sebaran coronavirus manfaatkan data penginderaan jauh
Post on 16-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Oleh Ricko Benardhi
Portal Hub LAPAN Covid - 19 Identifikasi Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data
Penginderaan Jauh
Latar Belakang Portal LAPAN Hub Covid-19
Negara Indonesia saat ini mengalami Pandemi Covid 19 ( Coronavirus Disease - 2019 ).
Virus ini bersifat pandemik yaitu penyakit yang menyebar secara global meliputi geografi yang luas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pandemi tidak berhubungan dengan
tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi. Akan tetapi pandemi berhubungan
dengan penyebaran secara geografis. Penyakit yang diduga muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok saat ini sudah menyebar ke segala penjuru dunia.
4 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Coronavirus merupakan keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia
biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
jenis baru yang ditemukan pada manusia
sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan
Cina, pada Desember 2019, kemudian
diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2),
dan menyebabkan penyakit Coronavirus
Disease-2019 (Covid-19).
Portal LAPAN Hub Covid-19 adalah portal
aplikasi penginderaan jauh (inderaja) dan
sistem informasi geospasial (SIG) untuk
analisa sebaran risiko Covid-19 yang
dibangun sebagai bentuk dukungan Deputi
Bidang Penginderaan Jauh LAPAN dalam
mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia
melalui pemanfaatan data penginderaan
jauh.
Berbagai data penginderaan jauh, baik yang
diakuisisi di Stasiun Bumi Penginderaan
Jauh LAPAN di Parepare, Rumpin, dan
Jakarta maupun yang diperoleh dari
sumber lain serta data terkait lainnya telah
dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan memperbaharui informasi fasilitas kesehatan,
aksesibilitas, kepadatan bangunan,
kepadatan penduduk, dll.
Pengembangan Portal Hub LAPAN Covid-19
Portal Hub LAPAN Covid-19 dengan alamat website
Covid - 19.lapan.go.id ini dikembangkan di Deputi
Bidang Penginderaan Jauh LAPAN. Portal ini
dikembangkan oleh Tim satgas Covid-19 dari Pusat
Pemanfaatan Penginderaan Jauh yang di pimpin
oleh Syarif Budhiman, S.Pi., M.Sc , Pusat Teknologi
dalam Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
yang dipimpin oleh Ayom Widipaminto, S.T., M.T. dan
ditambah dengan Tim ESRI. Pengembangan portal
dimulai pada bulan Maret – April 2020.
Tim satgas Covid - 19 LAPAN mendapat data
distribusi Covid-19 terinfeksi Covid-19, Pasien dalam
Pengawasan (PDP), dan Orang dalam Pemantauan
(ODP) berasal dari pemerintah daerah. Tim satgas
Covid - 19 LAPAN mendapatkan data dari semua
wilayah di Indonesia, hanya saja yang terlengkap
berasal dari wilayah Jakarta, Jabodetabek, Kota
Bandung, dan Kota Surabaya.
Tim satgas Covid - 19 LAPAN menggunakan data
inderaja yang berasal dari Data Mosaik Citra Satelit
SPOT-6/7 reolusi spasial 1,5 meter, Data Mosaik
Citra Satelit Landsat-8 Tahun 2019, dan Data
Sentinel SP. Data ini diakuisisi di Stasiun Bumi
Penginderaan Jauh LAPAN di Parepare, Rumpin,
dan Jakarta. Data yang diperoleh dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi dan memperbaharui informasi fasilitas kesehatan, aksesibilitas, kepadatan
bangunan, kepadatan penduduk, dll.
Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia
(WHO) Pandemi
tidak berhubungan
dengan tingkat
keparahan
penyakit, jumlah
korban atau
infeksi. Akan
tetapi pandemi
berhubungan
dengan penyebaran
secara geografis.
“
“
5Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Potensi Risiko Covid-19
Konsep penentuan risiko menggunakan
pendekatan pengkajian risiko di mana
pendekatan ini memperlihatkan potensi
dampak negatif yang mungkin timbul
akibat suatu potensi bencana yang ada.
Potensi dampak negatif itu dihitung dengan
mempertimbangkan tingkat kerentanan dan
kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak
negatif ini menggambarkan potensi jumlah
jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan
lingkungan yang terpapar oleh suatu
bencana. Secara umum risiko suatu bencana
dapat diformulasikan dengan rumus: R =
H*(V/C).
Penjelasannya, R : risk (resiko), H : hazard
(ancaman bahaya), V : Vulnerability
kerentanan, C : Capacity (kapasitas). Dalam
melakukan kajian risiko harus ditentukan
dengan pendekatan tiga parameter yaitu
ancaman, kerentanan, dan kapasitas.
Berkaitan dengan pandemik Covid-19
risiko dapat diturunkan menjadi Ancaman,
Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko.
Data tentang ancaman berkaitan dengan
informasi dan lokasi dari jumlah terinfeksi
Covid-19, jumlah PDP, serta ODP, yang
selanjutnya dihitung sebagai zona bahaya
sumber Covid-19. Proses analisis ancaman
bahaya ini dilakukan dengan plot titik tengah
atau center points pada setiap kelurahan /
desa, yang selanjutnya dilakukan proses
interpolasi spline pada jumlah sumber
Covid-19. Tujuannya untuk mendapatkan
informasi sebaran bahaya sumber Covid-19
secara spasial. Selanjutnya dilakukan proses
standarisasi data dengan mengonversi
menggunakan fungsi FSM (Fuzzy Set
Membership). Dengan pendekatan ini setiap
parameter mempunyai batas keseragaman
absolut dengan rentang minimal 0 dan
maksimal 1.
Terdapat tiga parameter utama yang
berkaitan dengan kerentanan. Yaitu zona
kepadatan penduduk dan pemukiman,
kepadatan akses jalan, dan lokasi strategis
terhadap penyebar Covid-19. Zona
kepadatan penduduk dan pemukiman
diperoleh berdasarkan penggabungan
informasi jumlah kepadatan suatu penduduk
pada suatu lokasi di setiap kelurahan/desa
dan informasi lokasi pemukiman. Zona
kepadatan kondisi lingkungan akses jalan
diperoleh berdasarkan informasi infrastruktur
jalan di suatu lokasi yang selanjutnya
dikategorikan sebagai jalan tol, jalan provinsi,
jalan kabupaten, jalan lokal, jalan setapak,
dan jenis jalan lainnya. Zona lokasi strategis
terhadap penyebaran Covid-19 diperoleh
berdasarkan informasi lokasi-lokasi yang
memungkinkan terjadi perkumpulan orang
seperti pasar, mall, restoran, terminal,
stasiun, bandara, pelabuhan, tempat ibadah,
rumah sakit, bank, dan fasilitas lainnya.
Untuk kapasitas, parameter ini menggunakan
data daerah-daerah atau lokasi yang
menerapkan PSBB (pembatasan sosial
berskala besar) dan WFH (Work From
Home) yang merupakan kunci keberhasilan
sosial physical distancing, dengan beberapa
kondisi atau asumsi apakah daerah tersebut
melaksanakan kebijakan dengan baik.
Selanjutnya informasi tentang lokasi-lokasi
tersebut diplot dalam kelurahan/desa.
Dengan fungsi FSM informasi-informasi
dapat diturunkan sebagai zona kapasitas
pelaksanaan PSBB.
Terdapat 4 (empat) skenario untuk
mengidentifikasi risiko Covid-19 berdasarkan keberhasilan pelaksanaan PSBB. Skenario
tersebut yaitu: Kondisi risiko Covid-19
dengan PSBB berjalan dengan baik dan
isolasi pasien terinfeksi, PDP, ODP berjalan
dengan baik; Kondisi risiko Covid-19 dengan
PSBB berjalan dengan baik dan isolasi
pasien terinfeksi, PDP, ODP tidak berjalan
dengan baik; Kondisi risiko Covid-19 dengan
PSBB tidak berjalan dengan baik dan isolasi
pasien terinfeksi, PDP, ODP berjalan dengan
baik; serta Kondisi risiko Covid-19 dengan
PSBB tidak berjalan dengan baik dan isolasi
pasien terinfeksi, PDP, ODP tidak berjalan
dengan baik.
6 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Data yang Disajikan
Ada beberapa yang disajikan pada portal Hub LAPAN Covid - 19, antara lain sebagaimana
penjelasan gambar di bawah.
Update kasus Covid-19 di Indonesia harian, Jabodetabek, Kota Bandung, dan Kota Surabaya
Informasi Rumah Sakit Rujukan dan jalan dan jalur kereta api di wilayah DKI Jakarta
7Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Zona Tingkat Kerentanan Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia
Zona Potensi Bahaya dan Zona Potensi Bahaya Total Covid-19 Harian per Kelurahan di wilayah Jabodetabek, kota Bandung, dan kota Surabaya
8 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020
Perbandingan Kualitas Udara - NO2 tahun 2019 dan 2020 di wilayah Pulau Jawa
Zona Potensi Risiko danZona Potensi Risiko Total Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, kota Bandung, dan kota Surabaya
Pengembangan Portal Hub LAPAN Covid - 19
Saat ini akan dikembangkan untuk beberapa kota lainnya, namun sedang menunggu
konfirmasi ketersediaan data, karena tidak semua wilayah kota terbuka (atau mau memberikan datanya) terkait dengan data sumber Covid-19. Data Sumber Covid-19
(jumlah data pasien POS, PDP, dan ODP) merupakan salah satu input yang digunakan
dan dikombinasikan dengan data Kerentanan Covid-19 untuk penyusunan Potensi Risiko
Covid-19 pada suatu wilayah. Apabila tidak terdapat ketersediaan data tersebut, perhitungan
Potensi Risiko Covid-19 tidak bisa dilakukan.
top related