senam lansia.docx
Post on 25-Oct-2015
175 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH
MANFAAT SENAM BAGI LANSIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan pada kehadirat allah SWT. Karena atas berkat dan
rahmat-Nya, serta tuntunan dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini meskipun sanagat sederhana dalam penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah yang ditugaskan kepada penulis mengenai “Manfaat Olahraga Bagi
Lansia”, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan
sumbangan pikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan
proposal dimasa yang akan datang.
Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pentunjuk dan bimbingan-Nya dan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini penulis
mengucapkan terimakasih.
Metro, Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Masalah................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Senam Osteoporosis........................................................................ 4
B. Senam Untuk Asma......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 8
B. Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya
penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan
pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya
serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki maupun
perempuan. Dalam tingkat yang parah, rematik bahkan dapat menimbulkan
kecacatan tetap, ketidakmampuan, dan penurunan kualitas hidup. Saat ini jumlah
penderita rematik di dunia sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil namun terus
meningkat, khususnya pada jenis kelamin perempuan. Sedangkan Asma
merupakan gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para
Lansia.
Sampai saat ini, penyakit rematik yang sering dijumpai di masyarakat adalah
osteoarthritis yang sering timbul pada kelompok lansia. Dan kelompok lansia ini
sangat rentan akan efek samping dari obat yang dikonsumsinya.
Secara umum, gerakan-gerakan senam rematik dan Asma dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan, dan daya tahan otot, kapasitas
aerobik, keseimbangan, biomekanik sendi, dan rasa posisi sendi. “Untuk mencapai
hasil yang maksimal, senam rematik dan asma baiknya dilakukan tiga hingga lima
kali dalam seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam melakukan senam
rematik ini, penderita harus berada dalam pengawasan dokter agar terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas dr. Siti Annisa Nuhoni SpRM.
Dengan kombinasi pengobatan dan senam yang tepat, diharapkan radang
persendian dan rasa sakit akibat penyakit rematik serta asham dapat berkurang
serta penderita dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka. Lebih dari itu, dengan pengetahuan dan
kesadaran yang mendalam mengenai penyakit rematik, diharapkan masyarakat
dapat lebih cepat dalam bertindak mengatasi penyakit ini sehingga prevalensi
penyakit rematik di Indonesia dapat berkurang.
B. Rumusan Masalah
Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar
manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan
dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah
masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan
kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat
olahraga harus dilakukan untuk para lansia agar menjadi lebih sehat. Dari sudut
pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini
tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
C. Tujuan
1. Mengetahui manfaat dan mudarat dari Senam bagi Lansia.
2. Mengetahui pentingnya Senam bagi Lansia
3. Olahraga sangat penting bagi kesehatan para Lansia
D. Manfaat
1. Manfaat olahraga jauh lebih banyak manfaatnya dari pada mudaratnya.
2. Menambah pengalaman dalam membuat makalah.
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Senam Osteoporosis
Banyak orang tidak menyadari kalau osteoporosis atau penyakit keropos tulang
merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Penyakit ini hampir tidak
menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali osteoporosis diketahui justru ketika
sudah parah. Contoh kasus seorang terpeleset ringan, ternyata mengalami patah
tulang di tulang pangkal paha atau di pergelanganan tangan.Tidak heran, banyak
ahli mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan sekali saja,
tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan sejak dini. Karena patah
tulang yang dialami seseorang saat ini, sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa
lalu. Misalnya, kurang mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak
mengkonsumsi gizi seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak
sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Pola
makan dan hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya osteoporosis.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan osteoporosis? Osteoporosis adalah kondisi
di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah.
Kendati osteoporosis dikenal sebagai penyakit silent killer, tidak berarti
kedatangannya tidak bisa diantisipasi. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah, tetapi
dengan beberapa persyaratan. Untuk mencegah osteoporosis, maka kebiasaan
merokok, minum kopi, alkohol dan soft drink harus dikurangi. Sebaliknya harus
membiasakan mengkonsumsi makanan mengandung kalsium tinggi seperti teri,
udang rebon, kacang-kacangan, tempe atau minum susu. Kenapa harus
mengonsumsi kalsium? Karena kalsium merupakan elemen mineral yang paling
banyak dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
Tetapi, yang perlu diingat dalam mencegah osteoporosis, gizi saja tanpa dibarengi
oleh latihan fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk
mencegah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Daerah yang rawan
osteoporosis adalah area tulang punggung, pangkal paha dan pergelangan tangan.
Prinsip latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan pembebanan, gerakan
dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan (endurans) dalam bentuk aerobic low
impact. Semua jenis latihan ini telah dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan
Osteoporosis dan Senam Terapi Osteoporosis. Bentuk kedua jenis senam ini
berbeda, karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda pula, dengan sangat
memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi para pesertanya. Selain manfaat
kesehatan tulang, para peserta pasti akan merasa lebih segar dan bugar. Senam ini
dikhususkan bagi para peserta usia dewasa dan lanjut usia baik pria maupun wanita.
B. SENAM UNTUK ASMA
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita
asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
juga meningkatkan kemampuan benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya
berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu
asma anda, jika asma muncul karena udara dingin, hindari berenang di kolam
dengan suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan.
a. Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena
keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang
dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga
diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
1. Melatih cara bernafas yang benar.
2. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
3. Melatih ekspektorasi yang efektif.
4. Meningkatkan sirkulasi.
5. Mempercepat asma yang terkontrol.
6. Mempertahankan asma yang terkontrol.
7. Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka
yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan
batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun
akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.
b. Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot
pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan
ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ±
30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya penyakit yang di
derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan pentingnya perawatan
yang tepat untuk mengatasinya.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya
serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki maupun
perempuan. Sedangkan Asma merupakan gangguan penyakit bagian pernafasan
yang sering dialami oleh para Lansia.
B. Saran
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka
yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan
batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun
akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.
top related