scenario planning

Post on 14-May-2015

348 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Scenario Planning

“Indonesia Masa Depan” : Institut Ilmu Sosial Alternatif (IISA) Surabaya, 2000.

• Scenario planning didefinisikan secara konseptual sebagai sebuah piranti yang menggunakan skenario-skenario untuk merangsang pemikiran dan perdebatan mengenai masa depan.

• Biasanya, scenario planning memperhatikan tiga scenario yaitu terbaik, terburuk, maupun tidak ada perubahan yang akan terjadi di masa depan.

• Masa depan dalam scenario planning mengandung tiga makna;

a) sesuatu yang aku perkirakan terjadi (What is likely to happen),

b) sesuatu yang aku inginkan terjadi (What I would like to see happen), dan

c) sesuatu yang mungkin terjadi (What might happen).

Tahapan Scenario Planning

Dalam pelaksanaannya, scenario planning dilakukan dalam bentuk FGD dengan tahapan :•Pra Persiapan (kondisioning)•Persiapan •Pengembangan, dan •Tindak lanjut dari skenario ke strategi.

Dalam tahap persiapan :• Identifikasi vocal concern, yaitu pusat-pusat

kepedulian yang harus dinyatakan secara spesifik, jelas, mempertimbangkan audience, dan mengandung maksud yang relevan.

• Setelah mengidentifikasi vocal concern yang ada, selanjutnya dipilih vocal concern yang dianggap paling penting.

Tahap pengembangan scenario :• Penyusunan daftar driving forces, yaitu ketentuan-

ketentuan kunci yang dianggap mendorong atau memperlemah suatu scenario.

• Driving forces dapat berbentuk suatu kekuatan yang telah ada saat ini dan bersifat dapat diramalkan (predetermined elements), serta dapat pula berbentuk suatu kekuatan yang bersifat tidak pasti (critical uncertainties).

• Penyusunan driving forces ini memperhatikan interaksi antara tiga variabel lingkungan: lingkungan internal, pemain kunci, dan lingkungan eksternal.

• Untuk mengembangkan kerangka scenario, diperlukan evaluasi dan kritikan atas identifikasi dan vocal concern dan penetapan driving forces.

• Setelah itu juga dilakukan penyegaran wawasan untuk menguji validitas eksternal pemikiran mereka, yaitu dengan cara riset, wawancara dan konsultasi.

• Selain penyegaran wawasan juga perlu untuk memasukkan unsur-unsur yang tak terduga ke dalam proses.

Contoh

• Misi Pembangunan JABAR 2013 – 20181. Membangun masyarakat Jawa Barat yang sehat,

produktif, berkualitas, dan mandiri.2. Dst.

Scenario

• Scenario 1 Jawa Barat Maju• Scenario 2 Jawa Barat Jalan di Tempat• Scenario 3 Jawa Barat Tertinggal

Scenario 1 Jawa Barat Maju• Kondisi yang diharapkan : Masyarakat Jawa Barat yang sehat,

produktif, berkualitas, dan mandiri.• Vocal concern yang dapat mewujudkan Scenario Jawa Barat

Maju:a) Fasilitas kesehatan : argumentasi.....b) Sumber daya manusia : argumentasi.....c) Fasilitas pendidikan : argumentasi.....d) Akses lapangan kerja : argumentasi.....e) Dukungan usaha kecil : argumentasi.....f) Distribusi pendapatan : argumentasi.....g) Penguatan local indigenous : argumentasi.....

c) Fasilitas Pendidikan

• Pendidikan merupakan syarat utama bagi masyarakat untuk keluar dari permasalahannya. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat akan memiliki pengetahuan tentang kesehatan dan akan dapat menjadi bekal dalam aktifitas produktif. Selama ini, pendidikan masih belum menjadi perhatian utama masyarakat karena muncul pandangan umum yang menyatakan bahwa pendidikan tidak dapat membawa perubahan bagi masyarakat.

Penentuan prioritas vocal concern

1. Fasilitas pendidikan di dalamnya juga bicara tentang pengembangan SDM

2. Fasilitas kesehatan3. Akses lapangan kerja4. Distribusi pendapatan5. Penguatan local indigenous6. Dukungan usaha kecil

Driving forces : Fasilitas pendidikan

• Anggaran pendidikan (provinsi dan kabupaten/kota)• Kurikulum pendidikan• Kondisi gedung dan ruang kelas• Keberadaan stakeholder pendidikan• Sebaran penduduk• Aksesibilitas sekolah• Minat melanjutkan sekolah

Pengembangan Scenario

• Untuk mencapai Jawa Barat Maju 2018, dalam pencapaian program peningkatan fasilitas pendidikan, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :

• Koordinasi dengan kabupaten/kota dalam penyediaan anggaran pendidikan, perbaikan dan penataan sarana dan prasarana sekolah, penyelenggaraan kurikulum yang mendukung peningkatan softskill, kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Program Bidik Misi), penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Pengembangan Scenario

• 2013 : Penetapan Anggaran Pendidikan• 2013 : Assessment kondisi sekolah• 2013 : Kajian kurikulum berbasis lokal (misal di

daerah pantai menekankan pada bidang perikanan)• 2013 : Perluasan kerjasama PT• 2013 : Penyuluhan Pendidikan

Pengembangan Scenario

• 2014 : penyusunan RPJPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan pendidikan

• 2014 : Penataan sarana gedung dan kelas berdasarkan prioritas (dari yang terburuk/terparah)

• 2014 : Penerapan kurikulum berbasis lokal• 2014 : Pilot project pendidikan terintegrasi

Pengembangan Scenario

• 2015 : Evaluasi kurikulum berbasis lokal• 2015 : Monitoring perbaikan sarana dan prasarana• 2015 : Evaluasi kerjasama PT (beasiswa pendidikan)• 2016 : Monitoring pilot project pendidikan

terintegrasi (misal SPMA/Sekolah Pertanian Menengah Atas dengan IPB dan industri pertanian)

• 2016 : Evaluasi penyuluhan pendidikan• 2017-2018: Penilaian keberhasilan dengan indikator

peningkatan IPM bidang pendidikan di Jawa Barat

top related