seorang wanita 44 tahun dengan hemiparese destra e

Post on 20-Jun-2015

288 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Seorang Wanita 44 Tahun dengan Hemiparese Destra e.c. Stroke

Hemoragik dan Hipertensi Stage IIDisusun oleh:

Albertus Septian RahardiG0004036

AnamnesisIdentitas Pasien• Nama : Tn P• Umur : 56 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Agama : Islam• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Alamat : Batan 1/7 Boyolali• Status : Menikah• Tanggal Masuk : 23 Juli 2010• Tanggal Periksa : 26 Juli 2010

Anamnesis

Keluhan utama• Penurunan kesadaranRiwayat penyakit sekarang• Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak

kurang lebih 8 hari yang lalu. Mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+). Mampu menggerakkan anggota gerak kiri (+) kanan (sulit). Penurunan kesadaran sesaat setelah bersih-bersih.

Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat trauma : disangkal• Riwayat hipertensi : (+) sejak 7 tahun yang

lalu, tidak terkontrol• Riwayat DM : disangkal • Riwayat dislipidemia : disangkal• Riwayat penyakit jantung : disangkal• Riwayat alergi obat/makanan: disangkal • Riwayat asma : disangkal• Riwayat mondok : disangkal

Anamnesis

Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat Hipertensi : disangkal• Riwayat DM : disangkal• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal• Riwayat Alergi obat/ makanan : disangkal • Riwayat Asma : disangkal

Anamnesis

Riwayat Gizi dan Kebiasaan• Penderita makan dua kali sehari dengan

sepiring nasi, sayur, dan lauk pauk tahu dan tempe, kadang-kadang ikan atau ayam. Pasien jarang mengkonsumsi buah.

• Riwayat merokok : disangkal• Riwayat mengonsumsi alkohol : disangkal• Riwayat olahraga : jarang

Anamnesis

• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien mempunyai seorang suami dan seorang anak. Kehidupan pasien didukung oleh penghasilan dari suami dan anak yang bekerja sebagai buruh bangunan. Pasien berobat dengan pembiayaan Jamkesmas.

Pemeriksaan FisikStatus Generalis• Keadaan umum lemah, sopor E3V2M5, gizi kesan kurangTanda Vital• Tekanan darah : 150/100 mmHg• Nadi : 88 x/ menit, isi cukup, irama teratur, simetris• Respirasi : 24x/menit, irama teratur, tipe

thoracoabdominal

• Suhu : 36,2 0C per aksilerStatus Gizi• Berat badan : 40 kg• Tinggi badan : 155 cm

Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran: E3 V2 M5• Dari perkusi jantung kesan melebar.• Penderita kesulitan menggerakkan lengan

kanan

Pemeriksaan Laboratorium23 Juli 2010 Nilai yang Diperoleh Satuan

Hb 13 g/dl

HCT 40

RBC 4,7 106/l

WBC 10,3 103/l

AT 296 103/l

GD O

Na 138 mmol/ L

K 40 mmol/ L

Cl mmol/ L

Ca 1,11 mmol/ L

Pemeriksaan Laboratorium23 Juli 2010 Nilai yang Diperoleh Satuan

Bil. Tot 0,8 mg/dl

Bil. Direk 0,19 mg/dl

Bil. Indirek 0,61 mg/dl

SGOT 10 U/L

SGPT 49 U/L

Kolesterol Total 229 mg/dl

HDL-L 35 mg/dl

LDL-L 187 mg/dl

Trigliserid 69 mg/dl

Pemeriksaan Radiologis

Foto CT Scan (23 Juli 2010)• Tampak lesi hipodens di daerah parietal kiri.

Kesan stroke hemoragik.Foto Thorax (23 Juli 2010)• Cardiomegali, Hipertensive Heart disease

Assesment

• Klinis : Hemiparese destra• Topis: Kapsula interna• Etiologis : Stroke hemoragik

MasalahMasalah Medis : • Stroke hemoragik• Hipertensi stage I Masalah Rehabilitasi Medik• Fisioterapi : Penderita sulit menggerakkan lengan dan

tungkai kanan.• Speech Terapi : -• Ocupasi Terapi : Gangguan dalam melakukan aktivitas fisik• Sosiomedik : Memerlukan bantuan untuk melakukan

aktivitas sehari-hari• Ortesa-protesa: -• Psikologi : Beban pikiran karena kesulitan melakukan

aktivitas sehari-hari

Tata Laksana

Terapi Non Medikamentosa• Bed rest total, mobilisasi tiap 2 jam untuk

menghindari decubitus• Diet TKTP 1700 kkal

Tata LaksanaTerapi Medikamentosa :• O2 3 lpm• Infus RL 20 tpm• Infus manitol 100 cc/12 jam• Injeksi Citicoline 250 mg/12 jam• Injeksi Asam Traneksamat 1 amp/8 jam• Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam• Injeksi Furosemid 1 amp/12 jam• Injeksi Antalgin 1 amp/12 jam• Captopril 3 x 25 mg

Rehabilitasi Medik

Minggu 1 sampai 2• Hindari pengaturan posisi pada anggota gerak

yang terkena.• Kurangi tekanan pada daerah yang sering

tertekan seperti daerah lulut dan sakral.• Catat refleks, tonus dan kekuatan otot.• Awal PROM dan AAROM, setiap hari oleh OT/

FT atau perawat.

Rehabilitasi Medik

Minggu ke 2-3• Menjuntai keluar dari tempat tidur.• Duduk di kursi.• Catat fungsi buang air besar dan berkemih• Identifikasi defisit komunikasi.• Terapkan modifikasi diet.• Nilai situasi sosial.

Rehabilitasi Medik

Minggu ke 2-3 (lanjutan)• Kirim ke bagian FT/OT dengan kursi roda.• Evaluasi potensi berjalan pada papan paralel.• Evaluasi dasar oleh FT/ OT• Berikan sling jika terjadi subluksasi bahu.• Angkat kateter indwelling, mulai berkemih

dengan waktu yang teratur.

Rehabilitasi Medik

Minggu 3-6• Aktivitas berpindah (dari kursi roda ke kasur, dari

kursi roda ke tempat tidur).• Aktivitas sebelum berjalan.• Latihan ADL perawatan pagi hari dan berpakaian.• Latihan psikologi.• Strategi berkomunikasi.• Menelan yang dilakukan melalui terapi diet/

bicara.• Belajar mandiri pada tingkat kursi roda.

Rehabilitasi Medik

Minggu 6-9• Peningkatan gaya berjalan : alat bantu/ AFO.• Konferensi keluarga/ tim mengenai prognosis

dan rencana penghentian rehabilitasi akut.• Evaluasi rumah terapeutik.• Peningkatan dari berkemih di pispot menjadi

berkemih di kamar kecil.

Rehabilitasi Medik

10-12 minggu (Penghentian rehabilitasi akut)• Anggota keluarga/ pengasuh belajar program

rumahan.• Pengajaran tentang obat-obat sendiri.• Mandiri dalam berpakaian, berdandan.• Mandiri dalam mobilitas dan berpindah ke kursi

roda.• Evaluasi lengkap kamar mandi dan dapur.• Peningkatan diet.

Rehabilitasi Medik

10-12 minggu (Penghentian rehabilitasi akut) (lanjutan) • Kebutuhan komunikasi diperhatikan• Tinjaulah kemampuan fungsi.• Perbaharui/ sesuaikan perintah terapi rawat jalan.• Perbaharui medikasi.• Lakukan tindak lanjut dengan dokter lain, sesuai

indikasi.• Nilai perlunya konseling pasien/ keluarga lebih lanjut

Planning

Diagnostik: -Terapi:• Penatalaksanaan Fisioterapi, Terapi Okupasi, • Terapi Wicara, dan Terapi Psikologis

Planning

Planning Edukasi:• Penjelasan penyakit dan komplikasi yang bisa

terjadi• Penjelasan tujuan pemeriksaan dan tindakan

yang dilakukan• Edukasi untuk home exercise dan ketaatan

untuk melakukan terapi

Planning

Monitoring:• Evaluasi hasil terapi, ROM dan MMT• Monitoring tekanan darah,

Tujuan

• Mengurangi atau menghilangkan rasa lemah pada separuh badan sebelah kanan

• Mengembalikan penderita pada tingkat aktivitas normalnya

• Membantu pemulihan penderita sehingga mampu mandiri dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

• Pasien dapat menerima keadaannya dan beradaptasi secara fisik maupun psikologis

Prognosis

• Ad vitam : bonam• Ad sanam : dubia • Ad fungsionam : dubia

Tinjauan Pustaka

• Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global, yang dapat menimbulkan kematian, atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (WHO 1983).

Stroke• Klasifikasi Stroke– Stroke hemoragik– Stroke non hemoregik

• Stroke trombus• Stroke emboli

• Faktor Resiko Stroke– Usia, ras, jenis kelamin, genetik, riwayat stroke

hemoragik sebelumnya, Riwayat penyakit jantung, Fibrilasi Atrium

– Gaya hidup, merokok, alkohol, obat, kontrasepsi oral, hipertensi, diabetes, hematokrit yang meningkat, hiperurisemi, hiperlipidemi dan dislipidemi

Diagnosis Stroke Hemoragik

Anamnesis• mual, nyeri kepala, pusing, dan muntah, dan

adanya kelemahan pada separuh tubuh• kesemutan, bicara pelo, atau perasaan kebal

pada wajah atau sebagian sisi tubuhPemeriksaan fisik: pemeriksaan neurologisPemeriksaan penunjang: CT Scan atau MRI

Tata Laksana

• Atasi kegawatan• Medikamentosa• Rehabilitasi medik

Terima kasih…

top related