mulai
Halaman Utama
Input Nama pengguna dan Kata
sandi
Proses Masuk Sistem
db pengguna
A
A
Hak Akses= admin
Input Pengguna
Baru
Selesai
Hak Akses= staf Hak
Akses= analis
Input Data Pelamar
db pelamar
Proses Pengolahan Data Pelamar
Laporan Data Pelamar
Input Nilai Matriks Kriteria
Proses Pengolahan Analisa Kriteria
db prioritas_kriteria
Input Nilai Matriks Sub
Kriteria
Proses Pengolahan Analisa Sub Kriteria
db prioritas_sub_kriteri
a
B
B
C
C
Input Nilai Pelamar
Proses Perhitungan AHP
db nilai
Laporan Perankingan Hasil
AHP
Proses Pengolahan Perankingan Hasil
AHP
db nilai_akhir
Y Y Y
T
A A
TT
12
C. Design Prototype
1. Desain Kotak Dialog Masuk
Gambar 6 Desain Kotak Dialog Masuk
2. Desain Kotak Dialog Input Pelamar
Gambar 7 Desain Kotak Dialog Pelamar
3. Desain Kotak Dialog Analis Kriteria
Gambar 8 Desain Kotak Dialog Analisa Kriteria
Masuk Batal
Kotak Dialog Masuk
Nama Pengguna
Input Data Pelamar
Tambah Simpan Edit Hapus
Nama Lengkap
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Alamat
Telepon
Pendidikan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
Batal
Nomor Daftar
Tanggal Daftar
Keluar Cetak Dari Tgl.
Sampai Tgl.
Cari Berdasarkan Nama Pelamar
Cetak
Laporan Data
Pelamar
Data Pelamar
Analisa Kriteria
1. Matrik Perbandingan Berpasangan
2. Matrik Nilai Kriteria
3. Matrik Penjumlahan Tiap Baris
4. Perhitungan Rasio Konsistensi
Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan
Tabel Matrik Penjumlahan Tiap Baris
Tabel Matrik Nilai Kriteria
Tabel Matrik Rasio Konsistensi
Perhitungan Rasio Konsistensi
BatalProses Simpan
Cara Penggunaan Analisa Kriteria
Tabel Prioritas Kriteria
Selanjutnya >>Hapus Data Keluar
13
4. Desain Kotak Dialo Perrhitungan AHP
Gambar 9 Desain Kotak Dialog Perhitungan AHP
5. Desain Kotak Dialog Hasil Akhir Penilaian
Gambar 10 Desain Kotak Dialog Hasil Penilaian
D. Design
1. Desain Kotak Dialog Masuk
Gambar 11 Desain Kotak Dialog Masuk
Nomor Daftar
Pendidikan
Pengabdian Kepada Masyarakat
Nilai Tes Tertulis
Nilai Tes Wawancara
Label Nama
Segarkan
Simpan Edit Hapus Keluar
Tabel Matrik HasilNilai Angka
Nilai Huruf
Hasil Akhir
Jumlah
X Prio. Pend
X Prio. Peng
X Prio. T.Tulis
X Prio. T.Wan
Bersih
Perhitungan AHP
Cari Berdasarkan Kriteria
Data Penilaian Akhir
Keluar
Kotak Dialog Hasil Penilaian
Cetak
LaporanLihat Data
Tanggal Awal Tanggal AkhirCetak Laporan Dari Tanggal Sampai Tanggal
Isikan Nilai Minimal Untuk Nilai Akhir
14
2. Desain Kotak Dialog Input Pelamar
Gambar 12 Desain Kotak Dialog Pelamar
3. Desain Kotak Dialog Analis Kriteria
Gambar 13 Desain Kotak Dialog Analisa Kriteria
4. Desain Kotak Dialo Perrhitungan AHP
Gambar 14 Desain Kotak Dialog Perhitungan AHP
15
5. Desain Kotak Dialog Hasil Akhir Penilaian
Gambar 15 Desain Kotak Dialog Hasil Penilaian
E. Implementation
1. Implementasi Perangkat Lunak
Untuk mendukung kelancaran sistem informasi yang dirancang,
maka sistem ini memerlukan perangkat lunak. Perangkat lunak
digunakan untuk mendukung kinerja sistem operasi dan aplikasi
database. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Sistem operasi Windows 8.1
b. Program compiler Visual C#
c. Program aplikasi SQL Server 2012, untuk dabase program
2. Implementasi Perangkat Keras
Adapun perangkat keras yang digunakan adalah 1 unit laptop,
dengan spesifikasi Intel Core i3 Processor 2365M 1.4 GHz, RAM 2 GB,
dan DVD-RW Dell inspiron 14.
16
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan :
1. Telah dibuat program komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam kasus seleksi perangkat desa baru di Balai Desa
Rabak. Berikut keluaran dari program yang telah dibuat berupa :
a. Perhitungan otomatis terhadap analisa kriteria dari sejumlah nilai
matriks yang ditentukan. Dalam hal ini hanya ada 4 kriteria yang
dianalisa.
b. Perhitungan otomatis terhadap analisa sub kriteria dari sejumlah
nilai matriks yang ditentukan.
c. Perhitungan otomatis nilai akhir yang merupakan penjumlahan dari
hasil perhitungan nilai prioritas kriteria dikalikan dengan salah satu
prioritas sub kriteria yang diperoleh dari penilaian sejumlah pelamar
yang mendaftar.
d. Diperoleh hasil perankingan yang diurutkan berdasarkan nilai
tertinggi ke nilai terendah.
2. Membantu tim panitia seleksi perangkat desa baru dalam kaitannya untuk
pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih perangkat desa.
3. Mengembangkan sistem dari yang awalnya masih manual menjadi
terkomputerisasi.
17
B. Saran
Setelah dilakukan penelitian ini, disarankan :
1. Program yang telah dibuat dapat dimodifikasi supaya dapat
menyelesaikan berbagai kasus dalam ruang lingkup sistem pendukung
keputusan. Terutama untuk kriteria dan sub kriteria bisa ditambahkan
secara manual dan dapat ditampilkan informasinya untuk perhitungan
analisa kriteria.
2. Penulisan kode program bisa dilakukan dalam bahasa pemrograman
komputer yang lain.
V. DAFTAR PUSTAKA
Dachi, Oscar. 2012. PERANCANGAN PROTOTYPE SIMRS RAWAT JALAN
MENGGUNAKANFRAME TAM MODEL UNTUK SIMULASI E-RM.
http://www.academia.edu/4644569/PERANCANGAN_ PROTOTYPE
SIMRS_RAWAT_JALAN_MENGGUNAKAN
_FRAME_TAM_MODEL_UNTUK_SIMULASI_E-RM. Diakses pada
tanggal 17 Desember 2013.
Dennis, Alan, dkk. 2010. System Analysis and Design. Asia : John Wiley & Sons,
Inc.
Jogiyanto. 1995. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : ANDI.
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Gava Media.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
ANDI.
Kusumadewi, Sri, dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.
18
McLeod, Raymond, dan George P.Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : Salemba Empat. http://books.google.co.id. Diakses pada tanggal
07 Desember 2013.
Normalisasi Data.
http://informatika.unsyiah.ac.id/viska/basisdata/Bab%208%20-
%20NORMALISASI%20DATA.ppt. Diakses pada tanggal 12 Desember
2013
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi.
Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2006. 2011.
http://www.djpp.kemenkumham.go.id/. Diakses pada tanggal 08 Desember
2013.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta : Andi.
Rosa dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
Sudarsono. 2005. Flowchart. http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
/folder/0.1. Diakses pada tanggal 07 Desember 2013.
Sutanta, Edhy. 2010. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: ANDI.
Structured Query Language. https://webdosen.budiluhur.ac.id/dosen/050023/
materi/pw2_pertemuan12.pdf. Diakses pada tanggal 12 Desember 2013
Zaman, Naveed. 2013. Object Oriented Programming Using C#. http://www.c-
sharpcorner.com/Ebooks/Download.aspx?eId=74. Diakses pada tanggal 07
Desember 2013.
top related