analytical hierarchy process (ahp)
DESCRIPTION
penjelasan analisis AHPTRANSCRIPT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
APA ITU AHP?
AHP merupakan sistem pembuat keputusan dengan menggunakan model matematis
Suatu model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, (Thomas L. Saaty).
Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level
SKEMA DASAR ANALISIS AHP
Tujuan
Kriteria
Sub-Kriteria
Alternatif
SKEMA AHP
CONTOH SKEMA AHP
Prioritas Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan
Pulau Barrang Lompo
Sosial Ekono
mi
Lingkungan
Penyediaan
Pelayanan
Sosial
Peningkatan SDM
Kestabilan
Sumberdaya Alam
Pelestarian
Ekosistem
Peningkatan Kualit
as Hidup
Peran aktif
Masyarakat
Peningkatan Lapan
gan Kerja
Peningkatan Pendapatan
Level 0 -
Tujuan
Level 1 -
Kriteria
Level 2 – Sub
Kriteria
Level 3 -
Alternatif
Transportas
i
Drainase
Persampahan & MCK
Air Bersih
KELEBIHAN PENGGUNAAN AHP Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. Copyright © Februari 2010
Syaifullah08.Wordpress.Com
KELEBIHAN PENGGUNAAN AHP
Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
Copyright © Februari 2010 Syaifullah08.Wordpress.Com
KELEBIHAN PENGGUNAAN AHP
Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan
Copyright © Februari 2010 Syaifullah08.Wordpress.Com
KELEMAHAN PENGGUNAAN AHP
Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
Copyright © Februari 2010 Syaifullah08.Wordpress.Com
KAIDAH PEMBOBOTAN DALAM AHP
Kaidah pembobotan menyatakan bahwa:
Nilai bobot kriteria berkisar antara 0 – 1 atau antara 0% – 100% jika kita menggunakan prosentase.
Jumlah total bobot semua KPI harus bernilai 1 (100%)
Tidak ada bobot yang bernilai negatif (-).
SKALA
PENILAIA
N TINGKAT
KEPENTINGAN PASANGA
N FAKTOR
PRIORITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
Nilai Tingkat Prioritas
1 Kriteria A sama penting dibanding dengan Kriteria B
3 Kriteria A sedikit lebih penting dibanding dengan kriteria B
5 Kriteria A lebih penting dibanding dengan kriteria B
7 Kriteria A sangat penting dibanding dengan kriteria B
9 Kriteria A jauh sangat penting dibanding kriteria B
2,4,6,8 Nilai tengah-tengah *)
*) nilai tengah-tengah adalah jika kriteria A sedikit lebih penting dibanding kriteria B maka seharusnya memberikan nilai 3, namun jika nilai 3 tersebut dianggap masih terlalu besar dan nilai 1 masih terlalu kecil maka nilai 2 yang harus kita berikan untuk prioritas antara kriteria A dan B. dan sama halnya untuk nilai 4,6,dan 8
jika A:B= X, maka B : A = 1/X. Contoh: jika prioritas kriteria B (baris) : kriteria A (kolom) = 2, maka prioritas kriteria A (baris) : kriteria B (kolom) = 1/2 (lihat rumus persamaan perbandingan matematika tabel dibawah)
tabel/matriks perbandingan prioritas setiap kriteria dengan membandingkan masing-masing kriteria.
Kriteria A B C D
A 1 1/2 (0,50)
1/5 (0,20)
1/3 (0,33)
B 2 1 1/3 (0,33)
1
C 5 3 1 1/2 (0,50)
D 3 1 2 1
Kriteria A B C D
A 0.091 0.091 0.057 0.118
B 0.182 0.182 0.094 0.353
C 0.455 0.545 0.283 0.176
D 0.273 0.182 0.566 0.353
menentukan bobot pada tiap kriteria, nilai bobot ini berkisar antara 0 – 1
bobot dari (Kriteria A, Kriteria A) = 1/ (1+2+5+3) = 0.090, (Kriteria B, Kriteria A) = 2 / (1+2+5+3) = 0.181 dan seterusnya
KPI A = (0.091 + 0.092 + 0.057 + 0.118) / 4 = 0.089 (8.9%)
KPI B = (0.182 + 0.182 + 0.094 +0.353) / 4 = 0.203 (20.3%), dengan perhitungan yang sama KPI C, KPI D
KPI C = 0.365 (36.5%) KPI D = 0.343 (34.3%)
mencari nilai bobot untuk masing-masing kriteria.
dengan melakukan penjumlahan setiap nilai bobot prioritas pada setiap baris tabel dibagi dengan jumlah kriteria
Kriteria A B C D Total bobot
A 0.091 0.091 0.057 0.118 0,089 (8,9%)
B 0.182 0.182 0.094 0.353 0,203 (20,3%)
C 0.455 0.545 0.283 0.176 0,365 (36,5%)
D 0.273 0.182 0.566 0.353 0,343 (34,3%)
Resume PembobotanMelakukan perhitungan bobot total masing – masing alternatif terhadap sub kriteria dan kriteria. Cara menentukan bobot total adalah :Bobot Total = A x B x CA = Bobot KriteriaB = Bobot Sub KriteriaC = Bobot Alternatif pada sub kriteria
RESUME PEMBOBOTAN ANALISIS AHP
Bobot
Sosial Ekonomi Lingkungan
0,16 0,30 0,54
Peran Aktif Masyarakat
Peningkatan SDM
Pelayanan Sosial
Peningkatan Lap. Kerja
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan
Kualitas Hidup
Kestabilan SDA
Pelestarian Ekosistem
0,17 0,48 0,35 0,50 0,50 0,20 0,31 0,49
Peran Aktif Masyarakat
Peningkatan SDM
Pelayanan Sosial
Peningkatan Lap. Kerja
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan Kualitas Hidup
Kestabilan SDA
Pelestarian Ekosistem
Transportasi 0,09 0,09 0,28 0,28 0,30 0,13 0,10 0,12
Drainase 0,14 0,16 0,20 0,15 0,16 0,16 0,21 0,12Persampahan dan MCK 0,53 0,39 0,18 0,32 0,19 0,35 0,35 0,38
Air Bersih 0,25 0,35 0,34 0,25 0,34 0,35 0,35 0,37
Jumlah Bobot Total
Transportasi 0,002 0,007 0,016 0,042 0,045 0,014 0,017 0,032 0,17
Drainase 0,004 0,012 0,011 0,023 0,024 0,017 0,035 0,032 0,16
Persampahan & MCK 0,014 0,030 0,010 0,048 0,029 0,038 0,059 0,101
0,33
Air Bersih 0,007 0,027 0,019 0,038 0,051 0,038 0,059 0,098 0,34
Total 0,027 0,076 0,056 0,150 0,149 0,107 0,169 0,262 1,00
CONTOH SKEMA AHP
Prioritas Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan
Pulau Barrang Lompo
Sosial Ekono
mi
Lingkungan
Penyediaan
Pelayanan
Sosial
Peningkatan SDM
Kestabilan
Sumberdaya Alam
Pelestarian
Ekosistem
Peningkatan Kualit
as Hidup
Peran aktif
Masyarakat
Peningkatan Lapan
gan Kerja
Peningkatan Pendapatan
Level 0 -
Tujuan
Level 1 -
Kriteria
Level 2 – Sub
Kriteria
Level 3 -
Alternatif
Transportas
i
Drainase
Persampahan & MCK
Air Bersih
CONTOH PERHITUNGAN AHP
Perhitungan Bobot AHP